Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

EMBRIOLOGI DAN REPRODUKSI

Disusun oleh :

Kania Ramadhani

PO.71.34.2.20.009

Program Studi D4 Teknologi Laboratorium Medis

Tahun Ajaran

2020

i
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
            Assalamu’alaikum Wr. Wb
            Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas berkat berkat dan
rahmatnya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Makalah ini
terdiri dari pokok pembahasan mengenai konsep dasar “Embriologi Manusia dan
Sistem Reproduksi”. Setiap pembahasan di bahas secara sederhana sehingga
mudah dimengerti.
            Makalah ini membahas tentang pengertian embriologi, teori tentang
embriologi, tahapan embrio, reproduksi pria dan wanita, proses pembentukan
ovum dan sperma, dan penyakit yang menyerang sistem reproduksi.
            Kami sadar, sebagai mahasiswi yang masih dalam proses pembelajaran,
penulisan dalam makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif, guna penulisan
makalah yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.
            Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Palembang, 25 Maret 2021

 Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................................i

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI...........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................2
1.3 Tujuan...............................................................................................2

BAB II TINJAUAN UMUM


2.1 Profil Instansi Pemerintahan.............................................................3
2.2 Visi Dan Misi....................................................................................3
2.3 Logo Instansi....................................................................................4
2.4 Lokasi Instansi..................................................................................5
2.5 Struktur Organisai.............................................................................5
2.6 Struktur Organisasi Bidang Media Center........................................6

BAB III TINJAUAN PUSTAKA


3.1 Desain Grafis....................................................................................7
3.2 CorelDRAW X7...............................................................................9

3.2.1 Menu di CorelRAW X7.........................................................10


3.2.2 Tool di CorelDRAW X7........................................................10
3.3 Teknik Pengeditan CorelDRAW....................................................11
3.4 Mengolah Objek.............................................................................12

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang

Salah satu ciri makhluk hidup adalah memiliki kemampuan untuk


melakukan reproduksi atau berkembang biak. Reproduksi adalah upaya makhluk
hidup untuk mempertahankan kelestarian jenisnya.
Pada manusia, alat dan sistem reproduksinya telah berkembang
sedemikian kompleks dan sempurna. Pada reproduksi manusia, pria akan
menghasilkan sperma dan wanita akan menghasilkan ovum. Jika sperma dan
ovum bertemu akan terjadi fertilisasai atau pembuahan. Dari pembuahan tersebut
akan terbentuk satu sel yang di sebut zigot yang akan terus membelah menjadi
embrio dan akhirnya menjadi individu baru.
            Terjadinya peleburan sperma dan ovum untuk dapat berlangsungya proses
pembiakan bukanlah akhir proses reproduksi seksual namun sebenarnya
merupakan permulaan serangkaian perubahan yag dikerjakan dengan seksama dan
teratur rapi yang akhirnya menghasilkan spesies  yang dewasa. Istilah
perkembangan digunakan untuk menjelaskan perubahan–perubahan ini. Walau
pola yang sebenarnya dari perkembangan tersebut beragam antara spesies-spesies
maka biasanya dapat dibedakan tahapan-tahapan berikut,
1.Pembelahan (Cleavage) selama tahapan perkembangan ini nukleus zigot
menjalani serangkaian pembelahan mitotik. Nukleus anak yang dihasilkan
biasanya dipisahkan dalam sel-sel terpisah yang berasal dari sitoplasma zigotnya.
Selama tahapan ini tidak ada atau hanya sedikit pertumbuhan. 2.Morfogenesis.
Selama tahapan ini sejumlah sel-sel yang dihasilkan terus membelah diri,
bergerak-gerak dan menata dirinya  menjadi lapisan-lapisan dan kumpulan yang
berbeda. Akibatnya terbentuklah pola. Perkembangan pola inilah yang disebut
morfogenesis. 3.Diferensiasi. Akan tetapi, tidak lama kemudian sel-sel embrio
yang sedang berkembang itu mulai mengambil bentuk struktur dan fungsi khusus
yang akan dipunyainya pada saat menjadi dewasa. Proses ini disebut diferensiasi.

1
Sel-sel yang terdeferensiasi itu tersusun menjadi jaringan, jaringan menjadi organ
dan organ menjadi sistem.
            Organisme yang melalui tiga tahapan diatas disebut embrio. Dan lingkup
ilmu yang mempelajari tahapan diatas disebut embriologi. 

1.2  Rumusan Masalah
1.      Apakah pengertian dan teori tentang embriologi?
2.      Bagaimana tahapan embrio?
3.      Sebutkan organ reproduksi pada manusia?
4.      Bagaimana proses pembentukan sperma dan ovum?
5.      Apa sajakah penyakit tentang sistem reproduksi?

1.3  Tujuan
1.      Dapat mengetahui pengertian dan tahapan embrio
2.      Mengetahui manfaat embriologi
3.      Dapat mengidentifikasi struktur dan fungsi sistem reproduksi laki-
laki dan wanita
4.      Menjelaskan proses pembentukan sperma dan ovum serta
peristiwa ovulasi

BAB II

2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Embriologi


Embriologi ialah ilmu tentang embrio. Embrio atau mudigah ialah
makhluk yang sedang dalam tingkat tumbuh dalam kandungan. Kandungan itu
berada dalam tubuh induk (dalam rahim) atau di luar tubuh induk (dalam
telur). Tumbuh,  ialah perubahan dari bentuk sederhana dan muda sampai jadi
bentuk kompleks dan dewasa. Makhluk yang asalnya terdiri dari satu sel dan
hidupnya tergantung kepada parent menjadi makhluk yang terdiri dari banyak sel
yang tersusun atas berbagai jaringan dan alat yang kompleks, dan yang dapat
berdiri sendiri dan sanggup bereproduksi. Jadi Embriologi ialah salah satu cabang
ilmu pengetahuan yang mengkaji perkembangan embrio (janin).
                 Ada 2 fase utama pertumbuhan, yaitu prenatal dan postnatal. Prenatal
adalah pertumbuhan sejak telur matang dan dibuahi sampai lahir, sedangkan
postnatal adalah pertumbuhan sejak lahir sampai dewasa. Gabungan pertumbuhan
pre- dan post- disebut ontogeny, sedang fase prenatal diliputi oleh ilmu
Embriologi.

