Anda di halaman 1dari 52

PSC Kabupaten/Kota

Sistem Penanganan Kegawat Daruratan


Pra UGD
Melalui Command Ctr
Oleh : Irwan Setyadi
ANALISIS MASALAH
Kenapa Emergensi Perlu Mendapat Perhatian?

TRANSISI
EPIDEMIOLOGI

WHO 2015:
DI INDONESIA BEBAN PENYAKIT
Masyarakat
38.279 MENINGGAL
KRN KLL
BUTUH TERTINGGI → butuh
LAYANAN CEREBROVASKUL LAYANAN
EMERGENSI AR, KLL, PENYAKIT peningkatan
JANTUNG SPGDT
105 ORANG/HARI, layanan
4 ORANG/JAM
Prahospital

HANYA 30%
KEMATIAN
TERJADI DI RS
GAWAT DARURAT KEBUTUHAN
MASYARAKAT
Keadaan klinis pasien yang
membutuhkan tindakan Penanganan cepat dan
medis segera guna tepat pasien gawat
penyelamatan nyawa dan darurat membutuhkan
pencegahan kecacatan manajemen yang tepat.
lebih lanjut. Disamping lebih efisien
dibutuhkan suatu koordinasi
(UU no 44 tahun 2009) antar unit pelayanan
dimana pasien itu
didiagnosa ke tempat
dimana pasien tersebut
akan dirujuk untuk
penanganan lebih tepat
dan efisien.
2
Dasar Hukum
UU No.36/2009 Tentang Kesehatan

UU No. 44/2009 Tentang RS

Instruksi Presiden RI Nomor 4 Tahun 2013 tentang


Program Dekade Aksi Keselamatan Jalan

Permenkes no. 19 tahun 2016 tentang Sistem


Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu

Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor


856/Menkes/SK/IX/2009 tentang Standar Instalasi
Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
882/Menkes/SK/X/2009 tentang Pedoman
Penanganan Evakuasi Medik
INPRES NO. 4 TH 2013
“ PROGRAM DEKADE AKSI KESELAMATAN
JALAN ”

❑ Pilar V (Penanganan Pra dan Pasca Kecelakaan)


❑ Koordinator : Menteri Kesehatan
❑ Bertanggung jawab meningkatkan:
➢Penanganan pra kecelakaan meliputi promosi dan peningkatan
kesehatan pengemudi pd keadaan/situasi khusus
➢Penanganan pasca kecelakaan dg Sistem Penanggulangan
Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)
AKSI KELUARAN
Pembentukan 1. Tersediannya 1 pusat layanan informasi
SPGDT di setiap cepat
Kab/Kota (Hotline Service Center)
2. Tersedianya tenaga terlatih dlm
penanggulangan penderita gawat
darurat
3. Tersedianya PSC
TUJUAN SPGDT
PASAL 2 PERMENKES NO. 19 TAHUN 2016

a. MENINGKATKAN AKSES DAN MUTU


PELAYANAN KEGAWAT DARURATAN
b. MEMPERCEPAT WAKTU PENANGANAN
(RESPON TIME) KORBAN/PASIEN GAWAT
DARURAT DAN MENURUNKAN ANGKA
KEMATIAN SERTA KECACATAN

RUANG LINGKUP
PASAL 3 PERMENKES NO. 19 TAHUN 2016
RUANG LINGKUP PENGATURAN SPGDT
MELIPUTI PENYELENGGARAAN
KEGAWATDARURATAN MEDIS SEHARI-HARI
Sistem Penanggulangan Gawat
Darurat Terpadu (SPGDT)
Pengertian
• SPGDT-S (sehari-hari) : adalah rangkaian
upaya pelayanan gawat darurat yg saling
terkait yg dilaksanakan ditingkat pra-RS, di-RS
dan antar RS yg terjalin dlm suatu sistem

• SPGDT-B (dlm keadaan bencana) : adalah


kerjasama multi sektor, multi profesi, multi
disiplin yg terpadu dlm bentuk pelayanan
gawat darurat pra-RS, di-RS & antar RS
sebagai peningkatan/eskalasi dari kegiatan
pelayanan sehari-hari(melakukan upaya utk
menyelamatkan korban sebanyak2 nya)
Wujud SPGDT
• SISTEM PELAYANAN GAWAT
DARURAT TERPADU
• suatu mekanisme pelayanan
korban/pasien gawat darurat yang
SPGDT terintegrasi dan berbasis call center
dengan menggunakan kode akses
telekomunikasi 119 dengan
melibatkan masyarakat

• PUBLIC SAFETY CENTER


• pusat pelayanan yang menjamin
kebutuhan masyarakat dalam hal-hal
yang berhubungan dengan
PSC kegawatdaruratan yang berada di
kabupaten/kota yang merupakan
ujung tombak pelayanan untuk
mendapatkan respon cepat
Apa itu Public Safety Centre (PSC) ?
Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu
(SPGDT), yang merupakan suatu mekanisme
pelayanan Korban/Pasien Gawat Darurat yang
terintegrasi dan memadukan penanganan gawat
darurat pada tingkat pra Rumah Sakit berbasis
command center dengan menggunakan kode
akses telekomunikasi atau sarana lain dengan
melibatkan masyarakat.
TNI

