Disusun Oleh:
Disusun Oleh:
2
HALAMAN PERSETUJUAN
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Nang Randu Utama, S.Pd, MA Ns. Syam Ani, S.Kep., M.Kep
3
HALAMAN PENGESAHAN
Untung Halajur, S.SiT., S.Pd,. M.Kes Ns. Reny Sulistyowati, S.Kep,. M.Kep
4
Judul Karya Tulis Ilmiah : Gambaran Penggunaan (Smartphone) Terhadap Penderita
saya, dan bukan merupakan plagiasi, baik sebagian atau seluruhnya.Apabila di kemudian hari terbukti
atau dapat dibuktikan bahwa Karya Tulis Ilmiah ini hasil plagiasi, baik sebagian atau seluruhnya, maka
saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
NIM. PO.62.20.1.18.056
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah mengaruniakan anugrah-Nya,
sehingga Literature Review ini dapat diselesaikan. Literature Review ini disusun untuk memenuhi salah
satu mata kuliah Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang berjudul “Gambaran Penggunaan ( Smartphone)
5
Penulis menyadari bahwa dalam pelaksanaan dan penyusunan Literature Review ini tidak
lepas dari bantuan moril , pengarahan, maupun bimbingan dari berbagai pihak, baik langsung maupun
tidak langsung untuk itu perkenankan penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Dhini, M.Kes, selaku Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Palangka Raya.
2. Ibu Ns. Reny Sulistyowati, S.Kep,. M.Kep , selaku Ketua Jurusan Keperawatan Politeknik
3. Bapak Untung Halajur, S.SiT., S.Pd., M.Kes, selaku Ketua Program Studi D-III Keperawatan
4. Bapak Ns. Syam’ani, S.Kep, M. K ep, selaku Pembimbing Akademik yang senantiasa
5. Ns Maria Magdalena Purba, S.Kep,Ns,MMed.Ed, selaku penguji utama Literature Review ini.
6. Bapak Dr. Nang Randu Utama, SPd, MA, selaku pembimbing I yang senantiasa meluangkan
waktunya dalam bimbingan dan memberikan berbagai masukan dalam penyusunan Literature
Review ini.
7. Bapak Ns. Syam Ani, S.Kep., M.Kep , selaku pembimbing II yang senantiasa meluangkan
waktunya dalam bimbingan dan memberikan berbagai masukan dalam penyusunan Literature
Review ini.
8. Dosen-dosen dan staff Politeknik Kesehatan Kemenkes Palangka Raya, yang telah
memberikan ilmu baik itu, akademik maupun non akademik selama mengikuti pendidikan di
9. Kedua orangtua saya (Rasidi Hadi Saputra dan Wisnani Sulam) yang tiada henti memberikan
10. Semua pihak yang telah membantu dan mendoakan, yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Dalam penyusunan Literature Review ini penulis menyadari masih belum sempurna, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan di masa yang akan datang
6
Palangka Raya, 29 Maret 2021
Penulis
NIM. PO.62.20.1.18.056
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN........................................................................................iii
LEMBAR PENGESAHAN.........................................................................................iv
KATA PENGANTAR.................................................................................................vi
DAFTAR ISI............................................................................................................viii
DAFTAR TABEL........................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR...................................................................................................xi
7
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
A. LATAR BELAKANG......................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH..................................................................................4
C. TUJUAN MASALAH......................................................................................4
A. Karakteristik Studi……………………………………………………………….15
B. Karakteristik Responden………………………………………………………..18
a. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur…………………. ..20
b. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan…….22
c. Hasil Uji Coba Kelompok Kecil (Non DM)……………………………...…23
BAB IV PEMBAHASAN…………………………………………………………………24
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................26
8
DAFTAR TABEL
Tabel 2.2 Berikut merupakan kriteria dalam literature review yang berjudul Gambaran Penggunaan
Tabel 2.3 Judul Artikel Penelitian yang memenuhi cut off penelitian………………………………………….
9
DAFTAR GAMBAR
10
11
ABSTRAK
12
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit yang tidak menular akibat interaksi genetik, lingkungan,
dan faktor risiko lainnya yang ditandai dengan peningkatan kadar gula dalam darah (Du et al., 2017).
DM adalah penyakit tidak menular dengan pertumbuhan tercepat di dunia (setiap 8 detik, satu orang
didiagnosis DM) (Amoah, Crimi and Schelp, 2019). DM menambah beban penyakit secara global
karena perubahan pola transisi epidemiologi (Hui, Hui and Xie, 2014; Uloko, Musa and Ramalan, 2018;
Sofía et al., 2019). Angka kejadian DM selalu meningkat setiap tahunnya baik di negara maju maupun
negara berkembang (Sofía et al., 2019). Indonesia saat ini termasuk dalam 10 negara dengan
International Diabetes Federation ( IDF) menyatakan bahwa pederita DM pada tahun 2013
sebanyak 382 juta jiwa, kemudian pada tahun 2017 menjadi 425 juta jiwa, dan diprediksi pada tahun
2035 akan menjadi 592 juta jiwa (IDF, 2015; IDF, 2017) Penyakit Tidak Menular (PTM), termasuk
Diabetes, saat ini telah menjadi ancaman serius kesehatan global. Dikutip dari data WHO 2016, 70%
dari total kematian di dunia dan lebih dari setengah beban penyakit. 90-95% dari kasus Diabetes adalah
Diabetes Tipe 2 yang sebagian besar dapat dicegah karena disebabkan oleh gaya hidup yang tidak
sehat.