2.2 Teori Tentang Embriologi


Teori pertumbuhan ada 2 yaitu:
1.      Teori preformasi
            Berbagai embrio sudah ada dalam telur telah dan terbentuk sempurna,
sebagai miniatur yang terkandung dalam biji. Teori ini diperkenalkan Marcello
Malpighi  (1628 – 1694). Teorinya itu dimuat berupa karangan dimajalah
“Proceeding” yang diterbitkan oleh The Royal Society of London, dengan judul :
“De Ovo Incubato”  (perkembangan embrio ayam). Katanya setiap organ dalam
embrio ayam itu sudah terbentuk sempurna dalam telur yang sudah dibuahi.
                 Ada dua aliran kemudian tumbuh dari teori preformasi ini, yaitu:
a.  Aliran ovulisme

3
            Aliran ini berpendapat bahwa pada ovum terkandung alat-alat dalam
bentuk mini, sedangkan spermatozoa itu hanya untuk merangsang pertumbuhan
embrio.

b. Aliran animalculisme.
            Aliran ini berpendapat bahwa pada spermatozoon terkandung alat mini,
dan tubuh wanita hanyalah sebagai tempat tumbuh. 
                 Terlepas  dari kedua aliran di atas, sesungguhnya Aristoteles (384 –
322 Sebelum Masehi), dalam dua bukunya berjudul “De Generatione Animalium”
dan “De Historia Animalium” sudah lebih maju dari Malpighi dan agak
memenuhi teori modern. Dari pengamatannya terhadap embrio ayam juga,
Aristoteles menarik kesimpulan, bahwa pada embrio sudah ada jantung dan
pembuluh darah; tapi belum ada alat-alat  lain seperti paru-paru. Alat-alat ini
tumbuh kemudian.

2. Teori Epigenesis
                 Teori ini menyatakan, bahwa dalam telur tidak ada miniatur alat-alat.
Alat-alat itu tumbuh secara berangsur. Yang memperkenalkan teori ini ialah
Caspar Friedrich Wolff (1733 – 1794) Ia mendasarkan teorinya kepada penelitian
embriologi. Katanya teori preformasi tak bisa diakui, karena terbukti usus ayam
tidak terbentuk berupa tabung yang sudah jadi, tapi mula-mula berupa lipatan dari
lapisan gepeng yang masih suatu jaringan pada awal pengeraman. Ia menulis
teorinya dalam bukunya yang berjudul “Theoria Generationis”

2.3 Tahapan Embriologi

            Fase Embrionik yaitu fase pertumbuhan dan perkembangan makhluk


hidup selama masa embrio yang diawali dengan peristiwa fertilisasi sampai
dengan terbentuknya janin di dalam tubuh induk betina. Tahap awal

4
perkembangan manusia diawali dengan peristiwa pertemuan/peleburan sel sperma
dengan sel ovum yang dikenal dengan peristiwa fertilisasi.

            Fertilisasi akan menghasilkan sel individu baru yang disebut dengan


zygote dan akan melakukan pembelahan diri/pembelahan sel (cleavage) menuju
pertumbuhan dan perkembangan menjadi embrio. Fase embrionik terbagi menjadi
3 fase, yaitu:

1.    Fase Murola


            Morula adalah suatu bentukan sel sperti bola (bulat) akibat pembelahan sel
terus menerus. Keberadaan antara satu dengan sel yang lain adalah rapat. Morulasi
yaitu proses terbentuknya morula. Dalam fase ini zigot membelah secara mitosis
berturut-turut sehingga menjadi 2, 4, 8, 16 dan akhirnya 32 buah sel.

2.    Fase Blastula


            Blastula adalah bentukan lanjutan dari morula yang terus mengalami
pembelahan. Bentuk blastula ditandai dengan mulai adanya perubahan sel dengan
mengadakan pelekukan yang tidak beraturan. Di dalam blastula terdapat cairan sel
yang disebut dengan Blastosoel.Blastulasi yaitu proses terbentuknya blastula.
Pada fase blastulla ditandainya dengan terjadinya pembentukan rongga tubuh dan
jaringannya.

3.    Fase Gastula


            Gastrula adalah bentukan lanjutan dari blastula yang pelekukan tubuhnya
sudah semakin nyata dan mempunyai lapisan dinding tubuh embrio serta rongga
tubuh. Gastrula pada beberapa hewan tertentu, seperti hewan tingkat rendah dan
hewan tingkat tinggi, berbeda dalam hal jumlah lapisan dinding tubuh embrionya.
Pada fase ini terjadi pembentukan 3 lapisan pada dinding rahim, yaitu ektoderm,
mesoderm, dan endoderm.

5
            Triploblastik yaitu hewan yang mempunyai tiga lapisan dinding tubuh
embrio, berupa ektoderm, mesoderm dan endoderm. Hal ini dimiliki oleh hewan
tingkat tinggi seperti Vermes, Mollusca, Arthropoda, Echinodermata dan semua
Vertebrata. Diploblastik yaitu hewan yang mempunyai 2 lapisan dinding tubuh
embrio, berupa ektoderm dan endoderm. Dimiliki oleh hewan tingkat rendah
seperti Porifera dan Coelenterata.Gastrulasi yaitu proses pembentukan gastrula.

  Organogenesis yaitu proses pembentukan organ-organ tubuh pada


makhluk hidup. Organ yang dibentuk ini berasal dari masing-masing lapisan
dinding tubuh embrio pada fase gastrula.

