Anda di halaman 1dari 10

ROLE PLAY PRE DAN POST CONFERENCE DINAS PAGI

Strategi Pelaksanaan Pre dan Post Conference Keperawatan

MC (dilla) : Assalamualaikum Wr Wb. Kami Dari Kelompok Rs. Dr. Suyoto Dalam
Roleplay Pre Dan Post Conference Yang Diperankan Oleh

Saya Dilla Mareta Sebagai Pembawa Acara


Nengsih Sebagai Narator
Palupi : Kepala Ruangan
Deffi : Katim 1
Dengan Anggota TIM : CUCU PURNAMA Pasien : Nn. P (22 th)
AGUS MUDCHOLIF Tn. R (50 tn)
ANGGUN DYAH. K
DIAH APRILIA
NAWANG. S

IKA : KATIM 2

Dengan Anggota TIM : DIDI IRWANTO Pasien : Ny. X (52 th)


NURSYAFITRI Ny. S (55 th)
ELYZABETH
INTAN
JULY

TERIMAKASIH..

NARATOR (NENGSIH) : Di Salah Satu Ruangan Rs. Suyoto Tepatnya Ruang Dahlia , Terdiri Dari 1 Karu,
Dan 2 Katim, Masing Masing Tim Terdiri Dari 5 Perawat Pelaksana. Dimana Masing Masing
Memiliki Tugas:

Kepala Ruangan
1) Mengidentifikasi Tingkat Ketergantungan Klien
2) Menghitung Jumlah Tenaga
3) Merumuskan Analisis Swot Diruangan Tempat Berdinas
4) Merumuskan Plan Of Action (Poa) Terhadap Analisis Swot
5) Merumuskan Sistem Penugasan Yang Tepat Berdasarkan Analisis Tenaga
6) Menentukan Bor Dan Los Untuk Ruang Dinas
7) Menentukan Fasilitas Penunjang Yang Terdapat Di Ruangan

Ketua Tim
Menyusun Rencana Asuhan Keperawatan Klien
1) Pengkajian Klien Secara Lengkap, Head To Toe, Bio-Psiko-Sosio- Spiritual
2) Menentukan Diagnosa Keperawatan Dari Masalah Keperawatan Yang
Ditemukan
3) Menentukan Analisa Data Serta Prioritas Diagnosa
4) Menyusun Tujuan Dan Kriteria Hasil (Smart)
5) Menyusun Rencana Intervensi Yang Terdiri Dari 4 Aspek Observasi, Edukasi,
Mandiri Keperawatan Serta Kolaborasi
6) Evaluasi Asuhan Keperawatan Dalam Bentuk Soap

Perawat Pelaksana
1) Mengidentifikasi Rencana Intervensi Yang Akan Dilakukan.
Intervensi Dilakukan Dalam Bentuk Tindakan Invasif (Prosedur
Keperawatan) Atau Pendidikan Kesehatan
2) Mengidentifikasi Alat-Alat Yang Akan Digunakan
3) Melakukan Tindakan Keperawatan Sesuai Dengan Rencana
Intervensi Yang Diberikan Oleh Ketua Tim

Pada Tanggal 30 Mei 2021, Pasien Diruang Dahlia Berjumlah 3 Orang Dengan Kapasitas Bed 10,
Dalam Kegiatan Pre Conference Di Ruangan Nurse Station Dahlia , Yang Berdinas Tim 1, Terjadilah
Percakapan Berikut…

 PRE CONFERENCE
1. Waktu kegiatan : Sebelum operan ke dinas pagi.
2. Tempat : Ruang Dahlia
3. Penanggung jawab : Ketua Tim

Kepala Ruangan (Palupi) : Selamat Pagi teman-teman sekalian. Sebelum kita melakukan
overan, marilah kita ucapkan puji syukur atas kehadirat
Tuhan YME. Karena atas rahmat serta karunia-Nyalah kita
dapat berkumpul pagi hari ini, Senin 30 MEI 2021 untuk
kegiatan pre conference yang rutin kita lakukan setiap hari.
Baiklah untuk mempersingkat waktu, selanjutnya kepada
Ketua Tim 1 dinas pagi saya persilahkan untuk memandu
conference kita pada pagi hari ini.”

