Anda di halaman 1dari 5

Kode: TO-0751 Program: TPS  TP 2019/2020

TRY OUT SUPER INTENSIF KE8 TPS (KODE: TO-0751)


KETERANGAN : PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN UMUM Nomor 41 sampai dengan nomor 60
DURASI : 20 MENIT

Petunjuk A dipergunakan untuk menjawab soal nomor 41 sampai dengan nomor 60.

PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN UMUM


Teks berikut digunakan untuk menjawab soal nomor 41 sampai dengan nomor 44.
(1) Program pembangunan infrastruktur telekomunikasi menggunakan USO (dana kewajiban
pelayanan universal) masih tetap diperlukan. (2) Infrastruktur ini terutama diperlukan untuk wilayah
tertinggal, terdepan, dan terluar di Indonesia. (3) Namun, di balik semua itu, transparansi pengelolaan dana
dan pencapaian hasilnya perlu diutamakan. (4) Dana kewajiban pelayanan universal ini berasal dari iuran
1,25 persen atas pendapatan kotor operator jaringan dan jasa telekomunikasi. (5) Dana yang terkumpul
dikelola oleh Bakti (Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi) di bawah Kementerian Komunikasi
dan Informatika. (6) Berdasarkan data Bakti, rata-rata penerimaan dan USO sebesar 2,5 triliun per tahun.
(7) Sampai sekarang (Senin, 13/01/2020), Bakti belum terbuka mengenai pengelolaan anggaran,
seperti diungkapkan Muhammad Farhan, anggota Komisi I DPR RI dan Fraksi Partai Nasdem. (8) Informasi
tidak resmi yang diterima komisi I DPR RI menyebutkan, iuran USO tidak bisa menutupi defisit anggaran.
(9) Komisi I DPR RI juga belum menerima laporan terbaru mengenai penggunaan iuran USO untuk
infrastruktur dan utilisasi fasilitas akses internet. (10) Sementara itu, menurut Ketua Bidang Infrastruktur
Masyarakat Telekomunikasi Indonesia, Nonot Harsono, dana USO digunakan untuk membangun
pemancar dan akses internet. (11) Untuk pemancar, dana pembangunan berasal dari USO sehingga
eksekusi dan perawatannya berasal dari dana operator telekomunikasi seluler. (12) Dana USO digunakan
untuk akses internet, pembangunan dan perawatannya, serta untuk membayar konsesi kepada investor
selama 15 tahun karena proyek (jaringan tulang punggung Palapa Ring) menggunakan skema kerja sama
pemerintah dengan badan usaha.
(13) Mengenai penetapan lokasi pembangunan infrastruktur, Nonot berpendapat, sejauh ini juga
belum transparan karena penetapan lokasi pembangunan USO selalu dikaji ulang mengikuti penambahan
desa. (14) Terakhir kali jumlah lokasi USO ditetapkan pemerintah tahun 2005. (15) Direktur Sumber Daya
dan Administrasi Bakti, Fadhilah Matar, saat dikonfirmasi secara terpisah membenarkan, penerimaan
USO yang diperoleh sangat terbatas dan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan berupa pembangunan
pemancar dan akses internet di lokasi yang belum mendapat sinyal telekomunikasi seluler atau internet.

41. Masalah utama teks tersebut adalah 43. Kata hubung sehingga pada kalimat (11)
(A) program pembangunan infrastruktur harus diganti dengan
telekomunikasi. (A) namun. (D) padahal.
(B) perlunya pengutamaan transparansi (B) melainkan. (E) apabila.
pengelolaan dana. (C) sedangkan.
(C) perlunya penggunaan dana kewajiban
pelayanan universal. 44. Pernyataan yang tidak sesuai dengan teks
(D) dana USO berasal dari iuran operator tersebut adalah
telekomunikasi. (A) Dana USO didapat dari iuran wajib
(E) penerimaan USO tidak cukup untuk atas pendapatan kotor operator jaringan
memenuhi kebutuhan. dan jasa telekomunikasi.
(B) Menurut Farhan, anggota Komisi I
42. Kata transparansi pada teks tersebut DPR RI, Bakti sudah mulai terbuka
berantonim dengan kata tentang pengelolaan dana anggaran.
(A) keterbukaan. (D) tersembunyi. (C) Iuran USO tidak cukup untuk
(B) kejernihan. (E) ketersediaan. memenuhi kebutuhan berupa
(C) akuntabilitas.

