Anda di halaman 1dari 16

UGAS AKHIR

ANALISIS AUDIT ENERGI LISTRIK UNTUK PENCAPAIAN


EFISIENSI ENERGI LISTRIK PADA GEDUNG BEKAS FAKULTAS
TEKNIK KAMPUS 1 UNIVERSITAS SILIWANGI

TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah Penulisan Ilmiah tahun
ajaran 2023
Oleh:
Galura Indra
Hidayat 207002041
D

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
DESEMBER 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT. Karena atas berkat dan rahmat-Nya, saya dapat

menyelesaikan tugas akhir ini. Penulisan tugas akhir ini ditujukan untuk memenuhi salah satu

syarat untuk mencapai gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Elektro pada Fakultas Teknik

Universitas Siliwangi. Tak lupa saya ucapkan terima kasih pada pihak yang telah ikut

berkontribusi secara langsung maupun tidak langsung membantu kelancaran tugas akhir ini.

Akhir kata, semoga Allah SWT. Berkenan membalas segala kebaikan semua pihak yang telah

membantu. Semoga tugas akhir ini membawa manfaat bagi pengembangan ilmu.

Tasikmalaya, 9 Desember 2023

Penulis,
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang tergolong boros pada penggunaan energi.

Parameter yang digunakan untuk mengukur pemborosan energi adalah

elastisitas dan intensitas energi. Elastisitas energi adalah perbandingan antara

pertumbuhan konsumsi energi dan pertumbuhan ekonomi. Elastisitas energi

Indonesia berada pada kisaran 1,04 – 1,35 dalam kurun waktu tahun 1985 –

2000, sementara negara negara maju berasa pada kisaran 0,55 – 0,65 pada

kurun waktu yang sama.

Berdasar pada peraturan pemerintahan republik Indonesia nomor 70 tahun

2009 tentang konservasi energi pasal 2 dimana pengguna energi yang

menggunakan sumber energi dan/ atau energi lebih besar setara dengan 6000

setara ton minyak per tahun (69780 Mwh) wajib melakukan konservasi energi

(penghematan energi). Dengan kondisi gedung yang berumur beberapa tahun,

maka diduga terjadi penurunan efisiensi peralatan kelistrikkan, kenaikan

konsumsi energi. Jika hal tersebut dibiarkan maka akan berpengaruh pada

kenyamanan dan keamanan gedung, efisiensi energi, produktivitas dan kinerja

para mahasiswa/i atau pihak kampus. Oleh karena itu, perlu dilakukan

penelitian yang berkaitan dengan konsumsi daya listrik gedung dan beban

pencahayaan untuk mencapai sebuah efisiensi penggunaan energi listrik.


Khusunya penggunaan energi listrik untuk sistem pencahayan untuk dijadikan

dasar penerapan sistem audit energi agar terciptannya peluang penghematan

energi yang maksimal. Dengan mengetahui penggunaan energi, dan tingkat

efisiensi di Gedung Bekas Fakultas Teknik Kampus 1 apakah masuk dalam

batas untuk melakukan konservasi energi.

Bangunan Gedung Bekas Fakultas Teknik Kampus 1 Universitas Siliwangi

berlokasi di jalan Siliwangi, Tawang, Kota Tasikmalaya. Bangunannya terdiri

dari satu gedung berlantai 4 yang berfungsi sebagai gedung pelaksanaan

kegiatan belajar yang diselenggarakan oleh mahasiswa/i atau pihak Universitas

Siliwangi.

Beberapa penelitan terdahulu mengenai analisis audit energi dilakukan oleh

Ikhsan (2016) di Universitas Teuku Umar – Meulabo, menunjukkan dari

perhitungan nilai Intensitas Konsumsi Energi (IKE) rata-rata keseluruhan

kampus Universitas Teuku Umar - Meulaboh yaitu sebesar 21,8 KWh/m2

pertahun, maka bila dibandingkan dengan nilai Intesitas Konsumsi Energi

(IKE) standar ASEAN-AUSAID tahun 1987 untuk bangunan perkantoran di

Indonesia adalah sebesar 240 KWh/m2 pertahun sehingga ada selisih sebesar

218,2 KWh/m2 pertahun yaitu berada dibawah standar. Namun penelitian

dengan tempat yang berbeda perlu dilakukan untuk menambah data empiris,

oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk meneliti analisis audit energi di

Gedung Bekas Fakultas Teknik Universitas Siliwangi Kampus 1.


