Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM

INSTRUMENTASI DAN PENGENDALIAN PROSES


Acara : PTHB

DISUSUN OLEH

NAMA : Alvin Andryan


NIM : 021190083
FAKULTAS/JURUSAN : FTI/D3 TEKNIK KIMIA
HARI, TANGGAL : Jum’at, 16 April 2021
ASISTEN : Anita Dewi,S.T.

LABORATORIUM INSTRUMENTASI DAN PENGENDALIAN PROSES

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KIMIA

JURUSAN TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

YOGYAKARTA

2021
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIKUM INSTRUMENTASI DAN PENGENDALIAN PROSES

Acara : PTHB

Disusun oleh

Nama : Alvin Andryan

NIM : 021190083

Fakultas/Prodi : Teknik Industri/ D3 Teknik Kimia

Hari,tanggal : Jum’at, 16 April 2021

Asisten Pembimbing : Anita Dewi,S.T.

Disetujui

Asisten Pembimbing

Anita Dewi,S.T.
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-
Nya saya dapat menyelesaikan praktikum dan menyusun laporan PRAKTIKUM
INSTRUMENTASI DAN PENGENDALIAN PROSES dengan judul “PTHB" sebagai data
hasil pengamatan saya. Saya juga menyampaikan terima kasih kepada:

1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kemudahan serta kelancaran bagi
saya.
2. Asisten laboratorium yang telah membimbing jalannya praktikum dari awal sampai
akhir.
3. Kelompok praktikum saya yang telah saling bekerja sama dalam melakukan
praktikum.
4. Teman-teman saya yang telah membantu dalam praktikum dan menyelesaikan
laporan ini

Laporan ini saya susun untuk melengkapi tugas praktikum INSTRUMENTASI DAN
PENGENDALIAN PROSES semester genap D3 Teknik Kimia Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Yogyakarta. Semoga dengan dibuatnya laporan ini dapat berguna untuk
kita semua. Ada kalanya dalam pembuatan laporan ini masih ada beberapa kesalahan
penulisan maupun perhitungan oleh karena itu saya membutuhkan kritik dan saran agar
laporan selanjutnya menjadi lebih baik.

Yogyakarta, 16 April 2021


Praktikan

Alvin Andryan
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Pabrik kimia merupakan susunan/rangkaian berbagai unit pengolahan yang


terintegrasi satu sama lain secara sistematik dan rasional. Adapun tujuan pengoperasian
pabrik secara keseluruhan adalah mengubah (mengonversi) bahan baku menjadi produk yang
lebih bernilai guna. Dalam pengoperasiannya pabrik akan selalu mengalami gangguan
(disturbance) dari lingkungan eksternal. Selama beroperasi, pabrik harus terus
mempertimbangkan aspek keteknikan, keekonomisan, dan kondisi sosial agar tidak terlalu
signifikan terpengaruh oleh perubahan-perubahan eksternal tersebut.

Di dalam pabrik kimia itu sendiri prosesnya menggunakan gabungan dari beberapa
unit proses seperti reaktor,pompa,tangki,heat exchanger, dan lain-lain yang tersusun secara
sistematis dan proporsional untuk mengubah bahan baku menjadi produk (yang mempunyai
nilai lebih) dengan cara seekonomis mungkin.

Perubahan atau fluktuasi Control Variable di dalam suatu pabrik mempengaruhi


kinerja proses. Kelakuan dinamis dari Control Variable sangat penting untuk diketahui guna
mendukung tercapainya tujuan proses. Selain itu, kelakuan dinamika proses juga bermanfaat
dalam perancangan sistem pengendalian proses. Dalam percobaan ini, diambil kasus dinamika
suhu pada Pemanas Tangki Horizontal Berpengaduk.

