Bagian Peraturan Perundang-Undangan sebagai salah satu bagian di Biro Hukum dan Organisasi mempunyai tugas
melaksanakan penelaahan, pengkajian, penyusunan rancangan, penyusunan bahan pembinaan dan koordinasi
penyusunan serta pemantauan dan evaluasi pelaksanaan peraturan perundang-undangan bidang pendidikan dan
kebudayaan. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Bagian Peraturan Perundang-Undangan menyelenggarakan fungsi:
1. Penelaahan dan pengkajian peraturan perundang-undangan bidang pendidikan dan kebudayaan;
2. Penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan bidang pendidikan dan kebudayaan;
3. Penyusunan bahan koordinasi, harmonisasi, dan uji publik rancangan peraturan perundang-undangan bidang
pendidikan dan kebudayaan;
4. Penyusunan bahan pembinaan penyusunan rancangan peraturan perundang undangan bidang pendidikan dan
kebudayaan;
5. Sosialisasi peraturan perundang-undangan bidang pendidikan dan kebudayaan;
6. Fasilitasi penyusunan peraturan perundang-undangan bidang pendidikan dan kebudayaan di daerah; dan
7. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan peraturan perundang-undangan bidang pendidikan dan kebudayaan.
Tugas dan fungsi tersebut sebagai unsur pendukung salah satu program reformasi birokrasi Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan yaitu penguatan peraturan perundang-undangan.
Bagian Peraturan Perundang-Undangan Biro hukum dan Organisasi melakukan program penguatan peraturan
perundang-undangan dengan tahapan kerja sebagai berikut:
1. Menyusun rancangan peraturan perundang-undangan yang merupakan perintah dari peraturan perundang-
undangan yang lebih tinggi atau pelaksanaan tugas dan fungsi; dan
2. Membuat kajian terhadap suatu peraturan perundang-undangan bidang pendidikan dan kebudayaan.
Hal-hal yang menjadi permasalahan dalam program penguatan peraturan perundang-undangan tahun 2017 secara
umum yaitu:
1. Beberapa peraturan perundang-undangan yang tersusun di luar daftar peraturan perundang-undangan yang telah
ditetapkan untuk satu tahun.
2. Terdapat peraturan perundang-undangan bidang pendidikan dan kebudayaan yang perlu untuk dilakukan
simplifikasi atau deregulasi sehingga tidak banyak peraturan yang mengatur hal sejenis dan akan menyulitkan dalam
implementasinya.
2 Naskah Akademik:
a. RUU tentang Sistem
1. Pembahasan Tematik 1 Naskah Perbukuan
Januari – Mei 2017
Naskah Akademik Akademik b. RUU tentang
Pemajuan Kebudayaan
2 Naskah Akademik:
Pembahasan a. RUU tentang Sistem
2. 1 Naskah
Komprehensif Naskah Perbukuan Januari – Mei 2017
Akademik
Akademik b. RUU tentang
Pemajuan Kebudayaan
2 Draft RUU:
a. RUU tentang Sistem
3. Penyusunan Draft Perbukuan
1 Draft RUU Januari – Mei 2017
RUU b. RUU tentang
Pemajuan Kebudayaan
Terselenggaranya kegiatan
Pembinaan Tenaga
Pembinaan Tenaga
Penyusun Peraturan
4. Penyusun Peraturan
Perundang-Undangan 1 Kegiatan Maret 2017
Perundang-Undangan
Bidang Pendidikan dan
Bidang Pendidikan dan
Kebudayaan
Kebudayaan
Simplifikasi dan
Deregulasi Peraturan 1 Data Peraturan
5. Januari – November
Perundang-Undangan 1 Data Perundang-Undangan hasil
2017
bidang Pendidikan dan simplifikasi dan deregulasi
Kebudayaan
b. Pengenalan program Kerangka Regulasi Nasional (KARINA) dan Kolaborasi Perencanaan dan Informasi
Kinerja Anggaraan (KRISNA) yang baru saja dikembangkan oleh Badan Perencanaan Pembangunan
Nasional (Bappenas) dan terhubung dengan Biro Hukum dan Biro Perencanaan di setiap Kementerian dan
Lembaga. Dalam mengisi KARINA dibutuhkan data dari unit kerja di lingkungan Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan terkait regulasi yang akan disusun untuk satu tahun, anggaran yang dibutuhkan dalam
menyusun regulasi serta subkegiatan pendukung penyusunan regulasi.
Biro Hukum dan Organisasi baru saja mengembangkan aplikasi Sistem Informasi Penyusunan Peraturan
Perundang-Undangan (SIPERPU). Fungsi SIPERPU yaitu untuk mengendalikan proses penyusunan
peraturan perundang-undangan. Melalui sistem ini dapat dilihat proses keseluruhan dari penyusunan
peraturan perundang-undangan. Ketika unit kerja mengusulkan rancangan peraturan perundang-undangan,
akan langsung masuk data ke dalam sistem yang meliputi: tanggal usulan, unit pengusul, posisi usulan serta
keterangan tambahan lain.
Sistem ini dikelola atau dioperasikan oleh penyusun rancangan peraturan perundang-undangan di Bagian
Peraturan Perundang-Undangan Biro Hukum dan Organisasi serta dapat dipantau dan dilihat prosesnya oleh
pejabat terkait (Sekretaris Jenderal dan Kepala Biro Hukum dan Organisasi) serta unit kerja pengusul. Untuk
memudahkan penggunaan SIPERPU yang nantinya akan digunakan oleh unit kerja dalam proses penyusunan
peraturan perundang-undangan, Biro Hukum dan Organisasi akan memberikan sosialiasi dan petunjuk cara
penggunaan aplikasi ini.
3. Kriteria Keberhasilan
Kriteria untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan rencana aksi dari masing-masing kegiatan ditetapkan indikator
keberhasilan sebagai berikut:
No Program/Kegiatan Indikator Keberhasilan
4. Agenda Prioritas
Kegiatan prioritas yang diagendakan dalam Program Penguatan Peraturan Perundang-Undangan periode 2017
adalah sebagai berikut:
Waktu
No. Program/Kegiatan Tahapan Kegiatan
Pelaksanaan
No. Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agt Sept Okt Nov Des
1. Penyusunan Peraturan
Pelaksanaan dari
Undang-Undang
2. Pengenalan aplikasi
KRISNA dan
KARINA
3. Sosialisasi Penggunaan
aplikasi (SIPERPU)
b. Tahapan Kegiatan
6. Penanggung Jawab
Penanggung jawab program penguatan peraturan perundang-undangan adalah Bagian Peraturan Perundang-
Undangan, Biro Hukum dan Organisasi, Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan
berkoordinasi dengan seluruh unit utama di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.