Mega Klaudia Putri (1811010071)
Mega Klaudia Putri (1811010071)
MAKALAH
Puji Syukur kami panjatkan ke-hadirat Allah SWT, karena atas berkah
rahmat dan karunia-Nyalah, makalah ini dapat terselesaikan dengan baik tepat
pada waktunya adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas Mata Kuliah Keperawatan Maternitas pada semester IV dengan judul
“Gangguan Reproduksi” Dalam penyelesaian makalah ini, kami banyak
mengalami kesulitan, terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang
kami miliki mengenai gangguan reproduksi.
Dengan adanya Makalah ini diharapkan dapat membantu proses
pembelajaran dan dapat menambah pengetahuan bagi pembaca tentang itu
gangguan reproduksi. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik
dan saran yang bersifat positif, guna penulisan makalah yang lebih baik lagi di
masa yang akan datang. Harapan kami semoga makalah yang sederhana ini dapat
memberi kesadaran tersendiri mengenai Akhlaq yang harus di terapkan dalam
lingkungan keluarga.
Tim Penyusun
II
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 3
C. Tujuan 3
BAB II PEMBAHASAN 4
A. Gangguan Reproduksi Pria 4
B. Gangguan Reproduksi wanita 9
C. Asuhan Keperawatan 15
BAB III PENUTUP 23
A. Kesimpulan 23
B. Saran 23
DAFTAR PUSTAKA 24
III
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makhluk hidup memiliki ciri di antaranya dapat berkembang biak, begitu
juga dengan manusia. Manusia hanya mengalami reproduksi secara kawin
(seksual/generatif). Laki-laki dan perempuan memiliki sistem reproduksi
yang berbeda sesuai dengan fungsinya.
Proses reproduksi pada manusia membutuhkan sperma dan ovum. Sperma
merupakan sel kelamin manusia yang dihasilkan oleh laki-laki.Adapun Ovum
merupakan sel kelamin manusia yang dihasilkan oleh perempuan.
Organ reproduksi laki-laki terdiri atas testis, saluran pengeluaran, dan penis.
Testis berfungsi sebagai penghasil sperma. Proses pembentukan sperma
disebut spermatogenesis. Testis berjumlah sepasang dan terletak pada
kantong yang disebut skortum.
Saluran pengeluaran terdiri atas epididimis, vas deferens, dan uretra.
Epididimis merupakan saluran yang berkelak-kelok, tempat pematangan dan
penyimpanan sementara sperma.
Dari epididimis, sperma mengalir menuju penis melalui vas deferens dan
uretra. Penis merupakan alat kelamin luar pada laki-laki. Penis berfungsi
untuk memasukkan sperma pada saluran kelamin wanita. Penis juga
merupakan muara dari saluran kencing.
Organ reproduksi pada wanita terdiri atas ovarium, tuba fallopi, uterus dan
vagina. Ovarium terletak di bawah perut, dan berfungsi sebagai tempat
produksi ovum (Sel Telur). Tuba Fallopi (saluran telur atau oviduk)
berbentuk seperti pipa dan ujungnya berbentuk corong dengan rumbai-
rumbai. Rumbai ini berfungsi untuk menangkap ovum yang dilepaskan
ovarium. Uterus atau rahim merupakan tempat tumbuh dan berkembangnya
janin. Vagina merupakan tempat keluarnya bayi saat dilahirkan.
1
Proses reproduksi pada manusia diawali dengan pembentukan sel kelamin
pada laki-laki dan perempuan. Pembentukan sel kelamin pada laki-laki
(sperma) disebut spermatogenesis.
Spermatogenesis terjadi pada testis. Pada testis terdapat sel induk sperma
(spermatogonia) yang secara berurutan akan membelah menjadi spermatosit
primer, spermatosit sekunder, spermatid, dan terbentuklah sperma. Seorang
laki-laki dapat menghasilkan sperma sepanjang hidupnya selama dia sehat.
Setiap hari, sperma yang dihasilkan sekitar 300 juta, namun hanya satu
sperma saja yang dapat membuahi ovum.
