Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MANAJEMEN KEPERAWATAN

ROLE PLAY PRE DAN POST CONFERENCE DINAS PAGI

STRATEGI PELAKSANAAN PRE DAN POST CONFERENCE KEPERAWATAN

DOSEN : Ns. Devi Trianingsih, M.Kep.

Disusun Oleh :

KELOMPOK 1 :

1. Agus Muholif 9. Ika Sulistia


2. Anggun Dyah K. 10. Intan Fitrianingrum
3. Cucu Purnama 11. Juliana
4. Deffi Rosdalia 12. Nawang Sundari
5. Diah Aprilia Sari 13. Nengsih Dharmawani
6. Didi Irwanto 14. Nursyafitri
7. Dila Mareta 15. Palupi Wisnu
8. Ely Zabeth

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERTAMEDIKA
TAHUN 2021
ROLE PLAY PRE DAN POST CONFERENCE DINAS PAGI

Strategi Pelaksanaan Pre dan Post Conference Keperawatan

MC (Dilla) : Assalamualaikum Wr Wb. Kami Dari Kelompok Rs. Dr. Suyoto Dalam
Roleplay Pre Dan Post Conference Yang Diperankan Oleh…

Saya Dilla Mareta sebagai Pembawa Acara


Nengsih : Sebagai Narator
Palupi : Kepala Ruangan
Deffi : Katim 1 , dengan Anggota Tim :
- Cucu Purnama Pasien : - Nn. P (22 Th)
- Agus Mudcholif - Tn. R (50 Tn)
- Anggun Dyah K.
- Diah Aprilia
- Nawang S.

Ika : Katim 2, dengan Anggota Tim :


- Didi Irwanto Pasien : - Ny. X (52 Th)
- Nursyafitri - Ny. S (55 Th)
- Elyzabeth
- Intan July

Terimakasih…

NARATOR (Nengsih) : Di salah satu ruangan RS Suyoto tepatnya Ruang Dahlia, terdiri
dari 1 Karu, dan 2 Katim, masing masing Tim terdiri dari 5 Perawat Pelaksana, dimana
masing-masing memiliki tugas :

Kepala Ruangan :
1. Mengidentifikasi Tingkat Ketergantungan Klien.
2. Menghitung Jumlah Tenaga.
3. Merumuskan Analisis Swot Diruangan Tempat Berdinas.
4. Merumuskan Plan Of Action (Poa) Terhadap Analisis Swot.
5. Merumuskan Sistem Penugasan Yang Tepat Berdasarkan Analisis Tenaga.
6. Menentukan Bor Dan Los Untuk Ruang Dinas.
7. Menentukan Fasilitas Penunjang Yang Terdapat Di Ruangan.

Ketua Tim :
Menyusun Rencana Asuhan Keperawatan Klien :
1. Pengkajian Klien Secara Lengkap, Head To Toe, Bio-Psiko-Sosio-Spiritual.
2. Menentukan Diagnosa Keperawatan Dari Masalah Keperawatan Yang Ditemukan.
3. Menentukan Analisa Data Serta Prioritas Diagnosa.
4. Menyusun Tujuan Dan Kriteria Hasil (Smart)

1
5. Menyusun Rencana Intervensi Yang Terdiri Dari 4 Aspek Observasi, Edukasi,
Mandiri Keperawatan Serta Kolaborasi.
6. Evaluasi Asuhan Keperawatan Dalam Bentuk Soap.

Perawat Pelaksana :
1. Mengidentifikasi Rencana Intervensi Yang Akan Dilakukan. Intervensi Dilakukan
Dalam Bentuk Tindakan Invasif (Prosedur Keperawatan) Atau Pendidikan
Kesehatan.
2. Mengidentifikasi Alat-Alat Yang Akan Digunakan.
3. Melakukan Tindakan Keperawatan Sesuai Dengan Rencana Intervensi Yang
Diberikan Oleh Ketua Tim.

Pada Tanggal 30 Mei 2021, Pasien Diruang Dahlia Berjumlah 3 Orang Dengan Kapasitas
Bed 10, Dalam Kegiatan Pre Conference Di Ruangan Nurse Station Dahlia, Yang
Berdinas Tim 1, Terjadilah Percakapan Berikut…

 PRE CONFERENCE

1. Waktu kegiatan : Sebelum operan ke dinas pagi.


2. Tempat : Ruang Dahlia
3. Penanggung jawab : Ketua Tim

Kepala Ruangan (Zr. Palupi) : “Selamat Pagi teman-teman sekalian. Sebelum kita
melakukan overan, marilah kita ucapkan puji
syukur kehadirat Tuhan YME. karena atas rahmat
serta karunia-Nya lah kita dapat berkumpul pagi
hari ini, Senin 30 MEI 2021 untuk kegiatan pre
conference yang rutin kita lakukan setiap hari.
Baiklah untuk mempersingkat waktu, selanjutnya
kepada Ketua Tim 1 dinas pagi saya persilahkan
untuk memandu conference kita pada pagi hari ini.”

