Anda di halaman 1dari 9

PENINGKATAN INTEGRITAS DIRI LANSIA MELALUI TERAPI

KELOMPOK TERAPEUTIK DAN REMINISCENCE

Norman Wijaya Gati1, Mustikasari2, Yossie Susanti Eka Putri3

1. Mahasiswa, Departemen Keperawatan Jiwa, Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia,


Kampus UI Depok, Jakarta 10430, Indonesia
2. Dosen, Departemen Keperawatan Jiwa, Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia,
Kampus UI Depok, Jakarta 10430, Indonesia
3. Dosen, Departemen Keperawatan Jiwa, Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia,
Kampus UI Depok, Jakarta 10430, Indonesia

email : norman_gati@ymail.com

ABSTRAK
Lansia sejalan dengan bertambahnya usia mengalami perubahan biologis, psikologis dan sosial.
Perubahan yang dialami lansia akan mempengaruhi kehidupan lansia baik secara fisik dan psikologis.
Lansia memerlukan dukungan untuk beradaptasi terhadap perubahan yang dialaminya. Dukungan yang
dapat diberikan pada lansia meliputi dukungan pada individu lansia, keluarga dan kelompok. Tujuan dari
Karya Ilmiah Akhir ini adalah menggambarkan penerapan terapi kelompok terapeutik lansia dan
reminisence untuk mencapai integritas diri menggunakan pendekatan model stres adaptasi stuart dan
model adaptasi Roy. Analisis dilakukan pada sejumlah 20 lansia untuk menjalani Terapi Kelompok
terapeutik Lansia, terapi dilanjutkan pada 10 lansia yang memiliki tanda gejala depresi dengan terapi
reminisence. Hasilnya diperoleh peningkatan integritas diri lansia yang menjalani terapi kelompok
terapeutik lansia, setelah dilakukan terapi reminiscence terjadi penurunan tanda gejala depresi.
Kesimpulan: pemberian Terapi Kelompok Terapeutik lansia dapat membantu lansia beradaptasi dan
mencapai integritas diri, sedangkan terapi reminiscence mampu menurunkan tanda gejala depresi. Karya
Ilmiah Akhir ini merekomendasikan penelitian lanjut mengenai faktor yang mempengaruhi pencapaian
integritas diri dan pelibatan keluarga serta kader dalam pelaksanaan terapi pada lansia.
Kata kunci : Integritas diri, Reminisence, Terapi kelompok terapeutik lansia

ABSTRACT

Elderly changing through time biologically, psychological and socially. The Changes experienced by the
elderly will affect the lives of elderly both physically and psychologically. They need support to adapt the
changes that happened in their lives. Support can be given to the elderly includes support to individuals,
families and groups. The purpose of this scientific work is to describe the application of therapeutic
group therapy and Reminiscence to achieve self-integrity through Stuart’s Stress Concept and Roy
Adaptation Model approach. Analysis was conducted to 20 elderly who received therapeutic group
therapy, therapy was continued to 10 elderly who have signs symptoms of depression with Reminiscence
therapy. The result obtained there were increasing of self-integrity after following therapeutic group
therapy. The other result there were decreased in depressive sign and symptoms after pollowing
reminiscence therapy. Conclusion : Therapeutic Group Therapy is recomended to the elderly to help them
adapt and achieve self-integrity, and Reminiscence therapy was effective to reduce sign and symptoms of
depression. This Scientific Works recommends further research on the factors affecting the achievement
of integrity and involvement of families and volunteers in the implementation of therapy in elderly.
Key Words : Personal Integrity, Reminisence, Therapeutic Group Therapy

