W DENGAN DIAGNOSA
KEPERAWATAN HALUSINASI DIRUANGAN
MANGGIS RSD MADANI PALU
DISUSU OLEH :
KELOMPOK IV
CI KLINIK CI INSTITUSI
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gangguan jiwa adalah penyakit non fisik, kedudukannya setara dengan
penyakit yang lain. Meskipun gangguan jiwa tersebut tidak dianggap sebagai
gangguan yang menyebabkan kematian secara langsung, namun beratnya
gangguan tersebut dalam arti ketidakmampuan serta inferensi baik secara individu
maupun kelompok akan menghambat pembangunan, karena tidak produktifnya dan
efisien (Keliat,2004). Salah satu bentuk gangguan jiwa yang sering dijumpai
adalah halusinasi. Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa yang dimana
klien mengalami perubahan persepsi sensori palsu berupa suara, penglihatan,
pengecapan atau penghidungan.
Halusinasi jika tidak ditangani secara dini akan berdampak pada diri
sendiri, orang lain dan lingkungan. Salah satu dari dampak itu adalah resiko tinggi
mencederai diri, orang lain dan lingkungan.
Gangguan jiwa dapat disembuhkan apabila segera ditangani dengan cepat
dan tepat. Oleh karena itu dperlukan pengetahuan yang cukup untuk mengenali
tanda dan gejalsa gangguan jiwa secara dini dan perlu adanya pengetahuan yang
tepat tentang cara merawat (perawatan terapeutik) kepada pasien, sehingga
gangguan jiwa dapat teratasi.
B. Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah mahasiswa/i mampu
mengetahui asuhan keperawatan dengan masalah utama halusinasi.
Tujuan khusus :
1. Melakukan pengkajian
2. Menegakan diagnosa keperawatan
3. Melakukan perencanaan
4. Melakukan implementasi
5. Melakukan evaluasi
C. Manfaat
Manfaat dari penyusunan makalah ini adalah :
1. Bagi mahasiswa
Penyusunan makalah ini dapat menambah pengetahuan mahasiswa
tentang konsep dasar halusinasi dan skizofrenia, serta mengasah kemampuan
mahasiswa dalam memberikan asuhan keperawatan yang tepat pada pasien,
khusunya pada pasien dengan masalah halusinasi.
2. Bagi Rumah sakit
Bagi RSD Madani Palu. Penyusunan asuhan keperawatan yang telah
diaplikasikan kepada pasien yang telah tercatat dalam rangka makalah ini
diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi dalam pemberian asuhan
keperawatan kepada pasien jiwa yang ada di RSD Madani Palu.
BAB II
TINJAUAN TEORI
Halusinasi
1. Pengertian
indra tanpa ada rangsangan dari luar, suatu penghayatan yang dialami suatu
persepsi melalui panca indra tanpa stimulus ekstren atau persepsi palsu
(Prabowo, 2014).
Jika masalah ini tidak segera dilakukan penanganan maka akan menimbulkan
2. Psikodinamika
Menurut Stuart dan Laraia dalam Pardede (2021) factor - faktor yang
berikut :
a. Faktor Predisposisi
1) Factor genetis
2) Factor Neurobiologis
a) Studi Neurotransmitter
Skizofrenia diduga juga disebabkan oleh adanya
b) Teori Virus
c) Psikologis
b. Factor Presipitasi
pelyanan kesehatan.
mendapatkan pekerjaan.
5) Sikap/perilaku, meliputi : merasa tidak mampu, harga diri rendah, putus
asa, tidak percaya diri, merasa gagal, kehilangan kendali diri, merasa
Menurut (Azizah, 2016) tanda dan gejala perlu diketahui agar dapat menetapkan
sesuatu
d. Disorientasi
i. Menarik diri
j. Sering melamun
4. Rentang respon
logis, persepsi akurat, emosi yang konsisten dengan dan bayangan yang
5. Jenis Halusinasi
busuk, amis, dan bau menjijikan, tapi kadang terhidu bau harum.
