PENDAHULUAN
s
masalah keperawatan intoleransi aktivitas. Kerusakan fungsi jantung,
dokter dan 1,5 persen atau 15 orang dari 1000 penduduk Indonesia
aktivitas.
tingkat dan lokasi infark serta arteri yang telah tersumbat ( Thygesene
s
dkk, 2012) dalam keadaan seperti ini dapat menimbulkan kelemahan
fisik pada pasien PJK. Kelemahan ini membuat penderita tidak dapat
fase ini perlu dilakukan agar fungsi kerja jantung dapat kembali
normal.
s
1.2 Rumusan Masalah
Gresik?
sebagai berikut :
s
keperawatan intoleransi aktivitas pada penyakit PJK IMA
IMA
sebagai berikut :
s
dengan asuhan keperawatan penyakit jantung koroner
a. Bagi penulis
aktivitas.
s
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengertian
obstruksi aliran darah akibat adanya plak pada arteri koroner. Plak
plak stabil atau tidak stabil. Plak tidak stabil akan mengumpul
s
miokard akut sebagahai kondisi dimana adanya nekrosis miokardium
Rotty, 2011)
s
1. Terjadi saat istirahat dengan tenaga minimal
2.1.3 Etiologi
s
hipovolemia atau syok septik ).
berkurangnya haemoglobin.
2.1.4 Patofisiologi
s
Jika, itu terus-menerus terjadi dapat mengakibatkan suplai
s
oleh trias diagnostic yang khas . Terdiri dari :
normal.
2.1.7 Komplikasi
s
Menurut dr Tambayong komplikasi infark miokard yaitu
sebagai beriku :
1) Disritmia
elektrolit.
2) Syok Kardiogenik
95%
3) Tromboemboli
pada endokardium.
4) Perikarditis
s
seperti takikardi, demam ringan , dan friction rub.
2.1.8 Penatalaksanaan
1. Medis
s
2. Keperawatan
mengakibatkan kelelahan
secara bertahap.
s
2.2 Patways
s
Pathways Penyakit Jantung Koroner IMA menurut
( Putri, Rahayu,2013)
s
2.3.1 Konsep Dasar Intoleransi Aktivitas
1. Definisi
(SDKI,2017).
2. Faktor Risiko
2) Tirah baring
3) Kelemahan
4) Imobilitas
1) Anemia
5) Aritmia
7) Gangguan metabolik
8) Gangguan Muskuluskeletal
s
1. Pengkajian keperawatan
pernapasan kronis
perifer.
s
digunakan untuk menilai respons emosi klien tentang penyakit
1. Pola persepsi
2. Pola nutrisi
diaforesis.
3. Pola eliminasi
4. Pola aktivitas/istirahat
menurun.
s
2. Pemeriksaan fisik
jantung.
sianosis perifer
kardiogenik
3. Pemeriksaan Penunjang
s
gangguan irama jantung (90%). Fraktor predisposisi adalah
normal.
4.Diagnosa Keperawatan
s
mengidentifikasi dan menentukan intervensi keperawatan
jawabnya.
kemungkinan.
s
yang jelas berkaitan dengan masalah yang didapat
atau kemungkinan.
5. Intervensi Keperawatan
2) Menentukan tujuan
s
4. Mempertimbangkan keadaan pasien.
4) Merumuskan intervensi
s
contohnya seperti
ambulasi ,
mobilisasi dan
perawatan diri ).
6. Implementasi Keperawatan
7. Evaluasi keperawatan
Tujuan dari evaluasi adalah untuk mengetahui sampai mana perawat dapat
s
BAB III
METODE PENELITIAN
tersebut (Setiadi,2013).
s
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan
evaluasi keperawatan.
diukur
oleh obstruksi aliran darah akibat adanya plak pada arteri koroner.
plak stabil atau tidak stabil. Plak tidak stabil akan mengumpul
s
2010).
2. Asuhan Keperawatan
PJK IMA.
berjumlah 5 orang.
s
Keperawatan Fakultas Vokasi Universitas Airlangga dilanjutkan
evaluasi akhir.
s
dengan sumber. Menurut Patton, trigulasi dengan sumber berarti
infirmasi yang didapat melalui waktu dan alat yang beda dalam
yang terkumpul menjadi banyak. Maka dari itu pada tahap ini
s
memberikan nama responden pada lembar alat ukur penelitian ini,
penyalahgunaan data.