BAB III Tesis New
BAB III Tesis New
METODE PENELITIAN
Metode penelitian adalah cara yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data
eksplorasi pengalaman dan makna mendampingi anak belajar daring pada ibu yang
memiliki anak uisia 5-12 tahun di Ciamis . Bab ini disusun dengan menguraikan
A.Rekrutmen Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan
fenomena pengalaman yang didasari oleh kesadaran yang terjadi pada beberapa
individu. Fenomenologi dilakukan dalam situasi yang alami, sehingga tidak ada batasan
dalam memaknai atau memahami fenomena yang dikaji dan peneliti bebas untuk
tentang sikap yang alami sampai ditemukan dasar tertentu. Penundaan ini biasa disebut
epoche (jangka waktu). Konsep epoche adalah membedakan wilayah data (subjek)
dengan interpretasi peneliti. Konsep epoche menjadi pusat dimana peneliti menyusun
menggambarkan arti sebuah pengalaman hidup beberapa orang tentang sebuah konsep
Cribe (1986) dalam Creswell (2014: 453), fenomenologi adalah suatu pendekatan dalam
bermakna kepada dunia yang penuh dengan objek-objek yang bermakna, suatu hal yang
semula terjadi dalam kesadaran individual secara terpisah dan kemudian secara kolektif,
menurut Husserl (1998) peneliti fenomenologis berusaha mencari tentang hal-hal yang
perlu (esensial), struktur invarian (esensi) atau arti pengalaman yang mendasar dan
didukung oleh fakta bahwa: (1) data penelitian ini adalah data laten,
psikologi ibu yang memiliki anak usia 5-12 tahun dalam mendampingi
belajar daring, ibu sebagai aktor yang diteliti hanyalah suatu fenomena
dari apa yang tersembunyi pada “diri” ibu di mana masih diperlukan
pemahaman dan pemaknaan yang dimiliki oleh ibu tentang stress psikologi
Penelitian ini akan dilakukan di STIKes Muhammadiyah Ciamis , terhadap ibu -ibu
yang memiliki anak usia 5-12 tahun yang mengikuti belajar daring ,dengan alasan di
yang memiliki anak usia 5-12 tahun yang masih harus didampingi oleh ibu untuk
belajar daringnya .
C.Waktu Penelitian
1. Tahap Persiapan
x x x x x x
Penyusunan Proposal x x x
Mengurus Perijinan x x
Menyusun Instrumen x x
2. Tahap Pelaksanaan x x x x x x
Pengumpulan Data x x x x x x
Analisis Data x x x x
Perumusan Hasil Penelitian x x
3. Tahap Penyelesaian x x x x x
Penyelesaian Kerangka Tesis x x x
Penulisan Tesis x x x x x x
Revisi dan Editing Tesis x x x x x x x
Penyerahan Tesis
D. Etika Penelitian
1: respect to autonomy
Prinsip ini menjelaskan bahwa dalam melakukan riset kesehatan, peneliti harus
menghargai kebebasan atau independensi responden dalam mengambil
keputusan1. Berdasarkan The Belmont Report, prinsip ini mengandung dua
pandangan yaitu: 1) individu harus dianggap sebagai orang yang memiliki
otonomi; dan 2) orang dengan otonomi rendah harus mendapatkan perlidungan
2
.
Strategi yang dilakukan untuk menjamin otonomi responden adalah dengan
memberikan inform consent sebelum dilakukan pengumpulan data, memberikan
hak kepada partisipan untuk mundur dari penelitian, dan tidak ada pemaksaan
dari peneliti.
2: promotion of justice
Prinsip keadilan berkaitan dengan kesetaraan (equality) dan keadilan (fairness)
dalam memperoleh risiko dan manfaat penelitian2, serta memiliki kesempatan
untuk berpartisipasi dan diperlakukan secara adil dan setara dalam penelitian 1.
Misalnya: dalam sebuah penelitian ada kelompok yang cenderung mendapatkan
risiko atau kerugian, sedangkan kelompok lain mendapatkan manfaat.
Terkait dengan penelitian, terdapat tiga jenis keadilan yang didapat partisipan,
yaitu1:
a. Keadilan berkaitan dengan perolehan sumberdaya (distributive justice)
b. Keadilan berkaitan dengan hak individu (right-based justice)
c. Keadilan berkaitan dengan penghormatan kesamaan dalam hukum (legal justice)
3.ensuring beneficence
Prinsip ini menyatakan bahwa penelitian yang dijalankan akan memberikan
sesuatu yang berguna bagi partisipan dan bagi komunitas yang terdampak.
Penelitian bukan sekedar menghasilkan data yang diperoleh dari partisipan,
namun juga memberi manfaat baik secara langsung dan tidak langsung bagi
partisipan.
Dalam prinsip beneficence terdapat dua aturan umum yaitu 1) jangan
membahayakan atau merugikan partisipan; dan 2) maksimumkan manfaat
dan minimumkan kerugian. Sehingga peneliti sebaiknya menilai risiko dan
manfaat yang akan diperoleh partisipan dalam penelitian yang hasilnya
harus dikomunikasikan kepada partisipan penelitian. Pengertian risiko
disini adalah kemungkinan kerugian yang akan terjadi dan kejadian
kecelakaan yang mungkin terjadi seperti kecelakaan dari sisi psikologis,
fisik, hukum, sosial dan ekonomi2.