1.2 Perumusan Masalah

1. Berapa besar daya yang dihasilkan oleh Gedung Bekas Fakultas Teknik

Kampus 1 Universitas Siliwangi.

2. Berapa besar biaya yang dikeluarkan oleh pihak Universitas Siliwangi.

3. Penerapan apa yang sesuai untuk mencapai efisiensi energi listrik pada

Gedung Bekas Fakultas Teknik Kampus 1 Universitas Siliwangi.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini yaitu:

1. Mengetahui besar daya yang dihasilkan oleh Gedung Bekas Fakultas Teknik

Kampus 1 Universitas Siliwangi.

2. Mengetahui besar biaya yang dikeluarkan oleh pihak Universitas Siliwangi.

3. Mengetahui penerapan efisiensi energi listrik yang sesuai.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penilitian ini adalah mengetahui jumlah daya yang

dipakai oleh Gedung Bekas Fakultas Teknik Kampus 1 Universitas Siliwangi

disertai dengan besar biaya yang dikeluarkan, dan mengetahui penerapan apa

yang sesuai untuk mencapai efisiensi yang diinginkan.

1.5 Batasan Masalah

Batasan dari penelitian ini yaitu hanya pada bagian sistem penerangan.
BAB II
LANDASAN TEORI

Penelitian mengenai efisiensi energi maupun audit elektrikal di Indonesia

termasuk hal yang baru dipublikasikan. Beberapa penelitian yang dapat

dihimpun oleh penulis yaitu Ricky Salpanio (2007) yang melakukan penelitian

mengenai audit energi listrik pada gedung kampus UNDIP Semarang pada

tahun 2007. Hasil penelitian ini dilakukan dengan menghitung nilai

penggunaan energi pada masing-masing ruangan yang terdapat pada gedung

kampus sehingga penelitian ini membutuhkan implementasi dan pengamatan

langsung di lapangan.

2.1 Energi

Energi yang bersifat abstrak yang sukar dibuktikan, tetapi dapat dirasakan

adanya. Energi atau yang sering disebut tenaga, adalah suatu pengertian yang

sering sekali digunakan orang. Menurut Caffal (1995) energi tidak dapat

diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, dapat dikonversikan atau berubah

dari bentuk energi yang satu ke bentuk energi yang lain, misalnya pada

kompor di dapur, energi yang tersimpan dalam minyak tanah diubah menjadi

api. Jadi energi adalah kemampuan dari suatu sistem untuk melakukan kerja

pada sistem yang lain.

2.2 Manajemen energi

Manajemen energi berdasarkan PERMEN ESDM No. 14 Tahun 2012


adalah kegiatan terpadu untuk mengendalikan konsumsi energi agar tercapai

pemanfaatan energi yang efektif dan efisien untuk menghasilkan keluaran

yang maksimal melalui tindakan teknis secara terstruktur dan ekonomis untuk

meminimalisasi pemanfaatan energi termasuk energi untuk proses produksi

dan meminimalisasi konsumsi bahan baku dan bahan pendukung..

Bangunan gedung merupakan salah satu sektor negara dengan konsumsi

energi 23% dari konsumsi energi total seluruh sektor (Saptono,2010).

Konsumsi energi kategori bangunan gedung di negara Indonesia masih

tergolong boros, dikarenakan berbagai hal baik secara teknis maupun non

teknis.

