Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

UJIAN AKHIR SEMESTER

SISTEM INFORMASI KEPERAWATAN

DISUSUN OLEH :

Nama : Dida Risdayanti

Nim : 1803277061

Tingkat/Kelas : II B S1 Keperawatan

STIKES MUHAMMADIYAH CIAMIS

Jalan K.H. Ahmad Dahlan No. 20, Telp.(0265)7703052 Fax.(0265)771931 Ciamis


Website : www.stikesmucis.ac.id E-mail :mucis06@yahoo.com
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-
Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta
kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat
nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan makalah yang berjudul “Telenursing”

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada
guru Bahasa Indonesia kami yang telah membimbing dalam menulis makalah ini.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Ciamis,26 Desember 2019

Penulis

I
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ………i

Daftar Isi ……… ii

Bab I Pendahuluan 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Tujuan Penulisan 2

Bab II Pembahasan 2

2.1 PengertianTelenursing.………………………………………..2

Bab III Penutup…………………………………………………………...10

3.1 Kesimpulan…………………………………………………....10

3.2 Saran……………………………………………………….…..10

Daftar Pustaka………………………………………………………….....11

II
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kemajuan teknologi informasi serta teknologi dibidang kesehatan berdampak terhadap


tingginya pemahaman masyarakat terhadap dunia kesehatan, sehingga tenaga
kesehatan dituntut untuk memberikan pelayanan kesehatan berkualitas, profesional
dan mengedepankan perkembangan teknologi dibidang kesehatan itu sendiri. Salah satu
bentuk pemanfaatan teknologi informasi dibidang kesehatan adalah penggunaan
metode Telenursing. Tulisan ini akan membahas definisi telenursing, kelebihan dan
kekurangan telenursing serta aplikasinya dalam pelayanan keperawatan. Telenursing
sudah sejak lama digunakan dalam pelayanan keperawatan di negara-negara maju, di
Indonesia sendiri model ini belum berkembang, namun seiring dengan peningkatan
prekembangan teknologi informasi di Indonesia terutama tingginya angka penggunaan
jaringan internet di Indonesia maka diharapkan Telenursing juga dapat berkembang
sebagai trend pelayanan keperawatan di tahun 2020 nantinya. Penelitian-penelitian
Telenursing menunjukkan bahwa terdapat peningkatan kepuasan masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan melalui Telenursing. Dengan kemudahan akses jalur teknologi
informasi saat ini pelayanan keperawatan melalui Telenursing menjadi lebih efektif dan
efisien, sehingga kualitas dari pelayanan kesehatan yang profesional dapat dirasakan
oleh masyarakat.(Irfan, 2011)

1.2 TUJUAN PENULISAN

Didalam penulisan makalah tentang gagal jantung yaitu mempunyai tujuan :

1. Mengetahui pengertian dari Telenursing di Indonesia


1

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN

Telenursing adalah pemberian servis dan perawatan oleh perawat dengan


menggunakan telekomunikasi, meningkatkan akses untuk tindakan keperawatan
kepada pasien pada lokasi yang jauh atau terpencil.

Telenursing adalah upaya penggunaan teknologi informasi dalam memberikan


pelayanan keperawatan dalam bagian pelayanan kesehatan dimana ada jarak
secara fisik yang jauh antara perawat dan pasien, atau antara beberapa perawat.
Sebagai bagian dari telehealth dan beberapa bagian terkait dengan aplikasi bidang
medis dan non medis seperti telediagnosis, telekonsultasi dan telemonitoring

