Anda di halaman 1dari 11

Layadi: PENGARUH WAKTU SIMPAN TERHADAP KUALITAS SOYGHURT DENGAN … 1

PENGARUH WAKTU SIMPAN TERHADAP KUALITAS SOYGHURT


DENGAN PENAMBAHAN GULA DAN STABILISER
Natalia Layadi1), Prawasmita Sedyandini1), Aylianawati2), Felycia Edi Soetaredjo2)
E-mail: aylianawati@yahoo.uk

ABSTRAK

Kedelai merupakan salah satu contoh kacang-kacangan yang dapat diambil sarinya. Sari kedelai atau
biasa disebut dengan susu kedelai, kaya akan protein dan rendah lemak, sehingga cocok dikonsumsi oleh
penderita lactose intolerance dan vegetarian. Salah satu contoh produk olahan susu dari kacang-kacangan
adalah soyghurt. Soyghurt merupakan susu kedelai yang telah difermentasikan dengan bakteri Lactobacillus
bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh waktu
simpan dan jenis stabiliser terhadap kualitas soyghurt.
Metode yang digunakan untuk pengolahan susu kedelai adalah metode fermentasi. Susu kedelai
disterilkan terlebih dahulu pada suhu 70oC selama 15 menit, lalu didinginkan sampai suhu sekitar 43oC,
kemudian difermentasi dengan Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus selama 14 jam, dan
kemudian disimpan dalam lemari es sampai 288 jam. Setiap selang waktu 24 jam, terhadap soyghurt tersebut
dilakukan uji kualitas.
Dari penelitian disimpulkan bahwa usia bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus
thermophilus adalah 18 jam, dengan waktu fermentasi soyghurt selama 14 jam. Soyghurt dengan penambahan
gelatin diperoleh bahwa waktu simpan terbaik 7 hari, sedangkan soyghurt dengan penambahan CMC diperoleh
bahwa waktu simpan terbaik 9 hari. Dengan semakin bertambahnya waktu penyimpanan, maka jumlah koloni
bakteri akan semakin banyak, harga pH akan semakin rendah, titratable acidity (TA) akan semakin tinggi.

Kata kunci: waktu, kualitas, susu kedelai, fermentasi, soyghurt, gelatin, CMC

PENDAHULUAN selain digunakan sebagai sumber energi,


Susu merupakan suatu bahan pangan juga sebagian akan dimetabolisir lebih
penting yang mempunyai nilai gizi yang tinggi. lanjut menjadi asam organik terutama asam
Namun sekarang ini ada sebagian orang yang laktat oleh bakteri asam laktat (BAL) yang
menghindari susu (khususnya susu hewani, digunakan sebagai starter dalam
sebagai contoh susu sapi) karena kandungan
lemaknya yang tinggi, atau karena tidak dapat
pengolahan soyghurt. Jenis gula atau
mengkonsumsi bahan-bahan yang berasal dari karbohidrat yang digunakan akan
hewan (vegetarian) maupun alasan-alasan berpengaruh terhadap kualitas hasil akhir
lain[1]. Oleh karena itu, dibuatlah susu dari dari soyghurt.
kacang-kacangan, misalnya kedelai yang Tujuan dari penelitian ini adalah
kandungan proteinnya lebih tinggi mempelajari pengaruh waktu simpan terhadap
dibandingkan dengan protein dari susu sapi. kualitas soyghurt ditinjau dari jumlah koloni
Kedelai merupakan jenis kacang-kacangan bakteri probiotik, pH, dan titratable acidity
yang populer di Indonesia, mudah didapat dan (TA), dengan penambahan gula (glukosa dan
diolah menjadi produk pangan yang bergizi. sukrosa) dan stabiliser (gelatin dan CMC).
Bau langu pada susu kedelai
menyebabkan susu kedelai kurang disukai oleh TINJAUAN PUSTAKA
masyarakat, sehingga perlu dilakukan proses Yoghurt
pengolahan susu kedelai lebih lanjut, misalnya Yoghurt merupakan produk susu
dengan cara fermentasi menjadi soyghurt untuk fermentasi yang dibuat dengan menggabungkan
menghilangkan bau langu yang ada. aktivitas dua jenis bakteri Streptococcus
Pembuatan soyghurt dan yoghurt pada thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus
dasarnya adalah sama, tetapi karena dalam dalam gula susu (laktosa), menghasilkan
susu kedelai tidak mengandung laktosa, produk asam (khususnya asam laktat), yang
memberikan rasa asam pada yoghurt. Asam ini
maka diperlukan penambahan karbohidrat berperan dalam proses denaturasi protein susu
sebagai sumber energi untuk pertumbuhan (casein), sehingga protein susu menggumpal
kultur starter. Karbohidrat yang dapat (terkoagulasi). Perubahan inilah yang
ditambahkan antara lain: laktosa, glukosa, merupakan penyebab susu menjadi semi-solid
fruktosa, dan sukrosa. Karbohidrat ini dan memberinya rasa asam. Yoghurt
1)
Mahasiswa di Fakultas Teknik Jurusan Teknik Kimia Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
2)
Staf Pengajar di Fakultas Teknik Jurusan Teknik Kimia Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
WIDYA TEKNIK Vol. 8, No. 1, 2009 (1-11)