Pembentukan sel kelamin (sel telur/ ovum) pada perempuan disebut
oogenesis. Oogenesis terjadi pada ovarium. Pada ovarium terdapat sel induk
ovum (oogonium) yang secara berurutan akan membelah menjadi oosit
primer, oosit sekunder, ootid, dan terbentuklah ovum. Ovum yang siap
dibuahi akan keluar dari ovarium.
Peristiwa pelepasan ovum dari ovarium disebut ovulasi. Saat ovum tidak
dibuahi, ovum akan mati dan terjadi menstruasi. Siklus menstruasi pada
perempuan umumnya memiliki jarak 28 hari. Pembentukan ovum pada
wanita terjadi pada umur antara sekitar 13 sampai 45 tahun.
Proses kehamilan akan terjadi jika ovum dibuahi oleh sperma. Peristiwa
pembuahan ovum oleh sperma disebut fertilisasi. Fertilisasi terjadi pada tuba
Fallopi. Sel telur yang telah dibuahi disebut zigot. Zigot bergerak menuju
rahim. Dalam perjalanannya menuju rahim, zigot membelah berulang kali
membentuk embrio. Selanjutnya, embrio akan menempel pada dinding rahim.
Embrio akan tumbuh dan berkembang di dalam rahim membentuk janin.
Janin akan keluar sebagai bayi setelah sekitar 9 bulan berada di dalam rahim.
Penyakit pada sistem reproduksi biasa disebabkan oleh jamur, bakteri atau
virus. Bakteri dapat menyebabkan beberapa gangguan pada organ reproduksi
terutama organ reproduksi pada wanita. Keputihan dengan warna hijau dan
bau merupakan salah satu gangguan yang disebabkan oleh bakteri. Bakteri
2
juga dapat menyebabkan gangguan lebih lanjut berupa kista bahkan hingga
menimbulkan kanker rahim.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Definisi gangguan sistem reproduksi ?
2. Apa tanda dan gejala gangguan sistem reproduksi ?
3. Apa penyebab dari gangguan sistem reproduksi ?
4. Bagaimana asuhan keperawatan pada kasus gangguan sistem reproduksi ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi gangguan sistem reproduksi
2. Untuk mengetahui tanda dan gejala gangguan sistem reproduksi
3. Untuk mengetahui penyebab dari gangguan sistem reproduksi
4. Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada kasus gangguan sistem
reproduksi
3
BAB II
PEMBAHASAN
1. produksi spermanya
2. bentuk spermanya;
3. faal spermanya;
4. fungsi spermanya ;
5. transportasi spermanya.
Selain itu juga masih ada gangguan sperma yang tidak diketahui
penyebabnya, dan ini semua akan menyebabkan tidak baiknya kualitas dan
kuantitas sperma,. Masalah gangguan reproduksi pada pria ini disebabkan oleh
hal-hal berikut ini.
a. Prostatitis
4
2. Disfungsi ereksi.
3. Biasanya ada urgensi.
4. Frekuensi dari membuang air kecil.
5. Dysuria (kencing yang menyakitkan atau sulit).
6. Demam.
b. Epididimitis
Epididimitis adalah suatu kondisi medis yang dalam hal ini terdapat
peradangan pada epididimis (suatu struktur melengkung di bagian belakang
testis tempat penyimpanan sperma yang sudah dewasa ).
5
Penyebab dari Epididimitis
c. Hipogonadisme
6
1) Mandul
2) Disfungsi ereksi
3) Kelelahan
4) Penurunan gairah seksual
Penyebab Hipogonadisme
7
pun biasanya tidak diketahui. Kecuali, yang bersangkutan memeriksakan
diri ke dokter. Dari anamnesis (wawancara terstruktur) dan pemeriksaan
fisik yang dilakukan dokter akan dapat diketahui adanya tanda dan gejala
impotensi.
