PENDAHULUAN
pada sektor ekonomi ini menuntut perusahaan untuk dapat beradaptasi, sehingga
reputasi baik akan melakukan evaluasi dari berbagai sisi, salah satunya evaluasi
pada manajemen sumber daya manusia. Sumber daya manusia adalah aset utama
pengelolaan sumber daya manusia yang tepat agar mampu melalui kondisi sulit dan
melemahnya harga jual minyak mentah dunia. Hal ini memberi dampak negatif
yang cukup signifikan yang ditandai dengan adanya pengurangan jumlah karyawan
dalam jumlah besar, efisiensi gaji dan fasilitas, serta perubahan sistem pada
1
PT Besmindo Materi Sewatama Duri adalah salah satu perusahaan yang
Besmindo Materi Sewatama Duri yang telah beroperasi selama lebih dari 6 tahun
ini mendapati sistem penilaian kinerja karyawan yang belum efektif. Sebagaimana
Materi Sewatama. Dari penilaian kinerja sebelumnya, tidak ditemukan data yang
dapat menjelaskan alasan atau penyebab dari kinerja karyawan dan kepuasan
karyawan terhadap pekerjaan yang dimiliki. Meskipun dari segi pencapaian target
kerja telah terpenuhi dan dinilai baik. Sebagaimana yang perlu perusahaan ketahui
bahwa, kinerja karyawan merupakan kunci utama yang harus selalu diperhatikan
agar dapat menyelaraskan tujuan perusahaan. Kinerja dapat bernilai positif dan
negatif, hal tersebut dapat terjadi karena kelalaian manajemen dalam mengontrol
Menurut Colquitt et al. (2009), faktor yang memiliki pengaruh positif dan
condong pada perasaan atas pekerjaan yang dimilikinya, baik perasaan positif
tersebut sesuai dengan apa yang di ekspektasikan. Banyak faktor yang terkait
dengan kepuasan kerja, diantaranya faktor atasan, gaji, tunjangan kerja, fasilitas dan
2
lain sebagainya. Gibson et al. (1997) menyatakan bahwa, kepuasan kerja adalah
sebuah perilaku yang berasal dari persepsi mereka tentang pekerjaan, berdasarkan
faktor lingkungan kerja, seperti gaya supervisor, aturan dan prosedur, afiliasi
dimana nilai tersebut menjadi acuan atas apa yang hendak dicari atau diraih di
perusahaan tersebut. Nilai tersebut dapat berupa gaji yang sesuai dengan keinginan
dan kebutuhan, kolega yang dapat diandalkan, kesempatan untuk naik jenjang
rasa antusiasme pada pekerjaan yang dimiliki (passion). Semua ini membawa pada
kerja menurut Colquitt et al. (2013), adalah bentuk emosional dari rasa senang yang
bentuk sebuah nilai dimana nilai tersebut berupa hal – hal yang diberikan oleh
Kepuasan kerja memiliki peranan penting bagi seorang karyawan dalam hal
kesejahteraan dirinya dan organisasi. Karyawan yang telah memiliki rasa puas akan
melakukan hal – hal positif di perusahaan. Mereka terdorong untuk datang tepat
waktu, bekerja dengan maksimal dan berkontribusi dalam memberikan ide – ide
untuk pemecahan masalah. Dampak positif dari kepuasan kerja yang dirasakan oleh
karyawan akan memicu meningkatnya kinerja karyawan itu sendiri. Senada dengan
penelitian Christen et al. (2006) yang menemukan bahwa, pengaruh positif pada
3
kepuasan kerja terhadap kinerja dan juga menemukan implikasi penting bagi
asing versus pelajar India, jenis pekerjaan dan skala pengukuran untuk kepuasan
kerja dengan skala yang berbeda yang mempenaruhi besarnya hubungan kepuasan
pengaruh positif yang signifikan pada kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan;
Fisher (2003) menemukan bahwa, karyawan yang bahagia dan puas lebih produktif
dan memiliki kinerja yang baik, sementara itu penelitian Crossman dan Zaki
(2003); Shaikh et al. (2012), menemukan bahwa, tidak ditemukan pengaruh yang
yang tidak konsisten ini, muncul dugaan adanya faktor lain yang mempengaruhi
kedua variabel yang bertindak sebagai pemediasi. Pada penelitian Baron dan Kenny
(1986) menyatakan bahwa, terdapat faktor lain pada dua variabel yang berpengaruh
menjadi pihak ketiga yang berfungsi sebagai pemediasi. Zhang dan Zheng (2009)
4
Komitmen afektif didefinisikan sebagai keterikatan karyawan secara
memiliki komitmen afektif yang kuat akan dapat melakukan pekerjaan dengan baik
dan memberikan kinerja yang baik pula dibanding karyawan yang berkomitmen
berperan pada hubungan karyawan dan organisasi, hal ini didasari oleh persepsi
Kepuasan kerja yang mewakili sikap positif karyawan yang dapat mendorong
kinerja yang tinggi. Begitu juga pada komitmen afektif yang tinggi pada karyawan
tujuan organisasi.
5
Kinerja dengan Komitmen Afektif sebagai Pemediasi, Studi di PT Besmindo Materi
Sewatama Duri”.
Sewatama Duri.
1. Bagi Perusahaan
6
2. Bagi Akademisi
Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi bahan rujukan atau referensi
sebagai pemediasi.
Pada penelitian ini, peneliti menetapkan ruang lingkup dan batasan sebagai
berikut:
pengaruh variabel bebas, yaitu kepuasan kerja, pada variabel terikat yaitu
pemediasian tersebut.
yang menjadi topik pembahasan dalam penelitian. Bab ini terdiri dari latar
7
manfaat penelitian, lingkup penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II. Landasan Teori, yaitu bab yang menjelaskan berbagai teori dan alat
analisis data yang berhubungan dengan topik yang dibahas dalam penelitian.
Bab III. Metode Penelitian, yaitu bab yang menjelaskan metode yang digunakan
dan metode analisis data. Selain itu, bab ini juga menjelaskan mengenai profil
Bab IV. Analisis dan Pembahasan, yaitu bab yang menjelaskan dan menguraikan
Bab V. Simpulan dan Saran, yaitu bab yang menjelaskan mengenai kesimpulan
dan saran yang diberikan oleh penulis kepada perusahaan yang menjadi objek
penelitian sebagai hasil analisis dan evaluasi yang dilakukan selama penelitian.