Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

KEBIJAKAN KESEHATAN PENYAKIT TROPIS

OLEH

KELOMPOK XI TK.2 REGULER B

Noventje Hau Dima PO530320119183

Otansi Tak PO530320119184

Quinli Ledoh PO530320119185

PRODI DIII KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN KUPANG

TAHUN 2021

1
Kata Pengantar

Puji Syukur atas berkat Rahmat Allah yang Maha Kuasa sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik tanpa hambatan.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada para pembimbing dan semua pihak yang telah
membantu menyelesaikan makalah ini, atas semua bantuan, bimbingan dan kemudahan yang
diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan makalah ini.
Meskipun penulis telah berusaha dengan segenap kemampuan namun penulis menyadari
bahwa penulisan mekalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan- kekurangan baik pada
teknik penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki, untuk itu kritik dan
saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah
selanjutnya akan saya terima dengan tangan terbuka.

Kupang, 22 Maret 2021

Penulis

2
Daftar Isi

Kata Pengantar …………………………………………………………………… 2

Bab I. Pendahuluan

1.1. Latar Belakang……………………………………………………………. 4


1.2. Rumusan Masalah………………………………………………………… 4
1.3. Tujuan ……………………………………………………………………. 4

Bab II. Pembahasan

2.1. Pengertian…………………………………………………………………. 6
2.2. Dasar Hukum……………………….…………………………..…………. 6
2.3. Epidemiologi…………………………………………………………..…... 7
2.4. Sifat Penyebab……………..………………………………………………. 8
2.5. Model penyakit tropis…………...…………………………………………. 11
2.6. Jenis-Jenis Penyakit tropis ………………………………………………… 11
2.7. Mekanisme penularan dan pemberantasan………………………………… 13
2.8. Pencatatan dan pelaporan………………………………………………….. 15
2.9. Simulasi Pencatatan Dan Pelaporan TB…………………………………… 17

Bab III. Penutup

3.1. Kesimpulan ……………………………………………………………….. 19


3.2. Saran ……………………………………………………………………… 19

Daftar Pustaka …………………………………………………………………….. 20

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Penyakit tropis adalah penyakit yang lazim terjadi di daerah tropis dan subtropics di
149 negara. Beberapa organisme yang menyebabkan penyakit tropis adalah bakteri dan
virus. (WHO,2012) Sesuai dengan letak kepulauan Indonesia yang berada dilintang
khatulistiwa maka iklim di Indonesia pun dipengaruhi oleh iklim tropis,sehingga dikenal
berbagai jenis penyakit tropis baik yang penyebarannya karena virus,penyakit non-virus
atau penyakit dengan mikroorganisme dan baksil tertentu yang menular. Beberapa
diantara penyakit tropis adalah demam tifoid,demam berdarah,demam
chingkunguya,malaria,cacar,TBC (Tuberculosis),difteri,pertussis,SARS (Severe Acute
Respiratory Syndrome), kaki gajah (filariasis) dan masih banyak penyakit tropis lainnya,
oleh karena itu penyakit tropis merupakan masalah kesehatan penting di Indonesia serta
masih memerlukan perhatian khusus. Penyakit tropis sendiri terbagi menjadi 2 kategori
yaitu yang menular dan tidak menular

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan penyakit tropis?
2. Apa dasar hokum penyakit tropis?
3. Apa epidemiologi penyakit tropis?
4. Bagaimana sifat penyebab penyakit tropis?
5. Bagaimana model dari penyakit tropis?
6. Apa jenis penyakit tropis?
7. Apa saja mekanisme penularan dan pemberantasan penyakit tropis?
8. Apa saja pencatatan dan pelaporan penyakit tropis?
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu penyakit tropis
2. Untuk mengetahui dasar hokum penyakit tropis
3. Untuk mengetahui epidemiologi penyakit tropis

4
4. Untuk mengetahui sifat penyebab penyakit tropis
5. Untuk mengetahui model dari penyakit tropis
6. Untuk mengetahui jenis-jenis penyakit tropis
7. Untuk mengetahui mekanisme penularan dan pemberantasan penyakit tropis
8. Untuk mengetahui pencatatan dan pelaporan penyakit tropis