1.    Lapisan Ektoderm akan berdiferensiasi menjadi cor (jantung), otak


(sistem saraf), integumen (kulit), rambut dan alat indera.
2.    Lapisan Mesoderm akan berdiferensiasi menjadi otot, rangka
(tulang/osteon), alat reproduksi (testis dan ovarium), alat peredaran darah
dan alat ekskresi seperti ren.
3.    Lapisan Endoderm akan berdiferensiasi menjadi alat pencernaan,
kelenjar pencernaan, dan alat respirasi seperti pulmo

Ciri Tahap Perkembangan Embrio


            Pada bulan pertama (minggu ke-4) perkembangan embrio manusia
ditandai dengan alat-alat tubuh yang cukup penting telah mulai terbentuk dan
sudah mulai berfungsi walaupun belum sempurna. Kaki dan tangan belum
terbentuk pada bulan pertama usia kehamilan. Demikian pula otak janin masih
berupa gumpalan darah. Panjang embrio pada usia kandungan satu bulan sekitar
2.5 sampai 6 mm.
            Berikutnya, pada bulan kedua terbentuk 3 lapisan yaitu ectoderm,
mesoderm dan endoderm embrio yang telah terbentuk kaki dan tangan, alat-alat
kelamin bagian dalam, rangka yang masih berupa tulang rawan, alat-alat bagian
muka dan beberapa alat penting yang lain. Panjang embrio pada usia kandungan 2
bulan adalah antara 25 sampai 40 mm.

6
 Pada bulan ketiga usia kehamilanan, hampir seluruh alat tubuh secara
lengkap telah terbentuk, termasuk alat kelamin luar. Panjang janin pada fase ini
sekitar 70 sampai 100 mm dan dapat dibedakan antara janin laki-laki atau
perempuan. Lalu pada bulan keempat kehamilan seorang wanita, kondisi janin
mulai terbentuk kulit, rambut, kelenjar keringat dan kelopak mata. Gerakan janin
sudah terasa oleh ibunya. Panjang janin saat itu sekitar 145 mm.
Sejak minggu ke-12 usia kehamilan seorang wanita, janin hanya
mengalami pertumbuhan ke arah membesar dan memanjang hingga menjelang
kelahirannya. Pada akhir trimester pertama, plasenta berkembang untuk
menyediakan oksigen, nutrisi dan pembuangan sampah bayi. Kelopak mata bayi
merapat untuk melindungi mata yang sedang berkembang. Janin mencapai
panjang 76 mm dan beratnya 19 gram.Kepala bayi membesar dengan lebih cepat
daripada yang lain. Badannya juga semakin membesar untuk mengejar
pembesaran kepala.
Minggu ke-24, paru-paru mulai mengambil oksigen meski bayi masih
menerima oksigen dari plasenta. Untuk persiapan hidup di luar rahim, paru-paru
bayi mulai menghasilkan surfaktan yang menjaga kantung udara tetap
mengembang. Kulit bayi mulai menebal.
Minggu ke-25, bayi cegukan. Ini tandanya ia sedang latihan bernafas. Ia
menghirup dan mengeluarkan air ketuban. Jika air ketuban yang tertelan terlalu
banyak, ia akan cegukan. Tulang bayi semakin mengeras dan bayi menjadi bayi
yang semakin kuat. Saluran darah di paru-paru bayi sudah semakin berkembang.
Garis disekitar mulut bayi sudah mulai membentuk dan fungsi menelan sudah
semakin membaik. Indera penciuman bayi sudah semakin membaik karena di
minggu ini bagian hidung bayi (nostrils) sudah mulai berfungsi. Berat bayi sudah
mencapai 650-670 gram dengan tinggi badan 34-37 cm.
Minggu ke-26, bayi sudah bisa mengedipkan matanya selain itu retina
matanya telah mulai terbentuk. Aktifitas otaknya yang berkaitan dengan
pendengarannya dan pengelihatannya sudah berfungsi, bunda dapat memulai
memperdengarkan lagu yang ringan dan mencoba untuk memberi cahaya lebih
disekitar perut, mungkin bunda akan merasakan anggukan kepala si kecil. Berat

7
badan bayi sudah mencapai 750-780gram, sedangkan tingginya 35-38 cm.
Minggu pertama trimester ketiga (Minggu ke-27), paru-paru, hati dan sistem
kekebalan tubuh masih harus dimatangkan. Namun jika ia dilahirkan, memiliki
peluang 85% untuk bertahan. Indra perasa mulai terbentuk. Bayi juga sudah
pandai mengisap ibu jari dan menelan air ketuban yang mengelilinginya. Berat
umum bayi 870-890 gram dengan tinggi badan 36-38 cm.
Minggu ke-28 beratnya 1100 gram dan panjangnya 25 cm. Otak bayi
semakin berkembang dan meluas. Lapisan lemak pun semakin berkembang dan
rambutnya terus tumbuh. Lemak dalam badan mulai bertambah. Walaupun
gerakan bayi sudah mulai terbatas karena beratnya yang semakin bertambah,
namun matanya sudah mulai bisa berkedip bila melihat cahaya melalui dinding
perut ibunya. Kepalanya sudah mengarah ke bawah. Paru-parunya belum
sempurna, namun jika saat ini ia terlahir ke dunia, si kecil kemungkinan besar
telah dapat bertahan hidup.
Minggu ke-29 kelenjar adrenalin bayi mulai menghasilkan hormon seperti
androgen dan estrogen. Hormon ini akan menyetimulasi hormon prolaktin di
dalam tubuh ibu sehingga membuat kolostrum (air susu yang pertama kali keluar
saat menyusui). Sensitifitas dari bayi semakin jelas, bayi sudah bisa
mengidentifikasi perubahan suara, cahaya, rasa dan bau. Selain itu otak bayi
sudah bisa mengendalikan nafas dan mengatur suhu badan dari bayi.
Postur dari bayi sudah semakin sempurna sebagai seorang manusia, berat
badannya 1100-1200 gram, dengan tinggi badan 37-39 cm.
Minggu ke-30 lemak dan berat badan bayi terus bertambah sehingga bobot
bayi sekarang sekitar 1400 gram dan panjangnya 27 cm. Karena ia semakin besar,
gerakannya semakin terasa. Mata indah bayi sudah mulai bergerak dari satu sisi ke
sisi yang lain dan dia sudah mulai belajar untuk membuka dan menutup matanya.
Saat ini waktu yang terbaik bagi bunda untuk menyenteri perut dan menggerak-
gerakan senter tersebut maka mata bayi sudah bisa mengikuti ke arah mana senter
tersebut bersinar.cairan ketuban (amniotic fluid) di rahim bunda semakin
berkurang. Kini si kecil pun sudah mulai memproduksi air mata. Berat badan bayi
1510-1550 gram, dengan tinggi 39-40 cm.