Halaman 1 dari 5 halaman


Try Out TPS – TP 2019/2020 Kode: TO-0751

pembangunan pemancar dan akses (E) Dana USO digunakan untuk proyek
internet. jaringan tulang punggung Palapa Ring
(D) Seorang anggota DPR RI menerima yang merupakan kerja sama
informasi bahwa iuran USO tidak bisa pemerintah dan badan usaha.
menutupi defisit anggaran.

Teks berikut digunakan untuk menjawab soal nomor 45 sampai dengan nomor 48.
(1) Sejak gencarnya pemberitaan tentang wabah Covid-19 dari awal Januari 2020, dampaknya
terhadap berbagai sektor cukup signifikan, khususnya perekonomian. (2) Setiap negara membahas langkah
untuk mengantisipasi kondisi perekonomian yang melemah, bahkan cenderung memburuk. (3) Setiap
negara memiliki strategi penanganan kasus Covid-19 yang menurut data WHO (sampai Jumat, 13/3/2020)
ada di 123 negara, wilayah, atau teritori yang memiliki kasus positif Covid-19 dengan 132.567 kasus
terkonfirmasi dengan 4.947 orang meninggal. (4) Namun, situasi berubah cepat ketika WHO menyatakan
kasus Covid-19 sebagai pandemi.
(5) Ketidakpastian kondisi perekonomian diliputi bayang-bayang suram. (6) Belum usai perseteruan
dagang China dengan Amerika Serikat yang menyeret perdagangan dunia ke masa sulit, risiko
perekonomian bertambah dengan pandemi Covid-19. (7) Pelaku usaha mengantisipasi kondisi terburuk,
antara lain, permintaan pasar melemah yang berdampak pada perlambatan kegiatan produksi. (8) Jika hal
ini terjadi, jumlah pekerja atau jam kerja mesti dikurangi. (9) Dampaknya, pendapatan pekerja berkurang
sehingga belanja atau konsumsi masyarakat merosot yang berakibat pada tertekannya perekonomian.
(10) Pandemi juga mengurangi pergerakan orang sehingga sejumlah negara mengisolasi wilayah
mereka untuk mencegah kasus Covid-19 meluas. (11) Sektor yang selama ini mengandalkan pergerakan
orang, yakni sektor pariwisata, akan terkena dampaknya, padahal pariwisata merupakan sektor yang
memberikan dampak berganda besar, antara lain, terhadap pelaku usaha perhotelan, restoran, cendera
mata, biro perjalanan, dan pemandu wisata. (12) Sehubungan dengan itu, pemerintah sejumlah negara
menyuntikkan stimulus bagi sektor tertentu yang terkena dampak pandemi Covid-19 dan menjaga agar
kepercayaan pelaku pasar dan pelaku usaha terjaga, termasuk yang dilakukan pemerintah Indonesia.

