Anda di halaman 1dari 7

3.

METODE DAN INOVASI


Persiapan Media Pembesaran
Metode budidaya pembesaran ikan lele yang digunakan menggunakan media kolam
terpal. Media ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan lahan sempit yang ada untuk budidaya
ikan lele. Kolam terpal yang digunakan menggunakan bahan terpal ketebalan A5 dengan ukuran
kolam panjang 1m, lebar 1m dan tinggi 0,5 m. Dengan ukuran kolam terpal yang kecil bisa
dilakukan pembudidayaan ikan lele. Setelah media disiapkan, selanjutnya dilakukan pengisian
air, air pada kolam terpal diisi kurang lebih 0,3-0,4 meter. Selanjutnya, air di endapkan kurang
lebih 1 hari. Selama air di endapkan, dilakukan pemberian probiotik. Pemberian probiotik dapat
meningkatkan kinerja dari pakan terutama pakan buatan seperti pellet ikan, dalam probiotik
terdapat bakteri Acetobacter sp. untuk meningkatkan nafsu makan dari ikan yang dibudidaya
[ CITATION Ahm12 \l 1033 ].

Pendederan Benih
Benih ikan lele yang digunakan yaitu benih lele sangkuriang (Clarias gariepinus) ukuran
benih 8 cm dengan umur 1 bulan. Benih lele yang akan ditebarkan didiamkan dulu pada wadah
dan diletakkan diatas air kolam terpal yang sudah didiamkan kurang lebih 1 hari.
Perawatan Harian
Perawatan harian budidaya ikan lele sangkuriang cukup sederhana dengan memberikan
pakan sehari 2 kali dengan porsi 5% dari berat tubuh ikan lele menggunakan aplikasi “BHC –
Estimasi Pemberian Pakan Ikan Harian”. Jenis pakan yang digunakan yaitu pellet dengan merk
Matahari Sakti. Pakan pellet matahari sakti ini memiliki kadar protein sebesar 31-33%, dengan
kadar lemak 5%, Serat 4%, abu 12 %, dan kadar air 10 % [ CITATION Pus \l 1033 ]. Selain
pemberian pakan pelet, ikan lele ini juga diberikan pakan sayuran kangkong, tanaman kangkung
yang memiliki kemampuan menyerap kadar ammonia, sehingga pemberian pakan amoni ini
mengurangi adanya penurunan kualitas perairan dari usaha budidaya [ CITATION Vit17 \l 1033 ].
Untuk pemberian pakan kangkung dilakukan kurang lebih satu minggu sekali, guna untuk
mengurangi polusi udara berupa bau menyengat yang disebabkan oleh budidaya ikan tersebut,
selain itu untuk menjaga kualitas air dari budidaya.
Pengukuran Pertumbuhan Ikan
Dilakukan pengukuran pertumbuhan pada benih ikan, dengan mengambil sampel 10%
dari total ikan. Diukur pertumbuhan panjang ikan menggunakan meteran jahit dan mengukur
berat ikan menggunakan neraca digital.
Pengontrolan Kualitas Perairan
Dilakukan pengecekan secara berkala dengan mengontrol kualitas air dan melakukan
pengukuran pertumbuhan ikan lele. Pengontrolan kualitas air dilakukan dengan cara pengecekan
kadar NH3 dan NO2 di UPT Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan selama waktu 1 bulan
sekali. Dan pergantian air dilakukan secara berkala dalam waktu seminggu sekali dengan
menghasikan 90% air dikolam digantika dengan air sumur tanpa diendapkan.
5. ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN
Kualitas Perairan
Tabel Kualitas Air Budidaya Pembesaran Lele
No. Parameter Satuan Hasil Batas Syarat
1 NH3 / Amoniak Mg/L 1,5 ≤ 0,01
2 NO3 / Nitrat Mg/L 0,020 < 0,3
Didapatkan tabel kualitas air dari kolam budidaya pembesaran lele dengan kadar amoniak
sebesar 1,5 mg/L dimana batas syarat yang ditentukan yaitu ≤ 0,01 mg/L dari hasil ini
menunjukkan bahwa sistem sirkulasi air dari kolam masih belum layak karena tidak adanya
sistem resirkulasi air yang mampu menguraikan dari kadar ammonia yang ditimbulkan dari sisa
pakan ataupun feses ikan lele. Hal tersebut karena ukuran kolam yang relative kecil sehingga sisa
pakan dan feses terkumpul menjadi satu dan tidak adanya filter air yang mengalir karena
berpedoman untuk budidaya hemat tanpa menggunakan listrik berlebih.
Kadar Nitrat dari air kolam budidaya lele didapatkan 0,020 mg/L dengan batas syaratnya
yaitu 0,3 mg/L hal ini masih dibawah batas syarat. Unsur nitrat ini dapat mendukungnya tumbuh
kembang dari fitoplankton[ CITATION Sim15 \l 1033 ] yang sangat bagus bagi budidaya sebagai
pakan alami. Jika dilihat dari data parameter kualitas air bahwa kadar nitrat yang ada cukup
rendah hal itu dapat dibuktikan bahwa pada kolam budidaya kondisi air berwarna coklat, hal
tersebut juga dipengaruhi dengan kadar ammonia yang tinggi tidak diseimbangi dengan kadar
nitratnya.
Pertumbuhan Ikan Lele
Tabel Perkembangan Ikan Lele
No. Umur Panjang Berat
1 1 bulan 8 cm 4 gram
2 1 bulan 1 minggu 12 cm 12 gram

