Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

WORK SAMPLING

Disusun oleh :

1. Ekklesia Tunena (19012015)


2. Djiveylla Wongkar (19012018)
3. Marcelino Maki(19012014)
4. Valeri Musiran (19012013)
5. Elsa lumba(19012012)
6. Yogi Takalamingan (19012019)
7. Jonatha Umboh(190120
8. Gabril Soriton (19012016)

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE MANADO
2020
i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan


kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat
dan hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah berjudul
work sampling tepat waktu.
Makalah Work Sampling disusun guna memenuhi tugas pada mata kuliah
perancangan system kerja di kampus. Selain itu, kami juga berharap agar
makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang
penggunaan sample size.

Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada pihak yang


telah terlibat dalam pembuatan makalah ini.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi
kesempurnaan makalah ini.

[Manado 6 Nov 2020]

ii
DAFTAR ISI
Halaman

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang.............................................................................. 1
1.2 Tujuan……………....................................................................... 1
1.3 Manfaat........................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Sampel Size..................................................................... 2
2.2 Tujuan Sampel Size........................................................................5
2.3 Contoh Penggunaanya....................................................................6
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan ……………..……………….......……......................12
3.2 Saran ……………………..…………………………...……........12
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


sample merupakan komponen penting dalam sebuah penelitian.
Sample adalah bagian dari populasi yang diambil melaalui cara-
cara tertentu yang juga memiliki karakterisktik tertentu, jelas,dan
lengkap yang dianggap bisa mewakili populasi. Dengan adanya
sample maka dapat dilakukan perlakuan pada sejumlah sample
tersebut yang digunakan dalam data suatu penelitian

dalam menentukan sample harus memiliki ukuran atau jumlah yang


jelas berdasarkan penelitian yang terjadi di lapangan. Dalam hal ini
ada beberapa metode yang digunakan dari para ahli.
1.2 TUJUAN
Untuk mengetahui metode-metode yang dapat digunakan pada
pengukuran sample

1.3 MANFAAT

Membantu kami dan para pembaca untuk lebih memahami cara


pengukuran sample size

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI SAMPLE SIZE

Ukuran sampel merupakan langkah penting dalam perancangan studi


untuk menjamin tercapainya tujuan penelitian secara kuantitatif. Sample
size atau ukuran sampel adalah hitungan sampel individu atau
pengamatan dalam pengaturan statistik apa pun, seperti eksperimen
ilmiah atau survei opini publik. Meskipun merupakan konsep yang relatif
mudah, pilihan ukuran sampel merupakan penentuan kritis untuk sebuah
proyek. Sampel yang terlalu kecil menghasilkan hasil yang tidak dapat
diandalkan, sementara sampel yang terlalu besar membutuhkan banyak
waktu dan sumber daya.

Teknik sampling adalah teknik untuk mendapatkan sampel yang


representative dari suatu populasi Teknik sampling meliputi dua hal,
yaitu seberapa besar ukuran sampel yang digunakan dan bagaimana
proses atau teknik penarikan sampel tersebut. Sampel yang baik sedapat
mungkin dapat merepresentasikan karakteristik populasi, namun
pertanyaan selanjutnya adalah berapa besar sampel yang digunakan
sehingga dianggap mampu merepresentasikan populasi? Jawabannya
adalah tergantung dari tingkat kepercayaan (convidennce level) dan
kesalahan (significance level) yang dikehendaki, semakin besar tingkat
kepercayaan yang dikehendaki maka semakin banyak sampel yang
dibutuhkan, dan sebaliknya semakin rendah tingkat kepercayaan yang
dikehendaki maka semakin sedikit sampel yang dibutuhkan. Dalam
prakteknya dilapangan, besar kecilnya tingkat kepercayaan yang
dikehendaki sangat bergantung pada kecukupan tenaga, waktu dan biaya
yang dimiliki oleh si peneliti.

