Anda di halaman 1dari 10

BINA QOLBU RABBIT FARM

“BEQI RABBIT”

 LATAR BELAKANG           
  Mencari pekerjaan dimasa sekarang ini merupakan hal yang cukup sulit. Banyak
sekali calon pekerja yang berkeinginan untuk bekerja di instansi pemerintahan atau
swasta,tetapi lapangan pekerjaan saat ini sangat terbatas, hal ini menyebabkan
jumlah pengangguran semakin banyak. Dilihat dari segi ekonomi individual tentu

1
saja masalah pengangguran itu sangat merugikan karena manusia mempunyai
kebutuhan yang tidak terbatas. Oleh karena itu sebagai calon tenaga kerja, kita harus
mampu berpikir kreatif dan inovatif yang mampu membaca peluang serta pandai
memanfaatkan peluang tersebut sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dan tidak
terfokus hanya pada satu jenis pekerjaan saja.
Wirausaha merupakan salah satu usaha untuk mengatasi meningkatnya jumlah
pengangguran. Selain menguntungkan dari segi ekonomi, sebagaian besar kegiatan
wirausaha juga sangat membantu usaha-usaha dalam memenuhi kebutuhan
masyarakat banyak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Salah satu usaha
yang mudah dikembangkan yaitu beternak kelinci.
Mengapa memilih Kelinci karena akhir-akhir ini kebutuhan akan daging kelinci
semakin hari semakin besar karena semakin menjamurnya lahan usaha yang
memanfaatkan daging kelinci sebagai bahan utamanya diantaranya warung sate
kelinci,warung tengkleng kelinci maupun restoran mewah yang menawarkan menu
utama daging kelinci. Karena kelinci memiliki kualitas daging yang bagus yaitu
rendah lemak dan kolesterol.
Selain itu bertenak kelinci tidak membutuhkan modal yang cukup besar serta
lahan beternak yang cukup luas. Pakan kelinci pun dapat dengan mudah
memanfaatkan limbah hasil pertanian seperti bekatul,ampas tahu,serta beraneka
ragam dedaunan hasil limbah pertanian seperti daun sayuran kubis,singkong,ubi jalar
dan lainya.
Selain itu juga dalam beternak kelinci Pemeliharaan dan perawatannya mudah ,
penghasil daging berkualitas dengan kadar lemak rendah, serta kelinci merupakan
ternak yang prolific, yaitu ternak yang mampu beranak banyak per kelahiran.
KODE 336x320 atau in artikel
Untuk memanfaatkan peluang ini maka kami akan mendirikan sebuah usaha beternak kelinci
dengan pemanfaatan limbah pertanian sebagai bahan pakan yang kami beri nama .“
BEQI RABBIT”
PERUMUSAN MASALAH
Dalam program yang kami usulkan terdapat beberapa masalah yang perlu
dirumuskan, antara lain sebagai berikut:
1.   Bagaimana cara beternak kelinci pedaging jenis New Zeland ?
2.   Bagaimana cara memanfaatkan limbah pertanian untuk makanan tambahan kelinci?
3.   Bagaimana cara memasarkan hasil produk ternak kelinci ?
TUJUAN PROGRAM
Tujuan dari usaha pemeliharaan kelinci ini adalah:
1.   Dapat menciptakan lapangan usaha sendiri dan mengurangi penganguran
2.   Dapat memberikan bekal ilmu dan pratek usaha bagi pemuda desa
3.   Dapat melakukan usaha pemeliharaan kelinci jenis New Zeland dengan baik dan
memberikan manfaat yang besar.