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Penyakit Tropis


Penyakit Tropis adalah penyakit yang lazim terjadi di daerah tropis dan subtropis. .
Beberapa organisme yang menyebabkan penyakit tropis adalah bakteri dan virus. Daerah
tropis dan sibtropis atau dikenal juga dengan Temperate Zone, adalah daerah atau area
yang berada antara 2 garis pada peta dunia yaitu garis Cancer dan garis Capricorn.
Kawasan yang termasuk dalam zona ini adalah Asia pada umumnya termasuk
Indonesia,sebagian benua Australia,Amerika Tengah dan Selatan, serta Afrika
(Satyareni,2011). Indonesia dipengaruhi oleh iklim tropis,sehingga dikenal berbagai
jenis penyakit tropis baik yang penyebarannya karena virus,penyakit non-virus atau
penyakit dengan mikroorganisme dan baksil tertentu yang menular. Beberapa diantara
penyakit tropis adalah demam tifoid, demam berdarah, demam chingkunguya, malaria,
cacar, TBC (Tuberculosis), difteri, pertussis, SARS (Severe Acute Respiratory
Syndrome), kaki gajah (filariasis) dan masih banyak penyakit tropis lainnya, oleh karena
itu penyakit tropis merupakan masalah kesehatan penting di Indonesia serta masih
memerlukan perhatian khusus.

2.2.Dasar Hukum Penyakit Tropis

Dasar Hukum

1. Undang – Undang No 4 Tahun 2004 tentang wabah Penyakit Menular;


2. Undang – Undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
3. Undang – Undang No 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (lembaran
negara RI tahun 2004 no. 16, tambahan lembaran negara no 4431);
4. Undang – Undang No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
5. Peraturan Pemerintah No. 40 tahun 1991 tentang Penanggulangan Penyakit
Menular;
6. Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 1996 tentang tenaga Kesehatan

6
7. Kepmenkes No 1116 / Menkes / SK / VIII/ 2003, tentang Pedoman
Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi Kesehatan;
8. Kepmenkes RI No. 1479/Menkes/SK/VIII/2004 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular dan Penyakit Tidak
Menular Terpadu.
9. Permenkes RI No. 042/Menkes/SK/I/2007 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Sistem Kewaspadaan Dini (SKD) dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa
(KLB).
10. Permenkes No. 1501/Menkes/Per/X/2010 tentang Jenis Penyakit Menular
Tertentu yang Dapat Menimbulkan wabah dan Upaya Penanggulangan;
11. Permenkes RI No. 5 Tahun 2013 tentang Pedoman Tatalaksana Malaria
12. Kepmenkes tentang Renstra Kemenkes RI Tahun 2015 – 2019 13.Kepmenkes No.
293 Tahun 2009 tentang Eliminasi Malaria
2.3 Epidemiologi Penyakit Tropis

Dalam ilmu kesehatan istilah penyakit tropis (tropical medicine) dinisbatkan pada
wilayah-wilayah beriklim panas seputar garis khatulistiwa. Istilah ini diperkenalkan para
peneliti kesehatan dari Barat (Eropa dan Amerika) yang keadaan wilayahnya jauh berbeda
dengan Indonesia. Penyakit tropis sebenarnya memiliki konotasi yang negatif yang
berhubungan dengan cara hidup yang tidak sehat, hygiene yang buruk, dan penyakit yang
menular. Selama penjajahan Belanda, Bataviaasch Genootschap van Kunsten en weten
schappen, organisasi ilmiah Belanda dalam bidang kesehatan melakukan riset yang dimana
didalam perkembangan penelitian kesehatan, didapatkan fakta bahwa penyakit tropis
bukanlah penyakit yang aneh dan mengerikan seperti yang disangka oleh kebanyakan
orang sebelumnya. Bahkan beberapa jenis penyakit tropis mungkin saja terjadi di daerah
yang beriklim sedang, hanya berbeda pada frekuensi penderitanya saja. Dalam
epidemiologi ada tiga faktor yang dapat menerangkan penyebaran (distribusi) penyakit
atau masalah kesehatan yaitu:

1. Faktor Orang (Person) Faktor orang atau person adalah karakteristik dari individu yang
mempengaruhi keterpaparan atau kepekaan mereka terhadap penyakit. Orang yang
karakteristiaknya mudah terpapar atau peka terhadap penyakit akan mudah terkena sakit.

