Anda di halaman 1dari 73

PEDOMAN PENULISAN

PROPOSAL DAN SKRIPSI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU


JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI D IV KEPERAWATAN PALU
TAHUN 2016

1
PENDAHULUAN

Penulisan karya ilmiah ilmiah skripsi merupakan salah satu ciri pokok

kegiatan perguruan tinggi. Karya ilmiah skripsi adalah karya ilmiah atau bentuk

lainnya yang telah diakui dengan bidang ilmu pengetahuan, teknologi atau seni yang

ditulis dan dikerjakan sesuai dengan tata cara ilmiah, dan mengikuti pedoman atau

konvensi ilmiah yang telah disepakati atau ditetapkan. Melalui pembuatan karya

ilmiah skripsi, anggota masyarakat akademik pada perguruan tinggi dapat

mengkomonikasikan informasi baru, gagasan, kajian dan/atau hasil penelitian.

Untuk pelaporan karya ilmiah diperlukan suatu pedoman tentang pembuatan

karya ilmiah, khususnya karya ilmiah tertulis. Pedoman penulisan karya ilmiah

ini memberikan petunjuk tentang cara menulis karya ilmiah yang merupakan

hasil penelitian dari para mahasiswa.

Untuk memperoleh keseragaman dalam penulisan tugas akhir baik dalam

bentuk usulan penelitian dan hasil penelitian bagi mahasiswa Politeknik

Kesehatan Kemenkes Palu dalam bentuk karya ilmiah skripsi, sedapat mungkin

disesuaikan dengan pedoman ini.

Isi pedoman penulisan karya ilmiah skripsi ini dibagi dalam 4 bagian :

1. Usulan /proposal penelitian

2. Laporan Hasil Penelitian/Karya Ilmiah skripsi

3. Tata cara penulisan

4. Lampiran

2
USULAN PENELITIAN (PROPOSAL)

Usulan penelitian dalam pedoman ini dikelompokkan menjadi 3 macam:

bagian awal, bagian inti dan bagian akhir.

Bagia n Awal

Hal-hal yang termasuk dalam bagian awal adalah:

- Halaman Sampul

- Lembar Persetujuan Pembimbing

- Daftar Isi

Bagian Inti

Bagian ini berisi inti dari usulan penelitian yang meliputi:

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penelitian

D. Manfaat Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA (yang berhubungan dengan variabel penelitian)

A. Konsep Tentang .....

B. Kerangka Pikir Penelitian

C. Hipotesis Penelitian (jika ada)

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

B. Waktu dan Tempat Penelitian

C. Populasi.dan Sampel

3
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

E. Pengumpulan Data

F. Pengolahan data

G. Analisis Data

H. Penyajian data

I. Etika penelitian

Bagian Akhir

- Daftar pustaka

- Lampiran-lampiran

4
Penjelasan Mengenai Bagian Awal Usulan Penelitian (Proposal)

(i) Halaman Sampul

Halaman sampul berisi : judul secara lengkap, proposal penelitian, nama

dan nomor induk mahasiswa (NIM). Lambang (Logo) Poltekkes Kemenkes

Palu, dengan diameter 4 cm, diikuti dengan nama lengkap Poltekkes Kemenkes

Palu, Jurusan, Prodi dan waktu (tahun). Semua huruf dicetak dengan

huruf kapital. Komposisi huruf dan tata letak masing-masing bagian diatur

secara sistematis, rapi dan sesuai. Contoh halaman sampul dan ukuran huruf

dapat dilihat pada lampiran 1a, 1b, 1c, dan 1d.

(ii) Lembar Persetujuan

Lembar persetujuan memuat persetujuan dari para pembimbing. Hal-hal

yang dicantumkan dalam lembar persetujuan pembimbing adalah:

a. Teks Proposal ini telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing Poltekkes

Kemenkes Palu. Contoh terlampir (lampiran 2a)

b. Nama Mahasiswa dan NIM

c. Tanggal, bulan, tahun

d. Tanda tangan, nama pembimbing dan NIP

e. Disetujui oleh ketua jurusan bagi yang belum mempunyai program studi.

f. Bagi yang mempunyai program studi disetujui oleh ketua program studi.

(iii) Lembar Pengesahan

Lembar pengesahan ditandatangani oleh Tim penguji. Hal-hal yang

dicantumkan dalam lembar pengesahan adalah:

a. Teks Proposal ini telah diperiksa dan disetujui oleh tim penguji Poltekkes

5
Kemenkes Palu. Contoh terlampir (lampiran 2b)

b. Nama Mahasiswa dan NIM

c. Tanggal, bulan, tahun

d. Tanda tangan dan Nama Penguji dan NIP

e. Bagi yang belum mempunyai program studi disahkan oleh ketua jurusan

f. Bagi yang mempunyai program studi disahkan oleh ketua program studi.

(iv) Daftar isi

Daftar isi yang dimaksud untuk memberikan gambaran secara

menyeluruh tentang isi proposal dan sebagai petunjuk bagi pembaca yang ingin

melihat langsung suatu BAB dan Sub Judul. Dalam Daftar isi tertera urutan

Judul, Sub Judul dan anak Sub Judul disertai nomor halaman.

Penjelasan Mengenai Bagian Inti Usulan Penelitian (Proposal)

Bagian ini berisi inti dari usulan penelitian yang meliputi:

BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan adalah bab pertama dari proposal yang mengantarkan pembaca

untuk dapat menjawab pertanyaan apa yang diteliti, untuk apa dan mengapa

penelitian itu dilakukan. Oleh karena itu, bab pendahuluan ini pada dasarnya

memuat :

A. Latar Belakang Masalah

Dalam latar belakang dikemukakan adanya kesenjangan antara harapan

dan kenyataan baik kesenjangan teoritik ataupun kesenjangan praktis yang

melatarbelakangi masalah yang diteliti. Dalam latar belakang masalah ini

dipaparkan secara ringkas teori, hasil-hasil penelitian terdahulu, kesimpulan

6
seminar dan pokok masalah yang diteliti. Dengan demikian, masalah yang

dipilih untuk diteliti mendapat landasan berpijak yang lebih kokoh. Penulisan

latarbelakang dalam bentuk piramida terbalik

B. Rumusan Masalah

Perumusan masalah merupakan upaya untuk menyatakan secara tersirat

pertanyaan-pertanyaan yang hendak dicarikan jawabannya. Perumusan

masalah hendaknya disusun secara singkat, padat, jelas dan dituangkan dalam

bentuk kalimat tanya. Rumusan masalah yang baik menampakkan variabel-

variabel yang diteliti, jenis atau sifat hubungan antara variabel-variabel

tersebut, dan subyek penelitian. Selain itu rumusan masalah hendaknya dapat

diuji secara empiris, dalam arti memungkinkan dikumpulkannya data untuk

menjawab pertanyaan yang diajukan. Rumusan masalah mengacu pada judul

penelitian.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian mengungkapkan sasaran yang ingin dicapai penelitian.

Isi dan rumusan tujuan penelitian mengacu pada isi dan rumusan masalah

penelitian. Perbedaannya terletak pada cara merumuskannya. Masalah

penelitian dirumuskan dengan rnenggunakan kalimat tanya, sedangkan

rumusan tujuan penelitian dituangkan dalam bentuk kalimat pernyataan.

D. Manfaat Penelitian.

Pada bagian ini ditunjukkan kegunaan atau pentingnya penelitian

terutama bagi pengembangan ilmu atau pelaksanaan pembangunan dalam arti

luas. Dengan kata lain, uraian dalam sub bab kegunaan penelitian berisi alasan

7
kelayakan atas masalah yang diteliti. Dari uraian dalam bagian ini diharapkan

dapat disimpulkan bahwa penelitian terhadap masalah yang dipilih memang

layak untuk dilakukan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan pustaka memuat: 1) deskripsi teoritis tentang obyek (variabel)

yang diteliti 2) hasil penelitian yang terkait. Bahan tinjauan pustaka dapat

bersumber dari jurnal penelitian, disertasi, tesis, skripsi, karya tulis ilmiah, buku

teks, makalah, laporan hasil seminar dan diskusi ilmiah, terbitan-terbitan resmi,

koran, majalah dan lembaga-lembaga lain (tidak boleh bersumber dari blogspot).

Tinjauan pustaka didasarkan pada sumber kepustakaan primer.

Pada bagian akhir tinjauan pustaka dalam proposal perlu ada bagian

tersendiri yang berisi penjelasan tentang kerangka konsep yang digunakan peneliti

berdasarkan teori-teori yang dikaji.

Hipotesis penelitian (jika ada)

Penelitian analitik menggunakan hipotesis. Penelitian kuantitatif yang

bersifat eksploratif dan deskriptif pada umumnya tidak menggunakan hipotesis.

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang

secara teoritis dianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat kebenarannya.

Hipotesis yang dicantumkan adalah hipotesis kerja atau hipotesis alternatif.

BAB III METODE PENELITIAN

Pokok-pokok bahasan yang terdapat dalam bab metode penelitian mencakup

A. Jenis dan Rancangan penelitian

Penjelasan mengenai rancangan atau desain penelitian yang

8
digunakan perlu diberikan untuk setiap jenis penelitian. Rancangan

penelitian diartikan sebagai strategi mengatur latar penelitian agar peneliti

memperoleh data yang valid sesuai dengan karakteristik variabel dan tujuan

penelitian. Dalam penelitian eksperimen, rancangan penelitian yang dipilih

adalah yang paling memungkinkan peneliti untuk mengendalikan variabel-

variabel lain yang diduga ikut berpengaruh terhadap variabel-variabel terikat.

Pemilihan rancangan penelitian dalam penelitian eksperimen selalu

mengacu pada hipotesis yang akan diuji.

Pada penelitian non eksperimen, bahasan dalam sub bab

rancangan penelitian berisi penjelasan tentang jenis penelitian yang

dilakukan ditinjau dari tujuan dan sifatnya: apakah penelitian eksploratif,

deskriptif, eksplanatoris, survei atau penelitian historis, korelasional, dan

komparatif kausal. Di samping itu, dalam bagian ini dijelaskan pula

variabel-veriabel yang dilibatkan dalam penelitian serta sifat hubungan

antara variabel-variabel tersebut.

B. Tempat dan Waktu penelitian

Waktu penelitian harus disebutkan (minggu, bulan dan tahun)

rencana pelaksanaan penelitian dibuat dalam bentuk matriks. Contoh

terlampir.