Indonesia juga menghadapi situasi ancaman diabetes serupa dengan dunia. International
Diabetes Federation (IDF) Atlas 2017 melaporkan bahwa epidemi Diabetes di Indonesia masih
menunjukkan kecenderungan meningkat. Indonesia adalah negara peringkat keenam di dunia setelah
Tiongkok, India, Amerika Serikat, Brazil dan Meksiko dengan jumlah penyandang Diabetes usia 20-79
tahun sekitar 10,3 juta orang. Sejalan dengan hal tersebut, Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
memperlihatkan peningkatan angka prevalensi Diabetes yang cukup signifikan, yaitu dari 6,9% di tahun
1
2013 menjadi 8,5% di tahun 2018; sehingga estimasi jumlah penderita di Indonesia mencapai lebih dari
16 juta orang yang kemudian berisiko terkena penyakit lain, seperti: serangan jantung, stroke, kebutaan
Peningkatan angka penderita DM di Indonesia juga akan meningkatkan angka komplikasi akibat
DM seperti neuropati, nefropati, dan komplikasi lainnya, sehingga beban pada bidang kesehatan akan
bertambah (Ferrer et al., 2017; Arikpo et al., 2018). Bahkan penderita DM yang tidak terdeteksi
sebelumnya diketahui telah mengalami komplikasi. Sehingga DM juga disebut sebagai silent killer,
karena lebih dari 50% penderita DM tidak terdeteksi sebelumnya (Al-saeed et al., 2016).
Dengan faktor penyebab utamanya adalah gaya hidup ( lifestyle) yang keliru. LifeStyle yang tidak
sehat meliputi makan tidak terkontrol dan aktifitas fisik yang kurang sangat mempengaruhi kesehatan
setiap orang, apalagi bagi pasien yang telah terdiagnosis DM tipe 2. Maka dari itu, untuk dapat
mengontrol kadar gula darah pada pasien DM Tipe 2 salah satunya adalah dengan perubahan Lifestyle
Masalah terkait ketidakpatuhan pasien terhadap program modifikasi Lifestyle dapat dikarenakan belum
maksimalnya pengontrolan program terapi. Karena, program perubahan gaya hidup (Lifestyle) yang
telah direncanakan bersama pasien, tetapi belum mampu dikontrol dengan baik dalam
pelaksanaannya, maka akan mengakibatkan tidak terkontrolnya gula darah pasien (Arviani, 2015).
Penelitian lainya yaitu Tjomiadi, Sari Rahayu (2015) mengungkapkan bahwa kepatuhan pasien
terhadap program diet, pola aktifitas dan medikasi pasien DM Tipe 2 sangat berhubungan erat dalam
mengontrol gula darah pasien. Kepatuhan ini salah satu hal yang berperan penting adalah edukasi (P,
2016) dan salah satu penguatan dalam meningkatkan kepatuhan pasien terkait program terapi adalah
Kemajuan teknologi sangat mempemudah dukungan pada aspek kesehatan seperti munculnya
inovasi pemantauan gaya hidup secara objektif dan berkelanjutan (Braber et al., 2019). Di Indonesia
sendiri terdapat kurang lebih 100 juta pengguna smartphone, dan 32% dari 92 juta juta pengguna
tersebut sudah mengakses aplikasi kesehatan (Wuri, Ayu and Adriana, 2018). Salah satu aplikasi yang
sedang berkembang adalah aplikasi untuk mendeteksi sebuah penyakit (Mathews et al., 2019; Yousaf
2
et al., 2020). Akan tetapi tidak semua aplikasi tersebut dapat digunakan secara gratis (Yousaf et al.,
2020). Beberapa aplikasi deteksi dini DM yang sudah ada dikembangkan dalam berbagai sistem
dengan berbagai metode tergantung pada tujuan spesifik tesnya (Fijacko, Brzan and Stiglic, 2015).