Telenursing menunjukkan penggunaan tehnologi komunikasi oleh perawat untuk


meningkatkan perawatan pasien. Telenursing menggunakan channel
elektromagnetik (wire, radio, optical) untuk mengirim suara, data dan sinyal video
komunikasi.Telenursing diartikan sebagai pemakaian telekomunikasi untuk
memberikan informasi dan pelayanan keperawatan jarak-jauh. Aplikasinya saat
ini, menggunakan teknologi satelit untuk menyiarkan konsultasi antara fasilitas-
fasilitas kesehatan di dua negara dan memakai peralatan video conference.
Telenursing bagian integral dari telemedicine atau telehealth Dengan penerapan
telenursing dalam memberikan pelayanan keperawatan akan meningkatkan
kepuasan klien dan peningkatan parstisipasi aktif keluarga. Dalam memberikan
asuhan keperawatan secara jarak jauh maka diperlukan kebijakan umum dari
pemerintah untuk mengatur praktek, SOP/standar operasional prosedur, etik dan
profesionalisme, keamanan, kerahasiaan pasien dan jaminan informasi yang
diberikan. (Schlachta-Fairchild, Elfrink, & Deickman, 2008)
2

Kegiatan telenursing membutuhkan integrasi antara startegi dan kebijakan untuk


mengembangkan praktek keperawatan, penyediaan pelayanan asuhan
keperawatan, dan sistem pendidikan serta pelatihan keperawatan.

Untuk dapat diaplikasikan maka ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian :

1.Faktor legalitas

Dapat didefinisikan sebagai otonomi profesi keperawatan atau institusi


keperawatan yang mempunyai tanggung jawab dalam pelaksanaan telenursing.

2. Faktor financial

Pelaksanaan telenursing membutuhkan biaya yang cukup besar karena sarana dan
prasaranya sangat banyak. Perlu dukungan dari pemerintah dan organisasi profesi
dalam penyediaan aspek financial dalam pelaksanaan telenursing

3. Faktor Skill

Ada dua aspek yang perlu diperhatikan, yaitu pengetahuan dan skill tentang
telenursing. Perawat dan pasien perlu dilakukan pelatihan tentang aplikasi
telenursing. Terlaksananya telenursing sangat tergantung dari aspek pengetahuan
dan skill antara pasien dan perawat. Pengetahuan tentang telenursing harus
didasari oleh pengetahuan tehnologi informasi.

4. Faktor Motivasi

Motivasi perawat dan pasien menjadi prioritas utama dalam pelaksanaan


telenursing. Tanpa ada motivasi dari perawat dan pasien, telenursing tidak akan
bisa berjalan dengan baik.
3

Pelaksanaan telenursing di Indonesia masih belum berjalan dengan baik


disebabkan oleh karena keterbatasan sumberdaya manusia, keterbatasan sarana
dan prasarana serta kurangnya dukungan pelaksanaan telenursing dari pemerintah.
Untuk mensiasati keterbatasan pelaksanaan telenursing bisa dimulai dengan
peralatan yang sederhana seperti pesawat telepon yang sudah banyak dimiliki oleh
masyarakat tetapi masih belum banyak dimanfaatkan untuk kepentingan
pelayanan kesehatan atau pelayanan keperawatan. Telenursing menggunakan
telepon ini dapat diaplikasikan di unit gawat darurat dan home care.

Hal tersebut dikatakan telenursing jika perawat melakukan tindakan keperawatan


untuk memenuhi kebutuhan kesehatan klien melalui pengkajian triase dan
pemberian informasi menggunakan teknologi informasi dan telekomunikasi serta
sistem berbasis website. Ners yang melakukan praktek telenursing harus seorang
Registered Nurses (RN). Perawat yang melakukan praktek telenursing harus
bertanggung jawab untuk meyakinkan kemampuan ketrampilan keperawatan
mereka dan pengetahuan yang up to date untuk praktek telenursing mereka.