C. Populasi dan sampel.

1. Populasi

Populasi yang ditulis adalah yang terkait penelitian, tidak mencantumkan

teori.

9
2. Sampel

a. Sampel yang ditulis adalah yang terkait penelitian, tidak mencantumkan

teori

b. Besar sampel

c. Cara pengambilan sampel

D. Variabel penelitian dan definisi operasional

1. Variabel penelitian yang ditulis sesuai dengan jenis penelitian.

2. Definisi operasional memuat : definisi variabel, alat ukur, cara ukur,

hasil ukur, skala ukur.

E. Pengumpulan data

Pengumpulan data terdiri dari:

1. Jenis data, meliputi data primer (mencantumkan alat ukur dan cara

penilaian) dan data sekunder. Khusus untuk program Diploma IV, alat ukur

yang digunakan harus dilakukan uji validitas dan reliabilitas.

2. Teknik pengumpulan data yang meliputi pengukuran, wawancara,

observasi, telaah dokumen, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium,

dan lain-lain.

F. Pengolahan data

Pengolahan data berisi tahapan-tahapan pengolahan data sesuai dengan

prosedur yang dilakukan.

G. Analisis data

Analisis data yang digunakan sesuai dengan jenis penelitian.

10
Penjelasan Mengenai Bagian Akhir Usulan Penelitian (Proposal)

Pada bagian akhir ini termuat:

1. Daftar Rujukan

Bahan pustaka yang dimasukkan ke dalam daftar rujukan ini adalah

harus sudah disebutkan dalam teks. Artinya bahan pustaka hanya digunakan

sebagai bahan bacaan tetapi tidak dirujuk dalam teks tidak dimasukkan

kedalam daftar rujukan. Sebaiknya, semua bahan pustaka yang disebutkan

dalam teks proposal harus dicantumkan dalam daftar rujukan. Tata cara

penulisan daftar rujukan akan dibahas pada bagian teknik penulisan dalam

pedoman ini. Contoh penulisan dapat dilihat pada lampiran 3.

2. Lampiran-lampiran

Lampiran-lampiran hendaknya berisi keterangan-keterangan yang

dipandang penting untuk proposal, misalnya surat izin dan tanda bukti

telah melaksanakan pengumpulan data penelitian, instrumen penelitian, data

mentah hasil penelitian, rumus statistik yang digunakan (bila perlu), jadwal

penelitian, dan lampiran lain yang dianggap perlu. Untuk mempermudah

pemanfaatannya setiap lampiran harus diberi nomor urut lampiran dengan

menggunakan angka arab.

11
KARYA ILMIAH SKRIPSI

Penulisan laporan hasil penelitian (Karya Ilmiah Skripsi) dalam pedoman

ini dikelompokkan menjadi 3 bagian: bagian awal, bagian inti dan bagian akhir.

Bagian Awal

Hal-hal yang termasuk dalam bagian awal adalah:

(i) Halaman Judul

(ii) Lembar Persetujuan Pembimbing

(iii) Lembar Pengesahan Tim Penguji

(iv) Abstrak

(v) Kata Pengantar

(vi) Daftar Isi

(vii) Daftar Tabel

(viii) Daftar Gambar

(ix) Daftar Lampiran

Bagian Inti

Bagian ini berisi inti dari usulan penelitian yang meliputi:

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penelitian

D. Manfaat Penelitian

12
BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Konsep Tentang ….

B. Kerangka Pikir

C. Hipotesis Penelitian (jika ada)

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

B. Waktu dan lokasi penelitian

C. Populasi san Sampel

D. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional

E. Teknik Pengumpulan Data

F. Analisis Data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

B. Pembahasan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

B. Saran

Bagian Akhir

Pada bagian akhir ini termuat :

Daftar rujukan,

Pernyataan keaslian tulisan,

Riwayat hidup dan lampiran-lampiran

13
Penjelasan Mengenai Bagian Awal Penulisan Karya Ilmiah Skripsi

Hal-hal yang termasuk dalam bagian awal adalah:

(i) Halaman Judul

Halaman judul formatnya hampir sama dengan halaman sampul. Halaman

judul memuat:

1. Judul penelitian, secara lengkap yang diketik dengan huruf kapital.

2. Teks Karya Tulis Ilmiah. Diajukan sebagai salah satu syarat dalam

menyelesaikan program Pendidikan Diploma III Kesehatan Politeknik

Kesehatan Kemenkes Palu Jurusan Keperawatan/Kebidanan/Kesehatan

Lingkungan/Gizi

3. Nama diketik dengan huruf kecil kecuali huruf-huruf pertama dan nomor

induk mahasiswa (NIM).

4. Logo Poltekkes Kemenkes Palu dengan diameter 4 cm.

5. Nama lengkap Poltekkes Kemenkes Palu, Jurusan/Prodi (bagi .jurusan

yang memiliki Prodi), diketik dengan huruf kapital.

6. Tahun lulus ujian. Contoh halaman judul dapat dilihat pada lampiran 6.

(ii) Lembar Persetujuan Pembimbing

Hal-hal yang dicantumkan dalam lembar persetujuan pembimbing adalah:

1. Teks Karya Tulis Ilmiah Ini telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh

Tim penguji Poltekkes Kemenkes Palu Jurusan

Keperawatan/prodi/Kebidanan/kesehatan lingkungan/Gizi.

2. Nama Mahasiswa dan NIM

14
3. Tanggal, Bulan, Tahun, Tanda tangan.

4. Nama Pembimbing dan NIP.

5. Mengetahui Ketua Jurusan/Kaprodi. Contoh lembar persetujuan

Pembimbing dapat lihat pada lampiran 7a.

(iii) Lembar Pengesahan Tim Penguji

Lembar Pengesahan ini diberikan setelah diadakan penyempurnaan/perbaikan

oleh mahasiswa yang bersangkutan sesuai dengan saran-saran yang

diberikan oleh Tim Penguji pada saat berlangsungnya ujian. Dalam

lembar Pengesahan Tim Penguji memuat:

1. Teks Karya Tulis Ilmiah telah dipertahankan didepan Tim Penguji

Poltekkes Kemenkes Palu Jurusan

keperawatan/prodi/Kebidanan/kesehatan lingkungan/Gizi pada tanggal,

Bulan dan Tahun.

2. Nama Mahasiswa dan NIM

3. Tim Penguji, Penguji 1, Penguji 2, Penguji 3

4. Tanda tangan, Nama Lengkap Tim Penguji, dan NIP

5. Mengetahui Direktur Poltekkes Kemenkes Palu dan Menyetujui Ketua

Jurusan/Kaprodi. Contoh lembar persetujuan Pembimbing dapat lihat

pada lampiran 7b,

(iv) Abstrak

Sistematika penulisan abstrak adalah sebagai berikut :

1. Pada bagian atas abstrak ditulis Politeknik Kesehatan Kemenkes Palu

Jurusan/Prodi.

15
2. Nama Penulis dan tahun lulus. Judul diketik dengan huruf kecil

(kecuali huruf-huruf pertama dan setiap kata) dan diakhiri dengan

titik. Kata Karya Tulis Ilmiah ditulis setelah judul dan diakhiri

dengan koma, diikuti dengan nama Program studi/jurusan tidak

boleh disingkat, nama Poltekkes Kemenkes Palu dan diakhiri

dengan titik. Kemudian dicantumkan nama dosen pembimbing I

dan II tanpa gelar akademik.

3. Kata abstrak ditulis di tengah halaman dengan huruf kapital, simetris

di batas atas bidang pengetikan dan tanpa tanda titik.

4. Setelah kata Abstrak ditulis Jumlah halaman awal, halaman isi,

tabel, dan lampiran.

5. Dalam teks abstrak disajikan secara padat inti KTI yang mencakup

latar belakang, tujuan, masalah yang diteliti metode yang digunakan,

populasi dan sampel, hasil yang diperoleh, kesimpulan yang ditarik

dan Saran yang diajukan (kalau ada).

6. Setelah teks abstrak, dicantumkan kata kunci dan jumlah daftar

rujukan yang ditempatkan dibagian paling akhir. Kata kunci

diperlukan untuk komputerisasi sistem informasi ilmiah.

7. Teks di dalam abstrak diketik dengan spasi tunggal (satu spasi) dan

panjangnya tidak lebih dari satu halaman dengan jumlah kata 200-250

kata, dalam bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, kertas ukuran kuarto.

Contoh abstrak dapat dilihat pada lampiran 8a dan 8b.

16
(v) Kata Pengantar

Dalam kata pengantar dicantumkan ucapan terima kasih penulis

yang ditujukan kepada orang, lembaga, organisasi atau pihak-pihak lain

yang telah membantu dalam mempersiapkan, melaksanakan dan

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.

Tulisan kata pengantar diketik dengan huruf kapital, simetris dibatas atas

pengetikan dan tanpa tanda titik. Teks kata pengantar diketik dengan spasi

(dua spasi). Panjang teks tidak lebih dari dua halaman kertas ukuran kuarto.

Pada bagian akhir teks (dipojok kanan bawah) dicantumkan kata Penulis

tanpa menyebut nama orang,

(vi) Daftar Isi

Daftar isi yang yang dimaksud untuk memberikan gambaran secara

menyeluruh tentang isi Karya Tulis Ilmiah dan sebagai petunjuk bagi

pembaca yang ingin melihat langsung suatu BAB dan Sub Judul. Dalam

daftar ini tertera urutan judul, sub judul dan anak sub judul disertai nomor

halamannya. Contoh daftar dapat dilihat pada lampiran 9.

(vii) Daftar Tabel/Gambar

Daftar tabel memuat nomor tabel, Judul tabel, serta nomor untuk

setiap tabel. Judul tabel sama dengan judul tabel yang terdapat di dalam

teks. Judul tabel yang memerlukan lebih dari satu baris diketik dengan spasi

tunggal (1 spasi). Antara judul tabel yang satu dengan yang lainnya

diberi jarak dua spasi. Contoh daftar tabel dapat dilhat pada lampiran 10a,

17
10b.

(viii) Daftar Lampiran

Daftar lampiran memuat nomor lampiran, judul lampiran, serta

halaman tempat lampiran itu berada. Judul lampiran yang lebih dari satu

baris diketik dengan spasi tunggal. Antara judul lampiran yang satu dengan

yang lainny-a diberi jarak 2 spasi. Contoh lampiran dapat dilihat pada

lampiran 11.