Ketua Tim 1 (Zr. Deffi) : “Terimakasih Bu Karu, Selamat pagi rekan-rekan


semua. Puji syukur kita ucapkan kehadirat Tuhan
YME, atas nikmat kesehatan yang diberikan pada
kita semua. Sehingga kita bisa berkumpul untuk
menjalankan pre conference. Sebelumnya marilah
kita berdoa bersama menurut agama dan
kepercayaan masing-masing. Berdoa Mulai....
Amiiin… Berdoa selesai.”

“Untuk selanjutnya kita diskusikan bersama kondisi


dan keadaan klien yang ada di ruangan kita. Pre
Conference pagi ini Senin, tanggal 30 Mei 2021,

2
di Ruang Dahlia dengan jumlah pasien saat ini 3
orang. Tim 1 dengan 5 Perawat Pelaksana
bertanggung jawab pada jumlah pasien. Dari Tim 1
saat Ini ada 2 orang pasien dengan tingkat
Ketergantungan Parsial care 1 orang dan Total care
1 orang.”

“Pasien nomer 1 yang bernama Nn. P yang berumur


22 tahun dengan diagnosa medis dyspepsia. Saat
ini klien masih mengeluh nyeri abdomen pada
kuadran kiri atas, nyeri seperti ditusuk – tusuk
kurang lebih durasi 1 menit, hilang timbul kemudian
klien masih mengatakan sering mual dan muntah 2
kali sekitar pukul 04.00-06.30 pagi hari ini.
Kemudian klien mengatakan masih kurang nafsu
makan makan.”

“Dan setelah dilakukan observasi, klien tampak


terbaring lemah di atas tempat tidur, tampak sering
memegangi perutnya, skala nyeri 5, ekspresi wajah
tegang jika berpindah posisi. Orang tua klien
mengatakan sejak kemarin malam klien tidak mau
makan, makan habis 3 sendok. Dapat saya tarik
setidaknya ada dua diagnosa keperawatan yang
muncul, yaitu:
1. Nyeri akut berhubungan dengan proses inflamasi
lambung.
2. Defisit nutrisi berhubungan dengan intake dan
output yang tidak seimbang.”

“Untuk mengatasi keluhan nyeri pada Nn. P tersebut,


Zr. Cucu tolong lakukan beberapa tindakan
keperawatan yaitu:
1. Kaji intensitas dan skala nyeri klien untuk
memudahkan menentukan prioritas tindakan.
2. Ukur tanda – tanda vital klien.
3. Berikan posisi yang nyaman.
4. Ajarkan teknik relaksasi nafas dalam.”

“Setelah dilakukan tindakan tersebut, diharapkan


ada perubahan terhadap klien berupa nyeri
berkurang sehingga dapat ditoleransi. Bagaimana
tim 1 ?”

3
Perawat pelaksana (Zr. Cucu) : “Siap Kak untuk mengatasi nyeri agar berkurang
kami akan :
1. Mengkaji skala nyeri klien untuk memudahkan
menentukan prioritas tindakan.
2. Mengukur Tanda-Tanda Vital tiap 6 jam
menggunakan Tensimeter manual dan
thermometer air raksa sesuai persediaan.
3. Memberikan posisi yang nyaman bagi klien
dengan posisi semi Fowler
4. Mengajarkan tekhnik relaksasi dengan Tarik
nafas dalam.”

Ketua Tim 1 (Zr. Deffi) : “Baik selanjutnya Untuk diagnosa kedua, bisa
lakukan tindakan keperawatan seperti :
1. Kaji pola makan klien.
2. Pantau intake dan output klien.
3. Anjurkan untuk makan dengan porsi sedikit tapi
sering.
4. Anjurkan makan makanan yang bervariasi.”

“Setelah dilakukan tindakan tersebut, diharapkan


klien menunjukkan perubahan berupa nafsu makan
meningkat sehingga kebutuhan nutrisi klien dapat
terpenuhi, Bagimana tim 1?”

