Anda di halaman 1dari 37

KARYA TULIS ILMIAH

LITERATURE REVIEW: GAMBARAN PENGGUNAAN (SMARTPHONE)


TERHADAP PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2

Disusun Oleh:

Indah Tri Wahyanti


PO.62.20.1.18.056

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA
PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN
2020
LITERATURE REVIEW: GAMBARAN PENGGUNAAN (SMARTPHONE)
TERHADAP PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2

KARYA TULIS ILMIAH

Disusun untuk memenuhi persyaratan menempuh mata kuliah


Karya Tulis Ilmiah

Disusun Oleh:

Indah Tri Wahyanti


PO.62.20.1.18.056

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA
PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN
2020

2
HALAMAN PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah ini diajukan oleh:

Nama : Indah Tri Wahyanti


NIM : PO.62.20.1.18.056
Program Studi : D-III Keperawatan
Judul Karya Tulis Ilmiah : Gambaran Penggunaan (Smartphone) Terhadap Penderita

Diabetes Melitus Tipe 2

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji.

Palangka Raya, 29 Maret 2021

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Nang Randu Utama, S.Pd, MA Ns. Syam Ani, S.Kep., M.Kep

NIP. 19731009 200003 1 003 NIP. 19790225 200112 1 001

3
HALAMAN PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah ini diajukan oleh:

Nama : Indah Tri Wahyanti


NIM : PO.62.20.1.18.056
Program Studi : D-III Keperawatan
Judul Karya Tulis Imiah : Gambaran Penggunaan (Smartphone) Terhadap Penderita

Diabetes Melitus Tipe 2


Telah dipertahankan di Hadapan Dewan Penguji Pada Seminar Karya Tulis Ilmiah

Hari, Senin 29 Maret 2021

Ketua Penguji : Ns. Maria Magdalena Purba, S.Kep,Ns,Mmed.Ed


(………………)
NIP. 19701212 199803 2 009
Anggota I : Dr. Nang Randu Utama, S.Pd, MA
(……………….)
NIP. 19731009 200003 1 003
Anggota II : Ns. Syam Ani, S.Kep., M.Kep
(………………)
NIP. 19790225 200112 1 001

Ketua Program Studi D-III Keperawatan Ketua Jurusan Keperawatan

Untung Halajur, S.SiT., S.Pd,. M.Kes Ns. Reny Sulistyowati, S.Kep,. M.Kep

NIP. 19651218 198503 1 002 NIP. 19760907 200112 2 001

HALAMAN KEASLIAN TULISAN

Karya Tulis Ilmiah ini diajukan oleh:

Nama : Indah Tri Wahyanti


NIM : PO.62.20.1.18.056
Program Studi : D-III Keperawatan

4
Judul Karya Tulis Ilmiah : Gambaran Penggunaan (Smartphone) Terhadap Penderita

Diabetes Melitus Tipe 2.


Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Karya Tulis Ilmiah yang saya tulis ini benar-benar tulisan

saya, dan bukan merupakan plagiasi, baik sebagian atau seluruhnya.Apabila di kemudian hari terbukti

atau dapat dibuktikan bahwa Karya Tulis Ilmiah ini hasil plagiasi, baik sebagian atau seluruhnya, maka

saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Palangka Raya, 29 Maret 2021

Yang Membuat Pernyataan

Indah Tri Wahyanti

NIM. PO.62.20.1.18.056

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah mengaruniakan anugrah-Nya,

sehingga Literature Review ini dapat diselesaikan. Literature Review ini disusun untuk memenuhi salah

satu mata kuliah Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang berjudul “Gambaran Penggunaan ( Smartphone)

Terhadap Penderita Diabetes Melitus Tipe 2”.

5
Penulis menyadari bahwa dalam pelaksanaan dan penyusunan Literature Review ini tidak

lepas dari bantuan moril , pengarahan, maupun bimbingan dari berbagai pihak, baik langsung maupun

tidak langsung untuk itu perkenankan penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Dhini, M.Kes, selaku Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Palangka Raya.

2. Ibu Ns. Reny Sulistyowati, S.Kep,. M.Kep , selaku Ketua Jurusan Keperawatan Politeknik

Kesehatan Kemenkes Palangka Raya.

3. Bapak Untung Halajur, S.SiT., S.Pd., M.Kes, selaku Ketua Program Studi D-III Keperawatan

Politeknik Kesehatan Kemenkes Palangka Raya.

4. Bapak Ns. Syam’ani, S.Kep, M. K ep, selaku Pembimbing Akademik yang senantiasa

membimbing dan memberikan semangat bahkan motivasi kepada saya.

5. Ns Maria Magdalena Purba, S.Kep,Ns,MMed.Ed, selaku penguji utama Literature Review ini.

6. Bapak Dr. Nang Randu Utama, SPd, MA, selaku pembimbing I yang senantiasa meluangkan

waktunya dalam bimbingan dan memberikan berbagai masukan dalam penyusunan Literature

Review ini.

7. Bapak Ns. Syam Ani, S.Kep., M.Kep , selaku pembimbing II yang senantiasa meluangkan

waktunya dalam bimbingan dan memberikan berbagai masukan dalam penyusunan Literature

Review ini.

8. Dosen-dosen dan staff Politeknik Kesehatan Kemenkes Palangka Raya, yang telah

memberikan ilmu baik itu, akademik maupun non akademik selama mengikuti pendidikan di

Politeknik Kesehatan Kemenkes Palangka Raya.

9. Kedua orangtua saya (Rasidi Hadi Saputra dan Wisnani Sulam) yang tiada henti memberikan

semangat dan dukungan doa dikala saya merasa ingin menyerah.

10. Semua pihak yang telah membantu dan mendoakan, yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Dalam penyusunan Literature Review ini penulis menyadari masih belum sempurna, oleh

karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan di masa yang akan datang

Kiranya Literature Review ini dapat bermanfaat bagi penulis pembaca.

6
Palangka Raya, 29 Maret 2021

Penulis

Indah Tri Wahyanti

NIM. PO.62.20.1.18.056

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN........................................................................................iii

LEMBAR PENGESAHAN.........................................................................................iv

LEMBAR KEASLIAN TULISAN.................................................................................v

KATA PENGANTAR.................................................................................................vi

DAFTAR ISI............................................................................................................viii

DAFTAR TABEL........................................................................................................x

DAFTAR GAMBAR...................................................................................................xi

7
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1

A. LATAR BELAKANG......................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH..................................................................................4
C. TUJUAN MASALAH......................................................................................4

BAB II METODOLOGI PENELITIAN.........................................................................5

A. Strategi Pencarian Literature.........................................................................5


1. Protokol dan Registrasi............................................................................5
2. Database Pencarian.................................................................................5
3. Kata Kunci................................................................................................6
B. Kriteria Inklusi dan Ekslusi.............................................................................7
C. Seleksi Studi dan Penilaian Kualitas..............................................................8
1. Hasil Pencarian dan Seleksi Studi............................................................8
2. Penilaian Kualitas...................................................................................10

BAB III HASIL PENCARIAN LITERATURE…………..……………………………….15

A. Karakteristik Studi……………………………………………………………….15
B. Karakteristik Responden………………………………………………………..18
a. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur…………………. ..20
b. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan…….22
c. Hasil Uji Coba Kelompok Kecil (Non DM)……………………………...…23

BAB IV PEMBAHASAN…………………………………………………………………24

A. Menjelaskan Gambaran Penggunaan Smartphone Terhadap Penderita Diabetes


Melitus Tipe 2…………………………………………………………………..24
B. Menjelaskan Faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan Smartphone Terhadap
Penderita Diabetes Melitus Tipe 2…………………………………………..24
C. Manfaat Penggunaan Smartphone Terhadap Penderita Diabetes Melitus Tipe
2…………………………………………………………………………………...24

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................26

8
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kata Kunci Literature Review…………………………………………………………………….........

