Anda di halaman 1dari 14

ANTROPOLOGI

Ir. H. ZAMHIR BASEM, MM

Daftar isi

 Pengertian Antropologi menurut para ahli


 Sejarah

- Fase Pertama (Sebelum tahun 1800-an)


- Fase Kedua (tahun 1800-an)
- Fase Ketiga (awal abad ke-20)
- Fase Keempat (setelah tahun 1930-an)

  Lihat pula
  Pranala luar

Antropologi adalah salah satu cabang ilmu sosial yang mempelajari


tentang budaya masyarakat suatu etnis tertentu. Antropologi lahir atau muncul berawal
dari ketertarikan orang-orang Eropa yang melihat ciri-ciri fisik, adat istiadat, budaya
yang berbeda dari apa yang dikenal di Eropa.

Antropologi lebih memusatkan pada penduduk yang merupakan masyarakat tunggal,


tunggal dalam arti kesatuan masyarakat yang tinggal daerah yang sama, antropologi
mirip seperti sosiologi tetapi pada sosiologi lebih menitik beratkan pada masyarakat dan
kehidupan sosialnya.

Antropologi berasal dari kata Yunani άνθρωπος (baca: anthropos) yang berarti


"manusia" atau "orang", dan logos yang berarti "wacana" (dalam pengertian "bernalar",
"berakal"). Antropologi mempelajari manusia sebagai makhluk biologis sekaligus
makhluk sosial.

Antropologi memiliki dua sisi holistik dimana meneliti manusia pada tiap waktu dan tiap
dimensi kemanusiaannya. Arus utama inilah yang secara tradisional memisahkan
Antropologi dari disiplin ilmu kemanusiaan lainnya yang menekankan pada
perbandingan/perbedaan budaya antar manusia. Walaupun begitu sisi ini banyak
diperdebatkan dan menjadi kontroversi sehingga metode Antropologi sekarang
seringkali dilakukan pada pemusatan penelitian pada penduduk yang merupakan
masyarakat tunggal.
Pengertian Antropologi menurut para ahli
David Hunter 
Antropologi adalah ilmu yang lahir dari keingintahuan yang tidak terbatas tentang umat
manusia

Koentjaraningrat 
Antropologi adalah ilmu yang mempelajari umat manusia pada umumnya dengan
mempelajari aneka warna, bentuk fisik masyarakat serta kebudayaan yang dihasilkan

Rifhi Siddiq 
Antropologi adalah ilmu yang mengkaji segala aspek yang terdapat pada manusia yang
terdiri dari berbagai macam konsepsi kebudayaan, tradisi, ilmu pengetahuan, teknologi,
norma, kelembagaan, seni, linguistik dan lambang

William A. Havilland 
Antropologi adalah studi tentang umat manusia, berusaha menyusun generalisasi yang
bermanfaat tentang manusia dan perilakunya serta untuk memperoleh pengertian yang
lengkap tentang keanekaragaman manusia.

Dari definisi-definisi tersebut, dapat disusun pengertian sederhana Antropologi, yaitu


sebuah ilmu yang mempelajari tentang segala aspek dari manusia, yang terdiri dari
aspek fisik dan nonfisik berupa warna kulit, bentuk rambut, bentuk mata, kebudayaan,
aspek politik, dan berbagai pengetahuan tentang corak kehidupan lainnya yang
bermanfaat.

Secara garis besar antropologi antropologi memiliki cabang-cabang ilmu yang terdiri
dari:

A. Antropologi Fisik

1. Paleoantropologi adalah ilmu yang mempelajari asal usul manusia dan


evolusi manusia dengan meneliti fosil-fosil.
2. Somatologi adalah ilmu yang mempelajari keberagaman ras manusia
dengan mengamati ciri-ciri fisik.
B. Antropologi Sosial dan Budaya

1. Prehistori adalah ilmu yang mempelajari sejarah penyebaran dan


perkembangan semua kebudayaan manusia di bumi sebelum manusia
mengenal tulisan.
2. Etnolinguistik antropologi adalah ilmu yang mempelajari pelukisan tentang
ciri dan tata bahasa dan beratus-ratus bahasa suku-suku bangsa yang
ada di dunia / bumi.
3. Etnologi adalah ilmu yang mempelajari asas kebudayaan manusia di
dalam kehidupan masyarakat suku bangsa di seluruh dunia.
4. Etnopsikologi adalah ilmu yang mempelajari kepribadian bangsa serta
peranan individu pada bangsa dalam proses perubahan adat istiadat dan
nilai universal dengan berpegang pada konsep psikologi.

