Anda di halaman 1dari 35

SPGDT

Sistem Penanggulangan
Gawat Darurat Terpadu
Uncanged
Update

OVERVIEW
• 50 % pasien GADAR meninggal pada fase Pra Rumah
sakit. ????
• Di Indonesia pasien Gawat Darurat tiba di IGD Rumah
sakit  2-3 jam/ lebih ????
• Di USA,Inggris,UNI Eropa,Australia,Jepang  Undang-
undangnya : Ambulans GADAR harus tiba di TKP
dalam 4-6 menit & 10 menit di IGD rumah sakit.
????

2
Uncanged
Update

OVERVIEW
What is the Problems

3
Uncanged
Update

Problem in EMS System


1. Lack of Government Support
2. Human resources problems
 No regulation on prehospital care human resources
 Limited amount of ambulance staff
 Less competent of ambulance providers
3. Problem of Hospital Level
 Insufficient hospital networking
 Less-organised prehospital system
 Less-organised of hospital ED management
 Slow flow patient from EDs
4
Uncanged
Update

Problem in EMS System


4. Community awareness
 Lack of awareness
 Call centre misuse
 Culture influence
 Public Trust
5. Insufficient ambulance
 vehicles Limited number of ambulance vehicles
 Low standard ambulance vehiclesLess competent of ambulance
providers
6. Traffics
5
Update

SPGDT
SEHARI HARI (GADAR) BENCANA ( MASSAL)

SUATU SISTEM NASIONAL PENANGGULANGAN GAWAT


DARURAT DAN BENCANA YANG MELIPUTI
PELAYANAN KESEHATAN PRA RUMAH SAKIT, DI
RUMAH SAKIT DAN ANTAR RUMAH SAKIT DENGAN
MELIBATKAN UNSUR PEMERINTAH DAN MASYARAKAT

6
Uncanged
Update

SPGDT
SPGDT : Sistem koordinasi berbagai unit
kerja (multi sektor), didukung berbagai kegiatan profesi
(multi disiplin dan multi profesi) untuk selenggarakan
pelayanan terpadu penderita gadar, keadaan bencana
maupun sehari-hari.

SPDGT – S
SPGDT – B
7
Uncanged
Update

Tujuan SPGDT
 Umum : Mewujudkan Masyarakat Sehat aman dan
sejahtera( Safe Community’) melalui Implementasi
SPGDT
 Khusus :
• Adanya komando kegiatan sesuai peran masing-masing
• Tersedianya SDM kesehatan dengan kualitas dan kuantitas
sesuai kebutuhan
• Tersedianya sarana/fasilitas yg standar
• Adanya sistem pembiayaan yg jelas
• Adanya dasar peraturan yang kondusif
8
Uncanged
Update

Pelayanan Gawat Darurat

9
Uncanged
Update

Pasien Gawat Darurat

10
Uncanged
Update

Pasien Gawat Darurat

11
Uncanged
Update

Hakikat SPGDT
Life Support Chain

Kekuatan rantai ditentukan oleh mata rantai yang paling lemah Pembinaan
SPGDT harus dilakukan menyeluruh

12
Uncanged
Update

Why SPGDT is Important ?


Gawat Darurat terjadi dimana saja,
Kapan saja dan pada siapa saja !!!
Di Indonesia Cenderung Meningkat
Sehari Hari Bencana
 KLL  Bencana Alam
 Kematian Ibu, Bayi  Bencana Akibat Ulah
 Penyakit Jantung Manusia
 Stroke
 Infeksi
13
Uncanged
Update

Gawat Darurat Sehari -hari

14
Uncanged
Update

Gawat Darurat Bencana

15
Uncanged
Update

Gawat Darurat Bencana

16
Update

SPGDT
SEHARI HARI (GADAR) BENCANA ( MASSAL)

SISTEM YANG TERDIRI DARI KOMPONEN :


• PRA RS – RS – ANTAR RS
• KOMUNIKASI , TRANSPORTASI DAN PENDANAAN

SDM KESEHATAN DAN KESEHATAN


• MULTI DISIPLIN, MULTI PROFESI DAN MULTI SEKTOR
SEKTOR,,
MERUPAKAN RES
RESPONS
PONS CEPAT MENEKANKAN
“TIME SAVING IS LIFE AND LIMB SAVING”
SAVING”

17
Uncanged
Update

SPGDT - S
Time Saving is Life and Limb Saving 
Response Time <<
Merujuk The Right Patient to The
Right Place in The Right Time

18
Uncanged
Update

SPGDT-S
A. PENCEGAHAN (Promosi, Proteksi dan Prevensi) AND
B. PENANGGULANGAN (Multi disiplin/multi profesi/multi
sektor.) For Safe Community
1. SDM
2. Sarana
3. Transportasi
4.Pendanaan

19
Uncanged
Update

For Safe Community

20
Uncanged
Update

SPGDT-S

21
Uncanged
Update

SPGDT-S

22
Uncanged
Update

Keterpaduan SPGDT
PRA RS
• Peran masyarakat (on scene care)
• Edukasi kegawatdaruratan
• Hotline number (110,113,119)
• Ambulans
INTRA RS
• Ketersediaan Call center Gawat Darurat (119)
• Kualitas pelayanan: IGD, HCU, ICU, ICCU
ANTAR RS
• Jejaring rujukan
• Sistem Transportasi dan Evakuasi
• Sistem komunikasi dan Informasi
• Sistem Koordinasi
23
Uncanged
Update

Komponen SDM Petugas Kesehatan

24
Uncanged
Update

Upaya Pencegahan
1. Pencegahan Primer
 Usaha-usaha mengenali (identifikasi) faktor-faktor resiko
yang akan menjurus ke keadaan gawat darurat (health
promotion).
 Upaya menghilangkan atau mengurangi faktor-faktor resiko
(health protection).
 Upaya memantau dengan cermat agar faktor-faktor resiko
tidak berkembang menjadi pencetus kegawat daruratan
(preventive services).

