NIM : 1804130061
PRODI : MANAJEMEN ZAKAT DAN WAKAF
MATA KULIAH : MANAJEMEN OPERASIONAL & PRODUKSI
Adapun pengertian dari reorder point adalah titik dimana suatu perusahaan atau
institusi bisnis harus memesan barang atau bahan guna menciptakan kondisi persediaan
yang terus terkendali.
Menurut Adi Saputro (2010:224) Pengertian Reorder Point adalah saat atau titik
dari dimana harus diadakan pemesanan kembali sehingga kedatangan material yang
dipesan tepat waktu.
Menurut Heizer (2010), menghitung titik pemesanan kembali bahan baku dapat
dilakukan dengan mengalikan tingkat rata-rata penggunaan bahan baku dengan
tenggang waktu (lead time) ditambah dengan persediaan pengaman (Safety Stock)
Dalam konteks alasan tersebut stice dan Skousen mengatakan “Manajemen dapat
memutuskan untuk menghentikan salah satu kompenen bisnis karena berbagai alasan,
misalnya:
Reorder point (ROP) atau pemesanan kembali merupakan kegiatan yang akan
dilakukan oleh perusahaan saat kebutuhan bahan baku dibutuhkan kembali untuk proses
produksi. Perhitungan ROP sangat penting dilakukan, karena dalam proses pemesanan
barang terdapat waktu tunggu (lead time) yaitu suatu kondisi dimana barang yang akan
dipesan tidak bisa langsung tersedia dan dapat digunakan. ROP dihitung berdasarkan
perkalian antara lead time dengan kebutuhan barang dalam waktu tertentu.
Penentuan tingkat safety stock dan reorder point memiliki model yang beragam
sesuai dengan kondisinya masing-masing. Dengan demikian setiap perusahaan perlu
mengidentifikasi kondisinya terlebih dahulu sebelum menentukan model safety stock
dan reorder point yang sesuai untuk mengendalikan tingkat persediannya. Jika
perusahaan ingin menurunkan tingkat persediaanya, maka perusahaan harus melakukan
pengendalian demand dan leadtime tersebut.