Anda di halaman 1dari 8

BAB IV

MENGHITUNG KEBUTUHAN PANEL SURYA DAN


MENENTUKAN KEBUTUHAN KABEL PADA SISTEM PLTS

4.1 Menghitung Kebutuhan Panel Surya

Untuk membangun suatu sistem panel surya, langkah pertama adalah


menghitung berapa kebutuhan energi yang harus disediakan oleh solar
sistem.

4.1.1 Perhitungan Kebutuhan energi

Langkah pertama, yang perlu dilakukan yaitu mengitung berapa watt


daya yang dibutuhkan oleh masing-masing peralatan yang akan disuplay
oleh sistem panel surya, dan berapa jam perhari pemakaian, hasil dari
perhitungan akan menghasilkan daya dalam satuan watt jam perhari (wh).
Contoh perhitungan :

Tabel 4.1 Perhitungan Daya

Instrumen Daya Total Durasi Energi


No (W) Kuantitas Daya (H) (Wh)
(W)
1 Televisi 130 1 130 6 780
3 AC 750 1 750 8 6.000
Jumlah 880 Jumlah 6,780

4.1.2 Menghitung Kapasitas Panel


Perhitungan kebutuhan panel surya dapat dihitung dengan mengetahui
energi yang dibutuhkan dalam sehari. Metode yang digunakan adalah metode
dengan perkiraan radiasi minimum.

Eo
Kapasitas Panel = Radiasi minimum x 𝑥 𝐺𝑠𝑡𝑐
Ƞsm

20
21

6.780 Wh
= 1307 Wh 𝑥 1000𝑤/𝑚²
𝑥 0,7
m2

= 3.631Wp

4.1.3 Menentukan Kebutuhan Panel Surya


Di Indonesia energi surya yang dapat diserap dan dikonversi kedalam
energi listrik berlangsung selama 5 jam, karena itu untuk menghitung berapa
kebutuhan panel surya yang dibutuhkan dengan cara kapasitas panel
dikalikan dengan waktu 5 jam. Contoh perhitungan
100 x 5 = 500Wp
Maka kebutuhan panel surya adalah nilai kebutuhan watt peak dibagi dengan
nilai daya panel surya. Contoh perhitungan :
3.631 : 500 = 7,1 → 8
Jadi, panel surya yang dibutuhkan adalah 8 panel surya dengan ukuran
100 WP. Dimana sepasang panel disusun seri, sihingga akan di dapat6 pasang
panel tersusun seri yang kemudian disusun pararel yang menghasilkan arus
45,8A dan tegangan 36V.
4.2 Menentukan Kebutuhan Kabel Pada Sistem PLTS
Setelah mengetahui jumlah panel surya, selanjutnya adalah memilih
dan menentukan jenis kabel yang akan digunakan. Selain KHA, hal yang
perlu diperhatikan dalam memilih kabel yaitu memperhitungkan panjang
kabel. Panjang kabel bergantung pada lokasi instalasi dan untuk mengurangi
kehilangan daya dan biaya maka harus meminimalkan panjang kabel.
- contoh :
panel surya monocrystalline 100 Wp, yang memiliki spesifikasi sebagai
berikut :
Vmp = 18,48 V, Voc = 22,25 V, Imp = 5,41A, Isc = 5,72A. Maka untuk
mencari KHA dapat digunakan rumus 125% x I, dimana I adalah arus
nominal beban penuh. Contoh perhitungan :

𝐾𝐻𝐴 = 125% 𝑥 𝐼
𝐾𝐻𝐴 = 125% 𝑥 45,8𝐴
𝐾𝐻𝐴 = 57𝐴
22

Jadi, dari perhitungan diatas di dapat KHA kabel sebesar 57A.