Sejarah
Seperti halnya sosiologi, antropologi sebagai sebuah ilmu juga mengalami tahapan-
tahapan dalam perkembangannya.

Koentjaraninggrat menyusun perkembangan ilmu Antropologi menjadi empat fase


sebagai berikut:

Fase Pertama (Sebelum tahun 1800-an)


Manusia dan kebudayaannya, sebagai bahan kajian Antropologi.

Sekitar abad ke-15-16, bangsa-bangsa di Eropa mulai berlomba-lomba untuk


menjelajahi dunia. Mulai dari Afrika, Amerika, Asia, hingga ke Australia. Dalam
penjelajahannya mereka banyak menemukan hal-hal baru. Mereka juga banyak
menjumpai suku-suku yang asing bagi mereka. Kisah-kisah petualangan dan
penemuan mereka kemudian mereka catat di buku harian ataupun jurnal perjalanan.
Mereka mencatat segala sesuatu yang berhubungan dengan suku-suku asing tersebut.
Mulai dari ciri-ciri fisik,kebudayaan, susunan masyarakat, atau bahasa dari suku
tersebut. Bahan-bahan yang berisi tentang deskripsi suku asing tersebut kemudian
dikenal dengan bahan etnografi atau deskripsi tentang bangsa-bangsa.
Bahan etnografi itu menarik perhatian pelajar-pelajar di Eropa. Kemudian, pada
permulaan abad ke-19 perhatian bangsa Eropa terhadap bahan-bahan etnografi suku
luar Eropa dari sudut pandang ilmiah, menjadi sangat besar. Karena itu, timbul usaha-
usaha untuk mengintegrasikan seluruh himpunan bahan etnografi.

Fase Kedua (tahun 1800-an)


Pada fase ini, bahan-bahan etnografi tersebut telah disusun menjadi karangan-
karangan berdasarkan cara berpikir evolusi masyarakat pada saat itu. masyarakat dan
kebudayaan berevolusi secara perlahan-lahan dan dalam jangka waktu yang lama.
Mereka menganggap bangsa-bangsa selain Eropa sebagai bangsa-
bangsa primitif yang tertinggal, dan menganggap Eropa sebagai bangsa yang tinggi
kebudayaannya

Pada fase ini, Antopologi bertujuan akademis, mereka mempelajari masyarakat dan


kebudayaan primitif dengan maksud untuk memperoleh pemahaman tentang tingkat-
tingkat sejarah penyebaran kebudayaan manusia.

Fase Ketiga (awal abad ke-20)


Pada fase ini, negara-negara di Eropa berlomba-lomba membangun koloni di benua
lain seperti Asia, Amerika, Australia dan Afrika. Dalam rangka membangun koloni-koloni
tersebut, muncul berbagai kendala seperti serangan dari bangsa asli, pemberontakan-
pemberontakan, cuaca yang kurang cocok bagi bangsa Eropa serta hambatan-
hambatan lain. Dalam menghadapinya, pemerintahan kolonial negara Eropa berusaha
mencari-cari kelemahan suku asli untuk kemudian menaklukannya. Untuk itulah mereka
mulai mempelajari bahan-bahan etnografi tentang suku-suku bangsa di luar Eropa,
mempelajari kebudayaan dan kebiasaannya, untuk kepentingan pemerintah kolonial.

Fase Keempat (setelah tahun 1930-an)


Pada fase ini, Antropologi berkembang secara pesat. Kebudayaan-kebudayaan suku
bangsa asli yang di jajah bangsa Eropa, mulai hilang akibat terpengaruh kebudayaan
bangsa Eropa.

Pada masa ini pula terjadi sebuah perang besar di Eropa, Perang Dunia II. Perang ini
membawa banyak perubahan dalam kehidupan manusia dan membawa sebagian
besar negara-negara di dunia kepada kehancuran total. Kehancuran itu menghasilkan
kemiskinan, kesenjangan sosial, dan kesengsaraan yang tak berujung.

