Anda di halaman 1dari 8

PUISI LAMA

DISUSUN OLEH
ASDIANA
3 AKUNTANSI 1
Seloka Karya Chairil Anwar

Jalan jalan kekota garut


Jangan lupa mampir kekota
Sayang kenapa kamu cemberut
Sekarang akukan sudah tiba

Jangan lupa mampir kekota


Untuk bercerita kepada teman
Sekarang akukan sudah tiba
Apa kamu sudah enggan

Untuk bercerita kepada teman


Sudah bertemu kasih sayang
Apa kamu sudah enggan
Tulang sendi habis berguncang

Sudah bertemu kasih sayang


Duduk terkurung malam siang
Hingga setapak malam siang
Tulang sendi habis berguncang 
Gurindam Karya Ali Haji

Barang siapa mengenal akhirat

Tahulah ia dunia mudharat

Barang siapa meninggalkan sembahyang

Seperti rumah tiada bertiang

Barang siapa meninggalkan puasa

Tidaklah mendapat dua termasa

Apabila terpelihara kuping

Khabar yang jahat tiadalah damping

Anggota tengah hendaklah ingat

Di situlah banyak orang yang hilang semangat

Hati itu kerajaan di dalam tubuh

Jikalau zalim segala anggota tubuh pun rubuh

Mengumpat dam memuji hendaklah pikir

Di situlah banyak orang yang tergelincir

Jika sedikitpun berbuat bohong

Boleh diumpamakan mulutnya itu pekung


Syair Amir Hamzah

INSAF
Segala kupinta tiada kauberi

segala kutanya tiada kausahuti

butalah aku terdiri sendiri

penuntun tiada memimpin jari

Maju mundur tiada terdaya

sempit bumi dunia raya

runtuh ripuk astana cuaca

kureka gembira di lapangan dada

Buta tuli bisu kelu

tertahan aku di muka dewala

tertegun aku di jalan buntu

tertebas putus sutera sempana

Besar benar salah arahku

hampir tertahan tumpah berkahmu

hampir tertutup pintu restu

gapura rahsia jalan bertemu


Pantun Karya W.S Rendra

Kalau ada sumur di ladang

Jangan diintip gadis yang mandi

Koruptor akalnya panjang

Jaksa dan hakim diajak kompromi

Berburu ke padang datar

Mendapat janda belang di kaki

Koruptor sakit diijinkan pesiar

Uang rakyat dibawa lari

Berakit rakit ke hulu

Berenangnya kapan kapan

Maling kecil sakit melulu

Maling besar dimuliakan

Kura kura dalam perahu

Buaya darat didalam sedan

Wakil rakyat jangan ditiru

Korupsinya edan edanan


Karmina Karya Sutardji Colzoum Bachri

Kelapa diparut enak rasanya


Biar perutnya gendut baik hatinya

Ikan lele beli di pasar


Persoalan sepele jangan diumbar

Parfum dicium harum baunya


Baca Al-Quran paham maknanya

Tiada umat sepandai Nabi


Turutlah ilmu sebelum mati

Siapkanlah bekal menjelang wafat


Dengan sebarkan ilmu yang bermanfaat

Kiri kanan berbatang sepat


Perut kenyang ajaran dapat

Limau purut di tepi rawa


Sakit perut sebab tertawa

Dahulu parang,sekarang besi


Dahulu sayang,sekarang benci

Sudah garahu cendana pula


Sudah tahu bertanya pula.
Talibun Karya Sanusi Pane
Di kala mendung mulai menyapa
Rintik hujan mulai bersiap
Pelangi pun telah menyemburat
Jika hendak beroleh surga
Buat amal soleh padat merayap
Tinggalkan semua hal maksiat
Pasang wajah muka memelas
Orang sekitar sampai kesal
Hingga semua berpaling muka
Tuntutlah ilmu dengan ikhlas
Agar kelak tak menyesal
Siap menghadapi tantangan dunia
Berlayar ke pulau antah berantah
Menerjang gulungan ombak
Bersama nahkoda tak kenal kalah
Agar kau tak bersusah payah
Melewati masa depanmu kelak
Tuntutlah ilmu tak kenal lelah
Mencari udang memakai jala
Udang sirna tak tahu kemana
Meninggalkan harap di ujung usaha
Tiada hari tanpa duka merana
Kelak engkau di masa tua
Jika tak manfaatkan masa muda
Burung elang terbang tinggi
Membidik mangsa di daratan Jawa
Makanan hilang di tengah rawa
Wahai kalian para muda mudi
Jangan lengah dan terperdaya
Dengan rayuan sesat dunia
Pergi ke pasar kala fajar
Mencari baju berwarna biru
Berlengan pendek bukannya panjang
Wahai wanita mulailah sadar
Peranmu kelak sebagai ibu
Membuat generasi rajin sembahyang
Melihat kambing di siang hari
Kambing jawa bukannya ketawa
Bertubuh kekar nan perkasa
Janganlah pernah menyombongkan diri
Di depan teman dan tetangga
Kelak engkau tak punya wibawa
Melihat guru sedang mengajar
Mengajar agama dengan telaten
Hingga fajar berubah petang
Kalau engkau rajin belajar
Siapkan bekal tuk masa depan
Insya Allah semua menjadi terang

Anda mungkin juga menyukai