mengandung biakan aktif, sehingga yoghurt Tabel 1. Standar Nasional Indonesia untuk
merupakan produk probiotik[2]. Yoghurt[7]
Pembuatan yoghurt dapat dilakukan Kriteria Uji Persyaratan
secara tradisional, yaitu dengan cara Keadaan
menguapkan sebagian kandungan air dalam Penampakan Cairan kental
susu (evaporasi) dengan pemanasan hingga semipadat
mendidih. Koagulasi protein susu disebabkan Bau Normal/khas
oleh bakteri thermophilic yang dapat tumbuh Rasa Khas/asam
Konsistensi Homogen
dengan baik pada suhu sekitar 37oC, seperti
Lemak (% b/b) Maksimum 3,8
Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus Berat kering tanpa
bulgaricus. Susu terkoagulasi dengan Lemak (BKTL) (% b/b) 8,2
peningkatan konsentrasi asam laktat secara Protein (% b/b) Min 3,5
perlahan oleh metabolis bakteri asam laktat. Abu (% b/b) Maks 1,0
Yoghurt itu unik karena bentuknya yang padat Jumlah asam (dihitung sebagai
dan mempunyai kandungan air paling tinggi di asam laktat) (% b/b) 0,5-2,0
antara semua produk susu padat[3]. Cemaran logam (mg/kg)
Yoghurt diyakini sebagai produk dengan Timbal (Pb) Maksimum 0,3
kandungan kelembaban tinggi dan memiliki Tembaga (Cu) Maksimum 20
Timah (Sn) Maksimum 40
kualitas protein yang baik. Produk ini diterima
Raksa (Hg) Maksimum 0,03
oleh konsumen karena rasa dan aromanya Arsen (As) Maksimum 0,1
terutama akibat adanya acetaldehyde, dan Cemaran mikroba (angka pa-
teksturnya[4]. ling mungkin) Maksimum 10
Yoghurt mempunyai nutrisi yang tinggi Bakteri coliform
dan mudah dicerna karena merupakan hasil Escheria coli <3
pencernaan oleh bakteri starter (sehingga lebih Salmonella Negatif
mudah busuk). Dengan adanya mikroorganisme
lain bisa mempercepat proses pembusukan terdapat pada susu kedelai dapat dimanfaatkan
bilamana kandungan laktosa tidak dapat oleh mikroorganisme yang berperan dalam
digunakan lagi oleh starter (Streptococcus proses pembuatan soyghurt sangat terbatas,
thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus)[5]. oleh karena itu diperlukan penambahan gula
Yoghurt sebagai produk hasil fermentasi lain. Sumber gula yang dapat ditambahkan
merupakan salah satu produk makanan yang adalah sukrosa, laktosa, glukosa atau fruktosa
populer saat ini. Selain sebagai makanan, sebanyak 4-5%[6].
produk yang dibuat dari susu sapi ini dianggap
sebagai produk yang dapat membantu Starter
pencernaan, mencegah diare, mencegah Komposisi starter harus terdiri dari
peningkatan kadar kolestrol dalam darah yang bakteri termofilik dan mesofilik, di mana
terlalu tinggi, bahkan dinyatakan dapat perbandingan jumlah starter yang digunakan
membantu melawan kanker. Yoghurt adalah 1:1. Starter yang digunakan umumnya
dikonsumsi karena rasanya yang segar, aroma kombinasi antara Streptococcus thermophilus
dan teksturnya yang khas[6]. Pada Tabel 1 dan Lactobacillus bulgaricus. Selama
ditunjukkan Standar Nasional Indonesia (SNI) pertumbuhan terjadi simbiosis antara kedua
dengan nomor SNI 1-2981-1992 untuk yoghurt: bakteri yang digunakan[7]. Beberapa cara untuk
mendapatkan biakan starter, yaitu biakan
Soyghurt starter dari yoghurt yang belum dipasteurisasi
Menurut Koswara yang dikutip oleh dan biakan starter dari bibit (biakan) murni.
Yusmarini[6], soyghurt merupakan produk
fermentasi susu kedelai dengan menggunakan Lactobacillus bulgaricus
bakteri Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus adalah bakteri
Lactobacillus bulgaricus yang merupakan gram positif yang berbentuk batang, dan tidak
spesies mikroba yang esensial dan aktif dalam membentuk endospora. Lactobacillus
hubungan simbiotik serta telah umum dipakai bulgaricus disajikan pada Gambar 1. Dalam
dalam proses pembuatan yoghurt. susu, bakteri ini mengubah laktosa menjadi
Karbohidrat yang ada pada susu kedelai asam laktat. Bakteri ini mempunyai suhu
terdiri dari golongan oligosakarida dan optimum pertumbuhan sekitar 37°C dan kondisi
polisakarida, sedangkan karbohidrat pada susu optimum sedikit asam sekitar pH 5,5[8].
sapi adalah laktosa. Kandungan gula yang

2
Layadi: PENGARUH WAKTU SIMPAN TERHADAP KUALITAS SOYGHURT DENGAN …

Gambar 1. Lactobacillus Bulgaricus[9] Gambar 2. Streptococcus Thermophilus[11]

