DISUSUN OLEH
YOGYAKARTA
2021
LEMBAR PENGESAHAN
Acara : PTHB
Disusun oleh
NIM : 021190083
Disetujui
Asisten Pembimbing
Anita Dewi,S.T.
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-
Nya saya dapat menyelesaikan praktikum dan menyusun laporan PRAKTIKUM
INSTRUMENTASI DAN PENGENDALIAN PROSES dengan judul “PTHB" sebagai data
hasil pengamatan saya. Saya juga menyampaikan terima kasih kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kemudahan serta kelancaran bagi
saya.
2. Asisten laboratorium yang telah membimbing jalannya praktikum dari awal sampai
akhir.
3. Kelompok praktikum saya yang telah saling bekerja sama dalam melakukan
praktikum.
4. Teman-teman saya yang telah membantu dalam praktikum dan menyelesaikan
laporan ini
Laporan ini saya susun untuk melengkapi tugas praktikum INSTRUMENTASI DAN
PENGENDALIAN PROSES semester genap D3 Teknik Kimia Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Yogyakarta. Semoga dengan dibuatnya laporan ini dapat berguna untuk
kita semua. Ada kalanya dalam pembuatan laporan ini masih ada beberapa kesalahan
penulisan maupun perhitungan oleh karena itu saya membutuhkan kritik dan saran agar
laporan selanjutnya menjadi lebih baik.
Alvin Andryan
BAB I
PENDAHULUAN
Di dalam pabrik kimia itu sendiri prosesnya menggunakan gabungan dari beberapa
unit proses seperti reaktor,pompa,tangki,heat exchanger, dan lain-lain yang tersusun secara
sistematis dan proporsional untuk mengubah bahan baku menjadi produk (yang mempunyai
nilai lebih) dengan cara seekonomis mungkin.
Dalam penelitian dan praktik industri, pemahaman mengenai dinamika suatu proses
kimia telah berkembang dan terbentuk karena faktor-faktor berikut:
1. Struktur proses kimiawi menjadi sangat kompleks, yang menuntut perhatian profesi
keteknikan untuk mengkaji/ merancang pengendalian proses keseluruhan pabrik dari pada per
satu unit operasi. Perancangan sistem instrumentasi menjadi bagian yang tidak terpisahkan
dari perancangan proses kimia itu sendiri.
3. Pertumbuhan komputer digital yang sangat cepat sehingga dapat merombak praktik
instrumentasi proses kimia dan telah menerapkan sistem instrumentasi yang modern.
I.2Tujuan Percobaan
Temperatur adalah ukuran panas atau dingin suatu benda yang diukur berdasarkan
suatu acuan. Ada beberapa prinsip pengukuran temperatur, yaitu perubahan dimensi fisik
benda (bimetal, thermometer gelas), perubahan hambatan listrik (RTD, Thermistor),
pembangkitan tegangan (thermocouple), perubahan emisi radiasi termal (infrared pyrometer),
dan perubahan fasa (Quartz Crystal Thermometry).
Temperature adalah besaran relative, tergantung pada acuan yang digunakan. Proses
industry tidaklah berjalan secara tetap (statik) tetapi kebanyakan terjadi secara dinamik
(berubah-ubah). Perubahan variable proses dan dengan adanya gangguan menimbulkan
berbagai perubahan dalam suatu proses. Oleh karena itu, sangat penting mempelajari
dinamika proses dan pengendalian untuk mencapai tujuan suatu proses. (Y.D.Hermawan,
2012). Percobaan ini menyajikan pemodelan matematika dan dinamika suhu pada Pemanas
Tangki Horizontal Berpengaduk (PTHB).
PTHB adalah suatu tangki horizontal berpengaduk yang dilengkapi dengan pemanas.
Pengaplikasikan percobaan PTHB ini dalam industry contohnya pada `reaktor yang
digunakan dalam mereaksikan suatu senyawa (G. Stephanopoulos, 1984). Oleh karena itu
percobaan PTHB dianggap diperlukan sebagai replika industry dalam skala laboratorium.