Penyebab Impotensi
1. Impotensi Organik.
2. Impotensi Fungsional.
3. Impotensi Psikis.
8
diri ke dokter. Dari anamnesis (wawancara terstruktur) dan pemeriksaan
fisik yang dilakukan dokter akan dapat diketahui adanya tanda dan gejala
impotensi.
9
Penyebab Kanker serviks
2. Vaginitis
1) Pruritus vulvae
2) Nyeri vagina yang hebat
3) Disuria eksterna dan interna
4) Rash pada vulva
5) Eritematosa
6) Sekret khas seperti keju lembut.
7) Secret banyak dan bau busuk
8) Edema vulva
9) Vagina berbau busuk dan amis
10) Perdarahan pervaginam
a. Jamur
b. Bakteri
10
keabu-abuan beraroma amis. Keputihan akibat bakteri biasanya muncul
saat kehamilan, gonta-ganti pasangan, penggunaan alat kb spiral atau iud
dan lain sebagainya.
c. Virus
d. Parasit
3. Bartolinitis
Tanda/Gejala Bartolitis
11
3) Kebanyakkan wanita dengan penderita ini dengan keluhan keputihan dan
gatal, rasa sakit saat berhubungan dengan suami, rasa sakit saat buang air
kecil, atau ada benjolan di sekitar alat kelamin.
4) Terdapat abses pada daerah kelamin
5) Pada pemeriksaan fisik ditemukan cairan mukoid berbau dan bercampur
dengan darah.
Penyebab Bartolinitas
Kista ovarium adalah suatu tumor, baik yang kecil maupun yang
besar, kistik atau padat, jinak atau ganas. Dalam kehamilan, tumor ovarium
yang dijumpai yang paling sering ialah kista dermoid, kista coklat atau kista
lutein. Tumor ovarium yang cukup besar dapat menyebabkan kelainan letak
janin dalam rahim atau dapat menghalang-halangi masuknya kepala ke
dalam panggul. Kista ovarium secara fungsional adalah kista yang dapat
bertahan dari pengaruh hormonal dengan siklus menstruasi ( Lowdermilk,
dkk. 2005 : 273).
12
1) Gangguan haid
2) Jika sudah menekan rectum atau VU mungkin terjadi konstipasi atau
sering berkemih.
3) Dapat terjadi peregangan atau penekanan daerah panggul yang
menyebabkan nyeri spontan dan sakit diperut.
4) Nyeri saat bersenggama.
a) Asites
b) Penyebaran ke omentum (lemak perut) serta oran organ di dalam rongga
perut (usus dan hati)
c) Perut membuncit, kembung, mual, gangguan nafsu makan,
d) Gangguan buang air besar dan kecil.
e) Sesak nafas akibat penumpukan cairan di rongga dada.
Dalam tubuh kita terdapat gen gen yang berpotensi memicu kanker, yaitu
yang disebut protoonkogen, karena suatu sebab tertentu, misalnya karena
makanan yang bersifat karsinogen, polusi, atau terpapar zat kimia
tertentu atau karena radiasi, protoonkogen ini dapat berubah menjadi
onkogen, yaitu gen pemicu kanker.
5. Mioma Uteri
Mioma uteri adalah neoplasma jinak yang berasal dari otot polos dinding
uterus. Beberapa istilah untuk mioma uteri adalah fibromioma,
13
miofibroma,laiomioma, fibroleiomioma, atau uteri fibroid ( Prawihardjo
Sarwono, 2009). Mioma merupakan tumor uterus yang ditemukan pada 20-
25% wanita diatas umur 35 tahun.
d. Disfungsi Reproduksi
14
oklusi tuba bilateral. Mioma uteri dapat menyebabkan gangguan
kontraksi ritmik uterus yang sebenarnya diperlukan untuk motilitas
sperma didalam uterus. Perubahan bentuk kavum uteri karena adanya
mioma dapat terjadi pada keberadaan mioma akibat perubahan histologi
endometrium dimana terjadi atrofil karena kompresi massa tumor.