8
Minggu ke-31, plasenta masih memberikan nutrisi yang dibutuhkan bayi.
Aliran darah di plasenta memungkinkan bayi menghasilkan air seni. Ia berkemih
hampir sebanyak 500 ml sehari di dalam air ketuban. Perkembangan fisik bayi
sudah mulai melambat pada fase ini, hanya berat badan bayilah yang akan
bertambah. Selain itu lapisan lemak akan semakin bertambah dibawah jaringan
kulitnya. Tulang pada tubuh bayi sudah mulai mengeras, berkembang dan mulai
memadat dengan zat-zat penting seperti kalsium, zat besi, fosfor. Berkebalikan
dengan  perkembangan fisiknya, pada fase ini perkembangan otaknyalah yang
berkembang dengan sangat pesat dengan menghasilkan bermilyar sel. Apabila
diperdengarkan musik, bayi akan bergerak. Berat badan bayi 1550-1560 gram
dengan tinggi 41-43 cm.
Minggu ke-32, jari tangan dan kaki telah tumbuh sempurna, begitu pula
dengan bulu mata, alis dan rambut di kepala bayi yang semakin jelas. Lanugo
yang menutupi tubuh bayi mulai rontok tetapi sebagian masih ada di bahu dan
punggung saat dilahirkan. Dengan berat 1800 gram dan panjang 29 cm,
kemampuan untuk bertahan hidup di luar rahim sudah lebih baik apabila di
dilahirkan pada minggu ini. Kulit bayi semakin merah, kelopak matanya juga
telah terbuka dan system pendengaran telah terbentuk dengan sempurna. Kuku
dari jari mungil tangan dan kaki si kecil sudah lengkap dan sempurna. Rambutnya
pun semakin banyak dan semakin panjang. Bayi sudah mulai bisa bermimpi,
Minggu ke-33, bayi telah memiliki bentuk wajah yang menyerupai ayah
dan ibunya. Otak bayi semakin pesat berkembang. Pada saat ini juga otak bayi
sudah mulai bisa berkoordinasi antara lain, bayi sudah menghisap jempolnya dan
sudah bisa menelan. Walaupun tulang-tulang bayi sudah semakin mengeras tetapi
otot-otot bayi belum benar-benar bersatu. Berat badan bayi 1800-1900 gram,
dengan tinggi badan sekitar 43-45 cm.
Minggu ke-34, bayi berada di pintu rahim. Bayi sudah dapat membuka dan
menutup mata apabila mengantuk dan tidur, bayi juga sudah mulai mengedipkan
matanya. Tubuh bunda sedang mengirimkan antibodi melalui darah bunda ke
dalam darah bayi yang berfungsi sebagai sistem kekebalan tubuhnya dan proses

9
ini akan tetap terus berlangsung bahkan lebih rinci pada saat bunda mulai
menyusui.
Minggu ke-35, pendengaran bayi sudah berfungsi secara sempurna. Lemak
dari tubuh bayi sudah mulai memadat pada bagian kaki dan tangannya, lapisan
lemak ini berfungsi untuk memberikan kehangatan pada tubuhnya. Apabila bayi
bunda laki-laki maka di bulan ini testisnya telah sempurna. Berat badan bayi
2300-2350 gram, dengan tinggi badan sekitar 45-47 cm.
Minggu ke-36, kulit bayi sudah semakin halus dan sudah menjadi kulit
bayi. Lapisan lemak sudah mulai mengisi bagian lengan dan betis dari bayi. Ginjal
dari bayi sudah bekerja dengan baik dan livernya pun telah memproduksi kotoran.
Saat ini paru-paru bayi sudah bekerja baik bahkan sudah siap bertemu dengan
mama dan papa. Berat badan bayi 2400-2450 gram, dengan tinggi badan 47-48
cm.
Minggu ke-37, kepala bayi turun ke ruang pelvik. Bentuk bayi semakin
membulat dan kulitnya menjadi merah jambu. Rambutnya tumbuh dengan lebat
dan bertambah 5cm. Kuku terbentuk dengan sempurna. Bayi sudah bisa melihat
adanya cahaya diluar rahim. Bayi sedang belajar untuk melakukan pernafasan
walaupun pernafasannya masih dilakukan di dalam air. Berat badan bayi di
minggu ini 2700-2800 gram, dengan tinggi 48-49 cm
    Minggu ke-38 hingga minggu ke-40, proses pembentukan telah berakhir dan
bayi siap dilahirkan. Secara normal, lama masa kandungan manusia adalah 9
bulan lebih 10 hari. Pada waktu bayi lahir, ia segera bernafas dengan paru-paru
sehingga aliran darah dari plasenta terhenti. Pernafasan tersebut biasanya diawali
dengan tangisan.

2.4 Kelainan Pada Embrio


Kelainan Perkembangan Embrio, Pada saat proses perkembangan embrio
juga sering terdapat kelainan yang disebut kelainan perkembangan. Orang yang
memiliki kelainan biasanya akan terlihat sejak lahir sehingga disebut juga
kelainan bawaan atau anomaly congenital ataupun malformasi congenital.