Gangguan stimulusyang ditandai dengan adanya rasa sakit atau tidak enak
tanpa ada stimulus yang terlihat, seperti merasakan sensasi listrik datang
e. Halusinasi sinestetik
darah mengalir melalui vena atau arteri, makanan dicerna atau pembentuan
urine.
Pengkajian dapat dilakukan dengan cara observasi dan wawancara pada klien dan
5. Kegiatan sehari-hari
8. Pola koping
Menurut Videbeck dalam Yosep (2014) data pengkajian terhadap klien halusinasi
yaitu:
Data Subjektif :
1. Mendengar suara menyuruh
Data Objektif
a) Jenis Halusinasi
Data yang dikaji ini didapatkan melalui wawancara dengan tujuan untuk
b) Isi Halusinasi
c) Waktu Halusinasi
Data yang dikaji ini didapatkan melalui wawancara dengan tujuan untuk
d) Frekuensi Halusinasi
Data yang dikaji ini didapatkan melalui wawancara dengan tujuan untuk
Data yang dikaji ini didapatkan melalui wawancara dengan tujuan untuk
Data yang didapatan melalui wawancara ini ditujukan untuk mengetahui respon
D. Pohon Masalah
Resiko Perilaku
Kekerasan Effect
Perubahan Sensori
Persepsi : Core Problem
Halusinasi
Isolasi Sosial :
Causa
Menarik Diri
Yang muncul pada klien dengan gangguan halusinasi menurut (Yosep, 2014) yaitu:
3. Isolasi Sosial
Diagnosa keperawatan adalah penilaian klinis tentang respon aktual atau potensial
Etologi (E) dan keduanya ada hubungan sebab akibat secara ilmiah (Carpenito
F. Intervensi Keperawatan
didalam pemecahan suatu masalah yang merupakan keputusan awal tentang sesuatu
apa yang akan dilakukan, bagaimana dilakukan, kapan dilakukan dan siapa yang
kesempatan kepada perawat, pasien, keluarga pasien dan orang terdekat pasien
(LPSP) yang berisi tentang prosses keperawatan dan strategi pelaksanaan tindakan
rencana asuhan keperawatan guna membantu pasien mencapai tujuan yang telah
memvalidasi apakah rencana tindakan yang ditetapkan masih sesuai dengan kondisi
komunkasi terapeutik yang terdri dari fase orientasi, fase kerja, dan terminasi
waktu dan tujuan pertemuan yang diharapkan. Fase kedua yaitu fase kerja berisi
tentang beberapa pertanyaan yang akan diajukan 22 untuk pengkajian lebih laanjut,
Fase terminasi merupakan saat untuk mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan,
1. Tujuan
Tujuan tindakan keperawatan untuk pasien meliputi: Pasien dapat
2. Tindakan Keperawatan
muncul, respon pasien saat halusinasi muncul dan ajarkan pasien untuk
dengan cara kedua yaitu dengan bercakap-cakap dengan orang lain. Ketika
pasien tidak akan mengalami banyak waktu luang sendiri yang sering kali
mencetuskan halusinasi.
I. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi adalah tahap akhir dari proses keperawatan, dimana kegiatan ini
dilakukan terus menerus untuk menentukan apakah rencana efektif dan bagaimana
rencana keperawatan dilanjutkan (Manurung, 2011). Evaluasi meliputi respon
perilaku dan emosi lebih terkendali yang sudah tidak mengamuk lagi, bicara dan
tertawa sendiri, sikap curiga, perasaan cemas dan berat, serta pasien mempercayai
perawatnya, pasien menyadari bahwa yang dialaminya tidak ada objeknya, pasien
dapat menjelaskan hal yang nyata dan tidak nyata. Pada keluarga mampu
menjelaskan masalah halusinasi yang nyata dan tidak nyata. Pada keluarga mampu
cara merawat pasien, mampu memperagakan cara bersikap terhadap pasien (Yusuf,
dkk, 2015).
