PRAKTIKUM INTEGRASI
PENGENDALIAN KUALITAS
Disusun Oleh:
Kelompok 4
Puja dan puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan segala nikmat dan karuniaNya kepada kita semua sehingga laporan
praktikum Integrasi mengenai Pengendalian Kualitas ini dapat diselesaikan sesuai
dengan rencana dan waktu yang ditargetkan.
Laporan praktikum ini disusun guna untuk memenuhi tugas dari matakuliah
Praktikum Integrasi Teknik Industri. Dalam berlangsungnya kegiatan perkuliahan
matakuliah Praktikum Integrasi ini terdapat banyak pihak yang membantu
kelancaran proses perkuliahan. Maka dari itu, kami ucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL.................................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ................................................................................ 2
1.3. Alat dan Bahan ..................................................................................... 2
1.4. Tujuan Praktikum ................................................................................. 2
1.5. Manfaat Praktikum ............................................................................... 2
BAB II STUDI PUSTAKA..................................................................................... 3
2.1. Batasan Masalah dan Asumsi............................................................... 3
2.2. Landasan Teori ..................................................................................... 3
BAB III PEMBAHASAN ....................................................................................... 7
3.1. Pengolahan Data Cacat dan Histogram ................................................ 7
3.2. Perhitungan Peta P ............................................................................... 8
3.3. Analisis dan Pembahasan ..................................................................... 9
BAB IV PENUTUP .............................................................................................. 11
4.1. Kesimpulan......................................................................................... 11
4.2. Saran ................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 13
ii
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2. Rumusan Masalah
1) Bagaimana histogram dari data cacat?
2) Bagaimana perhitungan menggunakan peta kendali P?
3) Bagaimana hasil analisis data cacat?
2
BAB II
STUDI PUSTAKA
Asumsi:
Dalam penelitian ini, di asumsikan bahwa seluruh data tidak mengalami
perubahan dan dianggap cukup.
b) Do
Mengimplementasikan rencana perbaikan pada tahap Plan.
3
c) Check
Menganalisis hasil perbaikan dan menentukan apakah hasil yang
diharapkan telah tercapai.
d) Action
Jika hasil perbaikan memuaskan, maka lakukan perubahan pada SOP
(Standart Operational Prosedure) lalu sosialisasikan.
b) Histogram, alat penyaji data agar mudah dipahami dan diolah lebih
lanjut.
4
menjadi dua bagian utama yaitu, Statistical Process Control dan
Acceptance Sampling.
3) Peta Kendali
Peta kendali adalah alat untuk memonitor proses sehingga variasi
proses dapat dikendalikan secara statistik. Variasi proses tidak mungkin
dihindari meskipun proses produksi dilaksanakan pada kondisi dan
spesifikasi yang sama.
Peta P
Pengertian:
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ_𝑖𝑡𝑒𝑚_𝑦𝑎𝑛𝑔_𝑐𝑎𝑐𝑎𝑡
𝑃 =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ_𝑖𝑡𝑒𝑚_𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚_𝑠𝑎𝑚𝑝𝑙𝑒
5
Langkah-langkah pembuatan peta P:
6
BAB III
PEMBAHASAN
7
3.1.2. Pola Histogram Data Cacat
Histogram Data Cacat
0,12
0,10
0,08
0,06
0,04
0,02
0,00
1
8
PETA KENDALI P
0,120
0,100
0,080 UCL
0,060 CL
Proporsi Cacat
0,040
LCL
0,020
0,000
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29
9
Mencari faktor penyebab yang dominan dengan diagram sebab akibat.
Setelah diketahui masalah utama yang paling dominan, maka dilakukan analisa
faktor penyebab kerusakan produk dengan menggunakan fishbone diagram.
short
mesin
Small
10
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Dari perhitungan pengendalian kualitas berdasarkan data produksi yang
diperoleh dari Departemen TX-2 Produksi PT. Asia Pacific Fibers, Tbk.
Penggunaan alat bantu statistik dengan peta kendali p dalam pengendalian
kualitas produk dapat mengidentifikasikan bahwa ternyata kualitas produk
berada di luar batas kendali yang seharusnya. Hal tersebut seperti yang
ditunjukkan pada grafik kontrol yang memperlihatkan bahwa titik berfluktuasi
sangat tinggi dan tidak beraturan, serta banyak terdapat titik yang keluar dari
batas kendali. Pada tanggal 11, 19 dan 27 melewati batas kendali atas maupun
bawah yang mengindikasikan bahwa proses berada dalam keadaan tidak
terkendali atau masih terjadi penyimpangan.
4.2. Saran
Secara umum penyebab utama terjadinya kegagalan produk berasal dari
faktor material, manusia dan mesin. Oleh karena itu, usulan tindakan untuk
mengatasi terjadinya kegagalan produk yang disebabkan oleh faktor tersebut
dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
11
b) Manusia
1) Melakukan pengawasan atas para pekerja dengan lebih ketat.
2) Memberikan pelatihan kepada para pekerja.
3) Membuat sistem penilaian kerja yang baru dengan tujuan untuk
memotivasi kinerja para pekerja agar lebih baik.
4) Melakukan perhitungan dengan lebih teliti saat mengatur settingan
mesin dan melakukan uji coba produksi terlebih dahulu sebelum
dilakukannya produksi supaya meminimalkan kegagalan produksi.
c) Mesin
5) Melakukan pengecekan kesiapan mesin sebelum dan sesudah
digunakan agar sesuai standar operasional.
6) Melakukan perawatan mesin secara berkala, tidak hanya ketika
mesin mengalami kerusakan saja.
7) Segera mengganti komponen mesin yang rusak sehingga tidak
menghambat proses produksi.
12
DAFTAR PUSTAKA
13