Anda di halaman 1dari 9

Makalah jaminan mutu

PROGRAM JAMINAN MUTU PENGUJIAN VOCAL SPOT PADA PESAWAT SINAR-X

DOSEN PEMBIMBING :
NADIA SURAHMI, S.Pd, M, Si

Disusun oleh :
Annisa yumna falsafi (19134050005)
Zahratul aiyun (19134050034)
Chairiya moesticha (19134050007)
Fitrawansyah (19134050014)
Amanda (19134050003)
Ayu fhonna (17134050004)

AKADEMI TEKNIK RADIODIAGNOSTIG DAN RADIOTERAPI


YAYASAN SIHAT BEURATA
BANDA ACEH
2020
KATAPENGANTAR 

  Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai
pada waktunya.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun terlepas
dariitu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami
sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah
selanjutnya yang lebih baik lagi.

Banda aceh, 20 september 2020


BAB I
PENDAHULUAN

A. Tujuan Praktikum

Mengukur focal spot size yang terjadi saat penyinaran dari suatu tabung
sinar-X.

B. Manfaat Praktikum

 Menambah dan memperdalam pengetahuan tentang uji focal spot


 Memberi wawasan dan informasi terhadap penguji tentang kondisi
ukuran focal spot.
BAB II
PEMBAHASAN

TEORI DASAR

Kebocoran rumah tabung pesawat sinar-X adalah laju dosis radiasi pada jarak 1 meter dari focal
spot pada kondisi tegangan kerja dan arus tabung maksimum. Kriteria kebocoran rumah tabung
berdasarkan NCRP dapat dibagi dalam 2 kelompok, yaitu untuk kelompok medis dan kelompok
nonmedis.
Berdasarkan kriteria ini, radiasi bocor rumah tabung pada jarak 1 meter dari focal spot tidak
lebih dari 1 R/jam bila tabung dioperasikan pada tiap mA dan tegangan kerja yang telah
dispesifikasikan atau kondisi maksimum.
Penentuan tingkat kebocoran radiasi dari rumah tabung berdasarkan pengukuran laju dosis
radiasi pada jarak 1 meter dari focal spot. Pada saat pengukuran, jendela tabung ditutup dengan
bahan yang jenis dan tebalnya sama dengan rumah tabung. Diambil harga rata-rata pada daerah
seluas 100 cm2. Laju paparan radiasinya diukur dengan menggunakan surveymeter, sebaiknya
yang bisa mengukur paparan radiasi secara kumulatif dalam selang waktu tertentu. Pengukuran
dilakukan pada kondisi tegangan kerja dan arus maksimum, serta biasanya memakan waktu yang
cukup lama, oleh karena itu, lama pengoperasian pesawat sinar x harus diperhatikan berdasarkan
kemampuan sistem pendingin supaya tidak mengakibatkan rusaknya tabung sinar x.

Tabung sinar-X adalah tempat terjadinya interaksi antara electron


dengan target yang akan menghasilkan sinar-X. Fungsi tabung sinar-X
adalah mengubah energy listrik kedalam dua bentuk yang berbeda yaitu
sinar-X dan panas.
Pada struktur internalnya tabung sinar-X dibedakan dalam 2
bagian utama, yaitu katoda dan anoda.

a) Katoda
Katoda adalah sisi negative tabung sinar-X yang berfungsi
mengeluarkan energy electron dirangkaikan listrik dan
memfokuskan menuju anoda (Bushong, 2001) katoda pada dasarnya
memiliki 2 bagian utama yaitu filament dan focusing cup.
1) Filament
Filament adalah kumparan kawat yang berukuran kecil dan
punya diameter 2 mm dan panjang 1-2 mm. difilamen terjadi
fenomena emisi termionik yaitu kelarnya electron dari atom-
atom filament karena adanya pemanaan oleh arus listrik .
filament terbuat dari thoritied tungsten.
2) Focusing cup
Focusing cup terbuat dari lensa yang fungsinya memfokuskan
gerakan electron pada saat membuka anoda.
Secara garis besar, katoda sangat berpengaruh terhadap
ukuran focal spot yang terdapat pada anoda. Yang mempengaruhi
antara lain:
 Ukuran dan bentuk filament : semakin besar ukuran dan
bentuk filament maka ukuran focal spot semakin besar
 Dimensi dari focusing spot : semakin kecil ukuran focusing
cup dan pelengkapan filament yang dalam mengakibatkan
pancaran electron semakin kecil sehingga focal spot semakin
kecil kecil pula.
 Karakteristik area listrik dari focusing cup
 Jarak antara anoda dan katoda