Tim 1 (Seluruh anggota) : “Siap Kak…”

Perawat pelaksana (Br. Agus) : “Siap KAK” (mengulang instruksi)


1. Mengkaji pola makan klien apakah sudah teratur
atau belum, apakah langsung dimakan atau
dibiarkan beberapa lama, apakah makanan yang
disediakan habis atau tidak.
2. Saya akan Pantau intake dan output klien nanti
di akhir shift akan saya hitung.
3. Saya akan Menganjurkan untuk makan dengan
porsi sedikit tapi sering.
4. Menganjurkan makan makanan yang bervariasi,
nanti akan saya bicarakan dengan bagian gizi.

Ketua Tim 1 (Zr. Deffi) : “Untuk tindakan kolaborasi atau pengobatan sesuai
instruksi dokter yang sudah berjalan, pemberian obat
analgetik berupa ketorolac 1 amp/ IV, dan pemberian
antasida berupa Ranitidine 1 amp/IV yang diberikan
pada pukul 11.30. Sebelum Pasien makan siang.”

Tim 1 (seluruh anggota) : “SIAP KAK”

4
Ketua Tim 1 (Zr. Deffi) : “Identitas Pasien Yang Kedua Nama Tn.R, umur 50
tahun, TingkatKetergantungan partial care. Diagnosa
Medis Fraktur Femur 1/3 distal. Keadaan umum
pasien lemah, terpasang DC ukuran 16 produksi
urine 600 ml warna kuning jernih, ADL dibantu. ”

“TTV Terakhir Pukul 06.00. Tensi 130/70 mmHg, S:


37,50c. Nadi 64x/mnt. Rr : 22x/mnt. Gcs 15. Pasien
Mengeluhkan tidak bisa beraktivitas seperti biasa.
Masalah keperawatan yang ditemukan adalah
hambatan mobilitas fisik b.d terpasang gips/traksi.”

“Intervensi yang belum terlaksana :


1. Dorong pasien untuk partisipasi dalam memilih
periode aktivitas. (Seperti jadwal meningkatkan
toleransi terhadap kemajuan aktivitas dan
mencegah kelemahan).
2. Jelaskan pada pasien pentingnya melakukan
aktivitas sesuai kemampuan.
Bagaimana Zr.Diah, Implementasi apa yang sudah di
lakukan?”

Perawat Pelaksana (Zr. Diah) : “Siap Kak, Implementasi yang sudah dilakukan :
1. Mengkaji kemampuan klien dalam beraktivitas.
2. Mengkaji kesiapan untuk meningkatkan aktivitas
3. Memberikan bantuan sesuai kebutuhan dan
anjurkan penggunaan, menyikat gigi / rambut
dengan duduk dan sebagainya ditempat tidur.”

Ketua Tim 1 (Zr. Deffi) : Evaluasi (SOAP):


S : Pasien mengatakan sebagian aktivitasnya
bisa dilakukan di tempat tidur.
O : Pasien nampak terbaring lemah.
A : Hambatan mobilitas fisik b.d terpasang gips/
traksi.
P : Ulangi intervensi.
NB : Dokternya sudah visit belum ? ,Terpasang
gips atau tidak?

“Demikian yang dapat saya sampaikan tentang


keadaan pasien TIM 1 Saat Ini. Terima kasih untuk
Zr. Cucu Br. Agus , Anggun, Diah Dan Nawang.
Setelah pre conference ini intervensinya bisa
dilakukan.”

5
Kepala Ruangan (Zr. Palupi) : “Baik terimakasih Tim 1. Selanjutnya Tim 2.”

Ketua Tim 2 (Zr. Ika) : “Assalamualaikum wr wb, selamat pagi kami tim 2
dengan perawat pelaksana Didi , Pipit, Ellyzabeth,
Intan dan July. Bertanggung jawab pada dua pasien.
Pasien nomer 1 yang bernama Ny. X berusia 52
tahun dengan diagnosa medis Diabetes Mellitus.”

“Saat ini klien mengeluh nyeri pada tumit kanan,


setelah dilakukan observasi, tampak luka diabetik
klien semakin meluas, kemerahan, pasien mengeluh
nyeri kesakitan saat berjalan, skala nyeri 5 nyeri
hilang timbul, durasi 1 menit, nyeri nyut – nyutan.

“Maka ada dua diagosa keperawatan yang muncul,


yaitu :

1. Nyeri berhubungan dengan adanya luka diabetik.


2. Risiko infeksi berhubungan dengan adanya luka
terbuka di bagian tumit.

“Untuk diagnosa pertama, Lakukan tindakan sebagai


berikut :
1. Kaji intensitas dan skala nyeri klien untuk
memudahkan menentukan prioritas tindakan.
2. Berikan posisi yang nyaman bagi klien.
3. Ajarkan tekhnik relaksasi.
4. Ukur Tanda-Tanda Vital.