Peningkatan Integritas Diri Lansia Melalui Terapi Kelompok Terapeutik dan Reminiscence 31
Norman Wijaya Gati, Mustikasari, Yossie Susanti Eka Putri
PENDAHULUAN lain yang membutuhkan perawatan dari
Individu dalam setiap tahapan usia orang lain. Faktor pendukung lain, seperti
memiliki tugas dan perkembangan yang kehilangan pasangan, teman dan dukungan
berbeda, begitu juga dengan usia lansia. sosial lain yang akan meningkatkan resiko
Lansia memiliki tugas perkembangan untuk lansia untuk mengalami distres psikologis,
mencapai integritas diri yang utuh. Menurut meliputi dimensia dan depresi (WHO,
teori perkembangan psikososial Erikson, 2016). Upaya kesehatan bagi lansia yang
Lansia yang mampu menyesuaikan diri mengalami depresi menggunakan upaya
terhadap keberhasilan dan kegagalan dalam preventif yaitu pencegahan agar lansia tidak
hidupnya akan mencapai perkembangan mengalami depresi yang berlanjut dengan
integrity, sebaliknya lansia yang gagal akan menggunakan terapi reminisence. Terapi
mengalami despair (Varcarolis & Halter, reminisence adalah terapi mengenang
2010). Potter & Perry (2009) menyebutkan secara spontan sejak masa kanak-kanak
bahwa perkembangan lansia adalah sampai dewasa yang dilakukan pada lansia
menyesuaikan terhadap perubahan fisik, (Mitchell, 2009) sehingga mampu
psikologis, sosial ekonomi, menjaga menurunkan kondisi depresi pada lansia
kepuasan hidup, dan mencari cara untuk (Nurhidayati, Mustikasari & Susanti, Y,
mempertahankan kualitas hidup. Guna 2015); (Syarniah, Keliat & Hastono, 2011).
mencapai kualitas hidup lansia diperlukan Wilayah kelurahan Kebon Kalapa memiliki
kemampuan lansia dalam beradaptasi data kelompok usia paling banyak adalah
terhadap kondisi fisik, psikologis, tingkat dewasa, remaja, disusul dengan kelompok
kemandirian dan hubungan dengan usia lansia dengan jumlah 62 lansia.
lingkungan (Reno, 2010). Mengingat hal Puskesmas Merdeka merupakan puskesmas
tersebut lansia membutuhkan dukungan induk yang telah memiliki program
untuk menyesuaikan dengan perkembangan kesehatan khususnya untuk lansia. Bentuk
dalam hidupnya untuk mencapai integritas pelayanan untuk lansia masih berfokus pada
diri yang utuh. Integritas diri yang tercapai pelayanan fisik, belum ada program
pada lansia akan meningkatkan kualitas kegiatan yang dilakukan untuk
hidup lansia. Upaya kesehatan lansia yang mempertahankan kesehatan psikososial dari
dicanangkan oleh kementrian kesehatan RI lansia dan membantu lansia mencapai
(2013) meliputi upaya promotif preventif, integritas diri yang utuh. Tujuan dari riset
kuratif dan rehabilitatif. Tahapan upaya ini adalah untuk mengetahui peningkatan
kesehatan ini sejalan dengan pendekatan integritas diri dan penurunan tanda gejala
model Stres adaptasi Stuart (2013). Upaya depresi melalui terapi kelompok terapeutik
promotif dilakukan pada lansia yang sehat lansia dan terapi reminiscence.
dengan memberikan informasi mengenai
kesehatan lansia, salah satu kegiatan yang METODE
dilakukan adalah membetuk kelompok Pendekatan yang dilakukan dalam karya
terapi terapeutik. Kegiatan ini digunakan ilmiah ini dengan pendekatan asuhan
untuk membantu lansia menghadapi keperawatan dengan menggunakan terapi
perubahan yang dialaminya, meliputi spesialis keperawatan jiwa. Asuhan
perubahan biologis, psikologis dan sosial. keperawatan dilakukan sejak Februari
sampai dengan April 2016. Sejumlah 20
Keluhan kesehatan tidak hanya satu hal lansia dilakukan pemeriksaan GDS dan
yang dialami oleh lansia secara umum. MMSE kemudian mengikuti kegiatan TKT
Keluhan lain meliputi perubahan psikologis lansia dan diukur pencapaian integritas diri.
juga dirasakan oleh lansia (Stuart, 2013). Lansia yang mengalami tanda gejala
Gangguan psikologis yang dialami lansia depresi diteruskan dengan terapi
disebabkan karena lansia mengalami Reminiscence, kemudian dilakukan
perubahan dalam hidupnya. Perubahan pengukuran GDS serta integritas diri lansia.
yang dialami lansia meliputi penurunan
sosial ekonomi, pensiun, keterbatasan
kemampuan fisik, sakit kronis atau keluhan

32 Jurnal Keperawatan Jiwa . Volume 4, No. 1, Mei 2016; 31-39


HASIL Tabel 3.3 Daftar Kemampuan Terapi Ners
Berdasarkan hasil pemeriksaan didapatkan Generalis pada Lansia di Kelurahan Kebon
50% lansia memiliki tanda gejala depresi. Kalapa Tahun 2016 (n=20)
Berikut adalah hasil yang diperoleh: No Tindakan ners generalis pre post Selisih
%
Tabel 3.1 Daftar Karakteristik Lansia di 1 Mengidentifikasi ciri 9 19 10
Kelurahan Kebon Kalapa Tahun 2016 perkembangan lansia
(n=20) normal
2 Mengidentifikasi 7 19 12
No Karakteristik n (%)
penyimpangan perilaku
1 Usia
lansia
Young old ( 60-74 tahun) 17 85
3 Mengetahui cara mencapai 0 18 18
Middle Old (75-84 tahun) 3 15
integritas diri
3 Pendidikan
4 Mengikuti kegiatan 15 16 1
Tidak Sekolah 2 10
kelompok
Tidak tamat SD 1 5
Melakukan kegiatan sosial 14 14 0
Tamat SD 8 40
SMP 5 25
SMA 2 10 Tabel 3.4 Kemampuan Pelaksanaan TKT
Perguruan Tinggi 2 10 Sesi 1: Adaptasi Perubahan Biologis dan
4 Pekerjaan Seksual pada Lansia di Kelurahan Kebon
Bekerja 4 20 Kalapa Tahun 2016 (n=20)
Tidak bekerja 16 80 No Kemampuan klien Pre Post Selisih
5 Status Pernikahan
Tidak Menikah 1 5 1 Mengidentifikasi perubahan
6 20 60
Menikah 7 35 biologis
Janda 12 60 2 Mengidentifikasi perubahan
11 20 45
seksual
3 Melakukan adaptasi terhadap
Tabel 3.2 Daftar Faktor Predisposisi di 0 20 100
perubahan biologis
Kelurahan Kebon Kalapa Tahun 2016 4 Melakukan adaptasi terhadap
(n=20) 0 0 0
perubahan seksual
Faktor Presdiposisi f
Biologi : ya tdk Tabel 3.5 Kemampuan Pelaksanaan TKT
Riwayat keluarga dengan 7 13 Sesi 2: Adaptasi Aspek Kognitif pada Lansia
penyakit kronis di Kelurahan Kebon Kalapa Tahun 2016
Riwayat penyakit kronis 11 9 (n=20)
Pernah dirawat di RS 5 15 No Kemampuan klien Pre Post Selisih
Psikologis : 1 Mengidentifikasi
Tipe kepribadian tertutup 8 12 20 20 0
perubahan aspek kognitif
Pengalaman kehilangan 14 6 2 Melakukan adaptasi
Pengalaman kekerasan 3 17 terhadap perubahan 5 19 14
Sosial : aspek kognitif
Ekonomi rendah 7 13
Pola komunikasi keluarga buruk 6 14 Tabel 3.6 Kemampuan Pelaksanaan TKT
Sesi 3: Adaptasi Aspek Emosional Pada
Lansia di Kelurahan Kebon Kalapa Tahun
2016 (n=20)
No Kemampuan klien Pre Post Selisih
1 Mengidentifikasi
perubahan aspek 0 20 100
emosional
2 Melakukan adaptasi
1 20 95
perubahan emosional

