Anda di halaman 1dari 9

HIGH VOLUME (HV) SAMPLER

(Makalah Praktikum Peralatan Pengamatan Kualitas Udara)

Hari, Tanggal, dan Waktu Praktikum : Selasa, 16 Maret 2021, 12.30 – 15.50

Dosen Praktikum : Fendy Arifianto. M.Si.

Disusun Oleh : Guruh Ripka Sulny

NPT : 41.19.0053

Kelas : Instrumentasi 4C

SEKOLAH TINGGI METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

2021
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Udara merupakan senyawa campuran gas yang terdapat pada permukaan bumi. Udara
bumi yang kering mengandung nitrogen, oksigen, uap air dan gas-gas lain. Zat pencemar
udara yang sering menimbulkan masalah di masyarakat sekitar lingkungan industri adalah
partikulat di Ambien. Udara ambien merupakan udara bebas di permukaan bumi pada
lapisan troposfir yang dibutuhkan dan mempengaruhi kesehatan manusia, mahluk hidup
dan unsur lingkungan hidup lainnya. Dalam keadaan normal, udara ambien ini akan
terdiri dari gas nitrogen (78%), oksigen (20%), argon (0,93%) dan gas karbon dioksida
(0,03%). Udara ambien, memiliki kualitas yang mudah berubah, penyebab utamanya
adalah aktivitas manusia.

Perubahan udara ambien yang cukup mudah ini menjadi salah satu alasan Badan
Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk melakukan pengamatan kualitas
udara khusunya di wilayah Indonesia. Pengamatan kualitas udara yang dilakukan oleh
BMKG dilakukan sejak tahun 1976. Adapun dasar atau latar belakang yang digunakan
BMKG dalam melakukan pengamatan kualitas udara adalah program WMO (World
Meteorogical Organization) yang terdiri dari :
1. Global Ozone Observaring System (GO3OS) pada tahun 1950.
2. Background Air Pollution Monitoring Network (BAPMoN) tahun 1960 serta
Global Atmosphere Watch (GAW) dan GAW Urban Research Meteorology and
Environment (GURME) tahun 1989.

Pengamatan kualitas udara dilakukan di stasiun-stasiun pemantau BMKG meliputi


pengukuran konsentrasi debu (SPM), Ozon permukaan dan pengamatan Aerosol. SPM
merupakan partikel polutan yang berukuran hingga 100 µm, Ozon (PM 10) merupakan
partikel polutan yang berukuran ≤10 µm, sedangkan Aerosol merupakan gabungan fase
cair dengan fase gas atau padat dari partikel polutan yang berukuran ≤2,5 µm. Dalam
makalah ini akan dibahas alat yang digunakan BMKG dalam melakukan pengamatan
kualitas udara SPM (Suspended Particulate Matter) yaitu High Volume (HV) Sampler.

B. Tujuan Praktikum
1. Taruna mengerti prinsip kerja alat pengamatan kualitas udara.
2. Taruna mengetahui syarat lokasi pemasangan dan instalasi alat pengamatan kualitas
udara.
3. Taruna mengerti tata cara pemeliharan alat pengamatan kualitas udara.
II. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pengertian Umum
High Volume (HV) Sampler adalah alat pengambil sampel partikulat di udara ambien
yang memiliki fungsi untuk mengambil sampel SPM (Suspended Particulate Matter).
SPM (Suspended Particulate Matter) adalah partikulat debu yang melayang yang
berukuran hingga 100 µm.

B. Prinsip Kerja
Prinsip kerja dari HV sampler yaitu : udara yang mengandung partikel debu dihisap
mengalir melalui kertas filter dengan menggunakan motor putaran kecepatan tinggi. Debu
akan menempel pada kertas filter yang nantinya akan diukur konsentrasinya dengan cara
kertas filter tersebut ditimbang sebelum dan sesudah sampling di samping itu dicatat
flowrate dan waktu lamanya sampling sehingga didapat konsentrasi debu tersebut. Flow
rate sendiri adalah ukuran volume yang bergerak dalam jumlah waktu tertentu.