Pertumbuhan awal ikan lele hingga 2 minggu pendederan mengalamipertumbuhan yang


pesat, hal ini karena luasnya ukuran tempat dibandingkan dengan ukuran tubuh ikan lele pada
saat itu, sehingga pertumbuhan ikan lele lebih cepat dengan mortalitas yang rendah kurang lebih
2 ekor saja dalam kurung waktu 2 minggu pertama.
Dalam jangka waktu minggu ke 3 hingga minggu ke 6 pertumbuhan ikan lele mengalami
perlambatan serta tingkat mortalitas yang cukup tinggi. Dalam kurun waktu tersebut ikan lele
mengalami kematian kurang lebih 8 ekor setiap minggunya.dengan tingkat pertumbuhan tubuh
ikan lele yang lambat kurang lebih 50 % yang mengalami pertumbuhan sekitar 14 cm. sedangkan
50 % lainnya tumbuh lebih lambat bahkan tergolong tetap. Tetapi ada 2 ekor ikan lele
mengalami pertumbuhan pesat lebih dari lainnya. Lambatnya pertumbuhan dipengaruhi oleh
perubahan pakan pelet matahari sakti beralih ke pakan pelet pasaran dengan harga yang relative
lebih murah. Kemungkinan perbedaan kandungan gizi yang terkandung dalam pakan
menyebabkan kurang pesatnya laju pertumbuhan pada ikan lele.
Pada minggu ke 6 hingga ke 8 pertumbuhan ikan lele tergolong meningkat yaitu dengan
tingkat mortalitas yang rendah dengan tidak adanya kematian pada ikan lele. Dengan
pertumbuhan yang tergolong meningkat. 55 % tumbuh dengan panjang mencapai 14-16 cm
dengan berat rata rata 28 gram. 44 % tumbuh dengan rata rata panjang 18-22 cm dengan berat
rata-rata 41 gram. Terdapat 2 ekor ikan lele dengan ukuran yang sangat jauh berbeda dengan
lainnya yang mampu tumbuh dengan panjang 36 cm dan berat 489 gram.

Rendahnya laju pertumbuhan ini dipengaruhi dengan adanya dominansi dari ikan yang
memiliki kemampuan tumbuh lebih cepat sehingga dominansi ini berpengaruh terhadap makanan
yang tidak merata persebarannya. Perlunya dilakukan pemisahan terhadap ukuran lele yang lebih
besar dapat memberikan kesempatan tumbuh secara merata karena tidak adanya dominansi pada
suatu species.
Kegiatan budidaya ini ternilai gagal karena gagal memenuhi ekspetasi yaitu usia 3 bulan
sudah memulai panen, selain itu pentingnya perhitungan padat tebar dan pemisahan ukuran ikan
yang berbeda dapat membuat pemerataan pertumbuhan ikan. Serta pentingnya pakan yang
memiliki kadar gizi yang baik untuk pertumbuhan ikan.
Daftar Pustaka
Ahmadi, H., Iskandar, & Kurniawati, N. (2012). PEMBERIAN PROBIOTIK DALAM PAKAN TERHADAP
PERTUMBUHAN LELE SANGKURIANG (Clarias gariepinus) PADA PENDEDERAN II. Jurnal
Perikanan dan Kelautan , 99-107.

Patty, S. I. (2015). KARAKTERISTIK FOSFAT, NITRAT DAN OKSIGEN TERLARUT KARAKTERISTIK FOSFAT,
NITRAT DAN OKSIGEN TERLARUT . Jurnal Pesisir dan Laut Tropis, 1-7.

Prijadi, P. D. (n.d.). Matahari Sakti Feed & Pet Food Manufacturer. Retrieved from Matahari Sakti:
https://www.mataharisakti.com/products/prima-feed-lp

Yanuar, V. (2017). PENGARUH PEMBERIAN JENIS PAKAN YANG BERBEDA TERHADAP LAJU
PERTUMBUHAN BENIH IKAN NILA (Oreochiomis niloticus) DAN KUALITAS AIR DI AKUARIUM
PEMELIHARAAN. Ziraa'ah, 91-99.

Anda mungkin juga menyukai