Namun pada saat itu juga, muncul semangat nasionalisme bangsa-bangsa yang dijajah
Eropa untuk keluar dari belenggu penjajahan. Sebagian dari bangsa-bangsa tersebut
berhasil mereka. Namun banyak masyarakatnya yang masih memendam dendam
terhadap bangsa Eropa yang telah menjajah mereka selama bertahun-tahun.

Proses-proses perubahan tersebut menyebabkan perhatian ilmu antropologi tidak lagi


ditujukan kepada penduduk pedesaan di luar Eropa, tetapi juga kepada suku bangsa di
daerah pedalaman Eropa seperti suku bangsa Soami, Flam dan Lapp.
MATERI KULIAH

Hidup Manusia

a. Pendidikan
Kehidupan Manusia

Usaha dari manusia dewasa yang telah sadar akan kemanusiaannya dalam :

- Membimbing
- Melatih
- Mengajar dan menanamkan nilai-nilai serta dasar-dasar pandangan hidup
- Sadar sebagai manusia dengan sifat hakikat dan ciri-ciri manusia

Pendidikan Formal

Pendidikan Non Formal

Saling terkait dan mengkait secara keseluruhannya yang dilaksanakan


oleh generasi tua dalam mengalihkan :

- Pengalamannya
- Pengetahuannya
- Keterampilannya

b. Filsafat Pendidikan
Pendekatan : 1. Tradisional

- Murni secara alami


- Metode tradisional mengikuti seperlunya

2. Bersifat Kretis
- Mobilisasi dengan berbagai aliran yang ada
- Tidak terikat prodisasi
- Menerapkan analisis kini dan yang akan datang
- 2 cara analisis pisiolofis :
a. Analisis bahasa
b. Analisis Konsep
Philein = CINTA

FILSAFAT ( Philosfia )

( YUNANI ) Sophos = HIKMAT

FALSAFAH Fa’lala, Fa’lalah dan Fi’lal

( ARAB ) Kata kerja dari falsafah

FILSAFAT < > FALSAFAH

- Pengetahuan tentang hikmat


- Pengetahuan tentang prinsip atau dasar-dasar
- Mencari kebenaran
- Membahas dasar-dasar dari apa yang dibahas

” Berpikir menurut tata tertib ( logika ) dengan bebas ( tidak terikat pada tradisi, dogma
serta agama ) dan dengan sedalam-dalamnya sehingga sampai ke dasar-dasar
persoalannya ”

Manusia

Peradaban Kebudayaan

MANUSIA :

- Melaksanakan hubungan kemasyarakatan.


- Memiliki pengalaman-pengalaman
- Menghasilkan bentuk kehidupan
- Mempunyai kesamaan dan perbedaan.

KEBUDAYAAN :

- Budhayah ( Budi atau akal ).


- Culture ( Daya dan kegiatan manusia untuk mengolah dan mengubah alam ).
- Komplek ( Pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat
serta kebiasaan).
PERADABAN :

- Bentuk kebudayaan pada masa tertentu.


- Adanya proses perubahan sosial dan kebudayaan

FILSAFAT ( YUNANI ) Azas-azas dari eksistensi yang berarti ilmu pengetahuan,


kritik dan sistematika pengetahuan serta penyimpulan ilmu
pengetahuan :

- EMPIRIS;
- PENGAJARAN RASIONAL; DAN
- AKAL PENGALAMAN.

Mencakup :

- OUTOLOGI : Kenyataan riil

- DEONTOLOGI : Kenyataan ideal

- EPISTIMOLOGI : Dosa-dosa dan pengetahuan

- OKSIOLOGI : Evaluasi atau penilaian dasar-dasar dan kenyataan

FILSAFAT

Dikenal sebagai induk dari segala Ilmu Pengetahuan. Namun, oleh perkembangan
peradaban manusia, Ilmu Filsafat memicu munculnya cabang-cabang ilmu lainnya;

- ASTRONOMI : Ilmu Perbintangan.

- FISIKA : Ilmu Alam

- KIMIA : Ilmu Unsur-unsur

- BIOLOGI : Ilmu Kehidupan

- GEOLOGI : Ilmu Bumi

- ANTROPOLOGI : Ilmu tentang Manusia


Abad Ke-19 Dua Ilmu baru muncul;

- PSIKOLOGI : Ilmu yang mempelajari masyarakat.

- SOSIOLOGI : Ilmu yang mempelajari tentang sosial dan budaya yang


terjadi dalam masyarakat.

