Atresia Ani
Atresia Ani
KONSEP DASAR
A. Pengertian
Istilah atresia ani berasal dari bahasa Yunani yaitu “ a “ yang artinya
tidak ada dan trepsis yang berarti makanan dan nutrisi. Dalam istilah
kedokteran, atresia ani adalah suatu keadaan tidak adanya atau tertutupnya
lubang atau saluran anus (Donna, 2003). Atresia ani adalah tidak
anus secara abnormal (Suradi, 2001). Atresia ani atau anus imperforata
Anus tampak rata atau sedikit cekung ke dalam atau kadang berbentuk
5
Klasifikasi Atresia Ani
3. Anal agenesis adalah memiliki anus tetapi ada daging diantara rectum
dengan anus.
yaitu :
saluran genitourinarius.
2. Anomali intermediet
lesung anal dan sfingter eksternal berada pada posisi yang normal.
6
B. Anatomi dan Fisiologi
1. Mulut
7
Mulut atau oris adalah permulaan saluran pencernaan yang terdiri
a. Bagian luar yang sempit atau vestibula yaitu ruang di antara gusi,
Selaput ini kaya akan pembuluh darah dan juga memuat banyak ujung
8
dan kiri dari tiang fauses terdapat saluran lendir menembus ke tonsil.
2. Lidah
Lidah terdiri dari otot serat lintang dan dilapisi oleh selaput lendir,
dorsum lingua (punggung lidah), dan apeks lingua (ujung lidah). Pada
3. Faring
9
mengandung limfosit merupakan pertahanan terhadap infeksi. Di sini
makanan masuk ke jalan udara, pada waktu yang sama jalan udara
ditutup sementara.
4. Esofagus
10
selaput lendir (mukosa), lapisan submukosa, lapisan otot melingkar
5. Hati
Hati atau hepar adalah organ yang paling besar di dalam tubuh kita,
Arteri hepatika, keluar dari aorta dan member 1/5 darah pada hati,
kapiler vena, akhirnya keluar sebagai vena hepatika. Vena porta yang
Fungsi hati :
11
c. Menghasilkan enzim glikogenik glukosa menjadi glikogen.
sistem retikuloendotelium.
6. Lambung
Sekresi getah lambung mulai terjadi pada awal orang makan. Bila
dapat terjadi pada waktu gangguan emosi seperti marah dan rasa takut.
Fungsi lambung :
12
b. Asam garam (HCL), fungsinya mengasamkan makanan, sebagai
7. Pankreas
limpa.
8. Usus halus
13
Absorpsi makanan yang sudah dicerna seluruhnya berlangsung di
darah dan seluruh limfe di sebelah dalam permukaan vili usus. Sebuah
vilus berisi lakteal, pembuluh darah epitelium dan jaringan otot yang
dasar dan ditutupi oleh epitelium. Karena vili keluar dari dinding usus
dalam pembuluh kapiler darah di vili dan oleh vena porta dibawa ke
9. Duodenum
lendir, yang membukit disebut papilla vateri. Pada papilla vateri ini
(duktus pankreatikus).
14
duktus koledokus yang fungsinya mengemulsikan lemak, dengan
diperkuat oleh sfingter ileosekalis dan pada bagian ini terdapat katup
15
usus besar adalah menyerap air dari makanan, tempat tinggal bakteri.
12. Sekum
kolon transversum.
Bagian dari usus besar yang muncul seperti corong dari ujung
16
15. Kolon transversum
18. Rektum
19. Anus
17
c. Sfingter ani eksternus (sebelah bawah), bekerja menurut kehendak.
C. Etiologi
Penyebab sebenarnya dari atresia ani ini belum di ketahui pasti, namun ada
embrionik.
2. Putusnya saluran pencernaan dari atas dengan dubur, sehingga bayi lahir
atau 3 bulan.
4. Kelainan bawaan, anus umumnya tidak ada kelainan rektum, sfingter, dan
otot dasar panggul. Namum demikian pada agenesis anus, sfingter internal
terjadi bahwa gen autosomal resesif yang menjadi penyebab atresia ani.
Orang tua tidak diketahui apakah mempunyai gen carier penyakit ini. Janin
yang diturunkan dari kedua orang tua yang menjadi carier saat kehamilan
18
sindrom genetik, abnormalitas kromosom, atau kelainan kongenital lain
Faktor Predisposisi
pada gastrointestinal.