Peningkatan Integritas Diri Lansia Melalui Terapi Kelompok Terapeutik dan Reminiscence 33
Norman Wijaya Gati, Mustikasari, Yossie Susanti Eka Putri
Tabel 3.7 Kemampuan Pelaksanaan TKT 10 lansia yang mengalami tanda gejala
Sesi 4: Adaptasi Aspek Sosial Pada Lansia depresi dilakukan tindakan terapi
di Kelurahan Kebon
Tabel Kalapa Tahun
3.7 Kemampuan 2016
Pelaksanaan TKT reminiscence,
10 berikuttanda adalah
lansia yang mengalami gejala hasil
(n=20)Aspek Sosial Pada Lansia
Sesi 4: Adaptasi pelaksanaan
depresi terapi reminiscence:
dilakukan tindakan terapi
N di Kelurahan Kebon Kalapa Tahun 2016 reminiscence, berikut adalah hasil
o
Kemampuan klien Pre Post Selisih
(n=20) pelaksanaan terapi reminiscence:
Tabel 3.7 Kemampuan Pelaksanaan TKT Tabel
10 3.11 yang
lansia Daftar Pencapaian
mengalami Integritas
tanda gejala Diri
SesiN4: Adaptasi
1 Mengidentifikasi Aspek
klienSosial Pada Lansia depresi dilakukan
Lansia post tindakan
Reminisence di RWterapi
4 dan 8
perubahan
Kemampuan
o aspek sosial
di Kelurahan
0 Pre 20 Post100
Kebon Kalapa Tahun 2016
Selisih
Tabel 3.11 Daftar Pencapaian
reminiscence, berikut Integritas
adalah Diri hasil(n=10)
1 Mengidentifikasi Kelurahan Kebon Kalapa Tahun
Lansia post Reminisence di RW 4 dan 8
2016
2 Melakukan perubahan (n=20)
adaptasi 0 20 100 pelaksanaan terapi reminiscence:
aspek sosial No
Kelurahan KebonPencapaian
Kalapa Tahun Integritas Diri
2016 (n=10) jumlah selisih
N
terhadap perubahan 0 19 95
2Kemampuan adaptasiPre Post Selisih
Melakukan klien No 3.11Pencapaian Lansia
Integritas Diri jumlah pre
selisihpost
o
sosial Tabel Daftar Pencapaian Integritas Diri
terhadap perubahan 0 19 95 1 Lansia
Memiliki harga
Lansia diri yang tinggi
pre post 9 10 1
1 Mengidentifikasi post Reminisence di RW 4 dan 8
sosial 0 20 100
perubahan aspek sosial 21 Menilai
Memiliki kehidupannya
harga diri yang berarti
tinggi
Kelurahan Kebon Kalapa Tahun 2016 (n=10) 9 10 7 1 10 3
Tabel2 3.8 Kemampuan
Melakukan Pelaksanaan TKT
adaptasi 3
No
2 Menilai kehidupannya
Menerima nilai berarti
dan
Pencapaian Integritas Diri
7
keunikan 10 9 3 10
jumlah selisih 1
Tabel 3.8perubahan
Kemampuan Pelaksanaan
0 19 dan TKT
95 3 Menerima nilai dan keunikan 9 10 1
Sesi 5 dan 6: Adaptasi
terhadap
Sesi 5 dan 6:
Aspek
Adaptasi
Spiritual
Aspek Spiritual dan orang lain Lansia pre post
sosial orang lain
Berbagi pengalaman Pada Lansia
Berbagi pengalaman di di
Pada Lansia 144 Memiliki
Menerima
Menerima harga dan
dan diri menyesuaikan
yang tinggi 10 9 10 1010 0 101
menyesuaikan 0
Kelurahan Kebon Kalapa Tahun 2016 2 Menilai
kematiankehidupannya
pasanganberarti 7 10 3
Kelurahan Kebon Kalapa Tahun
Tabel 3.8 Kemampuan Pelaksanaan TKT 2016 kematian pasangan
355 Menerima
Menyiapkan nilai dan
diri diri keunikan
menghadapi 9 9 9 0 91
10 0
(n=20) (n=20)
Sesi 5 dan 6: Adaptasi Aspek Spiritual dan Menyiapkan
orang lain
menghadapi 9
N kematian
kematian dan menyesuaikan 10 10
N Berbagi pengalaman
Kemampuano
Kemampuan
klien Pre Pada
klien PreLansia
Post di
Post Selisih
Selisih 46 Menerima
Melaksanakan
6 kematian
Melaksanakan kegiatan agama agama
kegiatan 9 9 9 0 90 0
o Kelurahan Kebon Kalapa Tahun 2016 secara rutinpasangan
1 Mengidentifikasi secara rutin
57 Menyiapkan diri danmenghadapi
1 Mengidentifikasi
perubahan
(n=20)
aspek 0 20 20 Merasa dicintai berarti 8 9 8 9 0 0
N
perubahan 7 kematian
Merasa dicintai dan berarti 8 8 0
Kemampuan klien 0 Pre20 Post20
aspek
spiritual Selisih dalam keluarga
68 Melaksanakan kegiatan agama 8 9 8 9
o
spiritual 2 Melakukan adaptasi dalam keluarga
Berpartisipasi dalam kegiatan 0 0
1 Mengidentifikasi
2 Melakukan adaptasiperubahan
terhadap 0 20 20 8 secara
sosial rutin
Berpartisipasi
dan dalam kegiatan
kelompok masyarakat 8 8 0
perubahan aspek 0 20 20 79 Merasa
Menyiapkan dicintai
diri dan anak
ditinggal berarti 10 8 10 8 0 0
terhadap spiritual
perubahan 0 20 20 sosial
dalam dan
keluargakelompok masyarakat
spiritual
3 Mengidentifikasi yang mandiri
spiritual
2 Melakukan adaptasi 89 Berpartisipasi
Menyiapkandalam diri ditinggal
kegiatan anak 8 810 10
0 0
integritas diri yang 0 20 20 yangdan
sosial mandiri
kelompok masyarakat
3 Mengidentifikasi
terhadap perubahan
baik pada lansia 0 20 20 Hasil yang didapatkan adalah adanya
integritas diri
spiritual yang 0 20 20 integritas 9 Menyiapkan diri ditinggal anak 10 10 0
Kemudian dilakukan pengukuran penurunan tanda gejala depresi sebanyak
yang mandiri
baik3pada
Mengidentifikasi
lansia
diri lansia. Hasillansia,
70% yangmeskipun
didapatkan
demikianadalah
masih adanya
integritas diri yang 0 20 20
Kemudianbaik dilakukan
Tabel 3.9lansia
pada Daftarpengukuran integritas
Pencapaian Integritas Diri penurunan
terdapat 30% tanda
