Tugas Keperawatan Maternitas Jenis KB (Mutia Maudina 191FK01078 2C)

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 11

JENIS KB

RESUME

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Maternitas

Dosen Pengampu

Ade Tika Herawati, S.Kep., Ners., M.Kep

Oleh

Mutia Maudina

191FK01078

2C

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA
2021
A. Pengertian
Menurut World Health Organisation (WHO) expert committee 1997: keluarga
berencana adalah tindakan yang membantu pasangan suami istri untuk menghindari
kehamilan yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang memang sangat
diinginkan, mengatur interval diantara kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam
hubungan dengan umur suami istri serta menentukan jumlah anak dalam keluarga.

Keluarga berencana menurut Undang-Undang no 10 tahun 1992 (tentang


perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera) adalah upaya
peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia
perkawinan (PUP), pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan
kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera. Keluarga berencana adalah suatu
usaha untuk menjarangkan jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi.

Secara umum keluarga berencana dapat diartikan sebagai suatu usaha yang mengatur
banyaknya kehamilan sedemikian rupa sehingga berdampak positif bagi ibu, bayi, ayah
serta keluarganya yang bersangkutan tidak akan menimbulkan kerugian sebagai akibat
langsung dari kehamilan tersebut. Diharapkan dengan adanya perencanaan keluarga yang
matang kehamilan merupakan suatu hal yang memang sangat diharapkan sehingga akan
terhindar dari perbuatan untuk mengakhiri kehamilan dengan aborsi.

B. Tujuan Keluarga Berencana


Gerakan KB dan pelayanan kontrasepsi memiliki tujuan :
1. Mengatur kehamilan dengan menunda perkawinan, menunda kehamilan anak pertama
dan menjarangkan kehamilan setelah kelahiran anak pertama serta menghentikan
kehamilan bila dirasakan anak telah cukup.
2. Mengobati kemandulan atau infertilitas bagi pasangan yang telah menikah lebih dari
satu tahun tetapi belum juga mempunyai keturunan, hal ini memungkinkan untuk
tercapainya keluarga bahagia.
3. Married Conseling atau nasehat perkawinan bagi remaja atau pasangan yang akan
menikah dengan harapan bahwa pasangan akan mempunyai pengetahuan dan
pemahaman yang cukup tinggi dalam membentuk keluarga yang bahagia dan
berkualitas.
4. Tujuan akhir KB adalah tercapainya NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia dan
Sejahtera) dan membentuk keluarga berkualitas, keluarga berkualitas artinya suatu
keluarga yang harmonis, sehat, tercukupi sandang, pangan, papan, pendidikan dan
produktif dari segi ekonomi.
5. Meningkatkan jumlah penduduk untuk menggunakan alat kontrasepsi.
6. Menurunnya jumlah angka kelahiran bayi.
C. Manfaat Keluarga Berencana
1. Memungkinkan wanita untuk mengontrol kesuburan mereka sehingga dapat memutuskan
bila dan kapan mereka ingin hamil dan memiliki anak. Wanita dapat mengambil jeda
kehamilan selama sedikitnya dua tahun setelah melahirkan, yang memberikan banyak
manfaat bagi perempuan dan bayi mereka.
2. Wanita yang hamil segera setelah melahirkan berisiko memiliki kehamilan yang buruk.
Mereka lebih mungkin menderita kondisi medis yang serius atau meninggal selama
kehamilan. Bayi mereka juga lebih cenderung memiliki masalah kesehatan (misalnya
lahir dengan berat badan rendah). Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan
bahwa secara global, 100.000 kematian ibu dapat dicegah setiap tahun, jika semua
wanita yang tidak ingin anak lagi mampu menghindari kehamilan. Kematian ini terjadi
sebagian besar di negara berkembang di mana cakupan kontrasepsi rendah.
3. Wanita lebih dapat berpartisipasi dalam kehidupan sosial, mencari pekerjaan dan meraih
pendidikan ketika mereka menggunakan alat kontrasepsi dan tidak berisiko hamil.
Karena kegiatan ini umumnya meningkatkan status perempuan dalam masyarakat,
kontrasepsi secara tidak langsung mempromosikan hak-hak dan status perempuan.
4. Memberikan manfaat kesehatan non-reproduksi. Metode kontrasepsi hormonal gabungan
(yaitu estrogen dan progesteron) dapat menurunkan risiko kanker ovarium dan
endometrium. Injeksi progesteron juga melindungi terhadap kanker ini dan juga terhadap
fibroid rahim. Kontrasepsi implan dan sterilisasi wanita telah terbukti mengurangi risiko
penyakit radang panggul.
5. Mencegah efek kesehatan jiwa dari kehamilan yang tidak diinginkan dan mengurangi
aborsi.
6. Kemampuan untuk mengontrol kesuburan juga memungkinkan wanita untuk lebih
mengontrol aspek lain dari kehidupan mereka, misalnya memutuskan kapan dan
mengapa mereka menikah. Sejak kontrasepsi tersedia secara luas pada 1970-an, pola
perkawinan telah berubah. Wanita sekarang menikah dan memiliki anak di usia yang
lebih matang dan rata-rata memiliki anak lebih sedikit. Perubahan demografis cenderung
telah mengurangi beban emosional dan ekonomi untuk membesarkan anak, karena
keluarga sekarang biasanya memiliki lebih banyak waktu untuk mengumpulkan sumber
daya keuangan sebelum kelahiran anak. Ukuran keluarga yang lebih kecil juga berarti
bahwa orang tua memiliki lebih banyak waktu dan sumber daya yang diberikan per anak.
C. Jenis Alat Kontrasepsi