Tabel 2.2 Berikut merupakan kriteria dalam literature review yang berjudul Gambaran Penggunaan

(Smartphone) Terhadap Penderita Diabetes Melitus Tipe 2……………………………………………………

Tabel 2.3 Judul Artikel Penelitian yang memenuhi cut off penelitian………………………………………….

Tabel 3.1 Hasil Penelusuran Literature…………………………………………………………………………...

9
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Diagram Alir PRISMA………………………………………………………………………………...

10
11
ABSTRAK

12
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit yang tidak menular akibat interaksi genetik, lingkungan,

dan faktor risiko lainnya yang ditandai dengan peningkatan kadar gula dalam darah (Du et al., 2017).

DM adalah penyakit tidak menular dengan pertumbuhan tercepat di dunia (setiap 8 detik, satu orang

didiagnosis DM) (Amoah, Crimi and Schelp, 2019). DM menambah beban penyakit secara global

karena perubahan pola transisi epidemiologi (Hui, Hui and Xie, 2014; Uloko, Musa and Ramalan, 2018;

Sofía et al., 2019). Angka kejadian DM selalu meningkat setiap tahunnya baik di negara maju maupun

negara berkembang (Sofía et al., 2019). Indonesia saat ini termasuk dalam 10 negara dengan

prevalensi DM terbanyak di dunia (Mihardja, Soetrisno and Soegondo, 2014).

International Diabetes Federation ( IDF) menyatakan bahwa pederita DM pada tahun 2013

sebanyak 382 juta jiwa, kemudian pada tahun 2017 menjadi 425 juta jiwa, dan diprediksi pada tahun

2035 akan menjadi 592 juta jiwa (IDF, 2015; IDF, 2017) Penyakit Tidak Menular (PTM), termasuk

Diabetes, saat ini telah menjadi ancaman serius kesehatan global. Dikutip dari data WHO 2016, 70%

dari total kematian di dunia dan lebih dari setengah beban penyakit. 90-95% dari kasus Diabetes adalah

Diabetes Tipe 2 yang sebagian besar dapat dicegah karena disebabkan oleh gaya hidup yang tidak

sehat.

Indonesia juga menghadapi situasi ancaman diabetes serupa dengan dunia.  International

Diabetes Federation (IDF) Atlas 2017 melaporkan bahwa epidemi Diabetes di Indonesia masih

menunjukkan kecenderungan meningkat. Indonesia adalah negara peringkat keenam di dunia setelah

Tiongkok, India, Amerika Serikat, Brazil dan Meksiko dengan jumlah penyandang Diabetes usia 20-79

tahun sekitar 10,3 juta orang. Sejalan dengan hal tersebut, Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)

memperlihatkan peningkatan angka prevalensi Diabetes yang cukup signifikan, yaitu dari 6,9% di tahun

1
2013 menjadi 8,5% di tahun 2018; sehingga estimasi jumlah penderita di Indonesia mencapai lebih dari

16 juta orang yang kemudian berisiko terkena penyakit lain, seperti: serangan jantung, stroke, kebutaan

dan gagal ginjal bahkan dapat menyebabkan kelumpuhan dan kematian.

Peningkatan angka penderita DM di Indonesia juga akan meningkatkan angka komplikasi akibat

DM seperti neuropati, nefropati, dan komplikasi lainnya, sehingga beban pada bidang kesehatan akan

bertambah (Ferrer et al., 2017; Arikpo et al., 2018). Bahkan penderita DM yang tidak terdeteksi

sebelumnya diketahui telah mengalami komplikasi. Sehingga DM juga disebut sebagai silent killer,

karena lebih dari 50% penderita DM tidak terdeteksi sebelumnya (Al-saeed et al., 2016).

Dengan faktor penyebab utamanya adalah gaya hidup ( lifestyle) yang keliru. LifeStyle yang tidak

sehat meliputi makan tidak terkontrol dan aktifitas fisik yang kurang sangat mempengaruhi kesehatan

setiap orang, apalagi bagi pasien yang telah terdiagnosis DM tipe 2. Maka dari itu, untuk dapat

mengontrol kadar gula darah pada pasien DM Tipe 2 salah satunya adalah dengan perubahan Lifestyle

Masalah terkait ketidakpatuhan pasien terhadap program modifikasi Lifestyle dapat dikarenakan belum

maksimalnya pengontrolan program terapi. Karena, program perubahan gaya hidup (Lifestyle) yang

telah direncanakan bersama pasien, tetapi belum mampu dikontrol dengan baik dalam

pelaksanaannya, maka akan mengakibatkan tidak terkontrolnya gula darah pasien (Arviani, 2015).

Penelitian lainya yaitu Tjomiadi, Sari Rahayu (2015) mengungkapkan bahwa kepatuhan pasien

terhadap program diet, pola aktifitas dan medikasi pasien DM Tipe 2 sangat berhubungan erat dalam

mengontrol gula darah pasien. Kepatuhan ini salah satu hal yang berperan penting adalah edukasi (P,

2016) dan salah satu penguatan dalam meningkatkan kepatuhan pasien terkait program terapi adalah

peran tenaga kesehatan.

Kemajuan teknologi sangat mempemudah dukungan pada aspek kesehatan seperti munculnya

inovasi pemantauan gaya hidup secara objektif dan berkelanjutan (Braber et al., 2019). Di Indonesia

sendiri terdapat kurang lebih 100 juta pengguna smartphone, dan 32% dari 92 juta juta pengguna

tersebut sudah mengakses aplikasi kesehatan (Wuri, Ayu and Adriana, 2018). Salah satu aplikasi yang

sedang berkembang adalah aplikasi untuk mendeteksi sebuah penyakit (Mathews et al., 2019; Yousaf

2
et al., 2020). Akan tetapi tidak semua aplikasi tersebut dapat digunakan secara gratis (Yousaf et al.,

2020). Beberapa aplikasi deteksi dini DM yang sudah ada dikembangkan dalam berbagai sistem

dengan berbagai metode tergantung pada tujuan spesifik tesnya (Fijacko, Brzan and Stiglic, 2015).