7
Karakteristik orang bisa berupa faktor genetik, umur, jenis kelamin,pekerjaan, kebiasaan
dan status sosial ekonomi. Seorang individu yang mempunyai faktor genetik pembawa
penyakit akan mudah terpapar faktor genetic tersebut dan peka untuk sakit. Perbedaan
berdasarkan umur, terdapat kemungkinan dalam mendapat keterpaparan berdasarkan
perjalanan hidup. Demikian pula dengan karakteristik lain yang akan membedakan dalam
kemungkinan mendapat keterpapara,
2. Faktor Tempat (place) Faktor tempat berkaitan dengan karakteristik geografis. Informasi
ini dapat batas alamiah seperti sungai, gunung,atau bisa dengan batas administrasi dan
histori. Perbedaan distribusi menurut tempat ini memberikan petunjuk pola perbedaan
penyakit yang dapat menjadi pegangan dalam mencari faktor-faktor lain yang belum
diketahui.
Faktor Waktu (Time) Waktu kejadian penyakit dapat dinyatakan dalam jam, hari, bulan,
atau tahun. Informasi ini bisa dijadikan pedoman tentang kejadian yang timbul dalam
masyarakat
2.4 Sifat Penyebab Penyakit Tropis

Dalam masa saat ini, Kemajuan penguasaan bioteknologi dan biologi molekuler
telah memberikan harapan untuk mengatasi masalah penyakit-penyakit tropis. Penyakit
tropis disebabkan oleh beberapa faktro yakni

1. Penyakit infeksi oleh bakteri


Bakteri mengandung informasi genetik dan banyak peralatan yang diperlukan
untuk menghasilkan energi dan bereplikasi secara independen. Beberapa bakteri,
namun hanya dapat mereproduksi ketika tumbuh di dalam sel, dari mana mereka
berasal nutrisi yang dibutuhkan. Beberapa penyakit yang disebabkan oleh infeksi
bakteri diantaranya pertusis, tetanus, tuberculosa, dan typhoid.
a. Pertusis (Batuk Rejan)
Perfusis/Batuk Rejan merupakan penyakit infeksi pada saluran
pernapasan dan paru-paru yang disebabkan oleh bakteri Bordetella
pertussis. Sebuah bakteri cocobacilus gram negative dengan hostnya
adalah manusia itu sendiri. Penularannya melalui droplet atau percikan air

