Anda di halaman 1dari 17

Gangguan Osmolalitas

Outline:
2. Gangguan Osmolalitas:
• Hipo-osmolalitas → Hiponatremia
• Hiperosmolalitas → Hipernatremia
3. Gangguan Komposisi
• Ketidakseimbangan Kalium
• Ketidakseimbangan Kalsium
• Ketidakseimbangan Fosfat
• Ketidakseimbangan Magnesium
INGAT:
Cairan tubuh terbagi menjadi 2 kompartemen:
INGAT:
OSMOSIS

• Osmosis adalah pergerakan cairan dan solut dari konsentrasi


rendah (encer) menuju konsentrasi tinggi (pekat)
• Osmosis penting untuk mempertahankan keseimbangan
Intravaskuler dan Ekstravaskuler
• Besarnya konsentrasi larutan disebut Osmolalitas/Osmolaritas.
Gangguan Osmolalitas
• Ketidakseimbangan osmotik terutama
mempengaruhi cairan intraseluler (ICF).
• Menyangkut bertambahnya atau kehilangan
natrium dan air dalam jumlah yang relatif
tidak seimbang.
• Gangguan osmotik umumnya berkaitan
dengan hiponatremia dan hipernatremia
sehingga nilai natrium serum penting untuk
mengenali keadaan ini.
ION NATRIUM (Na+)
Hipo-osmolalitas → Hiponatremia
Hiponatremia
• Adalah suatu keadaan dengan kadar natrium
serum yang kurang dari 135 mEq/L.
• Dapat disebabkan oleh dua mekanisme
utama: retensi air atau kehilangan natrium
PENYEBAB HIPONATREMIA
KEHILANGAN NATRIUM MELAMPUI PENAMBAHAN AIR MELAMPAUI
KEHILANGAN AIR PENAMBAHAN NATRIUM
1. Pengobatan diuretik dengan diet 1. Berkurangnya kemampuan
rendah garam yang
berkepanjangan untuk membuang air bebas:
2. Kehilangan melalui saluran cerna 2. Pemberian cairan hipotonik IV
yang berlebihan: muntah, diare yang berlebihan
3. Penggantian cairan tubuh yang
hilang hanya dengan air atau 3. Pemberian enema air yang
cairan bebas (diaforesis, berlebihan
perdarahan atau transudasi ruang
ketiga) 4. SIADH
4. Gagal ginjal dengan gangguan 5. Minum air secara kompulsif
kemampuan untuk menyimpan
natrium jika diperlukan (polidipsi psikogenik)
5. Defisiensi adrenal (Penyakit 6. Tenggelam dalam air tawar
Addison)
GAMBARAN KLINIS: HIPONATREMIA

GEJALA DAN TANDA HASIL LABORATORIUM


1. Natrium serum > 125 mEq/L: 1. Natrium serum <135 mEq/L
Anorexia, Gangguan pengecap, 2. Osmolalitas serum <287
Kram otot
mOsm/kg
2. Natrium serum 115-120
mEq/L: sakit kepala, 3. Osmolalitas urine rendah
perubahan kepribadian,
kelemahan dan letargia, mual
dan muntah, kram abdomen
3. Natrium serum <115 mEq/L:
Kejang dan Koma, Refleks tidak
ada atau terbatas, Tanda
Babinski, papiledema, edema
di atas sternum
Penanganan
• Tujuan penanganan hipoosmolalitas dan
hiponatremia adalah untuk meningkatkan
kadar natrium serum menjadi normal dan
mengatasi penyakit yang mendasari.
Hiperosmolalitas → Hipernatremia
PENYEBAB HIPERNATREMIA
ASUPAN AIR YANG TIDAK MENCUKUPI KEHILANGAN AIR YANG BERLEBIHAN

1. Tidak dapat merasakan atau 1. DI LUAR GINJAL


berespons terhadap rasa haus • Demam
• Luka bakar
(koma)
• Hiperventilasi
2. Tidak ada asupan melalui mulut • Pemakaian ventilator mekanik yang
dan rumatan IV tidak mencukupi lama
3. Tidak dapat menelan (misalnya, • Diare berair
2. GINJAL
pada gangguan serebrovaskular)
• Diabetes insipidus
• Cedera kepala
• Bedah saraf
BERTAMBAHNYA NATRIUM • Infeksi
• Neoplasma otak
1. Tenggelam di laut • Diuresis osmotik
2. Pemberian garam natrium IV • Glikosuria pada diabetes tak
terkontrol
yang berlebihan
• Diuresis urea pada pemberian
makanan tinggi protein melalui selang
• Manitol
GAMBARAN KLINIS: HIPERNATREMIA

GEJALA DAN TANDA HASIL LABORATORIUM


1. Neurologik: 1. Natrium serum >145 mEq/L
• Awal: lemah, lemas, iritabel 2. Osmolalitas serum >295
• Berat: agitasi, mania, delirium, mOsm/kg
kejang, koma 3. Osmolalitas urine tinggi
• Refleks-refleks tendon dalam
meningkat
• Kaku kuduk
1. Haus
2. Meningkatnya suhu tubuh
3. Kulit yang merah panas
4. Selaput lendir kering dan lengket
5. Lidah kasar, merah dan kering
Penanganan
• Tujuan penanganan hipernatremia adalah
untuk menurunkan kadar natrium serum
secara bertahap dan memulihkan osmolalitas
serum normal.
BERSAMBUNG MINGGU DEPAN
Gangguan Komposisi
• Ketidakseimbangan Kalium
• Ketidakseimbangan Kalsium
• Ketidakseimbangan Fosfat
• Ketidakseimbangan Magnesium
Referensi
• Sylvia Anderson Price, Lorraine M. Wilson.
Patofisiologi, Konsep Klinis Proses-proses
Penyakit, Vol.1 Edisi 6, EGC, Jakarta, 2015

Anda mungkin juga menyukai