Tujuan dari telenursing adalah tidak untuk membentuk diagnosis medis,


melainkan difokuskan pada dimensi dari urgensi. Sehingga para perawat akan
lebih terfokus pada informasi, dukungan, dan meningkatkan pengetahuan. Untuk
mencapai hasil yang positif dari konsultasi melalui telephone maka sangat
dibutuhkan cara berkomunikasi yang baik. Komunikasi yang baik akan
berdampak pada perasaan sehingga setiap perkataan akan mudah untuk didengar
dan dipahami. Dengan demikian klien dan keluarganya akan termotivasi untuk
mengikuti saran perawat. Sebuah komunikasi yang berpusat pada klien adalah
teknik pendekatan yang disukai dalam rangka membina hubungan antara klien
dan tenaga professional. Komunikasi yang berpusat pada klien telah ditangani
secara ekstensif selama dekade terakhir.
4

Melalui telenursing, perawat mampu melakukan monitoring, pendidikan, follow


up, pengkajian dan pengumpulan data, melakukan intervensi, memberikan
dukungan pada keluarga dan perawatan multidisiplin yang inovatif serta
kolaborasi. Selain itu dalam praktek telenursing, perawat melakukan pengkajian
lanjutan, perencanaan, intervensi, dan evaluasi terhadap hasil perawatan, dan
perawat juga menggunakan teknologi seperti internet, computer, telephone, alat
pengkajian digital, dan perlengkapan telemonitoring system audio-vidio, satelit
dan system komunikasi yang lain. Penggunaan computer dan teknologi informasi
untuk mensupport perawat dan pasien dengan informasi yang lebih efektif. Dalam
rangka efisiensi dan efektifitas telenursing, antara perawat dan pasien
terhubungkan secara langsung menggunakan system transmisi elektronik.

Telenursing melalui telepon triage dan home care merupakan bentuk aplikasi yang
berkembang pesat saat ini. Dalam perawatan pasien di rumah, maka perawat dapat
memonitor tanda-tanda vital pasien seperti tekanan darah, gula darah, berat badan,
peak flow pernapasan pasien melalui internet. Dengan melakukan video
conference, pasien dapat berkonsultasi dalam perawatan luka, injeksi insulin dan
penatalaksanaan sesak napas.

B. Manfaat Telenursing

Menurut (Roberts, Tayler, MacCormack, & Barwich, 2007), ada beberapa


keuntungan telenursing yaitu :

1. Efektif dan efisien dari sisi biaya kesehatan, pasien dan keluarga dapat
mengurangi kunjungan ke pelayanan kesehatan ( dokter praktek,ruang gawat
darurat, rumah sakit dan nursing home)

2. Dengan sumber daya yang minimal dapat meningkatkan cakupan dan


jangkauan pelayanan keperawatan tanpa batas geografis
5

3. Telenursing dapat menurunkan kebutuhan atau menurunkan waktu tinggal di


rumah sakit

4. Pasien dewasa dengan kondisi penyakit kronis memerlukan pengkajian


yang sering sehingga membutuhkan biaya yang banyak. Telenursing dapat
meningkatkan pelayanan untuk pasien kronis tanpa memerlukan biaya dan
meningkatkan pemanfaatan teknologi.

5. Berhasil dalam menurunkan total biaya perawatan kesehatan dan


meningkatkan akses untuk perawatan kesehatan tanpa banyak memerlukan
sumber.

Selain manfaat di atas telenursing dapat dimanfaatkan dalam bidang pendidikan


keperawatan ( model distance learning) dan perkembangan riset keperawatan
berbasis informatika kesehatan. Telenursing dapat juga digunakan dikampus
dengan video conference, pembelajaran on line dan Multimedia Distance
Learning

Pada akhirnya telenursing dapat meningkatkan partisipasi aktif pasien dan


keluarga, terutama dalam manajemen pribadi penyakit kronik. Dapat memberikan
pelayanan akurat, cepat dan dukungan online, perawatan yang berkelanjutan dan
kontak antara perawat dan pasien yang tidak terbatas. (Hartford, 2005)

a. Selain itu telenursing dapat memberikan kesempatan kepada perawat yang


berpengalaman klinik namun telah pensiun/ tidak lagi bekerja di pelayanan
kesehatan, namun masih dapat memberikan asuhan keperawatan secara online.
Hal ini juga menghindari kontak langsung, meminimalkan resiko infeksi
nosokomial, memberikan privasi ruang dan waktu bagi pasien dan perawat. Dapat
dibayangkan bagi penderita HIV/AIDS, atau pasien pengguna narkotika/obat
terlarang /alkoholik akan lebih merasa terjaga privasinya dengan pelayanan
telenursing ini .
6