American Diabetes Association (ADA) telah menciptakan kalkulator online untuk menghitung risiko DM
yang dimiliki penggunanya dan hanya dapat diakses melalui official website ADA sebelum diciptakan
aplikasi berbasis android, dimana pada kalkulator online tersebut ditampilkan beberapa pertanyaan
sederhana dan akumulasi poin jawaban akan menunjukkan seberapa besar faktor risiko yang dimiliko
Pengembangan aplikasi kesehatan saat ini lebih banyak menggunakan sistem android daripada
iOS (Graham, Ostrowski and Sabina, 2016; Fijacko, Brzan and Stiglic, 2015). Hal ini dikarenakan
pengguna sistem iOS lebih sedikit daripada android, sehingga pengembangan melalui sistem android
diharapkan dapat menjangkau pengguna secara luas (Hou et al., 2016). Selain kemudahan akses,
kemudahan pengoperasian serta kemudahan mempelajari informasi yang ada merupakan kriteria yang
wajib dipenuhi oleh aplikasi kesehatan (Guo, Chang and Lin, 2015).
Menurut Fijacko et.al. (2015), desain aplikasi yang harus diperhatikan oleh pengembang aplikasi
kesehatan diantaranya visualisasi, ukuran huruf, dan ukuran tombol. Terkait dengan konsep
penyampaian pesan, tampilan aplikasi adalah salah satu faktor penting yang harus diperhatikan juga.
Selain itu, untuk mempermudah penyampaian pesan diperlukan kombinasi elemen yang dapat
berfungsi secara bersama-sama (Alaqeel, 2019). Penelitian yang sudah dilaksanakan oleh Teo et.al
menunjukkan bahwa pengguna aplikasi deteksi dini kesehatan menginginkan aplikasi yang memiliki
fitur yang mudah digunakan, mudah dioperasikan, dan mempunyai konektivitas secara sosial. Hal
lainnya yang harus diperhatikan selain tampilan aplikasi skrinning kesehatan adalah kemampuannya
dalam menyimpan informasi pribadi maupun riwayat medis pengguna secara aman (Teo, Ng and
White, 2017).
Manfaat media smartphone terhadap penderita diabetes melitus tipe 2, antara lain; penderita
memiliki pengetahuan yang baik untuk mendapatkan informasi kesehatan secara langsung, penderita
3
memiliki kesempatan langsung untuk belajar dan melatih dirinya dalam melakukan pencegahan. Hasil
dari literature review dapat menjadi saran kepada tenaga kesehatan khususnya perawat, pemerintah
dan lembaga swadaya masyarakat dalam memilih media promosi kesehatan pada penderita diabetes
mellitus tipe 2.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan penjelasan latar belakang diatas maka rumusan masalah yang diambil adalah
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tujuan umum pada literature review ini adalah untuk mengetahui “Gambaran Penggunaan
2. Tujuan Khusus
4
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN
evaluasi dari literature review akan menggunakan PRISMA checklist untuk menentukan
penyeleksian studi yang telah ditemukan dan disesuaikan dengan tujuan dari literature
2. Database pencarian
studi penelitian yang ditentukan berdasarkan topik tertentu. Pencarian literature dilakukan
pada bulan Agustus-September 2020. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data
sekunder yang diperoleh bukan secara langsung dari responden akan tetapi diperoleh dari
hasil penelitian yang dilakukan oleh peniliti-peneliti terdahulu. Sumber data sekunder
berasal dari artikel jurnal dengan topik yang sudah ditentukan. Pencarian literature dalam
literature review menggunakan pencarian database yaitu Google dan Goggle Scholar
setelah dilakukan pencarian artikel telah ditemukan 3 jurnal untuk di review karena
pembahasan yang hampir sama dan sesuai dengan kriteria inklusi dan kemudian dianalisis.
3. Kata Kunci
Pencarian artikel atau jurnal menggunakan kata kunci Gambaran Perilaku Self
Harm Pada Anak Remaja yang digunakan untuk memperluas atau menspesifikan
5
Penggunaan Smartphone Gula Darah Pasien Diabetes
OR OR OR OR OR
Diabetes
Pemanfaatan Handphone Glukosa Pasien
Melitus
OR OR OR OR OR
DM Tipe
Application Informasi Blood Glucose Pasien
2
Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah hasil penelitian tentang Gambaran Pengunaan
Smartphone Terhadap Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 secara umum dengan rentang tahun
2013 - 2020 yang menggunakan bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Sedangkan Kriteria
eksklusi dalam penelitian inI yang tidak membahas mengenai Gambaran Penggunaan
Smartphone Terhadap Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 yang jurnal nya diterbitkan sebelum
tahun 2013. Jurnal penelitian yang menggunakan bahasa lain kecuali bahasa Inggris dan
bahasa Indonesia.
Strategi pencarian astikel pada proposal penelitian ini menggunakan format kerangka
6
a. Populasi yaitu populasi atau masalah yang diambil dalam topik penelitian yang sudah
b. Intervensi yaitu tindakan atau penatalaksanaan yang dipilih dalam topik yang sudah ditentukan.
c. Pembanding yaitu tindakan atau penatalaksanaan lain yang digunakan sebagai pembanding
d. Luaran yaitu hasil yang diperoleh dari penelitian terdahulu yang sesuai dengan topik yang telah
e. Desain penelitian yaitu metode penelitian yang digunakan pada penelitian terdahulu.
