Anda di halaman 1dari 14

RINGKASAN

“Preventive Maintenance”

Disusun Oleh :

NAMA : Rilgy Aulia

NIM : 18067053

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK MESIN
2020
“PERAWATAN YANG DIRENCANAKAN “

A. Pengertian Preventive Maintenance

Preventive maintenance adalah kegiatan pemeliharaan dan perawatan


mesin atau peralatan produksi untuk mencegah terjadinya kerusakan -
kerusakan yang tidak terduga. Peralatan produksi akan mengalami penurunan
fungsi apabila dipakai secara terus - menerus. Oleh sebab itu preventive
maintenance pada mesin dan peralatan produksi perlu dilakukan demi menjaga
kelancaran produksi.

Sebenarnya tujuan dari melakukan preventive maintenance yaitu agar tidak


terjadi losstime yang disebabkan oleh kerusakan mesin. Losstime adalah waktu
yang hilang akibat berhentinya proses produksi. Hal ini tentu saja berdampak
pada kerugian perusahaan. Losstime yang terjadi akan mengurangi waktu
produktif dalam bekerja sehingga output produk yang dihasilkan tidak bisa
mencapai kapasitas yang maksimal.

Preventive maintenance adalah pemeliharaan rutin, dilakukan untuk


memastikan keandalan aset (mesin dan peralatan) dan menghilangkan potensi
kegagalan peralatan dan/atau downtime yang mungkin terjadi. Preventive
maintenance harus dipandang sebagai pendekatan proaktif yang menetapkan
inspeksi terjadwal atas aset untuk memverifikasi ketergantungan, serta
memperpanjang umur aset tersebut.

Aktivitas preventive maintenance atau PM terdiri dari pengecekan berkala dan


penggantian berkala bagian dari peralatan untuk mempertahankan kondisi
operasional yang memuaskan melalui inspeksi sistematis, juga pengamatan
untuk mendeteksi dan memperbaiki pengaturan default-nya sebelum
kerusakan total terjadi.Adopsi program PM sangat diperlukan ketika kualitas
produksi terpengaruh karena peralatan yang tidak dapat diandalkan, dan ketika
biaya perbaikan terlalu tinggi karena servis yang tidak terencana.

Program PM yang berhasil pada akhirnya akan memperpanjang umur


peralatan dan mesin dengan memperkirakan kegagalan/kerusakan.
Implementasi proses menjamin kinerja pabrik yang andal dan efisien dengan
memastikan bahwa peralatan tidak rusak saat kita paling
membutuhkannya. Mesin terus dipakai dari waktu ke waktu, tetapi penting
untuk memahami bahwa penggantian preventif sebelum kegagalan jauh lebih
efisien dalam hal biaya daripada menunggu konsekuensi potensial dari
kegagalan dalam menghasilkan output.Berbeda dengan perawatan reaktif,
yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah setelah terjadi, PM dilakukan
sebelum kerusakan komponen terjadi untuk memastikan bahwa bagian-bagian
peralatan berfungsi dengan baik dan dalam kondisi baik. 

Kerusakan peralatan dapat menciptakan bahaya keselamatan dan


memperlambat proses—mengurangi output produk dan menyebabkan
terbuangnya biaya dan waktu. Menerapkan prosedur pemeliharaan preventif
memastikan bahwa nilai peralatan dipertahankan, dan masalah dapat diatasi
sebelum mereka berkembang terlalu jauh.

B. Tujuan Preventive Maintenance

Mengapa preventive maintenance begitu penting? Berikut beberapa


alasan yang bagus:

1) Mencegah Perbaikan (dan Biaya) Besar

Bereaksi setelah masalah terjadi seringkali menimbulkan biaya


yang sangat mahal. Semua masalah memburuk dari waktu ke waktu
dan semakin lama masalah menunggu untuk diperbaiki, semakin
banyak kerusakan yang dapat terjadi. Ini bisa membuat frustasi ketika
peralatan rusak. Yang sebelumnya hanya memerlukan perbaikan kecil
sekarang membutuhkan perbaikan besar.