Lainnya :
PolPP
PLN
PMI dst
GAMBARAN LAYANAN EMERGENCY

As is To Be
Pendekatan Call Pendekatan Command
Center Ctr
Bersifat Pasif Bersifat aktif
Kode akses masing2 Kode akses no
faskes kegawatdaruratan
Berfokus di RS
Terpadu secara daerah
Daerah
IT berbasis IT command center +
call center aplikasi layanan
Peran stakeholder Stakeholder +
minimal masyarakat
Pembiayaan (-) Pembiayaan (+)
Harapan adanya PSC
• Mewujudkan peningkatan mutu pelayanan dalam penanganan
korban/pasien gawat darurat dengan sistem penanganan yang
dilakukan secara terpadu dan terintegrasi dengan melibatkan
berbagai pihak;
• Mempercepat waktu penanganan (respon time) korban /pasien
gawat darurat dan menurunkan angka kematian serta kecacatan;
• Meningkatkan koordinasi pelayanan gawat darurat medis antar
institusi yang terlibat dalam penanganan gawat darurat medis.
• Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pemanfaatan fasilitas
PSC untuk kejadian gawat darurat medik
PERSIAPAN
PEMBENTUKAN PSC

1. Payung hukum dan regulasi


2. Siapkan lokasi CC
3. Siapkan SDM
4. Siapkan Sarpras utk Command Center
5. Siapkan SOP
6. Siapkan Jejaring
7. Siapkan sarana telekomunikasi & Informasi
Teknologi Informasi dibutuhkan untuk:
▪ Melakukan penugasan penanganan kejadian
▪ Mencari Ambulan terdekat dengan lokasi kejadian dengan cepat
dan menetapkan faskes tujuan.
▪ Kordinasi petugas atau resources dalam penanganan suatu kejadian
dan mengetahui status penanganan kejadian dengan cepat dan real
time.
▪ Kordinasi dengan Faskes sebagai sarana penerimaan pasien
○ Informasi penanganan secara digital yg bisa dengan cepat di sajikan.
○ Siap Integrasi dengan sistem Faskes sebagai sarana rujukan
○ Siap integrasi dengan Polisi, Damkar, BPBD, Tim Rescue, dan OPD
Lainnya
-
Alur Pertolongan
Case Hapenned

Jumlah Case

Sakit Jantung

Kecelakaan Lalu Lintas

Kematian Ibu dan anak


Laporkan
kejadian Gawat
Darurat

“Panggilan darurat
dapat dilakukan baik
melalui telepon
selular ataupun
telepon rumah”
BEBA
S
PULS
Emergency Button A
SmartPSC
System
○ Smart PSC adalah :
“ ○ Suatu sistem IT penunjang
operasional pada
penanganan kejadian
medis Pra IGD

http://bit.ly/SmartPSC-promosi
Kenapa perlu sistem disamping
pakai radio medik ?
Kendala Operasional Penanganan Manual

▪ Lamanya waktu untuk kordinasi karena jumlah resources yang


terlibat banyak
▪ Butuh waktu mencari ressource terdekat
▪ Lamanya waktu untuk mengetahui posisi dari resources, karena
menunggu konfirmasi
▪ Update Status penanganan kejadian seringkali terlambat
▪ Laporan kondisi korban seringkali lambat diterima oleh Pimpinan
Operasional Sistem :

▪ Melakukan penugasan penanganan kejadian (mengetahui


dengan cepat resources terdekat)
▪ Kordinasi petugas atau resources dalam penanganan
suatu kejadian dan mengetahui status penanganan kejadian
dengan cepat dan real time.
▪ Kordinasi dengan Faskes sebagai sarana penerimaan pasien
○ Informasi penanganan secara digital yg bisa dengan cepat di
sajikan.
○ Siap Integrasi dengan sistem Faskes sebagai sarana rujukan
○ Siap integrasi dengan Polisi, Damkar, BPBD, Tim Rescue, dan
OPD Lainnya
-
A. Incident Capturing Subsystem
B. Info Contribution Subystem
C. Dispacthing Subsystem
D. Info Collaboration Subsystem
Petugas di cc

• Call Taker adalah Petugas yang melakukan


penerimaan kejadian

• Dispatcher adalah Petugas yang melakukan


pengiriman bantuan petugas medis kelokasi
kejadian.
Penerimaan kejadian Call Taker

Apa yang terjadi ..? Atau


Kegawatan apa yang terjadi…?
Emergency Button

 Fitur selain telpon atau 119  Informasi Kejadian cepat


yang digunakan oleh diterima oleh petugas Call Taker
Masyarakat untuk meminta
bantuan  Informasi Lokasi, Nama dan no
Telp diketahui secara real time
 Berupa suatu aplikasi yang sehingga memudahkan call taker
ada di Android dalam melakukan investigasi
 Dapat di download melalui kejadian
Apps Store
Emergency Button