Tabel 1.2 Berikut merupakan kriteria dalam literature review yang berjudul Gambaran Penggunaan
gambaran penggunaan
smartphone
Desain Penelitian Deskriptif Kuantitatif
Tahun Publikasi Tahun 2018 kebawah 2019
Bahasa Bahasa Indonesia Bahasa Inggris
7
C. Seleksi Studi dan Penilaian Kualitas
Dari hasil penelusuran artikel melalui database google scholar menggunakan kata kunci,
peneliti mendapatkan 1.313 artikel penelitian sesuai kata kunci yang telah ditentukan. Hasil
pencarian yang sudah didapatkan kemudian diperiksa duplikasi, ditemukan terdapat 382
artikel yang sama sehingga dikeluarkan dan tersisa 362 artikel. Peneliti kemudian
melakukan skrining berdasarkan judul (n= 362), abstrak (n=20) dan full text (n= 3) yang
kelayakan terhadap kriteria inklusi dan eksklusi didapatkan sebanyak 3 artikel yang bisa
dipergunakan dalam literature review. Hasil seleksi artikel studi dapat digambarkan dalam
2.
8
Penelitian yang diidentifikasi
melalui Google Scholar (n=
1.313)
3. Penilaian Kualitas
Hasil akhir jumlah artikel yang diperoleh kemudian dianalisis melalui critical appraisal untuk
memenuhi syarat dilakukan oleh peneliti. Penilaian kriteria diberi nilai ya, tidak, tidak jelas atau
tidak berlaku. Pada setiap kriteria dengan skor Ya diberi satu poin dan nilai lainnya adalah nol.
Setiap skor studi kemudian dihitung dan dijumlahkan. Pada penelitian ini diambil 3 artikel
penelitian dengan nilai skor tertinggi yang dianggap memenuhi kriteria critical appraisal dengan
9
nilai titik cut off yang telah disepakati oleh peneliti. Pada penelitian ini nilai cut off nya adalah 50
Dari hasil telaah menggunakan crtical appraisal dari 10 artikel penelitian diperoleh artikel
yang mencapai skor cut off 50% sebanyak 3 artikel dengan nilai masing-masing skor sebagai
berikut.
Dari ketiga tabel diatas , diperoleh tiga artikel dengan skor nilai skor tertinggi yang dibahas
Diabetes Melitus Tipe 2 untuk selanjutnya hasil dari penelitian dari ketiga artikel tersebut
10
BAB III
HASIL PENCARIAN LITERATURE
A. Karateristik Studi
Analisis terhadap 3 jurnal hasil penelitian yang menjadi sampel dalam literture review ini
membahas tentang Gambaran Pengunaan Smartphone Terhadap Penderita Diabetes Melitus Tipe
2 dituangkan dalam 3 tabel hasil penelusuran literature penelitian jurnal 1, jurnal 2, dan jurnal 3.
11
kuesioner atau
angket.
Analisis : Analisisnya
menggunakan
analisis deskriptif
kuantitatif
sederhana yaitu
perhitungan
persentase.
2. Arief Desain : Kuasieksprimental Perbandingan dua Jurnal Ners dan
Andriya Studi kelompok menunjukan Kebidanan, Volume
nto, bahwa tidak ada 5, Nomor 2,
Rina perbedaan yang dicatat Agustus 2018, hlm.
Nur dalam skor dukungan 172-177
Hayati. keluarga antara dua - Google
(2018) kelompok (p = 0,052),
namun status kesehatan,
self-efficacy, benefit, dan
dukungan teman
dirasakan lebih tinggi dan
hambatan dirasakan lebih
rendah pada kelompok
multimedia dibandingkan
dengan kelompok kontrol.
Sampel : 76 (46/30)
Variabel : Pelayanan
kesehatan dengan
komunikasi
informasi dan
edukasi yang efektif
melalui promosi
kesehatan dengan
memanfaatkan
teknologi sebagai
alat berupa
smartphone
mengenai
penanganan
diabetes melitus
agar tidak
berkelanjutan pada
komplikasi.
Instrumen : Pemanfaatan media
promosi kesehatan
smartphone untuk
edukasi
pencegahan dan
pengendalian kadar
gula diabetes.
Analisis : Promosi kesehatan
untuk mencegah
dan mengendalikan
diabetes
12
menggunakan
aplikasi smartphone.
3. Octovin Desain : Sytematic Review Pemanfaatan TIK ini - JURNAL
3 , O,, Studi dengan mencari bertujuan untuk KEPERAWA
Unja, E. jurnal penelitian memudahkan upaya TAN SUAKA
E,, & sesuai dengan promotif dan preventif bagi INSAN
Rachm kriteria inklusi dan pasien DM Tipe 2 (JKSI), 3(2),
an, A. eklusi untuk dianalis terutama dalam merubah 1-10
(2018) life style. Upaya preventif - https://doi.or
dan promotif dengan g/10.51143/j
memanfaatkan TIK yaitu ksi.v31
aplikasi smartphone 2.102
dilaksanakan karena - Google
memiliki beberapa
kemudahan yaitu dapat
dioperasikan jarak jauh
kepada banyak orang dan
hampir semua orang
memiliki dan mampu
menggunakan
smartphone.