2
4.   Dapat memasarkan Daging kelinci dengan baik.
5.   Dapat menjaga kelangsungan usaha dan mengembangkannya
KELUARAN YANG DIHARAPKAN
Program kewirausahaan santri ini memiliki beberapa kegunaan, antara lain:
1.   Dapat memenuhi kebutuhan daging kelinci yang semakin hari semakin meningkat.
2.   Dapat memanfaatkan hasil limbah pertanian untuk pakan ternak kelinci.
3.   Membantu masyarakat menghasilkan suatu produk ternak alternative.
4.   Meningkatkan kreativitas santri dalam menemukan hasil karya yang dapat dimanfaatkan
sebagai peningkat nilai ekonomi.
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
Usaha yang akan kami dirikan adalah usaha pertenakan kelinci pedaging jenis New
Zeland. Mengapa memlilih kelinci karena kebutuhan daging kelinci semakin hari
semakin meningkat seiring dengan perkembangan usaha olahan daging kelinici seperti
sate kelinci, rica-rica kelinci dan tengkleng kelinci.
Jenis kelinci yang digunakan dalam usaha ini adalah kelinci jenis New Zeland.
Alasanya adalah kelinci jenis ini memiliki kualitas daging kelinci yang bagus dan
perlkembanganya lebih cepat serta mampu menghasilkan daging tiga kali lipat dari
kelinci local. Jenis kelinci ini memiliki ketahanan terhadap penyakit yang baik serta
mudah beradaptasi sehingga memudahkan dalam pemeliharaan dan
pengembangbiakanya.
Proses usaha yang kami lakukan adalah menernakan kelinci. Dimana prosesnya
antara lain:
1.   Pembibitan meliputi Pemilihan bibit dan calon induk, Perawatan Bibit dan calon   induk,
Sistem Pemuliabiakan, Reproduksi dan Perkawinan dan proses kelahiran.
2.   Pemeliharaan meliputi Sanitasi dan Tindakan Preventif, Pengontrolan Penyakit
Perawatan Ternak ,Pemberian Pakan dan Pemeliharaan Kandang
3.   Pemanenan dan Pemasaran
METODE PELAKSANAAN PROGRAM
Pada awal pelaksanaan kegiatan ini kita akan mengambangkan kelinci dengan tahap
awal sejumlah 12 ekor kelinci dimana terdiri dari 10 ekor induk dan 2 ekor pejantan.
Dalam pelaksanaan kegiatan usaha ini dilakukan langkah atau tahapan sebagai Berikut:
1.      Penyiapan Sarana dan Perlengkapan
Fungsi kandang sebagai tempat berkembangbiak dengan suhu ideal 21° C, sirkulasi
udara lancar, lama pencahayaan ideal 12 jam dan melindungi ternak dari predator.
Menurut kegunaan, kandang kelinci dibedakan menjadi kandang induk. Untuk
induk/kelinci dewasa atau induk dan anak-anaknya, kandang jantan, khusus untuk
pejantan dengan ukuran lebih besar dan Kandang anak lepas sapih. Untuk menghindari
perkawinan awal kelompok dilakukan pemisahan antara jantan dan betina. Kandang
berukuran 90×75x65 cm tinggi alas 50 cm cukup untuk 12 ekor betina/10 ekor jantan.