Aktivitas enzim proteolitik dari


Lactobacillus bulgaricus menyebabkan krosa merupakan disakarida yang akan diurai
terurainya protein susu, menghasilkan asam- terlebih dahulu menjadi monosakarida-
asam amino dan peptida-peptida yang akan monosakarida penyusunnya, yaitu fruktosa dan
menstimulasi pertumbuhan Streptococcus. glukosa, yang selanjutnya glukosa tersebut akan
Lactobacillus juga akan menguraikan lemak, dimanfaatkan oleh Streptococcus thermophilus
menghasilkan asam-asam lemak yang dan Lactobacillus bulgaricus sebagai sumber
memberikan flavor yang khas pada produk energi dan sebagian lagi akan dimetabolisir
akhir soyghurt[8]. lebih lanjut menjadi asam-asam organik
terutama asam laktat[6]. Sukrosa merupakan
Streptococcus thermophilus disakarida komersiil yang paling penting.
Streptococcus thermophilus sebagimana Sukrosa diperoleh secara komersiil dari batang
disajikan pada Gambar 2 merupakan bakteri tebu dan gula bit[13]. Rumus bangun sukrosa
gram positif yang berbentuk bulat dan disajikan pada Gambar 3 sebagai berikut:
membentuk rantai. Bakteri ini dapat tumbuh
dengan kondisi optimum pH 6,5[7].
Streptococcus thermophilus akan berkembang
lebih cepat mengawali pembentukan asam
laktat melalui fermentasi laktosa. Pertumbuhan
ini terus berlangsung sampai mencapai pH 5,5.
Selain itu, juga akan dihasilkan senyawa-
senyawa volatil dan pelepasan oksigen. Kondisi
ini memberikan lingkungan yang sangat baik
untuk pertumbuhan Lactobacillus bulgaricus[8]. Gambar 3. Rumus Bangun Sukrosa[14]
Streptococcus thermophilus digunakan sebagai
starter untuk produksi yoghurt, emmenthaler Glukosa
(keju Swiss), dan parmesan (keju Italia). Baik glukosa (C6H12O6) hasil penguraian
Bakteri ini dapat tumbuh secara cepat dalam sukrosa maupun glukosa bukan hasil dari
susu pada suhu yang dinaikkan sampai dengan penguraian sukrosa, akan dimanfaatkan oleh
45°C. Karakteristik khusus dari metabolisme Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus
bakteri ini adalah bahwa bakteri ini hanya bulgaricus sebagai sumber energi dan sebagian
memanfaatkan glukosa dari laktosa, dimetabolisir lebih lanjut menjadi asam-asam
menghasilkan sebuah produk fermentasi berupa organik terutama asam laktat. Asam-asam
sisa galaktosa. Bakteri yoghurt yang dikenal organik akan menurunkan pH susu kedelai.
dengan kemampuannya memproduksi Fermentasi terhadap karbohidrat oleh
exopolysaccharides, menghasilkan struktur Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus
produk fermentasi yang diinginkan[10]. bulgaricus dilakukan melalui konversi
karbohidrat menjadi glukosa dan kemudian
Gula glukosa difermentasikan melalui jalur heksosa
Gula (C12H22O11) dengan nama lain difosfat untuk memproduksi asam laktat
sukrosa secara sistematika kimiawi disebut α- sebagai produk utama. Semakin banyak sumber
D-glukopiranosil-β-D-fruktofuranosida[12]. Su- gula semakin banyak pula asam-asam organik
yang dihasilkan, sehingga secara otomatis pH

3
WIDYA TEKNIK Vol. 8, No. 1, 2009 (1-11)

juga akan semakin rendah[6]. Rumus bangun amfoter[17]. Struktur kimiawi gelatin disajikan
glukosa disajikan pada Gambar 4. pada Gambar 5 sebagai berikut.

Gambar 4. Rumus Bangun Glukosa[15]


Gambar 5. Struktur Kimia Gelatin[17]
Stabiliser
Stabiliser adalah suatu bahan yang Gelatin pada umumnya tidak larut dalam
ditambahkan pada proses pembuatan bahan air dingin, tetapi kelarutannya meningkat pada
makanan yang bertujuan agar dalam dispersi suhu di atas 45oC. Pada pembuatan soyghurt,
atau suspensi suatu cairan dalam cairan yang gelatin yang ditambahkan sebanyak 1,5%[12].
lain molekul-molekul kedua cairan tersebut
dapat saling berbaur dan tidak saling antagonis. Carboxymelhyl Cellulose (CMC)
Stabiliser merupakan jenis hidrokoloid dan Carboxymelhyl Cellulose (CMC)
memiliki 2 fungsi dasar, yaitu[7]: digunakan sebagai bahan tambahan soyghurt,
a. Memiliki kemampuan mengikat air (water karena sifat dari CMC yang mudah larut dalam
binding capacity); air, dan juga CMC ini bersifat memperbaiki
b. Berperan dalam peningkatan viskositas tekstur soyghurt agar lebih baik dan kristal
larutan. laktosa yang terbentuk menjadi lebih halus.
Stabiliser yang digunakan dalam CMC yang ditambahkan pada pembuatan
pembuatan soyghurt ini adalah gelatin dan soyghurt ini sebanyak 1,5%[13].
Carboxymelhyl Cellulose (CMC)[12]. Carboxymethyl cellulose (CMC) adalah
turunan selulosa. CMC yang banyak dipakai
Gelatin pada industri makanan adalah garam Na-
Gelatin (C102H151N31O39) adalah sejenis Carboxymethyl cellulose. Zat ini dapat dibuat
protein yang terbuat dari tulang hewan. Gelatin dengan cara mereaksikan NaOH dengan
dibuat dengan merebus tulang daging sapi dan selulosa murni lalu ditambahkan dengan Na-
tendon sapi. Gelatin yang berbentuk lembaran, kloroasetat. Oleh karena CMC mempunyai
bentuknya tipis transparan seperti plastik, gugus karboksil, maka viskositas larutan CMC
sedangkan gelatin yang berbentuk bubuk dipengaruhi oleh pH. Kisaran pH CMC antara 5
menyerupai butiran pasir putih. sampai dengan 11, sedangkan pH optimumnya
Gelatin dapat diperoleh dari kolagen adalah 5. Jika pH-nya terlalu rendah (<3), maka
yang dapat dijumpai pada kulit dan kasein CMC akan mengendap. Rumus Bangun CMC
tulang. Tingkat mutu gelatin ditentukan oleh ditunjukkan pada Gambar 6 sebagai berikut.
kekenyalan, kekentalan, dan warna. Gelatin
digunakan luas dalam industri pangan untuk
membuat kristal jeli, puding, es krim, sosis,
dan dalam pengalengan daging. Gelatin juga
digunakan dalam penjernihan minuman hasil
fermentasi misalnya, anggur dan lain-lain[16].
Gelatin adalah salah satu hidrokoloid
yang dapat digunakan sebagai pembentuk gel
Gambar 6. Rumus Bangun CMC[17]
(gelling), bahan pengental (thickener), atau
penstabil. Gelatin berbeda dari hidrokoloid lain,
Berikut adalah efek-efek penambahan
karena kebanyakan hidrokoloid adalah
stabiliser pada soyghurt[18]:
polisakarida seperti karagenan dan pektin,
1. Karakteristik fisika-kimia
sedangkan gelatin merupakan protein yang
Kandungan asetaldehid dalam sampel
mudah dicerna, mengandung semua asam-asam
yoghurt menurun terhadap semua jenis dan
amino essensial kecuali triptofan. Ditinjau dari
jumlah penambahan stabiliser. Shukla, Jain,
struktur kimianya yang merupakan polipeptida
dan Sandhu[18] menyatakan bahwa
asam amino, gelatin merupakan suatu senyawa