lansia gejala
yang depresi
masih
Hasil yang didapatkan adalah adanya berada sebanyak
diri lansia. Lansia post TKT di Kelurahan Kebon Kalapa pada kondisi depresi ringan.
meskipun Sedangkan
penurunan tanda gejala depresi sebanyak masih
70% lansia, demikian
Kemudian dilakukan pengukuran integritas
Tahun 2016 (n=20) Diri pencapaian
terdapat integritas
lansia,30% diri demikian
lansia lansia
yang terjadi
masih
masih berada
Tabel 3.9 diriDaftar
lansia. Pencapaian Integritas 70%
peningkatan
meskipun
sebesar 10%.
N Pencapaian Integritas Diri jumlah selisih
Lansia post
o
TabelTKT di
3.9 Kelurahan Kebon
Daftar
Lansia
Pencapaian Kalapa
Integritas
pre post
Diri pada kondisi depresi ringan. Sedangkan
terdapat 30% lansia yang masih berada
Lansia post TKT
Tahunharga di Kelurahan
2016 diri
(n=20)17 Kebon Kalapa pada kondisi depresi
pencapaian integritas ringan.
diriSedangkan
lansia terjadi
1 Memiliki 19 2 PEMBAHASAN
pencapaian integritas diri lansia terjadi
N yang tinggiTahun
Pencapaian Integritas Diri 2016 (n=20)
jumlah selisih peningkatan
Hasil pemeriksaan sebesar 10%. terdapat
menunjukan
N PencapaianMenilaiIntegritas
2 Lansia Diri
kehidupannya jumlah
17post 17selisih0 peningkatan sebesar 10%.
o o Lansia pre pre post
50% lansia mengalami depresi. Tingginya
berarti angka depresi yang diperoleh dalam riset ini
1 Memiliki
1 3 harga
Memiliki dirinilai
harga
Menerima 17 17 16 1919 19 22 3
diri dan PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
yang tinggi terkait dengan karakteristik lansia yang
yang tinggi
keunikan orang lain Hasil pemeriksaan
Hasil pemeriksaan menunjukan
menunjukan terdapatterdapat
2 Menilai
2 4kehidupannya
Menilai kehidupannya dan
Menerima 17 17 18 1717 20 00 2 seluruhnya berjenis kelamin peremuan.
50% lansia
50% lansia mengalami depresi. Tingginya
Jenis kelamin mengalami
mempengaruhi depresi.
kondisiTingginya
berarti berartimenyesuaikan angka
angkadepresi
depresi yang diperoleh
yang dalamdalam
diperoleh riset ini
3 Menerima nilai dan masalah kejiawaaan seseorang, perempuan riset ini
3 Menerima kematian
nilai pasangan
dan 16 16 1919 33 terkait dengan karakteristik lansia yang
keunikan orang lain
5 Menyiapkan diri 8 18 10 terkait memiliki
biasanya dengan ambang karakteristik
stresor yang lansia yang
keunikan
4 orang
Menerima lain dan 18 20 2 seluruhnya berjenis kelamin peremuan.
rendah, pada lansia hal ini ditambah denganperemuan.
4 Menerima
menghadapi kematian
dan kegiatan 18 seluruhnya berjenis
Jenis kelamin mempengaruhi kondisi kelamin
menyesuaikan 18 20 18 2 0 faktor
6 Melaksanakan
menyesuaikan
kematian pasangan
agama secara rutin
Jenis resiko
masalah kelamin
kejiawaaan
kehilangan yang dialami kondisi
mempengaruhi
seseorang, perempuan
lansia, penurunanan fungsi tubuh dan
kematian
5 7pasangan
Menyiapkan
Merasa dicintai diri dan 8 17 18 18 101 masalah
biasanya kejiawaaan
memiliki ambang seseorang,
perubahan hormonal. Kondisi tersebut
stresor yang perempuan
5 menghadapi
Menyiapkan kematian
berarti dalam
diri keluarga8 18 10 rendah, pada
biasanyalansia lansia
memiliki hal ini ditambah
ambang dengan
stresor yang
membuat perempuan lebih rentan
6 Melaksanakan
menghadapi8 kematian kegiatan
Berpartisipasi dalam 18 18 18 18 0 0 faktor
rendah,
untuk
resiko
pada kehilangan
mengalami lansia
depresihal
yang
ini
(Azizah,
dialami
ditambah
2011); dengan
agamakegiatan
secara rutin lansia,
faktor penurunanan fungsiArwani
tubuh &dan
sosial dan
6 Melaksanakan
7 Merasa kegiatan
dicintai
kelompok dan 18 17 1818
masyarakat 01 (Ollyvia,
perubahan
resiko
2012); kehilangan
hormonal.
(Muna,
Kondisi
yang dialami
agama secara
berarti rutin
dalam keluarga diri
9 Menyiapkan 20 20 0 Purnomo,
lansia, 2013). Karakteristik
penurunanan lain tersebut
fungsi yangtubuh dan
membuat
mempengaruhi lansia perempuan
adalah lebihlansia
usia, semakin rentan
7 Merasa
8 dicintai
ditinggaldan
Berpartisipasi dalamyang
anak 17 18 1818 10 perubahan
untuk mengalami hormonal. Kondisi 2011);tersebut
kegiatan
berarti dalam keluarga
mandirisosial dan memiliki usia yang depresi
bertambah (Azizah,
maka akan
kelompok masyarakat membuat 2012);
(Ollyvia, lansia (Muna,
perempuan Arwani lebih& rentan
8 Berpartisipasi dalam 18 18 0 Purnomo, 2013). Karakteristik lain yang 2011);
9 Menyiapkan diri 20 20 0 untuk mengalami depresi (Azizah,
kegiatan sosial dan mempengaruhi adalah usia, semakin lansia
kelompok
ditinggal anak yang
masyarakat (Ollyvia, 2012); (Muna, Arwani &
mandiri memiliki usia yang bertambah maka akan
9 Menyiapkan diri 20 20 0 Purnomo, 2013). Karakteristik lain yang
ditinggal anak yang mempengaruhi adalah usia, semakin lansia
mandiri memiliki usia yang bertambah maka akan