3
Kandang anak (kotak beranak) ukuran 50×30x45 cm. Menurut bentuknya kandang
kelinci dibagi menjadi:
a.      Kandang sistem postal, tanpa halaman pengumbaran, ditempatkan dalam ruangan dan
cocok untuk kelinci muda.
b.      Kandang sistem ranch ; dilengkapi dengan halaman pengumbaran
c.       Kandang battery; mirip sangkar berderet dimana satu sangkar untuk satu ekor dengan
konstruksi Flatdech Battery (berjajar), Tier Battery (bertingkat), Pyramidal Battery (susun
piramid). Perlengkapan kandang yang diperlukan adalah tempat pakan dan minum yang
tahan pecah dan mudah dibersihkan
2.      Pembibitan
a.    Pemilihan bibit dan calon induk
Pada pemilihan bibit dipilih jenis kelinci yang berbobot badan dan tinggi dengan
perdagingan yang baik . Secara spesifik harus punya sifat fertilitas tinggi, tidak mudah
nervous, tidak cacat, mata bersih dan terawat, bulu tidak kusam, lincah/aktif bergerak
b.   Perawatan bibit dan calon induk
Perawatan bibit menentukan kualitas induk yang baik pula, oleh karena itu perawatan
utama yang perlu perhatian adalah pemberian pakan yang cukup, pengaturan dan
sanitasi kandang yang baik serta mencegah kandang dari gangguan luar.
c.    Sistem Pemuliabiakan
Untuk mendapat keturunan yang lebih baik dan mempertahankan sifat yang spesifik
maka pembiakan dibedakan dalam 3 kategori yaitu:
1. In Breeding (silang dalam), untuk mempertahankan dan    menonjolkan sifat spesifik
misalnya bulu, proporsi daging.
2. Cross Breeding (silang luar), untuk mendapatkan keturunan lebih baik/menambah
sifat-sifat unggul.
3. Pure Line Breeding (silang antara bibit murai), untuk mendapat bangsa/jenis baru
yang diharapkan memiliki penampilan yang merupakan perpaduan 2 keunggulan bibit.
d.   Reproduksi dan Perkawinan
Kelinci betina segera dikawinkan ketika mencapai dewasa pada umur 5 bulan (betina
dan jantan). Bila terlalu muda kesehatan terganggu dan mortalitas anak tinggi. Bila
pejantan pertama kali mengawini, diusahakan perkawinan dengan betina yang sudah
pernah beranak. Waktu kawin pagi/sore hari di kandang pejantan dan biarkan hingga
terjadi 2 kali perkawinan, setelah itu pejantan dipisahkan.
e.    Proses Kelahiran
Setelah perkawinan kelinci akan mengalami kebuntingan selama 30-32 hari.
Kebuntingan pada kelinci dapat dideteksi dengan meraba perut kelinci betina 12-14 hari
setelah perkawinan, bila terasa ada bola-bola kecil berarti terjadi kebuntingan. Lima hari
menjelang kelahiran induk dipindah ke kandang beranak untuk memberi kesempatan
menyiapkan penghangat dengan cara merontokkan bulunya. Kelahiran kelinci yang

4
sering terjadi malam hari dengan kondisi anak lemah, mata tertutup dan tidak berbulu.
Jumlah anak yang dilahirkan bervariasi sekitar 6-10 ekor.
3.      Pemeliharaan
a.    Sanitasi dan Tindakan Preventif
Tempat pemeliharaan diusahakan selalu kering agar tidak jadi sarang penyakit. Tempat
yang lembab dan basah menyebabkan kelinci mudah pilek dan terserang penyakit kulit.
b.   Pengontrolan Penyakit
Kelinci yang terserang penyakit umumnya punya gejala lesu, nafsu makan turun, suhu
badan naik dan mata sayu. Bila kelinci menunjukkan hal ini segera dikarantinakan dan
benda pencemar juga segera disingkirkan untuk mencegah wabah penyakit.
c.    Perawatan Ternak
Penyapihan anak kelinci dilakukan setelah umur 7-8 minggu. Anak sapihan ditempatkan
kandang tersendiri dengan isi 2-3 ekor/kandang dan disediakan pakan yang cukup dan
berkualitas. Pemisahan berdasar kelamin perlu untuk mencegah dewasa yang terlalu
dini. Pengebirian dapat dilakukan saat menjelang dewasa. Umumnya dilakukan pada
kelinci jantan dengan membuang testisnya.
d.  Pemberian Pakan
Jenis pakan yang diberikan meliputi hijauan meliputi rumput lapangan, rumput gajah,
sayuran meliputi kol, sawi, kangkung, daun kacang, daun turi dan daun kacang panjang,
biji-bijian/pakan penguat meliputi jagung, kacang hijau, padi, kacang tanah, sorghum,
dedak dan bungkil-bungkilan. Untuk memenuhi pakan ini perlu pakan tambahn berupa
konsentrat yang dapat dibeli di toko pakan ternak. Pakan dan minum diberikan dipagi
hari sekitar pukul 10.00. Kelinci diberi pakan dedak yang dicampur sedikit air. Pukul
13.00 diberi rumput sedikit/secukupnya dan pukul 18.00 rumput diberikan dalam jumlah
yang lebih banyak. Pemberian air minum perlu disediakan di kandang untuk mencukupi
kebutuhan cairan tubuhnya.
e.  Pemeliharaan Kandang
Lantai/alas kandang, tempat pakan dan minum, sisa pakan dan kotoran kelinci setiap
hari harus dibersihkan untuk menghindari timbulnya penyakit. Sinar matahari pagi harus
masuk ke kandang untuk membunuh bibit penyakit. Dinding kandang dicat dengan
kapur/ter. Kandang bekas kelinci sakit dibersihkan dengan kreolin/lysol.
4.   Pemanenan dan Pemasaran
    Setelah kelinci yang dibesarkan dari anakan berumur sekitar 3 sampai 5 bulan maka
kelinci siap untuk dipanen. Mengapa memilih setelah umur 4-5 bulan karena orientasi
usaha ini adalah untuk kelinci pedaging jadi pada umur-umur tersebut kualitas daging
kelinci paling bagus karena tidak terlalu mengandung lemak dan juga tidak alot sebab
biasanya kelinci yang terlau tua memiliki daging alot.
Pemasaran yang mudah karena dapat mensuplay rumah makan dan penjualan kelinci
hidup di Taman Matahari serta jika memungkinkan dapat membuka warung sate kelinci
atau panggang kelinci di Tempat keramaian yang ada di sekitar Kota Sukabumi.

