Anda di halaman 1dari 5

BAB I

JENIS KARYA TULIS ILMIAH

CAPAIAN PEMBELAJARAN ( Learning Out Come )

1. Capaian Pembelajaran Umum


Mahasiswa dapat mengetahui dan menjelaskan tentang jenis karya ilmiah
2. Capaian Pembelajaran Khusus
• Dapat mengetahui tentang jenis karya ilmiah
• Dapat menjelaskan tentang jenis karya ilmiah

Banyak ragam karya tulis ilmiah yang ditulis untuk kepentingan dan forum yang
berbeda. Keragaman jenis kepentingan serta forum yang dihadapinya ini beilmplikasi pada
bentuk sajian dan kelengkapan tulisan, serta banyaknya halaman yang harus ditulis. Jenis-
jenis itu antara lain, dapat dijelaskan secara singkat sebagai berikut.

1.1 Laporan Penilitian

Laporan penelitian merupakan bentuk umum dari publikasi hasil penelitian.


Walaupun tidak ada ketentuan yang mengharuskan ketebalan jumlah halaman tertentu,
namun ada banyak kasus laporan penelitian di Indonesia bisa melebihi 50 halaman. Syarat
penting dari laporan penelitian adalah, (a) mengikuti panduan pemberi tugas, (b) diupayakan
detail dan komplit, dan (c) menggambarkan paparan sebagaimana tertuang dalam desain
penelitian.

Berkaitan dengan pemberi tugas, laporan hasil penelitian dibedakan antara penelitian
, (a) penelitian akademis. Seperti tesis, skripsi, dan disertasi. Setiap Lembaga memiliki
panduan tersendiri, baik pada struktur maupun sistematisnya; (b) penelitian professional.
Yaitu penelitian yang didanai oleh pihak sponsor, dalam dan luar negeri, biasanya setiap
pihak pendonor memberikan acuan tentang bentuk laporan, termasuk apa saja yang perlu
disampaikan.
Laporan penelitian jenis penelitian akademis, laporan penelitian harus memuat
secara jelas, detail, dan kritis. Setiap hasil yang diperoleh di lapangan. Karena yang diuji
adalah penguasaan penelitian terhadap semua aspek diamati termasuk penguasaan terhadap
metodologis. Oleh sebab itu, sering bentuknya lebih tebal dengan lampiran yang banyak.
Sedang pada penelitian professional, yang dilaporkan adalah bagian-bagian yang memang
membutuhkan penyikapan melalui keputusan seiring dengan tujuan penelitian yang
dicanangkan. Biasanya mengarah pada usaha memperoleh informasi baru untuk keputusan
yang harus diambil secara cepat. Untuk keperluan yang lebih khusus, peneliti diminta juga
untuk memuat executive summary untuk mempermudah pimpinan mengambil keputusan.

1.2 Artikel Ilmiah

Artikel ilmiah merupakan tulisan yang sumber tulisannya berasal dari penelitian
ataupun kajian pustaka. Jumlah halaman yang ditulis jauh lebih sedikit dari laporan
penelitian, namun bukan potongannya (potongan laporan hasil penelitian). Artikel adalah
tulisan padat, sistematis, dan komprehensif atas hasil penelitian. Ciri mandirinya adalah pada
struktur dan kelengkapan tulisan bisa sedikit berbeda karena mengikuti gaya selingkung
yang berlaku di setiap jurnal. Oleh sebab itu, sebaiknya penulis yang mau menulis artikel
mengetahui, memahami, dan menaati petunjuk untuk Penulis (Guide of Authors) yang
dikeluarkan oleh setiap pengelola jurnal. Selebihnya dari itu, pahami pula pola kerja dan
gaya kerja mitra bestari (reviewer). Hal lebih detail tentang artikel ilmiah untuk jurnal akan
dibahas pada bagian lain dari bab ini. Sebagaimana tadi telah disampaikan bahwa artikel
ilmiah adalah karya tulisan ilmiah yang ditulis dengan menggunakan norma tertentu untuk
disampaikan kepada pengolah jurnal ilmiah. Walaupun ada beberapa jurnal yang
membolehkan artikel bukan bersumber dari penelitian, namun pada umumnya pengelola
jurnal mengisyaratkan dengan tegas, bahwa secara mandiri maupun berkelompok.