BAB III
TINJAUAN KASUS
Tanggal :
Pertemuan : I (pertama)
A. Proses keperawatan
1. Kondisi pasien
DS : -
DO :
1) Wajah tampak tenang
2) Kontak mata baik
3) Klien nampak bicara sendiri
4) Klien tampak ketakutan saat mendengar suara bisikan
2. Diangnosa keperawatan : -
3. Tujuan
Klien mampu membina hubungan saling percaya
4. Tindakan keperawatan
1) Mengucapkan salam terapeutik
2) Memperkenalkan diri
3) Menjelaskan tujuan interaksi
4) Menciptakan suasana yang tenang
5) Membuat kontrak yang jelas
6) Meyakinkan bahwa kerahasian pasien senantiasa terjaga
7) Menanyakan harapan terhadapat pertemuan
8) Menepati waktu
B. Strategi pelaksanaan
1. Fase orientasi
“Selamat pagi perkenalkan nama saya Yunita S.ali saya senang dipanggil Nita.
Nama ibu siapa? Senang dipanggil siapa? Bagaimana perasaan Ibu hari ini?
Pagi ini saya ingin berkenalan dengan ibu, Ibu mau dimana? Maunya berapa
lama? Bagaimana kalau 10 Menit? Oh iya ibu jangan khawatir tentang
informasi yang ibu berikan saya jamin kerahasiaannya, saya tidak akan bilang
sama orang lain tanpa seizin ibu”
2. kerja
“Apa yang ibu harapkan setelah selesai kita berkenalan nanti ?”
3. Terminasi
“bagaimana perasaan ibu setelah kita berkenalan tadi? Bisa ibu ceritakan
kembali pertemuan kita tadi! Besok kita akan berbincang-bincang tentang apa
yang ibu rasakan dan keluhannya ibu yaa. Juga besok kita berbincang-bincang
kembali tentang pertemuan kita tadi! Tempatnya ibu maunya dimana? Berapa
lama ibu mau? Kalau 15 menit bagaimana? Baik . sanpai jumpa besok yah.”
EVALUASI KEPERAWATAN
Hari / tanggal :
Jam :
S:
1. Klien mengatakan selamat pagi
2. Klien mengatakan namanya ibu wabah
3. Klien mengatakan nama panggilannya wabah
4. Klien mengatakan perasaannya hari ini gelisah
5. Klien mengatakan berbicara ditempat ini saja
6. Klien mengatakan iya 10 menit bisa
7. Klien mengatakan mau bercerita
O:
1. Klien menatap perawat dan tersenyum baik
2. Klien tampak tenang
3. Kontak mata baik
4. Klien tampak kooperatif
5. Klien nampak bicara sendiri
P:
Perawat :
1. Evaluasi SP 1 BHSP
2. Lanjutkan SP 2 BHSP Pengkajian
Pasien :
1. Anjurkan klien untuk mengingat pertemuan pertama
Nama : Ny.W
Pertemuan : II (kedua)
Tanggal :
A. Proses keperawatan
1. Kondisi keperawatan
DS:
1) Klien mengatakan namanya ibu wabah
2) Klien mengatakan mau bercakap-cakap
DO:
1) Klien menatap perawat dan tersenyum baik
2) Klien tampak tenang
3) Kontak mata baik
4) Klien tampak kooperatif
5) Klien nampak bicara sendiri
2. Diangnosa keperawatan
3. Tujuan
Pasien mampu mengungkapkan perasaannya dan keluhannya, dan pasien
mampu membina hubungan saling percaya
4. Tindakan keperawatan :
a. Mengevaluasi SP 1
b. Mendorong klien dan memberi kesempatan untuk mengungkapkan
perasaanya
c. Mendengarkan ungkapan klien
d. Melakukan pengkajian data
e. Mengorientasikan kegiatan sehari-hari
f. Mengidentifikasi masalah klien
B. Strategi pelaksanaan
1. Orientasi
“selamat pagi ibu, masih ingat dengan saya? Nama saya siapa? Sesuai janji
saya kemarin saat ini kita akan berbincang-bincang tentang apa yang ibu
rasakan. Ibu maunya bicara dimana?”
