Seorang perempuan usia 65 tahun dirawat di ruang interna dengan keluhan nyeri pada kaki
kanan dan kiri, disertai kaku dan dan sulit digerakkan. Skala nyeri 7 (0-10), nyeri dirasakan
saat terkena dingin dan aktifitas. Hasil pengkajian: kekuatan otot kedua ekstremitas bawah 3.
Hasil pemeriksaan Romberg test : pasien mampu berdiri walau hanya dengan bantuan dan
hanya mampu berdiri sebentar.
1. Faktor Predisposisi
Usia lanjut.
2. Faktor Presipitasi
-
3. Wawancara
Identitas klien : Ny. N, 65 Tahun.
Keluhan utama : Pasien mengeluh nyeri pada kaki kanan dan kiri
Alasan masuk RS
Riwayat penyakit sekarang (PQRST)
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat penyakit keluarga
Riwayat sosial, spiritual, psikologi
ADL (Activity Daily Living)
Riwayat alergi makanan dan obat
4. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
Pemeriksaan Tanda – Tanda Vital (Tekanan Darah, Nadi, Respirasi, Suhu)
Pemeriksaan kontur sendi
Pemeriksaan sensasi rasa
Kaji kekuatan otot
5. Patoflow
Deformitas
sendi
Hipertrofi
Gangguan Mobilitas
Fisik
Distensi cairan
Nyeri Akut
6. Analisa data
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
pasien mengeluh
Hipertrofi
nyeri pada kaki
kanan dan kiri,
Distensi cairan
disertai kaku dan
dan sulit
digerakkan. Nyeri Akut
DO :
Skala nyeri 7 (0-
10), nyeri
dirasakan saat
terkena dingin dan
aktifitas.
Hasil pengkajian:
kekuatan otot
kedua ekstremitas
bawah 3.
Hasil pemeriksaan
Romberg test :
pasien mampu
berdiri walau
hanya dengan
bantuan dan hanya
mampu berdiri
sebentar.
8. Rencana Keperawatan
Tujuan dan
Diagnosa Intervensi Implementasi
kriteria hasil
Nyeri akut b.d Setelah dilakukan Manajemen Nyeri Observasi :
agen pencedera intervensi Observasi : Mengidentifikasi lokasi,
fisiologis d.d : keperawatan kurang Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
DS : lebih 3x24 jam karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
pasien diharapkan Tingkat frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
mengeluh nyeri menurun, intensitas nyeri. Mengidentifikasi sekala
nyeri pada dengan kriteria hasil
Identifikasi sekala nyeri
kaki kanan :
nyeri . Mengidentifikasi
dan kiri, Kemampuan Identifikasi pengetahuan tentang
disertai menuntaskan pengetahuan tentang nyeri
kaku dan aktivitas cukup nyeri. Terapeutik
dan sulit meningkat Terapeutik Memberikan terapi
digerakkan.
Keluhan nyeri Berikan terapi komplementer untuk
DO :
menurun komplementer untuk mengurangi rasa nyeri
Skala nyeri
Meringis mengurangi rasa Edukasi
7 (0-10),
menurun nyeri. Mengajarkan terapi
nyeri
Edukasi templamenter untuk
dirasakan
Ajarkan terapi mengurangi rasa nyeri
saat terkena
templamenter untuk
dingin dan
mengurangi rasa
aktifitas.
nyeri.
Hasil
pengkajian:
kekuatan
otot kedua
ekstremitas
bawah 3.
Hasil
pemeriksaa
n Romberg
test : pasien
mampu
berdiri
walau
hanya
dengan
bantuan dan
hanya
mampu
berdiri
sebentar.
OSTEOARTHRITIS
A. Definisi
Osteoarthritis (OA) atau kelainan tulang degenerative adalah tipe artritis yang bukan
lagi karena faktor penuaan, tapi didefinisikan sebagai sebagai proses penyakit kronis
dan progresif dimana jaringan baru diproduksi sebagai respon terhadap kerusakan
sendi serta perburukan kartilago. Kondisi oeteoartritis mengakibatkan respon
inflamasi lokal yang berdampak pada kondisi efusi sendi transien.
C. Patofisiologi
Kartilago artikular yang sehat akan tampak rata, berkilau serta berwaran putih. Hal ini
artinya vikoelastisitas serta kemampuan kompresif menahan goncangan baik. Kondrosit
merupakan sel yang memproduksi kartilago secara konstan dapat meremajakan dan
memelihara integritas kartilago artikular yang dapat memproteksi tulang dalam persendian.
Kondrosit memproduksi matriks kartilago dengan menghasilkan dua tipe kolagen dan
proteoglikan yang memiliki sifat hidrofilik (menahan air) sehingga dapat memungkunkan
menahan berat pada sendi.
Terjadi fibrilasi, erosi, serta keretakan pada lapisan superfisial kartilago ketika serat
kolagen pecah. Akhirnya, kartilago mengalami perubahan warna menjadi kuning dan terjadi
kerusakan pada permukaan artikular, hal ini mengakibatkan pertumbuhan tulang abnormal
(osteofit) terjadi. Bagian tengah kartilago yang diikuti pembangunan kartilago dan tulang di
perifer menghasilkan ketidakseimbangan pada permukaan tulang. Maka akhirnya distribusi
normal akibat tekanan normal akan berubah, akibatnya terjadi nyeri dan pergerakan menjadi
terbatas. Cairan sinovium akan berespons dengan mensekresi cairan sinovial berlebihan
sehingga berdampak pada kondisi inflamasi dan pembengkakan kapsul sendi.
D. Manifestasi Klinis
Ada dua manifestasi klinis yang dapat menegakkan diagnosis OA yaitu: nyeri
bertambah berat dan keterbatasan pergerakan, terjadi krepitus pada sendi, nyeri tekan ringan
pada sendi yang terkena, kekakuan sendi yang bertambah dengan aktifitas dan berkurang
dengan istirahat, dan adanya pembesaran sendi. Manifestasi klinis khas juga bisa dilihat
adanya nodul heberden (interfalang distal sendi DIP) atau nodul couchard (interfalang
proksimal distal PIP) yaitu pertumbuhan tulang baru pada tangan.