4
Layadi: PENGARUH WAKTU SIMPAN TERHADAP KUALITAS SOYGHURT DENGAN …

penambahan gelatin, pektin dan sodium menurunkan pH untuk mengoptimalkan


alginate berakibat menurunkan diasetil dan pertumbuhan Lactobacillus bulgaricus. Asam
produksi volatile fatty acid (VFA) dalam laktat yang terproduksi, dan sejumlah asam
yoghurt. format akan menstimulasi pertumbuhan
2. Kualitas organoleptik Lactobacillus bulgaricus. Pertumbuhan
Penampakan, warna dan rasa dipengaruhi Streptococci akan terhambat pada nilai pH
oleh jumlah penambahan stabiliser, berkisar antara 4,2-4,4, sedangkan toleransi
sedangkan tekstur dipengaruhi oleh jenis nilai pH Lactobacilli berkisar antara 3,5-3,8.
stabiliser maupun jumlah penambahan Setelah beberapa jam waktu inkubasi, jumlah
stabiliser. dari kedua bakteri akan menjadi seimbang satu
3. Karakteristik tekstur sama lain. Dengan waktu inkubasi yang lebih
Baik protein maupun polisakarida dapat lama lagi, laju pertumbuhan Streptococcus
meningkatkan struktur dan tekstur yoghurt. thermophilus akan mulai menurun dan
Penambahan stabiliser sampai dengan 0,4% keberadaan Lactobacillus bulgaricus akan
akan meningkatkan kekenyalan secara menghasilkan asam laktat dengan jumlah yang
signifikan, tetapi penambahan sampai lebih banyak lagi. Kondisi yang terakhir ini
dengan 0,6%, hanya berpengaruh sedikit. mengkibatkan penurunan pH lebih lanjut. Nilai
Penambahan stabiliser meningkatkan pH dari yoghurt komersiil biasanya berkisar
struktur curd. Kekenyalan yoghurt antara 3,7-4,3. Streptococcus thermophilus
dipengaruhi oleh jenis dan jumlah membentuk asetaldehid sebagai produk dari
penambahan stabiliser, sedangkan viskositas metabolisme yang berpengaruh terhadap cita
yoghurt hanya dipengaruhi oleh jumlah rasa yoghurt.
penambahan stabiliser. Penyebab perubahan selama fermentasi,
4. Jumlah biakan starter merupakan aksi fermentasi oleh inokulasi
Jumlah biakan Streptococcus biakan bakteri, sekresi nutrisi, dan substansi
thermophilus bervariasi dari 2,22x108 kimia oleh mikroorganisme, yang dikarenakan
sampai dengan 2,24x108 cfu/ml, sedangkan adanya mikroorganisme dan dihubungkan
untuk biakan Lactobacillus bulgaricus dengan enzim dari mikroorganisme. Peran
bervariasi dari 1,57x108 sampai dengan penting dari bakteri asam laktat adalah
1,60x108 cfu/ml. Jenis stabiliser tidak memanfaatkan laktosa sebagai substrat dan
berpengaruh terhadap jumlah biakan mengubahnya menjadi asam laktat selama
Streptococcus thermophilus dan proses fermentasi susu berlangsung.
Lactobacillus bulgaricus, tetapi jumlah Inokulum mikroba mempunyai pengaruh
stabiliser yang ditambahkan berpengaruh dalam kandungan vitamin dari yoghurt. Ketika
terhadap jumlah biakan Streptococcus beberapa bakteri membutuhkan vitamin B
thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus. untuk bertumbuh, beberapa lainnya akan
Sifat fisika-kimia dari yoghurt, seperti mensintesis vitamin. Fermentasi mempunyai
keasaman, kandungan kelembaban, dan pengaruh kecil dalam kandungan mineral dari
kandungan asetaldehid dipengaruhi oleh susu dan juga jumlah kandungan mineral yang
penambahan stabiliser. Yoghurt dengan tertinggal dan tidak dapat diubah dalam
penambahan stabiliser yang berupa gelatin yoghurt. Konsentrasi asam laktat, galaktosa,
merupakan yoghurt terbaik dalam evaluasi asam amino bebas dan asam lemak meningkat
organoleptik, diikuti oleh pektin dan sodium sebagai hasil dari fermentasi saat konsentrasi
alginate. Karakteristik tekstur yoghurt laktosa menurun. Penambahan bahan-bahan
ditingkatkan oleh penambahan stabiliser dan berpengaruh terhadap meningkatnya kandungan
jumlah bakteri dipengaruhi oleh jumlah protein dan gula[19].
penambahan stabiliser[18].
Mekanisme fermentasi yang terjadi pada
yoghurt adalah sebagai berikut: bakteri dalam METODE PENELITIAN
starter yoghurt adalah Streptococcus Susu kedelai dibuat dengan perbandingan
thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus. jumlah air terhadap biji kedelai sebanyak 8:1,
Kedua jenis bakteri tersebut memperlihatkan kemudian susu kedelai dipasteurisasi pada suhu
hubungan simbiosis selama proses fermentasi antara 70oC selama 15 menit. Saat
berlangsung. Selama proses fermentasi dipasteurisasi, ke dalam susu tersebut
berlangsung Streptococcus thermophilus ditambahkan gula berupa glukosa dan sukrosa
pertama kali tumbuh dengan cepat dengan perbandingan 3:1, sedangkan stabiliser
menghasilkan asam laktat, yang dapat yang digunakan adalah gelatin dan CMC.