Dalam penelitian dan praktik industri, pemahaman mengenai dinamika suatu proses
kimia telah berkembang dan terbentuk karena faktor-faktor berikut:

1. Struktur proses kimiawi menjadi sangat kompleks, yang menuntut perhatian profesi
keteknikan untuk mengkaji/ merancang pengendalian proses keseluruhan pabrik dari pada per
satu unit operasi. Perancangan sistem instrumentasi menjadi bagian yang tidak terpisahkan
dari perancangan proses kimia itu sendiri.

2. Perancangan instrumentasi sistem proses yang dituntut untuk memenuhi:

a. Tujuan dan sasaran sistem kontrol.

b. Pemilihan cara pengukuran, manipulasi serta rangkaian yang tepat.


c. Identifikasi sistem komputerisasi dan instrumentasi yang tepat.

3. Pertumbuhan komputer digital yang sangat cepat sehingga dapat merombak praktik
instrumentasi proses kimia dan telah menerapkan sistem instrumentasi yang modern.

I.2Tujuan Percobaan

Mahasiswa dapat mengoperasikan berbagai instrument pengukur suhu pada kondisi


tunak dan dinamik.

I.3 Dasar Teori

Temperatur adalah ukuran panas atau dingin suatu benda yang diukur berdasarkan
suatu acuan. Ada beberapa prinsip pengukuran temperatur, yaitu perubahan dimensi fisik
benda (bimetal, thermometer gelas), perubahan hambatan listrik (RTD, Thermistor),
pembangkitan tegangan (thermocouple), perubahan emisi radiasi termal (infrared pyrometer),
dan perubahan fasa (Quartz Crystal Thermometry).

Temperature adalah besaran relative, tergantung pada acuan yang digunakan. Proses
industry tidaklah berjalan secara tetap (statik) tetapi kebanyakan terjadi secara dinamik
(berubah-ubah). Perubahan variable proses dan dengan adanya gangguan menimbulkan
berbagai perubahan dalam suatu proses. Oleh karena itu, sangat penting mempelajari
dinamika proses dan pengendalian untuk mencapai tujuan suatu proses. (Y.D.Hermawan,
2012). Percobaan ini menyajikan pemodelan matematika dan dinamika suhu pada Pemanas
Tangki Horizontal Berpengaduk (PTHB).

PTHB adalah suatu tangki horizontal berpengaduk yang dilengkapi dengan pemanas.
Pengaplikasikan percobaan PTHB ini dalam industry contohnya pada `reaktor yang
digunakan dalam mereaksikan suatu senyawa (G. Stephanopoulos, 1984). Oleh karena itu
percobaan PTHB dianggap diperlukan sebagai replika industry dalam skala laboratorium.

Dalam percobaan ini, perubahan step dari suhu aliran masuk dan perubahan step dari
panas yang masuk ke dalam sistem dibuat untuk menyelidiki kelakuan dinamik dari pemanas
tangki horizontal berpengaduk, respon dinamik sistem akan lebih bervariasi dengan naik atau
turunnya gangguan.
PTHB adalah suatu tangki horizontal berpengaduk yang dilengkapi dengan pemanas.
Perubahan variable proses dan dengan adanya gangguan menimbulkan berbagai perubahan
dalam suatu proses. Oleh karena itu, sangat penting mempelajari dinamika proses dan
pengendalian untuk mencapai tujuan suatu proses (Y.D.Hermawan, 2006)
BAB II

PELAKSANAAN PERCOBAAN

II.1 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan : Bahan yang digunakan :

1. Tangki horizontal 1. Air

2. Tangki umpan

3. Tangki gangguan

4. Tangki gangguan cadangan

5. Tangki umpan cadangan

6. Kran tangki umpan

7. Kran gangguan

8. Kran keluaran PTHB

9. Thermometer

10. Pengaduk elektrik

11. Koil pemanas

12. Pompa

II.2 Rangkaian Alat

1 2

6 7

Gambar II.2 Gambar Rangkaian Alat


Keterangan :

1. Tangki Umpan 5. Tangki Horizontal


2. Tangki Gangguan 6. Tangki Unmpan Cadangan
3. Koil Pemanas 7. Tangki Gangguan Candangan
4. Pengaduk Elektrik 8. Koil Pemanas

II.3 Diagram Alir

Menyiapkan alat dan bahan

Mengisi tangki umpan dengan air.