4. Sampel : Dari 4614 terdapat 4
jurnal penelitian
yang serupa untuk
di analisa terkait
efektifitas
penggunaan media
telekomunikasi
dalam membantu
pasien
mengubah life
style dalam
mengontrol kadar
gula darah pada
pasien DM Tipe 2.
Masyarakat yang
berusia ≥ 18 tahun.
5. Variabel : Perlakuan yang
diberikan berupa
penggunaan aplikasi
smarphone untuk
membantu pasien
DM Tipe 2 dalam
mengontrol dan
merubah life style.
6. Instrumen : Penggunaan
aplikasi smartphone
seperti e-Mail, Web
Site, dan alat
komunikasi lainnya.
7. Analisis : Melihat keefektifan
penggunaan aplikasi
smartphone
13
terhadap kepatuhan
pasien DM Tipe 2
dalam
melaksanakan
program terapi
terutama diet dan
aktivitas fisik
dengan
menganalisa dari
hasil-hasil penelitian
sebelumnya.
Penelitian dengan
metode yang tidak
jelas tercantum
dalam jurnal.
B. Karakeristik Responden
Uji coba pengembangan produk dilakukan di Puskesmas Jati Kota Malang pada Pengunjung
Puskesmas Janti Malang yang berusia 45-54 tahun pada bulan Juni 2019. Sebelumnya uji coba
Responden penelitian ini memiliki rentang usia antara 30-79 tahun. Kelompok umur dengan
jumlah reponden paling banyak adalah kelompok umur 50-59 tahun dan 60-69 tahun dengan
presentase masing-masing sebesar 35%. Sedangkan kelompok umur dengan presntase terendah
adalah kelompok umur 70-79 tahun yakni sebesar 5%. Untuk keterangan lebih lanjut dapat dilihat
pada gambar 1 (pada jurnal yang berjudul Pengembangan Aplikasi Android untuk Pelayanan DM
Tipe 2).
Berdasarkan hasil yang tercantum pada gambar 4 mengenai distribusi frekuensi responden
berdasarkan tingkat pendidikan diketahui bahwa 40% responden memiliki tingkat pendidikan setara
SMP. Sedangkan responden yang memiliki tingkat pendidikan perguruan tinggi sebesar 10%, dan
responden yang memiliki tingkat pendidikan SMP dan SMA masing-masing 25%. Untuk keterangan
lebih lanjut dapat dilihat pada gambar 1 (pada jurnal yang berjudul Pengembangan Aplikasi Android
14
c. Hasil Uji Coba Kelompok Kecil (Non DM)
Berdasarkan hasil analisis pada kelompok kecil, diketahui bahwa 74% responden menyatakan
bahwa aplikasi ini jelas, mudah, dan sesuai untuk digunakan sedangkan 25% responden
menyatakan bahwa aplikasi ini sangat jelas, sangat mudah dan sangat sesuai untuk digunakan.
Hasil kuisioner uji coba kelompok kecil dapat dilihat pada gambar 5 (pada jurnal yang berjudul
Pengembangan Aplikasi Android untuk Pelayanan DM Tipe 2). Untuk keterangan lebih lanjut dapat
dilihat pada gambar 1 (pada jurnal yang berjudul Pengembangan Aplikasi Android untuk Pelayanan
DM Tipe 2).
15
BAB IV.
PEMBAHASAN
Melitus Tipe 2
Berdasarkan dari jurnal pertama yang saya jadikan sumber penelitian ini fokus ke
pengembangan aplikasi android untuk pelayanan Dm Tipe 2. Diabetes melitus adalah kumpulan
gejala penyakit yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh adanya peningkatan kadar
glukosa darah akibat penurunan sekresi insulin yang dapat dilatar belakangi oleh kerusakan sel
beta pankreas dan resistensi insulin [Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI)].