8
liur dari seseorang yang terinfeksi bakteri ini. Pencegahannya dapat
dilakukan dengan vaksinisasi.
b. Tetanus
Tetanus adalah kondisi kaku dan tegang di seluruh tubuh akibat infeksi
kuman. Gejala tetanus akan muncul dalam 4-12 ahri setelah terinfeksi
seperti demam,pusing,tegang dan kaku pada otot,sulit bernafan dan
menelan. Kuman dan bakteri tetanus masuk kedalam tubuh melalui luka
pada kulit dan akan mengeluarkan racun untuk menyerang saraf. Bakteri
ini beranama Clostridium Tetani yang banyak ditemukan pada tanah,debu
atau kotoran hewan. Pencegahanya dengan melakukan
imunisasi,vaksinisasi tetanus,perawatan luka.
c. Tuberculosis (TBC)
TBC atau Tuberculosis adalah penyakit paru-paru akibat kuman
Mycobacterium Tuberculosis. Kuman TBC tidak hanya menyerang paru-
paru namun juga bisa menyerang tuang,usus,atau kelenjar. Penyakit ini
ditularkan dari percikan air liur yang keluar dari penderita TBC ketika
berbica,batuk ataupun bersin. Pencegahannya adalah dengan mengenakan
masker saat berada di tempat umum/ramai, tutup mulut saat bersi,batuk
atau tertawa dan juga tidak membuang dahak atau meludah sembarangan.
d. Thypoid
Thypoid merupakan infeksi akut pada saluran pencernaan yang
disebabkan oleh Salmonella typhi. Penularan melalui air dan makanan.
Pencegahan: kebersihan makanan dan minuman, sanitasi lingkungan
2. Penyakit infeksi oleh virus
Virus adalah agen menular yang umumnya hanya terdiri dari materi genetik
ditutupi oleh shell protein. Mereka hanya meniru dalam sel, yang menyediakan
mesin sintetis yang diperlukan untuk menghasilkan partikel virus baru. Beberapa
penyakit yang disebabkan oleh virus diantaranya DBD, campak, hepatitis B, dan
HIV.
a. DBD (Demam Berdarah Dangue)
DBD ini sendiri disebabkan oleh virus dengue dari kelompok Arbovirus
B yang disebarluaskan oleh artropoda. Vektor utamanya adalah nyamuk
9
Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Pencegahannya adalah dengan
Pembersihan jintik nyamuk seperti program pemberantasan sarang
nyamuk (PSN),tidak menggantungkan pakaian didalam kamar,
membersihkan genagan air, menggunakan kelambu,melakukan
pembersihan rumah secara teratur,memakai obat nyamuk/semprotan
b. Campak
Campak adalah munculnya ruam kemerahan diseluruh tubuh akibat
infeksi virus campak Morbillivirus. Penularannya dapat melalui percikan
air liur yang dikeluarkan penderita saat bersin ataupun batuk, namun
penularan bisa terjadi bila seseorang menyentuh hidung ataupun mulut
setelah memegang benda yang terpecik percikan air liurnya pendrita.
Pencegannya dengan memberikan vakasin campak
c. Hepatitis
Hepatitis adalah penyakit radang hati yang disebabkan oleh virus hepatitis
(Picornavirus) dan Ditularkan melalui makanan-minuman yang terinfeksi,
hubungan seksual,memakai pakaian sang penderita. Pencegahannya cuci
tangan secara teratur dengan air dan sabun,lakukan hubungan seks secara
aman seperti mengenakan kondom dan tidak begonta-ganti
pasangan,hindari berbagi penggunaan barang-barang pribadi,hindari
makanan yang belum dimasak dengan benar,lakukan vaksinisasi hepatitis
d. HIV
HIV-AIDS. AIDS adalah suatu kumpulan gejala penyakit kerusakan
sistem kekebalan tubuh. Penyakit ini bukan bawaan tapi hasil penularan,
yang disebabkan oleh virus HIV. Penularannya melalui Cairan tubuh
(darah, cairan genital, dan ASI), jarum suntik, transfusi darah dan
hubungan seksual. Pencegahannya dengan Hindari hubungan seksual dg
penderita AIDS, pasangan berganti-ganti & pecandu narkotik suntik,
Memberikan tranfusi darah hanya yg perlu,dan memastikan alat suntik
dalam keadaan steril.
3. Penyakit infeksi oleh parasite
Parasit adalah organisme yang hidup di dalam atau pada organisme lain, tuan
rumah, pada biaya yang mereka memperoleh beberapa keuntungan seperti
10
makanan. Kelompok ini mencakup protozoa patogen (organisme bersel tunggal
yang lebih kompleks daripada bakteri) dan cacing (organisme multisel sering
disebut sebagai cacing). Beberapa penyakit yang disebabkan oleh parasit
diantaranya malaria,cacingan,vilariasis
a. Malaria
Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit
bernama Plasmodium Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk
yang terinfeksi parasit tersebut. Di dalam tubuh manusia, parasit
Plasmodium akan berkembang biak di organ hati kemudian menginfeksi
sel darah merah. Pasien yang terinfeksi oleh malaria akan menunjukan
gejala awal menyerupai penyakit influenza.
b. Cacingan
Cacingan adalah penyakit yang sering teradi pada anak kecil dan penyakit
ini disebabkan oleh parasit
Filariasis(kaki gajah) adalah infeksi yang disebbkan oleh cacingan filarial dan dapat
menyerang hewan maupun manusia
2.5 Model Penyakit Tropis
Di dalam usaha para ahli untuk mengumpulkan pengetahuan mengenai timbulnya
penyakit, mereka telah membuat model-model timbulnya penyakit dan atas dasar model-
model tersebut dilakukanlah eksperimen terkendali untuk menguji sampai dimana
kebenaran dari model-model tersebut. Adapun model yang terdapat pada penyakit tropis
yakni :
a. Model Kausal tunggal atau dikenal dengan model tunggal (monokausal) yaitu konsep
penyakit dimana penyakit hanya disebabkan oleh satu penyebab.
b. Sementara Model Kausal Majemuk (multikausal) adalah konsep penyebab penyakit
dengan penyakit memiliki lebih dari satu penyebab.
2.6 Jenis-Jenis Penyakit Tropis
1. Demam Berdarah Dengue (DBD)
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang di sebabkan oleh
infeksi virus DEN-1, DE-2, DEN-3, atau DEN-4 yang di tularkan melalui gigitan
nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus yang sebelumnya telah terinfeksi
virus Dengue dari penderita DBD lainnya. Demam berdarah dengue disebabkan
11
oleh virus dengue yang termasuk dalam genus Flavivirus, keluarga Faviviridae
(Suhendro dkk, 2009).
2. Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) merupakan salah satu penyakit menular
yang menginfeksi organ pernafasan. ISPA adalah penyakit saluran pernapasan
atas atau bawah yang menimbulkan berbagai spectrum penyakit yang berkisar
dari penyakit tanpa gejala ringan sampai berat dan mematikan, tergantung pada
pathogen penyebabnya, faktor lingkungan, dan faktor pejamu (WHO, 2007).
3. Influenza burung atau flu burung merupakan infeksi akibat virus influenza tipe A
yang biasa mengenai unggas (Nainggolan, 2009). Virus influenza termasuk dalam
family orthomyxoviruses yang terdiri atas tiga tipe yaitu A,B, dan C. Virus tipe B
dan C menyebabkan penyakit lain pada manusia tetapi dengan gejala yang lebih
ringan. Virus A yang menyebabkan flu burung adalah virus influenza A subtipe
H5N1 yang selanjutnya virus ini lebih dikenal dengan virus H5N1 yang tergolong
dalam Highly Pathogenic Avian Influenza (HPAI)
4. Rabies adalah infeksi akut susunan saraf pusat pada manusia dan mamalia lainnya
yang berakibat fatal (Harijanto, 2009). Penyakit ini disebabkan oleh virus rabies
yang termasuk genus Lyssa-virus, family Rhabdoviridae. Manusia dapat terinfeksi
rabies melalui sekret yang terinfeksi akibat gigitan binatang. Binatang yang dapat
menginfeksi rabies diantaranya adalah anjing, kucing, monyrt, musang, kelelawar,
rubah, tupai, rakun, dan ternak.
5. Malaria adalah penyakit ifeksi parasit yang disebabkan oleh plasmodium yang
menyerang eritrosit dan ditandai dengan ditemukannya bentuk aseksual di dalam
darah. Selain menginfeksi manusia, malaria juga menginfeksi binatang seperti
golongan burung, reptil, dan mamalia 14 (Harjianto, 2009:1754). Malaria yang
terjadi di Indonesia umumnya disebabkan oleh 3 jenis plasmodium, yaitu
plasmodium vivax menyebabkan malaria tertiana (Benign Malaria).
6. HIV/AIDS
Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) dapat diartikan sebagai kumpulan
gejala atau penyakit yang disebabkan oleh menurunnya kekebalan tubuh akibat
infeksi oleh virus Human Immunodeficiency Virus 15 (HIV) yang termasuk
famili retroviridae (Djoerban, 2009). Kasus AIDS pertama di dunia dilaporkan
terjadi pada tahun 1981. Di Indonesia, kasus AIDS pertama kali dilaporkan secara
12
resmi oleh departemen kesehatan pada tahun 1987 dengan pasien orang Belanda
