TUJUAN DAN SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
KESEHATAN TAHUN 2015 – 2019
Mengacu Rencana Strategis Kementrian Kesehatan 2015 – 2019 tidak ada
misi dan visi , namun mengikuti visi dan misi Presiden Republik Indonesia yaitu ” Terwujudnya Indonesia yang berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Belandaskan Gotong Royong” . Upaya untuk mewujudkan visi tersebut melalui 7 misi pembangunan , selanjutnya terdapat 9 agenda prioritas yang dikenal dengan NAWA CITA yang ingin diwujudkan pada Kabinet kerja. Dari 9 agenda prioritas pembangunan, Kementrian Kesehatan mempunyai peran dan kontribusi dalam tercapainya seluruh NAWA CITA terutama dalam meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Utara merupakan SOPD yang ada di Kabupaten Lampung Utara yang mempunyai tugas di bidang pembangunan kesehatan . Mengacu pada Visi Kepala daerah terpilih ” Terwujudnya Kabupaten Lampung Utara Yang Aman, Maju, Sejahtera, Agamis dan Bermartabat ” serta Misi dengan 8 program prioritas pembangunan dengan WINDU CITA. Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Utara mengemban amanah pada Misi ke 4 yaitu ” Memberikan Pelayanan Kesehatan Gratis, Prima dan Berkualitas bagi masyakat Lampung Utara .
4. 1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Kesehatan
Tujuan terselenggaranya Pembangunan Kesehatan di Kabupaten Lampung
Utara pada tahun 2015-2019 sebagai berikut :
Tujuan terselenggaranya Pembangunan Kesehatan di Kabupaten Lampung
Utara sebagai berikut : 1. Terselenggaranya pembangunan Kesehatan secara berhasil guna dan berdaya guna dalam rangka mencapai Derajat Kesehatan yang optimal.
Revisi Renstra DINKES 2015-2019
2. Mewujudkan penyediaan sarana pelayanan kesehatan dasar di seluruh wilayah Kabupaten Lampung Utara. 3. Melaksanakan penanggulangan dan penanganan masalah kesehatan masyarakat secara dini 4. Memenuhi kebutuhan dasar seluruh lapisan masyarakat dalam mengakses pelayanan kesehatan yang berkualitas
Dengan terselenggaranya pembangunan kesehatan di Kabupaten Lampung
Utara yang berhasil-guna dan berdaya-guna dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal, dengan menganut dan menjunjung tinggi nilai-nilai sebagai berikut : a. Pro Rakyat ( Berpihak kepada rakyat ) Dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan di Kabupaten Lampung Utara selalu mendahulukan kepentingan rakyat dan haruslah menghasilkan yang terbaik untuk rakyat. Diperolehnya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi setiap penduduk adalah salah satu hak asasi manusia tanpa membedakan suku, golongan, agama dan status sosial ekonomi. b. Inklusif (kerja sama TIM) Semua program pembangunan kesehatan haruslah melibatkan semua pihak, karena pembangunan kesehatan tidak mungkin hanya dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan saja. Dengan demikian, seluruh komponen masyarakat harus berpartisipasi aktif, yang meliputi lintas sektor, organisasi profesi, organisasi masyarakat pengusaha, masyarakat madani dan lain-lain. c. Responsif Program kesehatan haruslah sesuai dengan kebutuhan dan keinginan rakyat, situasi kondisi setempat, sosial budaya dan kondisi geografis. Faktor-faktor ini menjadi dasar dalam mengatasi permasalahan kesehatan yang ada.
Revisi Renstra DINKES 2015-2019
d. Efektif Program kesehatan harus mencapai hasil yang signifikan sesuai target yang telah ditetapkan, dan harus bertindak cepat dan tepat bersifat efisien. e. Bersih Penyelenggaraan pembangunan kesehatan harus bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), transparan dan akuntabel.