1. Kondom 

Kondom merupakan salah satu alat kontrasepsi paling populer, Bunda. Metode
kontrasepsi ini dapat digunakan dengan bebas, dan mudah dibawa ke mana saja.
Penggunaan kondom pada pria mudah. Cukup dengan mengenakannya untuk
menutupi penis sebagai penghalang fisik agar sperma yang dikeluarkan tidak masuk
ke dalam vagina.Sedangkan kondom bagi wanita, alat ini dipasang ke dalam vagina
tepat sebelum berhubungan seks. Berdasarkan penggunaan umum, kondom wanita
tidak seefektif kondom pria dan mungkin perlu sedikit latihan untuk membiasakannya.

 Kelebihan

Ini adalah perlindungan terbaik terhadap penyakit menular seksual (IMS), dapat
digunakan sesuai sebebasnya, dan tak berpengaruh pada hormon.

 Kekurangan

Beberapa kekurangannya bisa robek atau lepas saat berhubungan seks jika tidak
digunakan dengan benar, serta menimbulkan reaksi alergi bagi sebagian orang.

2. Obat kontrasepsi

Obat ini berbentuk tablet kecil yang diminum sekali sehari. Pil kontrasepsi ini alat
kontrasepsi yang paling sering digunakan oleh wanita.Terdapat beberapa jenis pil yang
bisa dipilih sesuai kondisi diri, yakni pil gabungan dengan kandungan estrogen dan
progestin dan pil mini yang hanya mengandung satu hormon progestin.

 Kelebihan
Sangat efektif bila digunakan dengan benar, tidak mengganggu aktivitas seks, dan
dapat mengurangi nyeri menstruasi

 Kekurangan

Minum pil ini tidak boleh terlupa karena bisa membuatnya tak bekerja dengan efektif,
tidak melindungi dari infeksi menular seksual (IMS), dan dapat menyebabkan wajah
berjerawat.

3. Intrauterine device (IUD)

Alat ini berukuran kecil berbentuk huruf T, Bunda. Terbuat dari bahan yang
mengandung hormon progesteron atau plastik dan tembaga. Alat ini dipasang dalam rahim
wanita oleh penyedia tim medis yang terlatih.
IUD merupakan alat kontrasepsi berjangka panjang dan dapat bertahan selama tiga hingga
10 tahun tergantung pada jenisnya. "Memakai IUD cukup aman dan hampir 100 persen
efektif dalam mencegah kehamilan, jadi Anda akan menilai ini metode yang tepat bagi
banyak orang," kata Lauren Hartman, MD, peneliti klinis di UCSF Department of
Pediatrics dikutip dari UCSF.

