Anda di halaman 1dari 5

Nama : Isnaenti Fat Rochimi

NIM : 857822261
Masa Registrasi : 2021.1
Semester : 1 (satu)
Program Studi : PGSD B1
Mata Kuliah : Evaluasi Pembelajaran di SD
Kode Mata Kuliah : PDGK 4301.440015

1. Tes adalah sekumpulan pertanyaan atau rangkaian tugas dalam bentuk soal atau
perintah yang direncanakan dan dikerjakan oleh siswa. Hasil pelaksanaan tugas
tersebut untuk mengukur hasil belajar siswa.
2. Terdapat 8 prinsip dalam penilaian;
a. Berorientasi pada pencapaian kompetensi, penilaian yang dilakukan untuk
mengukur ketercapaian siswa dalam pencapaian kompetensi yang telah
ditetapkan dalam kurikulum.
b. Valid, penilaian yang dilakukan harus dapat mengukur apa yang seharusnya
diukur dengan menggunakan alat ukur yang dapat menghasilkan hasil
pengukuran yang valid dan reliabel.
c. Adil, penilaian yang dilakukan harus adil untuk semua siswa. Siswa harus
memperoleh kesempatan dan perlakuan yang sama.
d. Objektif, penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas tanpa
dipengaruhi oleh subjektivitas penilai.
e. Berkesinambungan, penilaian yang dilakukan harus terencana, bertahap,
teratur, terus menerus dan berkesinambungan dari waktu ke waktu untuk
memperoleh informasi hasil belajar dan perkembangan belajar siswa, sehingga
kegiatan dan unjuk kerja siswa dapat dipantau melalui penilaian.
f. Menyeluruh, penilaian yang dilakukan harus mampu menilai keseluruhan
kompetensi yang terdapat dalam kurikulum yang meliputi ranah kognitif,
afektif, dan psikomotorik.
g. Terbuka, penilaian hasil belajar hendaknya dilakukan secara terbuka bagi
berbagai kalangan sehingga keputusan tentang keberhasilan siswa jelas bagi
pihak-pihak yang berkepentingan tanpa ada rekayasa atau sembunyi-sembunyi
yang dapat merugikan semua pihak.
h. Bermakna, hasil penilaian hendaknya mempunyai makna yang signifikan bagi
siswa dan semua pihak. Hasil penilaian memberikan motivasi dan gambaran
mengenai tingkat pencapaian hasil belajar siswa, keunggulan dan kelemahan
siswa, minat, serta potensi dalam mencapai kompetensi yang telah ditetapkan.
3. Manfaat tes sumatif;
a. Manfaat bagi siswa, untuk menilai keberhasilan siswa setelah mengikuti
seluruh rangkaian proses pembelajaran. Setelah siswa mengikuti tes sumatif
maka hasilnya harus segera diberitahukan kepada siswa yang bersangkutan
agara merela dapat mengetahui sejauh mana prestasi atau tingkat kemampuan
dia dalam mata pelajaran tersebut.
b. Manfaat bagi guru, untuk menjadi bahan analisis sejauh mana bahan yang
diajarkan sudah diteria oleh siswa, serta mengetahui bagian-bagian materi dari
bahan pelajaran siswa yang belum dapat mencapai tujuan pembelajaran yang
ditetapkan.
c. Manfaat bagi orang tua, untuk mengetahui kemajuan belajar anaknya, hasil tes
sumatif juga dapat digunakan untuk membingmbing kegiatan belajar anak di
rumah, menentukan tindak lanjut pendidikan yang sesuai dengan kemampuan
anaknya, serta dapat memperkirakan kemungkinan berhasil tidaknya anak
tersebut dalam mencapai kompetensi yang ditetapkan.
d. Manfaat bagi Kepala Sekolah, hasil tes ini dapat dimanfaatkan untuk
mengetahui sejauh mana kecapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan
dalam Garis besar Program Pengajaran (GBPP). Hasil tes sumatif dapat
