Waham New
Waham New
Disusun Oleh :
Santi Widiyanti Ramadani
2008076
SEMARANG
2021
Laporan Pendahuluan Waham
A. Pengertian
menerus, tetapi tidak sesuai dengan kenyataan. (Budi Anna Keliat, 2009)
yang salah. Keyakinan klien tidak konsisten dengan tingkat intelektual dan latar
Rentang respon
perawat dapat menilai apakah repson klien adaptif atau maladaptive. Perilaku
1. Delusi
2. Halusinasi
bersangkutan
imajinasi
tidak teratur
5. Isolasi sosial
B. Jenis-Jenis Waham
1. Waham agama
contoh : “ kalau saya mau masuk surga saya harus mengunakan pakaian putih
setiap hari “, atau klien mengatakan bahwa diri nya adalah tuhan yang dapat
2. Waham kebesaran
Keyakinan secara berlebihan bahwa diri nya memiliki kekuatan khusus atau
3. Waham curiga
Keyakinan bahwa seseorang tau sekelompok orang berusaha merugikan atau
kenyataan.
saya karena mereka semua iri dengan kesuksesan yang di alami saya”.
4. Waham somatik
Keyakinan seseorang bahwa tubuh tau bagian tubuh nya terganggu atau
kenyataan.
Contoh :” klien selalu mengatakan bahwa diri nya sakit kanker,namun setelah
di lakukan pemeriksaa laboraturium tidak di temuka ada nya sel kanker pada
tubuh nya.
5. Waham nihilistik
Contoh :” ini akan alam kubur nya, semua yang ada di sini adalah roh-roh”.
6. Waham sisip pikir : keyakinan klien bahwa ada pikiran orang lain yang
7. Waham siar pikir : keyakinan klien bahwa orang lain mengetahui apa yang dia
tersebut
C. Kategori Waham
1. Waham sistematis: konsisten, berdasarkan pemikiran mungkin terjadi
tidak mungkin
secara fisik maupun psikis. Secara fisik klien dengan waham dapat terjadi
kompensasi yang salah. Ada juga klien yang secara sosial dan ekonomi
Klien mencoba berpikir rasional bahwa apa yang ia yakini atau apa-apa
sesuatu yang dikatakan klien itu tidak benar, tetapi hal ini tidak dilakukan
tidak berfungsinya norma (super ego) yang ditandai dengan tidak ada lagi
5. Fase comforting
6. Fase improving
keyakinan yang salah pada klien akan meningkat. Tema waham yang
E. Penyebab
1. Factor predisposisi
a. Faktor perkembangan
seseorang. Hal ini dapat meningkatkan stress dan ansietas yang berakir
c. Faktor psikologi
kenyataan.
d. Faktor biologis
2. Factor presipitasi
Waham dapat di picu karena ada nya perpisahan dengan orang yang
b. Faktor biokimia
Dopamin, norepinepin, dan zat halusinogen lain nya di duga dapat
c. Faktor psikologis
1. Data subbyektif
2. Data obyektif
a. Menolak makan
e. Mudah tersinggung
i. Mendominasi pembicaraan
j. Berbicara kasar
G. Akibat
Akibat dari waham klien dapat mengalami kerusakan komunikasi
verbal. Tanda dan gejala: Pikiran tidak realistik, flight of ideas, kehilangan
asosiasi, pengulangan kata-kata yang didengar dan kontak mata yang kurang.
5. Nada suara tinggi dan keras, bicara menguasai: berteriak, menjerit, memukul
H. Psikopatologi
Kerusakan komunikasi Resiko tinggi menciderai diri sendiri
verbal dan orang lain
Faktor presipitasi:
Faktor
perkembangan
Faktor biologis
Faktor psikologis
Faktor sosial budaya
I. Penataklasanaan
1. Penataklasanaan Keperawatan
Tujuan :
Pasien dapat berorientasi kepada realitas secara bertahap
Pasien dapat memenuhi kebutuhan dasar
Pasien mampu berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan
Pasien menggunakan obat dengan prinsip 5 benar
Tindakan :
1. Bina hubungan saling percaya
b) Berjabat tangan
Tujuan :
Data subjektif :
Data objektif :
Klien tampak tidak mempunyai orang lain, curiga, bermusuhan, merusak (diri,
orang lain, lingkungan), takut, kadang panik, sangat waspada, tidak tepat menilai
lingkungan/ realitas, ekspresi wajah klien tegang, mudah tersinggung.
K. Diagnosa Keperawatan
L. Intervensi Keperawatan
Diagnosa 1: Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan berubungan dengan
waham.
Tujuan umum :
Klien tidak menciderai diri, orang lain, dan lingkungan.
Tujuan khusus :
Tindakan :
Tindakan :
Tindakan :
Tindakan :
Berbicara dengan klien dalam konteks realitas (diri, orang lain, tempat dan
waktu).
Sertakan klien dalam terapi aktivitas kelompok : orientasi realitas.
Berikan pujian pada tiap kegiatan positif yang dilakukan klien.
5. Klien dapat menggunakan obat dengan benar. Rasional : Penggunaan obat yang
secara teratur dan benar akan mempengaruhi proses penyembuhan dan memberikan
efek dan efek samping obat.
Tindakan :
Diskusikan dengan klien tentang nama obat, dosis, frekuensi, efek dan efek
samping minum obat.
Bantu klien menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (nama pasien, obat,
dosis, cara dan waktu).
Anjurkan klien membicarakan efek dan efek samping obat yang dirasakan.
Beri reinforcement bila klien minum obat yang benar.
6. Klien dapat dukungan dari keluarga. Rasional : Dukungan dan perhatian keluarga
dalam merawat klien akan mambentu proses penyembuhan klien.
Tindakan:
Diagnosa 2: Perubahan proses pikir: waham berhubungan dengan harga diri rendah
Tujuan umum :
Klien tidak terjadi perubahan proses pikir: waham dan klien akan meningkat
harga dirinya.
Tujuan khusus :
Tindakan :
Tindakan :
Tindakan :
Tindakan :
Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai
kemampuan
Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien
Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh klien lakukan
Tindakan :
Tindakan :
Evaluasi
Keliat Budi A. 2009. Model Praktik Keperawatan Professional Jiwa. EGC : Jakarta.
Kusumawati dan Hartono . 2010 . Buku Ajar Keperawatan Jiwa . Jakarta : Salemba
Medika.
Nurjannah 2008. Buku Pedoman Penanganan Pada Gangguan Jiwa edisi 2 Moco
Media.