5
WIDYA TEKNIK Vol. 8, No. 1, 2009 (1-11)

Gelatin dan CMC yang ditambahkan sebanyak Hubungan antara waktu simpan dari
1,5% dari jumlah susu kedelai yang digunakan. soyghurt terhadap jumlah koloni bakteri dengan
Glukosa dan sukrosa berfungsi sebagai sumber penambahan baik CMC maupun gelatin
gula pada proses fermentasi. Setelah disajikan pada Gambar 8.
pasteurisasi selesai, susu kedelai didinginkan
hingga 37oC (merupakan suhu pertumbuhan
1.9e+6
1.8e+6
1.7e+6
optimum bagi aktivitas bakteri asam laktat), 1.6e+6
1.5e+6

kemudian ditambahkan starter yang berisi

Jumlah koloni bakteri (cfu/g)


1.4e+6
1.3e+6

campuran bakteri Lactobacillus bulgaricus dan 1.2e+6


1.1e+6

Streptococcus thermophilus (perbandingan 1:1)


1.0e+6
9.0e+5
8.0e+5
yang berumur 18 jam dengan tujuan 7.0e+5
6.0e+5

memproduksi asam laktat. Setelah penambahan 5.0e+5


4.0e+5

starter, susu kedelai kemudian diinkubasi pada


3.0e+5
2.0e+5

suhu 37oC selama 14 jam[1]. Metode


1.0e+5
0.0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

perhitungan jumlah koloni yang digunakan Waktu simpan (hari)

adalah Standard Plate Count (SPC). Parameter Gambar 8. Hubungan Antara Waktu Simpan
utama yang digunakan untuk mengetahui masa Soyghurt Terhadap Jumlah Koloni Bakteri Dengan
simpan optimum adalah jumlah koloni bakteri Stabiliser Gelatin (—●—) dan CMC (….o....)
dan pH, tetapi juga akan dilakukan analisis
Dari Gambar 8 dapat dilihat bahwa
lainnya seperti: viskositas, organoleptik (warna,
semakin bertambahnya waktu simpan dari
rasa, dan aroma), glukosa, protein, lemak dan
soyghurt, maka jumlah koloni bakteri akan
titratable acidity(TA). Analisis tersebut
semakin meningkat hingga waktu tertentu,
dilakukan pada waktu simpan mula-mula,
kemudian jumlah koloni bakteri akan
waktu simpan terbaik, dan waktu simpan
mengalami penurunan. Pertumbuhan jumlah
maksimum.
koloni ini akan bertambah seiring dengan
HASIL PENELITIAN DAN jumlah gula yang tersedia, sampai mencapai
PEMBAHAHASAN jumlah koloni maksimum[6]. Setelah mencapai
Sebelum dilakukan proses fermentasi jumlah koloni maksimum, jumlah nutrisi akan
terhadap susu kedelai, dilakukan pengamatan semakin berkurang, sehingga jumlah bakteri
waktu pertumbuhan optimum dari pun akan mengalami penurunan. Jumlah koloni
Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus bakteri yang optimum dikatakan sebagai waktu
bulgaricus untuk menentukan waktu inkubasi simpan terbaik dari soyghurt, sedangkan saat
pada pembuatan starter, sehingga kedua bakteri jumlah koloni bakteri masih dapat dikonsumsi
dapat bekerja dengan optimum. Hasil meskipun mengalami penurunan dikatakan
pengamatan disajikan pada Gambar 7 yang sebagai waktu simpan optimum. Pada Gambar
menunjukkan bahwa waktu pertumbuhan 8 ditunjukkan batas minimum jumlah koloni
optimum dari Streptococcus thermophilus dan bakteri yang merupakan waktu simpan terbaik
Lactobacillus bulgaricus adalah jam ke-18 soyghurt dengan penambahan CMC adalah hari
waktu inkubasi. Dengan demikian pada ke-9 dan waktu simpan optimum soyghurt
pembuatan starter, kedua bakteri sama-sama dengan penambahan CMC adalah hari ke-10
diinkubasi selama 18 jam. yang lebih panjang dibandingkan dengan waktu
simpan terbaik soyghurt dengan penambahan
gelatin yaitu hari ke-7 dan waktu simpan
0.55 optimum soyghurt dengan penambahan gelatin
0.50

0.45
adalah hari ke-8. Hal ini disebabkan karena
0.40
kemampuan mengikat air dari CMC lebih tinggi
0.35 daripada gelatin. Air yang merupakan faktor
Absorbansi

0.30
penting bagi pertumbuhan bakteri,
0.25

0.20
menunjukkan bahwa semakin banyak air yang
0.15 dapat diikat oleh stabiliser, maka bakteri dapat
0.10
tumbuh dan membelah diri lebih lama.
Soyghurt mengalami penurunan pH
0.05

0.00
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40 42 44 46 48
dikarenakan adanya asam laktat yang
diproduksi oleh bakteri asam laktat[6]. Pada
Waktu (jam)

Gambar 7. Kurva Pertumbuhan Bakteri


Streptococcus Thermophilus (—●—) dan Gambar 9 disajikan bahwa pH yang didapat
Lactobacillus Bulgaricus (….o....) pada saat waktu simpan terbaik untuk gelatin

6
Layadi: PENGARUH WAKTU SIMPAN TERHADAP KUALITAS SOYGHURT DENGAN …

adalah 4,53 (hari ke-7), dan untuk CMC adalah


4,51 (hari ke-9). Untuk waktu simpan optimum, 1.4e+7 4.80

didapatkan pH untuk gelatin adalah 4,49 (hari 1.3e+7


4.75
1.2e+7
ke-8), dan untuk CMC adalah 4,81 (hari ke-9). 1.1e+7 4.70

Jum lah K olon i B akteri (cfu/g )