HV Sampler menarik udara lingkungan sekitar melalui inlet dengan ukuran-selektif dan
melalui filter berukuran 20,3 x 25,4 cm (8” x 10”) dengan menggunakan pompa vacum
yang memiliki laju alir 1.132 L/min (40ft / menit). Visi-float rotameter telah digunakan
selama bertahun-tahun untuk mengukur laju aliran udara melalui HV Sampler. Metode
tersebut merupakan prinsip dasar yang digunakan dalam HV Sampler. HV Sampler ini
sendiri biasanya dioperasikan selama 6 hari sekali sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan. Dengan pengoperasian HV Sampler dilakukan selama 24 jam. Berikut adalah
ilustrasi skema aliran dari HV Sampler.

Gambar 1 Skema Aliran HV Sampler


C. Instalasi dan Syarat Lokasi Pemasangan
Instalasi Pemasanagan Filter HV Sampler. Pemasangan filter glassfiber pada HV Sampler
harus dilakukan dengan hati-hati karena filter tersebut mudah sobek. Prinsip ketelitian
sewaktu pemasangan dan pengangkatan filter harus diterapkan dengan ketat, antara lain
dengan memastikan pengamat sudah memakai sarung tangan atau pelindung untuk
menghindari kontaminasi yang akan mempengaruhi bobot filter sewaktu ditimbang
kembali setelah selesai di-sampling. Berikut ini adalah langkah-langkah tata cara
pemasangan filter glassfiber pada HV sampler:
1. Periksa jadwal tetap sampling SPM yang telah dikirimkan dari Kantor
Pusat BMKG.
2. Periksa filter yang akan dipasang, pastikan filter tidak sobek atau tidak
berlubang.
3. Catat bobot filter yang terdapat di pojok kanan atas filter (gram).
4. Periksa tegangan listrik dan pastikan aliran listrik pada kondisi menyala.
5. Periksa dan pastikan power switch HV Sampler berada pada posisi OFF
(motor dalam kondisi tidak menyala).
6. Angkat atap HV Sampler dan longgarkan 4 sekrup di sisi-sisi penahan
filter lalu angkat penahan filter tersebut.
7. Pastikan tangan Anda bebas dari kontaminasi.
8. Pasang filter pada rak atau penampangnya dengan posisi tulisan angka
bobot filter menghadap ke bawah agar angkanya tidak tertutup oleh debu
SPM. Kemudian pasang kembali penahan filter dan sekrup penahan.
Pastikan kekencangan sekrup penahan secara proporsional untuk
mengjindari kebocoran udara.
9. Tutup Kembali atap HV Sampler.
10. Geser atau tekan power switch HV Sampler ke posisi ON. Sampling
SPM dimulai.
11. Catat tanggal, waktu pemasangan, dan angka Hour Counter jika
automatic timer dan Hour Counter masih berfungsi.
12. Selesai, dan biarkan HV Sampler menyala selama 24 jam.

Penempatan sampler merupakan satu hal yang sangat fundamental dan sangat bergantung
pada pemilihan lokasi. Karena lokasi stasiun anggota jaringan kualitas udara nasional
BMKG dianggap sudah sesuai dengan panduan dari WMO, maka penempatan sampler
yang harus lebih diperhatikan. Setiap sampler, baik HV Sampler, ARWS/AWPCS,
maupun sampler parameter lainnya, harus memenuhi kriteria yang spesifik yaitu tidak
boleh terlalu dekat dengan objek yang lebih tinggi dari sampler yang dipasang. Jika
terdapat objek yang lebih tinggi, baik itu gedung kantor/rumah, pohon, tiang komunikasi,
atau tiang anemometer, maka jarak yang ideal minimum adalah sama dengan tinggi objek
tersebut atau antara sampler dan objek tinggi minimal memiliki sudut 45º. Sedangkan
sudut optimum adalah 30º atau berjarak 2 kali tinggi objek. Hal fundamental tersebut
akan sangat mempengaruhi kualitas sampel yang didapat sehingga data dan informasi
kualitas udara bersifat lebih kredibel dan akurat.