American Diabetes Association (ADA) telah menciptakan kalkulator online untuk menghitung risiko DM

yang dimiliki penggunanya dan hanya dapat diakses melalui official website ADA sebelum diciptakan

aplikasi berbasis android, dimana pada kalkulator online tersebut ditampilkan beberapa pertanyaan

sederhana dan akumulasi poin jawaban akan menunjukkan seberapa besar faktor risiko yang dimiliko

oleh pengguna tersebut (Bang et al., 2013).

Pengembangan aplikasi kesehatan saat ini lebih banyak menggunakan sistem android daripada

iOS (Graham, Ostrowski and Sabina, 2016; Fijacko, Brzan and Stiglic, 2015). Hal ini dikarenakan

pengguna sistem iOS lebih sedikit daripada android, sehingga pengembangan melalui sistem android

diharapkan dapat menjangkau pengguna secara luas (Hou et al., 2016). Selain kemudahan akses,

kemudahan pengoperasian serta kemudahan mempelajari informasi yang ada merupakan kriteria yang

wajib dipenuhi oleh aplikasi kesehatan (Guo, Chang and Lin, 2015).

Menurut Fijacko et.al. (2015), desain aplikasi yang harus diperhatikan oleh pengembang aplikasi

kesehatan diantaranya visualisasi, ukuran huruf, dan ukuran tombol. Terkait dengan konsep

penyampaian pesan, tampilan aplikasi adalah salah satu faktor penting yang harus diperhatikan juga.

Selain itu, untuk mempermudah penyampaian pesan diperlukan kombinasi elemen yang dapat

berfungsi secara bersama-sama (Alaqeel, 2019). Penelitian yang sudah dilaksanakan oleh Teo et.al

menunjukkan bahwa pengguna aplikasi deteksi dini kesehatan menginginkan aplikasi yang memiliki

fitur yang mudah digunakan, mudah dioperasikan, dan mempunyai konektivitas secara sosial. Hal

lainnya yang harus diperhatikan selain tampilan aplikasi skrinning kesehatan adalah kemampuannya

dalam menyimpan informasi pribadi maupun riwayat medis pengguna secara aman (Teo, Ng and

White, 2017).

Manfaat media smartphone terhadap penderita diabetes melitus tipe 2, antara lain; penderita

memiliki pengetahuan yang baik untuk mendapatkan informasi kesehatan secara langsung, penderita

3
memiliki kesempatan langsung untuk belajar dan melatih dirinya dalam melakukan pencegahan. Hasil

dari literature review dapat menjadi saran kepada tenaga kesehatan khususnya perawat, pemerintah

dan lembaga swadaya masyarakat dalam memilih media promosi kesehatan pada penderita diabetes

mellitus tipe 2.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan penjelasan latar belakang diatas maka rumusan masalah yang diambil adalah

bagaimana gambaran “Penggunaan Smartphone Terhadap Penderita Diabetes Melitus Tipe 2”

C. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Tujuan umum pada literature review ini adalah untuk mengetahui “Gambaran Penggunaan

Smartphone Terhadap Penderita Diabetes Melitus Tipe 2”

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus pada literature review ini ada 3 yaitu :

1. Menjelaskan gambaran penggunaan smartphone terhadap penderita diabetes melitus tipe

2. Menjelaskan faktor yang mempengaruhi penggunaan smartphone terhadap penderita

diabetes melitus tipe 2

3. Manfaat penggunaan smartphone terhadap penderita diabetes melitus tipe 2

4
BAB II

METODOLOGI PENELITIAN

A. Strategi Pencarian Literature

1. Protokol dan registrasi

Rangkuman menyeluruh dalam bentuk literature review mengenai Gambaran

Penggunaan Smartphone Terhadap Penderita Diabetes Melitus Tipe 2. Protokol dan

evaluasi dari literature review akan menggunakan PRISMA checklist untuk menentukan

penyeleksian studi yang telah ditemukan dan disesuaikan dengan tujuan dari literature

review (Nursalam, 2020).

2. Database pencarian

Menurut Nursalam (2020), literature review merupakan keseluruhan simpulan beberapa

studi penelitian yang ditentukan berdasarkan topik tertentu. Pencarian literature dilakukan

pada bulan Agustus-September 2020. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data

sekunder yang diperoleh bukan secara langsung dari responden akan tetapi diperoleh dari

hasil penelitian yang dilakukan oleh peniliti-peneliti terdahulu. Sumber data sekunder

berasal dari artikel jurnal dengan topik yang sudah ditentukan. Pencarian literature dalam

literature review menggunakan pencarian database yaitu Google dan Goggle Scholar

setelah dilakukan pencarian artikel telah ditemukan 3 jurnal untuk di review karena

pembahasan yang hampir sama dan sesuai dengan kriteria inklusi dan kemudian dianalisis.

3. Kata Kunci

Pencarian artikel atau jurnal menggunakan kata kunci Gambaran Perilaku Self

Harm Pada Anak Remaja yang digunakan untuk memperluas atau menspesifikan

pencarian sehingga mempermudah dalam penentuan artikel atau jurnal yang

digunakan seperti pada tabel dibawah ini :

Tabel 2.1 Kata Kunci Literature Review

5
Penggunaan Smartphone Gula Darah Pasien Diabetes

OR OR OR OR OR

Diabetes
Pemanfaatan Handphone Glukosa Pasien
Melitus

OR OR OR OR OR

DM Tipe
Application Informasi Blood Glucose Pasien
2

B. Kriteria Inklusi dan Eksklusi

Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah hasil penelitian tentang Gambaran Pengunaan

Smartphone Terhadap Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 secara umum dengan rentang tahun

2013 - 2020 yang menggunakan bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Sedangkan Kriteria

eksklusi dalam penelitian inI yang tidak membahas mengenai Gambaran Penggunaan

Smartphone Terhadap Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 yang jurnal nya diterbitkan sebelum

tahun 2013. Jurnal penelitian yang menggunakan bahasa lain kecuali bahasa Inggris dan

bahasa Indonesia.

Strategi pencarian astikel pada proposal penelitian ini menggunakan format kerangka

PICOS yang terdiri dari :

6
a. Populasi yaitu populasi atau masalah yang diambil dalam topik penelitian yang sudah

ditentukan dalam literature review.

b. Intervensi yaitu tindakan atau penatalaksanaan yang dipilih dalam topik yang sudah ditentukan.

c. Pembanding yaitu tindakan atau penatalaksanaan lain yang digunakan sebagai pembanding

interversi dalam topik penelitian literature review.

d. Luaran yaitu hasil yang diperoleh dari penelitian terdahulu yang sesuai dengan topik yang telah

ditentukan dalam literature review.

e. Desain penelitian yaitu metode penelitian yang digunakan pada penelitian terdahulu.

Tabel 1.2 Berikut merupakan kriteria dalam literature review yang berjudul Gambaran Penggunaan

(Smartphone) Terhadap Penderita Diabetes Melitus Tipe 2

Kriteria Inklusi Eksklusi


Populasi Keluarga, teman yang berperan Dokter tenaga kesehatan yang

sebagai promosi kesehatan berperan sebagai promosi

untuk pasien Dm kesehatan secara langsung

Perlakuan yang diberikan Penelitian dengan metode yang

berupa penggunaan aplikasi tidak jelas tercantum dalam

smartphone untuk membantu jurnal

pasien DM dalam mengontrol

dan merubah life style


Interversi Melalui Promosi kesehatan Promosi kesehatan secara

untuk pasien Dm langsung


Pembanding - -
Luaran Penggunaan smartphone Kriteria yang tidak membahas

gambaran penggunaan

smartphone
Desain Penelitian Deskriptif Kuantitatif
Tahun Publikasi Tahun 2018 kebawah 2019
Bahasa Bahasa Indonesia Bahasa Inggris

7
C. Seleksi Studi dan Penilaian Kualitas

1. Hasil Pencarian dan Seleksi Studi

Dari hasil penelusuran artikel melalui database google scholar menggunakan kata kunci,

peneliti mendapatkan 1.313 artikel penelitian sesuai kata kunci yang telah ditentukan. Hasil

pencarian yang sudah didapatkan kemudian diperiksa duplikasi, ditemukan terdapat 382

artikel yang sama sehingga dikeluarkan dan tersisa 362 artikel. Peneliti kemudian

melakukan skrining berdasarkan judul (n= 362), abstrak (n=20) dan full text (n= 3) yang

disesuaikan dengan tema literature review. Assesment yang dilakukan berdasarkan

kelayakan terhadap kriteria inklusi dan eksklusi didapatkan sebanyak 3 artikel yang bisa

dipergunakan dalam literature review. Hasil seleksi artikel studi dapat digambarkan dalam

Diagram Alir PRISMA berikut ini :

2.

8
Penelitian yang diidentifikasi
melalui Google Scholar (n=
1.313)

Artikel diidentifikasi berdasarkan


duplikasi (n=382)
Eksklusi ( n = 80 )
Populations
Tidak berfokus pada permasalahan
Skrinning berdasarkan penggunaan smartphone
identifikasi judul (n= 100 ) (n= 60 )
Intervention
Intervensi tidak sesuai kriteria penggunaan
smartphone ( n= 40)
Skrinning berdasarkan Outcome
identifikasi abstrak (n= 20 )

Assesment berdasarkan full Excluded (n = 17 )


Population
text dan kriteria kelayakan Tidak berfokus pada permasalahan
(n= 3 ) penggunaan smartphone pada panderita
Artikel yang sesuai dan bisa DM (n= 8 )
digunakan (n= 3 ) Intervention
Intervensi tidak sesuai kriteria (n= 5 )
Outcome
Tidak membahas mengenai intervensi
penggunaan smartphone pada penderita
DM (n= 2)

Gambar 2.1 Diagram Alir PRISMA

3. Penilaian Kualitas

Hasil akhir jumlah artikel yang diperoleh kemudian dianalisis melalui critical appraisal untuk

memenuhi syarat dilakukan oleh peneliti. Penilaian kriteria diberi nilai ya, tidak, tidak jelas atau

tidak berlaku. Pada setiap kriteria dengan skor Ya diberi satu poin dan nilai lainnya adalah nol.

Setiap skor studi kemudian dihitung dan dijumlahkan. Pada penelitian ini diambil 3 artikel

penelitian dengan nilai skor tertinggi yang dianggap memenuhi kriteria critical appraisal dengan

9
nilai titik cut off yang telah disepakati oleh peneliti. Pada penelitian ini nilai cut off nya adalah 50

% dari total pertanyaan pada crtical appraisal yang digunakan.

Dari hasil telaah menggunakan crtical appraisal dari 10 artikel penelitian diperoleh artikel

yang mencapai skor cut off 50% sebanyak 3 artikel dengan nilai masing-masing skor sebagai

berikut.

Tabel 3.Judul Artikel Penelitian yang memenuhi cut off penelitian

Judul Penelitian Skor


(Total Skor 10)
1. Pengembangan Aplikasi Android untuk Pelayanan Dm Tipe 2 10
2. Pemanfaatan Media Promosi Kesehatan (Smartphone) Dalam 10

Mencegah dan Mengendalikan Kadar Gula Diabetes Tipe 2


3. Penggunaan Smartphone Untuk Program Management Life 8

Style Pasien Diabetes Melitus Tipe 2

Dari ketiga tabel diatas , diperoleh tiga artikel dengan skor nilai skor tertinggi yang dibahas

dengan penelitian literature review Gambaran Penggunaan (Smarphone) Terhadap Penderita

Diabetes Melitus Tipe 2 untuk selanjutnya hasil dari penelitian dari ketiga artikel tersebut

dibahas dalam bab hasil dan pembahasan.

10
BAB III
HASIL PENCARIAN LITERATURE
A. Karateristik Studi
Analisis terhadap 3 jurnal hasil penelitian yang menjadi sampel dalam literture review ini
membahas tentang Gambaran Pengunaan Smartphone Terhadap Penderita Diabetes Melitus Tipe
2 dituangkan dalam 3 tabel hasil penelusuran literature penelitian jurnal 1, jurnal 2, dan jurnal 3.

Tabel 4. Hasil Penelusuran Literature

No Penulis Hasil Penelitian Database


Metode
dan
Penelitian
Tahun
1. Gayatri Desain : Critical Apraisal Berdasarkan hasil - http://journal
Vol.1(1) Studi penelitian sebesar 78 % 2.um.ac.id/in
2019 responden menyatakan dex.php/jfik/
bahwa aplikasi ini jelas article/view/
mudah, dan sesuai untuk 10012
digunakan, sedangkan - Google
sebesar 19 % responden Schlolar
menyatakan bahwa
aplikasi ini sangat jelas,
sangat mudah, sangat
sesuai untuk digunakan.
1. Sampel : Responden
penelitian ini
memiliki rentang
usia antara 30-79
tahun. Kelompok
umur dengan jumlah
responden paling
banyak adalah
kelompok umur 50-
59 tahun dan 60-69
tahun dengan
presentase masing-
masing sebanyak 35
%. Sedangkan
kelompok umur
denfan presentase
terendah adalah
kelompok umur 70-
79 tahun yakni
sebesar 5 %.
1. Variabel : Mengembangkan
deteksi dini penyakit
DM berbasis
aplikasi android
Instrumen : Instrumen dalam uji
coba ini adalah