Sebuah artikel yang bersumber dari hasil penelitian tentu membutuhkan keahlian
tertentu untuk memuat tulisan yang padat, singkat, tapi harus jelas. Dari sebuah hasil
penelitian yang rumit dan kompleks. Bagaimanakah kaitan antara artikel dengan proposal
penelitian dan hasil penelitian, baik dari isi atau konten maupun struktur tulisan. Dari sisi
penyajian tulisan ada beberapa hal yang harus diperhatikan, agar artikel bukan sekedar hasil
potongan laporan hasil penelitian, atau juga proposal ditambah kesimpulan.
Ketiganya memiliki kaitan struktural dan fungsional dan berjalan secara
berkelanjutan, namun yang membedakan adalah pada isi dan teknis penyajian. Adapun
jumlah halaman bersifat hipotetik dan bersifat kisaran sehingga kemungkinan tidak terlalu
sama persis, karena tergantung ketentuan institusi penyelenggara dan pemasok dana,

1.3 Makalah

Makalah atau biasa disebut juga working paper (kertas kerja) merupakan bentuk
karya tulis ilmiah yang diperuntungkan bagi komunitas keilmuan yang lebih terbuka
daripada jurnal. Makalah adalah bahan yang dipresentasikan dalam sebuah seminar untuk
membahas suatu masalah yang ditetapkan oleh panitia. Penulis penyusun makalah, baik yang
bersumber dari hasil penelitian maupun bukan hasil penelitian. Maksud makalah adalah
untuk menyampaikan gagasan dalam memecahkan masalah yang ditetapkan, atau bila
bersumber dari penelitian, makalah bermaksud memublikasikan temuan penelitian.

Secara umum struktur tulisan tetap menggunakan tiga sisi kajian, yakni
permasalahan yang sudah dirumuskan benar, kemudian pembahasan, serta ada kesimpulan.
Namun, bentuk dan pembagian tulisan cenderung lebih bebas, dengan jumlah halaman lebih
banyak ketimbang artikel untuk jurnal. Penekanannya pada upaya memecahkan
permasalahan yang telah ditetapkan. Banyak bidang kajian tau topik yang biasa diselesaikan
secara simple, namun juga ada yang membutuhkan pemaparan yang lebih rumit dan Panjang.
Walaupun untuk itu, penulis tetap harus patuh kepada panitia penyelenggara seminar yang
menetapkan teknis penulisan makalah.

1.4 Orasi Ilmiah

Orasi ilmiah merupakan bentuk karya tulis ilmiah yang penyajiannya dilakukan
dengan cara orasi (pidato). Sumber tulisan lazimnya merupakan hasil penelitian temuan yang
memiliki state of the art yang disampaikan ke public melalui orasi. Namun walaupun
disampaikan dalam bentuk lisan tetap harus dihindari bentuk-bentuk ungkapan retoris
dengan banyak basa-basi. Prinsip lugas, elegan, sistematis pada hasil kajian harus tetap
dipertahankan. Karena orasi ilmiah bukan pidato biasa, walau boleh jadi peserta forum lebih
bervariasi latar belakang keilmuannya. Orasi ilmiah biasanya dibuat oleh seorang peneliti
yang kepakarannya sudah teruji. Ia dimintai untuk memaparkan temuan sebagai suatu syarat
diterimanya dalam suatu komunitas keilmuan baru. Untuk kasus di Indonesia, pengukuhan
guru besar (professor) biasanya ditandai oleh orasi ilmiah dari yang bersangkutan di depan
anggota senat universitas dan undangan lainnya.

1.5 Proseding

Proseding sering dipertukarkan dengan “kumpulan makalah”, padahal keduanya


berbeda. Sering makalah dari suatu seminar kemudian diberi judul “proseding” dengan
dilengkapi kata pengantar, daftar isi, bahkan dengan ISBN. Serta penyusunan berdasarkan
tema tertentu sehingga tampak spesifik. Namun tetap itu hanya sebuah buku kumpulan
makalah.

Proseding pada dasarnya memang ada kesamaan dengan kumpulan makalah, tapi
makalah yang dihimpun, selain bersifat “terseleksi” dan disampaikan secara oral dalam
sebuah seminar yang bereputasi baik. Juga dalam proseding memuat catatan notulensi,
tanggapan forum, dan pembahasan. Itulah yang memuat proseding memiliki bobot lebih
tinggi dari sekedar kumpulan makalah. Dalam kaitan dengan itu maka makalah yang tidak
dipresentasikan dalam seminar (peserta poster), tidak layak masuk ke proseding.

Sistematika Laporan

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

1.2 Identifikasi dan Pembatasan Masalah

1.3 Rumusan Masalah

1.4 Tujuan Penelitian

1.5 Kerangka Teoritis

1.6 Hipotesis

1.7 Operasionalisasi Variabel


BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Teori Besar (Grand Theory)

2.2 Teori Menengah (Middle Range Theory)

2.3 Teori Dasar (Micro Theory)

BAB III

3.1 Metode Penelitian

3.2 Desain Penelitian

3.3 Populasi dan Sampel

3.4 Teknik Pengumpulan Data

3.5 Rancangan Teknik Analisis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.2 Pembahasan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

5.2 Saran

Anda mungkin juga menyukai