Fitur Permintaan Bantuan dengan


Tombol Emergency Button
Integrasi dengan Dinas
Terkait utk membagi
informasi
Call Ctr PSC

Polisi/TNI,Damkar, BPBD,Dinas Lain


Input Kejadian

Emergency Button

• Tenangkan penelpon
• PIlih modul “Kejadian dan Bantuan”
• Pilih Input Kejadian Baru.
• Isi Form Kejadian
• Tekan “Mulai” untuk memulai penanganan
• Tentukan Lokasi kejadian, tekan “search” utk menentukan
lokasi di Map
• Siapa yang menelpon, no telpnya
• Identifikasi masalah lakukan anamnesa verbal dengan
pertanyaan kepada penelpon :
• Apa yang terjadi ? =➔ Assessment =➔ Triage awal
– Tentukan jenis kejadiannya : Sesak Nafas
– Apakah pernah mengalami sesak serupa?
– Apakah menggunakan obat tertentu?
– Apakah ada demam
– Apakah sesak terjadi secara akut?
– Adakah riwayat tersedak?
• Tentukan Tingkat kegawatnnya
• Tentukan jeis kejadian dan jumpah pasien
• Catat hasil investigasi ke kolom keterangan agar bisa dibaca
oleh petugas yang menuju lokasi
• Tekan dispatch untuk pengiriman petugas ke TKP
• Tenangkan penelpon bahwa petugas sedang menuju lokasi
• Lakukan panduan pertolongan awal secara verbal
untuk mengorim bantuan tanpa masuk
ke EMD

Untuk mengakhiri case tanpa harus


mengirim petugas

untuk mengakhiri case karena ternyata hanya


info palsu
SOP
Verbal Guide
24 Hours
Faskes

Dinas Terkait

IGD Faskes
Dispatching Resources
Notification
Ready in Playstore

Profesi
- Driver
- Perawat
- Dokter
- Sukarelawan
Proses Dispatch
*

- Route Map
- Route Status
- Data Pasien
- Identitas
- Triase
- Vital Sign
- Obat,Tindakan
- Foto
Menuju TKP

Sampai TKP

Menuju Faskes
Record by system
Monitoring di Faskes - Monitoring ambulan
- Mengetahui ada kiriman pasien
- Melihat data pasien yg diisikan
petugas
*
*
Laporan Rekap Bantuan
Laporan Rekap Bantuan
Tanggal24-03-2019 - 22-04-2019

Jarak Keterangan Keterangan


No. CCN Informasi Pelapor Waktu Lokasi Kejadian Rumah Sakit Tujuan Ambulan Status Triase
Tempuh Tambahan Triase
Jl. Btn Baru, Bagik Polak, Labu
Hamil disertai
CCN50- Api, Kabupaten Lombok Barat,
1 119 siska 2019-04-18 13:52:25 RSUD Kota Mataram DR 9080 AK 0.029 KM melahirkan kuning perdarahan
1555570343 Nusa Tenggara Bar. 83361,
Jalan lahir
Indonesia
Jl. Yos Sudarso No.16A/B,
CCN50- Pejeruk, Ampenan, Kota lemas, Susp
2 XL-AXIATA erni 2019-04-17 08:01:21 RSUD Kota Mataram DR 9096 AK 0.100 KM merah Pasien SNH
1555426218 Mataram, Nusa Tenggara Bar. SNH
83511, Indonesia
01, Gg. Nurul Arifin I No.21,
perut
CCN50- Pagutan, Kec. Mataram, Kota
3 PSTN arip 2019-04-14 23:55:13 RSUD Kota Mataram DR 9075 AK 3.276 KM kembung, kuning
1555235884 Mataram, Nusa Tenggara Bar.
sesak
83127, Indones
Jl. Gotong Royong No.30,
CCN50- Pejeruk, Ampenan, Kota mau
4 119 2019-04-14 16:55:05 RSUD Kota Mataram DR 9075 AK 0.003 KM kuning
1555133376 Mataram, Nusa Tenggara Bar. melahirkan
83511, Indonesia
Our System
24 Hours

Sistem Penanganan
Kejadian dengan akses Giude Line Handling Case
yang mudah Dispatch system Reveral System
Incident Capturing Resources Closing Case
Subsystem Collaboration
Integration Point to Other System
System 119 112
 Mobile Device
• Smartphone
• Tablet
 Cloud & Internet
 Radio Communication
 Telephony
 TV Wall / Big Screen
 World Wide Web publishing
 Bundling Product
www.SmartPSC.id

CP : Hendri Kusumawardhana
wa - 0821 1013 6555
B. Irwan Setyadi
wa - 081332172859

Anda mungkin juga menyukai