45. Topik bacaan tersebut adalah 47. Simpulan yang sesuai dengan isi teks
(A) berbagai cara pemberitaan wabah tersebut adalah
Covid-19 sejak Januari 2020. (A) Setiap negara memiliki strategi
(B) langkah berbagai negara dalam penanganan kasus Covid-19 yang telah
mengantisipasi kasus Covid-19. menyebar di 123 negara dengan
(C) dampak pemberitaan wabah Covid-19 132.567 kasus terkonfirmasi dan 4.947
terhadap perekonomian. orang meninggal serta situasinya
(D) kondisi perekonomian global berubah menjadi pandemi.
dibayang-bayangi suasana suram. (B) Gencarnya berita tentang wabah
(E) isolasi wilayah oleh sejumlah negara Covid-19 berdampak signifikan
karena pandemi Covid-19. terhadap berbagai sektor, terutama
perekonomian, sehingga setiap
46. Makna pandemi pada teks tersebut adalah pemerintah membuat langkah antisipatif
(A) wabah yang berjangkit serempak di atas memburuknya perekonomian itu.
mana-mana. (C) Ketidakpastian kondisi perekonomian
(B) lingkaran kecil yang menyusuri suatu diliputi bayang-bayang suram akibat
wilayah. perang dagang antara China dan
(C) penyakit menular yang berjangkit cepat Amerika Serikat, pemberitaan
di suatu daerah. sensasional wabah Covid-19, serta
(D) komunitas mikroorganisme yang hidup berubahnya status Covid-19 menjadi
di permukaan. pandemi.
(E) penyakit kulit kronis dengan gejala (D) Pelaku usaha mengantisipasi kondisi
bintik dan gatal. terburuk akibat pandemi Covid-19,
seperti melemahnya permintaan pasar
yang berdampak terhadap perlambatan

Halaman 2 dari 5 halaman


Kode: TO-0751 Program: TPS  TP 2019/2020

kegiatan produksi, dengan mengurangi 48. Kata konfirmasi pada teks tersebut
jam kerja karyawan. bersinonim dengan kata
(E) Pandemi Covid-19 mengurangi (A) pembenaran. (D) penggambaran.
pergerakan orang sehingga sejumlah (B) persesuaian. (E) perpindahan.
negara mengisolasi daerah mereka untuk (C) perundingan.
menghindari/mencegah meluasnya
Covid-19 sehingga sektor pariwisata
dan turunannya terkena dampaknya.
Teks berikut digunakan untuk menjawab soal nomor 49 sampai dengan nomor 52.
(1) Integrasi teknologi digital ke dalam pemelajaran adalah pemajuan pendidikan secara cepat.
(2) Perkembangan teknologi merupakan senjata menghadapi perubahan zaman dengan percaya diri.
(3) Untuk itu, dibutuhkan guru yang cakap pedagogis, sosial, dan kognitifnya sebagai navigator teknologi
di sekolah. (4) Guru yang mahir berteknologi bisa mengoptimalkan teknologi tidak hanya sebagai sarana
berkomunikasi, tetapi juga penunjang pengayaan pemahaman, pengasahan kreativitas siswa, dan
pengembangan potensi. (5) Perkembangan potensi memungkinkan terjadi personalisasi pendidikan yang
sulit dicapai apabila hanya mengandalkan teknologi analog.
(6) Personalisasi adalah kunci pemelajaran masa kini dan masa depan sehingga setiap siswa tidak
tumbuh secara seragam. (7) Mereka memiliki jalur tersendiri yang dibuat berdasarkan minat dan bakat
masing-masing. (8) Tugas guru sebagai fasilisator membantu siswa mencari jalur yang merepresentasikan
kepribadian dan kemampuannya serta membuat program pengasahan keterampilan siswa. (9) Informasi itu
kini tersebar di mana-mana, apalagi dunia maya, dan menunggu untuk diakses serta dipakai dengan tepat.
(10) Karena itu, kalau gurunya tidak punya kecakapan pedagogis, sosial, dan kognitif, ia (guru) akan
kebingungan mengenal potensi dan bakat setiap siswa: ia tidak mungkin bisa membantu siswa
mengembangkan sesuai dengan jalur masing-masing. (11) Karena itu, pelatihan literasi digital hendaknya
jangan hanya fokus pada aspek teknis pemakaian gawai, tetapi harus diintegrasikan dengan
pengembangan karakter guru agar kian mumpuni.