Penjelasan Mengenai Bagian Inti Penulisan Karya Ilmiah Skripsi

Bagian ini berisi inti Karya Tulis Ilmiah yang meliputi:

BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan adalah bab pertama dari Karya Ilmiah Skripsi yang

mengantarkan pembaca untuk dapat menjawab pertanyaan apa yang diteliti,

untuk apa dan mengapa penelitian itu dilakukan. Oleh karena itu, bab

pendahuluan ini pada dasarnya memuat:

A. Latar Belakang Masalah

Dalam bagian ini dikemukakan adanya kesenjangan antara harapan

dan kenyataan baik kesenjangan teoritik ataupun kesenjangan

praktis yang melatarbelakangi masalah yang diteliti. Di dalam latar

belakang masalah ini dipaparkan secara ringkas teori, hasil-hasil

penelitian, kesimpulan seminar dan diskusi ilmiah ataupun

pengalaman/pengalaman pribadi yang terkait erat dengan pokok

masalah yang diteliti. Dengan demikian, masalah yang dipilih untuk

diteliti mendapat landasan berpijak yang lebih kokoh.

18
B. Rumusan masalah

Perumuan masalah merupakan upaya untuk menyatakan

secara tersurat pertanyaan-pertanyaan yang hendak dicarikan

jawabannya. Perumusan masalah merupakan pernyataan yang lengkap

dan rinci rnengenai ruang lingkup masalah yang akan diteliti berdasarkan

identifikasi dan pembatasan masalah.

Perumusan masalah hendaknya disusun secara singkat,

padat, jelas dan dituangkan dalam bentuk kalimat tanya.

Rumusan masalah yang baik akan menampakkan variabel-

variabel yang diteliti, jenis atau sifat hubungan antara variabel-

variabel tersebut, dan subyek penelitian. Selain itu rumusan

masalah hendaknya dapat diuji secara empiris, dalam arti

memungkinkan dikumpulkannya data untuk menjawab

pertanyaan yang diajukan.

Contoh:

Apakah terdapat hubungan antara tingkat kecerdasan mahasiswa

Jurusan Keperawatan Prodi Keperawatan Palu dengan Prestasi Belajar

mereka dalam Mata Kuliah Perawatan Komunitas?

Atau Bagaimanakah gambaran Tingkat Kecerdasan Mahasiswa Jurusan

Keperawatan Prodi Keperawctan Palu ditinjau dari Prestasi Belajar

mereka dalam Mata Kuliah Perawatan Komunitas?

19
C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian mengungkapkan sasaran yang dicapai dalam

penelitian. Isi dan rumusan tujuan penelitian mengacu pada isi dan rumusan

masalah penelitian. Perbedaannya terletak pada cara merumuskannya.

Masalah penelitian dirumuskan dengan menggunakan kalimat tanya,

sedangkan rumusan tujuan penelitian dituangkan dalam bentuk kalimat

pernyataan.

Contoh:

Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya besarnya hubungan antara

tingkat kecerdasan mahasiswa Jurusan Keperawatan Prodi

Keperawatan Palu dengan prestasi belajar mereka dalam mata kuliah

perawatan komunitas.

Atau tujuan penelitian ini adalah diketahuinya gambaran tingkat

kecerdasan mahasiswa Jurusan Keperawatan Prodi Keperawatan Palu

ditinjau dari prestasi belajar mereka dalam mata kuliah perawatan

komunitas.

D. Manfaat Penelitian.

Pada bagian ini ditunjukkan kegunaan atau pentingnya penelitian

terutama bagi pengembangan ilmu atau pelaksanaan pembangunan dalam

arti luas dengan kata lain, uraian dalam sub bab kegunaan penelitian berisi

alasan kelayakan atas masalah yang diteliti. Dari uraian dalam bagian ini

diharapkan dapat disimpulkan bahwa penelitian terhadap masalah yang

dipilih memang layak untuk dilakukan.

20
BAB II KAJIAN PUSTAKA

Dalam kegiatan ilmiah dugaan atau jawaban sementara terhadap suatu

masalah haruslah menggunakan pengetahuan ilmiah (ilmu) sebagai dasar

argumentasi.

Secara prosedural hipotesis penelitian diajukan setelah peneliti melakukan

kajian pustaka, karena hipotesis penelitian adalah rangkuman dari

kesimpulan-kesimpulan teoritis yang diperoleh dari kajian pustaka.

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang

secara teoritis dianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat kebenaranya.

Namun secara teknis, dicantumkan dalam BAB I (Bab Pendahuluan) agar

hubungan antara yang diteliti dan kemungkinan jawabannya menjadi lebih

jelas. Atas dasar inilah maka di dalam latar belakang masalah sudah harus ada

paparan tentang kajian pustaka yang relevan dalam bentuk yang ringkas.

Rumusan hipotesis hendaknya bersifat definitif atau koreksiona l.

Artinya dalam rumusan hipotesis tidak hanya disebutkan adanya hubungan

atau perbedaan melainkan telah ditunjukkan sifat hubungan atau keadaan

perbedaan itu.

Contoh: Ada hubungan yang positif antara tingkat kecerdasan mahasiswa

Jurusan keperawatan prodi keperawatan Palu dengan prestasi belajar mereka

dalam mata kuliah perawatan komunitas. Jika rumusan dalam bentuk

perbedaan menjadi mahasiswa yang tingkat kecerdasannya tinggi memiliki

prestasi belajar yang iebih tinggi dalam mata kuliah perawatan komunitas

dibandingkan dengan yang tingkat kecerdasannya sedang.

21
Rumusan hipotesis yang baik hendaknya: 1. Menyatakan pertautan antara

dua atau lebih variabel. 2. dituangkan dalam bentuk kalimat pernyataan, 3.

Dirumuskan secara singkat, padat, dan jelas serta, 4. dapat diuji secara empiris.

Dalam mengkaji persoalan hal ini di maksudkan agar diperoleh jawaban yang

dapat diandalkan. Sebelum mengajukan hipotesis penelitian wajib mengkaji

teori-teori dan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan masalah yang diteliti

yang dipaparkan dalam BAB II (Kajian Pustaka).

Kajian pustaka memuat dua hal pokok, yaitu deskripsi teoritis tentang

obyek (variabel) yang diteliti dan kesimpulan tentang kajian yang antara lain

berupa argumentasi atas hipotesis yang telah di ajukan dalam BAB I. untuk

dapat memberikan deskripsi tertentu terhadap variabel yang diteliti, maka

diperlukan adanya kajian teori yang mendalam, bahan-bahan kajian pustaka

dapat diangkat dari berbagai sumber seperti jurnal penelitian disertasi, tesis,

skripsi, karya tulis ilmiah, laporan penelitian, buku teks, makalah, laporan hasil

seminar dan diskusi ilmiah. Terbitan-terbitan resmi pemerintah dan lembaga-

lembaga lain. Akan lebih baik jika kajian teoritis dan telaah terhadap temuan-

temuan penelitian didasarkan pada sumber kepustakaan primer, yaitu bahan

pustaka yang isinya bersumber pada temuan penelitian. Sumber Kepustakaan

sekunder dapat dipergunakan sebagai penunjang.

Pada bagian akhir kajian pustaka dalam Karya Tulis Ilmiah perlu ada

bagian tersendiri yang berisi penjelasan tentang pandangan atau kerangka

berfikir yang digunakan peneliti berdasarkan teori-teori yang dikaji.

22
Hipotesis Penelitian (jika ada)

Tidak semua penelitian kuantitatif memerlukan hipotesis penelitian. Penelitian

kuantitatif yang bersifat eksploratif dan deskriptis tidak membutuhkan hipotesis.

Oleh karena itu, sub-sub hipotesis penelitian tidak harus ada dalam Karya Tulis

Ilmiah.

BAB III METODE PENELITIAN

Pokok-pokok bahasan yang terdapat dalam bab metode penelitian paling

tidak mencakup

A. Jenis dan rancangan penelitian

Penjelasan mengenai rancangan atau desain penelitian yang

digunakan perlu diberikan untuk setiap jenis penelitian. Rancangan

penelitian diartikan sebagai strategi mengatur latar penelitian agar

peneliti memperoleh data yang sesuai dengan karakteristik variabel dan

tujuan penelitian. Selain penelitian eksperimen, rancangan penelitian yang

dipilih adalah yang paling memungkinkan peneliti untuk mengendalikan

variabel-variabel lain yang diduga ikut berpengaruh terhadap

variabel-variabel terikat. Pemilihan rancangan penelitian dalam penelitian

eksperimen selalu mengacu pada hipotesis yang akan diuji.

Pada penelitian non eksperimen, bahasan dalam sub bab rancangan

penelitian berisi penjelasan tentang jenis penelitian yang dilakukan

ditinjau dari tujuan dan sifatnya apakah penelitian eksploratif, deskriptif,

eksplanatoris, survei, penelitian historis, korelational, dan komparatif

23
kausal. Di samping itu, dalam bagian ini dijelaskan pula variabel-

veriabel yang dilibatkan dalam penelitian beserta sifat hubungan antara

variabel-variabel tersebut.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu penelitian harus disebutkan kapan (tanggal/bulan/tahun)

rencana pelaksanaan penelitian dan bertempat dimana (nama

instansi/lokasi/unit)

C. Populasi dan sampel.

Istilah populasi dan sampel tepat digunakan jika penelitian yang

dilakukan mengambil sampel sebagai subyek penelitian. Akan tetapi jika

sasarannya adalah keseluruhan anggota populasi, akan lebih cocok

digunakan istilah subyek terutama dalam penelitian eksperimental. Dalam

survei, subyek data disebut sebagai responden dan dalam penelitian

kualitatif disebut informan atau subyek tergantung pada cara pengambilan

datanya.

Penjelasan yang akurat tentang karakteristik populasi penelitian

perlu diberikan agar besarnya sampel dan cara pengambilannya dapat

ditentukan secara cepat. Tujuannya adalah agar sampel yang dipilih benar-

benar representatif.

D. Variabel penelitian dan Definisi operasional.

Variabel penelitian disesuaikan dengan variabel yang akan diteliti

serta telah menetapkan jenis variabelnya yaitu variabel independen dan

variabel dependen. Semua variabel dan istilah-istilah yang akan

24
digunakan diberikan defenisi serta operasional yang dibuat oleh

peneliti apa maksud dari hal tersebut pada penelitian yang akan

dilakukannya dan bukan menggunakan definisi teoritik.

E. Teknik pengumpulan data.

Bagian ini menguraikan langkah-langkah yang ditempuh dan teknik

yang digunakan untuk mengumpulkan data. Jika menggunakan orang

lain sebagai pelaksana pengumpulan data, perlu dijelaskan cara

pemilihan serta upaya mempersiapkan mereka untuk menjalankan

tugas. Proses mendapatkan i j i n p enelitian, menemui pejabat yang

berwenang dan hal lain yang sejenis tidak perlu dijelaskan, walaupun

tidak dapat dilewatkan dalam proses pelaksanaan penelitian. Pada

bagian ini dikemukakan instrumen yang digunakan untuk mengukur

variabel yang diteliti. Sesudah itu barulah dipaparkan prosedur

pengembangan instrumen pengumpulan data atau pemilihan alat dan

bahan yang akan digunakan dalam penelitian. Dengan cara ini akan

terlihat instrumen yang digunakan sesuai dengan variabel yang diukur,

paling tidak ditinjau dari segi isinya.

Hal lain yang perlu diungkapkan dalam instrumen penelitian

adalah cara pemberian skor atau kode terhadap masing-masing butir

pertanyaan/pernyataan, harus disebutkan secara cermat spesifik teknis dari

alat yang digunakan dan karakteristik bahan yang dipakai.

F. Analisis data.

Pada bagian ini diuraikan jenis analisis statistik yang digunakan.

25
Dilihat dari metodenya, ada dua jenis statistik yang dapat dipilih. Yaitu

statistik deskriptif dan statistik inferensial. Dalam statistik inferensial

terdapat statistik parametrik dan statistik nonparametrik.

Pemilihan jenis analisis data sangat ditentukan oleh jenis

data yang dikumpulkan dengan tetap berorientasi pada tujuan yang

hendak dicapai atau hipotesis yang hendak diuji. Oleh karena itu yang

pokok untuk diperhatikan dalam analisis data adalah ketepatan teknik

analisisnya bukan kecanggihannya.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Dalam penelitian yang menguji hipotesis, laporan mengenai hasil-

hasil yang diperoleh sebaiknya dibagi menjadi dua bagian besar. Bagian

pertama berisi uraian tentang karakteristik masing-masing variabel,

bagian kedua uraian tentang hasil pengujian hipotesis. Materi yang

disajikan dalam bab IV dari karya tulis ilmiah adalah temuan-temuan

yang penting dari -variabel yang diteliti dan hendaknya dituangkan

secara singkat namun bermakna. Rumus-rumus dan perhitungan yang

digunakan untuk menghasilkan temuan-temuan tersebut diletakkan dalam

lampiran.

Temuan penelitian yang sudah disajikan dalam bentuk angka-

angka statistik, tabel ataupun grafik tidak dengan sendirinya bersifat

komunikatif. Penjelasan tentang hal tersebut masih diperlukan, namun

26
bahasan pada tahap ini perlu dibatasi pada hal-hal yang bersifat faktual,

tidak mencakup pendapat pribadi (interpretasi) peneliti.

B. Pembahasan

Pembahasan atas ternuan-temuan penelitian yang telah

dikemukakan di dalam bab IV mempunyai arti penting bagi

keseluruhan kegiatan penelitian. Tujuan pembahasan adalah: 1.

menjawab masalah penelitian, atau menunjukkan bagaimana tujuan

penelitian dicapai, 2. menafsirkan temuan-temuan penelitian, 3.

mengintegrasikan temuan penelitian ke dalam kumpulan pengetahuan

yang telah mapan, 4. menjelaskan implikasi-implikasi lain dari hasil

penelitian, termasuk keterbatasan temuan-ternuan penelitian.

Dalam menjawab masalah penelitian atau tujuan penelitian, harus

disimpulkan secara eksplisit hasil-hasil yang diperoleh. Sementara itu,

penafsiran terhadap temuan penelitian dilakukan dengan menggunakan

logika dan teori-teori yang ada. Pengintegrasian temuan penelitian ke

dalam kumpulan pengetahuan yang sudah ada dilakukan dengan jalan

menjelaskan temuan-temuan penelitian dalam konteks hasanah ilmiah

yang lebih luas. Hal ini dilakukan dengan membandingkan temuan -

temuan penelitian yang diperoleh dengan teori dan temuan empiris lainnya

yang relevan. Hal ini tidak berarti mengulang uraian yang telah ada di

dalam Bab II.

Membandingkan dengan hasil penelitian yang diperoleh

dengan temuan penelitian lain yang relevan akan mampu memberikan

27
taraf kre

dibilitas yang lebih tinggi terhadap basil penelitian. Tentu saja

suatu temuan akan menjadi lebih dipercaya bila didukung oleh hasil

penelitian orang lain. Namun sebaliknya tidak hanya hasil penelitian

yang mendukung penelitian saja dibahas dalam bagian ini.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab terakhir dari KTI ini dimuat dua hal pokok yaitu kesimpulan

dan saran.

A. Kesimpulan

Isi kesimpulan penelitian lebih bersifat konseptual dan harus

terkait langsung dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian.

Dengan kata lain, kesimpulan penelitian terikat secara subtantif

dengan temuan-temuan penelitian yang mengacu pada tujuan yang telah

ditetapkan sebelumnya. Kesimpulan yang ditarik dari hasil

pembahasan, namun yang benar-benar relevan dan mampu

memperkaya temuan ilmiah penelitian yang diperoleh.

Kesimpulan penelitian merangkum semua hasil penelitian

yang telah diuraikan secara lengkap dalam bab IV. Tata cara

urutannyapun hendaknya sama dengan yang ada di dalam bab IV.

Dengan demikian konsistensi isi dan tata urutan rumusan masalah,

tujuan penelitian, hasil yang diperoleh dan kesimpulan penelitian tetap

terpelihara.

28
B. Saran

Saran yang diajukan hendaknya selalu bersumber pada temuan

penelitian, pembahasan dan kesimpulan hasil penelitian. Saran hendaknya

tidak keluar dari batasan-batasan lingkup dan implikasi penelitian.

Saran yang baik dapat dilihat dari rumusan yang bersifat rinci dan

operasional. Artinya, jika orang lain hendak melaksanakan saran itu,

ia tidak mengalami kesulitan dalam menafsirkan atau melaksanakannya.

Disamping itu, saran yang diajukan hendaknya lebih spesifik. Saran dapat

ditujukan kepada Poltekkes Kemenkes Palu, lembaga pemerintah atau swasta

atau pihak lain yang dianggap layak.

Penjelasan Mengenai Penulisan Bagian Akhir Karya Ilmiah Skripsi

Pada bagian akhir ini termuat:

Daftar Rujukan

Bahan pustaka yang dimasukkan ke dalam daftar rujukan ini adalah

harus sudah disebutkan dalam teks. Artinya bahan pustaka yang hanya

digunakan sebagai bahan bacaan tetapi tidak dirujuk dalam teks tidak

dimasukkan kedalam daftar rujukan. Sebaiknya, semua bahan pustaka yang

disebutkan dalam teks Skripsi harus dicantumkan dalam daftar rujukan. Tata cara

penulisan daftar rujukan akan dibahas pada bagian teknik penulisan dalam

pedoman ini.

29
Lampiran-Lampiran:

1. Pernyataan Keaslian Tulisan

Pernyataan keaslian tulisan berisi ungkapan bahwa isi Karya

Ilmiah Skripsi yang ditulisnya bukan merupakan pengambilalihan

tulisan atau pikiran orang lain yang dilakukan sebagai hasil tulisan atau

pikiran sendiri. Pengambil alihan karya orang untuk diakui sebagai

karya sendiri merupakan tindak kecurangan yang lazim di sebut

plagiat. Penulis karya ilmiah harus menghindarkan diri dari

tindak kecurangan ini. Contoh pernyataan keaslian tulisan dapat dilihat

pada lampiran 12.

2. Riwayat Hidup

Riwayat hidup penulis karya ilmiah hendaknya disajikan secara

naratif dan menggunakan sudut pandang orang ketiga (bukan

menggunakan kata saya atau kami). Hal-hal yang perlu dimuat dalam

riwayat hidup adalah nama lengkap penulis, tempat dan tanggal lahir,

riwayat pendidikan, pengalaman berorganisasi yang relevan, dan

informasi tentang prestasi yang pernah diraih selama belajar di

perguruan tinggi ataupun pada waktu duduk di bangku sekolah dasar dan

menengah. Yang sudah berkeluarga dapat mencantumkan nama

suami/istri dan putra-putrinya. Riwayat hidup diketik dengan spasi

tunggal (satu spasi).

Lampiran-lampiran hendaknya berisi keterangan-keterangan

yang dipandang penting untuk Karya Ilmiah Skripsi . Misalnya

30
instrumen penelitian, data mentah hasil penelitian, rumus statistik yang

digunakan (bila perlu), hasil perhitungan statistik, surat izin dan tanda

bukti telah melaksanakan pengumpulan data penelitian , dan lampiran

lain yang dianggap perlu. Untuk mempermudah pemanfaatannya setiap

lampiran harus diberi nomor urut lampiran dengan menggunakan angka

arab.

TEKNIK PENULISAN RUJUKAN KEPUSTAKAAN

Bagian ini berisi petunjuk yang berkaitan dengan cara merujuk dan

menulis daftar rujukan, tabel dan gambar, bahasa dan ejaan, serta pencetakan

dan penjilidan.

Cara Merujuk

Perujukan dilakukan dengan menggunakan nama akhir dan tahun di

antara tanda kurung. Jika ada dua penulis, rujukan dilakukan dengan cara

menyebut nama kedua penulis tersebut. Jika penulisnya lebih dari dua orang,

penulisan rujukan dilakukan dengan cara menulis nama pertama dari penulis

tersebut diikuti dengan dkk. Jika nama penulis tidak disebutkan, yang

dicantumkan dalam rujukan adalah nama lembaga yang menerbitkan, nama

dokumen yang diterbitkan, atau nama koran. Untuk karya terjemahan,

perujukan dilakukan dengan cara menyebutkan nama penulis aslinya. Rujukan

dari dua sumber atau lebih yang ditulis oleh penulis yang berbeda dicantumkan

dalam satu tanda kurung dengan titik koma sebagai tanda pemisahnya.

31
Cara Merujuk Kutipan Langsung

Kutipan yang berisi kurang dari 40 kata ditulis di antara tanda kutip

("….”) sebagai bagian yang terpadu dalam teks utama, dan diikuti nama

penulis, tahun dan nomor halaman. Nama penulis dapat ditulis secara terpadu

dalam teks atau menjadi satu dengan tahun dan nomor halaman di dalam

kurung. Lihat contoh berikut.

Nama penulis disebut dalam teks secara terpadu.

Contoh :

Soebronto (1990:123) menyimpulkan "ada hubungan yang erat antara

faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar".

Nama penulis disebut bersama dengan tahun penerbit dan nomor halaman.

Contoh:

Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah" ada hubungan yang erat an tara

faktor ekonomi dengan kemajuan belajar" (Soebronto, 1990:123) ada kutipan

dalam kutipan, digunakan tanda kutip tunggal (' …..').

Contoh:

Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah terdapat kecenderungan. Semakin

banyak campur tangan pimpinan perusahaan ‘semakin rendah tingkat

partisipasi karyawan didaerah perkotaan’ (Soewignyo, 1991:101).

Kutipan 40 Kata atau Lebih

Kutipan yang berisi 40 kata atau lebih ditulis tanpa tanda kutip secara

terpisah dari teks yang mendahului, ditulis 1,2 cm dari garis tepi sebelah kiri

dan kanan dan diketik dengan spasi tunggal. Nomor halaman juga harus

32
ditulis.

Contoh :

Smith (1990:276) menarik kesimpulan sebagai berikut.

………………………..dst

Kutipan Sebagian Dihilangkan

Apabila dalam mengutip langsung ada kata-kata dalam kalimat yang

dibuang, maka kata-kata yang dibuang diganti dengan tiga titik.

Contoh :

“Semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah...

diharapkan melaksanakan kurikulum baru” (Klanan, 1995:278)

Apabila ada kalimat yang dibuang, maka kalimat yang dibuang diganti dengan

empat titik.

Contoh:

“Gerak manipulatif adalah keterampilan yang memerlukan koordinasi antara

mata, tangan, atau bagian tubuh lain ... Yang dimaksud gerak manipulatif

antara lain menangkap bola, menendang bola dan menggambar” (Asim,

1995:315).

Cara Merujuk Kutipan Tidak Langsung

Kutipan yang disebut secara tak langsung atau dikemukakan dengan

bahasa penulis sendiri ditulis tanpa tanda kutip dan terpadu dalam teks. Nama

penulis bahan kutipan dapat disebut terpadu dalam teks, atau disebut dalam

kurung bersama tahun penerbitnya. Jika memungkinkan nomor halaman

33
disebutkan. Perhatikan contoh berikut.

Nama penulis disebut terpadu dalam teks.

Contoh:

Salimin (1990:13) tidak menduga bahwa mahasiswa tahun ketiga lebih baik

daripada mahasiswa tahun keempat.

Nama penulis disebut dalam kurung bersama tahun penerbitnya.

Contoh :

mahasiswa tahun ketiga lebih baik daripada mahasiswa tahun keempat

(Salimin, 1990:13).

Cara Menulis Daftar Rujukan/Pustaka

Daftar rujukan merupakan daftar yang berisi buku, makalah, artikel atau

bahan lain yang dikutip baik secara langsung maupun tidak langsung. Bahan-

bahan yang dibaca akan tetapi tidak dikutip tidak dicantumkan dalam daftar

rujukan, sedangkan semua bahan yang dikutip secara langsung ataupun tidak

langsung dalam teks harus dicantumkan dalam daftar rujukan. Pada dasarnya,

unsur yang ditulis dalam daftar rujukan secara berturut-turut meliputi 1) nama

penulis dengan urutan nama akhir, nama tengah tanpa gelar akademik, 2) tahun

penerbit, 3) Judul termasuk anak judul (subjudul), 4) nama penerbit, 5). Kota

tempat penerbit.

Nama penulis yang terdiri dari dua bagian ditulis dengan urutan: nama

akhir diikuti koma nama awal disingkat, diakhiri dengan titik. Apabila sumber

yang dirujuk ditulis oleh tim, semua nama penulisnya harus dicantumkan

34
dalam daftar rujukan.

Rujukan Dari Buku

Tahun penerbitan ditulis setelah nama penulis, diakhiri dengan titik. Judul

buku ditulis dengan huruf miring, dengan huruf besar pada awal setiap kata,

kecuali kata hubung. Nama penerbit dipisahkan dengan titik dua (:) dan tempat

penerbitan

Contoh :

Dekker, N. 1992. Pancasita Sebagai Ideologi Bangsa: dari pilihan Satu-satunya


Azas. FPIPS IKIP Malang

Strunk, W. Jr. & White, E.B.. 1979. The Elemen Of Style (3 1d ed). Macmillan :
New York.

Jika ada beberapa buku yang dijadikan sumber ditulis oleh orang yang sama

dan diterbitkan dalam tahun yang sama pula, data tahun penerbitan diikuti oleh

lambang a, b, c, dan seterusnya yang urutannya ditentukan secara kronologis

atau berdasarkan abjad judul buku-bukunya.

Contoh:

Cornet, L. & Weeks, K. 1985a. Career Ledder Plans: Trends and Emerging
Issues- 1985. Career Ladder Clearinghouse: Atlanta, GA.

Cornet, L. & Weeks, K. 1985b. Career Ledder Plans: Trends and Emerging
Issues- 1985. Career Ladder Clearinghouse: Atlanta, GA.

Rujukan Bari Buku Yang Berisi Kumpulan Artikel (Ada Editornya)

Seperti menulis rujukan dari buku ditambah dengan tulisan (Ed) jika ada

satu editor dan (Eds) jika editornya lebih dari satu, di antara nama penulis dan

tahun penerbitan

35
Contoh:

Aminuddin (Ed). 1990. Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam Bidang


Bahasa dan Sastra. HISKI Komisariat Malang dan YA3: Malang.

Latheridge, S. & Cannon, C.R. (Eds). 1980. Bilingual Education: teaching


English as a Second Languange. Praeger: New York.

Rujukan Dari Artikel Dalam Buku Kumpulan Artikel (Ada Editornya)

Nama penulis artikel di depan diikuti dengan tahun penerbitan. Judul

artikel ditulis ta n pa cetak miring. Nama editor ditulis seperti menulis nama

biasa, diberi -keterangan (Ed) bila hanya satu editor, dan (Eds.) bila lebih dari

satu editor. Judul buku kumpulannya ditulis dengan huruf miring, dan nomor

halamannya disebutkan dalam kurung.

Contoh:

Hasan, M.Z. 1990. Karakteristik Penelitian Kualitatif. Dalam A minuddin


(Ed.) Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bahasa
dan Sastra (hlm. 12-25) HISKI Komisariat Malang dan YA3:
Malang.

Rujukan Dari Artikel Dalam Jurnal

Nama penulis ditulis paling depan diikuti dengan tahun dan judul artikel

yang ditulis dengan cetak biasa, dan huruf besar pada setiap awal kata. Nama

jurnal ditulis dengan cetak miring, dan huruf awal dari setiap katanya ditulis

dengan huruf besar kecuali kata hubung. Bagian akhir berturut-turut ditulis

jurnal tahun ke berapa, nomor (dalam kurung, dan nomor halaman dari artikel

tersebut.

Contoh:

Hanafi, A. 1989. Partisipasi dalam Siaran Pedesaan dan Pengadopsian

36
Inovasi. Forum Penelitian, 1 (1): 33-47.

Rujukan Dari Artikel Dalam Jurnal dari CD-ROM

Penulisannya di daftar rujukan sama dengan rujukan dari artikel dalam jurnal cetak

dengan penyebutan CD-ROMnya dalam kurung

Contoh :

Krashen, S., Long, M. & Scarce11a, R. 1979. Age, Rate and Eventual Attainment
in Second Language Acguisition. TESOL Quarteily, 13:573 (CD-
ROM: TESOL Quarterly-Digital, 1997).

Rujukan Dari Artikel dalam Majalah atau Koran

Nama penulis ditulis paling depan, diikuti oleh tanggal, bulan, dan tahun

(jika ada). Judul artikel ditulis dengan cetak biasa, dan huruf besar pada setiap

huruf awal kata, kecuali kata hubung. Nama majalah ditulis dengan huruf kecil

kecuali huruf pertama setiap kata, dan dicetak miring. Nomor halaman disebutkan

pada bagian akhir.

Contoh:

Huda, M. 13 November, 1991. Menyiasati Krisis Listrik Musim Kering. Jawa


Pos. Hlm. 6.

Rujukan dari Koran Tanpa Penulis

Nama koran ditulis di bagian awal. Tanggal, bulan, dan tahun ditulis setelah

nama koran, kemudian judul ditulis dengan huruf kecil kecuali huruf pertama

setiap kata, dicetak miring dan diikuti dengan nomor halaman.

Contoh:

Jawa Pos. 22 April, 1995. Wanita Kelas Bawah Lebih Mandiri, hlm. 3

Rujukan dari Dokumen Resmi Pemerintah yang Diterbitkan oleh Suatu

37
Penerbit Tanpa Penulis dan Tanpa Lembaga

Judul atau nama dokumen ditulis di bagian awal dengan cetak miring, diikuti

tahun penerbitan dokumen, nama penerbit dan kota penerbit

Contoh :

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan


Nasional. 1990. PT. Armas Duta Jaya: Jakarta.

Rujukan dari Lembaga yang ditulis Atas Nama Lembaga Tersebut

Nama lembaga penanggung jawab langsung ditulis paling depan,

diikuti dengan tahun, judul karangan yang dicetak miring, nama

lembaga yang bertanggungjawab atas penerbitan karangan tersebut, tempat

penerbitan.

Contoh:

Pusat pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1978. Pedoman Penulisan


Laporan Penelitian. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan: Jakarta

Rujukan Berupa Karya Terjemahan

Nama penulis asli ditulis paling depan, diikuti tahun penerbitan karya

asli, judul terjemahan, narna penerjernah, tahun terjemahan, nama penerbit

terjemahan dan nama -tempat penerbitan.