 Kelebihan

IUD yang mengandung tembaga hingga 99 persen dinilai efektif melindungi dari
kehamilan.

 Kekurangan

Pada enam bulan pertama penggunaannya, wanita akan mengalami perdarahan dan
bercak secara tidak teratur, membutuhkan bantuan orang yang berpengalaman untuk
memasang dan melepas, serta tidak melindungi dari IMS.

4. Implan kontrasepsi

Dalam metode ini, alat yang mirip dengan batang kecil dan fleksibel ini ditempatkan
di bawah kulit di lengan atas wanita untuk melepaskan hormon progesteron. Hormon
tersebut berfungsi menghentikan ovarium melepaskan sel telur dan mengentalkan lendir
serviks sehingga sperma sulit masuk ke dalam rahim.
Implan ini membutuhkan prosedur kecil menggunakan anestesi lokal untuk memasang dan
melepaskannya. Penggunaan alat implan ini juga dapat bertahan dan diganti setelah tiga
tahun.

 Kelebihan

Sangat efektif, tidak mengganggu aktivitas seks, dan dapat bertahan lama.

 Kekurangan

Memerlukan bantuan orang terlatih untuk pemasangan dan pelepasan, terkadang bisa
terjadi perdarahan secara tidak teratur pada awal pemakaian, serta tidak bisa
melindungi dari IMS.

5. Suntikan kontrasepsi

Suntikan kontrasepsi ini mengandung versi sintetis dari hormon progesteron, Bunda.
Untuk penggunaannya, kontrasepsi ini disuntikkan ke bokong wanita atau lengan atas.
Selama 12 minggu berikutnya, hormon perlahan dilepaskan ke aliran darah.

 Kelebihan

Injeksi atau penyuntikan ini dapat berlangsung hingga tiga bulan, sangat efektif, dan
tidak mengganggu aktivitas seks.

 Kekurangan

Penyuntikan dapat menyebabkan menstruasi terganggu atau pendarahan tidak teratur,


membutuhkan pencatatan seberapa lama pemakaiannya, serta tak dapat melindungi
dari IMS.

6. Pil kontrasepsi darurat ('Morning After')

Pil darurat ini dapat digunakan setelah berhubungan seks jika tidak menggunakan
kontrasepsi, atau karena kondom yang rusak saat berhubungan seks.
 Kelebihan

Meskipun kadang disebut pil 'morning after', sebenarnya pil ini masih tetap efektif
hingga lima hari setelah berhubungan seks tanpa kondom. Namun jika semakin cepat
digunakan, maka semakin efektif pula kerjanya.

Bila pil ini diminum dalam tiga hari pertama setelah berhubungan seks, efektivitas
pencegahan kehamilan ini bisa mencapai 85 persen.

 Kekurangan

Efek samping yang umum dari kontrasepsi darurat ini ialah mual, muntah dan
menstruasi berikutnya mungkin akan terjadi lebih awal atau bahkan. Selain itu, pil ini
pun tak dapat melindungi dari IMS ya, Bunda.

7. Cincin kontrasepsi

Metode ini menggunakan cincin plastik fleksibel yang terus-menerus melepaskan


hormon di vagina. Alat ini akan diletakkan di vagina selama tiga minggu, kemudian dapat
dilepaskan sendiri.Untuk pemakaian selanjutnya, perlu memberi jeda waktu selama satu
minggu setelah pelepasan sebelumnya, Bunda. Cincin ini bekerja dengan melepaskan
hormon estrogen dan progesteron. Ini sama seperti yang terjadi pada pil kontrasepsi oral
kombinasi, tetapi dengan dosis yang lebih rendah.