10
a). Definisi Malformasi congenital adalah abnormalitas (kelainan) anatomi
pada waktu di lahirkan.

b). Definisi Aneuploidi yaitu berkurang atau bertambahnya jumlah


kromosom dari 46, yaitu hipodiplodi (biasanya 45) atau hiperdiplodi
(biasanya 47-49).

c). Definisi Poliplodi yaitu perubahan jumlah kromosom yang kelipatan


dari N.

B. Kelainan Struktur Kromosom.


Kebanyakan kelainan struktur kromosom di sebabkan factor lingkungan seperti
oleh radiasi, bahan kimia, virus. Berbagai kelainan yang dikenal sebagai berikut:

a)    Kromosom cincin tipe lain dari dilesi yaitu jedua ujung kromosom yang
berlawanan patah, dan ujung-ujung yang tersisa bersatu dan membentuk cincin.
b)    Mosaik terjadi bila pada seseorang di dalam tubuhnya mengandung
berbagai campuran kariotip baik autosom maupun kromosom seks.
c)    Malformasi disebabkan mutasi gen di perkiraan 10-15% malformasi
kongenital disebabkan adanya gen-gen mutan (Nelson, 1969). Walaupun
banyak gen yang mengalalmi mutasi, kebanyakan gen ini tidak menyebabkan
kelainan kongenita, seperti misalnya fenilketonuria, yang bersifat di turunkan
secara resesif autosom.
Kelainan juga dapat terjadi pada umumnya oleh karena terjadi kelainan
pada pembentukan selaput atau kantung embrio. Bila pemisahan discus embrio
(blastodisk) tidak sempurna atau masih muda ada bagian yang bersatu, yang
kemudian berkembang lebih lanjut menjadi kembar melekat atau dikenal pula
sebagai kembar siam.

11
2.5 Pengertian Sistem Reproduksi
Sistem reproduksi adalah sekelompok struktur terorganisir yang
memungkinkan penciptaan, atau reproduksi, kehidupan baru bagi kelanjutan
spesies. Reproduksi manusia adalah seksual, yang berarti bahwa baik laki-laki dan
seorang perempuan memberikan kontribusi materi genetik dalam pembentukan
individu baru. Selama pubertas, biasanya terjadi antara usia sembilan dan empat
belas, sistem reproduksi dari kedua jenis kelamin dewasa. Ovarium melepaskan
sel telur dari perempuan (sel kelamin perempuan) dan testis laki-laki
memproduksi sperma (sel kelamin laki-laki). Reproduksi terjadi ketika sperma
bertemu dengan telur, proses yang disebut pembuahan

2.6 Reproduksi Pria dan Pembentukan Sperma


Pria memiliki serangkaian alat reproduksi dan di dalam alat ini berlangsung
pula proses pembentukan sperma. Dalam proses pembentukan sperma tidak lepas
dari peran hormon-hormon seksual.
A. Alat Reproduksi Pria

Alat reproduksi pria dibedakan menjadi dua, yaitu alat kelamin bagian luar
dan alat kelamin bagian dalam. Alat kelamin bagian luarterdiri atas penis dan
skrotum. Di dalam skrotum terdapat testis yang merupakan alat kelamin bagian
dalam dan tidak tampak dari luar.

Penis berfungsi sebagai alat koitus (persetubuhan). Pada alat ini terdapat
saluran ejakulasi yang berperan menyemprotkan semen hingga masuk dalam
uretra dan disalurkan ke luar. Saluran uretra juga berfungsi menyalurkan urine dan
dikeluarkan melalui lubang kecil di ujung penis.

Pada saat ejakulasi, otot yang terdapat pada tempat keluarnya urine menutup
sehingga urine tidak keluar bersama semen.

Skrotum merupakan kulit luar pembungkus testis. Skrotum berfungsi


menjaga temperatur testis saat pembentukan sperma. Apabila temperatur terlalu

12
tinggi, skrotum akan mengendor dan apabila temperatur menurun, skrotum
mengerut.

Di dalam testis terdapat saluran halus yang merupakan tempat pembentukan


sperma, disebut tubulus seminiferus. Dinding tubulus seminiferus tersusun dari
jaringan epitelium dan jaringan ikat. Di dalam jaringan epitelium terdapat sel
induk spermatozoa (spermatogen) dan sel sertoli. Sel sertoli berfungsi memberi
nutrisi pada sperma. Di antara tubulus seminiferus terdapat sel-sel interstisiil yang
menghasilkan hormon testosteron dan hormon kelamin jantan lainnya.

B. Proses Pembentukan Sperma

Pembentukan sperma berlangsung di dalam testis. Proses pembentukan atau


pemasakan sperma ini disebut spermatogenesis.

Spermatogenesis berawal dari sel spermatogonia yang terdapat pada dinding


tubulus seminiferus. Setiap spermatogonia yang mengandung 23 pasang
kromosom, mengalami pembelahan mitosis menghasilkan spermatosit primer
yang juga mengandung 23 pasang kromosom. Spermatosit primer ini kemudian
mengalami pembelahan meiosis pertama menghasilkan 2 spermatosit sekunder
yang haploid. Kemudian tiap spermatosit sekunder membelah lagi secara meiosis
(meiosis kedua) menghasilkan 2 spermatid yang juga haploid. Spermatid
kemudian berdiferensiasi menjadi sperma yang telah masak. Sperma ini bersifat
haploid.