b) Anoda
Anoda adalah sisi positif dari tabung sinar-X. anoda
mempunyai 2 tipe, yaitu anoda putar dan anoda diam. Adapun
fungsi anoda antara lain:
 Sebagai konduktor listrik yang menerima emisi
 Sebagai pendukung mekanik dari target
 Sebagai penyalur radiasi yang baik
Anoda terbuat dari bahan dengan nomor atom tinggi yaotu
tungsten (Bushong, 2001). Target punya ketebalan 2 mm. Anoda
mempunyai bagian –bagian yang harus diperhatikan, antara lain :

1) Focal spot

Focal spot adalah daerah sasaran electron pada anoda


yang mengalami pancaran berkas electron. Focal spot
dibedakan menjadi 2, yaitu focal spot efektif dan focal spot
nyata. Focal spot efektif adalah daerah focus yang tampak
tegak lurus dengan sinar pusat. Sedangkan focal spot nyata
merupakan daerah yang menerima pancaran electron dari
filament atau katoda (plat).

2) Kemiringan Anoda

Kemiringan anoda adalah sudut yang dibentuk oleh


permukaan target dengan titik central aksis dari tabung. Besar
sudut pada anoda adalah 70
o
– 20
o
(Bushberg, 1994).
Kemiringan anoda akan berakibat pada hal-hal berikut :
i. Ukuran focal spot efektif.
ii. Pemerataan ketajaman
iii. Luas lapangan penyinaran
Tujuan Instruksional Umum: Setelah melakukan praktikum, praktikan diharapkan dapat
memahami dan melakukan pengujian kebocoran radiasi pesawat sinar-x
Tujuan Instruksional Khusus: Setelah melakukan praktikum, praktikan mampu : 1. Menyebutkan
definisi kebocoran pesaway Sinar-X 2. Menyebutkan batas yang diperbolehkan untuk kebocoran
pesawat Sinar-X 3. Menjelaskan metoda pengujian kebocoran radiasi Sinar-X 4. Melaksanakan
pengukuran kebocoran pesawat Sinar-X

PERALATAN DAN BAHAN

1. Monitor perorangan (film badge dan dosimeter saku)


2. Tanda radiasi dan tali kuning
3. Pesawat sinar x
4. Surveymeter
5. Penutup jendela rumah tabung pesawat sinar x

LANGKAH KERJA

1. Gunakan dosimeter saku dan baca penunjukan awal dosimeter tersebut


2. Gunakan monitor perorangan (film badge dan dosimeter saku)
3. Periksa surveymeter yang akan digunakan (baterai, sertifikat kalibrasi, respon dan
skalanya)
4. Surveymeter (mini dosimeter) yang akan digunakan untuk mengukur kebocoran rumah
tabung pesawat sinar x, diatur pada mode “dose”
5. Pasang tali kuning dan tanda radiasi
6. Tutup jendela pesawat sinar x
7. Nyalakan lampu tanda radiasi
8. Letakkan mini dosimeter pada jarak 1 meter dari focal spot
9. Atur arus dan tegangan pesawat sinar x pada kedudukan maksimum
10. Atur waktu penyinaran
11. Operasikan pesawat sinar x
12. Selama pesawat sinar x sedang beroperasi, lakukan survey radiasi pada laju 0,75 ,mR/jam
dan 2,5 mR/jam. Geser posisi tanda radiasi sesuai dengan hasil pengukuran. Setelah
waktu penyinaran akan berhenti secara otomatis.
13. Ambil minidosimeter dan baca penunjukkannya, catat sebagai data
14. Matikan tanda radiasi
15. Kumpulkan tanda radiasi dan tempatkan ditempat yang telah disediakan
16. Baca penunjukkan dosimeter saku
17. Matikan surveymeter
E. Prosedur