yang berada di Bali. HIV/AIDS dapat ditularkan dengan media cairan tubuh yang
telah terinveksi oleh virus HIV melalui hubungan seksual, jarum suntik, transfusi
darah, serta dari seorang ibu yang telah terinfeksi HIV ke bayi yang
dilahirkannya. Orang yang terkena infeksi HIV tidak menunjukkan mengalami
gejala tertentu secara langsung. Gejala akan semakin parah seiring memburuknya
kekebalan tubuh penderita. Demam yang dialami berlangsung lama, berat badan
menurun drastis, lemah, batuk darah, diare berkelanjutan
7. Hepatitis merupakan salah satu penyakit yang menyerang hati. Hepatitis tergolong
dalam penyakit dengan kategori berbahaya. Terdapat 5 jenis virus hepatitis yaitu
virus hepatitis A, B, C, D, dan E. Kelima virus ini dapat menyebabkan seseorang
terkena hepatitis viral akut (Sanityoso, 2009). 18
8. Tuberkulosis merupakan salah satu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri
Mycobacterium tuberculosa (Amin, 2009).
9. Campak merupakan penyakit yang suah tidak asing lagi di kalangan masyarakat.
Campak juga dikenal dengan nama morbili atau morbillia dan rubeola (bahasa
Latin), yang kemudian dalam bahasa Jerman disebut dengan nama masern,dalam
bahasa Islandia dikenal dengan nama mislingar dan measles dalam bahasa Inggris
(Anwar, 2014). Penyakit ini disebabkan oleh virus dari genus Morbilivirus famili
Paramyxoviridae
10. Cacar air merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus. Virus
penyebab cacar air adalah Varicella zoster. Penyakit ini lebih sering diderita oleh
anak – anak. Akan tetapi orang dewasa pun tidak terhindar dari 17 resiko terkena
penyakit ini. Penyakit ini mudah sekali menular ke orang lain. Penularannya dapat
melalui percikan ludah penderita, melalui sentuhan kulit yang terinfeksi, dan lain
sebagainya (Kurniawan, 2009).
11. Herpes merupakan penyakit yang mirip dengan cacar air. Penyakit ini mudah
sekali menular. Penyebab dari herpes adalah Varicella zoster yang bermanifestasi
menjadi herpes zoster (shingles) sehingga orag biasa menyebut herpes adalah
kelanjutan dari penyakit cacar air. Perbedaannya dengan cacar air adalah herpes
hanya menginfeksi beberapa bagian tubuh saja. Bintik merah timbul di beberapa
bagian tubuh bukan di seluruh tubuh seperti pada cacar air
13
2.7 Mekanisme Penularan dan Pemberantasannya
Penyakit-penyakit yang dapat menular itu terjadi sebagai akibat dari adanya interaksi
antara agent, proses transmisi, host (penjamu) dan lingkungan
1. Agent
Agent adalah Sejumlah mikroorganisme menyebabkan terjadinya penyakit pada manusia.
Infeksi itu adalah masuk dan berkembangnya atau bermultiplikasinya sebuah agent yang
infeksius di dalam host (pejamu)
2. Transmisi
Tranmisi merupakan penghubung kedua yang terdapat di dalam rantai infeksi, yang
merupakan penyebaran dari sebuah agent infeksius melalui lingkungan atau manusia
yang lainnya. Transmisi dapat terjadi secara langsung atau tidak langsung
 Secara langsung merupakan pemindahan dari agent infeksius yang berasal dari
host yang terinfeksi atau reservoir ke suatu tempat masuk yang tepat, yang
mengakibatkan terjadinya infeksi pada manusia. Pemindahan ini dapat berupa
kontak langsung, seperti sentuhan, ciuman, atau hubungan kelamin, atau dengan
penyebaran secara langsung dari droplet, yaitu melalui bersin atau batuk-batuk
 Transmisi secara tidak langsung mungkin adalah penularan melalui vehikel,
penularan melalui vektor atau penularan melalui udara. Penularan melalui vehikel
itu terjadi melalui material-material, misalkan saja adalah makan, pakaian,
perlengkapan tidur, dan alat –alat untuk memasak. Penularan melalui vektor
terjadi bila agent dibawa oleh seekor serangga atau binatang (vektor) lainnya
kepada seorang host yang rentan; agent tersebut melakukan multiplikasi atau tidak
dalam vektor
3. Host(Penjamu)
Host (Penjamu) adalah hubungan ketiga yang terdapat di dalam rantai infeksi dan
didefinisikan sebagai orang atau binatang yang memberikan tempat yang cocok bagi
suatu agent yang infeksius untuk tumbuh dan memperbanyak diri dalam kondisi yang
alamiah.
4. Lingkungan