34 Jurnal Keperawatan Jiwa . Volume 4, No. 1, Mei 2016; 31-39


semakin merasakan kelemahan dan terhadap perubahan yang terjadi meliputi
perubahan yang terjadi. Perubahan yang perubahan biologis, psikologis dan sosial.
terjadi pada lansia ini akan mempengaruhi Aspek lain yang diukur setelah dilakukan
kondisi kesehatan mental lansia (Morrison, tindakan keperawatan generalis dan TKT
2013). Sebagian besar lansia juga memiliki lansia adalah pencapaian integritas diri
pendidikan rendah, yang menjadi lansia. Hasil yang diperoleh dalam Karya
pendukung untuk terjadinya kondisi depresi tulis ilmiah ini menunjukan peningkatan
pada lansia (Zhou et all, 2012); (Kleisiaris, integritas diri setelah dilakukan tindakan
et all, 2013). Kondisi ekonomi dan generalis dan TKT lansia.
pernikahan juga menjadi faktor pendukung
terhadap kejadian depresi yang dialami Hasil yang didapat dalam karya ilmiah
lansia, proses pensiun yang dialami lansia akhir ini sejalan dengan riset yang
akan menjadi stresor (Bercier, 2016); (Ross, dilakukan oleh Guslinda, Keliat &
Laaksonen, Rakhonen, Lahelma& Lallukka, Widyastuti, (2011) yang menyebutkan
2013). Kondisi ini bila ditambah dengan bahwa lansia mengalami peningkatan
pengalaman kehilangan pasangan dan kemampuan untuk beradaptasi hingga 78%
kurangnya dukungan akan membuat lansia dan juga mengalami peningkatan untuk
kehilangan tujuan hidup dan makna hidup pencapaian integritas diri sebesar 61,04%
sehingga beresiko untuk mengalami setelah mengikuti kegiatan Terapi
penurunan kesehatan mental pada lansia Kelompok Terapeutik (TKT) lansia. Riset
(Brandstatter et all, 2014); (Hewitt, Turrell serupa juga dilakukan oleh Pase, Keliat &
& Giskes, 2012). Kondisi stres ini akan Pujasari, (2013) yang dilakukan di Tanah
mengaktifkan kortisol yang akan Baru Bogor Utara, hasil riset ini
mempengaruhi imun lansia (Vitlic, menyebutkan bahwa lansia yang
Khanfer, Lord, Carroll & Phillips, 2014). mendapatkan Terapi Kelompok Terapeutik
Bila kondisi fisik tidak tertangani maka (TKT) lansia mengalami peningkatan dalam
lansia akan memiliki resiko untuk pencapaian kualitas diri lansia, dan
mengalami masalah kesehatan mental yang peningkatan ini akan semakin bertambah
serius (Stahl & Schulz, 2014). dengan pemberian psikoedukasi keluarga.

Setelah dilakukan tindakan keperawatan Terapi kelompok yang diberikan pada


ners generalis terjadi peningkatan lansia memiliki pengaruh baik terhadap
kemampuan lansia dalam mengetahui cara kesehatan mental lansia. Lansia yang
mencapai integritas diri. Hal ini sesuai memiliki aktivitas sosial yang cukup
dengan riset yang dilakukan oleh Muliana, cenderung untuk memiliki kesehatan
Setiadi & Werdani, (2014); Riyantini, mental yang lebih baik (Cong, Dou, Chen
Rustina, Besral, Nurhaeni & Yani (2010) & Chai, 2015), menurunkan tanda gejala
bahwa pendidikan kesehatan mampu depresi (Sochting, O’neal, Tird, Roger &
memberikan dampak terhadap pengetahuan. Orgroniczuk, 2013) dan meningkatkan
Pemberian terapi generalis mampu dukungan emosional, prestise, kemampuan
meningkatkan pemahanam dan komunikasi dan harga diri lansia (Tanaka &
pengetahuan mengenai ciri perkembangan Johnson, 2012); (Sucylaite, 2015).
dan penyimpangan pada lansia dan cara Kemampuan komunikasi ini akan
pencapaian integritas diri tetapi belum membantu lansia dalam bersosialisasi,
mampu meningkatkan aspek psikomotor. lansia yang memiliki kemampuan
bersosialisasi dengan baik akan
Terdapat peningkatan kemampuan yang meningkatkan well-being (Yung, Conejos
bermakna setelah dilakukan tindakan terapi & Chan, 2016). Kegiatan kelompok yang
kelompok terapeutik lansia. Kemampuan dilakukan leh lansia juga akan
yang dapat diidentifikasi meliputi meningkatkan kualitas hubungan sosial
kemampuan dalam mengidentifikasi yang sehat (Kashdan, Yarbo, McKnight &
perubahan yang terjadi pada lansia, serta Nazlek, 2014).
kemampuan dalam melakukan adaptasi