Sasaran strategis dalam pembangunan kesehatan di Kabupaten
Lampung Utara yang akan dicapai pada tahun 2015 – 2019 adalah sebagai berikut : a. Meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat, yang ditunjukkan oleh indikator dampak, yaitu : 1) Meningkatnya Umur Harapan Hidup (UHH) dari 63.9 menjadi 66,2 tahun. 2) Menurunnya angka kematian ibu (AKI) melahirkan dari 196 menjadi 150 per 100.000 kelahiran hidup. 3) Menurunnya angka kematian bayi (AKB) dari 40 menjadi 26 per 1.000 kelahiran hidup. 4) Gizi kurang menjadi < 20 %.
b. Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit menular, yang
ditunjukkan oleh indikator dampak sebagai berikut : 1) Menurunnya prevalensi Tuberculosis dari 235 menjadi 224 per 100.000 penduduk. 2) Menurunnya kasus malaria (Annual Paracite Index-API) dari 2 menjadi 1 per 1.000 penduduk. 3) Meningkatnya cakupan imunisasi dasar lengkap bayi usia 0-11 bulan dari 80% menjadi 90%. 4) Persentase desa yang mencapai UCI dari 50% menjadi 100%.
Revisi Renstra DINKES 2015-2019
5) Angka kesakitan DBD dari 55 menjadi 51 per 100.000 penduduk.
c. Terwujudnya Kawasan Bebas Rawan Gizi (Menurunnya disparitas
status kesehatan dan status gizi antar kecamatan dan antar status sosial ekonomi serta gender di Kabupaten Kotabaru ) yang ditunjukkan dengan indikator dampak sebagai berikut : 1. Cakupan Balita endapat kapsul Vit.A ( 2 x pertahu ) 2. Cakupan Ibu hamil mendapat 90 Tablet Fe (zat Besi) 3. Cakupan pemberian makanan pendamping ASI 4. Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan
Sasaran Prioritas dan grand strateginya adalah :
1. Menggerakan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat a. Seluruh desa menjadi desa siaga b. Seluruh masyarakat berprilaku hidup bersih dan sehat c. Seluruh keluarga sadar Gizi
2. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan Kesehatan yang
berkualitas a. Setiap orang kurang mampu mendapat pelayanan kesehatan yang bermutu b. Setiap bayi, anak, ibu hamil dan kelompok masyararakat resiko tinggi terlindungi dari penyakit c. Setiap desa tersedia SDM Kesehatan yang kompeten d. Setiap desa tersedia cukup obat esensial dan alat kesehatan dasar e. Setiap puskesmas dan jaringannya dapat menjangkau dan dijangkau seluruh masyarakat diwilayah kerjanya f. Pelayanan Kesehatan di setiap Puskesmas dan jaringan nya
Revisi Renstra DINKES 2015-2019
memenuhi pelayanan mutu
3. Meningkatkan sistem surveilence, monitoring dan info kesehatan
a. Setiap kejadian penyakit terlaporkan secara cepat kepada kepala desa/lurah untuk kemudian diteruskan keinstansi kesehatan terdekat Setiap kejadian luar biasa ( KLB ) dan wabah penyakit tertanggulangi secara cepat dan tepat sehingga tidak menimbulkan dampak kesehatan masyarakat b. Semua sediaan farmasi, makanan dan perbekalan kesehatan memenuhi syarat c. Terkendalinya pencemaran lingkungan sesuai dengan standar kesehatan d. Berfungsinya sistem informasi kesehatan yang evidence based di Kabupaten Lampung Utara.