Kerusakan yang tidak terduga juga kemungkinan memerlukan biaya


tambahan, seperti membayar uang tambahan untuk pengiriman suku
cadang semalam atau bagi teknisi untuk bekerja lembur, produksi
terhambat, dll. Ketika kita sudah merencanakan tugas pemeliharaan
jangka panjang, perbaikan besar dapat dihindari dan uang pun bisa
dihemat.

2) Membuat Keamanan Lebih Terjamin

Jika peralatan tidak bekerja secara optimal, hal tersebut dapat


menciptakan kondisi kerja yang tidak aman dan pekerja mungkin
terluka. Bergantung pada jenis peralatan yang kita gunakan, kerusakan
total pada peralatan dapat dengan mudah menyebabkan cedera fisik
pada karyawan.

Misalnya, kegagalan selang yang aus yang memompa bahan berbahaya


dapat sangat membahayakan pekerja terdekat. Ini tidak hanya dapat
menyebabkan kerusakan dan menghentikan produksi tetapi bisa
membuat kita dituntut karena kelalaian.

3) Meningkatkan Efisiensi

Perawatan rutin dalam bentuk inspeksi, penggantian oli,


penggantian suku cadang, dan lainnya dapat membantu peralatan untuk
berjalan lebih efisien. Ketika peralatan perlahan-lahan memburuk, kita
mungkin tidak sadar kalau jumlah produksi sedikit demi sedikit mulai
menurun. 

Namun, banyak kerusakan yang dapat dicegah dengan rencana


preventive maintenance yang tepat. Ketika peralatan beroperasi pada
kinerja terbaik, ini memungkinkan penghematan bahan bakar dan
energi.

4) Mengurangi Downtime
Tugas pemeliharaan memang membutuhkan beberapa downtime, tetapi
program PM akan mengurangi dan mengoptimalkan downtime. Ketika
masalah terjadi, masalah tersebut dapat dengan cepat diselesaikan
karena pekerja tahu apa yang harus dilakukan dan suku cadang apa
yang harus diganti, yang akan mengurangi waktu yang dibutuhkan
untuk mendeteksi masalah.

5) Meningkatkan Keandalan

Pelanggan akan mengandalkan bisnis kita untuk mengirimkan


atau mendapatkan produk, bahan, atau layanan tepat waktu tanpa ada
penundaan yang tidak perlu. Jika kita menunggu sampai mesin dan
peralatan benar-benar rusak sebelum melakukan perawatan yang
diperlukan, maka peralatan dan mesin yang penting jadi tidak dapat
digunakan untuk periode waktu yang signifikan.

Downtime yang tidak direncanakan dapat berarti jalur produksi yang


berhenti, karyawan tidak bekerja dan tenggat waktu terlewatkan.
Downtime besar dapat menyebabkan hilangnya kontrak, dan penurunan
pendapatan.

Dalam bisnis tertentu, seperti hotel dan industri lain yang menghadapi
konsumen, tidak dapat memenuhi tepat waktu dapat berarti kerusakan
jangka panjang pada reputasi brand kita. Program pemeliharaan
preventif yang berhasil akan berkontribusi pada waktu pengiriman
yang andal, kualitas produksi yang baik dan dengan demikian
meningkatkan reputasi perusahaan.

6) Memperpanjang Umur Mesin dan Peralatan

Peralatan dan mesin tidak murah dan semakin baik dirawat,


semakin lama aset tersebut tidak bertahan. Mengabaikan peralatan dan
tidak memeliharanya dengan baik dapat secara drastis mengurangi
masa pakainya. Karena pemeliharaan preventif memperpanjang usia
peralatan, ini menghasilkan penurunan biaya dan peningkatan laba.

