0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
7 tayangan46 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, klasifikasi, epidemiologi, faktor risiko, patofisiologi, diagnosis, dan penatalaksanaan acute kidney injury (AKI). AKI didefinisikan sebagai penurunan laju filtrasi glomerulus dalam waktu singkat yang umumnya reversibel dan diikuti gagal ginjal untuk mengeluarkan limbah metabolisme. Klasifikasi AKI menggunakan kriteria RIFLE yang mempertimbangkan kenaikan kreatinin serum dan output urine. Faktor
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, klasifikasi, epidemiologi, faktor risiko, patofisiologi, diagnosis, dan penatalaksanaan acute kidney injury (AKI). AKI didefinisikan sebagai penurunan laju filtrasi glomerulus dalam waktu singkat yang umumnya reversibel dan diikuti gagal ginjal untuk mengeluarkan limbah metabolisme. Klasifikasi AKI menggunakan kriteria RIFLE yang mempertimbangkan kenaikan kreatinin serum dan output urine. Faktor
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, klasifikasi, epidemiologi, faktor risiko, patofisiologi, diagnosis, dan penatalaksanaan acute kidney injury (AKI). AKI didefinisikan sebagai penurunan laju filtrasi glomerulus dalam waktu singkat yang umumnya reversibel dan diikuti gagal ginjal untuk mengeluarkan limbah metabolisme. Klasifikasi AKI menggunakan kriteria RIFLE yang mempertimbangkan kenaikan kreatinin serum dan output urine. Faktor
(dalam jam hingga 6 minggu) laju filtrasi glomerulus (LFG) yang umumnya berlangsung reversibel, diikuti kegagalan ginjal untuk mengekskresi sisa metabolisme nitrogen, dengan/ tanpa gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit. Acute Dialysis Quality Initia- tive (ADQI) yang beranggotakan para nefrolog dan intensivis di Amerika pada tahun 2002 sepakat mengganti istilah ARF menjadi AKI. Penggantian istilah renal menjadi kidney diharapkan dapat membantu pemahaman masyarakat awam, sedangkan penggantian istilah failure menjadi injury dianggap lebih tepat menggambarkan patologi gangguan ginjal DEFINISI
Evaluasi dan manajemen awal pasien dengan cedera ginjal
akut (AKI) harus mencakup: 1) sebuah assessment penyebab yang berkontribusi dalam cedera ginjal, 2) penilaian terhadap perjalanan klinis termasuk komorbiditas, 3) penilaian yang cermat pada status volume, dan 4) langkah-langkah terapi yang tepat yang dirancang untuk mengatasi atau mencegah memburuknya fungsional atau struktural abnormali ginjal. Penilaian awal pasien dengan AKI klasik termasuk perbedaan antara prerenal, renal, dan penyebab pasca-renal Cedera ginjal akut didefinisikan ketika salah satu dari kriteria berikut terpenuhi : Serum kreatinin naik sebesar ≥ 0,3 mg/dL atau ≥ 26μmol /L dalamwaktu 48 jam atau Serum kreatinin meningkat ≥ 1,5 kali lipat dari nilai referensi, yang diketahui atau dianggap telah terjadi dalam waktu satu minggu atau Output urine <0.5ml/kg/hr untuk> 6 jam berturut-turut KLASIFIKASI AKI KLASIFIKASI AKI KRITERIA RIFLE DIMODIFIKASI EPIDEMIOLOGI EPIDEMIOLOGI FAKTOR RISIKO AKI FATOFISIOLOGI AKI PRA RENAL INTRA RENAL Gagal ginjal akut intra renal yang sering terjadi adalah nekrosi tubular akut disebabkan oleh keadaan iskemia dan nefrotoksin. Pada gagal ginjal renal terjadi kelainan vaskular yang sering menyebabkan nekrosis tubular akut. Dimana pada NTA terjadi kelainan vascular dan tubular. Pada kelainan vaskuler terjadi: AKI INTRA RENAL POST RENAL ETIOLOGI ETIOLOGI ETIOLOGI DIAGNOSIS DIAGNOSIS DIAGNOSIS DIAGNOSIS PENATALAKSANAAN PENATALAKSANAAN PENATALAKSANAAN PENATALAKSANAAN PENATALAKSANAAN PENATALAKSANAAN NUTRISI TERAPI PENGGANTI GINJAL Oliguria : produksi urin < 2000 ml dalam 12 jam Anuria : produksi urin < 50 ml dalam 12 jam Hiperkalemia : Kadar potassium > 6.5 mmol/L Asidemia (keracunan asam) yang berat : pH < 7.0 Azotemia : kadar urea > 30 mmol/L Ensefalopati uremikum Neuropati / miopati uremikum Pericarditis uremikum Natrium abnormalitas plasma : konsentrasi > 155 mmol/L atau <120 mmol/L Hipertermia Keracunan obat DIAGNOSIS KEPERAWATAN Kelebihan volume cairan b/d gagal ginjal dengan kelebihan air. Resiko tinggi terhadap menurunnya curah jantung berhubungan dengan ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, gangguan frekuensi, irama, konduksi jantung, akumulasi/penumpukan urea toksin, kalsifikasi jaringan lunak. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan katabolisme protein Kelelahan berhubungan dengan penurunan produksi energi metabolik/pembatasan diet, anemia. Resiko tinggi terhadap infeksi b/d depresi pertahanan imunologi. Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan TERIMA KASIH