Kemudian bisa dilihat di tabel KHA 4.2 ukuran kabel yang mampu
menghantarkan arus sebesar 57A. berukuran 10mm² dan kabel yang
digunakan jenis NYAF.
Gambar 4.1 KHA Kabel Tembaga Puil 2011

Metode Instalasi Tabel 7.A-1


B1 B2 C D
Luas penampang
nominal
konduktor mm2

1 2 3 4 5
Tembaga (A) (A) (A) (A)
1,5 17,5 16,5 19,5 22
2,5 24 23 27 29
4 32 30 36 38
6 41 38 46 47
10 57 52 63 63
16 76 69 85 81
25 101 90 112 104
35 125 111 138 125
50 151 133 168 148
70 192 168 213 183
23

4.3 Studi Kasus

Pak Bambang memiliki sebuah rumah di daerah klaten. Apabila pak


Bambang ingin membangun sebuah sistem PLTS untuk rumahnya yang akan
digunakan apabila terjadi mati listrik di daerah Klaten. Dengan rincian beban
yang ada di bawah inj bantulah pak Bambang untuk merancang sistem PLTS
dirumahnya.
Tabel 4.2 Daftar Kebutuhan Beban
NO Instrumen Merk Daya Kuantitas Total Durasi
(W) Daya (H)
(W)
1. Kulkas 2 Sharp 115 1 115 24
pintu
2. TV LG 130 1 130 6

3. Magic com Sharp 350 1 350 4

4. Setrika Philips 350 1 350 2

5. Kipas angin Panasonic 80 2 160 8


dinding
6. Pompa air Sharp 125 1 125 2

7. lampu Philips 30 2 60 12

8. lampu Philips 25 2 50 12

9. lampu Philips 20 3 60 12

10. lampu Philips 10 2 20 12

Berdasarkan data tabel di atas maka dapat dilakukan perhitungan


kebutuhan energi dan kebutuhan panel. Berikut ini adalah perhitungan dalam
menentukan kebutuhan komponen panel surya.

4.3.1 Perhitungan Kebutuhan Energi

Hitung berapa watt daya yang dibutuhkan oleh masing-masing


peralatan yang akan disuplay oleh sistem panel surya, dan berapa jam perhari
pemakaian, hasil dari perhitungan ini menghasilkan daya dalam satuan watt
jam perhari (WH). Berikut alur perhitungan beban :
24

Tabel 4.3 Tabel Perhitungan Energi

NO Instrumen Daya Kuantitas Total Durasi Energi


(W) Daya (H) (Wh)
(W)
1. Kulkas 2 115 1 115 24 2,760
pintu
2. TV 130 1 130 6 780

3. Magic com 350 1 350 4 2,450

4. Setrika 350 1 350 1 350

5. Kipas angin 80 2 160 8 1,280


dinding
6. Pompa air 125 1 125 2 250

7. lampu 30 2 60 12 720

8. lampu 25 2 50 12 600

9. lampu 20 3 60 12 720

10. lampu 10 2 20 12 240

Jumlah 1.420 Jumlah 10.150

4.3.2 Kebutuhan Panel Surya

Penentuan kebutuhan panel surya dilakukan dengan tiga tahap yaitu


perhitungan kapasitas panel surya yang dibutuhkan, menghitung kebutuhan
panel surya dan pemilihan jenis panel surya antara monocrystalline dan
polycrystalline (yang tersedia).

4.3.3 Perhitungan Kapasitas Panel

Perhitungan kebutuhan panel surya dapat dihitung dengan mengetahui


energi yang dibutuhkan dalam sehari. Metode yang digunakan adalah metode
dengan perkiraan radiasi minimum.

EO
Kapasitas Panel = Radiasi minimum x Ƞsm 𝑥 𝐺𝑠𝑡𝑐
25

10.150 Wh
= 1307 Wh 𝑥 1000𝑤/𝑚²
𝑥 0,7
m2

= 5.436Wp

Berdasarkan metode yang digunakan, kebutuhan kapasitas panel surya


adalah 5.436Wp.