4. Meningkatkan pembiayaan kesehatan
a. Pembangunan kesehatan memperoleh prioritas penganggaran pemerintah pusat dan daerah b. Anggaran kesehatan diutamakan untuk upaya pencegahan dan promosi kesehatan c. Terciptanya sistem jaminan pembiayaan kesehatan terutama bagi rakyat kurang mampu
Arah Kebijakan Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Utara
Arah kebijakan Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Utara ada pada arah kebijakan dan strategi daerah sebagaimana tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2015–2019 dengan memperhatikan permasalahan kesehatan yang telah diidentifikasi melalui hasil review pelaksanaan pembangunan kesehatan sebelumnya. Dalam pelaksanaan
Revisi Renstra DINKES 2015-2019
pembangunan periode 2015–2019, perencanaan program dan kegiatan secara keseluruhan telah dicantumkan dalam Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Utara. Namun untuk menjamin terlaksananya berbagai upaya kesehatan yang dianggap prioritas dan mempunyai daya ungkit besar di dalam pencapaian hasil pembangunan kesehatan, dilakukan upaya yang bersifat reformatif dan akseleratif. Upaya tersebut meliputi: 1. Peningkatan Upaya Kesehatan Masyarakat dan Upaya Kesehatan Perorangan 2. Meningkatkan upaya pemberantasan dan pencegahan penyakit menular dan tidak menular, serta peningkatan kesehatan lingkungan ber Pola Hidup Sehat dan Bersih (PHBS) 3. Peningkatan Upaya Status Gizi Masyarakat 4. Peningkatan Upaya Pelayanan Kesehatan 5. Meningkatkan pemerataan dan kualitas pelayanan kesehatan melalui pembangunan, perbaikan dan pengadaan sarana Puskesmas dan Sarana pendukung Lainnya. 6. Peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan serta penguatan manajemen dan sistem informasi kesehatan yang akurat 7. Pemerataan dan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan dasar dan rujukan dengan memberikan pelayanan kesehatan gratis dipuskesmas dan kelas III di rumah sakit
4. 2. Strategi dan Kebijakan Dinas Kesehatan
Untuk mewujudkan Visi dan Misi Kabupaten Lampung Utara pada
tahun 2015-2019 serta memperhatikan pencapaian Prioritas Daerah Bidang Kesehatan, maka pembangunan kesehatan di Kabupaten Lampung Utara dalam periode 2015- 2019 akan dilaksanakan dengan strategi sebagai berikut :
1. Pemberdayaan masyarakat dalam meningkatkan status
Kesehatan.
Revisi Renstra DINKES 2015-2019
Mendorong kerjasama antar masyarakat, antar kelompok, serta antar lembaga dalam rangka pembangunan berwawasan kesehatan; memantapkan peran masyarakat dan pelaku pembangunan kesehatan; meningkatkan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat; menerapkan promosi kesehatan yang efektif memanfaatkan agent of change setempat.
Fokus dari strategi ini adalah sebagai berikut :
a. Meningkatkan upaya promosi kesehatan dalam mencapai perubahan perilaku dan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat. b. Meningkatkan mobilisasi masyarakat dalam rangka pemberdayaan melalui advokasi, kemitraan dan peningkatan sumber daya pendukung untuk pengembangan sarana dan prasarana dalam mendukung Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM). c. Meningkatkan advokasi dalam rangka meningkatkan pembiayaan APBD untuk kesehatan menjadi 16 % sesuai Undang- Undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan. d. Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam sistem peringatan dini, penanggulangan dampak kesehatan akibat bencana serta terjadinya wabah/KLB. e. Meningkatkan kerjasama lintas sektor dan lintas program, terutama dengan pertanian, perdagangan dan perindustrian, transportasi, pendidikan, agama, kependudukan dan KB , Perlindungan Anak Pemberdayaan Perempuan , Pangan dan Pendikikan .
2. Menambah jumlah Sarana dan Prasarana Pelayanan Kesehatan.
Pemenuhan pelayanan kesehatan dasar kuratif termasuk layanan rawat inap bagi masyarakat Lampung Utara yang didukung dengan kemudahan akses baik jarak maupun fasilitas transpotrasi ; memfokuskan pada upaya percepatan pembangunan kesehatan di daerah sulit agar mendapatkan kesempatan yang sama dalam pelayanan kesehatan dan mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk meningkatkan kualitas manusia yang
Revisi Renstra DINKES 2015-2019
sehat (fisik, mental, sosial) dan mengurangi angka kesakitan; menyediakan biaya operasional untuk Puskesmas, menuju inovasi upaya pelayanan kesehatan berkelanjutan, melalui reformasi upaya kesehatan sehingga tercapai pelayanan kesehatan yang berdayaguna dan berhasilguna.
