“Pelatihan Karyawan”
Di Susun Oleh :
Rilgy Aulia (18067053)
Dosen Pembimbing :
Yufrizal A.
Karyawan baru biasanya telah memiliki pendidikan dan latihan dasar yang
diperlukan. Hal itu mereka dapat dari suatu sistem pendidikan dan pengalaman yang
berbuah kemampuan dan kecakapan tertentu. Manajer harus memulai dengan kondisi
yang sekarang untuk membuat karyawan lebih produktif. Latihan dan pengembangan
karyawan bertujuan untuk memperbaiki efektifitas kerja untuk mencapai tujuan. Latihan
digunakan untuk memperbaiki penguasaan ketrampilan-ketrampilan dan teknik
peleksanaan pekerjaan tertentu. Pengembangan meliputi peningkatan kemampuan, sikap
dan sifat kepribadian. Pengembangan dapat terjadi secara formal atau informal.
Jadi secara umum dapat didefenisikan bahwa penilaian kinerja tersebut adalah
sebagai penilaian hasil kerja nyata denganstandar kualitas maupun kuantitas yang
dihasilkan oleh setiap pegawai. Penilaian kinerja pegawai mutlak harus dilakukan untuk
mengetahui prestasi yang dapat dicapai setiap pegawai. Apakah prestasi yang di capai
setiap pegawai baik,sedang,kurang. Penilaian prestasi penting bagi setiap pegawai dan
berguna bagi organisasi untuk mengambil keputusan dan menetapkan tindakan
kebijaksanaan selanjutnya.
3.Mengurangi waktu pembelajaran bagi karyawan baru agar kompoten dalam pekerjaan.
Seorang karywan baru acap kali tidak menguasai keahlian dan kemampuan yang
Perawatan Mesin
“Pelatihan karyawan di industry”
Rilgy Aulia (18067053)
dibutukan untuk menjadi ”job comotent” yaitu mencapai output dan standar mutu yang
diharapkan.
5.Mempersiapkan karyawan untuk promosi satu cara untuk menarik, menahan, dan
memotivasi karyawan adalah melalui program pengembangan karir yang sistematis.
Pengembangan kemampuan promosional karyawan konsisten dengan kebijakan
sumberdaya manusia untuk promosi dari dalam: pelatihan adalah unsur kunci dalam
sistem pengembangan karir. Dengan secara berkesinambungan mengembangkan dan
mempromosikan semberdaya manusianya melalui pelatihan, manejer dapat menikmati
karyawan yang berbobot, termotivasi dan memuaskan.
Tujuan lain dari pengembangan karyawan adalah menyangkut beberapa hal, diantaranya:
a.Produktifitas kerja
b.Efesien
c.Mengurangi kerusakan
d.Mengurangi kecelakaan
e.Meningkatkan service
Pengembangan akan meningkatkan kualitas layanan yang lebih baik dari karyawan
kepada nasabah perusahaan, karena pemberian pelayanan yang baik merupakan daya
penarik yang sangat penting bagi rekan-rekan perusahaan yang bersangkutan.
f.Moral
Dengan pengembangan, moral karyawan akan lebih baik karena keahlian dan
keterampilannya sesuai dengan pekerjaannya sehingga mereka antusias untuk
menyelesaikan pekerjaannya dengan baik.
g.Karir
h.Konseptual
Perawatan Mesin
“Pelatihan karyawan di industry”
Rilgy Aulia (18067053)
Dengan pengembangan, manajer semakin cakap dan cepat dalam mengambil keputusan
yang lebih baik karenatechnical skill ,human skill dan managerial skill -nya lebih baik.
i.Kepemimpinan (Leadership)
Dengan pengembangan kepemimpinan seorang manajer akan lebih baik, human relation-
nya lebih luwes, motivasinya terarah sehingga pembinaan kerja sama vertical dan
horizontal semakin harmonis.
2.memperoleh data yang pasti, sistematis dan faktual dalam penentuan ”nilai”
suatu pekerjaan.
8.memperoleh data dalam penentuan struktur upah dan gaji sepadan dengan apa
yang berlaku secara umum.
sempurna. Pasti ada saja keunggulan dan kelemahannya. Hal penting adalah bagaimana cara
meminimalkan masalah-masalah yang mungkin terdapat pada setiap teknik yang digunakan.