Manfaat preventive maintenance telah menyebabkan banyak manajer


pemeliharaan beralih kepada software CMMS. Perangkat lunak ini
membantu mereka untuk merencanakan, melacak, dan
mengoptimalkan kegiatan pemeliharaan. Perawatan yang rutin dan
terjadwal akan mengoptimalkan peralatan, mengurangi biaya, dan
meningkatkan keselamatan dan efisiensi. Manajer dapat dengan mudah
menjadwalkan tugas pemeliharaan dan menyimpan catatan terorganisir
dari semua inspeksi dan perbaikan.

PM meningkatkan kinerja peralatan dan meningkatkan kualitas produk


karena mesin dirawat dengan baik, dan peralatan berkinerja baik.

7) Mengurangi Pemakaian Energi

Perawatan preventif menurunkan biaya energi (bahan bakar)


karena peralatan yang dirawat dengan baik umumnya membutuhkan
lebih sedikit listrik atau bahan bakar untuk beroperasi.

8) Menghilangkan Ambiguitas dalam Tugas Pemeliharaan

Pemeliharaan preventif mengurangi risiko perbaikan yang tidak


perlu dan menciptakan sistem untuk menggunakan alat yang tepat
untuk tugas yang tepat.

9) Meningkatkan Produktivitas
Pengurangan downtime mesin dan peralatan menghasilkan
peningkatan produktivitas pabrik dan ketersediaan alat berat.

Meskipun berinvestasi dalam strategi preventive maintenance mungkin


tampak seperti pengeluaran yang signifikan, investasi ini sebaiknya
dipandang sebagai investasi hemat biaya dalam bisnis kita, yang akan
menciptakan stabilitas dan efisiensi yang lebih besar dalam jangka
panjang.

C. Aplikasi Preventive Maintenance

1. Jadwal Operasi Pabrik

Untuk menjalankan program produksi dengan gangguan minimum, maka waktu


untuk pekerjaan perawatan perlu direncanakan sebaik mungkin. Waktu pekerjaan
perawatan ditentukan atas kondisi berikut:

• Kapan aktivitas produksi dihentikan karena adanya kebutuhan perawatan.

• Kapan pabrik tidak beroperasi karena jadwal waktu atau jam kerja yang sudah.

Penentuan jam operasi pabrik tergantung besar kecilnya industri, jenis dan tingkat
produksi. Tabel 1. memperlihatkan berbagai sistem penggantian waktu kerja di
industri, sehingga bisa ditentukan waktu yang tersedia untuk melakukan pekerjaan
perawatan pada saat pabrik tidak beroperasi.

Perencanaan Perawatan

Urutan perencanaan fungsi perawatan meliputi :

a. Bentuk perawatan yang akan ditentukan.

b. Pengorganisasian pekerjaan perawatan yang akan dilaksanakan dengan


pertimbangan ke masa depan.

c. Pengontrolan dan pencatatan.


d. Pengumpulan semua masalah perawatan yang dapat diselesaikan dengan suatu
bentuk perawatan.

e. Penerapan bentuk perawatan yang dipilih:

• Kebijaksanaan perawatan yang telah dipertimbangkan secara cermat.

• Alternatif yang diterapkan menghasilkan suatu kemajuan.

• Pengontrolan dan pengarahan pekerjaan sesuai rencana.

• Riwayat perawatan dicatat secara statistik dan dihimpun serta dijaga untuk
dievaluasi hasilnya guna menentukan persiapan berikutnya.

2. Sasaran Perencanaan Perawatan

Sasaran perencanaan perawatan :

• Bagian khusus dari pabrik dan fasilitas yang akan dirawat.

• Bentuk, metode dan bagaimana tiap bagian itu dirawat.

• Alat perkakas dan cara penggantian suku cadang.

• Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan perawatan.

• Frekwensi perawatan yang perlu dilakukan.

• Sistem Pengelolaan pekerjaan.

• Metode untuk menganalisis pekerjaan.

Dasar-dasar pokok yang menunjang dalam pembentukan sistem perawatan :

• Jadwal kegiatan perawatan untuk semua fasilitas pabrik.

• Jadwal kegiatan perawatan lengkap untuk masing-masing tugas yang harus


dilakukan pada tiap bagian.