D. Patofisiologi
sakral dan abnormalitas pada uretra dan vagina. Tidak ada pembukaan
usus besar yang keluar melalui anus sehingga menyebabkan fekal tidak
saluran pencernaan dari atas dengan daerah dubur, sehingga bayi baru lahir
19
tanpa lubang anus. Atresia ani adalah suatu kelainan bawaan, terdapat tiga
letak:
tidak menembusnya.
sehingga jarak antara kulit dan ujung rektum paling jauh 1 cm.
E. Manifestasi Klinik
Bayi muntah-muntah pada 24-48 jam setelah lahir dan tidak terdapat
tinggi.
sering ditemukan fistula rektovaginal (dengan gejala bila bayi buang air
besar feses keluar dari (vagina) dan jarang rektoperineal, tidak pernah
20
3.) Mekonium keluar melalui sebuah fistula atau anus yang letaknya
salah.
(Ngastiyah, 2005)
F. Komplikasi
2. Obstruksi intestinal
(Betz, 2002)
G. Penatalaksanaan
a. Pembuatan kolostomi
Kolostomi adalah sebuah lubang buatan yang dibuat oleh dokter ahli
21
bedah pada dinding abdomen untuk mengeluarkan feses. Pembuatan
lubang biasanya sementara atau permanen dari usus besar atau colon
setelah lahir.
c. Tutup kolostomi
Tindakan yang terakhir dari atresia ani. Biasanya beberapa hari setelah
operasi, anak akan mulai BAB melalui anus. Pertama, BAB akan
H. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan radiologis
22
mengetahui jarak pemanjangan kantung rektum dari sfingternya.
4. CT Scan
I. Pengkajian Fokus
1. Pengkajian
23
a. Pola Persepsi Kesehatan
perawatan di rumah.
c. Pola Eliminasi
kebutuhan dan dari produk buangan. Oleh karena itu pada pasien
kelemahan otot.
menjawab pertanyaan.
24
nyeri pada luka insisi.
reproduksi.
k. Pola Keyakinan
25
2. Pemeriksaan Fisik
26
J. Pathways Keperawatan
Gangguan pertumbuhan
Fusi
Pembentukan anus dari tonjolan embriogenik
Atresia ani
Dysuria
Operasi mual, muntah
anoplasti
colostomy
Nutrisi kurang Resti Gangguan
Gangguan
dari kebutuhan infeksi eliminasi
rasa
tubuh
Perubahan nyaman
defekasi
Pengeluaran
tidak terkontrol
Trauma jaringan
Gangguan
pola eliminasi Nyeri Perawatan tidak adekuat
Iritasi mukosa
Gangguan Resti
rasa infeksi
nyaman
Resti nyeri
kerusakan
integritas
kulit
27
(Price, Sylvia A 2000)
K. Fokus Intervensi
1. Pre Operasi
pembentukan anus.
2. Post Operasi
pembedahan.
dengan anoreksia.
perawatan dirumah.
Intervensi keperawatan :
1. Pre Operasi
pembentukan anus.
28
KH : 1.) Pasien menunjukkan konsistensi tinja lembek
Intervensi :
usus normal.
Kriteria Hasil :
Intervensi :
cairan.
29
b.) Kaji tanda-tanda vital seperti TD, frekuensi jantung, dan nadi.
pada jaringan.
indikasi.
Kriteria Hasil :
Intervensi :
a.) Kaji status mental dan tingkat ansietas dari klien dan keluarga.
dilakukan operasi.
30
c.) Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan isi pikiran dan
perasaan takutnya.
2. Post Operasi
pembedahan.
Kriteria Hasil :
Intervensi :
dalam pengkajian.
distraksi.
31
istirahat.
istirahat.
dengan anoreksia.
perbaikan usus.
Kriteria Hasil :
Intervensi :
nutrisi.
32
mengurangi rasa nyeri pada saat menelan.
gaster.
Kriteria Hasil :
leukosit.
Interversi :
33
e.) Kolaborasi dalam pemeriksaan laboratorium.
perawatan dirumah.
Kriteria Hasil :
pada klien.
Intervensi :
dilaporkan perawat.
34