Anda di halaman 1dari 7

TUGAS KASUS KEPERAWATAN JIWA

Disusun :

Dalam Rangka Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Jiwa

Kelas Reguler XXI B

Oleh :
Helda Firda Yanti : PO6220118054
Fitri Handayani : PO6220118052
Nonik Nazlica Aryanto : PO6220118064
Qonita Putri : PO6220118069
Rania Magfira : PO6220118070
Satriana : PO6220118072
Kelompok :4

Dosen Pengampu
[Ns Rikiy, S.Kep., MPH]

DIII KEPERAWATAN
POLTITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN
PALANGKARAYA
2020
Kasus Pemicu :
Seorang klien bernama Tn. R, usia 27 tahun, sudah berkeluarga dan mempunyai 1 orang anak
yang masih duduk di kls 2 SD. Tn R dibawa oleh keluarganya ke RSJ X dengan keluhan kepala
pusing, perut mual dan sering muntah, kata keluarga Tn. R tersebut sering tampak menggigil dan
tidur miring dengan posisi seperti udang, menurut keluarga Tn. R tersebut sering menggunakan
napza dengan jenis sabu-sabu semenjak SMA kls 1. Selama dirumah tn R tidak sering bergaul
dengan keluarganya kecuali anak dan istri termasuk juga dengan orang lain yg berada di sekitar
lingkungan tempat tinggalnya. Hubungan social dengan istri agak terganggu karena Tn R
tersebut suka marah-marah dan tidak senang kalau ditanya Tanya. Saat berada di UGD RSJ Tn.
R tidak sadarkan diri dan dari mulutnya sedikit keluar air liur yang berbuih, menurut keluarganya
Tn. R tersebut habis memakai obat tapi tidak diketahui jenisnya. Dan teman-temannya pun tidak
ada yang memberikan informasi tentang obat yang di gunakan oleh Tn. R tersebut.

Tugas Mahasiswa :

1. Buat 6 kelompok diskusi untuk kasus tersebut


2. Analisis kasus tersebut dan buat/tegakkan diagnosa keperawatannya, kalau data dalam kasus
diatas terasa kurang untuk sebuah diagnosa yang saudara tegakkan maka dipersilahkan
saudara menambah data subjektif maupun objektif yang menurut saudara perlu untuk
memperkuat diagnosa yang saudara tegakkan
3. Buat rencana keperawatan untuk diagnosa yang saudara tegakkan tersebut
4. Buat SP 1 dan 2 untuk klien saudara (sdr K) tersebut
5. Lakukan / laksanakan SP 1 tersebut dan di videokan
6. Selamat mengerjakan tugas tersebut.
Analisa Data

DS : Keluarga klien mengatakan bahwa Tn. R tersebut sering menggunakan napza dengan jenis
sabu-sabu semenjak SMA kelas 1

DO : Tampak menggigil dan tidur miring dengan posisi seperti udang

Diagnosa : koping tidak efektif (inefektif coping)/Partisipasi keluarga yang kurang dalam
program terapi klien

Rencana Keperawatan : koping tidak efektif (inefektif coping)/Partisipasi keluarga yang kurang
dalam program terapi klien

Setelah di lakukan asuhan keperawatan di harapkan kondisi klien dengan kriteria hasil : SLIKI
L.09086 Halaman 115)

 Kemampuan memenuhi peran sesuai usia meningkat


 Perilaku koping adaptif meningkat
 Pertisipasi social meningkat
 Minat mengikuti perawatan atau pengobatan meningkat
 Kemampuan membina hubungan meningkat
 Verbalisasi pengakuan masalah meningkat
 Perilaku penyalahgunaan zat menurun

Intervensi (SIKI I.09265 Halaman 34 )

 Identifikasi persepsi mengenai masalah dan informasi yang memicu konflik


 Informasi alternative solusi secara jelas
 Berikan informasi yang diminta pasien
 Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain dalam memfasilitasi pengambilan keputusan
SP 1

Pre-Oerientasi :

Perawat mempersiapkan diri mencuci tangan,menggunakan face shield,jaga jarak1-2 meter dan
tetap bersikap terapeutik.

Orientasi :

1. Terapeutik :
Perawat : “Selamat pagi bapak.. perkenalkan nama saya Satriana mahasiswa Poli Teknik
Kesehatan Palangkaraya. Boleh kakak tau, nama bapak siapa? Senang di panggil siapa?”
Klien : “Selamat pagi juga mba.. nama saya Rudi Tabuti, biasa di panggil Rudi”
2. Evaluasi/validasi
Perawat : “Bagaimana perasaan bapak hari ini?
Klien : “Perasaan saya tidak baik hari mba”
3. Kontrak
Perawat : “Oh iya.. kalau begitu apakah boleh kita berbincang-bincang sebentar sekitar 1-
15 menit saja di ruang perawatan?”
Klien : “boleh mba...”

