Anda di halaman 1dari 5

LATIHAN BIJ PERTEMUAN KE-14

Perhatian

1. Jawablah soal di bawah ini dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar!
2. Anda tidak diperkenankan menyingkat kata yang bukan merupakan singkatan resmi.
3. Tulis nama, NRP, mata kuliah, dan kelompok mata kuliah pada lembar jawaban Anda.
4. Tugas diketik dan dikirim melalui surel elizaputri13@gmail.com diserahkan paling lambat Rabu,
10 Juni 2020 pukul 13.00 WIB.
5. Jika mengirimkan tugas melewati dari waktu tersebut, maka tugas tidak saya koreksi.
6. Nama file adalah Nama_NRP_Kelompok Mata Kuliah.
7. Latihan ini dibahas Rabu pukul 13.00 WIB di WA grup untuk persiapan menghadapi UAS.

SOAL

1. Sebutkanlah tiga jenis singkatan berserta masing-masing contohnya (paling sedikit


tiga contoh dari setiap jenis singkatan)!
2. Sebutkanlah tiga jenis akronim beserta masing-masing contohnya(paling sedikit tiga
contoh dari setiap jenis akronim)!
3. Sebutkanlah tiga faktor yang menyebabkan fungsi subjek dalam kalimat menjadi
hilang atau rusak!
4. Jelaskanlah prinsip-prinsip dalam menggunakan kalimat-kalimat pendek pada
penulisan berita!
5. Sebutkanlah lima syarat penulisan judul berita! Sebutkan juga tiga syarat penulisan
teras berita!
6. Temukanlah paling sedikit tiga judul berita pada media daring yang tidak memenuhi
persyaratan dalam penulisan judul berita! Kemudian, analisislah judul tersebut! Judul
berita yang dianalisis di-scan atau difoto dan cantumkan link berita tersebut.
7. Sebutkanlah paling sedikit empat syarat bahasa berita televisi dan radio!
8. Sebutkanlah paling sedikit tiga perbedaan bahasa berita pada media cetak dengan
media elektornik!
9. Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan gaya bahasa berikut:
a. Pleonasme
b. Tautologi
c. Sinisme
d. Sarkasme
e. Hiperbola
10. Sebutkanlah paling sedikit tiga kesalahan pemakaian bahasa yang digunakan pada
penulisan berita! Jelaskan disertai dengan contoh!
Lembar Jawaban
Nama : Carin Ibrahim
NRP : 2019120004
MK/Kel : Bahasa Indonesia Jurnalistik / C

1. Tiga jenis singkatan:


a. Singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti dengan tanda titik.
Contoh:
 s.d. (sampai dengan)
 a.n (atas nama)
 u.b. (untuk beliau)
 hlm. (halaman)
 dst. (dan seterusnya)
 ttd. (tertanda)
 Yth. (dan sebagainya)
b. Singkatan nama orang, gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti dengan tanda
titik pada setiap unsur singkatan itu.
Contoh nama orang:
 W.R. Supratman (Wage Rudolf Supratman)
 Muh. Yamin (Muhammad Yamin)
Contoh gelar:
 S.Pd. (Sarjana Pendidikan)
 S.H (Sarjana Hukum)
Contoh sapaan:
 Bpk. (Bapak)
 Sdr. (Saudara)
Contoh pangkat:
 Kol. (Kolonel)
c. Singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap kata nama lembaga pemerintah dan
ketatanegaraan, lembaga pendidikan, badan atau organisasi, serta nama dokumen
resmi ditulis dengan huruf kapital tanpa tanda titik.
Contoh:
 NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia)
 PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa)
 KUHP (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana)

2. Tiga jenis akronim:


a. Akronim nama diri berupa gabungan huruf awal setiap kata yang ditulis dengan
huruf kapital tanpa tanda titik.
Contoh:
 BIG (Badan Informasi Geospasial)
 LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia)
 LAN (Lembaga Administrasi Negara)
b. Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan
suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal kapital.
 Bulog (Badan Urusan Logistik)
 Kalteng (Kalimantan Tengah)
 Suramadu (Surabaya Madura)
c. Akronim bukan nama diri yang berupa gabungan huruf awal dan suku kata atau
gabungan suku kata ditulis dengan huruf kecil.
 pemilu (pemilihan umum)
 puskesmas (pusat kesehatan masyarakat)
 tilang (bukti pelanggaran)

3. Tiga faktor yang menyebabkan fungsi subjek dalam kalimat menjadi hilang atau
rusak:
a. Menggunakan preposisi di depan subjek.
b. Menggunakan kata transisi namun tidak menggunakan tanda koma.
c. Pemakaian anak kalimat yang diikuti oleh induk yang tidak menggunakan tanda
koma.

4. Prinsip-prinsip dalam menggunakan kalimat-kalimat pendek pada penulisan berita:


a. Kalimat pendek digunakan untuk mengganti atau menggambarkan kalimat efektif,
yaitu kalimat yang menggungkapkan gagasan, ide atau pokok pikiran penulis
dengan tepat.
b. Kalimat pendek juga mempunyai satu atau dua gagasan dan strukturnya terdiri
dari subjek + predikat + objek.