AUGUSTE CONTE SOCIUS (Latin) : kawan

1839 LOGOS (Yunani) : Kata/Berbicara

PERANCIS SOSIOLOGI : Berbicara dengan masyarakat.

Istilah Sosial ( social ) : - Kegiatan-kegiatan untuk mengawasi persoalan-persoalan


yang dihadapi oleh masyarakat dalam bidang
kesejahteraan.

- Idiologi yang berpokok pada prinsip pemilikan umum


( Alat-alat produksi dan Jasa-jasa).

ILMU PENGETAHUAN

ILMU : Pengetahuan yang disusun secara sistematis ( kebulatan )

- Konstruksi yang abstrak


- Teratur
- Dinamis

PENGETAHUAN : Kesan didalam fikiran sebagai hasil dari panca inderanya.

ILMU PENGETAHUAN : Pengetahuan yang tersusun secara sistematis dengan


menggunakan kekuatan pemikiran, selalu dapat diperiksa
dan ditelaah dengan kritis.
1. PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL

a. PROSES SOSIAL ;

Cara-cara berhubungan masyarakat sebagai pengaruh timbal balik antara


pelbagai segi kehidupan bersama seperti antara sosial dengan politik, politik dengan
ekonomi, ekonomi dengan hukum dan seterusnya.

Pandangan proses interaksi sosial tertuju kepada :

1. Segi statisnya atau struktur masyarakat.


2. Segi dinamis atau fungsinya masyarakat.

Bentuk-bentuk struktur masyarakat :

1. Kelompok-kelompok sosial
2. Kebudayaan
3. Lembaga Sosial
4. Stratifikasi dan kekuasaan
Fungsi-fungsi masyarakat :

a. Terjadinya perubahan kehidupan


b. Perkembangan yang mewujudkan dinamika.
c. Tempat terjadinya hubungan orang per orang dan kelompok sosial.

b. Interaksi Sosial.
Dasar-dasar proses sosial yang menunjukkan pada hubungan-hubungan sosial yang
dinamis yang menjadi syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial melalui
kontak sosial dan komunikasi sosial.

Bentuk-bentuk interaksi sosial :

a. Kerjasama ( Cooperation )
b. Persaingan ( Competition )
c. Pertentangan ( Conflict ).

a) Kerjasama.
Suatu tujuan bersama dan timbul karena orientasi orang per orang
terhadap kelompoknya in groupnya dan kelompok lainnya out groupnya.

Kerja sama timbul apabila orang menyadari bahwa mereka


mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama dan pada saat bersamaan
mempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian terhadap diri sendiri untuk
memenuhi kepentingan tersebut. Kesadaran dan organisasi merupakan fakta
penting dalam kerja sama.

Bentuk-bentuk kerja sama :

1. Kerukunan mencakup gotong-royong dan tolong-menolong.


2. Bargaining, perjanjian pertukaran barang dan jasa.
3. Ko optasi, proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan.
4. Koalisi, kombinasi antara dua organisasi atau lebih dengan tujuan yang
sama.
5. Joint-Venture, kerja sama dalam pengusahaan proyek-proyek tertentu.

b) Persaingan

Suatu proses individu atau kelompok-kelompok manusia yang


bersaing mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan tertentu
menjadi pusat perhatian umum tanpa menggunakan ancaman atau
kekerasan.

Tipe-tipe persaingan :

1. Persaingan ekonomi
2. Persaingan kebudayaan
3. Persaingan kedudukan dan peranan
4. Persaingan ras.

Faktor mendorong persaingan :

a. Kepribadian seseorang
b. Kemajuan
c. Solidaritas
d. Disorganisasi.

c) Pertentangan atau Conflict

Perbedaan-perbedaan badaniah, emosi, unsur-unsur, kebudayaan, pola-pola


perilaku dengan pihak lain sehingga masing-masing pihak berusaha saling
menghancurkan.

Pertentangan atau pertikaian adalah suatu proses sosial di mana individu


atau kelompok berusaha memenuhi tujuannya dengan jalan menantang
pihak lawan dengan ancaman atau kekerasan.
Adapun penyebab antara lain :

a. Perbedaan pendirian dan perasaan.


b. Perbedaan kebudayaan.
c. Perbedaan kepentingan.
d. Perubahan sosial.

Bentuk-bentuk pertentangan.