digunakan sebagai pembanding dengan sekolah lain.
4. Perbandingan tes objektif dan tes uraian;
a. Proses berpikir yang ingin diukur
Pada tes objektif, dapat digunakan untuk mengukur proses berpikir ingatan,
pemahaman, dan penerapan.
Sedangkan pada tes uraian, digunakan untuk mengukur proses berpikir
analisis, sintesis dan evaluasi.
b. Cakupan materi yang ditanyakan
Pada tes objektif, dapat menanyakan banyak materi dalam satu waktu ujian,
cakupan materi lebih banyak.
Sedangkan pada tes uraian, materi yang dapat ditanyakan lebih sedikit dan
terbatas.
c. Waktu penyusunan tes
Padates objektif, waktu yang diperlukan untuk menyusun tes atau pertanyaan
cukup lama.
Sedangkan pada tes uraian waktu yang digunakan untuk menyusun tes relatif
lebih singkat.
d. Penyusunan pertanyaan
Pada tes objektif, pembuatan butir soal yang baik relatif lebih sukar.
Pada tes uraian pembuatan butir soal lebih mudah.
e. Pengolahan tes
Pada tes objektif hasil yang dapat diolah dengan cepat dan objektif dan
ketetapan hasil pemeriksaan tinggi.
Sedangkan pada tes uraian terdapat subjektivitas dalam pemeriksaan dan
ketetapan hasil pemeriksaan relatif lebih rendah dibandingkan tes objektif.
f. Jawaban siswa
Pada tes objektif, siswa hanya memilih jawaban yang telah disediakan dalam
menjawab siswa hanya mengingat, menginterprestasi, dan menganalisis ide
orang lain.
Sedangkan pada tes uraian siswa dapat mengemukakan, mengorganisasikan,
menghubungkan dan menganalisis idenya sendiri.
g. Pengganggu hasil tes
Pada tes objektif, kemampuan siswa dapat dipengaruhi oleh kemampuan
dalam membaca.
Sedangkan pada tes uraian, kemampuan siswa dapat terganggu oleh
kemampuan dalam menulis atau bercerita.
5. Keunggulan tes objektif;
a. Tes objektif tepat digunakan untuk mengukur proses berpikir rendah sampai
dengan sedang. Bukannya tes objektif tidak dapat digunakan untuk mengukur
proses berpikir tingkat tinggi seperti nalisis, evaluasi, dan kreasi, tetapi untuk
menulis butir soal yang seperti itu memerlukan ketrampilan tersendiri.
b. Dengan menggunakan tes objektif, semua atau sebagaian besar materi yang
telah diajarkan dapat ditanyakan saat ujian.
c. Pemberian skor pada setiap siswa dapat dilakukan dengan cepat, tepat dan
konsisten karena jawaban yang benar untuk setiap soal sudah jelas dan pasti.
d. Dengan tes objektif memungkinkan dilakukan analisis butir soal. Dari hasil
analisis soal maka akan diperoleh informasi tentang karakteristik setiap butir
soal seperti tingkat kesukaran, daya beda, efektivitas pengecoh, serta
reliabilitasnya.
e. Tingkat kesukaran butir soal dapat dikendalikan. Dengan menggunakan tes
objektif khususnya pilihan ganda maka kita dapat mengendalikan tingkat
kesukaran butir soal hanya dengan mengubah homogenitas alternatif jawaban.
f. Informasi yang diperoleh dari tes objektif lebih kaya. Jika tes objektif
dikonstruksi dengan baik maka akan diperoleh informasi yang banyak. Setiap
respon siswa terhadap alternatif jawaban akan memberikan informasi tentang
penugasan kognitif siswa terhadap materi yang diujikan. Dengan demikian
dapat diketahui kemampuan dan kelemahan siswa.
6. Ragam tes pilihan ganda;
No Contoh soal
1. Yang termasuk kebutuhan pokok manusia adalah....
a. pakaian
b. buku
c. televisi
d. sepeda