2. Kerja
“Bagaimana perasaan ibu hari ini? Apa yang ibu rasakan sekrang? Coba ibu
ceritakan sama saya!”
“Apa yang menyebabkan ibu datang kerumah sakit ini? Apakah dirumah ibu
pernah dipukuli? Apakah ibu pernah diikat?”
“Ibu dirumah berperan sebagai apa? Apa harapan ibu yang ingin sekali ibu
lakukan? Apakah ibu merasa dijauhi? Apakah ibu pernah diejek oleh teman-
teman? Orang tua ibu masih lengkap?”
“Saat dirumah ibu ada mengikuti kegiatan kelompok? Apa yang menyebabkan
tidak mengikuti kegiatan kelompok?”
“Apakah ibu mendengar suara tanpa ada wujudnya? Apa yang dikatakan suara
itu? Apakah terus-menerus terdengar atau sewaktu-waktu? Berapa kali sehari
ibu alami? Pada keadaan apa suara terdengar? Apakah pada waktu sendiri?apa
yang ibu lakukan saat mendengar suara itu? Apakah dengan cara itu suara itu
hilang?”
“berapa kali ibu mandi dalam sehari? Kalau mandi biasanya ibu pakai sabun
atau tidak? Ganti pakaian berapa kali dalam sehari?”
3. Terminasi
“Bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang-bincang tadi? Bagaimana
kalau besok kita berdiskusi tentang hal positif yang dapat ibu lakukan dan
melakukan kegiatan yang masih dapat ibu lakukan ditempat ini bagaiamna
kalau kita bertemu besok? Bagaimana kalau ditempat ini saja?”
EVALUASI KEPERAWATAN
Hari / tanggal :
Jam :
S:
Pasien
1. Anjurkan klien mengingat pertemuan I dan II
2. Anjurkan untuk mengungkapkan perasaan dan keluhannya
C. Penganiyayaan :
Penganiyayaan Pelaku / Usia Korban / Usia Saksi / Usia
Aniaya Seksual - - -
Penolakan - - -
Kekerasan - - -
Kriminalisasi - - -
Penjelasan : Klien pernah mengalami aniaya fisik dari saudara kandung laki laki
klien saat dirumah.
Masalah Keperawatan : Halusinasi Pendengaran
D. Anggota Keluarga yang mengalami gangguan jiwa : Iya.
Terdapat anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa yaitu Adik Klien.
Tetapi sudah sembuh “kata anak klien”
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
E. Pengalaman Masa Lalu yang tidak menyenangkan
Klien mengatakan keluarganya sudah tidak peduli dengan dia, meninggalkan
dirinya sendiri. Klien mendengarkan suara yang mengatakan bahwa keluarganya
sudah tidak membutuhkan dirinya
Masalah Keperawatan : Halusinasi Pendengaran
IV. FISIK
A. Tanda Vital :
Tekanan darah : 130/80 mmHg
Nadi : 80x / menit
Suhu : 36,60 C
Pernapasan : 20 x / menit
B. Antropometri : BB : 55 kg TB : 147 cm
C. Keluhan Fisik
Jelaskan : tidak ada keluhan fisik
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
V. PSIKOSOSIAL
A. Genogram
Keterangan :
: Laki – Laki
: Perempuan
: Meninggal
: Pasien
B. Konsep Diri
1. Gambaran diri
Pasien mengatakan tubuhnya sudah tidak sekuat dulu karna sudah tua. Kulit
sudah keriput, rambut sudah putih tetapi klien bersyukur karna tubuhnya sehat
2. Identitas diri
Pasien dapat menyebutkan identitas dirinya (nama, alamat, hobi). Pasien
mengatakan setiap harinya memasak dan membersihkan rumah
3. Peran
Sebelum sakit, dirumah pasien mempuyai tanggung jawab sebagai ibu rumah
tangga untuk keluarga.