Contoh:

Ary, D., Jacobs, L.C. & Razavieh, A. Tanpa tahun. Pengantar Penelitian
Pendidikan. Terjernahan oleh Arief Furchan. 1982. Usaha Nasional:
Surabaya.

Rujukan berupa Skripsi

Nama penulis ditulis paling depan, diikuti tahun yang tercantum

38
pada sampul, judul Skripsi ditulis dengan cetak biasa, diikuti dengan

pernyataan Skripsi, tidak dipublikasikan, nama kota tempat perguruan

tinggi, nama fakultas serta nama perguruan tinggi.

Contoh

Panggaribuan, T. 1992. Perkembangan Kompetensi Kewacanaan Pembelajaran


Bahasa Inggris di LPTK. Disertasi tidak diterbitkan. Malang: Pacasarjana
IKIP Malang.

Rujukan Berupa Makalah yang Disajikan dalam Seminar,


Penataran, atau Lokakarya

Nama penulis ditulis paling depan, dilanjutkan dengan tahun, judul

makalah ditulis dengan cetak miring, kemudian diikuti pernyataan "makalah

disajikan dalam..……..”, nama pertemuan, lembaga penyelenggaraan, tempat

penyelenggaraan, dan tanggal serta bulannya.

Contohnya,

Karim, Z 1987, Tatakota di Negara-negara Berkembang, makalah disajikan


dalam seminar Tatakota, BAPPEDA Jawa Timur, Surabaya, 1 - 2
September.

Rujukan dari Internet Berupa Karya Individual

Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti secara

berturut-turut, tahun, judul karya tersebut (dicetak miring) dengan diberi

keterangan dalam kurung (Online), dan diakhiri dengan alamat sumber rujukan

tersebut disertai dengan keterangan kapan diakses, di antara tanda kurung.

Contoh,

Hitchcock, S., Carr, L. & Haii, W. 1996. A Survey of STM Online Journals.
1990 - 95: the calm before the strom, (Online).
(http://journal.ecs.sotonac.uk/survey/isurvev.html, diakses 12 Juni 1996.

39
Rujukan dari Internet berupa Artikel dari Jurnal

Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti secara

berturut-turut tahun, judul artikel, nama jurnal (dicetak miring) dengan diberi

keterangan dalam kurang (Online), volume dan nomor, dan diakhiri dengan

alamat sumber rujukan tersebut disertai dengan keterangan kapan diakses, di

antara tanda kurung.

Contoh:

Griffith , A.I. 1993. Coordinating Family and School: Mothering for schooling.
Education Policy Analysis Archives. (Online), Vol. 3, No. 1
(http://olam.ed.asu.edu /, diakses 12 Febraari 1997)

Kunaidi. 1998. Pengukuran bekal Awal Belajar dan Pengembangan Tesnya.


Jurnal Ilmu Pendidikan, (Online), Jilid 5, No. 4,
(http://www.malang.ac.id, diakses 20 Januari 2000)

Rujukan Dari Internet Berupa Bahan Diskusi

Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti secara

berturut-turut tanggal, bulan, tahun, topik bahan diskusi, nama bahan diskusi

(dicetak miring) dengan diberi keterangan dalam kurung (Online), dan diakhiri

dengan alamat e-mail rujukan tersebut disertai dengan keterangan kapan diakses,

diantara tanda kurung.

Contoh :

Wilson, D. 20 November 1995. Summary of Citing Internet Sites. NETTRAIN


Discussion List, (Online), (NETTRAIN@ubym.cc.buffalo.edu , diakses 22
November 1995).

Rujukan Dari Internet Berupa E-mail Pribadi

Pengirim (jika ada) dan disertai keterangan dalam kurung (alamat e-

40
mail pengirim), diikuti secara berturut-turut oleh tanggal, bulan, tahun, topik isi

bahan (dicetak miring), nama yang dikirimi disertai keterangan dalam kurung

(alamat e-mail yang dikirimi).

Contoh:

Davis, A. (a.davis@uwts.edu.au ). 10 Juni 1996. Learning to Use Web Authoring


Tools. E-mail kepada Alison Hunter (huntera @ usq.edu.au ).

Naga, Dali S. (ikip-jkt@indo.net.id ). 1 Oktober 1997. Artikel untuk JIP. E-


mail kepada Ali Saukah (jippsi@m1g.vwen.or.id).

PEDOMAN PENULISAN
TABEL DAN GAMBAR
Penulisan Tabel

Penggunaan tabel dapat dipandang sebagai salah satu cara yang

sistematis untuk data statistik dalam kolom dan lajur, sesuai dengan

klasifikasi masalah. Dengan menggunakan tabel, pembaca akan dapat

memahami dan menafsirkan data secara cepat, dan mencari hubungan-

hubungannya.

Tabel yang baik seharusnya sederhana dan dipusatkan pada beberapa

ide, memasukkan terlalu banyak data dalam suatu tabel dapat mengurangi nilai

penyajian. Lebih baik menggunakan banyak tabel daripada menggunakan sedikit

tabel isinya terlalu padat. Tabel yang baik har us dapat menyampaikan ide

dan hubungan-hubunganya secara efektif.

Jika suatu tabel cukup besar (lebih dari setengah halaman), maka harus
.
tempatkan pada halaman tersendiri; dan jika tabel cukup pendek (kurang dari

setengah halaman) sebaiknya diintegrasikan dengan teks.

Tabel harus diberi identitas (berupa nomor dan nama tabeI) dan

41
ditempatkan diatas tabel. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan perujukan.

Jika tabel lebih dari satu halaman, maka bagian kepala tabel (termasuk teksnya)

harus diulang pada halaman selanjutnya. Akhir tabel pada halaman pertama

tidak perlu diberi garis horisontal. Pada halaman berikutnya, tuliskan kata

lanjutan Tabel………. pada tepi kiri, tiga spasi dari garis horisontal teratas

tabel. Hanya huruf pertama kata tabel yang ditulis dengan menggunakan huruf

besar. Kata "tabel" ditulis di pinggir, diikuti nomor dan judul tabel. Jika judul

tabel lebih dari satu baris, baris kedua dan seterusnya ditulis sejajar dengan

huruf awal judul dengan jarak satu spasi. Judul tabel tanpa diakhiri tanda titik.

Berilah jarak 2 spasi antara teks sebelum tabel dan sesudah tabel. Nomor tabel

ditulis dengan angka Arab sebagai identitas tabel yang menunjukkan bab

tempat tabel itu dimuat dan nomor urutnya dalam bab yang bersangkutan.

Dengan demikian untuk setiap bab nomor urut tabel dimulai dari nomor 1

Contoh:

Tabel 4.1 Tingkat Motivasi berprestasi Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Palu


Tahun 2008
Nomor tabel ini menunjukkan bahwa tabel yang berjudul Tingkat

motivasi Berprestasi Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Palu Tahun 2008 terletak

pada BAB IV nomor urut pertama.

Garis yang paling atas dari tabel diletakkan 2 spasi di bawah nama tabel.

Kolom pengepalaan (heading), dan deskripsi tentang ukuran dan unit atau unit

data harus dicantumkan. Istilah-istilah seperti nomor, persen, frekuensi

dituliskan dalam bentuk singkatan/lambing: No, %, dan f. data yang terdapat

dalam tabel ditulis dengan menggunakan spasi tunggal. Garis yang digunakan

42
jika dipandang lebih mudah membaca tabel tetapi garis vertikal di bagian kiri,

tengah dan kanan tabel tidak diperlukan.

Tabel yang dikutip dari sumber lain wajib diberi keterangan mengenai

nama akhir penulis, tahun publikasi, dan nomor halaman tabel asli dibawah

tabel dengan jarak 2 spasi dari garis horizontal terbawah, mulai dari tepi kiri.

Jika diperlukan catatan untuk menjelaskan butir-butir tertentu yang terdapat

dalam tabel, gunakan simbol-simbol tertentu dan tulis dalam bentuk superskrip.

Catatan kaki untuk tabel ditempatkan di bawah tabel, dua spasi di bawah

sumber, bukan pada bagian bawah halaman.

Contoh:

Tabel 3.1 Keterlibatan Lulusan dalam Program

P Pb Pan PI R TSR TSR


Kegiatan
% % % % % % %
Seminar (90,0 %) 57,8 65 40 31,1 46,1 51,9 Ttd
Penataran (78,9 %) 3,3 21,1 50,0 31,1 57,6 28,8 10,0
Lokakarya (70,0%) 34,4 34,4 22,2 8,9 53,3 40.7 Ttd
Kursus (38,9) 6,7 6,7 5,5 Ttd 66,7 27,8 Ttd
Kegiatran lain (13,3%) 14,4 24,4 14,4 6,4 Ttd 3.1 Ttd

Catatan

P = Peserta TSR = tidak selalu relevan


Pb = Pembicara TP. = Tidak Relevan
Pan = Panitia Ttd = tidak tersedia data
PI = Peran lain
* Angka-angka dalam kurung menunjukkan persentase lulusan yang memberikan
jawaban

Penyajian Gambar

Istilah gambar mengacu pada foto, grafik, chart, peta, sket, diagram,

bagan, gambar lainya. Gambar dapat menyajikan data dalarn bentuk-bentuk

visual yang dapat dengan mudah dipahami. Gambar tidak harus dimaksudkan

43
untuk mernbangun deskripsi, tetapi dimaksudkan untuk menekankan hubungan

tertentu yang signifikan. Gambar juga dapat digunakan untuk menyajikan data

statistik berbentuk grafik. Beberapa pedoman penggunaan gambar dapat

dikemukakan seperti berikut:

1. Judul gambar ditempatkan di bawah gambar, bukan di atasnya. Cara

penulisan judul gambar sama dengan penulisan judul tabel.

2. Gambar harus sederhana untuk dapat menyampaikan ide dengan jelas dan

dapat dipahami tanpa harus disertai penjelasan

3. Gambar harus digunakan hemat. Terlalu banyak gambar dapat mengurangi

nilai penyajian data.

4. Gambar yang memakan tempat lebih dari setengah halaman harus

ditempatkan pada halaman tersendiri

5. Penyebutan adanya gambar seharusnya mendahului gambar

6. Garnbar diacu dengan menggunakan angka, bukan dengan menggunakan kata

gambar di atas atau gambar di bawah.

7. Gambar dinomori dengan menggunakan angka arab seperti pada penomoran

tabel.