• Program yang menunjukkan kapan tiap tugas harus dilakukan.


• Metode yang menjamin program perawatan dapat berhasil.

• Metode pencatatan hasil dan penilaian keberhasilan program perawatan.


3. Faktor-faktor Yang Diperhatikan Dalam Perencanaan Pekerjaan

Perawatan

a. Ruang lingkup pekerjaan.

Untuk tindakan yang tepat, pekerjaan yang dilakukan perlu diberi


petunjuk atau pengarahan yang lengkap dan jelas. Pengadaan gambar-gambar
atau skema dapat membantu dalam melakukan pekerjaan.

b. Lokasi pekerjaan.

Lokasi pekerjaan yang tepat dimana tugas dilakukan, merupakan


informasi yang mempercepat pelaksanaan pekerjaan. Penunjukan lokasi akan
mudah dengan memberi kode tertentu, misalnya nomor gedung, nomor
departemen dllsb.

c. Prioritas pekerjaan.

Prioritas pekerjaan harus dikontrol sehingga pekerjaan dilakukan sesuai


dengan urutan yang benar. Jika suatu mesin mempunyai peranan penting, maka
perlu memberi mesin tersebut prioritas utama.

d. Metode yang digunakan.

“Membeli kemudian memasang” sangat berbeda artinya dengan


“membuat kemudian memasang”. Meskipun banyak pekerjaan bisa dilakukan
dengan berbagai cara, namun akan lebih baik jika penyelesaian pekerjaan
tersebut dilakukan dengan metode yang sesuai dengan keahlian yang dipunyai.

e. Kebutuhan material.
Apabila ruang lingkup dan metode kerja yang digunakan telah
ditentukan, maka biasa diikuti dengan adanya kebutuhan material. Material
yang dibutuhkan ini harus selalu tersedia.

f. Kebutuhan alat perkakas.


Sebaiknya alat yang khusus perlu diberi tanda pengenal agar mudah
penyediaannya bila akan digunakan. Kunci momen, dongkrak adalah termasuk
alat-alat khusus yang perlu ditentukan kebutuhannya.

g. Kebutuhan keahlian.

Keahlian yang dimiliki seorang pekerja akan memudahkan dia bekerja.

h. Kebutuhan tenaga kerja.

Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dalam melakukan pekerjaan harus


ditentukan untuk setiap jenis keahlian. Hal ini berguna dalam ketetapan
pengawasannya.

4. Sistem Organisasi Untuk Perencanaan Yang Efektif

Perencanaan yang ditangani oleh staf perawatan adalah untuk mempersiapkan


pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan perawatan. Bagian perencana
bertanggung jawab terhadap perencanaan:

a. Sistem order pekerjaan.

b. Perencanaan estimasi.

c. Penjadwalan.

d. Kontrol jaminan order

e. Laporan hasil kerja.


Pada bagan dibawah ini diperlihatkan salah satu contoh hubungan fungsi perencanaan
yang diorganisasikan dalam struktur jenis perawatan.

Perencanaan
Perawatan

Pembangkit Perawatan Perencanaan Ahli


tenaga dan Teknik
Penjadwalan
- Udara - perawatan - sistem order - Bidang
- Air - perbaikan pekerjaan keteknikan
- Uap - konstruksi - Perencanaan dan - Perancangan
- pelumasan estimasi - Evaluasi
- Penjadwalan material dan
- Kontrol jaminan peralatan order baru
- Laporan hasil kerja

5. Estimasi Pekerjaan

Perencanaan perawatan diadakan untuk membuat jadwal kerja dan kontrol yang
dibutuhkan dalam menetapkan waktu yang diperlukan untuk melakukan kerja. Penilaian
waktu kerja dilakukan oleh seorang estimator. Penilaian dengan kwalitas tinggi akan
dihasilkan dari seorang estimator yang berpengalaman,
berpengetahuan dan berkemampuan dalam bidang estimasi.