5. Lima syarat penulisan judul berita:


a. Judul harus sesuai dengan isi berita.
b. Menggunakan kalimat positif.
c. Mengunakan kata yang sederhana dan mudah dimengerti.
d. Terdiri dari 4 sampai 7 kata.
e. Hindari penggunaan kalimat tanya.
Tiga syarat penulisan teras berita:
a. Terdiri dari satu kalimat atau lebih tapi sebaiknya tidak lebih dari 3 kalimat.
b. Terdiri dari 25-45 kata.
c. Mengandung inti terpenting dari berita.
d. Singkat, jelas dan padat.
e. Bahasanya mudah dipahami dan menarik.
f. Mengandung unsur 5W + 1 H dijelaskan pada tubuh berita:
 What : Peristiwa apa yang akan dilaporkan kepada masyarakat?
 Who : Siapa yang menjadi pelaku dalam peristiwa tersebut?
 Where : Dimana peristiwa tersebut terjadi?
 When : Kapan peristiwa tersebut terjadi?
 Why : Mengapa peristiwa itu sampai terjadi?
 How : Bagaimana proses dan akibat dari peristiwa tersebut?
6. Tiga judul berita pada media daring yang tidak memenuhi persyaratan dalam
penulisan judul berita
N
Berita Analisis Link Berita
o.
https://news.det
“Biadab!
ik.com/internas
Seorang
ional/d-
Wartawati
4247303/biada
Diperkosa dan
b-seorang-
Dibunuh di
wartawati-
Bulgaria”.
diperkosa-dan-
Kalimat ini
dibunuh-di-
1. sebenarnya tidak
bulgaria?
perlu
tag_from=wp_
dicantumkan
nhl_judul_2&_
dalam penulisan
ga=2.62774763
berita, apalagi
.659060812.15
dengan
38992969-
menggunakan
255623115.148
kata ‘biadab’.
9673497
https://www.ko
mpas.com/tren/
read/2020/06/0
Sebaiknya
6/112700065/b
penulisan kepala
olehkah-
berita atau judul
peserta-cpns-
2. berita tidak
2019-lolos-
menggunakan
skd-ikut-
tanda baca tanya
seleksi-
(?)
sekolah-
kedinasan-
2020

https://www.ko
Sebaiknya
mpas.com/tren/
penulisan kepala
read/2020/06/1
berita atau judul
0/093213465/ta
3. berita tidak
pera-akankah-
menggunakan
jadi-solusi-
tanda baca tanya
perumahan-
(?)
rakyat

7. Empat syarat bahasa berita televisi dan radio:


a. Menggunakan bahasa yang sederhana.
b. Menggunakan kata sesuai konteks.
c. Hindari penggunaan ungkapan hiperbola, istilah teknis yang tidak populer,
ungkapan klise dan eufiemisme.
d. Munggunakan kalimat aktif dan terstruktur serta tidak mengulang informasi.

8. Tiga perbedaan bahasa berita pada media cetak dengan media elektronik:
a. Berita media cetak disajikan dalam bentuk tulisan serta melalui proses printing
sedangkan berita media elektronik dapat disajikan dalam bentuk tulisan maupun
lisan dan tidak melalui proses printing.
b. Berita media cetak menggunakan bahasa yang baku sehingga tidak semua orang
dapat memahami isi berita yang disampaikan sedangkan berita media elektronik
dibuat dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami sehingga semua orang
dapat mudah memahami isi berita walaupun hanya mendengarkannya sekali atau
sekilas.
c. Berita media cetak disajikan dengan tulisan yang cenderung membosankan
sedangkan berita media elektronik disajikan dengan tampilan yang unik dan
menarik sehingga tidak mudah bosan untuk dilihat.

9. Gaya Bahasa
a. Pleonasme, majas bahasa yang menambahkan informasi pada pernyataan yang
sudah jelas atau menambahkan keterangan yang sebenarnya tidak dibutuhkan.
b. Tautologi, majas bahasa berupa pengulangan gagasan, pernyataan, atau kata
secara berlebihan dan tidak perlu.
c. Sinisme, gaya bahasa yang berupa sindiran yang berbentuk kesanksian yang
mengandung ejekan terhadap keikhlasan dan ketulusan hati.
d. Sarkasme, majas sindiran yang paling kasar. Majas ini biasanya diucapkan oleh
orang yang sedang marah.
e. Hiperbola, gaya bahasa yang menyatakan sesuatu dengan cara melebih-lebihkan
sehingga membuatnya terlihat lebih besar dari keadaan yang sebenarnya.

10. Tiga kesalahan pemakaian bahasa yang digunakan pada penulisan berita:
a. Kesalahan Ejaan, mematuhi Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang
disempurnakan. Contohnya seperti kesalahan penulisan “diderah” yang
seharusnya “di daerah”.
b. Kesalahan Diksi, membatasi penggunaan singkatan atau akronim. Contohnya
seperti kesalahan pembentukan kata “mengkombinasikan” yang seharusnya
“mengombinasikan”.
c. Kesalahan Kalimat, tidak menghilangkan imbuhan, bentuk awalan, atau prefiks.
Contohnya seperti kesalahan penulisan judul berita “KH Zulkifli Klaim 300 Ribu
KTP Maju Independent”, judul berita tersebut dinalar akan timbul pertanyaan
siapa yang maju independent. Karena itu, judul berita tersebut perlu diubah
strukturnya untuk menghilangkan keambiguan menjadi “KH Zulkifli Maju
Independen, Klaim 300 Ribu KTP”.

Anda mungkin juga menyukai