14
Lingkungan memegang peranan yang amat penting dalam penyebaran penyakit-penyakit
menular. Sanitasi umum, temperatur, kondisi udara, dan kualitas air adalah faktor-faktor
yang mempengaruhi seluruh tahap-tahap yang ada di dalam rantai infeksi.

Berikut ini merupakan upaya yang dapat dilakukan dalam pemberantas/ penanggulangan wabah,
antara lain :

1. Penyelidikan epidemiologis, yaitu melakukan penyelidikan untuk mengenal


sifat-sifat penyebabnya serta faktor yang dapat menimbulkan wabah.
2. Pemeriksaan, pengobatan, perawatan dan isolasi penderita termasuk karantina.
3. Pencegahan dan pengebalan, yaitu tindakan yang dilakukan untuk memberikan
perlindungan kepada mereka yang belum sakit tetapi memiliki resiko terkena
penyakit.
4. Pemusnahan penyebab penyakit, yaitu bibit penyakit yang dapat berupa
bakteri, virus, dan lain-lain.
5. Penanganan jenazah akibat wabah.
6. Penyuluhan kepada masyarakat

Beberapa strategi untuk mengendalikan penyakit tropis meliputi :

1. Pengeringan lahan basah untuk mengurangi populasi serangga dan vektor


lainnya.
2. Aplikasi insektisida dan / atau penolak serangga) pada permukaan strategis
seperti: pakaian, kulit, bangunan, habitat serangga, dan kelambu.
3. Penggunaan kelambu tempat tidur atas (juga dikenal sebagai "kelambu") untuk
mengurangi penularan malam hari, karena spesies tertentu dari nyamuk tropis
pakan terutama di malam hari.
4. Penggunaan air sumur, dan / atau penyaringan air, filter air, atau air pengobatan
dengan tablet air untuk menghasilkan air minum bebas dari parasit.
Pengembangan dan penggunaan vaksin untuk mempromosikan kekebalan penyakit
2.8 Pencatatan Dan Pelaporan
Salah satu penyakit tropis yang disebabkan oleh infeksi parasit melalui gigitan
nyamuk adalah malaria yang masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di
15
Indoesia karena angka morbiditas dan mortalitasnya yang masih tinggi. Pada tahun 2013
angka kejadian positif malaria sekitar 1,38 per 1000 penduduk dengan angka kematian
mencapai 45 orang. Sedangkan untuk kasus Demam Berdarah Dengue, pada April 2014
tercatat angka kesakitan DBD sebesar 5,17 per 100.000 penduduk (13.031 kasus) dengan
angka kematian sebesar 0.84% (110 kematian).
Berdasarkan data internal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, pada tahun 2015,
penderita demam berdarah di 34 provinsi di Indonesia sebanyak 129.179 orang, dimana
1.240 diantaranya meninggal dunia. Pada bulan Januari- Vol. 4, No. 1 Juni, 2018 pISSN:
2460-6162. eISSN: 2527-6476 61 Februari 2016 Kementerian Kesehatan RI mencatat
jumlah penderita Demam Berdarah Dengue di Indonesia sebanyak 8.487 orang penderita
DBD dengan jumlah kematian 108 orang. Golongan terbanyak yang mengalami DBD di
Indonesia pada usia 5-14 tahun mencapai 43,44% dan usia 15-44 tahun mencapai 33,25.
Melihat kondisi yang cukup mengkhawatirkan ini, Kementerian Kesehatan melalui dinas-
dinas Kesehatan di seluruh Indonesia lebih gencar melakukan Gerakan "1 Rumah 1
Jumantik".
Gerakan ini merupakan program pemberantasan sarang nyamuk yang mengajak
seluruh masyarakat berperan aktif dalam mencegah perkembangbiakan nyamuk,
khususnya jentik nyamuk Aedes Spp. Berangkat dari pemikiran inilah penelitian
peningkatan pelayanan kesehatan puskesmas untuk penanggulangan penyakit tropis
demam berdarah dengue. Puskesmas merupakan organisasi fungsional yang
menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat
diterima dan terjangkau masyarakat, dengan peran serta aktif masyarakat dan
menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan
biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat. Upaya kesehatan tersebut
diselenggarakan dengan menitik beratkan kepada pelayanan untuk masyarakat luas guna
mencapai derajat kesehatan yang optimal, tanpa mengabaikan kualitas kepada
perorangan.
Puskemas merupakan unit pelaksana teknis kesehatan di bawah supervisi Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota. Secara umum, mereka harus memberikan pelayanan
preventif, promotif, kuratif sampai dengan rehabilitatif baik melalui Upaya Kesehatan
Perorangan atau Upaya Kesehatan Masyarakat. Puskesmas dapat memberikan pelayanan
rawat inap selain pelayanan rawat jalan. Untuk dapat memberikan pelayanan yang baik
16
tentunya selalu diusahakan adanya peningkatan kualitas layanan guna mencapai derajat
kesehatan yang optimal bagi seluruh masyarakat. Keberadaan puskesmas sangat
bermanfaat bagi keluarga tidak mampu. Melalui adanya puskesmas, setidaknya dapat
menjawab kebutuhan pelayanan kesehatan yang memadai yakni pelayanan kesehatan
yang mudah dijangkau. Puskesmas berfungsi sebagai: 1) Pusat penggerak
pembangunan berwawasan kesehatan; 2) Puskesmas pemberdayaan keluarga dan
masyarakat; dan 3) Pusat pelayanan kesehatan strata pertama. Secara umum, pelayanan
kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas meliputi pelayanan kuratif
(pengobatan), preventif (pencegahan), promotif (peningkatan kesehatan) dan JAKPP
(Jurnal Analisis Kebijakan dan Pelayanan Publik) 4(1), 60-67: Peningkatan Pelayanan
Kesehatan… 62 rehabilitasi (pemulihan kesehatan). Berdasarkan paparan data diatas,
permasalahan penelitian yang ingin dijawab adalah adalah bagaimana peningkatan
pelayanan kesehatan puskesmas untuk penanggulangan penyakit tropis demam berdarah
dengue dengan upaya preventif.
2.9 Simulasi Pencatan dan Pelaporan TB
1) Pencatatan dan Pelaporan pasien TB sebenarnya sudah menggunakan SITT, tapi
di Puskesmas Tuminting belum menjalankan sistem tersebut. Keterbatasan
petugas dalam mengoperasikan komputer membuat sistem tersebut tidak
digunakan. Sampai saat ini untuk pencatatan dan pelaporan masih dilakukan
secara manual, hal tersebut membuat sistem pencatatan dan pelaporan masih
belum berjalan dengan baik. Selain itu, ada beberapa jenis formulir tidak tersedia
di Puskesmas Tuminting, membuat sistem pencatatan dan pelaporan pasien TB
tidak berjalan sesuai dengan yang tercantum dalam buku pedoman pengendalian
TB Nasional. Formulir yang tidak tersedia yaitu TB 02, TB 07, TB 08, TB 09 dan
TB 10.
2) Pencatatan dan pelaporan laboratorium TB juga belum berjalan dengan baik.
Beberapa formulir yang tidak lengkpa yaitu TB 11 dan TB 12, yang seharusnya
formulir tersebut merupakan dokumen yang dapat menunjukkan mutu dari
laboratorium tersebut, karena TB 11 adalah formulir permohonan laboratorium
TB untuk pemeriksaan dahak dan TB 12 merupakan formulir pengiriman sediaaan
untuk uji silang. Format tersebut nanti tersedia di Puskesmas pada saat dilakukan