Ketua Tim 1 (Deffi) : “Terimakasih bu Karu, Selamat pagi rekan-rekan semua. Puji
syukur kita ucapkan kepadaTuhan YME. Atas nikmat Kesehatan
yang diberikan pada kita semua. Sehingga kita bisa berkumpul
untuk menjalankan pre conference. Sebelum nya marilah kita
berdoa bersama menurut agama dan kepercayaan masing-
masing. Berdoa Mulai. Amiiin… Berdoa selesai.”

“Untuk selanjutnya kita diskusikan bersama kondisi dan keadaan


klien yang ada di ruangan kita. Pre Conference pagi ini Senin,
tanggal 30 Mei 2021, di Ruang Dahlia dengan jumlah pasien saat
ini 3 orang. Tim 1 dengan 5 Perawat Pelaksana bertanggung jawab
pada jumlah pasien. Dari Tim 1
Saat Ini ada 2 orang pasien dengan tingkat Ketergantungan
Parsial care 1 orang dan Total care 1 orang.”
“Pasien nomer 1 yang bernama Nn. P yang berumur 22 tahun dengan diagnosa medis dyspepsia. Saat
ini klien masih mengeluh nyeri abdomen pada kuadran kiri atas, nyeri seperti ditusuk – tusuk kurang
lebih durasi 1 menit, hilang timbul kemudian klien masih mengatakan sering mual dan muntah 2 kali
sekitar pukul 04.00-06.30 pagi hari ini. Kemudian klien mengatakan masih kurang nafsu makan
makan.”

Dan setelah dilakukan observasi, klien tampak terbaring lemah di atas tempat tidur, tampak sering
memegangi perutnya, skala nyeri 5, ekspresi wajah tegang jika berpindah posisi. Orang tua klien
mengatakan sejak kemarin malam klien tidak mau makan, makan habis 3 sendok. Dapat saya tarik
setidaknya ada dua diagnosa keperawatan yang muncul, yaitu:

1. Nyeri akut berhubungan dengan proses inflamasi lambung

2. Defisit nutrisi berhubungan dengan intake dan output yang tidak seimbang,

Untuk mengatasi keluhan nyeri pada Nn. P tersebut, Zr. Cucu tolong lakukan beberapa tindakan
keperawatan yaitu:

1. Kaji intensitas dan skala nyeri klien untuk memudahkan menentukan prioritas tindakan.

2. Ukur tanda – tanda vital klien

3. Berikan posisi yang nyaman

4. Ajarkan teknik relaksasi nafas dalam

“Setelah dilakukan tindakan tersebut, diharapkan ada perubahan terhadap klien berupa nyeri
berkurang sehingga dapat ditoleransi. Bagaimana tim 1?”

Perawat pelaksana (Zr. Cucu) :

“Siap Kak untuk mengatasi nyeri agar berkurang kami akan”

1. Mengkaji skala nyeri klien untuk memudahkan menentukan prioritas tindakan.


2. Mengukur Tanda-Tanda Vital tiap 6 jam menggunakan Tensimeter manual dan
thermometer air raksa sesuai persediaan
2. Memberikan posisi yang nyaman bagi klien dengan posisi semi Fowler
3. Mengajarkan tekhnik relaksasi dengan Tarik nafas dalam

KATIM 1 : Baik selanjutnya Untuk diagnosa kedua, bisa lakukan tindakan keperawatan seperti :

1. Kaji pola makan klien


2. Pantau intake dan output klien
3. Anjurkan untuk makan dengan porsi sedikit tapi sering,
4. Anjurkan makan makanan yang bervariasi.

“Setelah dilakukan tindakan tersebut, diharapkan klien menunjukkan perubahan berupa nafsu
makan meningkat sehingga kebutuhan nutrisi klien dapat terpenuhi Bagimana tim 1?”
Tim 1 (Seluruh anggota) : “Siap KAK”

Perawat pelaksana (Br. Agus) : “Siap KAK” (mengulang instruksi)

1. Mengkaji pola makan klien apakah sudah teratur atau belum, apakah langsung dimakan atau
dibiarkan beberapa lama, apakah makanan yang disediakan habis atau tidak.

2. Saya akan Pantau intake dan output klien nanti di akhir shift akan saya hitung.

3. Saya akan Menganjurkan untuk makan dengan porsi sedikit tapi sering,

4. Menganjurkan makan makanan yang bervariasi, nanti akan saya bicarakan dengan bagian
gizi

KATIM 1 (Deffi) : “Untuk tindakan kolaborasi atau pengobatan sesuai instruksi dokter
yang sudah berjalan, pemberian obat analgetik berupa ketorolac 1
amp/ IV, dan pemberian antasida berupa Ranitidine 1 amp/IV yang
diberikan pada pukul 11.30. Sebelum Pasien makan siang.”

Tim 1 (seluruh anggota) : “SIAP KAK”

KATIM 1 (Deffi) :
“Identitas Pasien Yang Kedua Nama Tn.R, umur 50 tahun, TingkatKetergantungan partial care.
Diagnosa Medis Fraktur Femur 1/3 distal. Keadaan umum pasien lemah, terpasang DC ukuran 16
produksi urine 600 ml warna kuning jernih, ADL dibantu, ”

“TTV Terakhir Pukul 13.00. Tensi 130/70 mmHg, S: 37,50c. Nadi 64x/mnt. Rr : 22x/mnt. Gcs 15.
Pasien Mengeluhkan tidak bisa beraktivitas seperti biasa. Masalah keperawatan yang ditemukan
adalah hambatan mobilitas fisik b.d terpasang gips/traksi.”

Implementasi yang sudah dilakukan:


1. Mengkaji kemampuan klien dalam beraktivitas.
2. Mengkaji kesiapan untuk meningkatkan aktivitas
3. Memberikan bantuan sesuai kebutuhan dan anjurkan penggunaan, menyikat gigi / rambut
dengan duduk dan sebagainya ditempat tidur.
Perawat pelaksana (zr. Diah) :
Intervensi yang belum terlaksana:
1. Dorong pasien untuk partisipasi dalam memilih periode aktivitas. (Seperti jadwal meningkatkan
toleransi terhadap kemajuan aktivitas dan mencegah kelemahan).
2. Jelaskan pada pasien pentingnya melakukan aktivitas sesuai kemampuan.
Evaluasi (Soap):
S : pasien mengatakan sebagian aktivitasnya bisa dilakukan di tempat tidur.
O : pasien nampak terbaring lemah
A : hambatan mobilitas fisik b.d terpasang gips/ traksi
P : ulangi intervensi
NB: dokternya sudah visit belum? Terpasang gips gak?
“Demikian yang dapat saya sampaikan tentang keadaan pasien TIM 1 Saat Ini. Terima kasih untuk Zr.
Cucu Br. Agus , Anggun, Diah Dan Nawang. Setelah pre conference ini intervensinya bisa dilakukan.”

KARU (Palupi) : “Baik terimakasih Tim 1. Selanjutnya Tim 2”

KATIM 2 (Ika) : “Assalamualaikum wr wb, selamat pagi kami tim 2 dengan


perawat pelaksana Didi , Pipit, Ellyzabeth, Intan dan July. Bertanggung
jawab pada dua pasien. Pasien nomer 1 yang bernama Ny. X
berusia 52 tahun dengan diagnosa medis Diabetes Mellitus.”
Saat ini klien mengeluh nyeri pada tumit kanan, setelah dilakukan observasi, tampak luka diabetik klien
semakin meluas, kemerahan, pasien mengeluh nyeri kesakitan saat berjalan, skala nyeri 5 nyeri hilang
timbul, durasi 1 menit, nyeri nyut – nyutan Maka ada dua diagosa keperawatan yang muncul, yaitu :

1. Nyeri berhubungan dengan adanya luka diabetik

2. Risiko infeksi berhubungan dengan adanya luka terbuka di bagian tumit.

Untuk diagnosa pertama, Lakukan tindakan sebagai berikut :

1. Kaji intensitas dan skala nyeri klien untuk memudahkan menentukan prioritas tindakan.

2. Berikan posisi yang nyaman bagi klien

3. Ajarkan tekhnik relaksasi,

4. Ukur Tanda-Tanda Vital,


Setelah dilakukan tindakan tersebut, diharapkan klien mengatakan nyeri berkurang dan dapat di
toleransi. Bagaimana tim 2?