Berdasarkan data WHO (2016) pada tahun 2014 terdapat 422 juta orang di dunia menderita
diabetes atau prevalensi 8.5% di antara populasi orang dewasa. Di Indonesia, data Riskesdas
menunjukkan bahwa terjadi peningkatan prevalensi diabetes di Indonesia dari 5.7% tahun 2007
menjadi 8.5% atau sekitar sekitar 11.2 juta pada tahun 2018. Data International Diabetes
Federation (2015) menunjukkan perkiraan jumlah penyandang diabetes di Indonesia diperkirakan
sebesar 10 juta. Seperti kondisi di dunia, diabetes kini menjadi salah satu penyebab kematian
terbesar di Indonesia. Data Sample Registration Survey tahun 2014 menunjukkan bahwa Diabetes
merupakan penyebab kematian terbesar nomor 3 di Indonesia dengan persentase sebesar 6.7%,
setelah stroke (21.1%) dan penyakit jantung koroner (12.9%). Bila tidak ditanggulangi, kondisi ini
dapat menyebabkan penurunan produktivitas, disabilitias dan kematian dini. (Kemenkes 2016)
Edukasi DM merupakan pendidikan, latihan, pengetahuan dan terampil dalam pengelolaan &
pencegahan DM (Waspadji 2009). Edukasi memberi manfaat penting bagi penderita DM yaitu
mendapatkan pengetahuan tentang DM, memiliki kemampuan yang cukup dalam mengenal dan
menghadapi gejala dengan tepat, dan dapat menerapkan informasi yang diterima dengan baik dan
benar (PERKENI 2015). Kelangkaan sarana pelayanan kesehatan, kurangnya akses terhadap ahli
medis yang dibutuhkan, dan sedikit sistem informasi elektronik yang tersedia merupakan penyebab
ketidakberhasilan edukasi pada penderita DM (Sadowski et al. 2012). Dalam mengurangi kendala
terhadap akses pelayanan kesehatan, penggunaan terhadap teknologi baru, seperti penggunaan
perangkat seluler (smartphone) memberikan banyak manfaat dalam proses intervensi terhadap
pengetahuan bagi penderita DM (Forjuoh 2014).
Penelitian mengenai intervensi pendidikan gizi terhadap penderita diabetes di Indonesia melalui
penerapan aplikasi pada smartphone berbasis android masih terbatas, bahkan belum ada. Selama
ini aplikasi pada smartphone berbasis android hanya membahas mengenai diabetes melitus secara
16
umum saja dan belum ada aplikasi yang membahas dan mengatur diet diabetes melitus secara
khusus. Maka perlu program edukasi diet DM berbasis android terhadap perilaku (pengetahuan,
sikap dan praktik) makan. Program edukasi diet DM ini merupakan pengembangan program
edukasi yang awalnya berbasis excel yang diperuntukkan bagi ahli gizi dalam melaksanakan
konsultasi gizi. Penelitian program edukasi diet tersebut berbasis android dan diperuntukkan bagi
diabetisi dalam meningkatkan pengetahuan terhadap diabetes dan pengaturan makanan.
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, saat ini telah diciptakan
suatu software yang diaplikasikan pada mobile phone (smart phone) yang dapat digunakan untuk
memberikan informasi mengenai pengaturan makanan untuk pasien DM. Sofware ini
dikembangkan oleh PERSADIA Unit Kegiatan ESHAKA, PERSADIA Wilayah Jawa Barat Seksi
Nutrisi dan Tim SIRS RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Beberapa tahun yang lalu di buat aplikasi
ponsel berbasis Android yang diberi nama Sabrina Processor. Bagi penderita diabetes, aplikasi ini
akan sangat membantu pengaturan makanan keseharian diabetisi. Untuk lebih mengenalkan
kemasyarakat dan masuk ke Google Play diberi nama “Jadwal Diet DM”.
Aplikasi ini bisa menentukan jumlah kalori yang harus dikonsumsi oleh diabetisi dalam sehari,
penentuan kalori ini te ntunya harus berkonsultasi dengan ahli gizi anda di Puskesmas atau di
rumah sakit. Nanti kita tinggal memilih jumlah kalori sesuai dengan kebutuhan kita. Aplikasi ini
menyediakan rentang kalori 1000 – 3000 kalori. Dan kisaran kebutuhan kalori untuk seorang
diabetisi sekitar 1500 sampai dengan 2100 kalori. Selain jumlah kalori aplikasi ini langsung
memberikan gambaran Jumlah makanan yang harus dikonsumsi oleh seorang diabetisi per waktu
makan.
Aplikasi ini memberikan pilihan makanan sesuai dengan jenis makanan yang anda suka atau
jenis makanan yang tersedia sekitar lingkungan anda. Anda tinggal memilih atau menganti jenis
makanan yang akan anda konsumsi esko harinya dengan melakukan setting pilihan bahan
makanan atau makanan yang ada pada menu tersebut. Contonya kebiasaaan anda makan nasi
saat pagi dan besok anda akan menganti nasi tersebut dengan roti, maka pada menu pilih menu
Diet DM – Makan Pagi – Pembagian makan sehari, ganti nasi dengan roti. Maka jumlah berat nasi
yang tertera di layar secara otomatis akan terganti dengan berat roti yang harus di konsumsi.
Aplkasi ini tidak membutuhkan koneksi internet setiap kita menjalankannya. Koneksi internet hanya
diperlukan saat proses instalasi awal. Aplikasi Jadwal Diet DM, tidak hanya berisi pengaturan
makan bagi diabetisi tapi I lengkapi fitu informasi lain seperi gambar di bawah ini.