4. Ideal diri
Pasien juga mengatakan ingin segera sembuh dan tidak ingin lagi mendengar
suatu suara atau bisikan-bisikan yang jahat.
5. Harga diri
Klien mengatakan bahwa dirinya merasa sangat malu dengan lingkunganya.
Klien merasa dirinya tidak dihargai sejak dirinya dikatakan Gila
Masalah keperawatan: Harga diri rendah.
C. Hubungan Sosial
1. Orang yang berarti
Pasien mengatakan orang terdekatnya adalah anak perempuannya
2. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat
Sebelum sakit klien adalah orang yang sangat giat bekerja, beberapa kali ikut
acara keagamaan dan klien adalah orang yang ramah dengan tetangga. Setelah
suami meninggal klien menjadi orang yang sangat tertutup dan tidak
berkomunikasi lagi dengan orang di lingkunganya. Setelah masuk RSJ klien
beberapa kali mengikuti kegiata TAK agar dirinya merasa lebih senang.
3. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien mengatakan sekarang kondisinya sudah lebih baik, sudah memulai untuk
berkomunikasi dengan teman seruangannya
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
D. Spiritual
Klien mengatakan sebelum dan sesudah sakit klien tetap berdoa hanya saja setelah
di RSJ hanya berdoa di ruangannya saja, terkadang sholat dan puasa.
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan dalam spritual
B. Pembicaraan
Bicara cepat, kadang jelas terkadang tidak
Saat berinteraksi dengan perawat nada suara klien rendah, bicara klien lambat dan
klien merespon pertanyaan dengan baik
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
C. Aktivitas Motorik
Merasa Gelisah
Jelaskan : Aktivitas keseharian klien merasa gelisah ketika mendengar suara-suara
yang selalu memarahinya.
Masalah Keperawatan : Halusinasi pendengaran
D. Alam Perasaan
Sedih
Jelaskan : klien mengatakan sedih karena rindu dengan keluarga yang tak kunjung
datang menjenguknya.
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah
E. Afek
Datar
Jelaskan : afek klien datat, klien menjawab pertanyaan dari perawat
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
G. Persepsi
Halusinasi pendengaran
Jelaskan : klien mengatakan mendengar suara-suara yang mengganggu
Masalah Keperawatan : Gangguan Persepsi sensori (halusinasi pendengaran)
H. Arus Pikir
Pengulangan pembicaraan
Jelaskan : saat diajak berinteraksi, klien tanpak mengulang kata-kata yang sama
dan klien banyak bingung
Masalah Keperawatan :Gangguan Persepsi sensori (halusinasi pendengaran)
I. Isi Pikir
Jelaskan : klien tidak memiliki kelainan isi fikir dan waham
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
J. Tingkat Kesadaran
Jelaskan : klien sadar bahwa sedang berada di RSJ dan sedang menglami
pengobatan
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
K. Memori
Jelaskan : daya ingat klien baik
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
M. Kemampuan Penilaian
Jelaskan : klien mampu menilai mana yang lebih diutamakan dalam mengambil
keputusan
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
2. Nutrisi
Jelaskan : klien puas dengan makanan yang disajikan, dank lien dapat berbaur
dengan teman ketika makan, frekuensi makan 3 kali sehari, napsu makan
meningkat.
Masalah Keperawatan : tidak masalah keperawatan
3. Tidur
Jelaskan : klien mengatakan tidak ada masalah ketika tidur, dan merasa segar
setelah bangun tidur, dan klien punya kebiasaan tidur siang dengan durasi 1
jam perhari.