Tim 2 (seluruh anggota) : Siap KAK

Anggota Tim 1 (Br. Didi) :

Untuk diagnosa pertama Ny. x, kami akan melakukan tindakan sebagai berikut :

1. Mengkaji skala nyeri klien untuk memudahkan menentukan prioritas tindakan, dengan skala 1-
10

2. Memberikan posisi yang nyaman bagi klien dengan posisi semi fowler

3. Mengajarkan tekhnik relaksasi dengan nafas dalam ,

4. Mengukur Tanda-Tanda Vital dengan tensimeter manual dan thermometer elektrik yang ada.

Selanjutnya, untuk diagnosa yang kedua, Lakukan tindakan :

1. Observasi keadaan luka, warna, dan bau

2. Tekhnik aseptik dan antiseptik pada saat melakukan tindakan,

3. Lakukan perawatan luka dengan cara membersihkan luka dengan Nacl, dan mengganti verban.
Perawatan ini dilakukan dengan menggunakan sistem moist. Bagaimana Tim 2?

Tim 2 (seluruh anggota) : “Siap kak”

Perawat pelaksana (Elyzabeth) : (mengulang instruksi) Untuk diagnosa yang kedua, kami
lakukan:

1. Mengobservasi keadaan luka ny. X,

2. Menggunakan tekhnik aseptik dan antiseptik pada saat melakukan tindakan,

3. Melakukan perawatan luka dengan cara membersihkan luka dengan Nacl, dan mengganti
verban yang bersih dengan menggunakan sistem moist.
KATIM 2 (Ika) : “Untuk pengobatan, sesuai instruksi dokter Berikan
metronidazole melalui IV. Dan diharapkan setelah dilakukan
tindakan keperawatan, infeksi tidak terjadi.”

Tim 2 (seluruh anggota) : “siap kak”

Perawat pelaksana (zr. Pipit) : (mengulang instruksi) “Memberikan metronidazole melalui IV.

KATIM 2 (Ika) :
“Identitas Pasien Yang Kedua Nama Ny.S, umur 55 tahun, tingkat ketergantungan minimal care
diagnosa medis Ca. Mammae. Keadaan umum pasien baik. TTV Terakhir Pukul 13.00 Tensi
120/80 mmHg, Suhu 36,80c, Nadi 8x/m, RR 20x/m GCS: 15. Pasien mengeluhkan nyeri bagian
mamae, skala 5, yeri seperti tertusuk – tusuk hilang timbul. Masalah keperawatan Yang
ditemukan adalah nyeri akut.”

Implementasi yang sudah dilakukan

1. Mengkaji skala nyeri klien untuk memudahkan menentukan prioritas tindakan, dengan
skala 1-10
2. Mengukur Tanda-Tanda Vital dengan tensimeter manual dan thermometer elektrik yang
ada setiap 6 jam

2. Memberikan posisi yang nyaman bagi klien dengan posisi semi fowler

3. Mengajarkan tekhnik relaksasi dengan nafas dalam jika nyeri muncul

Perawat pelaksana (Zr. Intan) :

Evaluasi (SOAP):

S : pasien mengatakan nyeri mammae berkurang

O : pasien Nampak rileks

A : nyeri akut b.d proses penyakit

P : lanjutkan intervensi.

Demikian yang dapat saya sampaikan dari TIM 2

NB: adakah rencana pemberian kemoterapi?, IV line terpasang gak? Berapa tts/menit?, dokternya
sudah visit apa belum?
Baiklah kegiatan dinas pagi kita sebagai berikut, mohon masing masing bertanggung jawab
dengan tugasnya :

1. Melakukan operan dari dinas malam ke dinas pagi.

2. Melakukan kegiatan perbeden.

3. Memandikan pasien yang memiliki personal hygiene kurang.

4. Melakukan visite bersama dokter.

5. Melakukan tindakan yang telah direncanakan dari dinas malam dan melakukan tindakan
yang disarankan oleh Dokter setelah visite.

