Abstrak
Energi listrik merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi kehidupan manusia. Tanpa adanya listrik
berbagai aktivitas tidak dapat dilakukan. Kebutuhan akan energi listrik akan terus meningkat dari waktu ke
waktu. Peningkatan akan kebutuhan energi listrik ini seiring dengan pembangunan yang terjadi. Tak terkecuali di
Universitas Indonesia. Pembangunan besar-besaran yang terjadi sejak tahun 2010 hingga tahun 2025 membuat
kebutuhan akan listrik di Universitas Indonesia meningkat drastis. Namun, jumlah daya yang ada di seluruh
gardu listrik di Universitas Indonesia masih jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Untuk itu,
dalam skripsi ini, penulis mencoba memanfaatkan potensi yang ada di Universitas Indonesia untuk memenuhi
kebutuhan listrik dalam kampus secara mandiri dan melakukan studi perancangan pembangkit listrik tenaga gas
sebagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan listrik untuk Universitas Indonesia. Alternatif untuk memenuhi
kebutuhan listrik tambahan di Universitas Indonesia adalah dengan membangun PLTG yang menggunakan
sistem pendinginan udara masuk kompresor Absorption chiller untuk meningkatkan efisiensi dari Pembangkit.
Di dalam tulisan ini juga dipaparkan analisis finansial apabila menggunakan PLTG mandiri.
Kata kunci :
Absorption chiller, HRSG, Heat Balance, Heat rate, NPV, IRR
()
()
⁄
Gambar 4. Hasil Perhitungan PLTG Simple Cycle
c. Condenser
Tabel 3. Daya dan Efisiensi Hasil Perhitungan PLTG T1 = 900 C T2 = 410 C
Simple Cycle
P1 = 8 kPa P2 = P1 = 8 kPa
Apparatus Efisiensi (%) Daya (kW) h1 = 2668,7 kJ/kg h2 = 173,8
Kompresor 90 32023,16 kJ/kg
nilai enthalpy didapat dari Tabel Saturated
Turbin 90 54371,15
Water
Generator 95 21320,59 mr = 0,44 kg/s
()
()
2.2.3. Perhitungan Heat Balance pada
Absorption chiller
Air Pendingin
Tcw3 = 370 C
Mcw = 15 kg/s Asumsi
()
d. Absorber
Tcw1 = 320 C
Tcw2 = 19,770 C
T4 = 50 C
P4 = 0,8725 kPa
h4 = 2510,1 kJ/kg
T6 = 900 C
Gambar 5. Skema Absorption chiller
Xss = 0,65 Asumsi
mss = 2 kg/s Asumsi
a. Cooling Coil
Ta1 = 300 C
Keseimbangan aliran massa total
Ta2 = 150 C
cpa = 1,007 kJ/kg.K
ma = 67,3 kJ/kg
()
Keseimbangan konsentrasi LiBr
()
f. COP
27500 24243,16
25000
21230,59
Tabel 5. Hasil Perhitungan Heat Balance pada Absorption 22500
Chiller 20000
17500
Heat Exchanger Nilai Kalor (Q) (kW) 15000
12500
Cooling Coil 1016.67 10000
7500
Evaporator 1016.67
5000
Condenser 1085.58 2500
0 PLTG Simple CyclePLTG dengan
Absorber 770.49
Absorption Chiller
Generator 840.28
COP 1.21 Gambar 7. Grafik Perbandingan daya PLTG Simple Cycle dan
PLTG dengan Absorption chiller
30
20
10
0
3.2. Saran
Dalam perancangan tahap selanjutnya, ada
beberapa saran yang menurut penulis penting untuk
hasil yang lebih optimal.