49. Gagasan utama paragraf kedua teks tersebut 52. Kelompok kata literasi digital pada teks
adalah tersebut bermakna
(A) personalisasi adalah kunci pemelajaran (A) kemampuan mengakses, memahami,
masa kini dan masa depan. dan menggunakan sesuatu secara
(B) setiap siswa tidak tumbuh seragam dan cerdas melalui berbagai aktivitas
memiliki jalur tersendiri. membaca, melihat, dan menyimak.
(C) guru membantu siswa mencari jalur (B) kemampuan seseorang dalam
kepribadian dan kemampuan. menggunakan pengetahuan ilmiah dan
(D) guru merupakan fasilisator yang prosesnya dan ikut berpartisipasi dalam
membuat program pengasah siswa. pengambilan keputusan
(E) pelatihan literasi digital fokus pada (C) kemampuan menggunakan teknologi
aspek teknis pemakaian gawai. informasi komunikasi guna
mengomunikasikan informasi dengan
50. Kata diintegrasikan pada kalimat (11) teks kecakapan kognitif dan teknikal.
tersebut berantonim dengan kata (D) pengetahuan dan kecakapan
(A) diceraikan. (D) diselamatkan. mengaplikasikan pemahaman tentang
(B) dikeluarkan. (E) disatupadukan. konsep dan risiko, serta keterampilan
(C) diselubungkan. membuat keputusan efektif.
(E) hal yang berkaitan dengan segala
51. Kata kognitif pada teks tersebut berpadanan kebijakan yang telah ditetapkan dan
dengan kata sudah dipertimbangkan dengan baik
(A) keterampilan diri. dan mantap.
(B) potensi intelektual.
(C) keharmonisan pikiran.
(D) kesadaran berpikir.
(E) kelenturan pribadi.

Halaman 3 dari 5 halaman


Try Out TPS – TP 2019/2020 Kode: TO-0751

Questions 53 to 56 are based on the following passage.


Twelve months have passed since the adoption by UN member states of the Sendai framework for
disaster risk reduction, a fifteen-year plan for reducing disaster losses from man made and natural hazards.
During this period, almost 100 million people have lost their homes and their livelihoods, been displaced
or suffered injury or loss because of a wide range of disasters.
Alongside, the rising needs driven by climate change and one of the strongest El Nino events in 50
years, the humanitarian assistance system is under increasing strain from conflicts, which have cost
countless lives and driven millions from their homes triggering the largest forced displacement of people
since the end of the Second World War.
This unprecedented storm of humanitarian need has given rise to much debate about more equitable
burden sharing. But what the Sendai framework remind us is that we need to be much more focused on
reducing the humanitarian burden in the first place.
Disaster risk reduction is a philosophy for our times which means disaster response reduction. The
inaugural world humanitarian summit is a recognition that we need to get smarter at how we cooperate to
address humanitarian challenges while reaffirming human dignity. An essential part of this is improving
how we manage disaster risk.
The adoption of the Sendai framework, at the third UN world conference for disaster risk reduction
in Japan, markets the beginning of a momentous year in which agreement was reached on the 2030
development agenda.

53. What is the main idea of the passage? 55. What is the motivation of the writer to write
(A) Humanitarians need to cooperate to the passage?
indemnify loses imposed by natural (A) To criticize the UN member states for
misfortune or humans’ absent-minded. not providing sufficient aid for the
(B) El Nino events have increased conflicts victims of disasters.
due to the loss of countless lives and (B) To ask people to donate some money
disappearance of millions residences. to be given to those in disaster-affected
(C) Reducing loses from man-made and by disasters.
natural disaster has to be conducted (C) To invite people to reduce the burden
globally for the sake of humanity. suffered by people affected by
(D) UN member states of the Sendai disasters.
framework cooperate with the victims (D) To show how hard the lives of people
for the disaster risk reduction. who have been displaced are due to
(E) Sendai framework sharpens the debate disasters.
about more equitable burden sharing (E) To explain the kinds of serious impacts
among countries. that people experience from disasters.

54. What can be inferred from the passage? 56. The word reaffirming in the fourth
(A) The number of people who left their paragraph means
homes because of disasters or conflict (A) assert again strongly.
is not surprising. (B) certainly commit to the data.
(B) Disasters addressed in Sendai framework (C) communicate perfectly to other.
are only those caused by the nature. (D) assure a mistake humbly.
(C) In dealing with victims of disasters, (E) personally confirm about the change of
their self-esteem and pride must be the data.
considered.
(D) The Sendai framework has been
implemented for about 15 years.
(E) Japan is the head of the UN member
countries formulating the Sendai
framework.

Halaman 4 dari 5 halaman


Kode: TO-0751 Program: TPS  TP 2019/2020

Questions 57 to 60 are based on the following passage.


Technology brings problems as well as benefits to humankind. Since Henry Ford began mass-
producing them in 1908, automobiles have provided us with a cheap and convenient means of
transportation. However, they have also brought us traffic jams and air pollution. A technological
development that is changing our lives as much as the automobiles is the personal computer. Since the
1980s, personal computers have become common in homes, schools, and businesses, and just as
automobiles have brought unexpected problems, so have personal computers.
To begin with, communication by computer has caused some problems. Although we can easily
send a message to hundreds of people in an instant, we can also receive hundreds of messages, both
wanted and unwanted, in just a few minutes. It took several hours to read all of them. The lack of
censorship in cyberspace is another problem that no one has solved yet. Our expanded ability to
communicate means that anyone with a computer can communicate anything to anyone on any subject at
any time. Therefore, a computer-literate child can receive pornographic photos and listen to chat-room
conversations about sex.
In addition to problems in communication, computers have also caused problem in business. They
have created excellent opportunities for computerized crime. Computer criminals use their use their skills
to obtain secret business information and to steal money. Moreover, the use of computers has
depersonalized business. People are no longer customers; they are account numbers. Face - to - face
business transaction are no longer necessary, you can buy almost anything you need by computer, phone,
or fax. Also, as telecommunicating becomes more common, workers in the same company interact with
each other less and less. Someday it may be possible to have a company of people who have never met
face to face.
It is clear that personal computers have made our lives easier, but they have done so at a cost. As
with every new invention, there have been unforeseen consequences. It is up to us to find the solutions to
the problems as well as to enjoy the conveniences of the new tool.

57. Which of the following is TRUE according 59. In which paragraph does the author mention
to the text? the impact of computer advancement on
(A) Unlike computers, automobiles give children?
problems to human beings. (A) Paragraph 1.
(B) Computer and automobiles have given (B) Paragraph 2.
us the same problems. (C) Paragraphs 1 and 2.
(C) A revolution in technology can be the (D) Paragraph 3.
source of much trouble. (E) Paragraphs 3 and 4.
(D) Problems caused by automobiles 60. The sentence ‘A technological development
started in 1908. that is changing our lives as much as the
(E) Before 1980, computers did not cause automobiles is the personal computer’ can be
any problems. best restated as...
(A) the establishment of computer equally
58. When a business is depersonalized, improves humans’ lives through
(A) the company may never have to meet automobiles and technology.
its customers or clients. (B) technology improvement in form of
(B) communication is not running well automobiles and computers has impacted
because people do not meet each other. humans’ lives.
(C) traders do face-to-face transaction with (C) people’s lives technologically change
their buyers. through the development of automobiles
(D) people involved in business do not instead of computers.
communicate with each other. (D) one of technology advancements can be
(E) the company does not care about who seen in the improvement of computer
which is pioneered by automobiles.
its customers are.
(E) automobiles and computers are the
products of technology which solely
benefit society through their
improvement.

Halaman 5 dari 5 halaman

Anda mungkin juga menyukai