6. Kegiatan dilakukan oleh semua perawat pelaksana sesuai dengan pasiennya masing-masing.
Demikian pembagian tugas yang dudah dibagi, saya berharap semuanya dapat dikerjakan
dengan baik.

Ka. Tim 2 (Zr. Ika) : “Jika ada yang memerlukan bantuan dalam penanganan pasien,
Silahkan meminta bantuan kepada sesama petugas pagi.
Selebihnya saya kembalikan kepada Kepala Ruangan.”

Kepala Ruangan (Zr. Palupi) : “Demikian Pre Conference kita pada pagi hari ini, saya
harapkan kerjasama dari semua perawat ruangan.
Selamat bekerja dan Wassalamu’alaikum.”

2. POST CONFERENCE (NARATOR)

Waktu kegiatan : Sebelum operan ke dinas sore.

Tempat : Ruang Dahlia

Penanggung jawab : Ketua Tim

Kegiatan :

1. KARU membuka acara.

2. Katim menanyakan hasil asuhan masing-masing.

3. Katim menanyakan kendala dalam asuhan yang diberikan.


4. Katim menanyakan tindak lanjut asuhan pasien yang harus dioperkan ke shift

berikutnya.

5. KARU menutup acara

Kepala ruangan : “Assalamu’alaikum Wr Wb, selamat siang. Terima kasih


atas kerjasamanya untuk semua petugas dinas pagi.
Kita masih bertemu lagi dan di penghujung tugas kita.
Seperti biasa kita akan melakukan post conference
sebelum di operkan ke shift berikutnya. Apakah ada
yang ingin disampaikan selama kita bekerja dari pagi
tadi hingga siang ini, mungkin ada pertanyaan atau
masukan dan saran? Jika ada saya persilahkan.
Langsung saja saya serahkan kepada para ketua TIM.”

Ketua Tim I ( Deffi) : “Baik terima kasih atas waktu yang diberikan kepada saya
untuk tim I langsung saja bagaimana hasil tindakan yang
telah dilaksanakan oleh rekan-rekan termasuk kendala
selama rekan-rekan melakukan tindakan. Dan untuk dapat
dioperkan pada shift berikutnya.”

Zr Nawang ( PP) : “Pasien Nn. P KU: lemah, sudah dilakukan injeksi, , nyeri
abdomen berkurang skala 3 dan pasien mendapat makanan
lunak, habis ½ porsi Lanjutkan intervensi!”
Br Agus ( PP) : “Pasien Tn. R Suhu 38°C, sudah diberikan kompres hangat,
sudah dilakukan test darah tetapi hasilnya masih ditunggu
dari Lab. Lanjutkan intervensi!”
Kepala Ruang ( Palupi) : Selanjutnya saya persilakan Tim II

Ketua tim II ( IKA) : Baik terima kasih atas waktu yang diberikan kepada saya
untuk tim I langsung saja bagaimana hasil tindakan yang
telah dilaksanakan oleh rekan-rekan termasuk kendala
selama rekan-rekan melakukan tindakan. Dan untuk dapat
dioperkan pada shift berikutnya.”
Pipit ( PP) : “Pasien Ny. X KU: lemah, sudah dilakukan medikasi,
keadaan luka sudah berwarna merah, sudah diberikan
insulin 10 unit. Lanjutkan intervensi!”
Juli ( PP) : Pasien Ny S KU sedang, nyeri berkurang skala 3, ekspresi
wajah rileks akan direncanakan kemoterapi teapi masih
menunggu jadwal, lanjutkan intervensi
Ketua Tim ( IKA) : “Dan untuk Semua anggota dinas pagi mulai dari saya
sampai perawat pelaksana tidak ada keluhan karena
semua pasien dapat ditangani dengan baik. Dan
sekarang untuk semua perawat dinas pagi saya minta
untuk bersiap melakukan persiapan operan pada
perawat dinas sore. Demikian yang dapat saya
sampaikan, Selanjutnya saya kembalikan pada Kepala
Ruangan.

Kepala Ruangan ( Palupi) : “Terima kasih semuanya. Sekarang kita bersiap untuk
operan. Bila ada kata-kata saya yang kurang berkenan saya
mohon maaf, Wassalamu’alaikum, selamat Siang teman-
teman.”

Anda mungkin juga menyukai