1. Letakkan focal spot test tool di atas kaset (setengah bagian diblok
1. dengan Pb) pada permukaan meja pemeriksaan.
2. Cek axis anoda dan katoda pada posisi sejajar dengan permukaan
3. lempeng logam dari peralatan uji dengan menggunakan waterpass.
4. Atur FFD 60 cm dari permukaan kaset dan atur luas lapangan
5. penyinaran secukupnya sesuai dengan ukuran focal spot test tool.
6. 4. Lakukan eksposi dengan kondisi pemotretan kV 80, mAs 10.
6. Ulangi langkah 1 sampai 4 pada setengah bagian kaset yang belum
7. terekspose dan bagian yang terekspose ditutup Pb.
7. Setelah ekspose yang kedua selesai, cuci film dalam larutan
8. processing.
8. Keringkan film pada drying.
9. Setelah film benar-benar kering lakukan pengamatan pada
9. radiograf menggunakan kaca pembesar.
10. Catat hasil pengamatan dan analisis data hasil pengamatan

Catatan:
Pesawat sinar x sebelum kondisi maksimum terpasang, telah dilakukan aging (pengkondisian)
pesawat yang dilakukan oleh asisten dan laboran

Uji pengukuran focal spot

Pengaturan focal spot menggunakan RMI focal spot test tool


yang merupakan alat uji yang standard an telah ditetapkan oleh NEMA.
Alat ini terdiri dari suatu lempeng logam bundar yang didalahnya
tercetak 12 grup “bar patterens” pada ukuran yang berbeda.
Masing-masing grup terdiri dari 6 buah slot yang disusun 3 slot
tegak lurus dan 3 slot yang lain. Ukuran slot pada 12 grup itu berkurang
sebanyak 16 % mulai dari 0,8 lp/mm – 5,60 lp/mm.
Lempengan ini disanggah silinder dengan diameter 7.6 cm.
disamping itu, pada lempengan tersebut juga terdapat 2 buah lubang
yang berjarak satu dengan yang lain 6 cm (kedua titik ini diperlukan
untuk mengamati apakah penggunaan FFD untuk pengujian adalah
tepat dengan magnifikasi 4/3 tinggi silinder penyangga adalah 15,2 cm)
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan pada tanggal 18 Maret 2014


di Lab 3 JTRR Semarang dapat ditarik beberapa kesimpulan, sebagai
berikut :
1. Focal spot pada pesawat sinar x unit model E7865x yang terdapat di
Lab 3 JTRR Semarang masih dalam kondisi yang baik dan layak
dioperasikan.
2. Focal spot yang kecil akan meningkatkan detail dan mengurangi
ketidaktajaman radiograf.
3. Semakin besar focal spot, maka penumbra semakin besar dan
unshapness geometri semakin tinggi, detail semakin rendah.
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya perubahan focal spot
adalah
 mA : semakin besar nilai mA semakin besar nilai ukuran focal
spot
 kemiringan Anoda : semakin tinggi kemiringan anoda semakin
kecil ukuran focal spot yang dihasilkan.

Saran

1. Untuk mendapatkan detail yang bagus, lebih baik menggunakan focal


spot kecil pada saat eksposi.
2. Pengujian focal spot harus dilakukan secara periodik agar kondisi
pesawat dapat terkontrol dan kualitas radiograf yang dihasilkan baik.
DAFTAR PUSTAKA
https://pdfslide.net/documents/7-focal-spot.html
https://kupdf.net/download/uji-kebocoran-radiasi-pesawat-sinar-
x_5af3ceebe2b6f5d5620dfd4f_pdf

Anda mungkin juga menyukai