“Setelah dilakukan tindakan tersebut, diharapkan


klien mengatakan nyeri berkurang dan dapat di
toleransi. Bagaimana tim 2 ?”

Tim 2 (seluruh anggota) : “Siap Kak”

Perawat Pelaksana (Br. Didi) : “Untuk diagnosa pertama Ny. x, kami akan
melakukan tindakan sebagai berikut :
1. Mengkaji skala nyeri klien untuk memudahkan
menentukan prioritas tindakan, dengan skala 1-
10.
2. Memberikan posisi yang nyaman bagi klien
dengan posisi semi fowler.
3. Mengajarkan tekhnik relaksasi dengan nafas
dalam

6
4. Mengukur Tanda-Tanda Vital dengan tensimeter
manual dan thermometer elektrik yang ada.
KATIM 2 ( IKA) Baik,Teima kasih Br.Didi.

Ketua Tim 2 (Zr. Ika) : “Selanjutnya, untuk diagnosa yang kedua, Lakukan
tindakan :
1. Observasi keadaan luka, warna, dan bau.
2. Tekhnik aseptik dan antiseptik pada saat
melakukan tindakan.
3. Lakukan perawatan luka dengan cara
membersihkan luka dengan Nacl, dan mengganti
verban.”

“Perawatan ini dilakukan dengan menggunakan


sistem moist. Bagaimana Tim 2?”

Tim 2 (seluruh anggota) : “Siap kak”

Perawat
pelaksana (Zr. Elyzabeth) : (mengulang instruksi) “Untuk diagnosa yang kedua,
kami lakukan:
1. Mengobservasi keadaan luka Ny. X.
2. Menggunakan tekhnik aseptik dan antiseptik
pada saat melakukan tindakan.
3. Melakukan perawatan luka dengan cara
membersihkan luka dengan Nacl, dan mengganti
verban yang bersih dengan menggunakan sistem
moist.”

Ketua Tim 2 (Zr. Ika) : “Untuk pengobatan, sesuai instruksi dokter Berikan
metronidazole melalui IV. Dan diharapkan setelah
dilakukan tindakan keperawatan, infeksi tidak
terjadi.”

Tim 2 (seluruh anggota) : “Siap kak”

Perawat pelaksana (Zr. Pipit) : (mengulang instruksi) “Memberikan metronidazole


melalui IV.”

Ketua Tim 2 (Zr. Ika) : “Identitas Pasien Yang Kedua Nama Ny.S, umur 55
tahun, tingkat ketergantungan minimal care diagnosa
medis Ca. Mammae. Keadaan umum pasien baik.
TTV Terakhir Pukul 06.00 Tensi 120/80 mmHg,
Suhu 36,80c, Nadi 8x/m, RR 20x/m GCS: 15. Pasien
mengeluhkan nyeri bagian mamae, skala 5, yeri
seperti tertusuk – tusuk hilang timbul. Masalah

7
keperawatan Yang ditemukan adalah nyeri
akut.”.Untuk Zr.Intan implementasi apa yang sudah
di lakukan.”

Perawat pelaksana (Zr. Intan) : “Baik kak, Implementasi yang sudah dilakukan :
1. Mengkaji skala nyeri klien untuk memudahkan
menentukan prioritas tindakan, dengan skala 1-
10.
2. Mengukur Tanda-Tanda Vital dengan tensimeter
manual dan thermometer elektrik yang ada setiap
6 jam.
3. Memberikan posisi yang nyaman bagi klien
dengan posisi semi fowler.
4. Mengajarkan tekhnik relaksasi dengan nafas
dalam jika nyeri muncul.”

Ketua Tim 2 (Zr. Ika) : Evaluasi (SOAP) :


S : Pasien mengatakan nyeri mammae berkurang
O : Pasien Nampak rileks.
A : Nyeri akut b.d proses penyakit.
P : lanjutkan intervensi.

Demikian yang dapat saya sampaikan dari TIM 2.

NB: adakah rencana pemberian kemoterapi?, IV line


terpasang tidak? Berapa tts/menit?, dokternya sudah
visit apa belum?

Baiklah kegiatan dinas pagi kita sebagai berikut,


mohon masing masing bertanggung jawab dengan
tugasnya :
1. Melakukan operan dari dinas malam ke
dinas pagi.
2. Melakukan kegiatan perbeden.
3. Memandikan pasien yang memiliki personal
hygiene kurang.
4. Melakukan visite bersama dokter.
5. Melakukan tindakan yang telah direncanakan dari
dinas malam dan melakukan tindakan yang
disarankan oleh Dokter setelah visite.
6. Kegiatan dilakukan oleh semua perawat
pelaksana sesuai dengan pasiennya masing-
masing. Demikian pembagian tugas yang dudah
dibagi, saya berharap semuanya dapat
dikerjakan dengan baik.