Selama proses fermentasi, kedua bakteri asam 1.0e+7
4.65
laktat akan menghasilkan asam laktat yang 9.0e+6

menyebabkan soyghurt semakin asam sehingga 8.0e+6 4.60

pH
mengalami penurunan pH. Pada waktu simpan 7.0e+6
6.0e+6
4.55

11 dan 12 hari, pH soyghurt dengan 5.0e+6


4.50

penambahan kedua jenis stabiliser, tidak 4.0e+6 4.45

mengalami perubahan yang signifikan dan 3.0e+6


4.40
cenderung konstan. Hal ini disebabkan asam 2.0e+6
1.0e+6 4.35
laktat yang dihasilkan sedikit, karena sebagian 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

besar bakteri asam laktat mengalami kematian Waktu Simpan (hari)

akibat sumber gula yang terbatas dan Gambar 10. Hubungan Antara Waktu Simpan
lingkungan yang asam. Soyghurt (hari) Dengan Penambahan Gelatin
Terhadap Jumlah Koloni Bakteri Probiotik:
(cfu/g) (—●—) dan pH (—x—)
4.85

4.80 1.8e+7 4.85


1.7e+7
4.75 1.6e+7 4.80
1.5e+7
1.4e+7 4.75

Jumlah Koloni Bakteri (cfu/g)


4.70
1.3e+7
1.2e+7 4.70
4.65 1.1e+7
pH

4.65
1.0e+7

pH
4.60 9.0e+6
4.60
8.0e+6
4.55 7.0e+6 4.55
6.0e+6
4.50 5.0e+6 4.50
4.0e+6
3.0e+6 4.45
4.45
2.0e+6
1.0e+6 4.40
4.40 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Waktu Simpan (hari)
Waktu simpan (hari)
Gambar 11. Hubungan Antara Waktu Simpan
Gambar 9. Hubungan antara waktu simpan Soyghurt (hari) Dengan Penambahan CMC
soyghurt terhadap pH dengan penambahan stabiliser Terhadap Jumlah Koloni Bakteri Probiotik:
gelatin (—●—) dan CMC (….o....) (cfu/g) (—●—) dan pH (—x—)
Pada Gambar 10 dan 11 ditunjukkan
bahwa jumlah koloni mempunyai kaitan yang 30.0

erat dengan pH. Pada jumlah koloni maksimum 27.5

25.0
(gelatin 7 hari dan CMC 9 hari) pH yang 22.5
Titratable acidity (%)

diperoleh sekitar 4,5. Menurut The Australian 20.0

Food Standard Code, pH yoghurt yang baik 17.5

adalah 4,5 karena dapat menghambat 15.0

pertumbuhan bakteri patogen, sehingga baik


12.5

10.0

untuk dikonsumsi[20]. Soyhurt dengan 7.5

penambahan gelatin maupun CMC pada saat 5.0


0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

waktu simpan terbaik mempunyai pH sekitar Waktu simpan (hari)

4,5, sehingga baik untuk dikonsumsi. Gambar 12. Hubungan Antara Waktu Simpan
Titratable acidity (TA) ditentukan dengan Soyghurt Terhadap Titratable Acidity (%) Dengan
cara titrasi asam basa, di mana asamnya adalah Stabiliser Gelatin: (—●—) dan CMC (….o....)
asam laktat dan basanya menggunakan natrium
Pada Gambar 12 ditunjukkan bahwa
hidroksida (NaOH)[21]. Titratable acidity(TA)
semakin bertambahnya waktu simpan soyghurt,
digunakan untuk mengetahui konsentrasi asam
konsentrasi asam laktat baik dengan
laktat dalam soyghurt, karena asam laktat
penambahan CMC maupun gelatin semakin
merupakan asam utama yang ada dalam
meningkat. Semakin meningkatnya asam laktat
soyghurt. Hubungan antara waktu simpan
yang ada dalam soyghurt disebabkan karena
soyghurt terhadap nilai TA disajikan pada
semakin banyak asam laktat yang diproduksi
Gambar 12.
oleh bakteri Streptococcus thermophilus dan

7
WIDYA TEKNIK Vol. 8, No. 1, 2009 (1-11)

Lactobacillus bulgaricus. Indikasi lain


menyatakan bahwa konsentrasi asam laktat
yang makin bertambah berhubungan dengan
semakin rendahnya pH. Pada waktu simpan 11
dan 12 hari, konsentrasi asam laktat untuk
kedua jenis stabiliser, tidak mengalami
(a)
perubahan yang signifikan dan cenderung
konstan. Hal ini dikarenakan bahwa semakin
sedikit jumlah asam laktat yang dihasilkan
akibat jumlah bakteri yang mengalami
penurunan. Hal ini didukung dengan pH-nya
yang juga cenderung konstan.
Nilai pH dipengaruhi oleh asam laktat
yang dihasilkan oleh bakteri. Semakin banyak (b)
asam yang diproduksi, maka nilai pH akan
Gambar 14. Kekentalan Soyghurt Dengan
menurun[22]. Penambahan: (a). Gelatin; (b). CMC Menurut
Hubungan antara pH terhadap titratable Responden
acidity (TA) disajikan pada Gambar 13. Dari
Gambar 13 ditunjukkan bahwa dengan semakin organoleptik mengenai tingkat kekentalan ini
menurunnya pH, maka konsentrasi asam laktat adalah sesuai dengan uji viskositas yang
yang ada pada soyghurt semakin meningkat. menyatakan bahwa viskositas soyghurt dengan
Pengukuran pH dan titratable acidity(TA) penambahan CMC lebih besar berkisar antara
dilakukan untuk menentukan kualitas dari 1000 mPa.s hingga 2000 mPa.s, sedangkan
soyghurt karena merupakan syarat standar, serta soyghurt dengan penambahan gelatin berkisar
mendukung syarat paling utama dari soyghurt antara 100 mPa.s sampai dengan 200 mPa.s
yaitu jumlah koloni bakteri. Baik pria maupun wanita dari berbagai usia
30.0
menyatakan bahwa soyghurt dengan
27.5
penambahan CMC lebih kental dibandingkan
25.0
dengan penambahan gelatin. Penurunan
22.5 viskositas yang dialami oleh kedua soyghurt
Titratable acidity (%)