5
5.        Tempat Produksi
Kegiatan ini dilakukan di kampung Cisayar, Desa Mekarsari, Kecamatan Nyalindung,
Kabupaten Sukabumi yang mempunyai lahan masih relatif luas sebagai tempat
peternakan kelinci. Letak geografis yang cocok untuk peternakan kelinci, mudah untuk
mendapatkan sampah organic dari rumah makan dan pasar terdekat serta dari limbah
pertanian.

TARGET USAHA
1.        Target produk
Target produk yang kami harapkan dari usaha ini adalah memenuhi kebutuhan
daging kelinci yang semakin hari semakin marak karena berkembangnya usaha olahan
daging kelinci. Dimana pada tahap awal yaitu pada tahun pertama kita mencanangkan
dapat memproduksi sebanyak dari 10 ekor betina didapatkan rata rata 5 ekor anak
sehingga pada semester awal kami mampu memproduksi kelinci sebanyak 5x10x2= 100
ekor anakan kelinci dimana tiap kelinci memiliki berat rata-rata sebesar 2 Kg sehingga
kami mampu memproduksi kelinci sebanyak 200 Kg kelinci tiap enam bulan.
2.        Target konsumen
Pada usaha ini kami menargetkan dapat menyupai kebutuhan daging kelinci kepada
warung usaha olahan daging kelinci sebanyak 5 buah warung olahan kelinci yang
berada di sekitar tempat usaha yaitu di wilayah Kota dan Kabupaten Sukabumi, selain itu
kami menargetkan mampu memenuhai kebutuhan konsumen rumah tangga dengan
cara menjual kelinci ke pedagang daging yang ada di pasar tradisional.

JADWAL KEGIATAN PROGRAM


Kegiatan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan
I II III IV V VI
Perencanaan alat dan X
bahan
Persiapan alat dan bahan X

Pembuatan produk X X X X X

Pemasaran X X

Monitoring X X X X X X
Pembuatan Laporan X

NAMA DAN BIODATA PELAKSANA

6
KETUA PELAKSANA             : Hendrayana, SPt
ANGGOTA PELAKSANA       : Pemuda dan santri kampung Cisayar

NAMA DAN BODATA DOSEN PEMBIMBING


Nama           : Hendrayana, S.Pt
Pekerjaan     : Fasilitator peternakan

RINCIAN BIAYA DAN KEUNTUNGAN


Untuk tahun pertama kita mencoba untuk mengenalkna ilmu dan teknik budidaya
kelinci kepada santri, kadang juga sebagai laboratorium lapang untuk pendidikan
agropreneur. Untuk itu cukup 12 indukan sebagai pilot project bagi santri.