Contoh:

44
90
80
70
60
50 PAM
40 Sumber Gali
30 Pompa tangan
20
10
0
2005 2006 2007 2008

Gambar 2.1 Distribusi Sumber Air Kepala Keluarga Dusun III Desa Tulo Kec.
Dolo Kabupaten Donggala

PEDOMAN PENGGUNAAN
BAHASA DAN TANDA BACA

Penggunaan Bahasa

Penulisan karya ilmiah hendaknya menggunakan bahasa yang jelas, tepat, dan

lugas. Kejelasan dan ketepatan isi dapat diwujudkan dengan menggunakan kata

dan istilah yang jelas dan tepat, kalimat yang tidak berbelit-belit dan struktur

paragraf yang runtut. Kelugasan dan keformalan gaya bahasa diwujudkan dengan

menggunakan kalimat pasif, kata-kata yang tidak emotif. Dan tidak berbunga-

bunga. Hindarilah penggunaan kata seperti saya atau kami atau kita. Jika

terpaksa menyebutkan kegiatan yang dilakukan oleh penulis sendiri, istilah yang

di pakai bukan kami atau saya, melainkan penulis atau peneliti. Namun istilah

penulis atau peneliti seyogyanya digunakan sesedikit mungkin.

Penulisan Tanda Baca

45
Penulisan tanda baca, Data dan huruf mengikuti Pedoman Umum Ejaan

Indonesia yang Disempurnakan, Pedoman Pembentukan Istilah dan Kamus.

PENCETAKAN DAN PENJILIDAN

Cara pencetakan berikut ini berlaku untuk semua Jurusan dan prodi pada

Poltekkes Kemenkes Palu

Pencetakan

Kertas Bidang Pengetikan dan Naskah Akhir

Kertas yang digunakan adalah jenis kuarto (A4), ukuran 21 cm x 29,7

cm, minimal 70 gram. Bidang pengetikan berjarak 4 cm dari tepi atas dan kiri

kertas, 3 cm dari tepi kanan dan bawah kertas (lihat lampiran 4 dan 5).

Jenis Huruf

Karya hendaknya diketik dengan komputer, menggunakan program

dengan jenis huruf (font) Times New Roman atau sejenisnya.

Ukuran Huruf

Bagian-bagian suatu bab untuk karya tulis ilmiah menggunakan ukuran

huruf yang berbeda seperti berikut:

12 point judul bab, judul subbab, teks induk, abstrak, lampiran, daftar rujukan. 10

point kutipan blok, catatan akhir, catatan kaki, indeks, header, footer,

Modus Huruf

Penggunaan huruf normal, miring (italic), tebal (bold) dan garis bawah (underline)

sebagai berikut:

Normal

Teks induk, abstrak, kata-kata kunci, tabel, gambar, bagan, catatan, lampiran.

46
Miring (italic)

1. Kata non lndonesia (bahasa asing dan bahasa daerah)

2. Istilah yang belum lazim

3. Bagian penting

4. Judul buku, jurnal, makalah dan surat kabar dalam teks utarna dalam

daftar rujukan

Tebal (bold)

1. Judul Bab

2. Judul subbab (heading)

3. Bagian-bagian dari suatu contoh dicetak bold-italic; perhatikan contoh

berikut Amir anak Amat sedang belajar di Akademi Perawat

Garis bawah (underline)

Garis bawah (underline) tidak boleh dipergunakan, kecuali hal-hal khusus

yang amat khusus. Pada teks yang dicetak dengan huruf times New Roman, garis

diganti dengan huruf miring (italic).

Spasi

Hasil karya tulis ilmiah dicetak dengan spasi 2 (ganda), kecuali

gambar, grafik, lampiran, tabel dan daftar rujukan dicetak dengan spasi tunggal.

Jarak antara akhir judul bab dan awal teks adalah 3 spasi, jarak antar a

subjudul dengan awal teks berikutnya 2 spasi, jarak antara paragraf yang sama

dengan jarak antar baris yaitu 2 spasi. Jarak teks pustaka 1 spasi, jarak antara satu

sumber pustaka dengan sumber pustaka lain dalam daftar rujukan 2 spasi. contoh

47
lihat pada lampiran 8

Paragraf dan penomoran

Awal paragraf dimulai 1,2 cm dari tepi kiri bidang pengetikan.

Sesudahnya tanda baca titik, titik dua, titik koma dan koma, hendaknya

diberi satu ketukan kosong.

Lambang-lambang huruf Yunani yang tidak dapat ditulis dengan

komputer hendaknya ditulis tangan secara rapi dengan tinta hitam.

Bilangan hendaknya ditulis angka, kecuali pada permulaan kalimat.

Bagian awal karya ilmiah skripsi angka romawi kecil di tengah bagian

bawah, sedangkan nomor halaman pada bagian in ti dan bagian penutup

skripsi dengan angka Arab di kanan atas melanjutkan nomor halaman

sebelumnya, kecuali nomor halaman bab baru yang ditulis di tengah bagian bawah,.

Contoh dapat dilihat pada lampiran 13

Penjilidan

Ketentuan mengenai penjilidan yang dikemukakan di sini berlaku untuk

Skripsi mahasiswa.

Skripsi harus dijilid dengan menggunakan karton tebal. Pada punggung

skripsi hendaknya dimuat nama penulis dan judul. Contoh dapat dilihat pada

lampiran 14. Skripsi dijilid sebanyak 10 eksemplar yaitu; 1 untuk perpustakaan

Poltekkes Kemenkes Palu, 1 untuk tempat penelitian, 3 untuk penguji (bila

diminta), 2 Pembimbing (bila diminta), 2 Perpustakaan Daerah dan 1 untuk

peneliti. Halaman sampul harus dicetak dengan tinta kuning emas. Warna sampul

skripsi untuk Jurusan Keperawatan Palu warna hijau,. Dalam setiap awal bab dan

48
lampiran diberi pembatas dengan bertuliskan sama dengan bab dan lampiran dan

diberi logo Poltekkes Kemenkes Palu dan menggunakan warna sesuai jurusan.

Contoh pembatas antar bab dan lampiran dapat dilihat pada lampiran 15a sd l5g.

Pernyataan Keaslian Tulisan

Pernyataan keaslian tulisan berisi ungkapan bahwa isi skripsi yang

ditulisnya bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang

diaku sebagai hasil tulisan atau pemikiran sendiri. Pengambilalihan karya orang

lain untuk diaku sebagai karya sendiri merupakan tindakan kecurangan yang

lazim disebut plagiat. Penulis harus menghindarkan diri dari kecurangan ini.

Contoh pernyataan keaslian penulisan dapat dilihat pada lampiran 12.

Lampiran 1 : Contoh Halaman Sampul Usul Penelitian

49
EFEKTIFITAS METODE AERASI MULTIPLE TRAY TERHADAP
PENURUNAN KADAR BESI (Fe) PADA AIR SUMUR
ARTESIS DI KELURAHAN SIRANINDI

Proposal Penelitian

Oleh

Desi Puspita Sari


NIM. P07120104049

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU


JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI KEPERAWATAN PALU
2016

Lampiran 2

50
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

Proposal ini telah disetujui untuk diuji oleh tim penguji Poltekkes Kemenkes

Palu Jurusan/Prodi….

Nama :........................

NIM :.........................

Palu, ...................................
Pembirnbing I,

(Narna Lengkap)
NIP.........................

Palu, ...................................
Pembimbing II,

(Nama Lengkap)
NIP......................................

Mengetahui
Ketua Jurusan/Kaprodi

(Narna lengkap)
NIP. ..............

Lampiran 2

LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI

51
Proposal ini telah diperiksa dan disetujui oleh Tim penguji Poltekkes Kemenkes

Palu Jurusan/Prodi….. pada tanggal………

Nama :........................

NIM : ........................

Palu, ...................................
Penguji 1,

(Narna Lengkap)
NIP.........................

Palu, ...................................
Penguji 2,

(Nama Lengkap)
NIP......................................

Palu, ...................................
Penguji 3,

(Nama Lengkap)
NIP......................................
Mengetahui
Ketua Jurusan/Kaprodi

(Narna lengkap)
Nip. ..............

Lampiran 3 Contoh Daftar Rujukan

DAFTAR RUJUKAN

52
Aminuddin (Ed.). 1990 Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bahasa
dan Sastra. HISKL Malang dan YA3: Malang.

Ary, D., Jacobs, L.C. & Razavieh, A. Tanpa. tahun. Pengantar Penelitian
Pendidikan.Terjemahan oleh Arief Furchan 1982. Usaha Nasional: Surabaya.

Dekker, N. 1992. Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa: dari pilihan satu-satunya ke


Satu-satunya Azas. FPIPS IKIP Malang

Hasan, M.Z. 1990. Karakteristik Penelitian Kualitatif. Dalam Aminuddin (Ed.)


Pengembangan Penelitian Kualitatif claim Bidang Bahasa dan Sastra
(hlm. 12-25) HISKI Komisariat Malang dan YA3: Malang.

Hanafi, A. 1989. Partisipasi dalam Siaran Pedesaan dan Pengadopsian Inovasi.


Forum Penelitian, 1 (1): 33-47.

Huda, M. 13 November, 1991. Menyiasati Krisis Listrik Musirn Kering. Jawa


Pos, hlm. 6.

Krashen, S., Long, M. & Scarcella, R. 1979. Age, Rate and Eventual Attainment in
Second Language Acguisition. TESOT_ Quarterly, 13:573 (CD-ROM:
TESOL Quarterly-Digital, 1997).

Karim, Z. 1987. Tatakota di Negara-negara Berkembang. Makalah disajikan dalam


seminar Tatakota, BAPPEDA Jawa Timur, Surabaya, 1 - 2 September.

Kunaidi. 1998. Pengukuran bekal Awal Belajar dan Pengembangan Tesnya. Jurnal
Ilmu Pendidikan, (Online), Jilid 5, No. 4, (http://www.malang.ac.id,
diakses 20 Januari 2008).

Panggaribuan, T. 1992. Perkembangan Kompetensi Kewacanaan Pembelajaran


Bahasa Trigg:is di LPTK. Disertasi tidak diterbitkan. Malang: Program
Pacasarjarta IKIP Malang.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan


Nasional. 1990. PT. Armas Duta Jaya: Jakarta.