Peningkatan Integritas Diri Lansia Melalui Terapi Kelompok Terapeutik dan Reminiscence 35
Norman Wijaya Gati, Mustikasari, Yossie Susanti Eka Putri
Terdapat dua lansia yang tidak mengalami untuk mengurangi angka kejadian depresi
perubahan dalam pencapaian integritas di panti wreda. Reminiscence mampu untuk
dirinya setelah mengikui intervensi ners meningkatkan kesejahteraan pada lansia
generalis dan terapi kelompok terapeutik. dengan depresi (Afonso, Bueno, Loureiro &
Berdasarkan karakteristik kedua lansia pereira, 2011) mampu meningkatkan
tersebut tidak menyelesaiakan pendidikan kemampuan kognitif lansia (Siverova &
rendah. Kedua lansia juga tidak bekerja dan Buzgova, 2014)
bertatus janda. Kondisi karakteristik
tersebut berpengaruh terhadap kemampuan Meskipun demikian terdapat satu lansia
lansia dalam menerima informasi yang yang tidak bersedia menyebutkan
diperoleh. Kondisi tingkat pendidikan klien pengalaman menyenangkan saat dewasa
mempengaruhi kemampuan klien dalam dan tidak mampu untuk merencanakan
menyerap informasi yang diterima, kondisi kehidupannya kedepan. Klien mengatakan
lain yang membuat lansia terhambat dalam ingat dengan masa dewasa tetapi menurut
proses penerimaan informasi, lansia juga klien tidak ada yang menarik dan
memiliki kepribadian tertutup. Hal ini membahagiakan dari usia dewasa klien.
menjadi penghambat dalam proses terapi. Selain itu klien juga tidak tertarik untuk
Proses pembelajaran dalam terapi melakukan kegiatan sosial. Kegiatan sosial
memerlukan sikap aktif, pembelajaran tidak penting bagi lansia, lansia yang mengalami
hanya menerima informasi saja tetapi masalah dalam melakukan hubungan sosial
kemampuan peserta dalam melihat proses akan mengalami hambatan dalam menjalani
pembelajaran orang lain dan juga hubungan sosial. Lansia yang memiliki
melakukan praktik mandiri sehingga peserta kegiatan sosial dan peran sosial yang
mampu memperoleh pengalaman belajar banyak memiliki dukungan individu,
sendiri. Pengalaman belajar yang diperoleh meningkatkan dukungan emosional dan
dengan mandiri memungkinkan lansia lebih meningkatkan prestise dari lansia (Tanaka
memahami informasi yang diperoleh (Li, & Johnson, 2012). Proses pembelajaran
Ogata, Hou, Ukosaki & Mouri, 2013). memerlukan kemampuan untuk melihat dan
Kondisi lansia yang memiliki kepriadian belajar dari proses pembelajaran orang lain.
tertutup akan mengalami hambatan dalam Pada saat lansia kesulitan untuk berinteraksi
memperoleh pengalaman belajar. Selain itu hal itu juga berpengaruh pada proses
kondisi kognitif lansia yang secara biologis pembelajaran yang diperoleh individu (Li,
mengalami penurunan dengan semakin Ogata, Hou, Ukosaki & Mouri, 2013).
bertambahnya usia, semakin mengalami
penurunan fungsi, seperti halnya juga Terapi reminiscence mampu membantu
dengan kemampuan fungsi kognitif Jin lanisa untuk meningkatkan fungsi kognitif,
(2010). menurunkan ansietas dan mengkontrol
tanda gejala depresi serta gangguan
Pemberian terapi reminiscence pada lansia perilaku tetapi belum diketauhi dengan
juga mampu membantu lansia dalam pasti kemanfaatan terapi untuk jangka
menurunkan tanda gejala depresi. Setelah panjang (Lopes, Afonso& Ribeiro, 2015);
dilakukan terapi keperawatan reminisence (Song, Shen, Xu dan Sun, 2014). Selain itu
terdapat penurunan 70% angka depresi terapi reminiscence juga dapat mengatasi
lansia. Hasil tersebut sesuai dengan hasil masalahkesepian yang ada pada lansia
yang didapat dari riset sebelumnya, Banon, (Ellieas, Neville & Scott, 2015)
2011 yang menyebutkan pada lansia yang
mengikuti terapi reminiscence mengalami Terdapat dua lansia yang tidak mengalami
penurunan tanda gejala depresi dan perubahan pencapaian integritas dirinya.
meningkatkan pencapaian kualitas hidup Aspek yang belum dicapai dalam integritas
lansia dikomunitas. Penelitian serupa jiga diri kedua klien adalah merasa dicintai
dilakukan Nurhidayati, Mustikasari & Putri, dalam keluarga dan tidak berpartisipasi
(2015) dengan menggunakan terapi yang dalam kegiatan kelompok. Kedua lansia
sama yaitu reminiscence terbukti mampu tersebut memiliki pola komunikasi yang