Membuka kran keluaran tangka umpan agar air mengalir ke tangka horizontal

Membuka kran keluaran tangka umpan agar air mengalir ke tangka horizontal

Membiarkan air dari tangki umpan overflow dan mengalir menuji tangki umpan
cadangan

Menyalakan pompa tangki umpan cadangan agar air dikembalikan menuju


tangki umpan agar kondisi steady tercapai

Menyalakan koil pemanas pada tangki gangguan

Menyalakan pengaduk elektrik pada tangki horizontal


Menyalakan koil pemanas pada tangki horizontal

Mengukur dan mencatat suhu air keluaran tangka horizontal dengan interval
waktu tertentu hingga suhu konstan

Mengukur suhu tangki gangguan (suhu harus lebih 10o lebih tinggi dari tangki
horizontal

Membuka kran keluaran tangki horizontal

Membuka kran keluaran tangki gangguan

Mengukur suhu pada tangki keluaran horizontal


padan interval waktu tertentu pada kondisi dinamik

Gambar II.3 Diagram Alir PTHB


BAB III

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

III.1 Hasil Pengamatan

Data Percobaan

Volume tangki : 9000 ml


Kapasitas panas cairan (Cp) : 4,2 J/g°C
Suhu mula- mula : 27°C
Densitas (ρ) : 0,996513 g/ml
Laju alir volumetrik (Fi) : 44,5 ml/s
Luas permukaan coil heater (Ae) : 188 cm2
Koefisien konveksi (he) : 2.500 W/m2 °C
Laju perpindahan panas (Qe) : 420 W

Kondisi Tunak
Suhu Termometer Suhu Termocouple (T)
Waktu (t) menit (T)°C °C
0 27 29
2 28 29,2
4 29 29,7
6 30 30
8 30,5 30,5
10 31,5 30,8
12 32 31
14 33 31,3
16 33,5 31,9
18 34 32
20 34,5 34
22 35 35
24 35,5 37
26 36 38
28 36,5 38,5
30 37 39
32 37,5 39,5
34 38 40
36 38,5 41
38 39 41,5
40 40 42
42 41 43,5
44 41,5 44
46 42 44,5
48 43 45
50 43 45,5
52 43 46

Kondisi Dinamik
Suhu Gangguan : Termometer = 60°C
Termocouple = 63,2°C
Suhu Termometer Suhu Termocouple (T)
Waktu (t) menit (T)°C °C
0 43 48
2 44 48,5
4 45 49
6 45,5 49,5
8 46 50
10 46 51
12 47 51,5
14 47,5 51,8
16 48 52
18 48 52,5
20 48 53

III.2 Perhitungan

1. Kondisi Tunak
a. Tp =V/Fi
= 9000/44,5
= 202,247191 s

b. Kp = (he x Ae)/(Fi x ρ x Cp)

= (2500 x 188) / (44,5 x 0,996513 x 4,2)

= 470000 / 186,2482

= 2.523,51432
c. τ =Tp /(1+Kp )

= 202,247191 / (1 + 2.523,51432)

= 142,6530 / 2524,51432

𝐽
= 0,0565071 𝑊

d. k1 =1 /(1+Kp )

= 1 / 2524,51432

= 0,000396115796

e. k2 =Kp /(1+Kp )

= 2523,51432 / 2524,51432

= 0,999603884

2. Kondisi Dinamik
Pada Termometer
Suhu konstan pada kondisi dinamik (Ts) : 48°C
Suhu konstan pada kondisi tunak : 43°C
Suhu gangguan pada termometer : 60°C
Magnitude (M) : 60°C - 43°C = 17°C

 Mencari T (t) hitung pada t = 0


−𝑡
T (t) = Ts + M . k1 (1 − 𝑒 𝜏 )
−0
T (0) = 48 + 17 . 0,000396115796 (1 − 𝑒 0,0565071 )