Fokus dari strategi ini adalah sebagai berikut :
a. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dengan Peningkatan Puskesmas, Rehabilitasi Puskesmas di kecamatan, sehingga program yang sudah berjalan seperti Posyandu yang memungkinkan imunisasi dan vaksinasi massal seperti (BCG,DPT. Polio dan Campak ) dapat dilakukan secara efektif sehingga penurunan tingkat kematian bayi dan balita dalam SDG’s dapat cepat tercapai. b. Mempasilitasi sarana Kesehatan lainnya seperti pengadaan Kendaraan roda empat dan roda dua untuk Puskesmas Keliling / Ambulance juga untuk operasional program di Puskesmas . c. Meningkatkan utilisasi fasilitas kesehatan lainnya termasuk dengan menjalin kemitraan dengan BPJS dan swasta.
3. Menambah jumlah kompetensi SDM Kesehatan yang merata dan
bermutu. Pemenuhan SDM kesehatan yang mencukupi dalam jumlah, jenis dan kualitasnya, serta terdistribusi secara efektif sesuai dengan kepentingan masyarakat secara adil, terutama di daerah kecamatan suli dan daerah bermasalah kesehatan; mengedepankan upaya pengembangan dan pemberdayaan SDM kesehatan yang berkualitas dan berdaya saing dengan lebih memantapkan Sistem Mutu (upaya, pengawasan, audit), standarisasi dan sertifikasi, serta mempermudah akses SDM kesehatan terhadap pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan; mengembangkan kode etik profesi serta meningkatkan pembinaan dan pengawasan SDM kesehatan diiringi dengan upaya menyejahterakan dalam rangka meningkatkan profesionalisme SDM Kesehatan.
Revisi Renstra DINKES 2015-2019
Fokus dari strategi ini adalah sebagai berikut : a. Advokasi untuk peningkatan kesejahteraan dan perbaikan sistem insentif bagi tenaga medis dan paramedis berdasarkan analisa beban kerja terutama bagi tenaga pelayanan . b. Advokasi, sosialisasi dan implementasi penguatan peraturan perundang-undangan dalam aspek standarisasi, akreditasi, sertifikasi kompetensi dan lisensi SDM Kesehatan. c. Peningkatan kerjasama antara institusi pendidikan tenaga kesehatan dengan penyedia pelayanan kesehatan dan organisasi profesi. d. Meningkatkan perencanaan, pengadaan dan pendayagunaan serta pembinaan dan pengawasan sumber daya manusia kesehatan.
4. Menambah sumber – sumber pembiayaan Kesehatan
Dalam penyusunan perencanaan pembiayaan kesehatan dan sinkronisasi kebijakan dan alokasi anggaran; menghimpun sumber-sumber dana baik dari pemerintah pusat dan provinsi untuk ketersedianya pembiayaan kesehatan dalam jumlah yang cukup, utamanya dalam menjalankan upaya preventif dan promotif dan terlaksananya program-program unggulan/prioritas.
Fokus strategi ini adalah sebagai berikut :
a. Advokasi Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk kebijakan pembiyaan yang mencukupi, merata, tepat waktu, berdaya guna dan berhasil guna. b. Mendorong tercapainya pembiayaan minimal sebesar 16 % dari APBD, di luar gaji dan diprioritaskan untuk kepentingan pelayanan kesehatan . c. Tersedianya Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) di Puskesmas untuk mempercepat pencapaian SDG’s. d. Tersedianya Akreditasi puskemasa dan rumah sakit untuk peningkatan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat .
Revisi Renstra DINKES 2015-2019
e. Tersedianya dana JAMPERSAL untuk peningkatan pelayanan jersalinan bagi ibu melahirkan yang jauh dari fasilitas pelayanan kesehatan .
5. Sistem Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin
Untuk memantapkan penataan sub sistem pembiayaan kesehatan kearah kesiapan konsep, kelembagaan dan dukungan terhadap penerapan jaminan kesehatan sosial nasional menuju universal coverage
Fokus strategi ini adalah sebagai berikut :
a. Pelaksanaan program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) bagi masyarakat miskin b. Menyempurnakan dan memantapkan dengan Jaminan Kesehatan Masyarakat Daerah (Jamkesda/ PBI Daerah ) bagi masyarakat miskin baik dari segi kualitas pelayanan, akses pelayanan, akuntabilitas anggaran dan penataan administrasi yang transparan dan bersih.