17
pelaporan triwulan, dan itupun diberikan oleh Dinas Kesehata langsung pada saat
melakukan monitoring dan evaluasi di Puskesmas tersebut
3) Pasokan OAT yang selalu tersedia cukup di Puskesmas Tuminting membuat
sistem pencatatan dan pelaporan diabaikan. Hal tersebut dapat dilihat dengan
tidak tersedianya buku khusus untuk mencatat setiap kegiatan yang berhubungan
dengan permintaan dan penggunaan logistik di Puskesmas Tuminting. Setiap
kegiatan yang dilakukan tidak dapat terkontrol dengan baik. Kurangnya
pengawasan dari Dinas Kesehatan membuat hal tersebut berjalan begitu lama di
Puskesmas Tuminting

18
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Penyakit Tropis adalah penyakit yang lazim terjadi di daerah tropis dan subtropis. .
Daerah tropis dan sibtropis atau dikenal juga dengan Temperate Zone, adalah daerah atau
area yang berada antara 2 garis pada peta dunia yaitu garis Cancer dan garis Capricorn.
Kawasan yang termasuk dalam zona ini adalah Asia pada umumnya termasuk
Indonesia,sebagian benua Australia,Amerika Tengah dan Selatan, serta Afrika
(Satyareni,2011). Indonesia dipengaruhi oleh iklim tropis,sehingga dikenal berbagai
jenis penyakit tropis baik yang penyebarannya karena virus,penyakit non-virus atau
penyakit dengan mikroorganisme dan baksil tertentu yang menular. Beberapa diantara
penyakit tropis adalah demam tifoid, demam berdarah, demam chingkunguya, malaria,
cacar, TBC (Tuberculosis), difteri, pertussis, SARS (Severe Acute Respiratory
Syndrome), kaki gajah (filariasis) dan masih banyak penyakit tropis lainnya, oleh karena
itu penyakit tropis merupakan masalah kesehatan penting di Indonesia serta masih
memerlukan perhatian khusus
3.2. Saran
Semoga dengan pembuatan makalah ini, pembaca dapat mengerti dan memahami
tentang kebijakan kesehatan penyakit tropis dan menambah wawasan lebih luas mengenai
ini.

19
Daftar Pustaka

Widoyo, 2005, Penyakit tropis, epidemiologi, penularan, pencegahan dan pemberantasannya,


Penerbit Erlangga.

https://e-renggar.kemenkes.go.id/fileperaturan2018/e-performance/1-465827-3tahunan-755.pdf/

http://eprints.uny.ac.id/40665/2/BAB%20II.pdf

https://dinkes.kulonprogokab.go.id/detil/182/mengenal-penyakit-malaria

https://www.alodokter.com/7-jenis-penyakit-tropis-dan-cara-pencegahannya

World Health Organization. Dengue Hemorrhagic Fever. 1997. Dioagnosis,


Treatment,Prevention and control. 2nd edition.Geneva ; Available at:
www.who.Whoemc/diaseses/Ebola/Dengue publication/index.hmtl

https://fkm.unsrat.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/jurnal_indri.pdf

20
21

Anda mungkin juga menyukai