11
kuesioner atau
angket.
Analisis : Analisisnya
menggunakan
analisis deskriptif
kuantitatif
sederhana yaitu
perhitungan
persentase.
2. Arief Desain : Kuasieksprimental Perbandingan dua Jurnal Ners dan
Andriya Studi kelompok menunjukan Kebidanan, Volume
nto, bahwa tidak ada 5, Nomor 2,
Rina perbedaan yang dicatat Agustus 2018, hlm.
Nur dalam skor dukungan 172-177
Hayati. keluarga antara dua - Google
(2018) kelompok (p = 0,052),
namun status kesehatan,
self-efficacy, benefit, dan
dukungan teman
dirasakan lebih tinggi dan
hambatan dirasakan lebih
rendah pada kelompok
multimedia dibandingkan
dengan kelompok kontrol.
Sampel : 76 (46/30)
Variabel : Pelayanan
kesehatan dengan
komunikasi
informasi dan
edukasi yang efektif
melalui promosi
kesehatan dengan
memanfaatkan
teknologi sebagai
alat berupa
smartphone
mengenai
penanganan
diabetes melitus
agar tidak
berkelanjutan pada
komplikasi.
Instrumen : Pemanfaatan media
promosi kesehatan
smartphone untuk
edukasi
pencegahan dan
pengendalian kadar
gula diabetes.
Analisis : Promosi kesehatan
untuk mencegah
dan mengendalikan
diabetes

12
menggunakan
aplikasi smartphone.
3. Octovin Desain : Sytematic Review Pemanfaatan TIK ini - JURNAL
3 , O,, Studi dengan mencari bertujuan untuk KEPERAWA
Unja, E. jurnal penelitian memudahkan upaya TAN SUAKA
E,, & sesuai dengan promotif dan preventif bagi INSAN
Rachm kriteria inklusi dan pasien DM Tipe 2 (JKSI), 3(2),
an, A. eklusi untuk dianalis terutama dalam merubah 1-10
(2018) life style. Upaya preventif - https://doi.or
dan promotif dengan g/10.51143/j
memanfaatkan TIK yaitu ksi.v31
aplikasi smartphone 2.102
dilaksanakan karena - Google
memiliki beberapa
kemudahan yaitu dapat
dioperasikan jarak jauh
kepada banyak orang dan
hampir semua orang
memiliki dan mampu
menggunakan
smartphone.
4. Sampel : Dari 4614 terdapat 4
jurnal penelitian
yang serupa untuk
di analisa terkait
efektifitas
penggunaan media
telekomunikasi
dalam membantu
pasien
mengubah life
style dalam
mengontrol kadar
gula darah pada
pasien DM Tipe 2.
Masyarakat yang
berusia ≥ 18 tahun.
5. Variabel : Perlakuan yang
diberikan berupa
penggunaan aplikasi
smarphone untuk
membantu pasien
DM Tipe 2 dalam
mengontrol dan
merubah life style.
6. Instrumen : Penggunaan
aplikasi smartphone
seperti e-Mail, Web
Site, dan alat
komunikasi lainnya.
7. Analisis : Melihat keefektifan
penggunaan aplikasi
smartphone

13
terhadap kepatuhan
pasien DM Tipe 2
dalam
melaksanakan
program terapi
terutama diet dan
aktivitas fisik
dengan
menganalisa dari
hasil-hasil penelitian
sebelumnya.
Penelitian dengan
metode yang tidak
jelas tercantum
dalam jurnal.

B. Karakeristik Responden

Uji coba pengembangan produk dilakukan di Puskesmas Jati Kota Malang pada Pengunjung

Puskesmas Janti Malang yang berusia 45-54 tahun pada bulan Juni 2019. Sebelumnya uji coba

kelompok kecil dilakukan pada 10 orang yang dipilih secara random.

a. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur

Responden penelitian ini memiliki rentang usia antara 30-79 tahun. Kelompok umur dengan

jumlah reponden paling banyak adalah kelompok umur 50-59 tahun dan 60-69 tahun dengan

presentase masing-masing sebesar 35%. Sedangkan kelompok umur dengan presntase terendah

adalah kelompok umur 70-79 tahun yakni sebesar 5%. Untuk keterangan lebih lanjut dapat dilihat

pada gambar 1 (pada jurnal yang berjudul Pengembangan Aplikasi Android untuk Pelayanan DM

Tipe 2).

b. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Berdasarkan hasil yang tercantum pada gambar 4 mengenai distribusi frekuensi responden

berdasarkan tingkat pendidikan diketahui bahwa 40% responden memiliki tingkat pendidikan setara

SMP. Sedangkan responden yang memiliki tingkat pendidikan perguruan tinggi sebesar 10%, dan

responden yang memiliki tingkat pendidikan SMP dan SMA masing-masing 25%. Untuk keterangan

lebih lanjut dapat dilihat pada gambar 1 (pada jurnal yang berjudul Pengembangan Aplikasi Android

untuk Pelayanan DM Tipe 2).

14
c. Hasil Uji Coba Kelompok Kecil (Non DM)

Berdasarkan hasil analisis pada kelompok kecil, diketahui bahwa 74% responden menyatakan

bahwa aplikasi ini jelas, mudah, dan sesuai untuk digunakan sedangkan 25% responden

menyatakan bahwa aplikasi ini sangat jelas, sangat mudah dan sangat sesuai untuk digunakan.

Hasil kuisioner uji coba kelompok kecil dapat dilihat pada gambar 5 (pada jurnal yang berjudul

Pengembangan Aplikasi Android untuk Pelayanan DM Tipe 2). Untuk keterangan lebih lanjut dapat

dilihat pada gambar 1 (pada jurnal yang berjudul Pengembangan Aplikasi Android untuk Pelayanan

DM Tipe 2).

15
BAB IV.
PEMBAHASAN

A. Menjelaskan Gambaran Penggunaan Smartpone Terhadap Penderita Diabetes

Melitus Tipe 2

Berdasarkan dari jurnal pertama yang saya jadikan sumber penelitian ini fokus ke
pengembangan aplikasi android untuk pelayanan Dm Tipe 2. Diabetes melitus adalah kumpulan
gejala penyakit yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh adanya peningkatan kadar
glukosa darah akibat penurunan sekresi insulin yang dapat dilatar belakangi oleh kerusakan sel
beta pankreas dan resistensi insulin [Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI)].
Berdasarkan data WHO (2016) pada tahun 2014 terdapat 422 juta orang di dunia menderita
diabetes atau prevalensi 8.5% di antara populasi orang dewasa. Di Indonesia, data Riskesdas
menunjukkan bahwa terjadi peningkatan prevalensi diabetes di Indonesia dari 5.7% tahun 2007
menjadi 8.5% atau sekitar sekitar 11.2 juta pada tahun 2018. Data International Diabetes
Federation (2015) menunjukkan perkiraan jumlah penyandang diabetes di Indonesia diperkirakan
sebesar 10 juta. Seperti kondisi di dunia, diabetes kini menjadi salah satu penyebab kematian
terbesar di Indonesia. Data Sample Registration Survey tahun 2014 menunjukkan bahwa Diabetes
merupakan penyebab kematian terbesar nomor 3 di Indonesia dengan persentase sebesar 6.7%,
setelah stroke (21.1%) dan penyakit jantung koroner (12.9%). Bila tidak ditanggulangi, kondisi ini
dapat menyebabkan penurunan produktivitas, disabilitias dan kematian dini. (Kemenkes 2016)

Tingginya jumlah penderita DM akan berdampak pada komplikasi DM. DM memiliki 2


komplikasi, yaitu komplikasi akut (hipoglikemi dan diabetik ketoasidosis) dan komplikasi kronis
(penyakit makrovaskular dan mikrovaskular), Komplikasi DM dapat mengenai seluruh tubuh jika
penderita tidak menangani DM dengan cara yang benar (Sutedjo 2010). Komplikasi pada DM dapat
dicegah dengan 5 pilar penatalaksanaan DM yaitu edukasi DM, diet DM yang baik dan seimbang,
obat yang sesuai dan teratur, olah raga atau exercise dan pemeriksaan gula darah secara mandiri
(Lumenta 2006).

Edukasi DM merupakan pendidikan, latihan, pengetahuan dan terampil dalam pengelolaan &
pencegahan DM (Waspadji 2009). Edukasi memberi manfaat penting bagi penderita DM yaitu
mendapatkan pengetahuan tentang DM, memiliki kemampuan yang cukup dalam mengenal dan
menghadapi gejala dengan tepat, dan dapat menerapkan informasi yang diterima dengan baik dan
benar (PERKENI 2015). Kelangkaan sarana pelayanan kesehatan, kurangnya akses terhadap ahli
medis yang dibutuhkan, dan sedikit sistem informasi elektronik yang tersedia merupakan penyebab
ketidakberhasilan edukasi pada penderita DM (Sadowski et al.  2012). Dalam mengurangi kendala
terhadap akses pelayanan kesehatan, penggunaan terhadap teknologi baru, seperti penggunaan
perangkat seluler (smartphone) memberikan banyak manfaat dalam proses intervensi terhadap
pengetahuan bagi penderita DM (Forjuoh 2014).

Penelitian mengenai intervensi pendidikan gizi terhadap penderita diabetes di Indonesia melalui
penerapan aplikasi pada smartphone berbasis android masih terbatas, bahkan belum ada. Selama
ini aplikasi pada smartphone berbasis android  hanya membahas mengenai diabetes melitus secara

16
umum saja dan belum ada aplikasi yang membahas dan mengatur diet diabetes melitus secara
khusus. Maka perlu program edukasi diet DM berbasis android terhadap perilaku (pengetahuan,
sikap dan praktik) makan. Program edukasi diet DM ini merupakan pengembangan program
edukasi yang awalnya berbasis excel yang diperuntukkan bagi ahli gizi dalam melaksanakan
konsultasi gizi. Penelitian program edukasi diet tersebut berbasis android dan diperuntukkan bagi
diabetisi dalam meningkatkan pengetahuan terhadap diabetes dan pengaturan makanan.

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, saat ini telah diciptakan
suatu software yang diaplikasikan pada mobile phone (smart phone) yang dapat digunakan untuk
memberikan informasi mengenai pengaturan makanan untuk pasien DM. Sofware ini
dikembangkan oleh PERSADIA Unit Kegiatan ESHAKA, PERSADIA Wilayah Jawa Barat Seksi
Nutrisi dan Tim SIRS RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Beberapa tahun yang lalu di buat aplikasi
ponsel berbasis Android  yang diberi nama Sabrina Processor.  Bagi penderita diabetes, aplikasi ini
akan sangat membantu pengaturan makanan keseharian diabetisi. Untuk lebih mengenalkan
kemasyarakat dan masuk ke Google Play diberi nama “Jadwal Diet DM”.

Aplikasi Android  Jadwal Diet DM merupakan peng”Implementasian” dari Pedoman 3J diet DM


yaitu Jadwal, Jumlah dan Jenis.  Baik kita langsung menginstal aplikasi tersebut. Mula mula masuk
ke goggle play dan masukkan key words “Jadwal Diet DM” dimana kita nanti akan menemukan
tapilan beberapa aplikasi yang berhubungan dengan diet DM, seperti gambar di bawah ini.   Klik dan
lakukan instalasi aplikasi Jadwal Diet DM tersebut. Tentunya artikel ini tidak akan membahas
secara detail aplikasi tersebut, hanya saja aplikasi tersebut memberi manfaat kepada diabetisi
sebagai berikut : Penggunaan bahasa Indonesia memudahkan masyarakat untuk mendapatkan
informasi dengan cepat untuk semua kalangan. Aplikasi Jadwal Diet DM akan
mengingatkan Jadwal makan Diabetisi sesuai dengan saran dan nasehat ahli gizi anda. Sesuai
dengan setting awal waktu yang diabetisi inginkan. Jadi aplikasi ini bisa juga mengingatkan
diabetisi selain waktu makan juga mengngatkan diebetisi untuk mengkonsumsi obat.

Aplikasi ini bisa menentukan jumlah kalori yang harus dikonsumsi oleh diabetisi dalam sehari,
penentuan kalori ini te ntunya harus berkonsultasi dengan ahli gizi anda di Puskesmas atau di
rumah sakit. Nanti kita tinggal memilih jumlah kalori sesuai dengan kebutuhan kita. Aplikasi ini
menyediakan rentang kalori 1000 – 3000 kalori. Dan kisaran kebutuhan kalori untuk seorang
diabetisi sekitar 1500 sampai dengan 2100 kalori. Selain jumlah kalori aplikasi ini langsung
memberikan gambaran Jumlah makanan yang harus dikonsumsi oleh seorang diabetisi per waktu
makan.

Aplikasi ini memberikan pilihan makanan sesuai dengan jenis makanan yang anda suka atau
jenis makanan yang tersedia sekitar lingkungan anda. Anda tinggal memilih atau menganti jenis
makanan yang akan anda konsumsi esko harinya dengan melakukan setting pilihan bahan
makanan atau makanan yang ada pada menu tersebut. Contonya kebiasaaan anda makan nasi
saat pagi dan besok anda akan menganti nasi tersebut dengan roti, maka pada menu pilih menu
Diet DM – Makan Pagi – Pembagian makan sehari, ganti nasi dengan roti. Maka jumlah berat nasi
yang tertera di layar secara otomatis akan terganti dengan berat roti yang harus di konsumsi.
Aplkasi ini tidak membutuhkan koneksi internet setiap kita menjalankannya. Koneksi internet hanya
diperlukan saat proses instalasi awal. Aplikasi Jadwal Diet DM, tidak hanya berisi pengaturan
makan bagi diabetisi tapi I lengkapi fitu informasi lain seperi gambar di bawah ini.

17
fitur tambahan yang ada pada aplikasi ini seperti hasil laboratorium yang banyak berhubungan
dengan penyakit diabetes melitus, informasi singkat mengenai olah raga yang baik dan benar untuk
diabetisi, edukasi mengenai diabetes melitus dan tips dan monitoring yang berhubungan dengan
diabetes melitus. Akan tetapi masih banyak keterbatasan dan kelemahan dari aplikasi Jadwal Diet
DM ini seperti : Tidak/belum user friendly sehingga diabetisi perlu bimbingan dalam instalasi serta
setting awal aplikasi tersebut. Walaupun video tutorial instalasi dan setting aplikasi tersebut telah
disediakan oleh pengembang di link berikut ini : .https://youtu.be/OyNRxpo7VrA. Tidak bisa
melakukan konsultasi on line dengan ahli gizi, ketika ditemui atau dialami beberapa masalah
mengenai makanan.

Tidak semua penderita DM memiliki smartphonedan mampu untuk mengaplikasikan penerapan


aplikasi dalam manajemen diri pasien DM. dan huruf yang di gunakan masih relative kecil, dimana
masalah dari diabetisi adalah inera penglihatannya. Aplikasi ini memerlukan kajian dan persiapan
yang lebih detail karena keberhasilannya sangat ditentukan oleh kemampuan pasien
mengoperasikan perangkat dan pemahaman terhadap informasi, feedbackmaupun instruksi yang
diberikan oleh pemberi perawatan.

B. Menjelaskan Faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan Smartphone Terhadap

Penderita Diabetes Melitus Tipe 2

Dengan faktor penyebab utamanya adalah gaya hidup ( lifestyle) yang keliru. LifeStyle yang tidak

sehat meliputi makan tidak terkontrol dan aktifitas fisik yang kurang sangat mempengaruhi kesehatan

setiap orang, apalagi bagi pasien yang telah terdiagnosis DM tipe 2. Maka dari itu, untuk dapat

mengontrol kadar gula darah pada pasien DM Tipe 2 salah satunya adalah dengan perubahan Lifestyle

Masalah terkait ketidakpatuhan pasien terhadap program modifikasi Lifestyle dapat dikarenakan belum

maksimalnya pengontrolan program terapi. Karena, program perubahan gaya hidup (Lifestyle) yang

telah direncanakan bersama pasien, tetapi belum mampu dikontrol dengan baik dalam pelaksanaannya,

maka akan mengakibatkan tidak terkontrolnya gula darah pasien (Arviani, 2015). Penelitian lainya yaitu

Tjomiadi, Sari Rahayu (2015) mengungkapkan bahwa kepatuhan pasien terhadap program diet, pola

aktifitas dan medikasi pasien DM Tipe 2 sangat berhubungan erat dalam mengontrol gula darah pasien.

Kepatuhan ini salah satu hal yang berperan penting adalah edukasi (P, 2016) dan salah satu penguatan

dalam meningkatkan kepatuhan pasien terkait program terapi adalah peran tenaga kesehatan.

18
Masalah terkait ketidakpatuhan pasien terhadap program modifikasi life style dapat dikarenakan

belum maksimalnya pengontrolan program terapi. Karena, program perubahan gaya hidup (Life Style)

yang telah direncanakan bersama pasien, tetapi belum mampu dikontrol dengan baik dalam

pelaksanaannya, maka akan mengakibatkan tidak terkontrolnya kadar gula darah pasien. Upaya dalam

meningkatkan kepatuhan pasien DM Tipe 2 terhadap program terapinya dapat dilakukan dengan

terlibatnya tim pemberi layanan kesehatan, misalnya dengan memanfaatkan Teknologi Informasi dan

Komunikasi (TIK). Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang dimaksud misalnya

dengan penggunaan aplikasi Smartphone seperti e-Mail, Web Site, dan alat komunikasi lainnya yang

mudah untuk digunakan.

C. Manfaat Penggunaan Smartphone Terhadap Penderita Diabetes Melitus Tipe 2

Pengembangan aplikasi kesehatan saat ini lebih banyak menggunakan sistem android daripada

iOS (Graham, Ostrowski and Sabina, 2016; Fijacko, Brzan and Stiglic, 2015). Hal ini dikarenakan

pengguna sistem iOS lebih sedikit daripada android, sehingga pengembangan melalui sistem android

diharapkan dapat menjangkau pengguna secara luas (Hou et al., 2016). Selain kemudahan akses,

kemuudahan pengoperasian serta kemudahan mempelajari informasi yang ada merupakan kriteria

yang wajib dipenuhi oleh aplikasi kesehatan (Guo, Chang and Lin, 2015).

Menurut Fijacko et.al. (2015), desain aplikasi yang harus diperhatikan oleh pengembang aplikasi

kesehatan diantaranya visualisasi, ukuran huruf, dan ukuran tombol. Terkait dengan konsep

penyampaian pesan, tampilan aplikasi adalah salah satu faktor penting yang harus diperhatikan juga.

Selain itu, untuk mempermudah penyampaian pesan diperlukan kombinasi elemen yang dapat

berfungsi secara bersama-sama (Alaqeel, 2019). Penelitian yang sudah dilaksanakan oleh Teo et.al

menunjukkan bahwa pengguna aplikasi deteksi dini kesehatan menginginkan aplikasi yang memiliki

fitur yang mudah digunakan, mudah dioperasikan, dan mempunyai konektivitas secara sosial. Hal

lainnya yang harus diperhatikan selain tampilan aplikasi skrinning kesehatan adalah kemampuannya

dalam menyimpan informasi pribadi maupun riwayat medis pengguna secara aman (Teo, Ng and

White, 2017).

19
Manfaat media smartphone terhadap penderita diabetes melitus tipe 2, antara lain; penderita

memiliki pengetahuan yang baik untuk mendapatkan informasi kesehatan secara langsung, penderita

memiliki kesempatan langsung untuk belajar dan melatih dirinya dalam melakukan pencegahan. Hasil

dari literature review dapat menjadi saran kepada tenaga kesehatan khususnya perawat, pemerintah

dan lembaga swadaya masyarakat dalam memilih media promosi kesehatan pada penderita diabetes

mellitus tipe 2. Pemanfaatan alat teknologi ponsel cerdas ( smartphone) dapat berfungsi sabagai alat

untuk meningkatkan hasil kesehatan melalui aplikasi yang berisi informasi kesehatan terkait diabetes

melitus, video edukasi pencegahan diabetes, video terapi modalitas pengendalian glukosa, panduan

diet sehat untuk pengendalian berat badan sesuai dengan IMT.

BAB V.
KESIMPULAN

A. KESIMPULAN

Secara umum kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah penggunaan telekomunikasi terutama

dalam penggunaan aplikasi smartphone sangat efektif dalam mempengaruhi kepatuhan program

terapi merubah life style baik diet harian dan aktivitas fisik harian bagi pasien DM Tipe 2. Dengan

catatan jika dalam pelaksanaannya dilakukan dengan intensitas yang cukup,

Secara khusus hasil penelitan ini dapat disimpulkan bahwa :

1. Pengontrolan kadar gula darah pada pasien DM Tipe 2 sangat dipengaruhi oleh kepatuhan

pasien terhadap program diet, aktivitas fisik dan pengobatan yang dijalankan.

2. Peran tenaga kesehatan dalam meningkatkan kepatuhan pasien DM Tipe 2 dalam merubah life

style sangat diperlukan, apalagi setelah pasien keluar dari rumah sakit.

3. Keterlibatan tenaga kesehatan dalam meningkatkan kepatuhan pasien DM Tipe 2 untuk dapat

merubah life style menjadi lebih baik adalah kontroling kegiatan harian pasien.

4. Kegiatan kontroling kegiatan harian pasien dapat dilaksanakan dengan memanfaatkan

perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi yaitu aplikasi smartphone.

20
5. Pemanfaatan media teknologi komunikasi sangat diperlukan saat ini dalam mengatasi masalah

peningkatan angka prevalasi DM Tipe 2 dan prevalensi komplikasi DM.

B. Conclict Of Interest

Selain untuk mendeteksi DM sedini mungkin, aplikasi android diciptakan juga untuk menekan

angka mobilitas dan mortalitas akibat DM. Inovasi ini diharapakan dapat memberikan masukan

untuk kebijakan kesehatan terkait dengan penyakit tidak menular terutama DM. tujuan lain dari

inovasi ini adalah mengurangi kesenjangan derajat kesehatan dengan menerapkan multidisiplin

ilmu antara kebijakan dengan teknologi digital.

Aplikasi android berpotensi mencegah beban penyakit kronis di dunia karena keefektifannya dalam

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat tanpa terkendala jarak dan waktu. Pengembangan

aplikasi deteksi dini DM pada smartphone dapat mempengaruhi tindakan pencegahan DM tipe 2

melalui peningkatan gaya hidup lebih sehat dan memberikan perhatian khusus pada pencegahan

komplikasi DM. serta adanya aplikasi deteksi dini DM, akan membantu masyarakak untuk

mengetahui seberapa besar potensi risiko DM yang dimiliki.

21
DAFTAR PUSTAKA

Rara Warih Gayatri, Septa Katmawanti, Hartati Eko Wardani, Low Wah Yun (2019) Pengembangan

Aplikasi Android Untuk Pelayanan DM Tipe 2. Universitas Negeri Malang. Sport Science and Health

Vol. 1(1): 2019.

Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementrian Kesehatan RI. (2018)

22
Daftar Periksa Penilaian Kritis JBI untuk Studi Cross Sectional 

Judul : Pengembangan Aplikasi Android untuk Pelayanan DM Tipe 2


Penulis : Gayatri Vol.1(1) 2019

No. Pertanyaan Ya Tidak Tidak Tidak

Jelas Berlaku
1. Adakah kesesuaian antara perspektif filosofis yang 

dinyatakan dengan metodologi penelitian?


2. Adakah kesesuian antara metodologi penelitian dan 

pertanyaan atau tujuan penelitian ?


3. Apakah ada kesesuian antara metodologi penelitian dan 

metode yang digunakan untuk mengumpulkan data ?


4. Apakah ada keseuaian antara metodologi penelitian 

dengan respentasi dan analisis data ?


5. Adakah kesesuaian antara metodologi penelitian dan 

interprestasi hasil ?
6. Apakah ada pernyataan yang menempatkan peneliti 

secara budaya atau teoritis ?


7. Apakah pengaruh peneliti terhadap penelitian, dan 

sebaliknya diperhatikan ?
8. Apakah peserta dan suara mereka, cukup terwakili? 

9. Apakah penelitian etis sesuai dengan kriteria saat ini 

atau, untuk penelitian terkini, dan adakah bukti

23
persetujuan etis dari badan yang sesuai ?
10. Apakah kesimpulan yang ditarik dalam laporan penelitian 

mengalir dari penelitian keseluruhan


Total Skor : 10

Daftar Periksa Penilaian Kritis JBI untuk Studi Cross Sectional 

Judul : Pemanfaatan Media Promosi Kesehatan (Smartphone) Dalam Mencegah dan Mengendalikan
Kadar Gula Diabetes Tipe 2
Penulis : Arief Andriyanto, Rina Nur Hayati. (2018)

No. Pertanyaan Ya Tidak Tidak Tidak

Jelas Berlaku
1. Adakah kesesuaian antara perspektif filosofis yang 

dinyatakan dengan metodologi penelitian?


2. Adakah kesesuian antara metodologi penelitian dan 

pertanyaan atau tujuan penelitian ?


3. Apakah ada kesesuian antara metodologi penelitian dan 

metode yang digunakan untuk mengumpulkan data ?


4. Apakah ada keseuaian antara metodologi penelitian 

dengan respentasi dan analisis data ?


5. Adakah kesesuaian antara metodologi penelitian dan 

interprestasi hasil ?
6. Apakah ada pernyataan yang menempatkan peneliti 

secara budaya atau teoritis ?


7. Apakah pengaruh peneliti terhadap penelitian, dan 

sebaliknya diperhatikan ?
8. Apakah peserta dan suara mereka, cukup terwakili? 

9. Apakah penelitian etis sesuai dengan kriteria saat ini 

atau, untuk penelitian terkini, dan adakah bukti

persetujuan etis dari badan yang sesuai ?


10. Apakah kesimpulan yang ditarik dalam laporan penelitian 

mengalir dari penelitian keseluruhan


Total Skor : 10

Daftar Periksa Penilaian Kritis JBI untuk Studi Cross Sectional 

24
Judul : Penggunaan Smartphone Untuk Program Management Life Style Pasien Diabetes Melitus Tipe
2
Penulis : Octovin, O,, Unja, E. E,, & Rachman, A. (2018)

No. Pertanyaan Ya Tidak Tidak Tidak

Jelas Berlaku
1. Apakah kriteria untik dimasukan dalam sampel 

didefinisikan dengan jelas ?


2. Apakah subjek penelitian dan latarnya dijelaskan dengan 

rinci
3. Apakah ekposur diukur dengan cara valid dan dapat 

diandalkan ?
4. Apakah objektif kriteria standar digunakan untuk 

mengukur kondisi ?
5. Apakah faktor perancu diidentifikasikan ? 

6. Apakah strategi untuk menangani faktor perancu 

dinyatakan ?
7. Apakah hasil diukur dengan cara yang valid dan dapat 

diandalkan ?
8. Apakah analis statistik yang digunakan tepat ? 

Dari tabel tiga diatas diperoleh 3 artikel dengan hasil nilai skor tertinggi yang dibahas dalam literature

review yaitu Pengembangan Aplikasi Android Untuk Pelayanan Dm Tipe 2 di Indonesia. Untuk

selanjutnya hasil penelitian dari ketiga artikel tersebut dibahas dalam bab hasil dan pembahasan.

25

Anda mungkin juga menyukai