b. Perawat memiliki komitmen menyeluruh tentang perlunya mempertahankan


privasi dan kerahasiaan pasien sesuai kode etik keperawatan. Beberapa hal terkait
dengan isu ini, yang secara fundamental mesti dilakukan dalam penerapan
tehnologi dalam bidang kesehatan dalam merawat pasien adalah :

· Jaminan kerahasiaan dan jaminan pelayanan dari informasi kesehatan yang


diberikan harus tetap terjaga

· Pasien yang mendapatkan intervensi melalui telehealth harus


diinformasikan potensial resiko (seperti keterbatasan jaminan kerahasiaan
informasi, melalui internet atau telepon) dan keuntungannya

· Diseminasi data pasien seperti identifikasi pasien (suara, gambar) dapat


dikontrol dengan membuat informed consent (pernyataan persetujuan) lewat email

· Individu yang menyalahgunakan kerahasiaan, keamanan dan peraturan dan


penyalah gunaan informasi dapat dikenakan hukuman/legal aspek.

c. Dengan melihat potensi dan perkembangan pelayanan keperawatan, sistem


informasi kesehatan dan penggunaan internet di Indonesia, bukan tidak mungkin
hal ini mendasari telenursing berkembang di Indonesia (dalam berbagai bentuk
aplikasi tehnik komunikasi) dan beragam tujuan. Hal ini tidak lain agar pelayanan
asuhan keperawatan dan perkembangan ilmu, riset dan pendidikan keperawatan di
Indonesia dapat sejajar minimal dengan perkembangan tehnologi kesehatan, dan
kedokteran di Indonesia, menjelang Indonesia Sehat.

C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Implementasi Telenursing

Ada empat faktor penting yang mempengaruhi implementasi telenursing. Empat


faktor tersebut yaitu aspek sistematika, aspek ekonomi, aspek sosial, dan aspak
teknikal.
7

1. Aspek sistematika

Aspek sistematika terkait dukungan dari pemerintah, yang meliputi legislasi dan
regulasi. Dalam mengontrol kualitas dan kelangsungan telenursing sangat
dibutuhkan pengaturan dan supervisi pelayanan pemerintah. Untuk penerapan
telenursing disepakati bahwa praktek keperawatan mandiri seharusnya ada
otoritas dan peraturan legal serta adanya standart operasional prosedur yang
dibuat oleh organisasi profesi keperawatan atau pendidikan keperawatan.

2. Aspek Ekonomi

Aspek ekonomi terkait verifikasi terhadap kontrol keuangan medis akibat


penggunaan telenursing dan Government recognition for cost effectiveness
merupakan prioritas utama. Investasi pemerintah dalam proyek telenursing
merupakan prioritas untuk mengaktifkan telenursing di daerah rural dan area
kepulauan untuk manfaat medis. Aplikasi system telenursing yang mahal dan
uang perawatan (maintenance fee) harus dipikirkan.

3. Aspek Sosial

Aspek sosial terkait verifikasi nilai dan membangun kepercayaan sosial tentang
telenursing dibandingkan dengan perawatan langsung. Penerimaan dari pemberi
pelayanan kesehatan seperti fasilitas medis, dokter dan perawat, merupakan hal
penting dalan implementasi telenursing. Kerja sama dan koordinasi antara profesi
kesehatan akan membangun pemahaman yang lebih baik tentang telenursing pada
publik. Adanya pengakuan public terhadap keperawatan itu sendiri merupakan
factor kunci dalam pelaksanan telenursing.
8