Baik para teoretisi mengembangkan bahwa penilaian prestasi kerja para pegawai
merupakan aspek yang sangat penting dari manajemen sumber daya manusia. Pandangan
demikianlah yang mendorong untuk menciptakan berbagai metode dan teknik penilaian dalam
kurun waktu tertentu. Berbagai metode yang dewasa ini dikenal adalah sebagai berikut :
metode ini adalah metode tertua dan paling banyak digunakan dalam menilai prestasi kerja para
pegawai dimasa lalu meskipun diakui bahwa metode ini sesungguhnya bersifat subjektif. Dalam
skala ini terdapat lembaran penilaian terhadap kolom yang berisikan faktor–faktor yang dinilai.
Seperti kesetiaan, prakarsa, kerajinan, ketekunan, sikap, kerja sama, kepemimpinan, kejujuran,
ketelitian, kecermatan dan kerapihan.
Pada kolom trsebut juga terdapat kategori penilaian yang dinyatakan dalam bentuk amat baik,
baik, cukup, kurang dan sangat kurang. Metode ini sangat popular dan banyak digunakan karena
mudah mempersiapkannya, tidak sulit menggunakan dalam arti para penilai biasanya tidak
mengalami kesukaran untuk mengisinya serta dapat digunakan untuk menilai banyak pegawai
sekaligus. Namun metode ini juga ada kelemahannya yaitu terletak pada subjektivitas penilai,
cara yang digunakan juga kualitatif, nilai yang diberikan masih dapat diinterprestasikan dengan
cara yang berbeda–beda pula. Selain itu faktor–faktor yang dinilai belum tentu berkaitan
langsung dengan tugas pekerjaan seseorang.
a).Nama pegawai
e).Faktor–faktor yang dinilai dengan sorotan perhatian terutama ditujukan pada aspek–
aspek kritikal dalam mengukur keberhasilan seseorang menyelesaikan tugasYang
membedakan metode ini dengan metode yang lainnya yang sekaligus merupakan
kekuatannya ialah bahwa faktor– faktor yang dinilai diberi bobot tertentu.
3.Metode pilihan terarah. Metode ini mengandung serangkaian pernyataan baik bersifat positif
maupun negatif tentang pegawai yang dinilai. Pernyataan tersebut menyangkut berbagai faktor
seperti kemampuan belajar, prestasi kerja, hubungan kerja dan berbagai faktor lainnya yang
biasanya menggambarkan sikap dan perilaku yang bersangkutan. Dalam penggunaannyaberbagai
pernyataan tersebut disusun “berpasangan”, seperti :
b).Hasil pekerjaan yang memuaskan berpasangan dengan prestasi kerja yang dapat
menjadi contoh bagi pekerja lain
4.Metode insiden kritikal, yang dimaksud adalah peristiwa tertentu yang terjadi dalam rangka
pelaksanaan tugas seseorang pegawai yang menggambarkan perilaku pegawai yang
bersangkutan, baik yang sifatnya positif maupun negatif. Penilai harus secara kontinu mencatat
berbagai insiden yang terjadi. Namun metode ini memiliki kelemahan yaitu :
a). Hanya insiden yang baru terjadi saja yang tercatat dengan rapi dan lengkap karena
masih segar dalam ingatan panilai yang bersangkutan
Perawatan Mesin
“Pelatihan karyawan di industry”
Rilgy Aulia (18067053)
b).Apabila perilaku negatif yang banyak tercatat, para pegawai akan merasa dirugikan
yang pada gilirannya dapat menimbulkan persepsi bahwa penilai tidak sudi melupakan
peristiwa negatif tertentu meskipun sudah lama terjadi Keberhasillan penggunaan metode
ini terletak pada ketekunan dan ketelitian para penilai untuk mencatat semua insiden
kritikal yang relevan secara kontinu karena hanya dengan demikianlah objektivitas dalam
penilaian dapat terwujudkan.
5.Skala peringkat yang dikaitkan dengan perilaku. Metode ini merupakan suatu cara penilaian
prestasi kerja pegawai untuk satu kurun waktu tertentu di masa lalu dengan mengkaitkan skala
peringkat prestasi kerja dengan perilaku tertentu. Kelebihan metode ini adalah pengurangan
subjektivitas dalam penilaian. Tiga langkah penggunaan metode ini adalah :
b).Menentukan kategori prestasi kerja seseorang untuk dikaitkan dengan skala peringkat
tersebut
c)Uraian prestasi kerja sedemikian rupa sehingga kecenderungan perilaku pegawai yang
dinilai terlihat dengan jelas.