= 48 + 0,00673396853 (1 – 0)
= 48,006734 °C
 Mencari % kesalahan
𝑇 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔−𝑇 𝑑𝑎𝑡𝑎
% Kesalalahan =| | x 100%
𝑇 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔

48,006734°C −43°C
% Kesalalahan =| | x 100%
48,006734°C
=0,104292327
= 10,42 %

Dengan cara yang sama diperoleh hasil sebagai berikut:


Tabel III.2.1 % Kesalahan pada Kondisi Dinamik pada Termometer

Waktu (t) menit T data°C T hitung °C %Kesalahan


0 43 48 10,42
2 44 48,16 8,64
4 45 48,32 6,88
6 45,5 48,49 6,16
8 46 48,64 5,44
10 46 48,80 5,74
12 47 48,96 4,004
14 47,5 49,11 3,28
16 48 49,26 2,56
18 48 49,41 2,85
20 48 49,55 3,14

59,16%
% kesalahan rata-rata = = 5,37 %
11

a. Termocouple
Suhu konstan pada kondisi dinamik (Ts) : 53°C
Suhu konstan pada kondisi tunak : 46°C
Suhu gangguan pada termocouple : 63,2°C
Magnitude (M) : 63,2°C – 46°C = 17,2°C

 Mencari T (t) hitung pada t = 0


−𝑡
T (t) = Ts + M . k1 (1 − 𝑒 𝜏 )
−0
T (0) = 53 + 17,2 . 0,000396115796 (1 − 𝑒 143,5504 )

= 53 + 0,00681319169 (1 – 0)
= 53,00681 °C
 Mencari % kesalahan
𝑇 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔−𝑇 𝑑𝑎𝑡𝑎
% Kesalalahan =| 𝑇 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
| x 100%
53,00681°C−46°C
% Kesalalahan =| | x 100%
53,00681°C
= 13,21 %

Dengan cara yang sama diperoleh hasil sebagai berikut:


Tabel III.2.1 % Kesalahan pada Kondisi Dinamik pada Termocouple

Waktu (t) menit T data°C T hitung °C %Kesalahan


0 48 53 9,44
2 48,5 53,23 8,76
4 49 53,31 8,09
6 49,5 53,47 7,43
8 50 53,62 6,76
10 51 53,77 5,16
12 51,5 53,92 4,5
14 51,8 54,07 4,2
16 52 54,22 4,09
18 52,5 54,36 3,42
20 53 54,5 2,76

64,67 %
% kesalahan rata-rata = = 5,87 %
11
III.3 Pembahasan

Pada percobaan kali ini praktikan melakukan percobaan PTHB. PTHB adalah suatu
tangki horizontal berpengaduk yang dilengkapi dengan pemanas. Dalam percobaan ini,
perubahan step dari suhu aliran masuk dan perubahan step dari panas yang masuk ke dalam
sistem dibuat untuk menyelidiki kelakuan dinamik dari pemanas tangki horizontal
berpengaduk, respon dinamik sistem akan lebih bervariasi dengan naik atau turunnya
gangguan.

Tujuan dari percobaan ini sendiri yaitu agar praktikan dapat mengoperasikan berbagai
instrument pengukur suhu pada kondisi tunak dan dinamik. Dari percobaan yang telah
dilakukan pada kondisi tunak didapatkan nilai steady umpan untuk digunakan dalam
perhitungan pada kondisi dinamik.