2.3 Audit energi

Audit energi merupakan langkah awal untuk mengetahui penggunaan

energi dan evaluasi untuk dapat menciptakan langkah konservasi energi sesuai

dengan peraturan pemerintah no 70 tahun 2009 tentang konservasi energi

mewajibkan penggunaan energi dilakukan secara hemat dan efisien, dengan

melaksanakan audit energi diharapkan mampu melakukan menghemat

penggunaan energi. Dalam penelitian ini audit energi dilakukan dari beberapa

tahap. Melalui pengumpulan data terhadap penggunaan energi, penghitungan

jumlah konsumsi energi dalam satu tahun terakhir, menghitung nilai SEC

(Specific Energy Consumption) untuk mengetahui berapa energi yang

dibutuhkan untuk menghasilkan suatu produk, mengidentifikasi titik


pemborosan dengan menghitung kuat intesitas cahaya (lux) dan daya

pencahyaan maksimum (watt/m2 ) dan efisiensi sistem tata udara (watt/m3 )

dan melakukan analisa untuk mendapatkan peluang penghematan energi

(Riadi, S., & Trigunadi, E., 2017).

Audit energi yang paling mudah adalah pada penggunaan listrik suatu

bangunan. Data yang dibutuhkan adalah luas total bangunan, tingkat

pencahayaan ruang, intensitas daya terpasang, konsumsi energi, serta biaya

energi bangunan.

2.4 Intensitas Konsumsi Energi (IKE) Listrik dan Standar

Intensitas Konsumsi Energi (IKE) Listrik merupakan istilah yang digunakan

untuk menyatakan besarnya pemakaian energi dalam bangunan gedung dan

telah diterapkan di berbagai negara (ASEAN, APEC), dinyatakan dalam

satuan kWH/m2 per tahun. Sebagai “target”, besarnya IKE listrik untuk

indonesia, menggunakan hasil penelitian yang dilakukan oleh ASEANUSAID

pada tahun 1987 yang laporannya baru dikeluarkan pada tahun 1992 dengan

rincian sebagai berikut :

a. IKE untuk perkantoran (komersial) : 240 kWH/m2 per tahun.

b. IKE untuk pusat belanja : 330 kWH/m2 per tahun.

c. IKE untuk hotel / apartemen : 300 kWH/m2 per tahun.

d. IKE untuk rumah sakit : 380 kWH/m2 per tahun.

Dalam menghitung besarnya IKE listrik pada bangunan gedung, ada beberapa
istilah yang digunakan, antara lain :

a. IKE listrik per satuan luas kotor gedung. Luas kotor = luas total gedung

yang dikondisikan (ber AC) + luas total gedung yang tidak dikondisikan (tanpa

AC).

b. IKE listrik persatuan luas total gedung yang dikondisikan (netto)

c. IKE persatuan luas ruang dari gedung yang disewakan (net product)

Adapun perhitungannya sebagai berikut ini:

Sebagai pedoman, telah ditetapkan nilai standar IKE untuk bangunan di

Indonesia yang telah ditetapkan oleh Depatemen Pendidikan Nasional Republik

Indonesia tahun 2004.

Tabel : Standar Intensitas Konsumsi Energi (IKE).

2.5 Pengukuran Tingkat Pencahayaan

Tingkat pencahayaan dihitung dengan menggunakan persamaan di bawah ini.

dimana :

Ftotal = Fluks luminus total dari semua lampu yang menerangi bidang kerja (lumen)
A = Luas bidang kerja (m2)