4.3.4 Menghitung Kebutuhan Panel

Setelah kapasitas panel surya diketahui selanjutnya yaitu menentukan


berapa jumlah panel yang dipakai. Panel surya yang tersedia adalah dengan
kapasitas 100Wp baik polycrystalline maupun monocrystalline. Dalam sehari
panel ini kurang lebih menghasilkan supply sebesar 100Wp x 5(jam) = 500
Watt. Adapun 5 jam didapat dari efektivitas rata-rata sinar matahari bersinar
di negara tropis seperti Indonesia, dan 5 jam ini sudah menjadi perhitungan
rumus baku efektivitas sinar matahari yang diserap oleh panel surya.

Maka jika 1 panel 100Wp mampu memberikan listrik sejumlah 500


watt, didapatkan total panel yang dibutuhkan sejumlah 5.436Wp : 500 watt =
10,9 atau 12 panel. Dimana panel surya akan disusun secara seri dan pararel,
dengan 1 pasang panel disusun secara seri sehingga didapatkan 6 pasang
panel yang tersusun seri, yang kemudian 6 pasang panel tersebut disusun
secara pararel sehingga menghasilkan tegangan 36V dan arus 33A.

4.3.5 Pemilihan Jenis Panel Surya

Pemilihan jenis panel dilakukan berdasarkan lokasi bagunan dan


minimum radiasi. Irradian yang terukur adalah 1.307 Kwh/m², data ini
diambil dari website : https://globalsolaratlas.info/ pada hari senin, 7
September. Sehingga jenis panel surya yang digunakan adalah panel surya
polycrystalline 100 Wp.
26

Tabel 4.4 Spesifikasi Panel Surya

Spec
Model GH100M-18V
Rated Maximum Power(PM) 100W
Tolerance 3%
Voltage at Pmax(Vmp) 18V
Current at Pmax(Imp) 5.49A
Open-Circuit Voltage(Voc) 22.8V
Short-Circuit Current(Isc) 5.911A
Normal Operating
Cell.Temp(NOCT) 47±2˚C
Maximum System Voltage 1000V DC
Maximum Series Fuse Rating 15A
Operating Temperature -40to+85˚C
Application Class Class A
Cell Technology poli-Si
Weight 8.5kg
Dimension(mm) 1020*670*30mm

4.4 Pemilihan Kabel

Setelah mengetahui jumlah panel surya, selanjutnya adalah memilih


dan menentukan jenis kabel yang akan digunakan. Selain KHA, hal yang
perlu diperhatikan dalam memilih kabel yaitu memperhitungkan panjang
kabel. Panjang kabel bergantung pada lokasi instalasi dan untuk mengurangi
kehilangan daya dan biaya maka harus meminimalkan panjang kabel.

Pada rumah pak Bambang jenis panel surya yang digunakan adalah
panel surya polycrystalline 100 Wp (disusun secara seri dan pararel) yang
memiliki spesifikasi sebagai berikut : Vmp = 18V, Voc = 22,8V, Imp =
5,49A, Isc = 5,91A. maka untuk mencari KHA kabel dapat digunakan rumus
125% x I.

𝐾𝐻𝐴 = 125% 𝑥 𝐼

𝐾𝐻𝐴 = 125% x 33 A

𝐾𝐻𝐴 = 41,25 A
27

Dalam menentukan kebutuhan kabel, perlu memperhatikan KHA atau


Kuat Hantar Arus. Kabel yang digunakan adalah berjenis NYAF atau pada
umumnya masuk dalam jenis kabel berinsulasi PVC dengan inti serabut yang
sudah tersedia. Kabel tersebut memiliki ukuran penampang 6mm2.

Instalasi yang digunakan adalah serupa dengan kolom C Gambar 4.1


pedoman KHA dari PUIL 2011, yaitu melekat pada dinding dan tidak diberi
tambahan pipa PVC untuk melindunginya. Sehingga KHAnya mencapai 47A
untuk jenis kabel dengan inti tembaga. Kabel yang dipilih dirasa cukup untuk
beban continous di mana arus saat beban puncak berkisar antara 41,25A.

Anda mungkin juga menyukai