36 Jurnal Keperawatan Jiwa . Volume 4, No. 1, Mei 2016; 31-39


buruk, kondisi ini membuat lansia merasa motivator luar biasa Dr Mustikasari, SKP.,
tidak dicintai oleh keluarganya. Individu MARS dan Ibu Yossie Susanti EP, MN
dalam perkembangannya akan melakukan yang telah dengan sabar memberikan
interaksi dan berusaha untuk menyesuaikan arahan dan dukungan dalam penyusunan
dengan perubahan yang terjadi dengan karya ilmiah akhir ini.
lingkungannya, tetapi tidak semua individu
mampu beradaptasi dengan baik. Indvidu REFERENSI
mampu beradaptasi dengan baik apabila Afonso, Bueno, Loureiro & Pereira. (2011).
mampu menilai keadaan lingkungan yang Reminisence, Psychological Well-
menjadi stresornya sehingga tercapai Being and Ego Integrity in Portuguese
kesejahteraan (Bercht, 2013). Riset dari Elderly People. Educational
Steffen (2011) menyebutkan bahwa Gerontology. 37 (1063-1080) DOI:
individu dengan spiritual yang kuat akan 10.1080/036601277.2010.500585
mampu beradaptasi dengan baik terhadap
perubahan yang dialami pada masa lansia. Banon (2011). Pengaruuh Reminisence dan
Hal ini sesuai dengan temuan bahwa lansia Psikoedukasi Keluarga Terhadap
yang teidak mengalami kenaikan integritas Kondisi Depresi dan Kualitas Hidup
diri memiliki nilai spiritualitas yang buruk. Lansia di Katulampa Bogor

KESIMPULAN Bercht, A, L. (2013). Resilience in The


Lansia mengalami banyak perubahan dalam Face of Changing Living Condition
hidupnya yang beresiko untuk mengalami inGuangzhou China Insight and
masalah psikologis. Guna mengantisipasi Perspectives From Psychology.
tersebut dilakukan tindakan promotif Erdunke 67 (63-74)
dengan menggunakan terapi ners generalis
dan TKT lansia. Terbukti lansia mengalami Bercier, sarah. (2016). Depression in
peningkatan pengetahuan dan kemampuan Retirement: Here are some facts about
berdaptasi dengan perubahan yang terjadi this issue and how to get help. Diakses
pada lansia. Tindakan tersebut juga mampu melalui http://www.rpi-
meningkatkan pencapaian integritasi diri ipr.com/pssa/en
lansia dengan kenaikan rata-rata 10%. /newsletter/2011/2/news_short.cfm?ye
Pemberian terapi reminisence mampu ar=2011&month=2&item=2
menurunkan tanda gejala sebanyak 70%, Brandstatter et all. (2014). Experience of
sedangkan untuk pencapaian integritas diri Meaning in Life in Bereaved Informal
terdapat aspek semangat untuk Caregivers of Palliative Care Patients.
berpartisipasi dalam kegiatan kelompok, 22:1391-1399 DOI:10.1007/s00520-
perasaan dicintai oleh keluarga, 013-2099-6
pelaksanaan kegiatan ibadah dan kesiapan
menerima kematian yang tidak mengalami Cong, Dou, Chen & Cai. (2015). Assosiated
perubahan setelah dilakukan tindakan Factors in Elderly Cadres in Fuzhou
reminisence. China: Acommunity-Based Study.
Joournalof Gerontology 9 (29-33).
UCAPAN TERIMAKASIH DOI.10.1016/j.ijge.2015.02.001
Ucapan terimakasih kepada segenap warga
Kelurahan Kebon Kalapa yang telah Ellieas, Neville & Scott, 2015. The
memberikan kesempatan untuk bersama Effectiveness of Group Reminscence
menyelesaikan masalah kesehatan jiwa Therapy forLoneliness Anxiety and
yang ditemui. Seluruh kader kesehatan jiwa Depression in Older Adultin Long-
Kelurahan Kebon Kalapa, Ketua RW dan Term Care : A Systematic Review.
RT di wilayah Kelurahan Kebon Kalapa Geriatric Nursing. Vol; 36 (372-380)
terimakasih atas semangat dan kerjasama DOI: 10.1016/jgerinurse.2015.05.004
untuk membangun kesehatan warga.
Terimakasih kepada pembimbing dan