2. Pada tanaman bengkuang, bagian yang dimanfaatkan sebagai bahan


makanan adalah....
a. akar
b. batang
c. biji
d. buah

3. Kekuasaan yang tertinggi didalam badan usaha koperasi terletak pada....


a. pengurus
b. ketua koperasi
c. penyandang dana
d. rapat anggota
4. Penggunaan tanda baca di bawah ini yang tepat terdapat pada kalimat....
a. Perubahan iklim sudah terjadi, dan akan terus berlangsung.
b. Banjir, badai, dan kekeringan akan sering terjadi akhir-akhir ini.
c. Perubahan iklim berdampak pada, sektor kesehatan dan pertanian.
d. Produksi bahan pangan seperti, jagung, dan padi mengalami
penurunan.
5. Rayap melakukan adaptasi tingkah laku dengan cara....
a. meneteskan atau mengeluarkan air dari daunnya
b. mengubah warna kulitnya sesuai lingkungannya
c. melakukan mimikri supaya mirip lebah
d. memakan kembali kulit yang terkelupas dari tubuhnya

7. Menulis tes uraian yang baik dengan cara;


a. Tes uraian ditulis berdasarkan perencanaan tes yang telah dibuat sebelumnya.
b. Menggunakan tes uraian untuk mengukur hasil belajar yang sukar atau tidak
tepat jika diukur dengan tes objektif.
c. Sebaiknya tes uraian dalam menentukan butir soal berangkat dari suatu kasus.
Dari kasus tersebut dituliskan beberapa pertanyaan yang diinginkan.
d. Menggunakan tes uraian terbatas, artinya butir soal atau pertanyaan lebih
spesifik untuk menambah sampel yang dapat ditanyakan dalam satu waktu
ujian.
e. Pertanyaan yang diberikan dapat mengungkapkan pendapat siswa bukan hanya
sekedar menyebutkan fakta. Dengan menggunakan kata seperti jelaskan,
bandingkan, hubungkan, simpulkan, analisis, kelompokkan, identifikasikan,
dan sebagainya.
f. Merumuskan butir soal dengan jelas sehingga tidak menimbulkan salah tafsir
g. Usahakan agar jumlah butir soal dapat dikerjakan dalam waktu yang telah
ditentukan.
h. Hindari menyediakan pertanyaan yang dapat dipilih siswa. Maksudnya adalah
dengan menyediakan sejumlah pertanyaan kemudian siswa diberi kebebasan
untuk mengerjakan beberapa butir pertanyaan saja.
i. Tulis skor maksimal yang dapat diperoleh siswa pada setiap butir soal.
8. Beberapa hal penting yang diperhatikan dalam perencanaan tes;
a. Pemilihan sampel materi yang akan diujikan hendaknya dilakukan dengan
mengacu pada tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
b. Jenis tes yang digunakan berhubungan erat dengan jumlah sampel yang akan
diukur, tingkat kognitif yang akan diukur, jumlah peserta tes, serta jumlah soal
yang akan dibuat.
c. Jenjang kemampuan berfikir yang ingin diuji, setiap mata pelajan mempunayai
penekanan kemampuan yang berbeda dalam mengembangkan proses berfikir
siswa. Dengan demikian jenjang kemampuan berfikir yang akan diuji pun
berbeda-beda. Jika tujuan suatu mata pelajatran lebih menekankan pada
pengembangan prosesberpikir analisis, evaluasi, dan kreasi maa butir soal
yang aka digunakan dalam ujian dapat mengukur kemampuan tersebut
demikian juga sebaliknya.
d. Ragam tes yang digunakan, ragam tes yang digunakan sebagai alat ukur hasil
belajar siswa baik berupa tes objektif maupun tes uraian.
e. Sebaran tingkat kesukaran butir soal, Pada umumnya ahli pengukuran sepakat
bahwa butir soal yang dapat memberikan informasi yang besar kepada guru
adalah butir soal yang tingkat kesukarannya sedang (harga p di sekitar 0,5).
Secara teoritis dapat dilihat bahwa butir soal dengan tingkat kesukaran = 0,5
akan sangat memungkinkan indeks daya beda maksimal (mendekati 1).
f. Waktu yang disediakan untuk pelaksanaan ujian, lamanya waktu ujian
merupakan faktor pembatas yang harus diperhatikan dalam membuat
perencanaan tes. Lamanya waktu ujian (misalnya 90 menit) akan membawa
konsekuensi kepada banyaknya butir soal yang harus dibuat.
g. Jumlah butir soal, penentuan jumlah butir soal yang tepat dalam satu kali ujian
tergantung pada beberapa hal antara lain: tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai, ragam soal yang akan digunakan, proses berfikir yang ingin diukur,
dan sebaran tingkat kesukaran dalam set tes tersebut.

Anda mungkin juga menyukai