Anda di halaman 1dari 29

Dosen Pengampu :

Ir. Gaguk Sukowiyono, MT.


Debby Budi Susanti, ST., MT.
Redi Sigit Febrianto, ST., MT.
Ruang merupakan wadah atau tempat dari semua kegiatan
manusia berlangsung
 penting bagi kehidupan manusia :
- kehidupan & kegiatan manusia
- hubungan manusia dengan obyek
ruang  sudah ada sejak awal, tdk dibuat
manusia, tetapi manusia dapat
merasakan adanya ruang,
ex : alam bebas, namun kdg2
tdk dpt dirasakan orang lain

Suatu wadah dari obyek-obyek yang adanya dapat


dirasakan secara subyektif, dapat dibatasi oleh elemen-
elemen buatan maupun elemen-elemen alam
macam ruang
1. RRuang fisik : ruang yang terwujud secara fisik

2. Ruang psikologis : ruang tersebut dapat dirasakan


keberadaannya

Ada yang berkesan :


Ruang yang terwujud • Sempit
karena elemen2 buatan • Lebar / luas
•Tinggi
•Rendah
•Dsb
Perencanaan ruang dilakukan berdasarkan
fungsi dari sebuah bangunan. Baik akan
merencanakan bangunan baru, akan
mengubah fungsi bangunan, atau sebagian
kecil dari bangunan tersebut.

Proses Perencanaan ruang dimulai dengan


menemukan permasalahan perencanaan,
sampai dengan perencanaan fisik berupa
bubble diagram atau block plan (pra
desain)
 Dalam Perencanaan ruang terdapat proses analisis
dan sintesis.
 Proses sintetik membutuhkan pemahaman ‘kreatif
atas semua elemen dalam analisis, menempatkan
elemen terprogram dalam urutan fisik yang akan
memenuhi kebutuhan klien.
 ‘Kreatif’ merupakan konteks isu fungsional, estetis,
dan teknis yang dapat diakomodir dan diselesaikan
dalam sebuah perencanaan desain
tahap perencanaan ruang
1. Wawancara
2. Observasi (fasilitas yang ada)
3. Merumuskan parameter arsitektural
4. Pengorganisasian koleksi data
5. Riset Informasi dan data yang belum diketahui
6. Analisis data
7. Intepretasi dan diagram data
8. Kesimpulan Data (dokumen akhir)
1. Wawancara
a. Tingkat eksekutif (tinjauan organisasi)
b. Tingkat manajerial (fungsi departemen-departemen)
c. Tingkat Operasional (detil peralatan dan proses)

2. Observasi (fasilitas yang sudah ada)


a. Observasi dengan bantuan
b. Observasi bebas
c. Inventarisasi furnitur dan peralatan yang sudah
ada (jika akan digunakan kembali)
3. Merumuskan parameter arsitektural
a. Mendapatkan denah lantai dasar yang lengkap
(termasuk jaringan mekanikal elektrikal)
b. Mengumpulkan data kontekstual (arsitektural,
sejarah, sosial)

4. Pengorganisasian Koleksi Data (program


tahap pertama)

a. Tempatkan data secara berurutan dalam format


yang paling efektif untuk perencanaan
b. Buat rangkuman faktor kuantitatif (luas ruang,
ukuran peralatan)
c. Catat pemikiran awal tentang pendekatan konsep
perencanaan
5. Riset Informasi & data yang belum diketahui
a. Kumpulkan informasi detil mengenai proses &
peralatan
b. Kumpulkan informasi studi kasus tentang fasilitas
lain yang serupa
c. Menyatukan data hasil riset dengan program tahap
pertama
6. Analisis Data
a. Temukan kedekatan ilmiah (hub kerja, zoning
pribadi/publik, kebutuhan akustik.dll)
b. Temukan kedekatan prosedur (maksimalkan
pemanfaatan ruang)
c. Identifikasi keterkaitan arsitektural (kondisi plot
tapak, struktural, MEE)
7. Interpretasi & diagram data (program lengkap)
a. Definisikan isu fungsional
b. Buat konsep dasar pendekatan (kaitan dengan
manusia/sosial,estetika/prestise)
c. Siapkan diagram keterkaitan atau kedekatan
(untuk visualisasi klien dan desainer : bubble
diagram)

8. Kesimpulan Data
a. Konsep proyek
b. Perhitungan RAB
c. Siapkan paket utk disetujui klien dan berfungsi
sebagai panduan desainer dalam perencanaan
ruang
ORGANISASI ANTAR BLOK FUNGSI PADA TAPAK
BUBBLE DIAGRAM HUBUNGAN ANTAR MASSA
ZONASI RUANG SECARA VERTIKAL
PADA BANGUNAN BERTINGKAT
terima kasih

Anda mungkin juga menyukai