17
fitur tambahan yang ada pada aplikasi ini seperti hasil laboratorium yang banyak berhubungan
dengan penyakit diabetes melitus, informasi singkat mengenai olah raga yang baik dan benar untuk
diabetisi, edukasi mengenai diabetes melitus dan tips dan monitoring yang berhubungan dengan
diabetes melitus. Akan tetapi masih banyak keterbatasan dan kelemahan dari aplikasi Jadwal Diet
DM ini seperti : Tidak/belum user friendly sehingga diabetisi perlu bimbingan dalam instalasi serta
setting awal aplikasi tersebut. Walaupun video tutorial instalasi dan setting aplikasi tersebut telah
disediakan oleh pengembang di link berikut ini : .https://youtu.be/OyNRxpo7VrA. Tidak bisa
melakukan konsultasi on line dengan ahli gizi, ketika ditemui atau dialami beberapa masalah
mengenai makanan.
Dengan faktor penyebab utamanya adalah gaya hidup ( lifestyle) yang keliru. LifeStyle yang tidak
sehat meliputi makan tidak terkontrol dan aktifitas fisik yang kurang sangat mempengaruhi kesehatan
setiap orang, apalagi bagi pasien yang telah terdiagnosis DM tipe 2. Maka dari itu, untuk dapat
mengontrol kadar gula darah pada pasien DM Tipe 2 salah satunya adalah dengan perubahan Lifestyle
Masalah terkait ketidakpatuhan pasien terhadap program modifikasi Lifestyle dapat dikarenakan belum
maksimalnya pengontrolan program terapi. Karena, program perubahan gaya hidup (Lifestyle) yang
telah direncanakan bersama pasien, tetapi belum mampu dikontrol dengan baik dalam pelaksanaannya,
maka akan mengakibatkan tidak terkontrolnya gula darah pasien (Arviani, 2015). Penelitian lainya yaitu
Tjomiadi, Sari Rahayu (2015) mengungkapkan bahwa kepatuhan pasien terhadap program diet, pola
aktifitas dan medikasi pasien DM Tipe 2 sangat berhubungan erat dalam mengontrol gula darah pasien.
Kepatuhan ini salah satu hal yang berperan penting adalah edukasi (P, 2016) dan salah satu penguatan
dalam meningkatkan kepatuhan pasien terkait program terapi adalah peran tenaga kesehatan.
18
Masalah terkait ketidakpatuhan pasien terhadap program modifikasi life style dapat dikarenakan
belum maksimalnya pengontrolan program terapi. Karena, program perubahan gaya hidup (Life Style)
yang telah direncanakan bersama pasien, tetapi belum mampu dikontrol dengan baik dalam
pelaksanaannya, maka akan mengakibatkan tidak terkontrolnya kadar gula darah pasien. Upaya dalam
meningkatkan kepatuhan pasien DM Tipe 2 terhadap program terapinya dapat dilakukan dengan
terlibatnya tim pemberi layanan kesehatan, misalnya dengan memanfaatkan Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK). Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang dimaksud misalnya
dengan penggunaan aplikasi Smartphone seperti e-Mail, Web Site, dan alat komunikasi lainnya yang
Pengembangan aplikasi kesehatan saat ini lebih banyak menggunakan sistem android daripada
iOS (Graham, Ostrowski and Sabina, 2016; Fijacko, Brzan and Stiglic, 2015). Hal ini dikarenakan
pengguna sistem iOS lebih sedikit daripada android, sehingga pengembangan melalui sistem android
diharapkan dapat menjangkau pengguna secara luas (Hou et al., 2016). Selain kemudahan akses,
kemuudahan pengoperasian serta kemudahan mempelajari informasi yang ada merupakan kriteria
yang wajib dipenuhi oleh aplikasi kesehatan (Guo, Chang and Lin, 2015).
Menurut Fijacko et.al. (2015), desain aplikasi yang harus diperhatikan oleh pengembang aplikasi
kesehatan diantaranya visualisasi, ukuran huruf, dan ukuran tombol. Terkait dengan konsep
penyampaian pesan, tampilan aplikasi adalah salah satu faktor penting yang harus diperhatikan juga.
Selain itu, untuk mempermudah penyampaian pesan diperlukan kombinasi elemen yang dapat
berfungsi secara bersama-sama (Alaqeel, 2019). Penelitian yang sudah dilaksanakan oleh Teo et.al
menunjukkan bahwa pengguna aplikasi deteksi dini kesehatan menginginkan aplikasi yang memiliki
fitur yang mudah digunakan, mudah dioperasikan, dan mempunyai konektivitas secara sosial. Hal
lainnya yang harus diperhatikan selain tampilan aplikasi skrinning kesehatan adalah kemampuannya
dalam menyimpan informasi pribadi maupun riwayat medis pengguna secara aman (Teo, Ng and
White, 2017).
