DOSEN PEMBIMBING :
NADIA SURAHMI, S.Pd, M, Si
Disusun oleh :
Annisa yumna falsafi (19134050005)
Zahratul aiyun (19134050034)
Chairiya moesticha (19134050007)
Fitrawansyah (19134050014)
Amanda (19134050003)
Ayu fhonna (17134050004)
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai
pada waktunya.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun terlepas
dariitu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami
sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah
selanjutnya yang lebih baik lagi.
A. Tujuan Praktikum
Mengukur focal spot size yang terjadi saat penyinaran dari suatu tabung
sinar-X.
B. Manfaat Praktikum
TEORI DASAR
Kebocoran rumah tabung pesawat sinar-X adalah laju dosis radiasi pada jarak 1 meter dari focal
spot pada kondisi tegangan kerja dan arus tabung maksimum. Kriteria kebocoran rumah tabung
berdasarkan NCRP dapat dibagi dalam 2 kelompok, yaitu untuk kelompok medis dan kelompok
nonmedis.
Berdasarkan kriteria ini, radiasi bocor rumah tabung pada jarak 1 meter dari focal spot tidak
lebih dari 1 R/jam bila tabung dioperasikan pada tiap mA dan tegangan kerja yang telah
dispesifikasikan atau kondisi maksimum.
Penentuan tingkat kebocoran radiasi dari rumah tabung berdasarkan pengukuran laju dosis
radiasi pada jarak 1 meter dari focal spot. Pada saat pengukuran, jendela tabung ditutup dengan
bahan yang jenis dan tebalnya sama dengan rumah tabung. Diambil harga rata-rata pada daerah
seluas 100 cm2. Laju paparan radiasinya diukur dengan menggunakan surveymeter, sebaiknya
yang bisa mengukur paparan radiasi secara kumulatif dalam selang waktu tertentu. Pengukuran
dilakukan pada kondisi tegangan kerja dan arus maksimum, serta biasanya memakan waktu yang
cukup lama, oleh karena itu, lama pengoperasian pesawat sinar x harus diperhatikan berdasarkan
kemampuan sistem pendingin supaya tidak mengakibatkan rusaknya tabung sinar x.
a) Katoda
Katoda adalah sisi negative tabung sinar-X yang berfungsi
mengeluarkan energy electron dirangkaikan listrik dan
memfokuskan menuju anoda (Bushong, 2001) katoda pada dasarnya
memiliki 2 bagian utama yaitu filament dan focusing cup.
1) Filament
Filament adalah kumparan kawat yang berukuran kecil dan
punya diameter 2 mm dan panjang 1-2 mm. difilamen terjadi
fenomena emisi termionik yaitu kelarnya electron dari atom-
atom filament karena adanya pemanaan oleh arus listrik .
filament terbuat dari thoritied tungsten.
2) Focusing cup
Focusing cup terbuat dari lensa yang fungsinya memfokuskan
gerakan electron pada saat membuka anoda.
Secara garis besar, katoda sangat berpengaruh terhadap
ukuran focal spot yang terdapat pada anoda. Yang mempengaruhi
antara lain:
Ukuran dan bentuk filament : semakin besar ukuran dan
bentuk filament maka ukuran focal spot semakin besar
Dimensi dari focusing spot : semakin kecil ukuran focusing
cup dan pelengkapan filament yang dalam mengakibatkan
pancaran electron semakin kecil sehingga focal spot semakin
kecil kecil pula.
Karakteristik area listrik dari focusing cup
Jarak antara anoda dan katoda
b) Anoda
Anoda adalah sisi positif dari tabung sinar-X. anoda
mempunyai 2 tipe, yaitu anoda putar dan anoda diam. Adapun
fungsi anoda antara lain:
Sebagai konduktor listrik yang menerima emisi
Sebagai pendukung mekanik dari target
Sebagai penyalur radiasi yang baik
Anoda terbuat dari bahan dengan nomor atom tinggi yaotu
tungsten (Bushong, 2001). Target punya ketebalan 2 mm. Anoda
mempunyai bagian –bagian yang harus diperhatikan, antara lain :
1) Focal spot
2) Kemiringan Anoda
LANGKAH KERJA
1. Letakkan focal spot test tool di atas kaset (setengah bagian diblok
1. dengan Pb) pada permukaan meja pemeriksaan.
2. Cek axis anoda dan katoda pada posisi sejajar dengan permukaan
3. lempeng logam dari peralatan uji dengan menggunakan waterpass.
4. Atur FFD 60 cm dari permukaan kaset dan atur luas lapangan
5. penyinaran secukupnya sesuai dengan ukuran focal spot test tool.
6. 4. Lakukan eksposi dengan kondisi pemotretan kV 80, mAs 10.
6. Ulangi langkah 1 sampai 4 pada setengah bagian kaset yang belum
7. terekspose dan bagian yang terekspose ditutup Pb.
7. Setelah ekspose yang kedua selesai, cuci film dalam larutan
8. processing.
8. Keringkan film pada drying.
9. Setelah film benar-benar kering lakukan pengamatan pada
9. radiograf menggunakan kaca pembesar.
10. Catat hasil pengamatan dan analisis data hasil pengamatan
Catatan:
Pesawat sinar x sebelum kondisi maksimum terpasang, telah dilakukan aging (pengkondisian)
pesawat yang dilakukan oleh asisten dan laboran
Kesimpulan
Saran