Sperma yang telah masak mempunyai sifat motil, karena sperma dilengkapi
mikrotubulus. Sperma yang matang ini mempunyai tiga bagian, yaitu bagian
kepala, bagian tengah (mid piece), dan bagian ekor.
1)    Bagian kepala mengandung inti sel (nukleus) yang haploid dan bagian
ujungnya mengandung akrosom yang berisi enzim hialuronidase dan proteinase
yang berperan membantu menembus lapisan yang melindungi sel telur.
2)    Bagian tengah mengandung mitokondria yang berperan dalam pembentukan

13
energi yang digunakan untuk pergerakan ekor sperma.
3)    Bagian ekor, sebagai alat gerak sperma agar dapat mencapai ovum

Produksi sperma dipengaruhi hormon Follicle Stimulating Hormon (FSH)


dan Luteinizing Hormon (LH). Produksi sperma bersamaan dengan produksi
hormon testosteron. Hormon inilah yang mengendalikan produksi FSH dan LH.

Hormon yang Dihasilkan Oleh Kelenjar Endokrin

Kelenjar Endokrin dan Jaringan Fungsi


Hormon-Hormon yang yang
Dihasilkan Dituju

Hipotalamus
- Hormon gonadotropin Hipofisis
MerMerangsang pengeluaran FSH (Follicle
anterior Stimulating Hormone),LH
(LuteinizingHormone), dan hormon tumbuh
(GrowthHormone).

Hipofisis anterior
a) FSH Testis MeMerangsang sel-sel sertoli pada tubulus
seminiferus pada testis untuk mengubah sel-
sel spermatid menjadi sperma (proses
spermatogenesis).

b) LH Testis Merangsang sel-sel leydig (sel-sel interstisiil)


untuk menghasilkan testosteron.
c) Hormon tumbuh Testis MeMemacu agar memulai pembelahan
spermatogonia.
Testis
- Testosteron Seluruh    Pada janin merangsang perkembangan organ
tubuh seks primer.
   Masa pubertas mempengaruhi pertumbuhan
alat reproduksi dan ciri-ciri kelamin
sekunder(suara, kejantanan, pertumbuhan

14
rambut, dan kematangan seksual).
   Dewasa berperan dalam memelihara ciri-ciri
kelamin sekunder dan mendorong terjadinya
spermatogenesis.

Seorang pria mulai memproduksi sperma apabila testisnya telah


menghasilkan hormon testosteron. Hormon inilah yang akan memacu testis untuk
memproduksi sperma. Dimulainya produksi hormon testosteron menandakan pria
tersebut mengalami pubertas. Pubertas ditandai dengan munculnya ciri-ciri
sekunder pada pria. Seperti pada wajah tumbuh kumis, jambang, tumbuh rambut
di ketiak dan di sekitar alat kelamin.
Selain fisik, pubertas juga mempengaruhi psikologi seorang pria. Secara
psikologis seorang pria menunjukkan sifat-sifat maskulin, di antaranya
mempunyai kecenderungan untuk melindungi, cenderung berpikir logis, tidak
mengedepankan perasaan, cenderung cuek, dan cenderung diam dan menarik diri
dari lingkungan apabila sedang menghadapi masalah.
Secara biologis seorang pria yang telah puber akan mengalami "mimpi
basah". Mimpi basah dapat terjadi karena pria memproduksi sperma setiap
harinya. Sperma ini tidak harus selalu dikeluarkan, sebagian sperma akan diserap
oleh tubuh dan dikeluarkan melalui cairan keringat, kotoran cair, dan kotoran
padat. Sperma bisa dikeluarkan melalui proses yang disebut ejakulasi, yaitu
keluarnya sperma melalui penis. Ejakulasi terjadi secara alami (tidak disadari oleh
remaja pria) melalui mimpi basah.
Seorang pria yang telah pubertas harus mampu memelihara kesehatan dengan
menjaga kebersihan pribadi dan alat reproduksinya. Demikian juga secara religius
seorang yang sudah mengalami pubertas harus semakin meningkatkan
pemahaman agamanya serta mendekatkan diri kepada Tuhan agar tidak
terjerumus kepada pergaulan bebas yang akan merugikan masa depannya.

2.7 Reproduksi Wanita dan Pembentukan Ovum

15
Sistem reproduksi wanita tersusun atas serangkaian alat reproduksi yang juga
menjadi tempat berlangsungnya pembentukan ovum, fertilisasi, kehamilan, dan
persalinan. Simak materi berikut untuk memahami lebih lanjut.

A. Alat Reproduksi Wanita

Seperti halnya pria, alat reproduksi wanita terdiri atas alat kelamin luar dan
alat kelamin dalam. Bagian luar alat kelamin terdiri atas labia mayora yang
merupakan bibir luar vagina berukuran besar tampak tebal berlapis lemak.
Pertemuan antara kedua labia mayora dibagian atas disebut mons veneris. Di
dalam labia mayora terdapat tonjolan kecil yang disebut klitoris. Sebelah dalam
labia mayora terdapat labia minora yang merupakan lipatan kulit yang halus, tipis,
dan tidak dilapisi lemak. Tepat di bawah klitoris terdapat orificium urethrae yang
merupakan muara saluran kencing. Di bawah saluran kencing ini terdapat himen
(selaput dara) yang mengelilingi lubang masuk ke vagina.

Alat kelamin wanita bagian dalam terdiri atas ovarium (indung telur), oviduk
(tuba fallopii), rahim (uterus), dan vagina. Ovarium berjumlah sepasang yang
terletak di rongga perut kanan dan kiri. Di dalam ovarium terdapat folikel-folikel.
Tiap folikel terdapat satu sel telur. Folikel ini berfungsi menyediakan nutrisi dan
melindungi perkembangan sel telur.

Oviduk merupakan saluran yang menghubungkan ovarium dengan rahim


(uterus). Saluran ini berjumlah sepasang. Ujungnya berbentuk corong berjumbai-
jumbai (fimbriae) yang berfungsi menangkap ovum. Setelah ovum ditangkap oleh
fimbriae, kemudian diangkut oleh tuba fallopii (bagian oviduk yang menyempit)
dengan gerak peristaltik sepanjang dinding tuba yang bersilia menuju uterus.

Uterus merupakan ruangan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin.