8
“Jika ada yang memerlukan bantuan dalam
penanganan pasien, Silahkan meminta bantuan
kepada sesama petugas pagi. Selebihnya saya
kembalikan kepada Kepala Ruangan.”

Kepala Ruangan (Zr. Palupi) : “Demikian Pre Conference kita pada pagi hari ini, saya
harapkan kerjasama dari semua perawat
ruangan. Selamat bekerja dan Wassalamu’alaikum.”

 POST CONFERENCE (NARATOR)

1. Waktu kegiatan : Sebelum operan ke dinas sore.


2. Tempat : Ruang Dahlia
3. Penanggung jawab : Ketua Tim

Kegiatan :
1. KARU membuka acara.
2. Katim menanyakan hasil asuhan masing-masing.
3. Katim menanyakan kendala dalam asuhan yang diberikan.
4. Katim menanyakan tindak lanjut asuhan pasien yang harus dioperkan ke shift
berikutnya.
5. KARU menutup acara.

Kepala Ruangan (Zr. Palupi) : “Assalamu’alaikum Wr Wb, selamat siang. Terima


kasih atas kerjasamanya untuk semua petugas
dinas pagi. Kita masih bertemu lagi dan di
penghujung tugas kita. Seperti biasa kita akan
melakukan post conference sebelum di operkan ke
shift berikutnya. Apakah ada yang ingin
disampaikan selama kita bekerja dari pagi tadi
hingga siang ini, mungkin ada pertanyaan atau
masukan dan saran? Jika ada saya persilahkan.
Langsung saja saya serahkan kepada para ketua
TIM.”

Ketua Tim I ( Deffi) : “Baik terima kasih atas waktu yang diberikan
kepada saya untuk tim I langsung saja bagaimana
hasil tindakan yang telah dilaksanakan oleh rekan-
rekan termasuk kendala selama rekan-rekan
melakukan tindakan. Dan untuk dapat dioperkan
pada shift berikutnya.”

PP Tim 1 (Zr. Nawang) : “Pasien Nn. P KU: lemah, sudah dilakukan injeksi,
nyeri abdomen berkurang skala 3 dan pasien

9
mendapat makanan lunak, habis ½ porsi Lanjutkan
intervensi!”

PP Tim 1 ( Br. Agus ) : “Pasien Tn. R Suhu 38°C, sudah diberikan kompres
hangat, sudah dilakukan test darah tetapi hasilnya
masih ditunggu dari Lab. Lanjutkan intervensi!”

Kepala Ruangan (Zr. Palupi) : “Selanjutnya saya persilakan Tim II.”

Ketua Tim 2 (Zr. Ika) : “Baik terima kasih atas waktu yang diberikan
kepada saya untuk tim 2 langsung saja bagaimana
hasil tindakan yang telah dilaksanakan oleh rekan-
rekan termasuk kendala selama rekan-rekan
melakukan tindakan. Dan untuk dapat dioperkan
pada shift berikutnya.”

PP Tim 2 (Zr. Pipit) : “Pasien Ny. X KU: lemah, sudah dilakukan


medikasi, keadaan luka sudah berwarna merah,
sudah diberikan insulin 10 unit. Lanjutkan intervensi!”

PP Tim 2 (Zr. Juli) : “Pasien Ny S KU sedang, nyeri berkurang skala 3,


ekspresi wajah rileks akan direncanakan kemoterapi
teapi masih menunggu jadwal, lanjutkan intervensi.”

Ketua Tim 2 (Zr. Ika) : “Dan untuk Semua anggota dinas pagi mulai dari
saya sampai perawat pelaksana tidak ada keluhan
karena semua pasien dapat ditangani dengan
baik. Dan sekarang untuk semua perawat dinas
pagi saya minta untuk bersiap melakukan
persiapan operan pada perawat dinas sore.
Demikian yang dapat saya sampaikan, Selanjutnya
saya kembalikan pada Kepala Ruangan.”

Kepala Ruangan (Zr. Palupi) : “Terima kasih semuanya. Sekarang kita bersiap
untuk operan. Bila ada kata-kata saya yang kurang
berkenan saya mohon maaf, Wassalamu’alaikum,
selamat Siang teman- teman.”

10

Anda mungkin juga menyukai