Kp = Koefisien penggunaan

Kd = Koefisien depresiasi (penyusutan

2.6 Pengukuran Besarnya Konsumsi Energi Listrik – Pencahayaan

Pengukuran besarnya daya listrik untuk pencahayaan digunakan wattmeter

dan pengukuran konsumsi energi menggunakan watt-jam meter yang

dipasang tetap pada panel listrik yang melayani pencahayaan. Sangat ideal bila

pada panel tersebut juga dipasangkan watt meter yang dilengkapi dengan watt

maksimum. Pada kenyataanya dalam gedung komersial, energi untuk

pencahayaan merupakan salah satu bagian yang relative besar penggunaan

energi listriknya

Tarif dasar listrik yang terus meningkat memaksa berbagai pihak berpacu

untuk melakukan program penghematan, hal yang tepat untuk

mengaplikasikan program penghematan tersebut adalah manajemen energi dan

salah satu diantaranya adalah audit energi. Audit energi yang dilaksanakan

dalam proyek tugas akhir ini adalah audit energi pada Gedung Bekas Fakultas

Teknik Kampus 1 Universitas Siliwangi. Audit energi tersebut dimulai dengan

pengumpulan dan pengolahan data historis konsumsi energi gedung, kemudian

menghitung Intensitas Konsumsi Energi (IKE). Dari hasil perhitungan

intensitas konsumsi energi akan diketahui tingkat efisiensi penggunaan energi

listrik pada gedung tersebut. Efisiensi konsumsi energi listrik pada Gedung

Bekas Fakultas Teknik Kampus 1 Universitas Siliwangi dapat ditingkatkan


dengan mengganti lampu-lampu yang mati pada sejumlah titik cahaya serta

pemasangan filter aktif maupun pasif pada alat- alat elaktronika non-liniear

sehingga total distorasi harmonisa arus (THD I) dapat dikurangi.


BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Flowchart Penelitian

Mulai

Studi
Literatur

Data
Observasi

Analisis Data

Sesuai

Selesai

3.2 Metode Pengumpulan Data

Pada tahap ini dibagi menjadi 2 pelaksanaan, yaitu:

a. Pengumpulan data sekunder berupa data sejarah energi pada gedung

Bekas Fakultas Teknik Kampus 1 Universitas Siliwangi

b. Pengumpulan data primer dengan melakukan pengukuran setiap

ruangan. Variabel yang diukur dalam penelitian ini yaitu Kwh, biaya
tagihan, luas ruangan, dan kuat cahaya ruangan.

3.3 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah Gedung Bekas Fakultas Teknik Kampus 1

Universitas Siliwangi, Kota Tasikmalaya. Gedung ini merupakan bangunan

yang memiliki sirkulasi cahaya yang cukup namun bergantung pada

kondisi cuaca.

3.4 Analisis Data

Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis

deskriptif kuantitatif dan perhitungan energi. Peralatan yang digunakan

yaitu tang ampere, multimeter, camera digital, dan power quality equalizer.
DAFTAR PUSTAKA

Riadi, S., & Trigunadi, E. (2017). AUDIT ENERGI UNTUK MENCAPAI

PELUANG PENGHEMATAN ENERGI. Jurnal Teknologi Vol. 7, No.1. [Online].

Tersedia https://ista.ac.id/files/jurtek/17-1/Jurnal_Slamet_R_17-1.pdf

Yadi Mulyadi, Anggi Rizki, Sumarto Sumarto. (2013), Analisis Audit Energi untuk

Pencapaian Efisiensi Penggunaan Energi di Gedung JICA FPMIPA Universitas

Pendidikan Indonesia [Online]. Tersedia:

https://ejournal.upi.edu/index.php/electrans/article/view/1870

Agung Wahyudi Biantoro, Dadang S. Permana. (2017), Analisis Audit Energi

untuk Pencapaian Efisiensi Energi di Gedung Ab, Kabupaten Tangerang, Banten

[Online]. Tersedia:https://www.neliti.com/publications/176994/analisis-audit-

energi-untuk-

pencapaian-efisiensi-energi-di-gedung-ab-kabupaten-t

Seno Riyadi. (2017) ANALISIS PENINGKATAN EFISIENSI PENGGUNAAN

ENERGI LISTRIK PADA SISTEM PENCAHAYAAN DAN AIR

CONDITIONING DI GEDUNG

GRAHA MUSTIKA RATU [Online]. Tersedia:


https://jurnal.unismabekasi.ac.id/index.php/sinergi/article/view/835
Wisnu Ananda Priyatama. (2018). ANALISIS AUDIT ENERGI PADA RUMAH

SAKIT UMUM PANTI RAPIH YOGYAKARTA [Online]. Tersedia:

https://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/11824

HIDAYAT, HUZAIFAH. (2020). ANALISIS PERENCANAAN AUDIT ENERGI

LISTRIK UNTUK PENINGKATAN EFISIENSI ENERGI LISTRIK DI

GEDUNG [Online]. Tersedia:

https://repository.mercubuana.ac.id/54815/

Ikhsan, M., & Saputra, M., (2016). Audit Energi Sebagai Upaya Proses Efisiensi
Pemakaian Energi Listrik Di Kampus Universitas Teuku Umar (UTU) Meulaboh.
Jurnal Mekanova Vol 2. No. 3.

Anda mungkin juga menyukai