1. Pribadi.
2. Rasial atau mayoritas terhadap minoritas.
3. Kelas-kelas sosial.
4. Politik.
5. Internasional.

Akibat-akibat dari bentuk perentangan adalah :

1. Peningkatan solidaritas in group


2. Goyah atau retaknya persatuan
3. Perubahan kepribadian
4. Akomodasi atau perubahan yang terjadi.

Kelompok Sosial dan Kehidupan Masyarakat

Ada dua hasrat atau keinginan pokok manusia:

a. Untuk menjadi satu dengan manusia lain;


b. Untuk menjadi satu dengan suasana alam sekelilingnya.

Alat yang digunakan:

a. Fikiran;
b. Perasaan;
c. Kehendak.

Yang mempengaruhi kehidupan manusia:

a. Alam disekelilingnya;
b. Kebutuhan hidup;
c. Perlindungan hidup;
d. Sapana pertumbuhan hidup.

Faktor-faktor tersebut diatas menjadi kepentingan manusia untuk menimbulkan atau


membentuk kelompok-kelompok sosial.
Kelompok-kelompok sosial atau social group merupakan himpunan kesatuan-kesatuan manusia
yang hidup bersama dan membentuk tujuan bersama.

Persayarat Kelompok Sosial Masyarakat:

a. Adanya anggota;
b. Adanya kesamaan hubungan timbal balik;
c. Berstruktur, berkaidah dan mempunyai pola perilaku;
d. Bersistem dan berproses;

Jenis-jenis Kelompok Sosial:

a. Kelompok primer (primary group) dan yag paling sederhana, dimana anggotanya
saling mengenal dan kerjasama yang erat;
b. Kelompok sekunder (secondary group) yang terdiri dari banyak orang atau
pengenalan secara pribadi tidak erat.

Tipe-tipe Kelompok Sosial:

TIPE ADA TK KESAMAAN HUB. SOSIAL ORIENTASI


TUJUAN

Katagori - - -
Statistik
+ - -
Katagori
Sosial + + -

Kel. Sosial + + -

Kel. Tak + + +
Teratur

Org. Formal

a. Kategori Statistik adalah pengelompokan atas dasar tertentu yang sama


(kelompok umur);
b. Kategori Sosial adalah kelompok individu yang mempunyai ciri yang sama (ex.
Ikatan Dokter dll.);
c. Kelompok sosial adalah hubungan yang sangat erat, misalnya Keluarga;
d. elompok tidak teratur adalah kumpulan orang-orang pada suatu tempat tertentu,
seperti antrian membeli karcis nonton bola;
e. Organisasi Formal adalah kelompok yang sengaja dibentuk untuk mencapai
tujuan-tujuan tertentu. Contoh : Organisasi Birokrasi.
KEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT

Kebudayaan mempunyai artikata BUDDAYAH kata jamak dari BUDHI yang berarti BUDI
atau AKAL. Menurut E. B. Tylor (1871)Kebudayaan adalah Kompleks yang mencakup
pengetahuan, keercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan-kemampuan
lain serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai masyarakat.

Masyarakat adalah orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan.

Unsur-unsur kenbudayaan oleh Herskovist:

a. Alat-alat teknologi;
b. Sistem ekonomi;
c. Keluarga;
d. Kekuasaan politik.

Menurut Bronislow unsur-unsur kebudayaan :

a. Sistem norma kerjasama masyarakat;


b. Organisasi ekonomi;
c. Alat dan lembaga;
d. Organisasi kekuatan.

Namun, menurut Kluckohn ada tujuh unsur kebudayaan yang culture universal:

a. Perlengkapan dan pralatan hidup manusia;


b. Matapencaharian dan sistem ekonomi;
c. Sistem kemasyarakatan;
d. Bahasa;
e. Kesenian;
f. Sistem pengetahuan;
g. Religi (sistem kepercayaan).
Sifat dan Hakikat Kebudayaan:

a. Kebudayaan tewujud dan terus tersalurkan lewat perilaku manusia;


b. Kebudayaan telah ada sebelum generasi saat ini;
c. Kebudayaan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan pada tingkahlaku;
d. Kebudayaan mencakup aturan-aturan yang diberikan kewajiaban-kewajiaban,
tindakan-tindakan yang diterima dan ditolak, tindakan yang dilarang dan yang
diijinkan.

Anda mungkin juga menyukai