Anda di halaman 1dari 2

Inisiasi 4

P a r a g r a f P e n d a p a t 

Insiasi ini akan membahas lebih lanjut tentang Laporan Akuntan. Sekarang yang akan dibahas
adalah paragraf pendapat. 
Baiklah kita mulai saja………
Kadang ada pertanyaan, apakah paragraf pendapat tersebut sebagai alat akuntan untuk
mengeluarkan pendapat tentang laporan auditnya?
Ya, bisa dikatakan seperti itulah. Paragraf ini menyatakan tentang pendapat akuntan baik itu
pendapat setuju, pendapat setuju tanpa pengecualian dengan bahasa penjelasan yang ditambahkan
dalam laporan audit standar, pendapat setuju dengan pembatasan atau pengecualian, pendapat
tidak setuju, dan tidak memberikan pendapat sama sekali oleh karena sesuatu hal.
Baiklah kita membahas satu persatu secara singkat.

1. Pendapat setuju atau pendapat wajar tanpa pembatasan


Pendapat ini diberikan akuntan atau akuntan apabila tidak terjadi pembatasan dalam lingkup audit
dan tidak terdapat pengecualian yang signifikan mengenai kewajaran dan penerapan prinsip
akuntasi yang diterima umum tersebut, serta pengungkapan memadai dalam laporan keuangan 

2. Pendapat setuju tanpa pengecualian dengan bahasa penjelasan. 


Pendapat ini diberikan jika terdapat keadaan tertentu yang mengharuskan akuntan atau akuntan
menambahkan paragraf penjelasan (atau bahasa penjelasan lain) dalam laporan audit, meskipun
tidak mempengaruhi pendapat setuju tanpa pengecualian yang dinyatakan oleh akuntan Keadaan
tersebut meliputi :
a. pendapat akuntan sebagian didasarkan atas laporan akuntan independen lain
b. untuk mencegah agar laporan keuangan tidak menyesatkan karena keadaan-keadaan yang luar
biasa, laporan keuangan disajikan menyimpang dari suatu prinsip akuntasi yang dikeluarkan oleh
Ikatan Akuntasi Indonesia
c. Laporan keuangan dipengaruhi oleh ketidakpastian peristiwa masa yang akan datang, yang
hasilnya belum dapat diperkirakan pada tanggal laporan audit
d. Terdapat keraguan yang besar tentang kemampuan satuan usaha dalam mempertahankan
kelangsungan hidupnya
e. Keadaan tertentu yang berhubungan dengan laporan audit atas laporan keuangan komparatif
f. Informasi lain dalam suatu dokumen yang beisi laporan keuangan auditan secara material tidak
konsisten dengan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan

3.Pendapat setuju dengan pengecualian


Pendapat ini diberikan, jika akuntan menjumpai kondisi-kondisi berikut ini :
a. Lingkup audit dibatasi oleh klien
b. Akuntan tidak dapat melaksanakan prosedur audit penting atau tidak dapat memperoleh informasi
penting karena kondisi-kondisi yang berada di luar kekuasaan klien maupun akuntan
c. Laporan keuangan tidak disusun sesuai dengan prinsip Akuntansi berterima umum
d. Prinsip akuntasi berterima umum yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan tidak
diterapkan secara konsisten. 
Pendapat wajar dengan pengecualian diberikan oleh akuntan jika dalam auditing, akuntan
menemukan salah satu dari kondisi 1 – 4 seperti yang telah disebutkan. Pendapat ini hanya
diberikan jika secara keseluruhan laporan keuangan yang disajikan oleh klien adalah wajar.
Dalam pendapat ini akuntan menyatakan bahwa laporan keuangan yang disajikan oleh klien adalah
wajar tetapi ada beberapa unsur yang dikecualikan, yang pengeculiannya tidak mempengaruhi
kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan.
4. Pendapat tidak setuju
Jenis laporan pemeriksaan ini hanya digunakan bilamana akuntan yakin bahwa seluruh laporan
keuangan secara material salah penyajiannya atau dapat menyesatkan pembacanya sehingga tidak
dapat mencerminkan posisi keuangan dan hasil usahanya secara wajar. 
Pendapat tidak setuju hanya dapat terjadi jika akuntan memeriksa akuntan telah melakukan
pemeriksaan secukupnya dan berpendapat bahwa laporan keuangan tidak disajikan secara wajar. 
Dalam prakteknya, pendapat tidak setuju ini, jarang digunakan, apalagi sepanjang klien mau
menerima usulan akuntan untuk menyesuaikan laporan keuangannya. 
5. Bila akuntan memberikan pernyataan pendapat tidak setuju, dia harus memgungkapkan semua
alasan –alasannya yang mendukung pendapatnya tersebut tidak memberikan pendapat
Laporan tanpa pernyataan pendapat ini diberikan oleh akuntan jika ia tidak mampu menyakinkan
dirinya sendiri bahwa laporan keuangan telah disajikan secara wajar secara keseluruhan.
Penolakan pemberian pendapat ini dapat disebabkan karena :
a. pembatasan luas lingkup pemeriksaan yang cukup berarti 
b. adanya ketidak pastian yang laur biasa mengenai jumlah atau hasil sesuatu persoalan yang
mempengaruhi secara berarti terhadap keadaan keuangan dan hasil usaha perusahaan yang
diperiksanya 
c. adanya hubungan yang menyebabkan akuntan tidak independen, baik independensi dalam
kenyataan (misal memiliki hubungan keuangan dengan klien) maupun dalam penampilan (misal,
mempunyai hubungan keluarga dengan klien)

Dari keseluruhan penjelasan tadi,kesimpulan dari masing-masing bagian yang ada adalah sebagai
berikut. 
1. Laporan akuntan merupakan alat yang digunakan oleh akuntan publik untuk mengkomunikasikan
hasil auditnya kepada masyarakat. Oleh karena itu, makna setiap kalimat yang tercantum dalam
laporan audit bentuk baku dapat digunakan untuk mengenal secara umum profesi akuntan publik.
2. Paragraf pengantar berisi obyek yang diaudit oleh akuntan dan penjelasan tanggung jawab
manajemen dan akuntan publik.
3. Paragraf lingkup audit berisi pernyataan akuntan bahwa auditnya dilaksanakan berdasarkan
standar auditing yang ditetapkan oleh organisasi profesi akuntan dan beberapa penjelasan
tambahan tentang standar auditing tersebut, serta juga suatu pernyataan keyakinan bahwa audit
yang dilaksanakan berdasarkan standar auditing tersebut memberikan dasar yang memadai bagi
akuntan untuk memberikan pendapat atas laporan keuangan auditan
4. Paragraf pendapat berisi pernyataan ringkas mengenai pendapat akuntan tentang kewajaran
laporan keuangan auditan berdasarkan kriteria prinsip akuntansi yang berterima umum dan
konsistensi penerapan prinsip akuntansi tersebut dalam tahun yang diaudit dibanding dengan
penerapan prinsip akuntansi tersebut dalam tahun sebelumnya.

Demikianlah penjelasan dari saya, kiranya dapat bermanfaat bagi para mahasiswa sekalian,
khususnya yang sedang memprogram mata kuliah ini.

Anda mungkin juga menyukai