1 - Desak Gede Listya Dewi - RPS 7
1 - Desak Gede Listya Dewi - RPS 7
Risiko kegagalan proses internal merupakan risiko yang berkaitan dengan kegagalan
proses atau prosedur internal organisasi. Beberapa contoh risiko tersebut adalah:
Baring Bank merupakan contoh yang menarik sebagai ilustrasi bagaimana kegagalan
mengelola risiko operasional akan mempunyai akibat yang serius terhadap organisasi. Kisah
Baring Bank tersebut menjadi cerita klasik yang selalu dibicarakan dikelas manajemen risiko.
Kesalahan Baring Bank adalah terlalu mempercayai salah seorang trader mereka yaitu Nick
Leeson. Nick Leeson bisa mengerjakan dua fungsi sekaligus yaitu fungsi front office (sebagai
trader) dan fungsi back office (melakukan pencatatan atas transaksinya). Ketika dia
memperoleh keuntungan tersebut. Tetapi ketika ia mengalami kerugian dari perdaganganya,
ia tentu saja tidak akan mencatat kerugiannya. Akibat kerugiannya dari tradding-nya tidak
terawasi oleh bank, sampai akhimya kerugiannya mencapai sekitar $1,3 milliar. Dengan
kerugian sebesar itu, praktis modal bank akan habis untuk menutup kerugian tersebut. Bank
sudah bangkrut dalam situasi tersebut. Karena ia melakukan perdagangan atas nama bank,
maka bank harus menanggung akibatnya. Kenapa dia begitu percaya? Salah satu
kemungkinannya adalah karena dia ‘star trader', Pada tahun tertentu, dia bisa memberikan
keuntungan dari perdagangannya mencapai sekitar 25% dari total keuntungan bank Baring
Dengan situasi semacam ini banyak yang mengganggap nahwa dia adalah pahlawan yang
penuh keberuntungan, dan melupakan risiko atau kemungkinan kerugian dari transaksi
perdagangannya, yang mempunyai risiko yang tinggi.
Karyawan merupakan asset penting bagi perusahaan namun juga menjadi sumber
risiko operasional baik dilakukan secara sengaja maupun tidak sengaja. Contoh yang tidak
disengaja misalnya kesalahan trading bank UBS Warburg, dan yang sengaja misalnya
penggelapan kas perusahaan atau pembobolan kas bank yang melibatkan karyawan internal.
Hal tersebut mencakup semua elemen organisasi seperti system pengawasan, procedure
operasional, kualifikasi karyawan yang kurang (moral yang tidak baik)
Sistem teknologi bisa memberikan kontribusi yang signifikan bagi organisasi, di lain
pihak sistem tersebut akan memunculkan risiko baru bagi organisasi. Jika perusahaan terlalu
tergantung pada sistem komputer, misal, maka risiko yang berkaitan dengan kerusakan
komputer akan semakin tinggi. Beberapa risiko yang muncul berkaitan dengan sistem adalah:
Kerusakan data.
Kesalahan pemograman
Sistem keamanan yang kurang baik (misal, bisa dimasuki oleh hacker).
Penggunaan teknologi yang belum teruji.
Terlalu mengandalkan model tertentu untuk keputusan bisnis.
Sebagai contoh, pada waktu The Long Term Capital mengalami kehancuran karena
mempunyai posisi yang sangat besar pada Rubel Rusia. Model matematis mereka
memprediksi probabilitas kejadian semacam ini adalah 0,00001. Tetapi kejadian tersebut
tetap terjadi, sehingga mengejutkan mereka.
Risiko ekternal berkaitan dengan kejadian yang bersumber dari luar organisasi, dan
diluar pengendalian organisasi. Kejadian semacam itu biasanya jarang terjadi tetapi
mempunyai dampak yang cukup besar (frekuensi rendah/severity tinggi). Beberapa contoh
risiko ekternal adalah perampokan, serangan teroris, bencana alam.
Strategi untuk menghadapi risiko untuk wilayah-wilayah tersebut adalah seperti berikut:
Globalisasi
Dengan globalisasi, batas antar negara semakin tidak terlihat lagi. Contohnya adalah
penduduk luar negeri yang dapat membeli saham-saham perusahaan yang ada di
Indonesia. Hal tersebut memunculkan risiko seperti meningkatnya volatilitas
pergerakan harga atau nilai-nilai instrumen keuangan. Risiko lainnya adalah semakin
tingginya frekuensi kejadian tidak menguntungkan karena risiko satu negara bisa
menjadi risiko negara yang lain
Otomatisasi
Mesin dan komputer mengubah wajah kehidupan sehari-hari. Risiko yang muncul
akibat otomatisasi ini misalnya kegagalan sistem yang memproses kegiatan tersebut.
Perusahaan bisa mengalami kerugian yang besar jika sistem mereka diserang
Terlalu mengandalkan teknologi
Terlalu mengandalkan teknologi untuk membantu kegiatan bisnis juga dapat
berbahaya jika terdapat serangan virus atau gagalnya sistem sehingga tidak ada
alternatif yang dapat dilakukan
Outsourcing
Outsourcing adalah menggunakan jasa pihak luar untuk mengerjakan beberapa
pekerjaan perusahaan. Risiko yang dimunculkan adalah terlalu bergantungnya
pekerjaan kepada pihak luar negeri.
Perubahan budaya masyarakat
Semakin masyarakat sadar akan hak dan kewajibannya maka akan muncul risiko
litigasi dimana masyarakat akan berusaha menuntut perusahaan yang merugikan
dirinya.
Risiko operasional merupakan risiko yang paling tua, tetapi pemahaman terhadap
karakteristik risiko operasional belum semaju risiko lainnya. Pengukuran risiko operasional
bisa dilakukan dengan menggunakan matriks frekuensi/severity. Setelah risiko bisa dipetakan
dengan menggunakan matriks tersebut, alternatif strategi untuk mengelola risiko tersebut bisa
dirumuskan, Alternatif pengukuran yang lain adalah dengan menghitung kerugian yang
diharapkan yang merupakan perkalian antara frekuensi dengan severity. Karakteristik risiko
operasional bisa berubah tergantung beberapa hal, seperti penggunaan teknologi yang lebih
intensif menggantikan tenaga manual. Evaluasi diri bisa dilakukan untuk mengevaluasi risiko
operasional yang dihadapi perusahaan.