2
Teknik Pengambilan Sampel

Selain jumlah sampel, hal yang juga sangat penting diperhatikan dalam
pemilihan sampel penelitian adalah bagaimana cara/teknik pengambilan
sampel (teknik sampling), teknik sampling dikembangkan agar tidak
terjadi bias dalam pemilihan sampel. Secara umum, teknik sampling
dapat dibagi kedalam 2 metode, yaitu metode acak (probability sampling)
dan metode tak acak (non probability sampling).

Metode acak (Probability sampling)

Adalah metode pemilihan sampel dimana setiap anggota populasi


memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih, teknik ini meliputi simple
random sampling, systematic sampling, stratified sampling, dan cluster
sampling.

Simple Random Sampling

Simple random sampling adalah teknik pengambilan sampel sederhana


yang dilakukan secara acak, dikatakan sederhana karena pemilihan
sampel dilakukan tanpa harus memperhatikan strata yang ada pada
populasi tersebut. Teknik ini dapat dianggap representative hanya bila
dilakukan pada anggota populasi yang diasumsikan.

Systematic Random Sampling

Metode pengambilan sampel acak sistematis (Systematic Random


Sampling) adalah metode pengambilan sampel dengan interval tertentu
dari kearangka sampel yang telah ditentukan.

Stratified Sampling

Metode pengambilan sampling berstrara (Stratified Sampling) adalah


metode pemilihan sampel dimana populasi yang heterogen dibagi-bagi
menjadi beberapa kelompok yang homogen, lalu kemudian sampel
dipilih secara acak dari kelompok teresebut.

3
Cluster Sampling

Cluster sampling adalah metode pemilihan sampel dimana unit


samplingnya adalah kumpulan atau kelompok elemen, dimana elemen
(unit observasi) dari masing-masing kelompok (cluster) bisa sama
ataupun berbeda jumlahnya.

Metode tak acak (Non Probability Sampling)

Adalah teknik pemilihan sampel yang tidak didasarkan atas hukum


probabilitas, dan oleh sebab itu tidak mengharuskan adanya peluang yang
sama terhadap anggota populasi untuk dipilih, pemilihannya berdasarkan
kriteria-kriteria subjektif tertentu, namun kriterianya harus tetap jelas
sehingga tidak menimbulkan bias. Yang perlu diperhatikan dalam
penggunaan metode tak acak adalah bahwa teknik ini hanya digunakan
bila tujuan penelitian sekedar mendeskripsikan sebuah objek penelitian
tanpa melakukan generalisasi terhadap populasi. Yang termasuk dalam
metode ini adalah: Convenience Sampling, Purposive Sampling, Quota
Sampling, dan Snowball Sampling.

Convenience Sampling

Pengambilan sampel dengan teknik convenience sampling didasarkan


pada ketersediaan dan kemudahan mendapatkannya. Penarikan sampel
dengan teknik ini nyaris tidak dapat diandalkan namun dalam kondisi
tertentu dirasakan sangat bermanfaat karena biayanya murah, dan sangat
mudah dilaksanakan karena peneliti memiliki kebebasan untuk memilih
siapa saja menjadi responden atau apa saja yang dia temui sebagai
sampel.

Purposive Sampling

Pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling adalah teknik


pengambilan sampel yang dietapkan secara sengaja oleh peneliti, yang
tidak murni berdasarkan kriteria subjektif sipeneliti, namun didasarkan

4
pada tujuan (purposive) dan pertimbangan-pertimbangan (Judgment)
tertentu.

Quota Sampling

Pengambilan sampel dengan teknik quota sampling adalah teknik


pengambilan sampel berdasarkan jumlah tertentu, secara proporsional
dari masing-masing sub-populasi. Teknik ini umumnya digunakan dalam
pengumpulan pendapat umum (public opinion polls).

Snowball Sampling

Teknik sampling bola salju (snowball sampling) adalah teknik penarikan


sampel yang dilakukan secara berantai, mulai dari responden yang
sedikit, kemudian responden ini dimintai pendapatnya tentang siapa saja
responden lain yang dianggap otoritatif untuk dimintai informasinya,
sehingga jumlah responden semakin banyak jumlahnya dan diharapkan
informasipun yang didapa juga semakin banyak. Ibarat bola salju
(snowball) yang menggelinding, semakin lama semakin besar.

2.2 TUJUAN SAMPLE SIZE

Tujuan sampel size adalah untuk mendapatkan pengetahuan


tentang suatu populasi menggunakan representasi yang tidak bias yang
dapat dengan mudah diamati dan diukur. Inilah sebabnya mengapa perlu
memilih ukuran sampel yang cukup besar untuk mewakili populasi
secara keseluruhan tetapi cukup kecil untuk memungkinkan
dilakukannya pengukuran dan pencatatan observasi

5
2.3 CONTOH PENGGUNAAN SAMPLE SIZE

Ada beberapa pedoman teoritis dan empiris yang selama ini dipakai
untuk menetapkan ukuran sampel yang layak, diantaranya akan
diugkapkan berikut ini :

TEORI SLOVIN

Slovin (dalam buku sevilla, et all, 1993 : 161) ; menyatakan bahwa,


teknik penentuan sampel akan menggunakan kaidah sampling yang
representatif, yaitu penentuan sampel secara acak (random) sehingga
sampel yang diambil akan mencerminkan populasi yang ada. Untuk
menetapkan jumlah atau ukuran sampel (misalnya jumlah responden),
digunakan rumusan berikut ini

n nx n ( n−1 ) x 2
Dimana:( 1+ x ) =1+ + +…
1! 2!

N
n=
1+ N (e 2)

Dimana:

N= Jumlah Populasi

n= Ukuran sampel penelitian

e= konstanta pemahaman sampel yang ditetapkan atau dapat berarti


kekeliruan sampling yang diijinkan, misalnya diambil sebesar 1%, atau
5% atau 10%. Dalam penelitian sosial, dapat diizinkan sampel 20%

Contoh penentuan ukuran sampel dengan rumus slovin

6
Misalkan satu populasi berukuran Rp1.000 elemen/anggota, akan
dilakukan survei dengan mengambil beberapa sampel menggunakan
rumus slovin. Mata perhitungan sederhana dalam menentukan jumlah
sampel adalah sebagai berikut; Diketahui; N= 1,000 orang e= dengan
tingkat signifikansi sebesar 95% atau 0,05 Maka;
n=1.0001+1000×0.052=285.714≈286 n ≈ 286

Karena sampel kita harus berupa angka bulat dan orang, maka kita
lakukan pembulatan mengikuti aturan pembulatan standar yaitu, apabila ≥
0,5 maka kita bulatkan ke atas dan sebaliknya

KONSEP PERSENTASE POPULASSI UTAMA

Adapula rumus sampling yang dikemukakan oleh Hadari Nawawi (1983,


1998, metode penelitian bidang sosial, Yogyakarta: Gajah Mada

z 1 /2 a
University press) dengan rumus: n ≥ pq b ( )
Keterangan:

n= ukuran sampel

≥= sama dengan atau lebih dari

p= proporsi populasi presentase kelompok pertama

q= proporsi sisa di dalam populasi

Z1/2a= besarnya harga Z untuk a tertentu (98% atau 99%)

7
Contoh:

Jika diketahui jumlah guru SMA di aceh 400.000 orang, di antara mereka
yang tinggal di daerah perdesaan sebanyak 5.000 orang. Berapa ukuran
sampel yang diperlukan untuk penelitian di atas.

Proporsi mereka yang tinggal di perdesaan adalah 5.000/400.000 x 100%


= 12,5% atau p= 0,125, dan q= 1-0,125 = 0,875

Z1/2a untuk a = 0,05 adalah 1,96

Kemungkinan membuat kekeliruan sebesar 5% atau 0,05

Dimasukan ke dalam rumus, sehingga diperoleh n≥0,125x0,875 ¿ ¿=


168,05 = 169

TEORI MACHIN

Untuk menentukan jumlah saampel, perlu dipertimbangkan besaran


error’s esimated atau kekeliruan sampling (a) dan kuasa uji (power test)
yaitu β, dinyatakan dengan rumus berikut
2
z1 z1
( +
n = 2a 2b )
U2p

dimana :

Up= ½ In [ (1=p/(1-p)], atau

Up= ½ In [ (1+p) / (1-p) + (p/2(n-1)]

8
= didefinisikan sebagai besar korelasi terkecil yang

Mungkin

antara variabel X dan Y.

Z1/2a dan Z1/2b diperleh dari tabel kritis uji-z (tabel Z)

 Untuk a= 1% maka Z1/2A = 2,14


 Untuk a= 5% maka Z1/2a = 1,96
 Untuk a= 10% maka Z1/2a = 1,64

Contoh (cara machin)

Seseorang melakukan penelitian tentang tanggapan masyarakat (KK)


tentang otonomi desa di Kabupaten Subang. Diketahui di Kab. Subang
terdapat 321.193 jiwa kepala keluarga (KK).

Andaikan nilai a= 5% dan b juga 5% serta korelasi p sebesar 0,2 maka


ukuran sampel minimal yang diambil dalam hal ini adalah sebesar 400
unit.

Yaitu dihitung dengan rumus diatas, atau:

n= (1,96 + 1,96)2 / [ ½ in {(1+0.2)/(1-0.2)}] = 400

TEORI MAXIMUM METHODS

Sampai yang ditetapkan sebagai objek penelitian ditentukan ukurannya


(sampel size) menggunakan rumusan dengan (a) yang lazim
diperkenankan besaran error’sestimated atau kekeliruan sampling Bound
of erro (BE) atau batas kesalahan maksimal dalam analisis cukup (95

9
persen atau 90 persen) penetpan ukuran sampel minimal yang akan
dipakai untuk analisis masalah didasarkan ukuran populasi yang minimal
yang diambil secara probabilitas, dinyatakan dengan rumus maximum
methods, yaitu:

n= n0
1+ n0-1

Dimana:

no = ¿ ¿

KETERANGAN : N= jumlah unit populasi

BE= Bound Of Error = 0,05 atau 0.10

a= error estimated 5% (derajat kepercayaan 95%)

contoh: (maximum methods)

Ingin diteliti para pengusaha sepatu Cibaduyut, yang termasuk benar-


benar pengusaha, pemelitian ini ingin menggambarkan karakter
pengusaha tersebut. Anadikan diketahui N= 39, dengan menetapkan a=
10% sehingga Za/2 = 1,64.

Maka sampel yang diambil = 67,24

Dan, ukuran sampel minimal yang ditetapkan dihitung dengan persamaan


diatas, yaitu sebagai berikut:

10
n= n0 = (67,24)/[67,24-1)/39]= 24,91

no-1
1+
N atau ukuran sampel minimal sekitar

11
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Jadi dapat dilihat bahwa dalam mengukur sample size ada


beberapa cara yaitu teori slovin, teori machine, teori maximum
methods.

3.2 SARAN

Dalam penyusunan makalah ini terdapat banyak kekurangan,


kiranya para pembaca dapat memberi masukan agar maalah ini
bisa menjadi lebih baik.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://mamikos.com/info/contoh-kata-pengantar-makalah-yang-baik-
dan-benar-lengkap-singkat/

https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/749/jbptunikompp-gdl-iqbalfahre-
37448-5-unikom_i-i.pdf

https://slideplayer.info/slide/12086593/

https://www.scribd.com/doc/306126159/sampel-size

https://www.statistikian.com/2012/08/menghitung-besar-sampel-
penelitian.html

13

Anda mungkin juga menyukai