19
Manfaat media smartphone terhadap penderita diabetes melitus tipe 2, antara lain; penderita
memiliki pengetahuan yang baik untuk mendapatkan informasi kesehatan secara langsung, penderita
memiliki kesempatan langsung untuk belajar dan melatih dirinya dalam melakukan pencegahan. Hasil
dari literature review dapat menjadi saran kepada tenaga kesehatan khususnya perawat, pemerintah
dan lembaga swadaya masyarakat dalam memilih media promosi kesehatan pada penderita diabetes
mellitus tipe 2. Pemanfaatan alat teknologi ponsel cerdas ( smartphone) dapat berfungsi sabagai alat
untuk meningkatkan hasil kesehatan melalui aplikasi yang berisi informasi kesehatan terkait diabetes
melitus, video edukasi pencegahan diabetes, video terapi modalitas pengendalian glukosa, panduan
BAB V.
KESIMPULAN
A. KESIMPULAN
Secara umum kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah penggunaan telekomunikasi terutama
dalam penggunaan aplikasi smartphone sangat efektif dalam mempengaruhi kepatuhan program
terapi merubah life style baik diet harian dan aktivitas fisik harian bagi pasien DM Tipe 2. Dengan
1. Pengontrolan kadar gula darah pada pasien DM Tipe 2 sangat dipengaruhi oleh kepatuhan
pasien terhadap program diet, aktivitas fisik dan pengobatan yang dijalankan.
2. Peran tenaga kesehatan dalam meningkatkan kepatuhan pasien DM Tipe 2 dalam merubah life
style sangat diperlukan, apalagi setelah pasien keluar dari rumah sakit.
3. Keterlibatan tenaga kesehatan dalam meningkatkan kepatuhan pasien DM Tipe 2 untuk dapat
merubah life style menjadi lebih baik adalah kontroling kegiatan harian pasien.
20
5. Pemanfaatan media teknologi komunikasi sangat diperlukan saat ini dalam mengatasi masalah
B. Conclict Of Interest
Selain untuk mendeteksi DM sedini mungkin, aplikasi android diciptakan juga untuk menekan
angka mobilitas dan mortalitas akibat DM. Inovasi ini diharapakan dapat memberikan masukan
untuk kebijakan kesehatan terkait dengan penyakit tidak menular terutama DM. tujuan lain dari
inovasi ini adalah mengurangi kesenjangan derajat kesehatan dengan menerapkan multidisiplin
Aplikasi android berpotensi mencegah beban penyakit kronis di dunia karena keefektifannya dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat tanpa terkendala jarak dan waktu. Pengembangan
aplikasi deteksi dini DM pada smartphone dapat mempengaruhi tindakan pencegahan DM tipe 2
melalui peningkatan gaya hidup lebih sehat dan memberikan perhatian khusus pada pencegahan
komplikasi DM. serta adanya aplikasi deteksi dini DM, akan membantu masyarakak untuk
21
DAFTAR PUSTAKA
Rara Warih Gayatri, Septa Katmawanti, Hartati Eko Wardani, Low Wah Yun (2019) Pengembangan
Aplikasi Android Untuk Pelayanan DM Tipe 2. Universitas Negeri Malang. Sport Science and Health
22
Daftar Periksa Penilaian Kritis JBI untuk Studi Cross Sectional
Jelas Berlaku
1. Adakah kesesuaian antara perspektif filosofis yang
interprestasi hasil ?
6. Apakah ada pernyataan yang menempatkan peneliti
sebaliknya diperhatikan ?
8. Apakah peserta dan suara mereka, cukup terwakili?
23
persetujuan etis dari badan yang sesuai ?
10. Apakah kesimpulan yang ditarik dalam laporan penelitian
Judul : Pemanfaatan Media Promosi Kesehatan (Smartphone) Dalam Mencegah dan Mengendalikan
Kadar Gula Diabetes Tipe 2
Penulis : Arief Andriyanto, Rina Nur Hayati. (2018)
Jelas Berlaku
1. Adakah kesesuaian antara perspektif filosofis yang
interprestasi hasil ?
6. Apakah ada pernyataan yang menempatkan peneliti
sebaliknya diperhatikan ?
8. Apakah peserta dan suara mereka, cukup terwakili?
24
Judul : Penggunaan Smartphone Untuk Program Management Life Style Pasien Diabetes Melitus Tipe
2
Penulis : Octovin, O,, Unja, E. E,, & Rachman, A. (2018)
Jelas Berlaku
1. Apakah kriteria untik dimasukan dalam sampel
rinci
3. Apakah ekposur diukur dengan cara valid dan dapat
diandalkan ?
4. Apakah objektif kriteria standar digunakan untuk
mengukur kondisi ?
5. Apakah faktor perancu diidentifikasikan ?
dinyatakan ?
7. Apakah hasil diukur dengan cara yang valid dan dapat
diandalkan ?
8. Apakah analis statistik yang digunakan tepat ?
Dari tabel tiga diatas diperoleh 3 artikel dengan hasil nilai skor tertinggi yang dibahas dalam literature
review yaitu Pengembangan Aplikasi Android Untuk Pelayanan Dm Tipe 2 di Indonesia. Untuk
selanjutnya hasil penelitian dari ketiga artikel tersebut dibahas dalam bab hasil dan pembahasan.
25