20.0 tidak signifikan, sehingga kurang terlihat nyata


17.5 oleh pengamatan responden.
15.0 Aroma soyghurt dipengaruhi oleh asam
12.5 laktat yang diproduksi oleh Lactobacillus
10.0
bulgaricus dan Streptococcus thermophilus.
7.5
Lactobacillus bulgaricus yaitu memberikan
5.0
4.40 4.45 4.50 4.55 4.60 4.65 4.70 4.75 4.80 4.85 aroma yang khas pada soyghurt[1]. Produksi
pH asam laktat erat kaitannya dengan jumlah
Gambar 13. Hubungan Antara pH dan titratable koloni, pH dan titratable acidity. Semakin lama
acidity (%) Dengan Stabiliser Gelatin (—●—) dan waktu penyimpanan jumlah koloni akan
CMC (….o....)
meningkat hingga jumlah maksimum (waktu
simpan terbaik), pH akan semakin asam (pH
Uji organoleptik digunakan untuk
menurun), dan titratable acidity meningkat,
mengetahui tingkat kekentalan, aroma, tekstur,
sehingga aroma asam yang ditimbulkan
dan rasa yang disukai konsumen. Uji ini
semakin kuat. Soyghurt dengan aroma asam
dilakukan pada 40 orang responden dengan
cenderung lebih encer dibandingkan soyghurt
perbedaan jenis kelamin (pria dan wanita) dan
yang beraroma manis. Hubungan aroma
usia (10-20, 21-30, 31-40, dan >41 tahun).
soyghurt dengan jumlah koresponden disajikan
Hasil uji organoleptik yang telah diolah secara
pada Gambar 15 sebagai berikut.
statistik disajikan pada Gambar 14 sampai
Rasa juga dipengaruhi oleh bakteri asam
Gambar 18. Pada Gambar 14 ditunjukkan
laktat (Lactobacillus bulgaricus dan
bahwa soyghurt dengan penambahan
Streptococcus thermophilus), hanya saja bakteri
gelatin dan CMC mempunyai kekentalan
Streptococcus thermophilus lebih produktif
yang berbeda. Soyghurt dengan penambahan
dalam menghasilkan rasa asam[1]. Rasa juga
gelatin bersifat lebih encer jika dibandingkan
dipengaruhi oleh lama penyimpanan, semakin
soyghurt dengan penambahan CMC. Hasil uji
lama simpan, maka semakin asam soyghurt

8
Layadi: PENGARUH WAKTU SIMPAN TERHADAP KUALITAS SOYGHURT DENGAN …

Adanya perbedaan tekstur ini, disebabkan


karena perbedaan jenis stabiliser yang
ditambahkan. Hal ini sesuai dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Viljoen[18]. Oleh
karena jumlah stabiliser yang ditambahkan ke
dalam soyghurt adalah sama, berarti tekstur dari
soyghurt hanya dipengaruhi oleh jenis
(a) stabiliser. Tekstur soyghurt juga dipengaruhi
oleh kandungan protein yang ada. Selain itu,
denaturasi protein juga dapat menyebabkan
perubahan tekstur karena rusaknya membran
lipoprotein pada permukaan sel[23]. Berkenaan
dengan tekstur dari soyghurt, dengan semakin
bertambahnya waktu penyimpanan, maka
tekstur yang dihasilkan akan bertambah kasar
(b)
(untuk gelatin), dan dari sangat lembut menjadi
Gambar 15. Aroma soyghurt dengan penambahan:
lembut (untuk CMC). Berdasarkan jenis
(a) gelatin; (b) CMC menurut responden kelamin, wanita lebih sensitif terhadap tekstur
dari soyghurt dibandingkan dengan pria.
yang dihasilkan. Hubungan antara waktu
simpan dan rasa hasil uji organoleptik rasa
disajikan pada Gambar 16. Hasil uji
organoleptik untuk aroma dan rasa pada
responden dengan variasi jenis kelamin dan
usia tidak mengalami perbedaan yang
signifikan.
(a)

(a)
(b)
Gambar 17. Tekstur Soyghurt Dengan
Penambahan: (a). Gelatin; (b). CMC Menurut
Responden

Berdasarkan data tentang rasa dari


(b) soyghurt yang disukai oleh konsumen menurut
Gambar 16. Rasa Soyghurt Dengan Penambahan: responden dalam Gambar 18 dapat disimpulkan
(a). Gelatin; (b). CMC Menurut Responden
bahwa soyghurt dengan rasa buah-buahan,
terutama stroberi lebih disukai oleh konsumen.
Dari hasil uji organoleptik untuk aroma
dan rasa dari soyghurt dengan penambahan
gelatin dan CMC, terlihat bahwa dengan
semakin bertambahnya waktu penyimpanan,
maka soyghurt yang dihasilkan dari awalnya
manis akan menjadi semakin asam.
Berdasarkan jenis kelamin, pria lebih peka
terhadap rasa asam dibandingkan dengan
wanita, sedangkan berdasarkan usia, rasa
soyghurt yang asam disukai oleh berbagai usia.
Dalam Gambar 17 ditunjukkan bahwa soyghurt
dengan penambahan CMC lebih lembut Gambar 18. Rasa Soyghurt Yang Disukai
Konsumen Menurut Responden
daripada soyghurt dengan penambahan gelatin.