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
C. Kemampuan klien
Jelaskan : klien dapat mengantisipasi kebutuhannya sendiri seperti BAB / BAK,
mandi dsb. Dapat membuat keputusan berdasarkan keinginan sendiri tetapi
terkadang butuh bantuan keluarga dan juga meminum obat
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
D. Klien memiliki system pendukung
Jelaskan : pendukung klien hanya terapis dan keluarga
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
F. Pemeliharaan Kesehatan
Perawatan Lanjutan
G. Kegiatan di dalam rumah
Mempersipkan masakan, mencuci pakaian, memasak
H. Kegiatan diluar rumah
Tidak memiliki kegiatan diluar rumah
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
Lainnya Lainnya ya
X. ASPEK MEDIK
A. Diagnose medic
Skizofrenia ( Halusinasi )
B. Terapi Medik
Diazepam 2 mg 0 – 0 – 1
Betamethasone
Ketoconazole Scalp
Klien mengatakan mendengar bisikan dari anak perempuannya untuk mengajak dia
pergi ke Merauke
Klien mengatakan dirinya merasa sangat malu dengan lingkungannya
Klien mengatakan dirinya merasa tidak di hargai sejak klien di katakan gila
Klien mengatakan sangat sedih dengan keluarga yang tak kunjung datang
menjenguknya
Klien mengatakan merasa gelisah ketika mendengar suara-suara yang selalu
memarahinya
Klien nampak kooperatif
Saat berinteraksi dengan perawat nampak nada suara klien renda bicara klien lambat
dan klien merespon pertanyaan dengan baik
Klien mengatakan mendengar suara-suara yang mengganggu
Saat di tanya klien kadang tampak bingung
Klien mengatakan bahwa suara yang di dengar itu nyata walaupun klien tidak bisa
melihatnya
Klien mengatakan pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu
Klien mengatakan keluarganya sudah tidak membutuhkan dirinya
Klien mengatakan keluarganya sudah tidak peduli dengan dia dan meninggalkan
dirinya sendiri
Klien mengatakan mendengar suara yang mengatakan bahwa keluarganya tidak
membutuhkan dirinya
Ekspresi wajah datar
Selama komunikasi dengan perawat tampak terjadinya kontak mata dan terlihat klien
percaya dengan perawat
ANALISA DATA
NO DATA MASALAH
DO:
Saat berinteraksi dengan perawat nampak
nada suara klien renda bicara klien lambat dan
klien merespon pertanyaan dengan baik.
2 Gangguan Presepsi :
Halusinasi pendengaran
DS:
Klien mengatakan mendengar bisikan dari
anak perempuannya untuk mengajak dia pergi
ke Merauke
Klien mengatakan mendengar suara yang
mengatakan bahwa keluarganya tidak
membutuhkan dirinya
Klien mengatakan mendengar suara-suara
yang mengganggu
Klien mengatakan merasa gelisah ketika
mendengar suara-suara yang selalu
memarahinya
Klien mengatakan bahwa suara yang di
dengar itu nyata walaupun klien tidak bisa
melihatnya
DO:
Saat di tanya klien kadang tampak bingung
Ekspresi wajah datar
Selama komunikasi dengan perawat tampak
terjadinya kontak mata dan terlihat klien
percaya dengan perawat
POHON MASALAH
32
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN INTERVENSI KEPERAWATAN
Sp 2 :
Sp 3 :
Sp 4 :
isi,
frekuensi, waktu
terjadi, situasi pencetus,
perasaan dan respon
halusinasi.
RTL : Sp 1 : mengontrol halusinasi
dengan menghardik
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
mengontrol halusinasi dengan makan obat teratur A: Perubahan persepsi sensori : Halusinasi
pendengaran (+).
DX Keperawatan : Halusinasi pendengaran
P:
Tindakan : Sp 3 : mengontrol halusinasi dengan bercakap-
cakap dengan orang lain. Melatih mengontrol halusinasi dengan
menghardik saat halusinasi terdengar.
RTL : Sp 4 : mengontrol halusinasi dengan Makan obat teratur 2x1
melakukan kegiatan terjadwal Bercakap-cakap dengan orang lain 4x1.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN