Disusun oleh :
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURABAYA
2020
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam referensi makna Pertumbuhan sering diartikan sama dengan
Perkembangan, sehingga kedua istilah itu penggunaannya seringkali
dipertukarkan untuk makna yang sama. Pertumbuhan diberi makna sebagai
perubahan-perubahan ukuran fisik yang secara kuantitatif semakin besar,
panjang, dll.
Masa remaja adalah masa transisi diri periode anak ke dewasa. Apabila kita
perhatikan dan kita ikuti pertumbuhan anak sejak lahir sampai besar, akan
didapatilah bahwa anak itu tumbuh secara berangsur-angsur bersamaan dengan
bertambahnya umur. Demikian pula halnya dengan pertumbuhan
identitas/konsep diri juga berkembang seiring dengan bertambahnya berbagai
pengalaman dan pengetahuan yang didapatnya baik dari pendidikan keluarga
sekolah maupun dari masyarakat dimana ia tinggal.
Setiap individu pada hakekatnya akan mengalami Pertumbuhan /
Perkembangan yang prosesnya dimulai sejak kita masih dalam kandungan
hingga kita lahir kedunia, dari bayi menjadi seorang balita, kanak-kanak, remaja,
hingga dewasa.
Setiap individu memiliki ciri dan sifat atau karakteristik bawaan (heredity)
dan karakteristik yang diperoleh karena pengaruh lingkungan. Karakteristik
bawaan diperoleh sejak lahir baik faktor Biologis maupun Psikologis. Sifat
individual berkaitan dengan sifat perorangan dimana ciri dan sifat (karakteristik)
orang yang satu berbeda dengan orang yang lain.
Hal ini menjadi sangat penting untuk diketahui bagi seorang pendidik
maupun calon pendidik, agar dapat menguasai karakter siswa yang merupakan
subjek pembelajaran guna menciptakan suasana yang kondusif dalam
pembelajaran.
2
B. Tujuan
Makalah ini disusun agar kita dapat mengetahui dan menjelaskan tentang
apa dan bagaimana proses masa perkembangan remaja. Adapun yang menjadi
dasar pengetahuan kita tentang masa perkembangan remaja ini adalah :
a. Kita mampu mendefinisikan apa yang dimaksud dengan Masa Perkembangan
Remaja
b. Kita dapat menjelaskan tentang Pertumbuhan Fisik pada masa perkembangan
remaja
c. Kita dapat menjelaskan tentang perkembangan kognitif, sosial dan bahasa
pada masa remaja
d. Kita dapat menjelaskan tentang perkembangan emosi dan moral pada masa
remaja
BAB II
TEORI
Pandangan Para Ahli
Jhon W Santrock, masa remaja (adolescence)ialah periode perkembangan
transisi dari masa kaak – kanak hingga masa dewasa yang mencakup perubahan –
perubahan biologis, kognitif , dan sosial emosional.
Elizabeth B Hurlock, Istilah adolescence atau remaja berasal dari kata latin
(adolescence) kata bendanya adalah adolescentsa yang berarti remaja yang berarti
“tumbuh menjadi dewasa” bangsa orang-orang zaman purbakala memandang masa
puber dan masa remaja tidakberbeda dengan periode periode lain dalam rentang
kehidupan anak dianggap sudah dewasa apabila sudah mengadakan reproduksi.
3
BAB III
PEMBAHASAN
B. Pertumbuhan Fisik
Yang dimaksud dengan Pertumbuhan Fisik adalah perubahan-perubahan pada
tubuh, otak, kapasitas sensorik dan keterampilan Motorik (Papalia, dan Olds , 2001).
Menurut Piaget seorang remaja termotivasi untuk memahami dunia karena
perilaku adaptasi secara biologis mereka. Dalam pandangan Piaget, remaja secara
4
aktif membangun dunia kognitif mereka, di mana informasi yang didapatkan tidak
langsung diterima begitu saja ke dalam skema kognitif mereka. Remaja sudah
mampu membedakan antara hal-hal atau ide-ide yang lebih penting dibanding ide
lainnya, lalu remaja juga menghubungkan ide-ide tersebut. Seorang remaja tidak saja
mengorganisasikan apa yang dialami dan diamati, tetapi remaja mampu mengolah
cara berpikir mereka sehingga memunculkan suatu ide baru.
Tahap operasi formal adalah suatu tahap dimana seseorang sudah mampu
berpikir secara abstrak. Seorang remaja tidak lagi terbatas pada hal-hal yang aktual,
serta pengalaman yang benar-benar terjadi. Dengan mencapai tahap operasi formal
remaja dapat berpikir dengan fleksibel dan kompleks. Seorang remaja mampu
menemukan alternatif jawaban atau penjelasan tentang suatu hal. Berbeda dengan
seorang anak yang baru mencapai tahap operasi konkret yang hanya mampu
memikirkan satu penjelasan untuk suatu hal. Hal ini memungkinkan remaja berpikir
secara hipotetis. Remaja sudah mampu memikirkan suatu situasi yang masih berupa
rencana atau suatu bayangan. Remaja dapat memahami bahwa tindakan yang
dilakukan pada saat ini dapat memiliki efek pada masa yang akan datang. Dengan
demikian, seorang remaja mampu memperkirakan konsekuensi dari tindakannya,
termasuk adanya kemungkinan yang dapat mempengaruhi dirinya (Santrock ,2001)
Pada tahap ini, remaja juga sudah mulai mampu berspekulasi tentang sesuatu,
dimana mereka sudah mulai membayangkan sesuatu yang diinginkan di masa depan.
Perkembangan kognitif yang terjadi pada remaja juga dapat dilihat dari kemampuan
seorang remaja untuk berpikir lebih logis. Remaja sudah mulai mempunyai pola
berpikir sebagai peneliti, dimana mereka mampu membuat suatu perencanaan untuk
mencapai suatu tujuan di masa depan (Santrock, 2001).
5
memungkinkan remaja untuk berpikir abstrak. Piaget menyebut tahap
perkembangan kognitif ini sebagai tahap operasi formal.
Seorang remaja termotivasi untuk memahami dunia karena perilaku adaptasi
secara biologis mereka. Dalam pandangan Piaget, remaja secara aktif membangun
dunia kognitif mereka, di mana informasi yang didapatkan tidak langsung diterima
begitu saja ke dalam skema kognitif mereka. Remaja sudah mampu membedakan
antara hal-hal atau ide-ide yang lebih penting dibanding ide lainnya, lalu remaja juga
menghubungkan ide-ide tersebut. Seorang remaja tidak saja mengorganisasikan apa
yang dialami dan diamati, tetapi remaja mampu mengolah cara berpikir mereka
sehingga memunculkan suatu ide baru.
Tahap operasi formal adalah suatu tahap dimana seseorang sudah mampu
berpikir secara abstrak. Seorang remaja tidak lagi terbatas pada hal-hal yang aktual,
serta pengalaman yang benar-benar terjadi. Dengan mencapai tahap operasi formal
remaja dapat berpikir dengan fleksibel dan kompleks. Seorang remaja mampu
menemukan alternatif jawaban atau penjelasan tentang suatu hal. Berbeda dengan
seorang anak yang baru mencapai tahap operasi konkret yang hanya mampu
memikirkan satu penjelasan untuk suatu hal. Hal ini memungkinkan remaja berpikir
secara hipotetis. Remaja sudah mampu memikirkan suatu situasi yang masih berupa
rencana atau suatu bayangan. Remaja dapat memahami bahwa tindakan yang
dilakukan pada saat ini dapat memiliki efek pada masa yang akan datang. Dengan
demikian, seorang remaja mampu memperkirakan konsekuensi dari tindakannya,
termasuk adanya kemungkinan yang dapat mempengaruhi dirinya.
Berdasarkan hasil penelitian, para ahli psikologi perkembangan
mendefinisikan perkembangan bahasa sebagai kemampuan individu dalam
menguasai kosakata, ucapan, gramatikal dan etika pengucapannya dalam kurun
waktu tertentu sesuai dengan perkembangan umur kronologisnya.Karena
perbandingan umur kronologis dengan kemampuan berbahasa individu menunjukkan
perkembangan bahasanya.
Ada beberapa aliran yang memiliki pandangan tentang perkembangan
bahasa seseorang. Berikut adalah penjabarannya :
1. Aliran Nativisme
6
Aliran ini berpandangan bahwa perkembangan bahasa seseorang ditentukan
oleh faktor-faktor bawaan sejak lahir yang ditentukan oleh orang tuanya. Hal ini
berarti, jika kemampuan bahasa orang tuanya baik dan cepat, maka sang anak juga
memiliki kemampuan bahasa yang baik dan cepat, begitu sebaliknya.
7
Oleh karenanya, ia mempertahankan rasa unik itu dengan menceburkan diri kedalam
fantasi yang ia buat sendiri.
8
“Pemberontakan” remaja merupakan ekspresi dari perubahan yang universal
dari masa kanak-kanak menuju dewasa
Banyak remaja mengalami konflik dengan orang tua mereka
Sering kali melamun memikirkan masa depan mereka
Beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan emosi pada masa remaja antara
lain :
a. Perubahan jasmani atau fisik
Perubahan atau pertumbuhan yang berlangsung cepat selama masa puber
menyebabkan keadaan tubuh menjadi tidak seimbang. Ketidakseimbangan ini
mempengaruhi kondisi psikis remaja. Hal ini menyebabkan rangsangan dalam tubuh
remaja yang sering kali menimbulkan masalah dalam perkembangan psikisnya,
khususnya perkembangan emosinya.
b. Keadaan anak
Keadaan individu pada anak, misalnya cacat tubuh ataupun kekurangan pada diri
anak akan sangat mempengaruhi perkembangan emosional, bahkan akan berdampak
lebih jauh pada kepribadian anak. Misalnya, rendah diri, mudah tersinggung, atau
menarik diri dari lingkungannya.
c. Perubahan dalam hubungan dengan teman-teman
Pada awal remaja biasanya mereka suka membentuk geng yang biasanya pula
memiliki tujuan yang positif untuk memenuhi minat bersama mereka, namun jika
diteruskan pada masa remaja tengah atau remaja akhir para anggota mungkin
membutuhkannya untuk melawan otoritas atau untuk melakukan yang tidak baik.
Yang paling sering mendatangkan masalah adalah hubungan percintaan antar lawan
jenis dikalangan remaja.
d. Perubahan dalam hubungannya dengan sekolah
Menginjak remaja mungkin mereka mulai menyadari betapa pentingnya pendidikan
untuk kehidupan dimasa mendatang. Hal ini sedikit banyak dapat menyebabkan
kecemasan sendiri bagi remaja. Lebih lanjut berkaitan dengan apa yang mereka
lakukan setelah lulus sekolah.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah menyelesaikan penyusunan makalah tentang perkembangan masa
remaja, Penyusun dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1) Perkembangan fisik pada masa remaja diawali dengan pubertas, adalah masa
kematangan fisik yang sangat cepat, yang meliputi aspek hormonal dan
perubahan fisik. Pikiran mereka juga berubah dengan artian mereka lebih dapat
berfikir abstrak dan hipotesis. Perasaan mereka berubah hampir terhadap segala
hal, semua bidang cakupan perkembangan sebagai seorang remaja menghadapi
tugas utama mereka membangun identitas termasuk identitas seksual yang akan
terus mereka bawa sampai masa dewasa.
2) Anak yang berkemampuan intelektual tinggi akan berkemampuan berbahasa
secara baik.
3) Perkembangan sosial pada masa remaja berkembang pula kemampuan untuk
memahami orang sebagai individu.
4) Dengan perkembangan bahasa, berkembanglah pula kemampuannya untuk
mengungkapkan isi hatinya. Ia akan lebih mudah mengerti orang lain dan lebih
mudah dimengerti oleh orang lain. Semua ini sangat membantu perkembangan
tingkah laku dan sikap remaja.
B. Saran
Berdasarkan hasil rangkuman, maka kami dapat mengemukakan saran. Remaja
merupakan tahap awal seorang anak untuk tumbuh menjadi seorang dewasa yang
cerdas dan berpengetahuan luas. Oleh sabab itu, orang tua harus memperhatikan
setiap perkembangan yang dialami oleh anaknya dari mulai perkembangan fisik,
emosi, motivasi, perasaan, intelektual, sosial dan bahasa. Agar anak tidak terjerumus
kedalam hal-hal yang negatif yang akan merusak dirinya sendiri. Orang tua
hendaknya mengetahui kedewasaan remaja dengan jalan memberikan kebebasan
terbimbing untuk mengambil keputusan dan tanggung jawab sendiri.
10
DAFTAR PUSTAKA
http://de-kill.blogspot.com/2008/03/perkembangan-masa-remaja.html
11