Dalam percobaan ini, perubahan step dari suhu aliran masuk dan perubahan step dari
panas yang masuk ke dalam sistem dibuat untuk menyelidiki kelakuan dinamik dari pemanas
tangki horizontal berpengaduk, respon dinamik sistem akan lebih bervariasi dengan naik atau
turunnya gangguan.
PTHB adalah suatu tangki horizontal berpengaduk yang dilengkapi dengan pemanas.
Perubahan variable proses dan dengan adanya gangguan menimbulkan berbagai perubahan
dalam suatu proses. Oleh karena itu, sangat penting mempelajari dinamika proses dan
pengendalian untuk mencapai tujuan suatu proses (Y.D.Hermawan, 2006)
BAB II
PELAKSANAAN PERCOBAAN
2. Tangki umpan
3. Tangki gangguan
7. Kran gangguan
9. Thermometer
12. Pompa
1 2
6 7
Membuka kran keluaran tangka umpan agar air mengalir ke tangka horizontal
Membuka kran keluaran tangka umpan agar air mengalir ke tangka horizontal
Membiarkan air dari tangki umpan overflow dan mengalir menuji tangki umpan
cadangan
Mengukur dan mencatat suhu air keluaran tangka horizontal dengan interval
waktu tertentu hingga suhu konstan
Mengukur suhu tangki gangguan (suhu harus lebih 10o lebih tinggi dari tangki
horizontal
Data Percobaan
Kondisi Tunak
Suhu Termometer Suhu Termocouple (T)
Waktu (t) menit (T)°C °C
0 27 29
2 28 29,2
4 29 29,7
6 30 30
8 30,5 30,5
10 31,5 30,8
12 32 31
14 33 31,3
16 33,5 31,9
18 34 32
20 34,5 34
22 35 35
24 35,5 37
26 36 38
28 36,5 38,5
30 37 39
32 37,5 39,5
34 38 40
36 38,5 41
38 39 41,5
40 40 42
42 41 43,5
44 41,5 44
46 42 44,5
48 43 45
50 43 45,5
52 43 46
Kondisi Dinamik
Suhu Gangguan : Termometer = 60°C
Termocouple = 63,2°C
Suhu Termometer Suhu Termocouple (T)
Waktu (t) menit (T)°C °C
0 43 48
2 44 48,5
4 45 49
6 45,5 49,5
8 46 50
10 46 51
12 47 51,5
14 47,5 51,8
16 48 52
18 48 52,5
20 48 53
III.2 Perhitungan
1. Kondisi Tunak
a. Tp =V/Fi
= 9000/44,5
= 202,247191 s
= 470000 / 186,2482
= 2.523,51432
c. τ =Tp /(1+Kp )
= 202,247191 / (1 + 2.523,51432)
= 142,6530 / 2524,51432
𝐽
= 0,0565071 𝑊
d. k1 =1 /(1+Kp )
= 1 / 2524,51432
= 0,000396115796
e. k2 =Kp /(1+Kp )
= 2523,51432 / 2524,51432
= 0,999603884
2. Kondisi Dinamik
Pada Termometer
Suhu konstan pada kondisi dinamik (Ts) : 48°C
Suhu konstan pada kondisi tunak : 43°C
Suhu gangguan pada termometer : 60°C
Magnitude (M) : 60°C - 43°C = 17°C
= 48 + 0,00673396853 (1 – 0)
= 48,006734 °C
Mencari % kesalahan
𝑇 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔−𝑇 𝑑𝑎𝑡𝑎
% Kesalalahan =| | x 100%
𝑇 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
48,006734°C −43°C
% Kesalalahan =| | x 100%
48,006734°C
=0,104292327
= 10,42 %
59,16%
% kesalahan rata-rata = = 5,37 %
11
a. Termocouple
Suhu konstan pada kondisi dinamik (Ts) : 53°C
Suhu konstan pada kondisi tunak : 46°C
Suhu gangguan pada termocouple : 63,2°C
Magnitude (M) : 63,2°C – 46°C = 17,2°C
= 53 + 0,00681319169 (1 – 0)
= 53,00681 °C
Mencari % kesalahan
𝑇 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔−𝑇 𝑑𝑎𝑡𝑎
% Kesalalahan =| 𝑇 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
| x 100%
53,00681°C−46°C
% Kesalalahan =| | x 100%
53,00681°C
= 13,21 %
64,67 %
% kesalahan rata-rata = = 5,87 %
11
III.3 Pembahasan
Pada percobaan kali ini praktikan melakukan percobaan PTHB. PTHB adalah suatu
tangki horizontal berpengaduk yang dilengkapi dengan pemanas. Dalam percobaan ini,
perubahan step dari suhu aliran masuk dan perubahan step dari panas yang masuk ke dalam
sistem dibuat untuk menyelidiki kelakuan dinamik dari pemanas tangki horizontal
berpengaduk, respon dinamik sistem akan lebih bervariasi dengan naik atau turunnya
gangguan.