9
WIDYA TEKNIK Vol. 8, No. 1, 2009 (1-11)

KESIMPULAN [9] Anonim, Bulg23-LABGC-Colored,


Dari hasil penelitian dan pembahasan Diakses 8 Juli 2007
dapat diambil kesimpulan bahwa: [10] Hugenholtz, J.. Metabolic Engineering of
1. Jumlah koloni maksimum untuk soyghurt Lactic Acid Bacteria for The Improvement
dengan penambahan gelatin dicapai pada of Fermented Dairy Products, Wageningen
waktu simpan 7 hari dan untuk soyghurt Centre for Food Sciences The Nederlands,
dengan penambahan CMC dicapai pada Amsterdam
waktu simpan 9 hari. Selain itu, waktu [11] Anonim, Streptococcus Thermophilus,
simpan maksimum pada soyghurt dengan http://www.sci.muni.cz/mikrob/Miniatlas/
penambahan gelatin adalah 8 hari dan images/bakterie/mikro/Streptococcus%20t
soyghurt dengan penambahan CMC adalah hermophilus%20TH3.jpg, Diakses 8 Juli
10 hari; 2007
2. Semakin lama waktu simpan, maka nilai pH [12] Winarno, F.G., Kimia Pangan dan Gizi,
akan semakin rendah dan akhirnya konstan. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,
Parameter-parameter lainnya yaitu titratable 1992
acidity (TA) dan konsentrasi asam laktat [13] Hart, H., Kimia Organik: Suatu Kuliah
dalam soyghurt nilainya meningkat seiring Singkat, Edisi 11, Penerbit Erlangga,
dengan lama penyimpanan, akan tetapi Jakarta, 2003
setelah mencapai maksimum, maka [14] Anonim, Sucrose,
perubahan dari parameter-parameter tersebut http://www.elmhurst.edu/~chm/vchemboo
tidak signifikan. k /546sucrose.html, Diakses 10 Juli 2007
[15] Anomim, Glukosa,
http://ms.wikipedia.org/wiki/Glukosa,
DAFTAR PUSTAKA Diakses 10 Juli 2007.
[1] Thiel, T., Science in the Real Word [16] Haryadi, “Identification of hudroxypropyl
Microbes In Action, University of starch hydrolysate components. Thesis. Ph.
Missouri, St. Louis, 1999 D. Tahun 1987: Dalam buku Tranggono
[2] Widowati, S., Efektifitas Bakteri Asam dan kawan-kawan, Bahan Tambahan
Laktat (BAL) Dalam Pembuatan Produk Pangan”, Universitas Gadjah Mada,
Fermentasi Berbasis Protein/Susu Nabati, Yogyakarta, 1990
Prosiding Seminar Hasil Penelitian [17] Anonim, Carboxymethylcellulose,
Rintisan dan Bioteknologi Tanaman. http://www.steve.gb.com/images/molecule
[3] Franz, R., Modelling Migration from s/sugars/carboxymethylcellulose.png,
Plastics into Foodstuffs as a Novel and Diakses 3 Mei 2008.
cost Efficient Tool for Estimation of [18] Lourens-Hattingh, A. dan Viljoen, B.C.,
Customer Explosure from Food Contact “Yoghurt as Probiotic Carrier Food”,
Materials, Frauhofer Institut, International Dairy Journal Vol 11, Hlm.
Giggenhauserstr, 2003 1-17
[4] Kumar, P., “Mango Soy Fortified Set [19] Puvanenthiran, A., “Structure and Visco-
Yoghurt: Effect of Stabiliser Addition on elastic Properties of Set Yoghurt with
Physicochemical, Sensory and Textural Altered Casein to Whey Protein Ratios”.
Properties”, Elsevier Vol. 87 (Food International Dairy Journal, Hlm. 383-
chemistry): Hlm. 501-507, 2004 391, 2002
[5] El Zubeir, I. E.M., “Chemical Composition [20] Donkor, O.N., dan Kawan-kawan, “Effect
of Fermented Milk (Roub and Mish) in of Acidification on The Activity of
Sudan”, Elsevier Vol. 16 (Food Control), Probiotics in Yoghurt During Cold
Hlm. 633-637, 2005 Storage”, International Dairy Journal Vol.
[6] Yusmarini, “Evaluasi Mutu Soyghurt yang 16, Hlm. 1181-1189, 2006
Dibuat Dengan Penambahan Beberapa [21] Esteve, M.J., dan Kawan-kawan, “Effect
Jenis Gula”, Jurnal Natur Indonesia Vol. 6 of Storage Period Under Variable
(ISSN 1410-9379), Hlm. 104-110, 2004 Condition on the Chemical and Physical
[7] Hidayat, N., Mikrobiologi Industri, Composition and Colour of Spanish
Penerbit Andi, Yogyakarta, 2006 Regfrigerated Orange Juice”, Food and
[8] Wahyudi, M., “Proses Pembuatan dan Chemical Toxiocology Vol. 43, Hlm.
Analisis Mutu Yoghurt”, Buletin Teknik 1413–1322, 2005
Pertanian Vol.11 (1), 2006 [22] Vahedi, N., dan Kawan-kawan,
“Optimizing of Fruit Yoghurt Formulation

10
Layadi: PENGARUH WAKTU SIMPAN TERHADAP KUALITAS SOYGHURT DENGAN …

and Evaluating Its Quality During [23] Aurand, L.W. dan Kawan-kawan, “Food
Storage”, American-Eurasian J. Agric. & Composition and Analysis”, Van Nostrand
Environ. Sci., Vol. 3, Hlm. 922-927, 2008 Reinhold, New York, Hlm. 248, 1987

11

Anda mungkin juga menyukai