C. Asuhan Keperawatan
Kasus :
Pasien bernama Ny. R umur 40 tahun pada tanggal 10 Mei 2012 dirawat di
bangsal Dahlia RSUD Pandan Arang dengan keluhan nyeri pada vagina dan
menjalar pada pinggang dan tidak nafsu makan karena mual dan muntah saat
mau makan. Skala nyeri : 5
1. Pengkajian
a. Identitas
Nama : Ny. R
Umur : 40 tahun
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Nama : Tn. S
Umur : 42 tahun
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
15
Alamat : Krapyak 01/01
b. Keluhan Utama
d. Pemeriksaan Fisik
3. Telinga : Bersih
5. Mulut dan gigi : tidak ada lesi, tidak ada karies gigi
16
e. Pemeriksaan Penunjang
- USG
- Biopsi
- Hb
f. Analisa Data
DO :
Ekspresi wajah
menahan sakit
P:
Mengeluarkan
darah
Q : senut-senut
R : vagina
S:5
T : 1 jam 2x
2/ 10 Mei DS : Ketidakseimbangan Anoreksia,
2012 nutrisi kurang dari mual, muntah
Pasien
kebutuhan tubuh
mengatakan
tidak nafsu
17
makan dan saat
makan muntah
DO :
-Pasien terlihat
lemas
- Pasien tidak
menghabiskan
makanan dari
RS
2. Diagnosa Keperawatan
3. Intervensi
18
No. Diagnosa NOC NIC
Nutrisi 2 5
terpenuhi
19
No./tgl Diagnosa Implemetasi Evaluasi
20
1/ 10 Mei Nyeri Akut b.d -Mengidentifikasi S : Pasien
2012 Agen Injuri Fisik skala nyeri mengatakan nyeri
pada vagina dan
-Memfasilitasi
menjalar pada
istirahat dan
pinggang
tidur
O : Ekspresi wajah
- Menganjurkan
pasien menahan
memonitor nyeri
sakit
secara mandiri
P : Mengeluarkan
- Melakukan
darah
kolaborasi
pemberian Q : Senut-senut
analgetik R : Vagina
S:5
T : 1 jam 2x
A : Masalah belum
teratasi
P : Intervensi
dilanjutkan
2/ 10 Mei Ketidakseimbangan - Memonitor S : Pasien
2012 nutrisi kurang dari asupan nutrisi mengatakan tidak
kebutuhan tubuh dan kalori nafsu makan dan
b.d Anoreksia , saat makan muntah
- Memberikan
mual, muntah makanan dalam O:
jumlah sedikit -Pasien terlihat
tapi sering lemas
- Menganjurkan - Pasien tidak
isirahat dan tidur menghabiskan
yang cukup makanan dari RS
21
- Melakukan A : Masalah belum
Kolaborasi teratasi
pemberian P : Intervensi
antiemetik dilanjutkan
3. / 11 Nyeri akut b.d -Mengidentifikasi S : Pasien
Mei 2012 Agen injuri fisik skala nyeri mengatakan nyeri
sudah
-Memfasilitasi
menghilang
istirahat dan
tidur O : pasien terlihat
tidak merasa
- Menganjurkan
kesakitan skala
memonitor nyeri
nyeri 0
secara mandiri
A : Masalah sudah
- Melakukan
teratasi
kolaborasi
pemberian P : intervensi
analgetik dihentikan
22
kolaborasi A : Masalah sudah
pemberian teratasi
antiemetik P : Intervensi
dihentikan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Untuk itu memiliki kelainan atau gangguan pada salah satu system
Reproduksi dapat berakibat buruk pada kelangsungan hidup dan keturunan
23
kita. Selain itu dalam makalah ini juga membahas sedikit tentang proses
terjadinya dan penyebab kelainan dan gangguan system Reproduksi.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
http://web.unair.ac.id/admin/file/f_35969_kelainan-12.pdf
24
Riono,Y.,1999. Kanker Leher Rahim. Australia : Dept of Surgery Holywood
Hospital
Smeltzer, suzanna C, 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Brunner &
Suddart edisi 8 volume 1,2,3. Jakarta : EGC
25