Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Motivasi Belajar
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi Pendidikan
Dosen Pengampu :
Dra. Kurniana Bektiningsih, M. Pd.

Nama :
Diah Nikasari
NIM :
1401419252

ROMBEL F
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH
DASAR FAKULTAS ILMU
PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI
SEMARANG 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Motivasi Belajar” ini tepat
pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas Dra.Kurniana Bektiningsih, M. Pd. pada mata kuliah psikologi pendidikan..
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang motivasi
belajar bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Saya mengucapkan terima kasih
kepada Dra.Kurniana Bektiningsih, M. Pd. selaku dosen mata kuliah psikologi
pendidikan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari,
makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Pati, 9 April 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul.............................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................1
C. Tujuan..........................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................3
PEMBAHASAN........................................................................................................................3
A. Pengertian Motivasi Belajar........................................................................................3
B. Pentingnya Motivasi dalam Belajar.............................................................................3
C. Bentuk – Bentuk Motivasi Belajar..............................................................................5
D. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Motivasi...........................................................6
E. Teori - Teori Motivasi................................................................................................8
F. Stategi Pengembangan Motivasi Belajar....................................................................9
BAB III.....................................................................................................................................11
PENUTUP................................................................................................................................11
A. Kesimpulan................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Motivasi belajar merupakan salah satu faktor yang turut menentukan keefektifan
dalam pembelajaran. Seorang peserta didik akan belajar dengan baik apabila ada faktor
pendorongnya yaitu motivasi belajar. Peserta didik akan belajar dengan sungguh-sungguh
jika memiliki motivasi belajar yang tinggi. Motivasi belajar adalah seluruh daya penggerak
di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari
kegiatan belajar yang memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang
dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat dicapai (Sardiman A. M, 2007: 75).
Ada banyak faktor yang mempengaruhi motivasi belajar yang dapat dibedakan
menjadi dua faktor. Menurut Syamsu Yusuf (2009: 23) motivasi belajar dapat timbul
karena faktor internal dan eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi motivasi belajar
yaitu: (1) Faktor Fisik meliputi nutrisi (gisi), kesehatan, dan fungsi-fungsi fisik (terutama
panca indera), (2) Faktor Psikologis, yaitu berhubungan dengan aspek-aspek yang
mendorong atau menghambat aktivitas belajar pada siswa. Faktor eksternal (yang berasal
dari lingkungan) yang mempengaruhi motivasi belajar meliputi: (1) Faktor NonSosial
meliputi keadaan udara (cuaca panas atau dingin), waktu (pagi, siang, malam), tempat
(sepi, bising, atau kualitas sekolah tempat belajar), sarana dan prasarana atau fasilitas
belajar, (2) Faktor Sosial, merupakan faktor manusia (guru, konselor, dan orang tua).

B. Rumusan
Masalah
1. Apa itu motivasi?
2. Mengapa motivasi penting dalam belajar?
3. Apa saja bentuk – bentuk motivasi belajar?
4. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi?
5. Apa teori-teori motivasi?
6. Bagaimana strategi pengembangan motivasi belajar?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian motivasi
2. Untuk memahami pentingnya motivasi dalam belajar
1
3. Untuk mengetahui bentuk-bentuk motivasi belajar
4. Untuk memahami faktor-faktor motivasi belajar
5. Untuk mengetahui teori-teori motivasi
6. Untuk memahami strategi pengembangan motivasi belajar
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Motivasi Belajar