6.Metode evaluasi lapangan, penggunaan metode ini meletakkan tanggung jawab utama dalam
melakukan penilaian pada penilai yang bertugas di bagian kepegawaian. Namun di metode ini
juga terrdapat kelemahan, yaitu :
b).Bagi perusahaan atau organisasi besar menjadi mahal karena harus mendatangkan ahli
penilai ke tempat pelaksanaan tugas.
7.Tes dan observasi, pegawai yang dinilai diuji kemampuannya, baik melalui ujian tertulis yang
menyangkut berbagai hal seperti tingkat pengetahuan tentang prosedur dan mekanisme kerja
yang telah ditetapkan dan harus ditaati atau melalui ujian praktek yang langsung diamati oleh
penilai. Kebaikan metode ini terletak pada keterkaitan langsung antara prestasi kerja dengan
tugas pekerjaan seseorang. Kebaikan lainnya ialah bahwa prinsip standardisasi dapat dipegang
Perawatan Mesin
“Pelatihan karyawan di industry”
Rilgy Aulia (18067053)
teguh. Hanya saja metode ini memerlukan biaya yang tidak sedikit bukan hanya dalam
penyediaan alat tes seperti simulator yang diperlukan, akan tetapi juga untuk mendatangkan
penilai dari luar organisasi atau perusahaan.
F.Kendala-Kendala Pengembangan
Kendala pengembangan (development ) yang dilaksanakan selalu ada dan kita harus
berusaha membenahi pengaruh kendala-kendala tersebut. Kendala-kendala pengembangan akan
menghambat lancarnya pelaksanaan pelatihan dan pendidikan, sehingga sasaran yang tercapai
kurang memuaskan. Kendala-kendala pengembangan berkaitan dengan:
1.Peserta
3.Fasilitas pengembangan
4.Kurikulum
Perawatan Mesin
“Pelatihan karyawan di industry”
Rilgy Aulia (18067053)
PENUTUP
A.Kesimpulan
Pengembangan karyawan (pendidikan dan latihan) perlu dilakukan setiap perusahaan
karena akan memberikan manfaat bagi perusahaan, karyawan, dan masyarakat konsumen. Dan
terdapat didalamnya penilaian prestasi yang merupakan evaluasi terhadap perilaku, prestasi kerja
dan potensi pengembangan yang telah dilakukan. Penilaian prestasi ini pada dasarnya merupakan
suatu proses mengestimasi dan menentukan nilai keberhasilan pelaksanaan tugas karyawan.
Indeks prestasi ini juga harus menjadi dasar untuk menetapkan kebijaksanaan selanjutnya
bagi karyawan bersangkutan apakah ia dipindahkan, dipromosikan, demosi, ataupun
diberhentikan. Tanpa adanya tindakan lebih lanjut tidak ada gunanya dilakukan penilaian prestasi
karawan
B.Saran
Pengembangan karyawan sangat dibutuhkan bagi individu atau organisasi. Perusahaan
harus pintar memilih cara pengembangan yang sesuai dengan tujuan perusahaan agar hasilnya
mencapai sasaran. Potensi setiap karyawan harus diketahui oleh perusahaan sebelum melakukan
program pengembangan karena dengan mengetahui potensi ini, dapat diarahkan jenjang karir
yang sesuai dengan kemampuannya sehingga dapat menghasilkan produktivitas yang optimal.
Perawatan Mesin
“Pelatihan karyawan di industry”
Rilgy Aulia (18067053)
DAFTAR PUSAKA
Hasibuan, Malayu S.P . 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT Bumi Aksara
Panggabean, Mutiara S, 2004, Manajemen Sumber Daya Manusia, Ghalia Indonesia, Jakarta
Tahi, Handoko., 1987, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE
Mondy, R Wayne & Judy Bandy Mondy., 2008, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jilid 1,
Edisi 10, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Perawatan Mesin
“Pelatihan karyawan di industry”
Rilgy Aulia (18067053)