 Kelebihan

Dapat memasang dan melepaskannya dengan sendiri, memiliki sedikit efek samping,
mengontrol siklus menstruasi dan membuat kesuburan kembali normal dengan cepat
saat cincin dilepas.

 Kekurangan

Alat ini tidak cocok bagi wanita yang tidak bisa menggunakan kontrasepsi
mengandung hormon estrogen, harus ingat waktu penggantian, dan tidak melindungi
dari IMS.
8. Diafragma

Alat kontrasepsi diafragma ini berbentuk kubah silikon kecil yang lembut dan
ditempatkan di dalam vagina untuk halangi sperma masuk rahim. alat ini bekerja untuk
dengan membentuk penghalang fisik antara sperma pria dan sel telur wanita, seperti
kondom. Diafragma harus tetap di tempatnya setidaknya enam jam setelah berhubungan
seks. Setelah enam setelah berhubungan seks, maka alat ini perlu untuk dikeluarkan dan
dibersihkan.

 Kelebihannya

Dapat menggunakannya beberapa kali secara berulang, serta dapat bertahan hingga
dua tahun dalam perawatan yang tepat.

 Kekurangan

Menggunakan diafragma membutuhkan latihan dan mengingat waktu kapan


dimasukkannya. Diafragma bekerja dengan cukup baik jika digunakan dengan benar,
tetapi tidak sebaik pil, implan kontrasepsi, atau IUD.

9. Spons kontrol kelahiran

Alat kontrasepsi ini terbuat dari busa, mengandung spermisida dan dapat dipakai 24
jam sebelum berhubungan seks, Bunda.

 Kelebihan

Tanpa resep, dapat bekerja langsung efektif.

 Kekurangan

Bisa sulit untuk dipasang sendiri, tidak melindungi dari IMS, dan tak dapat digunakan
selama menstruasi.
10. Vasektomi

Selain menggunakan kondom, teknik vasektomi adalah satu-satunya pilihan KB untuk


pria. Melalui pembedahan, dokter akan menutup vas deferens, yakni tabung yang menjadi
jalur datangnya sperma dari testis. Cara ini dapat mencegah pelepasan sperma, namun
tidak mempengaruhi ejakulasi.

 Kelebihan

Permanen, lebih murah daripada ligasi tuba, hampir 100 persen efektif.

 Kekurangan

Memerlukan pembedahan, tidak langsung efektif, dan mungkin tidak dapat


dikembalikan seperti semula.

11. Sterilisasi

Sterilisasi merupakan proses menghilangkan sepenuhnya kemampuan tubuh untuk


bereproduksi. Cara ini dilakukan dengan operasi invasi terbuka atau minimal. Metode
kontrasepsi ini permanen dan cocok untuk orang yang yakin tidak ingin memiliki anak
atau menambahnya lagi. Sterilisasi tersedia untuk wanita dan pria dan dilakukan di
rumah sakit dengan anestesi umum.

Jika Bunda berpikir tentang sterilisasi, maka hal ini perlu untuk dibicarakan
dengan dokter terlebih dahulu, ya. Beritahu juga pada dokter alasan apa yang melandasi
untuk melakukan sterilisasi.

12. Ligasi tubal

Hampir sama seperti sterilisasi, cara ini membuat tubuh tak lagi mampu untuk
bereproduksi secara permanen. Untuk melakukannya, saluran atau tuba yang menjadi
jalur sel telur keluar akan ditutup dengan cara diikat.

 Kelebihan

Permanen, dan hampir 100 persen efektif.


 Kekurangan

Memerlukan pembedahan, mungkin tidak dapat dikembalikan seperti awal, dan


memerlukan biaya yang mahal.
DAFTAR PUSTAKA

https://health.kompas.com/read/2020/06/07/060200168/11-jenis-kontrasepsi-beserta-
kelebihan-dan-kekurangannya?page=all

https://www.academia.edu/7423008/ALAT_KONTRASEPSI_ppt

Anda mungkin juga menyukai