Dalam proses belajar, motivasi merupakan salah satu faktor yang ikut menentukan
keberhasilan anak. Banyak ahli yang membahas bagaimana motivasi tersebut muncul,
bagaimana dapat mengembangkan motivasi, apakah macam-macam motivasi tersebut
menentukan prestasi yang dicapai anak dan bagaimana pendidik dalam memberikan
penghargaan hingga dapat meningkatkan motivasi tersebut.
Motivasi merupakan proses internal yang mengaktifkan, memandu, dan
memelihara perilaku seseorang secara terus menerus (Slavin, 1994). Dalam pengertian ini
intensitas dan arah motivasi dapat bervariasi titik dalam pembelajaran bahasa Indonesia
misalnya seorang peserta didik mungkin termotivasi untuk belajar menulis puisi namun
peserta didik lainnya mungkin termotivasi untuk belajar memahami bacaan, atau
termotivasi untuk menguasai struktur kalimat. Gage Berliner (1984) memadankan
motivasi dengan mesin mobil sebagai intensitasnya, dan setir mobil sebagai pengarahnya.
Meskipun demikian, dalam kenyataannya, antara intensitas dan arah itu seringkali sulit
dipisahkan. Intensitas motivasi pada suatu kegiatan bergantung pada intensitas dan arah
motivasi pada berbagai kegiatan lainnya. Jika peserta didik memiliki cukup waktu dan
uang untuk pergi ke toko buku, motivasi dalam melakukan kegiatan itu juga sangat
dipengaruhi oleh intensitas motivasi pada kegiatan lainnya.
Motivasi tidak hanya penting untuk membuat peserta didik melakukan aktivitas
belajar, melainkan juga menentukan Berapa banyak peserta didik dapat belajar dari
aktivitas yang mereka lakukan atau informasi yang mereka hadapi peserta didik yang
termotivasi menunjukkan proses kognitif yang tinggi dalam belajar, menyerap, dan
mengingat apa yang telah dipelajari. Tugas utama pendidik disini adalah merencanakan
cara-cara untuk mendukung motivasi peserta didik.

B. Pentingnya Motivasi dalam Belajar


Motivasi penting dalam membentuk seberapa besar minat belajar siswa. Motivasi
juga mempengaruhi seberapa banyak siswa akan mempelajari dari suatu kegiatan
pembelajaran, atau seberapa banyak penerapan siswa dalm menangkap informasi yang
disajikan kepada mereka. Siswa yang terdorong untuk belajar akan menggunakan kognitif
yang lebih tinggi dalam mempelajari materi tersebut sehingga siswa dapat menyerap dan
menangkap lebih baik. Motivasi belajar siswa merupakan factor utama dalam keberhasilan
belajar siswa.
Pentingnya peran motivasi dalam proses pembelajaran perlu dipahami oleh
pendidik, agar dapat melakuakan berbagai tindakan dan bantuan kepada siswa. Motivasi
dirumuskan sebagai dorongan bagi siswa baik dari dalam maupun dari luar siswa, untuk
mencapai tujuan tertentu guna memenuhi kebutuhan. Motivasi belajar yang baik akan
mendorong siswa aktif dan berprestasi didalam kelas. Tetapi motivasi yang kuat juga
dapat berdampak negative terhadap usaha belajar. Fungsi dari motivasi pembelajaran yaitu
sebagai penggerak, pengarah dan mendorong tingkah laku atau perbuatan seseorang.
Motivasi sangat penting dalam upaya mendorong minat belajar siswa dilihat dari
segi fungsi dan manfaatnya. Motivasi mendororng timbulnya tingkah laku dan
mempengaruhi serta mengubah tingkah laku. Fungsi motivasi adalah:
1) Mendorong timbulnya tingkah laku atau perbuatan. Tanpa motivasi tidak akan timbul
suatu perbuatan misalnya belajar,
2) Motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan untuk mencapai
tujuan yang diinginkan,
3) Motivasi berfungsi sebagai penggerak, artinya menggerakkan tingkah laku seseorang.
Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.
Guru bertanggung jawab melaksanakan system pembelajaran agar berhasil dengan
baik. Keberhasilan ini bergantung pada upaya guru membangkitkan motivasi belajar
siswanya. Pada garis besarnya motivasi mengandung nilai-nilai, sebagai berikut:
1) Motivasi menentukan tingkat berhasil atau gagalnya kegiatan belajar siswa. Belajar
tanpa motivasi sulit untuk mencapai keberhasilan secara optimal,
2) Pembelajaran yang bermotivasi pada hakikatnya adalah pembelajaran yang sesuai
dengan kebutuhan, dorongan, motif yang ada pada diri siswa. Pembelajaran tersebut
sesuai dengan tuntutan demokrasi dalam pendidikan,
3) Pembelajaran yang bermotivasi menuntuk kreativitas dan imajinitas guru untuk
berupaya secara sungguh-sungguh mencari cara-cara yang relevan dan serasi guna
membangkitkan dan memelihara motivasi belajar siswa. Guru hendaknya berupaya
agar para siswa memiliki motivasi sendiri (self motivation) yang baik,
4) Berhasil atau gagalnya dalam membangkitkan atau mendaya gunakan motivasi dalam
proses pembelajaran berkaitan dengan upaya pembinaan disiplin kelas. Masalah
disiplin kelas dapat timbul karena kegagalan dalam penggerakan motivasi belajar,
5) Penggunaan asas motivasi merupakan sesuatu yang esensial dalam proses belajar dan
pembelajaran. Motivasi merupakan bagian integral daripada prinsip-prinsip belajar dan
pembelajaran. Motivasi menjadi salah satu factor yang turut menentukan pembelajaran
yang efektif.