Uterus hanya terdiri atas satu ruang (simpleks) yang berotot tebal. Pada wanita
yang belum pernah melahirkan, ukuran uterus biasanya memiliki panjang 7 cm
dan lebar 4-5 cm. Uterus bagian bawah menyempit disebut serviks uteri,
sedangkan bagian tengah yang berukuran lebar disebut corpus uteri (badan rahim).

16
Uterus tersusun atas tiga lapisan, yaitu perimetrium, miometrium, dan
endometrium. Endometrium menghasilkan banyaklendirdan mengandung
banyakpembuluh darah. Lapisan inilah yang mengalami penebalan dan akan
mengelupas setiap bulannya apabila tidak ada implantasi zigot di dalam uterus.

Vagina merupakan sebuah tabung berlapiskan otot yang membujur ke arah


belakang dan atas. Dinding vagina lebih tipis dari dinding uterus dan lebih banyak
terdapat lipatan-lipatan. Keadaan ini bermanfaat untuk mempermudah jalannya
kelahiran bayi. Di dalam vagina terdapat lendiryang dihasilkan oleh dinding
vagina serta kelenjar bartholini.

B. Proses Pembentukan Ovum

Proses pembentukan ovum disebut oogenesis. Perhatikan Gambar 10.9.


Proses ini terjadi di dalam ovarium. Sejak masa embrio hingga dewasa, oogonia
(sel induk telur) di dalam ovarium mengalami perkembangan. Oogonium pada
masa embrio ini memperbanyak diri secara mitosis membentuk oosit primer. Saat
embrio berusia 6 bulan, oosit primer mengalami meiosis I dan berhenti pada fase
profase. Kemudian oosit primer ini berhenti membelah hingga masa pubertas.

 Saat wanita mengalami pubertas, hipofisis akan menghasilkan Follicle


Stimulating Hormone (FSH) dan oosit primer melanjutkan proses meiosis I.
Pembelahan meiosis ini menghasilkan dua sel yang ukurannya tidak sama. Sel
yang berukuran besar disebut oosit sekunder dan yang kecil disebut badan
polarpertama. Perhatikan Gambar10.8. Oosit sekunder dikelilingi oleh folikel. Di
bawah pengaruh FSH, folikel-folikel ini membelah berkali-kali dan membentuk
folikelde Graaf (folikel yang sudah masak) yang di antaranya mempunyai rongga.
Selanjutnya, sel-sel folikel memproduksi estrogen yang merangsang hipofisis
untuk menyekresikan Luteinizing Hormone (LH). LH berfungsi memacu
terjadinya ovulasi. Saat menjelang ovulasi ini, meiosis I selesai. Oosit
sekunderdan badan polarpertama melanjutkan pembelahan dengan melakukan
meiosis II dan berhenti pada metafase II. Selanjutnya, oosit sekunder dilepas dari

17
ovarium dan ditangkap oleh fimbriae dan dibawa ke oviduk. Pelepasan oosit
sekunder di ovarium dikenal dengan istilah ovulasi. LH membuat sel-sel folikel
berkembang menjadi korpus luteum.

Korpus luteum memproduksi hormon estrogen dan progesteron. Hormon


progesteron akan menghambat LH yang memungkinkan bertahannya korpus
luteum. Jadi, pada saat ovulasi, yang dilepas bukan ovum tetapi oosit sekunder
pada tahap metafase II.

Jika terjadi pembuahan oleh spermatozoa, oosit sekunder dan badan polar
pertama akan melanjutkan tahapan meiosis II. Pembelahan oosit sekunder
menghasilkan 1 ootid dan 1 badan polar kedua, sedangkan badan polar pertama
akan menghasilkan dua badan polar kedua. Saat akan terjadi pembuahan, ootid
berdiferensiasi membentuk ovum, dan tiga badan polar yang menempel pada
ovum akan mengalami degenerasi.

Sel telur yang dibuahi dan yang tidak dibuahi akan menuju uterus. Sementara
itu, hormon progesteron dihasilkan dan akan mempengaruhi penebalan dinding
uterus sehingga siap terjadi implantasi. Jika sel telur ini tidak dibuahi akan luruh
dan dikeluarkan sebagai menstruasi (haid) bersama jaringan yang terbentuk pada
dinding uterus.

Terjadinya menstruasi pertama menandakan seorang wanita mengalami


pubertas. Pubertas selain ditandai dengan menstruasi juga ditandai dengan
aktifnya hormon seksual pada wanita. Hormon inilah yang memacu perubahan
fisik pada wanita dan terjadinya menstruasi. Perubahan fisik tersebut di antaranya
tumbuhnya payudara, pinggul mulai melebar dan membesar, serta tumbuh rambut
di ketiak dan kemaluan.

Selain fisik, pubertas juga mempengaruhi psikologi wanita. Secara psikologis


seorang wanita yang sudah memasuki masa pubertas akan menunjukkan sifat
feminin, di antaranya senang berdandan, cenderung mengedepankan perasaan,
sehingga perasaannya mudah tersentuh. Apabila sedang menghadapi suatu
masalah, wanita akan cenderung mencari seorang teman untuk mencurahkan

18
permasalahannya.

 Pada wanita terdapat siklus menstruasi.

Siklus ini berkaitan dengan pembentukan sel telur dan pembentukan


endometrium. Siklus menstruasi pada umumnya berlangsung selama 28 hari,
tetapi ada juga yang berlangsung 21 hari bahkan 30 hari. Perbedaan siklus ini
dipengaruhi oleh hormon-hormon reproduksi. 

Siklus menstruasi pada wanita terdiri dari empat fase sebagai berikut.

1-5 hari Fase Menstruasi

Menurunnya progesteron dan estrogen menyebabkan pembuluh darah pada


endometrium menegang, sehingga menyebabkan suplai oksigen menurun. Karena
tidak terjadi kehamilan maka endometrium mengalami degenerasi yang ditandai
dengan luruhnya sel-sel pada dinding uterus, pecahnya pembuluh darah dalam
endometrium, menyebabkan darah dan sel-sel tersebut keluar melalui vagina.
Peristiwa ini disebut menstruasi. Menstruasi berlangsung antara 5-7 hari.