Perkiraan analisis budidaya kelinci didasarkan pada jumlah ternak per 12 ekor induk:
1. Biaya Variabel
1. Bibit induk 10 ekor @ Rp. 180.000, = Rp. 1.800.000,- (Pejantan 2 ekor @ Rp.
180.000,- = Rp. 360.000,-
Masa optimal produksi kelinci 3 tahun sehingga afkir
2. Kandang dan perlengkapan Rp. 1.000.000,- ( 12 plong kandang baterey
bahan dari bambu dan kawat strimin)
2. Biaya Produksi
2. Pakan berupa dedak, ampas tahu, rumput, dll Rp 1.000.000/tahun
3. ObatRp.500.000,-/th
Jumlah biaya produksi Rp.1.500.000
2. Pendapatan
Kelahiran hidup/induk/tahun = 5 anakan x 10 indukan x 5 kali = 250 ekor
Penjualan:
2. Anakan : 200 ekor x 15.000,- = Rp. 3.750.000,- (hitungan berdasarkan jumlah
anak terkecil, kalo lebih dari lima bisa lebih besar pendapatannya)
3. Kelinci potong 250 ekor x Rp  50.000,- = Rp. 12.500.000,-  (harga ini diperoleh
setelah anakan sampai umur 5 bulan, harga vluktuatif)
Catatan :
         Proyeksi diatas adalah disaat semua sesaui dengan harapan awal
         Tidak menutup kemungkinan proyeksi diatas meleset karena berbagai macam kejadian.

PENUTUP
Demikian upaya kami dalam memberikan program yang terbaik bagi pemberdayaan
santri, sebagai bekal kewirausahaan di masa depan. Semoga upaya kami mendapatkan
respon yang positif dan mendapatkan dukungan secara materi dan non materi dari
Bapak dan Ibu sekalian. Kami mengucapkan terimakasih atas respon yang dibeikan.

7
Semoga ALLAH memberikan jalan yang terbaik untuk kita sehingga dapat berperan
maksimal dalam mendidik santri dan menjadikan mereka seorang social entrepreneur.
Kode 300 x 250