4. Aspek teknikal

Aspek teknikal terkait kreatifitas dan originalitas konten telenursing dan


pengembangan sistem pelayanan. Pelatihan dan pendidikan perawat serta
teknologi informasi mendukung pengembangan dan pengoperasian telenursing.
Pengembangan teknologi informasi untuk menjaga privacy pasien dan keamanan
informasi. Standarisasi, pelatihan keperawatan dan penelitian untuk
pengembangan system telenursing dan pelaksanaannya, teknologi informasi medis
dan pengembangan system aplikasi, serta desain model fungsional yang mungkin
diterapkan dilingkungan tersebut. Jadi keempat aspek tersebut harus terintegrasi
dalam strategi pelaksanaan telenursing.an pemompa, sehingga terjadilah yang
namanya gagal jantung. Pada tingkat awal, disfungsi komponen pompa dapat
mengakibatkan kegagalan jika cadangan jantung normal mengalami payah dan
kegagalan respons fisiologis tertentu pada penurunan curah jantung adalah
penting. Semua respons ini menunjukan upaya tubuh untuk mempertahankan
perfusi organ vital normal. (Williams, Hubbard, Daye, & Barden, 2012)

Sebagai respons terhadap gagal jantung, ada tiga mekanisme respons primer, yaitu
meningkatnya aktivitas adrenergic simpatis, meningkatnya beban awal akibat
aktivitas neurohormon, dan hipertrovi ventrikel.Ketiga respons ini mencerminkan
usaha untuk mempertahankan curah jantung.

Mekanisme-mekanisme ini mungkin memadai untuk mempertahankan curah


jantung pada tingkat normal atau hampir normal pada gagal jantung dini pada
keadaan normal. (Schlachta-Fairchild, Varghese, Deickman, & Castelli, 2010)
9

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Telenursing merupakan alat yang digunakan untuk memberikan asuhan


keperawatan jarak jauh terutama pada pada penangan masalah psikologis pasca
bencana alam. Penggunaan telenursing terbukti bermanfaat baik dalam hal
jangkauan wilayah, efektifitas waktu, efisiensi biaya, dan penyelesaian masalah
keterbatasan tenaga pemberi pelayanan. Praktik telenursing tidak lepas dari isu
seputar legal aspek, yang harus disikapi secara bijaksana dengan melibatkan
peranserta pemerintah sebagai pembuat kebijakan.

3.2 SARAN

Untuk mengetahui lebih jauh dan lebih banyak bahkan lebih lengkap tentang
TELENURSING, pembaca dapat membaca dan mempelajari buku – buku yang
berhubungan dengan TELENURSING. Disini penulis menyadari bahwa dalam
penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kritik dan saran
yang bersifat membangun dan menyempurnakan penulisan makalah – makalah
selanjutnya sangat diharapkan.
10

DAFTAR PUSTAKA

Hartford, K. (2005). Telenursing and patients’ recovery from bypass surgery.


Journal of Advanced Nursing. https://doi.org/10.1111/j.1365-
2648.2005.03427.x

Irfan. (2011). Telenursing Sebagai Trend Dan Issu Pelayanan Keperawatan


Indonesia Ditahun 2020. Keperawatan.

Roberts, D., Tayler, C., MacCormack, D., & Barwich, D. (2007). Telenursing in
Hospice Palliative Care. Canadian Nurse.

Schlachta-Fairchild, L., Elfrink, V., & Deickman, A. (2008). Patient Safety,


Telenursing, and Telehealth. In Patient Safety and Quality: An Evidence-
Based Handbook for Nurses.

Schlachta-Fairchild, L., Varghese, S. B., Deickman, A., & Castelli, D. (2010).


Telehealth and Telenursing Are Live: APN Policy and Practice Implications.
Journal for Nurse Practitioners. https://doi.org/10.1016/j.nurpra.2009.10.019

Williams, L. M., Hubbard, K. E., Daye, O., & Barden, C. (2012). Telenursing in
the intensive care unit: Transforming nursing practice. Critical Care Nurse.
https://doi.org/10.4037/ccn2012525

11

Anda mungkin juga menyukai