6-10 hari Fase Folikuler (Fase Reperasi)

Terjadi proses penyembuhan akibat pecahnya pembuluh darah. Fase ini


dipengaruhi oleh hormon estrogen yang dihasilkan oleh folikel. Hormon ini
merangsang pertumbuhan endometrium yaitu dengan mempertebal lapisan
endometrium dan membentuk pembuluh darah serta kelenjar.

11-18 Hari  Fase Fertil

Meningkatnya hormon estrogen dapat memacu dihasilkannya LH. Apabila


LH meningkat, maka folikel memproduksi progesteron. Hormon-hormon ini
berperan mematangkan folikel dan merangsang terjadinya ovulasi yaitu lepasnya
ovum dari ovarium. Ovum ini bergerak sepanjang tuba fallopii. Pada saat seperti

19
ini, wanita tersebut dalam masa fertil atau subur sehingga ovum siap dibuahi.

19-28 hari Fase Luteal

Pada saat ovulasi, folikel Graaf pecah berubah menjadi korpus rubrum yang
mengandung banyak darah. Adanya LH menyebabkan korpus rubrum berubah
menjadi korpus luteum (badan kuning) untuk menghasilkan hormon progesteron
yang berfungsi mempersiapkan endometrium menerima embrio. Pada saat ini
endometrium menjadi tebal dan lembut, serta dilengkapi banyak pembuluh darah.
Jika tidakada kehamilan, korpus luteum berdegenerasi menjadi korpus albikans
sehingga progesteron dan estrogen menurun bahkan hilang.

2.8 Penyakit Pada Sistem Reproduksi


1. Gonorea
Penyakit ini lazim disebut dengan kencing nanah. Penyebabnya adalah
bakteri Neisseria Gonorrheae. Ia ditularkan melalui prilaku seks yang bebas dan
menyimpang. Gejalanya adalah keluarnya cairan berwarna putih yang disertai
dengan rasa yang nyeri pada saat buang air kecil

2. Sifilis (Rasa Singa)


Penyakit ini disebabkan bakteri bernama Treponema Pallium yang didapatkan
seseorang melalui hubungan seksual, luka mikroskopis dan juga trasfusi darah.
3. Herpes Genital
Genital herpes biasanya menyebabkan sakit, benjolan pada kulit, mucous
membranes (misalnya mulut atau bibir), atau alat kelamin. Lokasi ini tergantung
pada tempat kontak dilakukan pada saat transmisi. Menyembuhkan luka-crust
dengan pembentukan berkeropeng, yang menunjukan dari herpes. Banyak orang
dengan penyakit berulang sakit di daerah infeksi bahkan sebelum blisters atau
ulcers dapat dilihat. Sakit ini disebabkan oleh iritasi dan peradangan pada saraf
yang mengarah ke daerah kulit yang terkena. Ini adalah tanda bahwa penyakit

20
untuk memulai. Seseorang pada saat ini sangat menular, meskipun kulit masih
tampak normal.

4.    Klamidia
Klamidia adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri Chlamydia
trachomatis yang ditularkan melalui kontak seksual. Ini adalah penyakit menular
seksual yang paling umum. Klamidia dapat menginfeksi penis, vagina, leher
rahim, dubur, saluran kencing, mata, atau tenggorokan

5. Trikoniasis
Trikomoniasis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh
serangan protozoa parasit Trichomonas vaginalis. Trichomoniasis merupakan
infeksi yang biasanya menyerang saluran genitourinari; uretra adalah tempat
infeksi yang paling umum pada laki-laki, dan vagina adalah tempat infeksi yang
paling umum pada wanita. Penggunaan kondom dapat menolong mencegah
penyebaran trikomoniasis.

6. Kutil Kelamin
Penyakit ini disebabkan oleh Human Papillomavirus (HPV) hanya
menyerang bagian genital, anus dan mulut. Kutil kelamin memiliki bentuk seperti
kutil lain yang biasa tumbuh pada bagian tubuh. Kering, memiliki tekstur yang
kasar, berwarna ungu atau merah muda. Kutil yang tidak ditangani di dengan
benar bisa mekar dan berkembang.

7.      HIV/AIDS
Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency
Syndrome (disingkat AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi (atau: sindrom)
yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi
virus HIV;[1] atau infeksi virus-virus lain yang mirip yang menyerang spesies
lainnya (SIV, FIV, dan lain-lain).

21
Virusnya sendiri bernama Human Immunodeficiency Virus (atau
disingkat HIV) yaitu virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia.
Orang yang terkena virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi
oportunistik ataupun mudah terkena tumor. Meskipun penanganan yang telah ada
dapat memperlambat laju perkembangan virus, namun penyakit ini belum benar-
benar bisa disembuhkan.

22
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan dan Saran


            Reproduksi manusia secara vivipar (melahirkan anak) dan
fertilisasinya secara internal (di dalam tubuh), oleh karena itu memiliki alat-alat
reproduksi yang mendukung fungsi tersebut. Alat-alat reproduksi tersebut dibagi
menjadi alat reproduksi bagian dalam dan alat reproduksi bagian luar yang
masing-masing alat reproduksi tersebut telah disebutkan dan dijelaskan dalam
makalah ini. Selain itu dalam makalah ini juga membahas sedikit tentang proses
terjadinya gametosis dan oogenesis. Maka kesimpulan akhir dari makalah ini
adalah reproduksi bertujuan untuk mempertahankan jenisnya dan melestarikan
jenis agar tidak punah.
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi
pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Kami banyak berharap para pembaca sudi memberikan kritik dan saran
yang membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan
makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi
penulis pada khususnya juga para pembaca pada umumnya.

23

Anda mungkin juga menyukai