0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
22 tayangan8 halaman
Puisi Lama merupakan kumpulan puisi karya Chairil Anwar, Ali Haji, Amir Hamzah, W.S Rendra, Sanusi Pane yang masing-masing memiliki tema dan pesan moral. Puisi-puisi tersebut menyampaikan pesan tentang kasih sayang, agama, keadilan, korupsi, pendidikan, dan masa depan.
Puisi Lama merupakan kumpulan puisi karya Chairil Anwar, Ali Haji, Amir Hamzah, W.S Rendra, Sanusi Pane yang masing-masing memiliki tema dan pesan moral. Puisi-puisi tersebut menyampaikan pesan tentang kasih sayang, agama, keadilan, korupsi, pendidikan, dan masa depan.
Puisi Lama merupakan kumpulan puisi karya Chairil Anwar, Ali Haji, Amir Hamzah, W.S Rendra, Sanusi Pane yang masing-masing memiliki tema dan pesan moral. Puisi-puisi tersebut menyampaikan pesan tentang kasih sayang, agama, keadilan, korupsi, pendidikan, dan masa depan.
DISUSUN OLEH ASDIANA 3 AKUNTANSI 1 Seloka Karya Chairil Anwar
Jalan jalan kekota garut
Jangan lupa mampir kekota Sayang kenapa kamu cemberut Sekarang akukan sudah tiba
Jangan lupa mampir kekota
Untuk bercerita kepada teman Sekarang akukan sudah tiba Apa kamu sudah enggan
Untuk bercerita kepada teman
Sudah bertemu kasih sayang Apa kamu sudah enggan Tulang sendi habis berguncang
Sudah bertemu kasih sayang
Duduk terkurung malam siang Hingga setapak malam siang Tulang sendi habis berguncang Gurindam Karya Ali Haji
Barang siapa mengenal akhirat
Tahulah ia dunia mudharat
Barang siapa meninggalkan sembahyang
Seperti rumah tiada bertiang
Barang siapa meninggalkan puasa
Tidaklah mendapat dua termasa
Apabila terpelihara kuping
Khabar yang jahat tiadalah damping
Anggota tengah hendaklah ingat
Di situlah banyak orang yang hilang semangat
Hati itu kerajaan di dalam tubuh
Jikalau zalim segala anggota tubuh pun rubuh
Mengumpat dam memuji hendaklah pikir
Di situlah banyak orang yang tergelincir
Jika sedikitpun berbuat bohong
Boleh diumpamakan mulutnya itu pekung
Syair Amir Hamzah
INSAF Segala kupinta tiada kauberi
segala kutanya tiada kausahuti
butalah aku terdiri sendiri
penuntun tiada memimpin jari
Maju mundur tiada terdaya
sempit bumi dunia raya
runtuh ripuk astana cuaca
kureka gembira di lapangan dada
Buta tuli bisu kelu
tertahan aku di muka dewala
tertegun aku di jalan buntu
tertebas putus sutera sempana
Besar benar salah arahku
hampir tertahan tumpah berkahmu
hampir tertutup pintu restu
gapura rahsia jalan bertemu
Pantun Karya W.S Rendra
Kalau ada sumur di ladang
Jangan diintip gadis yang mandi
Koruptor akalnya panjang
Jaksa dan hakim diajak kompromi
Berburu ke padang datar
Mendapat janda belang di kaki
Koruptor sakit diijinkan pesiar
Uang rakyat dibawa lari
Berakit rakit ke hulu
Berenangnya kapan kapan
Maling kecil sakit melulu
Maling besar dimuliakan
Kura kura dalam perahu
Buaya darat didalam sedan
Wakil rakyat jangan ditiru
Korupsinya edan edanan
Karmina Karya Sutardji Colzoum Bachri
Kelapa diparut enak rasanya
Biar perutnya gendut baik hatinya
Ikan lele beli di pasar
Persoalan sepele jangan diumbar
Parfum dicium harum baunya
Baca Al-Quran paham maknanya
Tiada umat sepandai Nabi
Turutlah ilmu sebelum mati
Siapkanlah bekal menjelang wafat
Dengan sebarkan ilmu yang bermanfaat
Kiri kanan berbatang sepat
Perut kenyang ajaran dapat
Limau purut di tepi rawa
Sakit perut sebab tertawa
Dahulu parang,sekarang besi
Dahulu sayang,sekarang benci
Sudah garahu cendana pula
Sudah tahu bertanya pula. Talibun Karya Sanusi Pane Di kala mendung mulai menyapa Rintik hujan mulai bersiap Pelangi pun telah menyemburat Jika hendak beroleh surga Buat amal soleh padat merayap Tinggalkan semua hal maksiat Pasang wajah muka memelas Orang sekitar sampai kesal Hingga semua berpaling muka Tuntutlah ilmu dengan ikhlas Agar kelak tak menyesal Siap menghadapi tantangan dunia Berlayar ke pulau antah berantah Menerjang gulungan ombak Bersama nahkoda tak kenal kalah Agar kau tak bersusah payah Melewati masa depanmu kelak Tuntutlah ilmu tak kenal lelah Mencari udang memakai jala Udang sirna tak tahu kemana Meninggalkan harap di ujung usaha Tiada hari tanpa duka merana Kelak engkau di masa tua Jika tak manfaatkan masa muda Burung elang terbang tinggi Membidik mangsa di daratan Jawa Makanan hilang di tengah rawa Wahai kalian para muda mudi Jangan lengah dan terperdaya Dengan rayuan sesat dunia Pergi ke pasar kala fajar Mencari baju berwarna biru Berlengan pendek bukannya panjang Wahai wanita mulailah sadar Peranmu kelak sebagai ibu Membuat generasi rajin sembahyang Melihat kambing di siang hari Kambing jawa bukannya ketawa Bertubuh kekar nan perkasa Janganlah pernah menyombongkan diri Di depan teman dan tetangga Kelak engkau tak punya wibawa Melihat guru sedang mengajar Mengajar agama dengan telaten Hingga fajar berubah petang Kalau engkau rajin belajar Siapkan bekal tuk masa depan Insya Allah semua menjadi terang