Kerugian-kerugian dari estimasi yang dibuat oleh pengawas adalah sebagai berikut:

a. Estimasi tidak tetap dan tidak teliti.

b. Estimasi sangat bervariasi ketelitiannya bila estimator berbedabeda.


c. Metode pembandingnya sulit.

d. Latihan estimator tidak mudah.

e. Kebenarannya hampir tidak mungkin.

Suatu metode estimasi yang terarah, disebut sistem data historis, dengan memakai
nilai waktu rata-rata berdasarkan pengalaman masa lalu. Namun metode data historis
juga mempunyai kelemahan yaitu:

a. Nilai waktu rata-rata yang direfleksikan dari harga lama tidak seteliti waktu sekarang.

b. Metode yang berganti-ganti sulit membandingkannya.

c. Pekerjaan yang baru sulit ditaksir.

d. Kekurangan masa lalu menjadi dasar pada sistem.

Standar waktu kerja bisa ditetapkan pada tiap fungsi perawatan dengan metode-
metode yang ada seperti metode “studi mengenai gerak dsb.

Tabel 1. adalah contoh lembaran data standar pekerjaan pemeliharaan.

6. Keuntungan-keuntungan Dari Perawatan Yang Direncanakan

Perawatan yang direncanakan dapat menghasilkan keuntungankeuntungan sebagai


berikut:

a. Kesiapan fasilitas industri lebih besar

1. Kerusakan-kerusakan yang terjadi pada peralatan bisa berkurang karena


adanya sistem perawatan yang baik dan teratur.

2. Pelaksanaan perawatan tidak banyak mengganggu kegiatan produksi,


sehingga hilangnya waktu produksi menjadi minimum.
3. Perawatan yang lebih sederhana dan teratur dapat mengurangi kemacetan
produksi daripada adanya perawatan khusus yang mahal.

4. Perlengkapan dan suku cadang yang dibutuhkan lebih mudah terkontrol dan
selalu tersedia bilaman diperlukan.
b. Pelayanan yang sederhana dan teratur, lebih cepat dan murah daripada memperbaiki
kerusakkan yang terjadi secara tiba-tiba.

c. Pengelolaan dan pelayanan perawatan yang terencana dapat menjaga kesinambungan


hasil industri dengan kualitas dan efisiensi yang tinggi.

d. Pemanfaatan tenaga kerja lebih besar dan efektif.

1. Frekuensi pekerjaan perawatan yang direncanakan dapat merata dalam


setahunnya, sehingga penumpukan tugas perawatan akan terkurangi.

2. Tiap jenis pekerjaan perawatan lebih mudah diketahui kemajuannya dan


dapat terkontrol secara efektif.

3. Cara kerja perawatan yang positif dapat mempengaruhi sikap kerja menjadi
lebih baik dengan pendekatan yang penuh dedikasi dan tanggung jawab.

e. Adanya perhatian yang penuh untuk mengelola seluruh sarana dalam melayani program
perawatan.

Tabel 1. Contoh lembaran data standar pekerjaan perawatan.

DATA STANDAR PERAWATAN


Bagian : Instalasi Pipa
Pekerjaan : Memotong pipa dengan menngunakan No. Pekerjaan
mesin 1–2
Ukuran diameter Waktu normal yang
pipa (inchi) dibutuhkan (menit)
½ 0,1
¾ 1,1
1 1,2
1¼ 1,3
1 ½ 1,4
2 1,6
2 ½ 1,8
3 2,0
3 ½ 2,4
4 2,8
5 3,8
6 4,9
8 6,9

Pekerjaan ini termasuk:


1. Mengangkat pipa, menempatkan pada chuck, dan mengencangkan rahang
chuck.
2. Mengukur pipa yang akan dipotong dan mengatur posisinya.
3. Mengoperasikan mesin pemotong hingga pipa terpotong.
4. Mengoperasikan alat untuk menghilangkan bekas potongan yang tajam.
5. Melepaskan rahang chuck, memindahkan pipa dari chuck dan meletakkannya
di tempat yang aman.
6. Membuang sisa-sisa potongan yang tidak terpakai.

Anda mungkin juga menyukai