C. Bentuk – Bentuk Motivasi Belajar


Di dalam kegiatan belajar-mengajar peranan motivasi baik intrinsik maupun
ekstrinsik sangat diperlukan. Motivasi bagi pelajar dapat mengembangkan aktivitas dan
inisiatif, dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan
belajar. Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan
belajar di sekolah, di antaranya yaitu:
1) Memberi Angka
Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. Banyak siswa
belajar, yang utama justru untuk mencapai angka atau nilai yang baik. Sehingga siswa
biasanya yang dikejar adalah nilai ulangan atau nilai-nilai pada rapot angkanya baik-
baik. Angka- angka yang baik itu bagi para siswa merupakan motivasi yang sangat
kuat.
2) Hadiah
Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidak selalu demikian. Karena
hadiah untuk suatu pekerjaan, mungkin tidak akan menarik bagi seseorang yang tidak
senang dan tidak berbakat untuk suatu pekerjaan tersebut.
3) Saingan/Kompetisi
Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong siswa
untuk belajar. Persaingan, baik persaingan individual maupun persaingan kelompok
dapat mmeningkatkan prestasi belajar para peserta didik.
4) Mengetahui Hasil
Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau terjadi kemajuan, akan mendorong
siswa untuk belajar lebih giat lagi. Semakin mengetahui bahwa grafik hasil belajar
meningkat, maka ada motivasi untuk terus belajar, dengan suatu harapan hasilnya terus
meningkat.
5) Pujian
Apabila ada siswa yang sukses atau berhasil menyelesaikan tugas dengan baik, perlu
diberikan pujian. Pujian ini adalah bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus
merupakan motivasi yang baik. Oleh karena itu supaya pujian ini merupakan motivasi,
pemberiannya harus tetap. Dengan pujian yang tepat akan memupuk suasana yang
menyenangkan dan mepertinggi gairah belajar serta sekaligus akan membangkitkan
harga diri.
6) Memberi Ulangan
Para siswa akan giat belajar kalau mengetahui akan ada ulangan. Oleh karena itu
memberi ulangan ini juga merupakan sarana motivasi. Tetapi yang harus diingat oleh
guru, adalah yang terlalu sering melakukan ulangan (misalnya setiap hari) karena bisa
membosankan para peserta didik.

D. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Motivasi


Sedangkan menurut Syamsu Yusuf (2009: 23) motivasi belajar dapat timbul karena
faktor internal dan eksternal:
1) Faktor internal
a) Faktor Fisik
Faktor fisik merupakan faktor yang mempengaruhi dari tubuh dan
penampilan individu. Faktor fisik meliputi nutrisi (gizi), kesehatan, dan fungsi-
fungsi fisik terutama panca indera.
b) Faktor Psikologis
Faktor psikologis merupakan faktor intrinsik yang berhubungan dengan
aspek- aspek yang mendorong atau menghambat aktivitas belajar pada siswa. Faktor
ini menyangkut kondisi rohani siswa.
2) Faktor
Eksternal
a) Faktor Sosial
Merupakan faktor yang berasal dari manusia di sekitar lingkungan siswa.
Faktor sosial meliputi guru, konselor, teman sebaya, orang tua, tetangga, dan lain-
lain.
b) Faktor Non-sosial
Faktor non-sosial merupakan faktor yang berasal dari keadaan atau kondisi
fisik di sekitar siswa. Faktor non-sosial Meliputi keadaan udara (cuaca panas atau
dingin), waktu (pagi, siang, atau malam), tempat (sepi, bising, atau kualitas sekolah
tempat belajar), dan fasilitas belajar (sarana dan prasarana).
Menurut Dimyati dan Mudjiono (2010: 97-100) ada beberapa unsur yang
mempengaruhi motivasi belajar yaitu :
1) Cita-cita atau aspirasi siswa
Cita-cita dapat berlangsung dalam waktu sangat lama, bahkan sepanjang hayat. Cita-
cita siswa untuk “menjadi seseorang”akan memperkuat semangat belajar dan
mengarahkan pelaku belajar.
2) Kemampuan Belajar
Kemampuan belajar meliputi beberapa aspek psikis yang terdapat dalam diri siswa.
Misalnya pengamatan, perhatian, ingatan, daya pikir, dan fantasi. Di dalam kemampuan
belajar ini, sehingga perkembangan berpikir siswa menjadi ukuran. Siswa yang taraf
perkembangan berpikirnya konkrit (nyata) tidak sama dengan siswa yang berpikir
secara operasional (berdasarkan pengamatan yang dikaitkan dengan kemampuan daya
nalarnya). Siswa yang mempunyai belajar tinggi, biasanya lebih termotivasi dalam
belajar, karena siswa seperti itu lebih sering memperoleh sukses dan karena kesuksesan
akan memperkuat motivasinya.
3) Kondisi Jasmani dan Rohani Siswa
Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani dapat mempengaruhi motivasi
belajar. Seorang siswa yang sedang sakit, lapar, mengantuk atau kondisi emosional
siswa seperti marah-marah akan mengganggu konsentrasi atau perhatian belajar siswa.
4) Kondisi Lingkungan siswa
Lingkungan siswa dapat berupa keadaan alam, lingkungan tempat tinggal atau keluarga,
lingkungan pergaulan atau teman sebaya, dan kehidupan masyarakat. Dengan
lingkungan yang aman, tentram tertib dan indah maka semangat dan motivasi belajar
mudah diperkuat. Menurut Dwi Prasetya, dkk (2013: dalam Fitria Rahmayanti),
lingkungan sosial dapat dibedakan menjadi dua, yaitu lingkungan sosial primer adalah
lingkungan sosial dimana tedapat hubungan yang erat dan saling mengenal antara
anggota satu dengan anggota yang lain contohnya lingkungan ini yaitu lingkungan
keluarga, teman sebaya dan guru. Lingkungan sosial sekunder yaitu lingkungan sosial
yang hubungan antar anggota satu dengan anggota yang lainnya agak longgar dan
seringnya tidak saling mengenal dengan baik, contohnya lingkungan ini yaitu
masyarakat tempat tinggal maupun sekitarnya.
5) Unsur-unsur Dinamis Belajar
Unsur-unsur dinamis dalam belajar adalah unsur-unsur yang keberadaannya dalam
proses belajar yang tidak stabil, kadang lemah dan bahkan hilang sama sekali. Unsur
dinamis pada siswa terkait kondisi siwa yang memiliki perhatian, kemauan dan pikiran
yang mengalami perubahan berkat pengalaman hidup yang diberikan oleh lingkungan
siswa.
6) Upaya Guru Membelajarkan Siswa
Upaya yang dimaksud disini adalah bagaimana guru mempersiapkan diri dalam
membelajarkan siswa mulai dari penguasaan materi, cara menyampaikannya, menarik
perhatian siswa, dan mengatur tata tertib di kelas atau sekolah.

E. Teori - Teori Motivasi


1) Teori belajar behavioral.
Skinner, pakar behaviorisme yang menyatakan bahwa belajar merupakan proses
perubahan perilaku bersama dengan para pakar behaviorisme yang lain menyatakan
bahwa tidak perlu memisahkan teori belajar dengan motivasi, karena motivasi
merupakan produk dari sejarah penguatan .
2) Teori kebutuhan manusia.
Abraham Moslow menjelaskan bahwa konsep motivasi untuk memenuhi berbagai
kebutuhan. Banyak kebutuhan dasar yang kesemuanya harus dipenuhi. Setiap anak
termotivasi untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan dari herarki paling bawah sebelum
mencapai herarki paling atas.
3) Teori disonansi.
Teori psikologi yang menjelaskan perilaku, dan alasan tentang penampilan perlaku
yang digunakan untuk mempertahankan citra diri yang positif oleh Festinger disebut
teori disonansi kognitif. Teori disonansi menyatakan bahwa kebutuhan untuk
mempertahankan citra diri yang positif merupakan motivator yang sangat kuat .
4) Teori harapan (expectancy theory).
Pada mulanya dikembangkan oleh Edwards kemudian dilanjutkan oleh Atkinson. Teori
harapan menyatakan motivasi itu tergantung pada harapan anak terhadap hadiah .
5) Teori motivasi berprestasi
Motivasi berprestasi merupakan keinginan untuk memperoleh keberhasilan dan
berpartisipasi aktif di dalam suatu kegiatan.individu dapat dimotivasi untuk berprestasi
dengan cara memperoleh keberhasilan atau menghindari kegagalan
F. Stategi Pengembangan Motivasi Belajar
Motivasi belajar adalah hal yang amat penting bagi pencapaian kinerja atau
prestasi belajar siswa. Untuk itu, Proses pembelajaran akan berhasil manakala siswa
mempunyai motivasi dalam belajar.
Untuk memperoleh hasil belajar yang optimal, guru dituntut kreatif
membangkitkan motivasi belajar siswa. Berikut ini dikemukakan beberapa strategi untuk
menumbuhkan motivasi belajar siswa.
 Memperjelas Tujuan yang Ingin Dicapai
Tujuan yang jelas dapat membuat siswa paham kearah mana ia ingin dibawa.
Pemahaman siswa terhadap tujuan pembelajaran dapat menumbuhkan minat siswa
untuk belajar yang pada gilirannya dapat meningkatkan motivasi belajar mereka.
Semakin jelas tujuan yang ingin dicapai, maka akan semakin kuat motivasi belajar
siswa. Oleh sebab itu, sebelum proses pembelajaran dimulai hendaknya guru
menjelaskan terlebih dahulu tujuan yang ingin dicapai.

 Membangkitkan Minat Siswa


Siswa akan terdorong untuk belajar manakala mereka memiliki minat untuk belajar.
Oleh karena itu, mengembangkan minat belajar siswa merupakan salah satu teknik
dalam mengembangkan motivasi belajar.

 Ciptakan Suasana Kelas yang Kondusif


Kelas yang aman, tidak mendikte dan cenderung mendukung siswa untuk berusaha dan
belajar sesuai minatnya akan menumbuhkan motivasi untuk belajar.
Apabila siswa belajar di suatu kelas yang menghargai dan menghormati mereka dan
tidak hanya memandang kemampuan akademis mereka maka mereka cenderung
terdorong untuk terus mengikuti proses belajar.

 Gunakan Metode dan Kegiatan yang Beragam


Melakukan hal yang sama secara terus menerus bisa menimbulkan kebosanan dan
menurunkan semangat belajar. Siswa yang bosan cenderung akan mengganggu proses
belajar. Variasi akan membuat siswa tetap konsentrasi dan termotivasi. Sesekali
mencoba sesuatu yang berbeda dengan menggunakan metode belajar yang bervariasi di
dalam kelas. Cobalah untuk membuat pembagian peran, debat, transfer pengetahuan
secara
singkat, diskusi, simulasi, studi kasus, presentasi dengan audio-visual dan kerja
kelompok kecil.

 Pemberian Penghargaan untuk Memotivasi


Pemberian penghargaan seperti nilai, hadiah dsb, mungkin efektif bagi sebagian siswa
(biasanya bagi anak kecil) namun metode ini harus digunakan secara hati-hati karena
berpotensi menciptakan kompetisi. Namun demikian, penggunaan metode ini dapat
melahirkan motivasi internal.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Motivasi merupakan salah satu faktor yang ikut menentukan keberhasilan anak di
dalam belajar. Begitu banyaknya peran morivasi tersebut, banyak para ahli yang
membahas bagaimana motivasi tersebut muncul, bagaimana dapat mengembangkan
motivasi, apakah macam-macam motivasi tersebut menentukan prestasi yang di capai anak
dan bagaimana pendidik dalam memberikan penghargaan hingga dapat meningkatkan
motivasi tersebut.
Motivasi adalah penting, bahkan tanpa kesepakatan tertentu mengenai definisi
konsep tersebut. Apabila terdapayt dua anak yang memiliki kemampuan sama dan
pemberian peluang dan kondisi yang sama untuk mencapai tujuan, kinerja dan hasil yang
di capai oleh anak yang termativasi akan lebih baik dibandingkan dengan anak yang tidak
termotivasi.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Rifai, dkk. 2018. Psikologi Pendidikan. Semarang: UNNES Press
Sardiman, A.M. (2001). Interkasi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Cet. IX, Jakarta: Raja
grafindo Persada.
Dimyati dan Mujiono. (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Rahmawati, rima. 2016. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI
BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PIYUNGAN PADA MATA PELAJARAN
EKONOMI TAHUN AJARAN 2015/2016. Google Schoolar :
http://journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/ekonomi/article/view/4106 diakses pada 9 April
2021
https://www.ia-education.com/2020/07/11/pentingnya-motivasi-dalam-mendorong-minat-
belajar-siswa/ diakses pada 9 April 2021
Sardiman, AM. (2006). Integrasi dan Motivasi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada. https://portalmadura.com/strategi-menumbuhkan-motivasi-belajar-siswa-43614/

Anda mungkin juga menyukai