25
Uncanged
Update

Upaya Pencegahan
2. Pencegahan Sekunder
 Melakukan diagnosa dini (early diagnostic) dan tindakan dini
(prompt treatment) pada kejadian atau penyakit yang akan
berkembang menjadi kegawatan yang mengancam jiwa dan
anggota badan.
 Upaya tepat dan cepat untuk segera mengatasi puncak kegawatan
yaitu henti jantung dengan resusitasi jantung paru otak (cardio-
pulmonary-cerebral resuscitation) atau ditekan sampai minimal
(disability limitation) dengan melakukan BLS (Basic Life Support),
ALS (Advanced Life Support)

26
Uncanged
Update

Siklus Penanganan Bencana

B
27
Uncanged
Update

Tahapan SPGDT Bencana


A. Pra Bencana :
 Menyusun pedoman, protap dan juknis/juklak penanganan
bencana di tingkat nasional, provinsi dan kabupaten/kota
 Melakukan analisis resiko yang dapat menyebabkan
bencana/krisis dan masalah kesehatan lainnya
 Menyusun rencana penanggulangan yang melibatkan instansi
terkait, pihak swasta, LSM, dan masyarakat
 Memfasilitasi dan melaksanakan pertemuan koordinasi dan
kemitraan
 Melaksanakan pengembangan pendidikan dan pelatihan bagi
petugas dan masyarakat (termasuk gladi)
 Menyusun dan mengembangkan sistem informasi dan
komunikasi
28
Uncanged
Update

Tahapan SPGDT Bencana


 Menyusun dan mengembangkan sistem manajemen
 Melakukan pengembangan media penyebarluasan informasi
 Melakukan sosialisasi dan upaya penanganan
 Melakukan advokasi penanganan
 Mendorong terbentuknya unit kerja dalam penanganan
 Mendorong terbentuknya satuan tugas kesehatan dalam penanganan pada
setiap jenjang administrasi
 Mendorong terbentuknya pusat pengendali operasional dalam penanganan
di tingkat provinsi dan kabupaten/kota
 Mengadakan dan mensiap siagakan sumber daya
 Mengembangkan sistem kewaspadaan dini
 Menyiapkan pusat-pusat regional penanganan

29
Uncanged
Update

Tahapan SPGDT Bencana


B. Saat Terjadi Bencana :

 Menyusun rencana operasional dan melaksanakannya


secara terpadu dan terkoordinasi
 Melaksanakan pemulihan fasilitas dan penyediaan
tenaga kesehatan dengan melibatkan pihak terkait
lainnya agar dapat berfungsi kembali
 Membantu pelaksanaan dan pencarian korban
 Memobilisasi sumber daya termasuk yang ada di pusat-
pusat regional bila diperlukan

30
Uncanged
Update

Tahapan SPGDT Bencana


 Mengaktifkan pusat pengendali operasional
penanganan
 Melakukan penilaian cepat kesehatan
 Melakukan pelayanan kesehatan darurat
 Melakukan pelayanan kesehatan rujukan
 Melakukan surveilans epidemiologi penyakit
potensial wabah dan faktor resiko
 Monitoring dan evaluasi

31
Uncanged
Update

Tahapan SPGDT Bencana


C. Pasca Bencana :
 Melaksanakan pemulihan kesehatan masyarakat
dengan melibatkan pihak terkait lainnya
 Melaksanakan pemulihan fasilitas dan
penyediaan tenaga kesehatan dengan
melibatkan pihak terkait lainnya agar dapat
berfungsi kembali
 Memberdayakan masyarakat dalam upaya
pemulihan
 Mengendalikan vektor dan penyakit potensial
wabah dan faktor resiko
32
Uncanged
Update

Tahapan SPGDT Bencana


 Memantau kualitas air bersih dan sanitasi
 Mengendalikan faktor resiko kesehatan
 Menanggulangi masalah kesehatan jiwa dan psikososial
 Melakukan analisis dampak kesehatan
 Melaksanakan pelayanan kesehatan reproduksi
 Melakukan perbaikan gizi masyarakat
 Melakukan upaya rekonstruksi sumber daya kesehatan
 Monitoring dan evaluasi

33
Uncanged
Update

Indikator Keberhasilan
 Indikator masukan (input) : Standar /Pedoman/SOP
 Indikator proses :
o Prov disaster Plan di patuhi
o District disaster Plan di patuhi
o Hospital disaster Plan di patuhi
 Indikator luaran (output) :
o Angka kematian dikurangi
o Angka Kesakitan dikurangi
o Angka kecacatan dikurangi
o Nosokomial dikurangi
o RAPID Respon
 Indikator out come: Daerah mampu mandiri dalam 24-48 pertama
bencana

34
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai