1 Februari 2018
ABSTRAK
The purpose of this study was to describe the speaking skills of high-class students at SD N 200111
Padangsidimpuan, describing the factors that influence the speaking skills of high-class students and describe
solutions to improve the speaking skills of high-class students. This research is quantitative descriptive. The
method used in this study is a survey with test and measurement techniques. The research subjects were 62
students in grades IV, V and VI in the SD N 200111 Padangsidimpuan. The instruments to be used are
guidelines for product evaluation, interviews and observations. The results showed that the analysis of the
results of the speaking skills tests of high school students at SD N 200111 Padangsidimpuan showed that there
were no students in the excellent category (0%), 16 students (25.80%) good categories, 26 good enough
students (41.93%) , there are less than 20 students (32.25%). By looking at the results of the test, the level of
speaking skills of high-class students belongs to the fairly good category, namely as many as 26 students from
62 high-class students (41.93%). Factors that influence students' speaking skills are teacher factors, student
factors and facilities and infrastructure factors.
Keywords: Speaking Skills, High Class Students, Elementary Schools, Indonesian Language Learning
mengembangkan keterampilan berpikir, membaca, sampai kelas 6. Hal ini karena dipengaruhi oleh
menulis, dan menyimak. Keterampilan berpikir faktor lingkungan dan keluarga yang berada di
mereka akan terlatih ketika mereka lingkungan pedesaan. Peneliti belum bisa
mengorganisasikan, mengonsepkan, menyimpulkan keterampilan berbicara siswa kelas
mengklarifikasikan, dan menyederhanakan pikiran, tinggi di SD Negeri 200111 Padangsidimpuan
perasaan, dan ide kepada orang lain secara lisan. sehingga perlu dilakukan penelitian. Berdasarkan
Keterampilan berbicara sebagaimana yang latar belakang yang telah dikemukakan di atas,
dikatakan oleh beberapa ahli memiliki teori dan penulis tertarik untuk meneliti dan
pelatihan, untuk mengembangkan keterampilan dan mendeskripsikan atau menggambarkan tentang
kecermatan membaca serta keterampilan berbicara keterampilan berbicara siswa kelas tinggi di SD
siswa, maka keterampilan berbicara telah menjadi Negeri 200111 Padangsidimpuan
kebutuhan pokok dalam kehidupan sehari-hari saat Berdasarkan latar belakang masalah di
ini. Berbicara yang baik dan benar akan membantu atas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian
proses pendidikan untuk mencapai tujuannya. yaitu “Bagaimana keterampilan berbicara siswa
Dalam keadaan bagaimanapun berbicara tidak bisa kelas tinggi di SD Negeri 200111
dilepas begitu saja karena merupakan bagian dari Padangsidimpuan?”
kebutuhan hidup manusia yang tak dapat
dipisahkan. Peranan berbicara pada siswa sangat II. METODE PENELITIAN
penting terutama untuk berpikir dan bernalar. Hal Penelitian ini merupakan penelitian
ini dapat lebih baik jika seorang guru berperan deskriptif kuantitatif yang menggambarkan situasi
aktif untuk meningkatkan keterampilan berbicara atau keadaan atau fenomena yang sedang
siswa. Karena selama ini peran guru masih belum berlangsung tanpa pengajuan hipotesis. Metode
diketahui dalam meningkatkan keterampilan yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei
berbicara terhadap para siswa-siswanya. dengan teknik tes dan pengukuran. Pengambilan
Proses pembentukan keterampilan data dilaksanakan pada tanggal Januari sampai
berbicara ini dipengaruhi oleh perjalanan aktivitas Maret 2018. Tempat penelitian di kelas tinggi SD
berbicara yang tepat. Bentuk aktivitas yang Negeri 200111 Padangsidimpuan. Yaitu di kelas
dilakukan di dalam kelas untuk meningkatkan IV, V dan VI. Subjek dalam penelitian ini adalah
keterampilan berbahasa lisan siswa antara lain: siswa kelas tinggi SD Negeri 200111
memberikan pendapat atau tanggapan pribadi, Padangsidimpuan tahun ajaran 2017/2018
bercerita, menggambarkan orang/barang, sebanyak 62 orang siswa. Dengan rincian Kelas
menggambarkan posisi, menggambarkan proses, IV berjumlah 19 orang siswa, Kelas V berjumlah
memberikan penjelasan, menyampaikan atau 20 orang siswa dan Kelas VI berjumlah 23 orang
mendukung argumentasi (Setyo Widyantoro, 2011: siswa. Subjek yang digunakan adalah seluruh
3). Hal ini berbanding terbalik jika dihadapkan anggota populasi yang ada sehingga penelitian
pada siswa yang masih belum mengetahui manfaat ini tergolong penelitian populasi.
keterampilan berbicara. Teknik pengumpulan data yang
Proses belajar bericara di SD Negeri digunakan dalam penelitian ini adalah penilaian
200111 Padangsidimpuan ditujukan agar siswa produk, wawancara, dan observasi. Pengumpulan
dapat mengembangkan keterampilan berbicara data dilakukan dengan cara sebagai berikut:
secara vertikal dan horizontal. Keterampilan 1. Penilaian produk, digunakan untuk
berbicara vertikal adalah, keterampilan siswa untuk mengukur keterampilan berbicara siswa
dapat mengembangkan pesan secara lengkap dalam pengambilan data penelitian.
meskipun belum sempurna dalam arti strukturnya Dilakukan dengan cara melakukan
menjadi benar, pilihan katanya semakin tepat, penilaian berbicara siswa dengan
kalimat-kalimatnya semakin bervariasi, dan menggunakan instrumen penilaian produk
sebagainya. keterampilan berbicara.
Sedangkan keterampilan berbicara 2. Wawancara, untuk mengetahui tanggapan
horisontal adalah, keterampilan siswa untuk dapat dari guru tentang keterampilan berbicara
berkembang mulai dari fonem, kata, frase, kalimat, siswa dan kendala yang dihadapi guru
dan wacana seperti halnya jenis tataran linguistik. dengan keterampilan berbicara siswa
Keterampilan berbicara siswa kelas tinggi SD tersebut. Dilakukan dengan
Negeri 200111 Padangsidimpuan belum terungkap melakukan wawancara terhadap guru
secara komprehensif baik dalam keterampilan kelas tinggi di SD N 200111
berbicara vertikal maupun horisontalnya. Hal ini Padangsidimpuan.
dikarenakan belum pernah dilakukan penelitian 3. Observasi, digunakan untuk mengamati
mengenai keterampilan berbicara kelas tinggi di pelaksanaan tindakan. Berupa
sekolah tersebut. Keadaan pembelajaran Bahasa pengamatan dan pencatatan secara
Indonesia yang dilakukan di SD Negeri 200111 sistematik terhadap segala aktivitas guru
Padangsidimpuan sangat bervariatif dari kelas 4
dan siswa pada saat berlangsungnya Tabel 2. Data Tes Aspek Kebahasaan
penelitian. No Nilai Kategori F P (%)
Instrumen dalam penelitian ini adalah 1 31-36 Sangat Baik 0 0%
pedoman penilaian produk, catatan observasi,
pedoman wawancara, serta catatan lapangan. 2 25-30 Baik 15 24.19 %
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif 3 19-24 Cukup Baik 26 41.93 %
yang bertujuan untuk memberikan gambaran realita 4 ≤ 18 Kurang 21 33.87 %
yang ada tentang keterampilan berbicara siswa
kelas tinggi SD N 200111 Padangsidimpuan. Dari tabel di atas, dapat dilihat hasil tes
Teknik analisis data yang digunakan adalah kebahasaan yang masuk ke dalam kategori sangat
deskriptif kuantitatif yang bertujuan untuk baik 0 siswa atau sebesar 0%, kategori baik 15
mengumpulkan data, menyajikan data, dan siswa atau sebesar 24.19 %, kategori cukup
menentukan nilai. Selanjutnya dapat dilakukan
pemaknaan sebagai pembahasan dan permasalahan 1. Kelas IV
yang diajukan dengan mengacu pada standar Tabel 3. Data Tes Aspek Kebahasaan
keterampilan berbicara yang ditentukan. No Nilai Kategori F P (%)
1 31-36 Sangat Baik 0 0%
III. HASIL DAN PEMBAHASAN 2 25-30 Baik 4 21.05 %
Untuk mengidentifikasi kecenderungan
keterampilan berbicara siswa dilakukan dengan 3 19-24 Cukup Baik 8 42.10 %
pengkatagorian menjadi lima kategori yaitu baik 4 ≤ 18 Kurang 7 36.84 %
sekali, baik, sedang, kurang, dan kurang sekali.
Hasil analisis terhadap keterampilan berbicara Dari tabel di atas, dapat dilihat hasil
siswa kelas tinggi SD N 200111 Padangsidimpuan tes kebahasaan yang masuk ke dalam kategori
melalui tes keterampilan berbicara siswa kelas sangat baik 0 siswa atau sebesar 0 %, kategori
tinggi yang dilakukan menghasilkan nilai tertinggi baik 4 siswa atau sebesar 21.05 %, kategori
62 dan nilai terendah 30. Hasil penelitian dapat cukup baik 8 siswa atau sebesar 42.10 %,
dilihat pada tabel berikut: kategori kurang 7 siswa atau sebesar 36.84 %.
Tabel 1. Tingkat Kamampuan Berbicara Berdasarkan hasil tes keterampilan
Siswa Kelas Tinggi SD N 2 0 0 1 1 1 berbicara siswa kelas IV, khususnya dalam aspek
P a d a n g s i d i mp u a n kebahasaan diketahui, berikut deskripsi pada
No Nilai Kategori F P (%) masing- masing aspek kebahasaan :
1 60-72 Sangat Baik 0 0% a. Lafal. Hasil tes yang sudah dilakukan pada
2 47-59 Baik 16 25.80 % kelas tinggi menunjukkan bahwa setiap siswa
mempunyai peranan dan cirri khasnya sendiri-
3 34-46 Cukup Baik 26 41.93 % sendiri. Berdasarkan pengamatan yang
4 ≤ 33 Kurang 20 32.25 % dilakukan, dari siswa kelas IV SD N 200111
Padangsidimpuan sebagian siswa masih kaku
Dari tabel 1 tersebut menunjukkan bahwa dalam melafalkan fonem sesuai dengan ejaan
keterampilan berbicara siswa kelas tinggi di SD N huruf yang tepat. Sehingga orang lain sedikit
200111 Padangsidimpuan yang memiliki kategori kesulitan untuk memahami apa yang
sangat baik 0 siswa atau sebesar 0 %, kategori baik dibicarakan. Siswa belum terlalu mampu
16 siswa atau sebesar 25.80 %, kategori cukup melakukan penyesuaian dialog terhadap
baik 26 siswa atau sebesar 41.93 %, kategori lawan bicaranya dan hanya sebagian kecil
kurang 20 siswa atau sebesar 32.25 %. siswa yang sudah baik yaitu 21.05 %. Hal
Setelah hasil tes keterampilan berbicara ini dapat dilihat dari cara siswa melakukan
siswa kelas atas diketahui, berikut disajikan dialog pada saat berbicara di depan
deskripsi data pada masing- masing aspek tes : baik pendengar/siswa yang lain dengan intonasi
26 siswa atau sebesar 41.93 %, kategori kurang 21 yang sudah cukup baik. Sebagian besar siswa
siswa atau sebesar 33.87 %. sudah belum mampu masuk ke dalam kriteria
Berdasarkan hasil tes keterampilan baik dalam keterampilan lafal berbicara.
berbicara siswa kelas tinggi khususnya dalam Walaupun masih terdapat 36.84 % siswa
aspek kebahasaan diketahui, berikut disajikan dalam kategori kurang, tetapi siswa sudah
masing- masing aspek kebahasaan dari tiap kelas : mampu untuk menjadi lebih baik untuk ke
A. Aspek Kebahasaan depannya. Jika dukungan dari guru dan
Hasil tes berbicara siswa kelas tinggi SD orang tua cukup baik maka hal ini akan sangat
N 200111 Padangsidimpuan adalah sebagai berpengaruh terhadap perkembangan
berikut: keterampilan siswa.
b. Kosakata. Perbendaharan kata sudah cukup
keterampilan berbicara siswa juga perlu dikaji. Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan
Pengamatan masih dilanjutkan berdasakan Nasional. Jakarta : Pusat Perbukuan,
dengan cara observasi, selanjutnya didapatkan Depdiknas.
beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat
keterampilan berbicara siswa kelas atas SD N Nining Fauziatin. (2012). Peranan Keterampilan
200111 Padangsidimpuan diantaranya sebagai Membaca Terhadap Keterampilan
berikut: Berbicara Siswa Kelas VIII SMPN 2
1. Faktor Siswa. Siswa merupakan subjek Donggo Tahun Pelajaran 2011/2012.
belajar, sehingga pencapaian pendidikan Skripsi UNY : Yogyakarta
sangat tergantung pada faktor ini. Motivasi
siswa sangat penting untuk menentukan hasil Saddhono, Kundharu dan Slamet. 2012.
pembelajaran. Faktor siswa yang Meningkatkan Keterampilan Berbahasa
mempengaruhi keterampilan berbicara Indonesia. Bandung : Karya Putra
diantaranya yaitu ; a) siswa tidak mau Darwati.
mendengarkan guru saat pembelajaran, hal ini
menyebabkan materi pembelajaran susah Salimah. 2011. Dampak Penerapan Bermain
untuk dikuasai, c) siswa suka bersenda gurau dengan Media Gambar Seri dalam
saat pelaksanaan tes, hal ini menyebabkan Mengembangkan Keteramilan Berbicara
pengambilan data tes keterampilan berbicara dan Penguasaan Kosakata Anak
tidak berjalan dengan baik, dan hasil kurang UsiaDini.http://jurnal.untan.ac.id/index.ph
maksimal. p/jvip/article/download/367/370.(online
2. Faktor Guru. Dalam proses belajar mengajar, Diakses pada tanggal 29 November 2013
seorang guru memiliki tugas yang amat
penting. Guru mempunyai peran penting Santosa, Puji. 2008. Materi dan Pembelajaran
dalam pembelajaran, seorang guru tidak Bahasa Indonesia SD. Jakarta :
hanya menguasai materi saja melainkan juga Universitas Terbuka.
harus memberikan contoh yang benar kepada
siswanya dan menjadi motivator bagi Setyo Widyantoro. (2011). Pembelajaran
siswanya. Karena keberhasilan pembelajaran Keterampilan Berbicara Melalui
tergantung pada keberhasilan guru dalam Pendekatan Pengalaman Berbahasa di
mengelola proses pembelajaran. Sekolah Dasar. Available online at :
3. Faktor Sarana dan Prasarana. Sarana dan http//www.staf.uny.ac.id
prasarana pendidikan diperlukan dalam
pembelajaran di sekolah merupakan hal yang Sugiono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan.
vital. Karena tanpa adanya sarana dan Bandung : Alfabeta.
prasarana pembelajaran tidak berjalan.
Supriyadi, dkk. (2005). Pendidikan Bahasa
IV. KESIMPULAN Indonesia 2. Jakarta: Depdikbud.
Berdasarkan analisis hasil tes
keterampilan berbicara siswa kelas tinggi SD N
200111 Padangsidimpuan menunjukan bahwa tidak
ada siswa yang masuk kategori sangat baik
atau sebesar 0 %, kategori baik sebanyak 16
siswa atau sebesar 25.80 %, kategori cukup baik
sebanyak 26 siswa atau sebesar 41.93 %, kategori
kurang sebanyak 20 siswa atau sebesar 32.25 %.
Dengan melihat hasil penelitian tes tersebut, maka
tingkat keterampilan berbicara siswa kelas tinggi
termasuk ke dalam kategori cukup baik yaitu
sebanyak 26 siswa dari 62 siswa kelas tinggi, atau
sebesar 41.93 %.
V. REFERENSI