Peningkatan Integritas Diri Lansia Melalui Terapi Kelompok Terapeutik dan Reminiscence 37
Norman Wijaya Gati, Mustikasari, Yossie Susanti Eka Putri
Guslinda, Keliat & Widyastuti (2001). Keliat, et all. (2015). Standan Asuhan
Pengaruh terapu kelompok Terapeutik keperawatan Jiwa Diagnosa Sehat,
Lansia Terhadap Kemampuan Resiko dan Gangguan. Tidak
Adaptasi dan Perkembangan Integritas dipublikasikan
Diri Lansia di Kelurahan Surau
Gadang Kecamatan Nanggalo Padang. Kleisiaris et all. (2013). The Prevalence of
Diakses melalui http://lib.ui.ac.id Depressive Symptomsin Elderly
Population and TheirRelation To Life
Hamrin, Gustafsson & Jaracz. (2012) Situations in Home Care.Health
Quality of life among the elderly with Science Journal. Vol 7 Issue 4 E-
locomotor disabilities in Sweden and ISSN:1781-809x/hsj-gr
Poland in the 1990s. 21:281-289 DOI
1 0. 1 007/s 1 1 1 36-0 1 1 -9949-9. Li, Ogata, Hou, Ukosaki & Mouri.
Diakses melalui (2013).Context-aware Personalization
http://about.jstor.org/terms Method in Ubiquitous Learning
SystemJournal of Education
Haryanto, J.P.(2015). Penduduk Lansia dan Technology & Society Vol 16 N0 3
Bonus Demografi Kedua. Diakses (362- 373)
melalui
http://www.kemenkeu.go.id/Artikel/pe Lopes, Afonso& Ribeiro. 2015. A quasi-
nduduk-lansia-dan-bonus-demografi- Experimental Study of a Reminiscence
kedua Program Focused on autobiographical
Memory in Institutionalized Older
Hewitt, Turrell & Giskes. 2012. Marital Adults With Cognitive Impairment.
Loss, Mental Health and The Role od Journal Gerontology and Geriatrics.
SocialSupport: Finding From six Vol 66 ( 183-192)
Wavesof Australian Population Based DOI:10.1016/j.archger.2016.05.007
Panel Study. Journal of Epidemology
and Community Helath. Vol.66 (308-
314).DOI:10.1136/jech.2009.104893 Mitchell, S. (2009). Life review Theraphy:
A Prevention Program Forr Elderly
Jin Kunlin.(2010). Modern Biological Who Are Experienceing Life
Theories of Aging. Vol 1 N02 72-74 Transitions. Diakses melalui
Oct 2010. Diakses melalui http://Proquest.umi.com
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/artic
les/PMC2995895/pdf/ad-1-2-72.pdf 11 Morrison-Valfre, Michelle. (2013).
mei 2016 Foundation of Mental health Care 5th
edition.USA :Elsevier Mosby Inc
Kashdan, Yarbro, McKnight & Nezlek.
(2014). Laughter With Someone Else Nurhidayati, Mustikasari & Putri,
Leads To Future Social Reward : (2015).Pengaruh Terapi Individu
Temporal Change Using Experience Reminisence Terhadap Depresi pada
Sampling Methodology. DOI: Lansia di Panti Sosial.
10.1016/j.paid.2013.09.025
Ross, Laaksonen, Rakhonen, Lahelma &
Keliat, B.A., Daulima, N.H.C & Farida, P. Lallukka. (2013). Relative Weight and
(2011). Manajemen Keperawatan Disability Retiremet:A Prospective
Psikososial & Kader Kesehatan Jiwa. Cohort Study. Scandinavian Journal of
Jakarta: EGC Work, Environtment & Health. Vol39
No3 (259-267) diakses melalui
Keliat, Putri, Syafrin & Safitri, (2015). http://www.jstor.org
Modul Terapi Keperawatan Jiwa.
Workshop ke IX. Tidak dipublikasikan Reno R,B. (2010). Hubungan Status
Interaksi Sosial dengan Kualitas Hidup

38 Jurnal Keperawatan Jiwa . Volume 4, No. 1, Mei 2016; 31-39


Lansia di Panti Wreda Dharma Bhakti Tomey, Aligood. (2006). Nursing Theory
Surakarta diakses melalui And Their Work 8th Ed. USA : Mosby
http://etd.eprints.ums.ac.id/ Elsevier

Sochting, o’neal, Third, Roger & Townsend, Marry C. 2011. Essentials of


Ogrodniczuk. (2013). An integrative Psychiatric Mental Health Nursing
Grup Therapy Model for Depression Concept of Care in Evidence-Based
and Anxiety in Later Life. Practice 5th edition.USA: Davis
International Journal of Group Company
Psychoterapy.ISSN: 1943-2836 vol 63
(502-23) Undang-Undang No.12 Tentang
Kesejahteraan Lansia. (1998). Diakses
Song, Shen, Xu dan Sun. 2014. Effect melalui
Group Reminiscence on Elderly http://www.bkkbn.go.id/ViewArtikel.a
Depression:A Meta-Analysis. spx?ArtikelID=123
International Journal of Nursing
Science 1 (416-422). DOI: Varcarolis & Halter. (2010). Foundation of
10.1016/j/ijnss.2014.10.001 Psychiatric Mental Health Nursing A
Clinical Approach 6th Ed. Canada:
Syarniah, Keliat & Hastono. (2011). Elsevier
Pengaruh Treapi
KelompokReminisence terhadap Vitlic, Khanfer, Lord, Carroll & Phillips.
Depresi Pada Lansia di Panti Sosial (2014).Bereavement Reduce
Tresna Wreda Budi Sejahtera provinsi Neutrophil Oxsidative Burst Only in
Kalimantan Selatan. Diakses melalui Older Adult:Role HPA Axis and
http://lib.ui.ac.id Immunesenescence. Diakses melalui
http://www.immunityageing.com
Stahl & Schulz. (2014). Changes in Routine
Health Behaviors Following Late Life Worl Health Organization. (2016).
Bereavement: A Systematic Review. Definition of an older or elderly
Journal of Behavioral Medicine. vol 37 person. Diakses melalui
(736-755). DOI: 10.1007/s10865-013- http://www.who.int/healthinfo/survey/
9524-7 ageingdefnolder/en/

Steffen, P R. (2011). Spiritually and Young, Meageher & MacLullich, (2011).


Severity of Menopausal Symptoms in Cognitive assessment of older people.
a Sample of Religious Women. Cite this as: BMJ l;343:d5042 doi:
Journalof Religion and Health Vol 50( 10.1136/bmj.d5042
721-730). DOI.10.1007/s10943-009-
9271-9 Yung, Conejos & Chan, 2016. Social needs
of Elderlyand Active Aging in Public
Stuart, Gail W. (2013). Principles and Open Space Urbann Renewal. DOI :
Practice of Psychiatric Nursing 10th 10.1016/jcities.2015.11.022
Ed. Canada. Mosby Elsevier
Zhou, et all, 2012. The Effects of Group
Tanaka, Johnson. (2012). The Effect of Reminiscence Therapy on
Social Integration on Self-rated Health Depression, Self Esteem and Affect
for Elderly Japanese People: Balance of Chinese Community-
Longitudinal Study. Journal of Dwelling Elderly. Journal
Comparative Family Studies. Vol 43 Genontology and Geriatrics. Vol
No 4 ( 483-493) 54 (440-7) ISSN 1872-6976

Peningkatan Integritas Diri Lansia Melalui Terapi Kelompok Terapeutik dan Reminiscence 39
Norman Wijaya Gati, Mustikasari, Yossie Susanti Eka Putri

Anda mungkin juga menyukai