Tujuan dari percobaan ini sendiri yaitu agar praktikan dapat mengoperasikan berbagai
instrument pengukur suhu pada kondisi tunak dan dinamik. Dari percobaan yang telah
dilakukan pada kondisi tunak didapatkan nilai steady umpan untuk digunakan dalam
perhitungan pada kondisi dinamik.
25
Suhu
20 Termometer
15 Suhu
10 Termocouple
5
0
0 4 8 12 16 20 24 28 32 36 40 44 48 52
Waktu
Gambar III.3.1 Grafik Hubungan Antara Waktu Dengan Suhu Dua Alat Ukur
Dari grafik diatas diketahui bahwa semakin lama waktu yang digunakan maka
semakin tinggi suhu yang di peroleh hingga mencapai suhu konstan. Hal ini disebabkan
karena air yang mengalir dari tangka umpan ke PTHB dan keluar dari PTHB mendapatkan
panas dari koil pemanas yang ada dalam PTHB.
Untuk perhitungan yang diperoleh dalam kondisi dinamik diperoleh T data dan T hitung pada
alat thermometer yang di berikan dalam bentuk grafik di bawah ini:
46 46
44 45 45.5 T data
44 T hitung
42 43
40
38
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
Waktu
Grafik III.3.2 Hubungan antara suhu dengan waktu pada kondisi dinamik dengan alat
ukur thermometer.
Untuk alat thermocouple sendiri sebagai berikut:
54
53.62 53.77 53.92 54.07 54.22 54.36 54.5
52 53 53.23 53.31 53.47 53
52.5
51.8 52
Suhu
50 51.5
51
50 T data
48 49.5
49 T hitung
48.5
48
46
44
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
Waktu
Grafik III.3.3 Hubungan antara suhu dengan waktu pada kondisi dinamik dengan alat
ukur thermocouple
Perbedaan T data dan T hitung menghasilkan persen kesalahan. Persen kesalahan
diperoleh karena disebabkan kesalahan pembacaan suhu gangguan awal dan suhu keluar dari
PTHB. Selain itu pada saat percobaan aliran tidak terjaga overflow, sehingga air pada tangka
gangguan sering ditammbahkan air dengan suhu tinggi yang menyebabkan suhu keluar dari
PTHB meningkat.
BAB IV
KESIMPULAN
IV.1 Kesimpulan
Dari Percobaan “Pemanas Tangki Horizontal Bepengaduk” yang telah kami lakukan
diperoleh data :
1. Kondisi Tunak
a. Tp = 202,247191 s
b. Kp = 2.523,51432
c. τ = 0,0565071
d. k1 = 0,000396115796
e. k2 = 0,999603884
2. Kondisi Dinamis
Tim Penyusun. 2021. E-Book Petunjuk Praktikum Instrumentasi Dan Pengendalian Proses.
Yogyakarta : Laboratorium Instrumentasi Dan Pengendalian Proses Program Studi
D3 Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Negeri
“Veteran” Yogyakarta.
https://www.scribd.com/doc/145371301/PTHB-pemanas-tangki-horizontal-berpengaduk