Fase Kerja

Perawat : “pagi ini kita akan membicarakan tentang kegiatan bapak biasanya, sekarang bapak
dapat menceritakan kepada saya keluhan apa saja yang bapak alami ?”

Klien : “Jadi gini mba, saya jarang bergaul dengan orang sekitar saya dan juga saya merasa malu
karena saya sering menggunakan napza”

Perawat :” jadi menurut pengetahuan bapak sehat mental itu seperti apa, dapatkah bapak
sebutkan ciri – cirinya?”

Klien : “ ciri – cirinya seperti tidak melakukan hal-hal yang menyimpang”

Perawat : “oke baik pak, saya akan menjelaskan apa itu sehat mental, memiliki kebiasaan yang
sehat, salah satunya bebas dari pengaruh narkoba, atau minuman keras, punya teman curhat yang
bisa membantu menjadi lebih baik.”

Klien : Ohh…jadi begitu ya mbak, kalo begitu bagaimana cara mengontrol diri agar terhindar
dari hal yang tidak baik ?

Perawat : “ mempertahankan kontak mata, menunjukkan sikap empati, memperhatikan anggota


keluarga, serta responnya, secara verbal dan non verbal, agak mencondongkan badan kedepan,
sikap terbuka,menunjukkan kejujuran antara verbal dan non verbal.
Terminasi
Perawat : “ baik pak….. apakah ada pertanyaan lagi setelah saya menjelaskan sehat mental tadi?”

Klien : “ tidak ada mba, semua nya sudah jelas…”

Perawat : “ bagus sekali pak, bapak sudah bisa bisa menyebutkan ciri – ciri sehat mental kepada
saya. kalau begitu sampai betemu minggu depan ya pak. Saya permisi dulu”

Klien : “ terima kasih mba”


SP 2

Pre-Oerientasi :

Perawat mempersiapkan diri mencuci tangan,menggunakan face shield,jaga jarak1-2 meter dan
tetap bersikap terapeutik.

Orientasi :

1. Terapeutik :
Perawat : “Selamat pagi bapak.. perkenalkan nama saya Satriana mahasiswa Poli Teknik
Kesehatan Palangkaraya. Apakah bapak masih ingat dengan saya? Sesuai janji kita
minggu lalu ya pak”
Klien : “Selamat pagi juga mba, iya sus saya masih ingat dan sesuai janji pertemuan
minggu lalu”
2. Evaluasi/Validasi
Perawat : “Bagaimana perasaan bapak hari ini?
Klien : “Lumayan baik mba dari minggu lalu”
3. Kontrak
Perawat : “Baiklah kalau begitu pak, apakah boleh kita berbincang-bincang mengenai
pembahasan minggu lalu? Kira-kira waktunya 10-15 menit di ruang perawatan”
Klien : “Boleh mba..”

Fase Kerja :

Perawat : “Pagi ini kita akan menceritakan bagaimana keadaan bapak atau keluh kesah bapak
setelah seminggu ini pak?’

Klien : “Untuk sekarang ini saya mulai memberanikan diri untuk bergaul dan bersosialisasi
dengan oranglain dan juga saya sudah mulai membiasakan untuk tidak memakai napza lagi”

Perawat : “Wahh bagus sekali pak, jadi apa yang sangat mendorong bapak sehingga akhirnya
bapak ingin sekali untuk tidak memakai napza lagi?”

Klien : “Karena akhirnya saya merasakan sendiri bagaimana dampak buruk dari napza, oleh
karena itu saya akan mulai tidak memakai itu lagi”

Perawat : ‘Pemikiran yang sangat bagus pak, bapak mau melakukan saran dari saya minggu lalu
sehingga akhirnya bapak mampu terbuka dengan keluarga maupun orang sekitar dan mampu
melakukan respon verbal maupun non verbal”

Terminasi :
Perawat : “Baiklah, apakah bapak ada pertanyaan?”

Klien : “Tidak ada mba, karena semuanya sudah cukup jelas”

Perawat : “Bagus sekali pak, bapak mampu menjauhkan diri dari napza dan memberanikan diri
untuk terbuka serta berkomunikasi dengan oranglain lagi, kalau begitu saya permisi dulu pak”

Klien : “Baik, terima kasih banyak mba”

Anda mungkin juga menyukai