8
CARA MEMBENTUK KELOMPOK PETERNAKAN BARU
DIKABUPATEN LEBAK
Friday, 15 February 2019 12:17 disnak - Artikel

Oleh: Herman Edi Sunarso, S.Pt


Atas dasar pertanyaan dari masyarakat, bagaimana cara membentuk kelompok baru di bidang peternakan yang
bagi sebagian besar masyarakat belum tahu prosedur dan langkah-langkah yang harus ditempuh untuk
membuat kelompok baru tersebut.
Kelompok baru dibentuk atas dasar masing masing anggota yang mempunyai maksud dan tujuan yang sama
untuk mencapai tujuan bersama serta mempunyai nilai manfaat yang lebih besar dibandingkan berusaha secara
individu guna meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan anggotanya. Ini yang menjadi landasan awal
kelompok tersebut tersebut akan dibentuk atau didirikan.
Syarat pertama dalam pembentukan kelompok peternakan yang pertama adalah jumlah anggota. Jumlah
anggota kelompok minimal 10 sampai 20 orang dalam satu cakupan wilayah yang memiliki keinganan atau
tujuan bersama untuk memajukan kegiatan beternaknya. Pilihlah beberapa orang yang menurut anda bisa
bertanggungjawab dan nantinya mampu menerapkan aturan-aturan kelompok serta yang dapat diajak untuk
bermusyawarah untuk mufakat. Sehingga masing masing anggota kelompok mempunyai komitmen untuk
memajukan kelompoknya atas dasar sukarela.
Syarat yang kedua adalah mengadakan musyawarah untuk menentukan atau penetapan  susunan kepengurusan
kelompok ternak, seperti ketua, sekretaris , bendahara dan anggota serta alamat yang jelas dalam kegiatan
kesekretariatannya serta rumusan Anggaran Dasar Rumah Tangga AD/ART serta usulan nama kelompok
ternak  Lebih baik lagi musyawarah ini dituangkan dalam sebuah buku notulen yang terdokumentasikan dan
mengandung gambar visual atau photo pada saat musyawarah tersebut dilaksanakan.
Syarat ketiga adalah mengkonsultasikan hasil musyawarah kepada aparatur setempat seperti RT, RW,
kelurahan dan atau  petugas unit pelaksana teknis daerah (UPTD) setempat dan membuat Berita Acara
Pembentukan Kelompok Ternak yang disyahkan oleh Kepala Desa atau Camat dan diketahui oleh Petugas
Lapangan Dinas Peternakan Kabupaten Lebak  serta dihadiri oleh sebagian atau seluruh anggota kelompok
yang dapat dijadikan sebagai saksi pada saat penandatangan berita acara pembentukan kelompok tersebut.
Apabila syarat pembuatan berita acara pembentukan kelompok sudah ditempuh maka kelompok peternakan ini
dapat dijadikan dasar bahwa kelompok tersebut secara syah dibentuk pada hari, tanggal dan tahun berita acara
tersebut ditandatangani.
Apabila kelompok tersebut sudah terbentuk melalui berita acara pembentukan kelompok,  kemudian dapat juga
menempuh prosedur untuk menjadi kelompok ternak yang berbadan hukum maka dapat didaftarkan melalui
pencatatan di akta notaris sebagai kelompok kepemudaan yang terdaftar dikementrian Hukum dan Hak  Asasi
Manusia. Sehingga legalitasnya terdaftar pada akta notaris setempat. Pencatatan pada akta notaris ini dapat
dilakukan oleh kelompok ternak sesuai dengan kebutuhan yang ada misalnya adanya bantuan hibah dari
pemerintah yang syaratnya adalah kelompok ternak tercatat pada akta notaris.
Kelompok yang sudah berdiri dengan sebuah nama tertentu, dalam perkembangannya harus juga ditunjang
dengan alamat yang jelas, lokasi atau tempat kesekretariatan yang tetap sifatnya, serta wajib mempunyai buku
administrasi kelompok yang terdiri minimal mempunyai 8 ( delapan ) jenis buku administrasi kelompok,
sebagai penanda bahwa dinamika perkembangan dan pertumbuhan kelompok tercatat secara formal dalam
buku administrasi kelompok. Delapan jenis buku administrasi kelompok tersebuat adalah buku surat keluar,
surat masuk, buku inventaris kelompok, buku musyawarah, buku inventaris kelompok, buku keuangan, buku
angggota kelompok, buku tamu, buku notulen rapat, buku kegiatan kelompok, buku rencana kerja kelompok,  
serta buku agenda dan buku ekspedisi sebagai penunjang yang aktifitas lainnya.
Buku administrasi kelompok menjadi bukti bahwa aktifitas dan rutinitas kelompok dapat dijadikan sebagai
suatu  referensi atau acuan untuk menilai kelompok tersebut apakah mempunyai dinamika perkembangan yang

9
positif atau sebaliknya. Karena dalam perkembangannnya sebagai contoh adanya momentum perlombaan
kelompok ternak berprestasi,di mana yang menjadi salah satu ukuran keberhasilan kelompok tersebut adalah
dinilai dari buku administrasi kelompoknya. Semoga tahapan pembentukan kelompok ternak baru dan
dinamikanya dapat bermanfaat untuk masyarakat yang ingin mengetahui dan akan membentuk kelompok
peternakan. Wasalam…

10

Anda mungkin juga menyukai