Lampiran 4 : Ukuran Bidang Pengetikan

53

Batas
Pengetikan
4cm
2 cm
Tempat
Nomor Halaman
4 cm

3 cm

• 2 cm
3 cm

Halaman
Tempat nomor

Lampiran 5: Jarak Antar baris dm Pengetikan Teks

4 spasi dari tepi

atas

54
BAB III

METODE
PENELITIAN

3 spasi
\
A. Rancangan Penelitian

*....................................................................................................

...............................................................................................................................

...............................................................................................................................

B. Populasi Dan Sampel

*....................................................................................................

...............................................................................................................................

...............................................................................................................................

C. Populasi Dan Sampel

*....................................................................................................

...............................................................................................................................

...............................................................................................................................

Keterangan :
 = Huruf pertama 1,2 cm dari tepi kiri / 6 ketukan kosong

Lampiran 6 : Contoh Halaman Judul Karya Ilmiah Skripsi

EFEKTIFITAS METODE AERASI MULTIPLE TRAY TERHADAP


PENURUNAN KADAR BESI (Fe) PADA AIR SUMUR

55
ARTESIS DI KELURAHAN SIRANINDI

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan program


Pendidikan Diploma IIV Keperawatan Politeknik Kesehatan
Kemenkes Palu Jurusan Keperawatan

Oleh

Desi Puspita Sari


NIM. P07120104049

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU


JURUSAN KEPERAWATAN PRODI D IV
2016
Lampiran 7a : contoh lembar persetujuan pembimbing.

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING.

Karya Tulis Ilmiah ini telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh tim penguji

56
Poltekkes Kemenkes Palu Jurusan/Prodi

Nama :……………………………..

NIM :...............................................

Palu,....................................
Pembimbing I

(Nama Lengkap)
NIP.........................

Palu,....................................
Pembimbing II

(Nama Lengkap)
NIP........................

Menyetujui,
Ketua Jurusan……….

(Nama lengkap)
NIP.....................

Lampiran 7b :

LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI

Karya Tulis Ilmiah ini telah dipertahankan di depan Tim penguji Poltekkes

57
Kemenkes Palu Jurusan/Prodi…………..

Nama : …………………………….

NIM :...............................................
Tim Penguji

........................................, Penguji 1
(Nama Lengkap)
NIP.....................

........................................, .. Penguji 2
(Nama Lengkap)
NIP.....................

........................................, .. Penguji 3
(Nama Lengkap)
NIP.....................

Mengetahui , Menyetujui,
Direktur Poltekkes Kemenkes Palu Ketua Jurusan………..

(Nama lengkap) (Nama lengkap)


NIP........ NIP........

Lampiran 8a. Contoh Abstrak

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU


JURUSAN KEPERAWATAN PRODI KEPERAWATAN PALU

Riadi, Rahmad. 2008. Pengetahuan Dan Sikap Mahasiswa Tingkat II


Politeknik Kesehatan Depkes Palu Jurusan Keperawatan Prodi
Keperawatan Palu Tentang Prosedural Memandikan Pasien Ditempat

58
Tidur. Karya Tulis Ilmiah Prodi Keperawatan Palu Jurusan
Keperawatan Poltekkes Kemenkes Palu. Pembimbing: (1) Amyadin
(2) Geneveva P.

ABSTRAK
Jumlah halaman awal + halaman isi + tabel + lampiran (xi + 30
halaman + 3 tabel + 7 lampiran

Memandikan pasien memberikan salah satu kesempatan bagi perawat


untuk mengenal pasiennya, mengamati keadaan fisik dan emosionalnya, dan
untuk menengetahui apakah hal-hal itu ada kaitannya dengan keadaan dan
kesehatannya dengan keadaan kesehatannya dan keluasan mandi klien dan
metode yang digunakan berdasarkan pada kemampuan fisik klien dan
kebutuhan tingkat higiene yang diperlukan mandi di tempat tidur yang
lengkap di perlukan bagi klien dengan ketergantungan total dan memerlukan
perawatan higienis total. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui garnbaran
pengetahuan dan sikap mahasiswa tingkat II Politeknik Kesehatan Palu Jurusan
Keperawatan Prodi Keperawatan Palu tentang prosedural mernandikan klien di
tempat tidur.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan besar
sampel 73 responden menggunakan metode acak sederhana (simple random
sampling) yaitu dengan mengundi anggota populasi (lottery technigue)
Hasil penelitian didapatkan responden yang memiliki pengetahuan baik
tentang prosedur memandikan pasien di tempat tidur sebanyak 58,9%
sedangkan yang berpengetahuan kurang baik sebanyak 41,1%. Responden
yang memiliki sikap baik tentang prosedur memandikan klien di tempat tidur
sebanyak 56,2% dan yang memiliki sikap kurang baik sebanyak 43,8%.
Saran untuk institusi pendidikan agar lebih memberikan waktu belajar
kepada mahasiswa baik konsep maupun ketrampilan melaksanakan prosedur
memandikan agar dapat membentuk sikap yang positif pada diri mahasiswa.

Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Memandikan


Daftar Rujukan : 30 (2008-2014)

Lampiran 8b. Contoh Abstract

ABSTRACT

59
Background: Oralit or ORS which means oral rehydration salts is a complete
formula that can be given by a mother to prevent dehydration to a child under five
years old with diarrhea. Oralit is promoted to mothers through health cadres in
order that the mothers can practice it at home to their children. The role of health
cadres greatly contributes to the mothers’ compliance in giving oralit to the
childhood diarrhea. Objective To obtain information about the relationship
between the role of health cadres according to the mothers’ perception and the
mothers’ compliance in giving oralit to the childhood diarrhea.
Method: This was an observational study with a cross-sectional study design.
Subjects were 110 mothers having an under-five child that had suffered from
diarrhea in the past two months in Palu Utara sub district. Data analyses comprised
univariable analysis, bivariable analysis and multivariable analysis as well as
qualitative analysis.
Result: The result of logistic regression showed that there was a significant
relationship between the role of health cadres and the mothers’ compliance in
giving oralit to the childhood diarrhea (5.34, 95%CI=2.16-13.23) after involving
the variables of family support and mass media. In addition, the health cadres had
implemented their role by not only giving information but also being involved
directly in giving oralit for childhood diarrhea by way of visiting to the houses of
the under-five children with diarrhea.
Conclusion: The role of health cadres was related to the mothers’ compliance in
giving oralit to the childhood diarrhea. The compliant mothers were much affected
by the higher role of cadres compared to the lower one.

Keywords: the role of cadres, mothers’ compliance, oralit, diarrhea

Lampiran 9; Contoh Daftar Isi SKRIPSI yang peringkat Judul Subbabnya ditandai
dengan huruf yang berbeda

DAFTAR ISI

Halaman

60
HALAMAN JUDUL................................................................................................. i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING........................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI..........................................................iii
ABSTRAK/INTISARI............................................................................................. iv
KATA PENGANTAR............................................................................................... v
DAFTAR ISI .......................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL................................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................. 2
C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 3
D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar Tentang .........................................................................5
1 . P e n g e r t i a n ...................................................................................... 5
2 . P e n y e b a b ......................................................................................... 6
B. Konsep Dasar Tentang .......................................................................7
1. Pengertian......................................................................................... 9
BAB III METODE PENELIT IAN.
A. Rancangan penelitian ..................................................................... 14
B. Populasi dan sampel.......................................................................... 17
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ................................................................................. 20
B. P embahas an ....................................................................................... 22
BAB IV PENUTUP
A . K e s i m p u l a n ......................................................................................... 3 1
B . S a r a n .................................................................................................. 3 3
Daftar Rujukan........................................................................................................... 34
Lampiran

Lampiran 10a: Contoh Daftar Tabel

DAFTAR TABEL

61
Halaman

Tabel

1.1 Distribusi umur responden............................................................................... 3

1.2 Distribusi Pekerjaan responden .........................................................................5

3.1 Distribusi tingkat Pendidikan responden .......................................................12

4.1 Distribusi tingkat Pendidikan responden .......................................................30

4.2 Distribusi Pengetahuan Responden berdasarkan tingkat Pendidikan


responden di Puskesmas tahun 2014 ..............................................................36

Dan seterusnya……

Lampiran 10b: Contoh Daftar Gambar

DAFTAR GAMBAR

62
Halarnan

Gambar

1.1 Distribusi umur responden ................................................................................3

1.2 Distribusi Pekerjaan responden .........................................................................5

3.1 Distribusi tingkat Pendidikan responden................................. ..................... 12

4.1 Distribusi tingkat Pendidikan responden ..........................................................30

Dan seterusnya….

Lampiran 11: Contoh Daftar Lampiran

DAFTAR LAMPIRAN

63
Lampiran

1. Kuesioner Penelitian

2. Jadwal Kegiatan Penelitian

3. Surat Ijin Penelitian

4. Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian

5. Master Tabel

6. Analisis Hasil Uji Coba Instrumen

7. Hasil Perhitungan univariat

8. Dan seterusnya

Lampiran 12 Contoh Pernyataan Keaslian Tulisan

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

64
Nama :

NIM :

Jurusan/Prodi :

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Skripsi yang saya tulis ini

benar-benar karya saya sendiri bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau

pikiran orang lain yang saya aku sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan SkripsiI ini hasil

jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Palu, .....

Yang membuat pernyataan

Tanda tangan

Nama terang
…………………………………

Lampiran 13 Contoh Penomoran Skripsi

BAB III (peringkat 1)

A. (peringkat 2)
B. ..................

65
1. (Peringkat 3)
2. .................
3. .................
a. (Peringkat 4)
b. .....................
c. ..........................

1) (Peringkat 5)
2) ...................
3) ...................
a) (Peringkat 6)
b) ...................
(1) (Peringkat 7)
(2) ...................
(a) (Peringkat 8)
(b) ...................
C. (peringkat 2)
1. (Peringkat 3)
2. ...................
a. (Peringkat 4)
b. ....................
1) (Peringkat 5)
2) .......................
a) (Peringkat 6)
b) ...................
c) ...............
(1) (Peringkat 7)
(2) ...................
(3) ....................
(a) (Peringkat 8)
(b) ..................
(c) ..............
Dan seterusnya.......................
Lampiran 14 Contoh Penjilidan Skripsi

66
Nama

Judul
Penelitaian

Tahun Lulus

Lampiran 15 a

67
Lampiran 15b

68
Lampiran 15c

69
Lampiran 15d

70
Lampiran 15e

71
Lampiran 15f

72
73

Anda mungkin juga menyukai