D. Pemeliharaan HV Sampler
Pemeliharaan high volume air sampler dilakukan setiap akan melakukan sampling
(pengambilan sampel) dengan mengecek seluruh peralatan dan membersihkan debu yang
menempel pada body. Tata Cara Pengamatan/Pengambilan Sampel Debu (SPM) :
1. Periksa jadwal tetap sampling SPM.
2. Periksa filter yang akan dipasang, pastikan filter tidak sobek atau tidak berlubang.
3. Catat Berat filter yang terdapat dipojok kanan atas filter(gram).
4. Periksa dan pastikan power switch HVAS berada pada posisi "OFF" (motor
dalam kondisi tidak menyala).
5. Angkat atap HVAS.
6. Longgarkan 4 sekrup di sisi-sisi penahan filter lalu angkat penahan filter tersebut.
7. Pastikan tangan anda bebas dari kontaminasi.
8. Pasang filter pada rak/penampangnya dengan posisi tulisan angka berat filter
menghadap kebawah agar angkanya tidak tertuup oleh debu, kemudian pasang
kembali penahan secara proposional untuk menghindari kebocoran udara.
9. Tutup kembali atap HVAS.
10. Geser power switch HVAS ke posisi "ON", sampling debu dimulai.
11. Catat tanggal, waktu pemasangan, angka Hour counter, flowrate, suhu udara,
tekanan udara, arah dan kecepatan angin, keadaan cuaca dan keadaan sekitar.
Biarkan menyala selama 24 jam.
12. Setelah 24 Jam menyala, HVAS akan mati secara otomatis, jika timer otomatis
rusak maka matikan HVAS secara manual dengan mengeser power switch HVAS
ke posisi "OFF".
13. Catat tanggal, waktu pengangkatan, angka Hour counter, flowrate, suhu udara,
tekanan udara, arah dan kecepatan angin, keadaan cuaca dan keadaan sekitar
(keadaan tertentu pada saat HVAS berlangsung dan akhir sampling, misalnya ada
pembakaran sampah di sekitar HVAS) akhir sampling SPM.
14. Pastikan peralatan dalam kondisi "OFF",
15. Angkat filter, lipat menjadi 2 (dua) dengan permukaan yang berdebu/hitam
berada disebelah dalam.
16. Pasang kembali penahan filter dan tutup kembali atap HVAS.
17. Timbang berat akhir filter dan catat berat akhir.
18. Masukan filter SPM kedalam amplop pengiriman.
19. Selesai, filter siap dikirimkan.
III. PENUTUP

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. High Volume (HV) Sampler adalah alat pengambil sampel partikulat di udara ambien yang
memiliki fungsi untuk mengambil sampel SPM (Suspended Particulate Matter) yang
berrukuran hingga 100 µm.
2. Prinsip kerja dari HV sampler yaitu : udara yang mengandung partikel debu dihisap mengalir
melalui kertas filter dengan menggunakan motor putaran kecepatan tinggi. Debu akan
menempel pada kertas filter yang nantinya akan diukur konsentrasinya dengan cara kertas
filter tersebut ditimbang sebelum dan sesudah sampling di samping itu dicatat flowrate dan
waktu lamanya sampling sehingga didapat konsentrasi debu tersebut.
3. Syarat lokasi pemasangan HV Sampler pada dasarnya sama dengan sampler parameter
lainnya yaitu tidak boleh terlalu dekat dengan objek yang lebih tinggi dari sampler yang
dipasang. Kemudian dalam instalasi HV Sampler diperlukan ketelitian khusus karena filter
pada HV Sampler mudah sobek.
4. Pemeliharaan high volume air sampler dilakukan setiap akan melakukan sampling
(pengambilan sampel) dengan mengecek seluruh peralatan dan membersihkan debu yang
menempel pada body.
DAFTAR PUSTAKA

Budianto, Agung. 2014. Modifikasi Peralatan sampling HVAS Portabel Untuk Analisis Total
Partikulat Di Udara Ambien. Hal 15-20.
Khairullah. 2010. Alat Monitoring Kualitas Udara. https://ustadzklimat.blogspot.com/2010/10/alat-
monitoring-kualitas-udara.html. (Diakses pada 19 Maret 2021)
Pratiwi, Suci. 2013. Teknik Sampling Kualitass Udara. http://ndoeqsuci.blogspot.com/2013/05/v-
behaviorurldefaultvmlo_7.html. (Diakses pada 19 Maret 2021)

Anda mungkin juga menyukai