Hubungan Antara Waktu Dengan Suhu Dua Alat Ukur


50
45
40
35
30
Suhu

25
Suhu
20 Termometer
15 Suhu
10 Termocouple
5
0
0 4 8 12 16 20 24 28 32 36 40 44 48 52
Waktu

Gambar III.3.1 Grafik Hubungan Antara Waktu Dengan Suhu Dua Alat Ukur

Dari grafik diatas diketahui bahwa semakin lama waktu yang digunakan maka
semakin tinggi suhu yang di peroleh hingga mencapai suhu konstan. Hal ini disebabkan
karena air yang mengalir dari tangka umpan ke PTHB dan keluar dari PTHB mendapatkan
panas dari koil pemanas yang ada dalam PTHB.
Untuk perhitungan yang diperoleh dalam kondisi dinamik diperoleh T data dan T hitung pada
alat thermometer yang di berikan dalam bentuk grafik di bawah ini:

Grafik Hubungan Antara Suhu Dengan Waktu Pada


Kondisi Dinamik Dengan Alat Ukur Termometer
52
50
49.55
48
48.49 48.64 48.8 48.96 49.11 49.26 49.41
48 48.16 48.32 48 48 48
46 47 47.5
Suhu

46 46
44 45 45.5 T data
44 T hitung
42 43
40
38
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
Waktu

Grafik III.3.2 Hubungan antara suhu dengan waktu pada kondisi dinamik dengan alat
ukur thermometer.
Untuk alat thermocouple sendiri sebagai berikut:

Grafik Hubungan Antara Suhu Dengan Waktu Pada


Kondisi Dinamik Dengan Alat Ukur Termometer
56

54
53.62 53.77 53.92 54.07 54.22 54.36 54.5
52 53 53.23 53.31 53.47 53
52.5
51.8 52
Suhu

50 51.5
51
50 T data
48 49.5
49 T hitung
48.5
48
46

44
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
Waktu

Grafik III.3.3 Hubungan antara suhu dengan waktu pada kondisi dinamik dengan alat
ukur thermocouple
Perbedaan T data dan T hitung menghasilkan persen kesalahan. Persen kesalahan
diperoleh karena disebabkan kesalahan pembacaan suhu gangguan awal dan suhu keluar dari
PTHB. Selain itu pada saat percobaan aliran tidak terjaga overflow, sehingga air pada tangka
gangguan sering ditammbahkan air dengan suhu tinggi yang menyebabkan suhu keluar dari
PTHB meningkat.
BAB IV

KESIMPULAN

IV.1 Kesimpulan

Dari Percobaan “Pemanas Tangki Horizontal Bepengaduk” yang telah kami lakukan
diperoleh data :

1. Kondisi Tunak
a. Tp = 202,247191 s

b. Kp = 2.523,51432

c. τ = 0,0565071

d. k1 = 0,000396115796

e. k2 = 0,999603884

2. Kondisi Dinamis

Persentase kesalahan kondisi dinamik pada thermometer

Waktu (t) menit T data°C T hitung °C %Kesalahan


0 43 48 10,42
2 44 48,16 8,64
4 45 48,32 6,88
6 45,5 48,49 6,16
8 46 48,64 5,44
10 46 48,80 5,74
12 47 48,96 4,004
14 47,5 49,11 3,28
16 48 49,26 2,56
18 48 49,41 2,85
20 48 49,55 3,14
Persentase kesalahan kondisi dinamik pada thermocouple

Waktu (t) menit T data°C T hitung °C %Kesalahan


0 48 53 9,44
2 48,5 53,23 8,76
4 49 53,31 8,09
6 49,5 53,47 7,43
8 50 53,62 6,76
.
10 51 53,77 5,16
12 51,5 53,92 4,5
14 51,8 54,07 4,2
16 52 54,22 4,09
18 52,5 54,36 3,42
20 53 54,5 2,76
DAFTAR PUSTAKA

Tim Penyusun. 2021. E-Book Petunjuk Praktikum Instrumentasi Dan Pengendalian Proses.
Yogyakarta : Laboratorium Instrumentasi Dan Pengendalian Proses Program Studi
D3 Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Negeri
“Veteran” Yogyakarta.

https://www.scribd.com/doc/145371301/PTHB-pemanas-tangki-horizontal-berpengaduk

(diakses pada 22 April 2021 pukul 10.26)


Lampiran

Anda mungkin juga menyukai