Pengumpulan data adalah langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan
utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan
data peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan
(Sugiyono, 2009:224). Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu melalui teknik
wawancara. Wawancara merupakan percakapan tanya jawab di antara dua orang yang
depth interview). Jenis wawancara ini melibatkan satu proses memperoleh keterangan
untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara
pewawancara dengan partisipan atau orang yang diwawancarai (Hariwijaya, 2007: 73-
74). Tujuan wawancara mendalam bukanlah hanya dilakukan untuk menguji hipotesis,
tetapi minat untuk memahami pengalaman hidup orang lain dan makna yang mereka
dapatkan dari pengalaman itu. Wawancara dalam penelitian ini dimaksudkan untuk
daring , dan 2)tingkat stress psikologi ibu dalam mendampingi anak belajar daring l
(Seidman, 2013:46).
Wawancara mendalam adalah cara pengumpulan data yang dianjurkan dalam penelitian
hasil
wawancara ke dalam catatan lapangan, dan (7) mengidentifikasi tindakan hasil
Tata cara sebelum peneliti dapat melakukan wawancara yaitu, dengan melakukan
peneliti membuat infom concent dengan partisipan yaitu ibu dalam hal ini dosen/tenag
kependidikan .
selanjutnya yaitu peneliti mendekati secara individual untuk menjelaskan maksud dan
tujuan penelitian. Kemudian, peneliti meminta persetujuan mereka untuk terlibat dalam
penelitian ini. Jika mereka menyetujui, wawancara dilakukan berdasarkan waktu dan
tempat yang telah ditentukan oleh partisipan. Proses wawancara akan dilakukan secara
bergantian. Ibu-ibu diberikan beberapa pertanyaan semi struktur yang sudah ada dalam
protokol wawancara (lihat lampiran halaman ……). Waktu lamanya wawancara sekitar
15 sampai 30 menit sesuai dengan yang tertulis dalam protokol wawancara. Wawancara
F.Keabsahan Data
Keabsahan data atau kredibilitas data adalah upaya meningkatkan drajat kebenaran data
dengan memastikan data itu absah dan berkualitas. Ada berbagai teknik untuk
melakukan pemeriksaan keabsahan data. Dalam penelitian ini, terdapat empat kriteria
Pertama, yaitu credibility. Credibility adalah cara yang dilakukan cara yang dilakukan
terhadap berbagai sumber dengan berbagai waktu dan berbagai cara (Sugiyono, 2009).
Menurut Denzin (1978) teknik triangulasi dapat dibagi menjadi empat macam, yaitu
dengan mengecek kembali dan membandingkan drajat kepercayaan dari informasi yang
di dapat pada waktu yang berbeda dan alat yang berbeda (Moleong, 2005: 330).
Keabsahan dan kesahihan data mutlak diperlukan dalam studi kualitatif. Oleh karena
itu dilakukan pengecekan keabsahan data. Adapun perincian dari teknik di atas adalah
sebagai berikut:
a. Keterpercayaan (Credibility)
Kriteria ini dipergunakan untuk membuktikan, bahwa data seputar stress
psikologi pada ibu yang mendampingi anak belajar daring yang diperoleh
sebagai berikut:
1) Trianggulasi
keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu
26
Sutrisno Hadi, Metodologi Research Jilid 1, (Yogyakarta: Andi Offset, 1993), 42
27
Y. S. Lincoln, & Guba E. G, Naturalistic Inquiry, (Beverly Hill: SAGE Publication. Inc, 1985), 301
28
Ibid. 301
29
data”. Dengan cara ini peneliti dapat menarik kesimpulan yang
mantap tidak hanya dari satu cara pandang sehingga dapat diterima
kebenarannya.
berkaitan. Dengan demikian apa yang diperoleh dari sumber yang dapat
diperoleh dari sumber lain yang berbeda. Sumber tersebut antara lain:
data, agar data yang dianalisis tersebut shahih dan dapat ditarik
2) Pembahasan Sejawat
3) Memperpanjang Keikutsertaan
29
Moleong, Metodologi Penelitian ..., 330.
30
Ibid. 332.
diperoleh sesuai dengan kebutuhan pengamatan dan wawancara
b. Keteralihan (Transferability)
tidak dapat dijawab oleh peneliti kualitatif sendiri, melainkan dijawab dan
mengenai stress psikologi pada ibu yang mendampingi anak belajar daring
c. Kebergantungan (Dependability)
maupun dalam melaporkan hasil penelitian. Salah satu upaya untuk menilai
d. Kepastian (Confirmability)
serta dukungan spiritual orang tua dalam meningkatkan prestasi belajar anak
Dalam penelitian kualitatif yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti
pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat
kesimpulan atas temuannya (Sugiyono, 2009:306). Peneliti sebagai instrumen atau alat
a. Peneliti sebagai alat peka dan dapat bereaksi terhadap segala stimulus dari
sekaligus,
pengetahuan kita,
2009:308).
(Creswell, 2015:447).
Alat yang akan digunkan digunakan dalam penelitian ini antara lain
H.Analisis Data
Analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, memilah-
milah, mengorganisasikan dan menjadikan data itu menjadi satuan yang dapat dikelola,
sedang dipelajari;
pengalaman partisipan;
tersebut terjadi).
a) Horizonalisasi
Giorgi, 2003).
b) Deskripsi Tekstural
c) Deskripsi Struktural
hasil transkrip sesuai dengan yang dikatakan oleh peneliti atau tidak.
partisipan, pengambilan data dan juga proses analisa data. Kegiatan ini
yang
telah dilakukan oleh peneliti yaitu dengan membuat laporan penelitian dengan jelas,
terperinci, dan sistematis. Peneliti juga menjelaskan hasil penelitian secara deskriptif.
Yaitu peneliti menjelaskan secara detail melalui kata-kata yang terstruktur dan penuh
Proses penyusunan laporan penelitian ini dapat dicek mulai dari peneliti
peneliti berhasil membangun relasi dengan pihak sekolah dan guru mata
hal…..). Proses pengecekkan kualitas data penelitian ini juga dapat dilihat